net/publication/295252132
CITATIONS READS
0 1,317
1 author:
Aloysius Niko
National Central University
2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Aloysius Niko on 20 February 2016.
JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASANTERTULIS
Diusulkan oleh:
i
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. i
Halaman Pengesahan ....................................................................................... ii
Daftar Isi ....................................................................................................... iii
Daftar Gambar ................................................................................................. iii
Daftar Tabel .................................................................................................... iii
Ringkasan ....................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Lempeng Tektonik di Indonesia…………………………………………1
Gambar 2. Sumatra Plate Boundary………………………………………………3
Gambar 3 Dinding Smartector…………………………………………………………5
Gambar 4. Pemodelan Dinding Smartector............................................................9
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Peristiwa Tsunami di Indonesia
i
RINGKASAN
Tsunami adalah gelombang laut yang terjadi karena adanya gangguan
impulsif yang dapat terjadi secara vertikal maupun horizontal pada dasar laut.
Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan terkena Tsunami karena letaknya
yang berada di daerah Ring of Fire dan juga terletak antara lempeng – lempeng bumi
yang sering bergerak, yaitu lempeng Pasifik, lempeng Indo-Austrlia, dan lempeng
Eurasia. Pulau Jawa bagian barat dan Pulau Sumatera adalah zona yang paling
rentan terkena bahaya Tsunami. Berbagai upaya penanggulan Tsunami telah
ditawarkan mulai dari meletakkan alarm – alarm tanda bencana tsunami di titik -
titik lepas pantai, sehingga apabila ada kenaikan permukaan air laut tiba – tiba,
maka otomatis mengirimkan sinyal ke kantor BMKG setempat untuk melakukan
tindakan evakuasi. Di Jepang pun saat ini mengembagkan ”Sky Village” yaitu
pembentukan bangunan yang berbentuk oval sehingga tidak dapat langsung
hancur.Namun, gagasan ini masih belumlah mampu menangani masalah tsunami
secara menyeluruh. Oleh karena itu, munculah gagasan baru yang ditawarkan
adalah adanya sebuah dinding besar yang berada di perairan di Pulau Jawa dan
Pulau Sumatera dengan jarak 50 kilometer dari pesisir pantai. Dinding ini
ditancapkan ke bagian tanah di dalam laut sepanjang Pulau Sumatera dan Pulau
Jawa. Dinding ini didesain dengan sistem buka-tutup, dimana dinding bisa naik
dengan tinggi maksimal 500 meter dan juga bisa turun hingga berada pada 100 m
di bawah permukaan laut. Apabila ada bahaya tsunami yang terdeteksi, secara
otomatis dinding akan naik hingga ketinggian maksimum. Dinding ini terbuat dari
baja yang kokoh serta dilapisi dengan metamaterial yang mampu membelokkan
gelombang mekanik. Dengan demikian, apabila terjadi gelombang tsunami, maka
gelombang laut yang datang akan dibelokkan kembali ke arah gelombang datang
dan juga ke samping, sehingga mampu memecah gelombang tersebut dan tidak
membahayakan.
Kata Kunci : Dinding, metamaterial, tsunami
i
1
BAB 1 PENDAHULUAN
Saat ini, tsunami menjadi salah satu bencana alam yang paling banyak
merugikan dan berbahaya.Tsunami adalah gelombang laut yang terjadi karena
adanya gangguan impulsif pada laut.Gangguan impulsif tersebut terjadi akibat
adanya perubahan bentuk dasar laut secara tiba-tiba dalam arah vertikal (Pond and
Pickard, 1983) atau dalam arah horizontal (Tanioka and Satake, 1995). Perubahan
tersebut disebabkan oleh tiga sumber utama, yaitu gempa tektonik, letusan gunung
api, atau longsoran yang terjadi di dasar laut (Ward, 1982).
Tsunami dapat merenggut jutaan jiwa hanya dalam selang beberapa detik
serta kerugian yang sangat besar. Pada Tsunami Aceh 2004 silam, lebih dari 42,7
Triliun kerugian dialami serta menewaskan 12 ribu jiwa. Total kerusakan mencakup
hancurnya 1,3 juta rumah dan gedung, delapan pelabuhan, empat depot bahan
bakar, 120 kilometer jalan, 18 jembatan dan sekitar 92 persen sistem sanitasi.
(Ihsan, Amal 2005) Terlebih Indonesia terletak di daerah Ring of Fire, dan juga
terletak antara lempeng – lempeng bumi yang sering bergerak, yaitu lempeng Pasifik,
lempeng Indo-Austrlia, dan lempeng Eurasia sehingga kemungkinan terjadi gempa
dan mengakibatkan terjadi tsunami sangat besar, terlebih di daerah selatan Pulau
Jawa dan Barat Sumatera. Hal ini terbukti dengan tsunami aceh 2004 dan Jawa
Tengah 2006 silam (BMKG,2015) .
Metamaterial adalah satu dari disiplin ilmu dalam Fisika yang mempelajari
tentang adanya pembelokan gelombang. Metamaterial adalah salah satu struktur
metamaterial yang digunakan untuk mengontrol, memanipulasi gelombang, baik
cahaya, suara, maupun gelombang fisik/mekanik. Saat ini, metamaterial yang
berhasil diteliti mampu membelokkan cahaya. Dengan cara mengarahkan
gelombang cahaya di sekitar objek dan mengarahkannya kembali ke jalur
gelombang itu datang, sehingga seolah terlihat transparan.Metamaterial ini nantinya
akan sangat menjanjikan bagi perkembangan teknologi dan informasi di masa
depan.(http://metamaterials.duke.edu/research/metamaterials ). Metamaterial adalah
2
suatu media elektromagnetik yang property fisinya direkayasa baik struktur mikreo
nano nya dalam suatu kombinasi yang unik, di mana teknologi ini menjajikan di
masa depan, khususnya dalam bidang telekomunikasi dan
sebagainya.(Capolino,2009)
Dengan adanya kedua hal ini, maka dibuatlah gagasan untuk
menggabungkan keduanya. Oleh karena tsunami merupakan gelombang laut, dan
gelombang laut termasuk gelombang mekanik, maka dengan adanya metamaterial,
ingin membelokkan gelombang laut tersebut, sehingga gelombang laut tsunami tidak
akan membahayakan dan mampu mengurasngi resiko yang ditimbulkan. Dan di
Pulau Sumatera yang terletak di antara lempeng tektonik tadi, di mana rawan terjadi
Tsunami, maka prinsip metamaterial anti tsunami ini akan menjadi solusi inovatif
dan tepat jika diletakkan di sana.
1.2 Tujuan
Tujuan dari Gagasan Ini adalah :
1. Mampu memanfaatkan Metamaterial sebagai bahan Anti Tsunami Di
Pulau Sumatra dan Jawa
2. Mampu melindungi Pulau Sumatera dan Jawa dari Bahaya Tsunami
3. Meminimalisir resiko yang ditimbulkan oleh bahaya Tsunami
Manfaat
Manfaat dari gagasan ini adalah
1. Mampu menciptakan dan memanfaatkan bahan metamaterial sebagai
pelapis dinding anti tsunami di perairan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
2. Mampu memacu para Ilmuwan di Indonesia dan dunia untuk meneliti
lebih lanjut bidang metamaterial.
Bab 2 GAGASAN
Permukaan bumi ini terdiri dari berbagai bagian yang disebut lempeng
tektonik, yang selalu bergerak dinamis. Pergerakan ini diakibatkan adanya
pergerakan dapur magma dari perut bumi/inti bumi, yang mengakibatkan arus
konveksi di dalam bumi dan konduksi yang mengakibatkan lempeng selalu
bergerak. Dan pergerakan lempeng ini mampu mengakibatkan Tsunami akibat
gelombang laut yang terdesak dan menjadi gelombang laut tinggi setelah terjebak
di antara pergerakan lempeng.
3
Di Pulau Jawa dan Sumatera, merupakan dua daerah yang paling rawan
Tsunami di Indonesia. Hal ini disebabkan kedua pulau ini terletak di antara
pertemuan lempeng Euarasia, Indo-Australia, dan Pasifik. Di Sumatra terletak
antara lempeng Eurasia dan Indo-Australia.Di mana pertemuan kedua lempeng
yang berjarak 200km dari Barat Daya Sumatera. Sementara Pulau Jawa Terletak
Antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik.
Di pertemuan kedua lempeng ini, disebut Sumatra Subduction Trench.Di
sini terjadi penurunan subduksi ke bawah mantel bumi di bagian Lempeng
Eurasia, dengan kecepatan 4,5cm per tahun. Akibat terus – menerus terjadi
subduksi, maka terjadi tumpang tindih diantara kedua lempeng, sehingga setelah
bertahun- tahun bahkan berabad – abad, maka lempeng akan pecah dan terjadi
gerakan naik tiba – tiba dari sea floor. Apabila cukup besar, maka terjadi gempa
bumi yang besar dan mampu menaikkan permukaan air laut sehingga terjadi
tsunami seperti di Aceh 2004 silam.
Dari tabel 1 ini dapat dilihat bahwa Pulau Jawa dan Sumatera sering
terjadi tsunami, dengan demikian kedua pulau ini termasuk rawan Tsunami.
4
Metamaterial saat ini adalah bidang ilmu baru yang masih diteliti oleh
ilmuwan di seluruh dunia. Bidang ilmu ini terkait rekonstruksi dan rekayasa
material terhadap suatu gelombang elekotromagnetik, misalnya cahaya,
gelombang radio, internet, telekomunikasi dan sebagainya. Saat ini, salah satu
penemuan aplikasi metamaterial adalah pembelokkan gelombang cahaya untuk
membuat jubah tembus pandang. Namun, pada sisi lain, saat ini sejumlah
ilmuwan di Prancis sedang meneliti tentang bagaimana pembelokkan gelombang
mekanik, khususnya tsunami. Hal inilah yang mendasari gagasan tembok
metamaterial sebagai anti tsunami. Di Indonesia sendiri, saat ini belum banyak
penelitian dan pemanfaatan aplikasi metamaterial karena masih sangat baru.
Jepang pun saat ini mengembagkan ”Sky Village” yaitu pembentukan bangunan
yang berbentuk oval sehingga tidak dapat langsung hancur.Bangunan ini dibangun
di rumah – rumah penduduk yang terletak di daerah pesisir pantai
(http://sains.kompas.com/read/2012/04/13/16534552/Sky.Village.Kampung.Anti.
Tsunami.ala.Jepang).
Solusi yang pernah ada di Indonesia yaitu adanya alarm – alarm tanda
bencana tsunami di titik - titik lepas pantai. Sehingga apabila ada kenaikan
permukaan air laut tiba – tiba, maka otomatis mengirimkan sinyal ke kantor
BMKG setempat untuk melakukan tindakan evakuasi.
Kelemahan dari gagasan – gagasan ini yang pertama adalah waktu yang
singkat antara penginfoan dengan waktu evakuasi warga. Kemudian, dari sisi
tembok yang dibangun memang cukup efektif, namun masih tetap rawan rusak
akibat tsunami karena hanya bersifat menahan gelombang laut yang besar,
sehingga masih belum maksimal dalam mencegah bahaya tsunami.
Bab 3 KESIMPULAN
3.1 Konsep Dasar Gagasan SMARTECTOR
Tsunami merupakan gelombang laut yang terjadi akibat adanya pergeseran
lempeng yang terletak di dasar laut. Penanggulangan bencana Tsunami dapat
dilakukan dengan membuat dinding yang berbentuk oval sepanjang wilayah
perairan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Dinding ini ditancapkan di tanah bawah
dasar laut. Dinding yang berbentuk oval ini dibuat dengan bahan dasar baja yang
kokoh serta dilapisi dengan metamaterial yang telah diteliti dan mampu
membelokkan gelombang tsunami ketika gelombang datang. Dinding dibuat
dengan sistem naik turun otomatis, yaitu ketika terdeteksi bahaya Tsunami dari
sensor yang ada di laut, secara otomatis dinding akan naik dengan ketinggian
maksimumnya yaitu 50 meter, dan akan turun menjadi 100 meter dengan
kecepatan naik 5-10 menit, apabila keadaan telah aman sehingga tidak
mengganggu aktivitas di perairan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Untuk energi
di dinding ini menggunakan solar cell sehingga aman bagi lingkungan.
Alokasi
No Nama/NIM Program Studi Bidang Ilmu Waktu Uraian Tugas
(jam/minggu)
1. Aloysius Niko Fisika Optik 8 Jam Mengkoordinir
dan melakukan
riset literatur
2. Rachmad Fisika Optik 8 jam Melakukan
Januar Riset literatur
3. Puspita Fahmi Fisika Optik 7 jam Melakukan
Ariani desain dan
perancangan
bangunan
4. Susmita Fisika Bahan 7 jam Melakukan riset
Rachmawati tentang bahan
yang dipakai
dan
administrasi
5 Silvi Fitria D3 Statistika 7 jam Administrasi
dan Mencari
studi referensi
View publication stats