BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kota Manado adalah Ibu kota Provinsi Sulawesi Utara,
Indonesia. Kota Manado memiliki 11 kecamatan serta 87 kelurahan
dan desa. Manado terletak di Teluk Manado, dan dikelilingi oleh
daerah pegunungan serta pesisir pantainya merupakan
tanah reklamasi yang dijadikan kawasan perbelanjaan, Kota ini
memiliki 408.354 penduduk pada Sensus 2010, sehingga
menjadikannya kota terbesar kedua di Pulau Sulawesi setelah Kota
Makassar. Jumlah penduduk di Manado diperkirakan (berdasarkan
Januari 2014) adalah 430.790 jiwa dan bertambah menjadi 475.557
jiwa pada tahun 2020, berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri
tahun 2020, dengan kepadatan 2.926 jiwa/km2.
Kata “Manado” sendiri disebutkan dengan berbagai nama.
Penamaan Manado merujuk pada kemiripan nama seperti “manadu”,
maupun dalam tulisan atau kata yang berbeda dengan satu lokasi atau
tempat yang sama, atau dalam makna yang sama. Nama ''manadu''
sebagai informasi awal Kota Manado sebagai suatu lokasi, ditemukan
dalam tulisan Valentijn (1724) yang tertera dalam peta laut yang
dibuat Nicolaus Desliens tahun 1541 dan peta laut yang dibuat oleh
Laco tahun 1590. Tulisan Valentijn menjelaskan kata “manadu”
sebagai suatu lokasi dengan pulau karang di lepas pantai yang berada
di depan kota Manado. Sejak tahun 1862, pulau karang yang
dimaksud disebut dengan nama Pulau Manado Tua. Istilah “manadu”
ini diperoleh dalam lafal dan sebutan orang Eropa terhadap pulau
karang berkaitan dengan bahasa Tombulu, yakni dengan kata “mana-
undou”. Kata ini berarti orang yang datang dari jauh atau orang dari
kejauhan atau di kejauhan.
Secara keseluruhan struktur bangunan gedung terdiri dari dua
bagian yaitu struktur bagian atas yang berupa lantai, balok, kolom dan
atap sedangkan struktur bagian bawah berupa fondasi. Struktur atas
berfungsi sebagai pendukung gaya-gaya yang bekerja pada suatu
gedung, sedangkan struktur bawah berfungsi menahan serta
menyalurkan gaya-gaya tersebut ke tanah.
BAB II
KONSEP PERENCANAAN
a. Kondisi Kota
Luas wilayah daratan adalah 16.253 hektare. Manado juga
merupakan kota pantai yang memiliki garis pantai sepanjang 18,7
b. Karakteristik lokasi
Sesuai perencanaan, bangunan apartemen yang akan dibangun
di Provinsi Sulawesi Utara atau lebih tepatnya di Kota Manado yang
bertempat di Jl.Wolter Monginsidi. Kondisi lingkungan di lokasi ini
cukup strategis dan lahan dimana bangunan akan dibangun berada di
depan jalan besar dan cukup dekat dengan pantai, tempat wisata, juga
pusat perbelanjaan. Lokasi pembangunan memiliki kondisi
lingkungan yang baik, tidak padat dengan bangunan-bangunan tinggi
disekitar lokasi. Lahan yang akan dilakukan pembangunan memiliki
elevasi yang cukup tapi tidak terlalu datar karena ada sedikit
pepohonan. Luas dan kondisi lingkungan di sekitar pembangunan
cukup strategis karena mudah dijangkau oleh masyarakat.
c. Fungsi Bangunan
Bangunan yang akan dibangun di kota Manado adalah
Apartemen 7 lantai dengan luas lantai 2850 m² dengan bangunan
berbentuk U yang bertempat di Jl. Wolter Monginsidi.
2.3 Tampak 3D
BAB III
PERENCANAAN STRUKTUR
a) Data perencanaan
• Mutu beton, (f’c) :30 Mpa
Mutu baja, (fy) : 400 Mpa
• Fungsi bangunan : Apartemen
• Jumlah tingkat : Tujuh (7)
• Tinggi tiap tingkat : 4 m
• Jenis tanah : Sedang
• Luas satu lantai : 2850 m2
• Lokasi (Kordinat) : 1.459766667, 124.7971611
• Layout denah satu lantai sesuai bentuk bangunan
2850 m2
=167.647059 m
17 m
167.647059m
=33.5294118 m
5m
Jadi, didapat panjang gedung yaitu 33,5294118 m
- Kontrol luas lantai
Luas satu bagian Gedung
Panjang X Lebar
33.5294118 m x 17 m = 570 m2
b) Preliminary Design
Untuk preliminary design mengacu pada gambar
1. Ukuran elemen struktur balok
Acuan:
l l
h= s.d
11 14
Balok Induk
Lx = 6705,88236 mm
Ly = 7000 mm
Balok Anak
Lx = 3,35294118 mm
Ly = 3,5 m
Ec = 4700 √ F ' c
4700 √ 30=¿ 25742,96
tw = 120 mm
h = 650 mm
hw = 530 mm
bw = 450 mm
tw = 120 mm
h = 350 mm hw = 230 mm
bw = 250 mm
be=( 2 x hw )+ bw
¿ ( 2 x 530 ) +450=1510 mm
Untuk lantai 7
Lantai 7 merupakan rooftop dan tidak memiliki dinding jadi
hanya dipasang beban 250 kg/m
Variabel Nilai
PGA (g) 0.455
SS (g) 1.046
S1 (g) 0.443
CRS 1.041
CR1 1.067
FPGA 1.045
FA 1.082
FV 1.557
PSA (g) 0.475
SMS (g) 1.131
SM1 (g) 0.690
SDS (g) 0.754
SD1 (g) 0.460
T0 (detik) 0.122
TS (detik) 0.610
SDs
Maka, Cs=
(R/ Ie)
0,754
Cs= =0,094314
(8/1,0)
ETABS v9.6.0 File:PUTRI MARZA NABILA Units:Kgf-m October 28, 2022 9:18
PAGE 1
Massa
Massa Berat
Lantai Lantai Gravitasi
(Kg) (Kg)
(Kg)
7 83100 83100 9,8 814380
6 172800 89700 9,8 879060
5 262500 89700 9,8 879060
4 352300 89800 9,8 880040
3 442000 89700 9,8 879060
2 531700 89700 9,8 879060
1 621400 89700 9,8 879060
608972
Total Wt
0
V = CS . W t
V = 0.094314 x 6089720=574347,882
Dimana :
Cd = Faktor pembesaran defleksi, diambil pada tabel-12 SNI-1726-
2019 hal. 50
Cd = 5.5
dix = Defleksi/Simpangan antar tingkat (mm)
Ie = Faktor keutamaan gempa
Untuk Kategori Resiko I & II (Kantor, Apartemen, Mall,
Hotel, Rusun), Ie = 1
Untuk Kategori Resiko IV (Rumah Sakit dan Sekolah), Ie =
1,5
Cd x dix
ᵟix=
Ie
5,5 x 6,012
ᵟix= =33,066
1
Catatan:
Nilai dix diambil dari tabel data simpangan akibat gempa.
Nilai ᵟix diupayakan mencapai paling rendah (-5) dari syarat drift.
Misalnya Syarat drift = 80, maka ᵟix = 80 - 5 = 75. Berarti nilai ᵟix
berada antara 75 s/d 80. Caranya adalah merobah-robah dimensi
kolom atau dimensi balok . Jika nilai ᵟix <75 maka dimensi kolom
atau balok diperkecil, sebaliknya jika nilai ᵟix >80 maka dimensi
kolom atau balok diperbesar. Buat juga seperti ini pada analisa
simpangan akibat gempa arah y.
Tabel 16. Analisa Kontrol Drift ∆s Akibat Gempa Arah Y
Drift-
y syarat
diy antar ᵟiy drift Keteranga
Story hi (m)
(mm) tingka (mm) ∆m n
t (mm)
(mm)
74,30 28,38
7 4 8 5,16 0 80 OK
69,14 46,04
6 4 8 8,371 1 80 OK
60,77 11,24 61,85
5 4 7 6 3 80 OK
49,53 13,36 73,51
4 4 1 6 3 80 OK
33,066 28,380
49,692 46,041
64,191 61,853
74,459 73,513
79,332 79,712
74,8495 76,021
42,504 43,175
418,094 408,694
≈ 450 mm ≈ 450 mm
≈ 900 mm
Dari perhitungan kontrol syarat drift diatas dapat dilihat
bahwa gedung ketika mengalami gempa akan bergoyang arah
X 450 mm dan arah Y 450 mm. Sehingga untuk jarak antar
bangunan didapat dari jumlah syarat drift arah X dan syarat
drift arah Y yaitu 900 mm.
PROJECT INFORMATION
STORY DATA
STORY SIMILAR TO HEIGHT ELEVATION
STORY7 None 4,000 28,000
STORY6 None 4,000 24,000
STORY5 None 4,000 20,000
STORY4 None 4,000 16,000
STORY3 None 4,000 12,000
STORY2 None 4,000 8,000
Additional Eccentricity = 5%
SPECIFIED AUTO SEISMIC LOADS AT DIAPHRAGM
CENTER OF MASS
STORY DIAPHRAGM FX FY MZ
STORY7 D1 158706,00 0,00 0,000
STORY6 D1 137961,00 0,00 0,000
STORY5 D1 106794,00 0,00 0,000
STORY4 D1 78148,00 0,00 0,000
STORY3 D1 52114,00 0,00 0,000
STORY2 D1 29487,00 0,00 0,000
STORY1 D1 11138,00 0,00 0,000
STORY DIAPHRAGM FX FY MZ
STORY7 D1 0,00 158706,00 0,000
STORY6 D1 0,00 137961,00 0,000
STORY5 D1 0,00 106794,00 0,000
STORY4 D1 0,00 78148,00 0,000
STORY3 D1 0,00 52114,00 0,000
STORY2 D1 0,00 29487,00 0,000
STORY1 D1 0,00 11138,00 0,000
STORY FX FY FZ MX MY
MZ
STORY7 0,00 158706,00 0,00 0,000
0,000 134900,100
STORY6 0,00 137961,00 0,00 0,000
0,000 117266,850
STORY5 0,00 106794,00 0,00 0,000
0,000 90774,900
STORY4 0,00 78148,00 0,00 0,000
0,000 66425,800
STORY3 0,00 52114,00 0,00 0,000
0,000 44296,900
STORY2 0,00 29487,00 0,00 0,000
0,000 25063,950
STORY1 0,00 11138,00 0,00 0,000
0,000 9467,300
0,000E+00 1,159E+07
STORY6 8,972E+04 8,972E+04 0,000E+00 0,000E+00
0,000E+00 1,271E+07
STORY5 8,972E+04 8,972E+04 0,000E+00 0,000E+00
0,000E+00 1,271E+07
STORY4 8,972E+04 8,972E+04 0,000E+00 0,000E+00
0,000E+00 1,271E+07
STORY3 8,972E+04 8,972E+04 0,000E+00 0,000E+00
0,000E+00 1,271E+07
STORY2 8,972E+04 8,972E+04 0,000E+00 0,000E+00
0,000E+00 1,271E+07
STORY1 8,972E+04 8,972E+04 0,000E+00 0,000E+00
0,000E+00 1,271E+07
BASE 6,615E+03 6,615E+03 0,000E+00 0,000E+00
0,000E+00 1,114E+06
Totals 6,280E+05 6,280E+05 0,000E+00 0,000E+00
0,000E+00 8,894E+07
8,500 16,765
STORY3 D1 4,420E+05 8,500 16,765
8,500 16,765
STORY2 D1 5,317E+05 8,500 16,765
8,500 16,765
STORY1 D1 6,214E+05 8,500 16,765
8,500 16,765
MODAL INFORMATION
Modal Analysis not done.
STORY FORCES
STORY LOAD P VX VY T
MX MY
STORY DRIFTS
STORY DIRECTION LOAD MAX DRIFT
STORY7 X FX 1/581
STORY6 X FX 1/385
STORY5 X FX 1/297
STORY4 X FX 1/256
STORY3 X FX 1/240
STORY2 X FX 1/254
STORY1 X FX 1/446
STORY7 Y FY 1/743
STORY6 Y FY 1/459
STORY5 Y FY 1/342
STORY4 Y FY 1/288
STORY3 Y FY 1/265
STORY2 Y FY 1/278
STORY1 Y FY 1/490
Prepared for
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Prepared by
POLITEKNIK NEGERI MANADO
31 October 2022
Design Preferences
Consider Minimum Eccentricity = Yes
Number of Interaction Curves = 24
Number of Interaction Points = 11
Pattern Live Load Factor = 0,750
Utilization Factor Limit = 0,950
Phi (Tension Controlled) = 0,900
Phi (Comp. Controlled Tied) = 0,650
Phi (Comp. Controlled Spiral) = 0,700
Phi (Shear and/or Torsion) = 0,750
Phi (Shear Seismic) = 0,600
Phi (Shear Joint) = 0,850
Load Combinations
Combinatio
n Combination
Name Definition
COMB1 1,400*DEAD
COMB2 1,200*DEAD + 1,600*LIVE
COMB3 1,200*DEAD + 1,000*FX + 0,300*FY + 0,500*LIVE
COMB4 1,200*DEAD + 1,000*FX – 0,300*FY + 0,500*LIVE
COMB5 1,200*DEAD – 1,000*FX + 0,300*FY + 0,500*LIVE
COMB6 1,200*DEAD – 1,000*FX – 0,300*FY + 0,500*LIVE
COMB7 1,200*DEAD + 1,000*FY + 0,300*FX + 0,500*LIVE
COMB8 1,200*DEAD + 1,000*FY – 0,300*FX + 0,500*LIVE
COMB9 1,200*DEAD – 1,000*FY + 0,300*FX + 0,500*LIVE
COMB10 1,200*DEAD – 1,000*FY – 0,300*FX + 0,500*LIVE
400.00
BETON30MPA No 30.000 400.000 N/A
0
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1) Gedung Apartemen ini akan dibangun di kota Manado
Provinsi Sulawesi Utara dan lokasinya terletak di Jl. Wolter
Monginsidi-Malalayang.
2) Lokasi ini dengan koordinat lintang: 1.459766667 dan Bujur:
124.7971611
3) Bangunan terbuat dari material beton bertulang dengan mutu
beton (f’c) = 30 MPa dan baja (fy) = 400 MPa.
4) Gedung Guzel Apartment dengan denah berbentuk U yang
luas satu lantainya adalah 2850 m². Untuk memenuhi
persyaratan bangunan tahan gempa maka gedung ini dibagi
menjadi 5 bagian dan luas satu lantai setiap bagian sama, yaitu
570 m².
5) Perencanaan kekuatan struktur dilakukan terhadap peninjauan
berat sendiri gedung, beban mati tambahan, beban hidup, serta
pengaruh gempa. Struktur utama dari Rumah susun ini terdiri
dari kolom, balok induk, balok anak dan pelat.
6) Dimensi awal dari struktur utama gedung ini antara lain yaitu:
kolom 700x700 mm, balok induk 450x650 mm, balok anak
250x350 mm dan pelat 120 mm.
7) Setelah dilakukan perhitungan dengan aplikasi ETABS
didapat dimensi stuktur utama gedung Apartemen antara lain
yaitu: kolom 750 x 750 mm. balok induk arah X 470 x 655
mm, balok induk arah Y 480 x 680 mm, balok anak 250 x
350 mm dan pelat 120 mm.
8) Syarat bangunan tahan gempa harus melalui perhitungan
syarat drift. Syarat drift yang sesuai dengan gedung
Apartemen ada di kategori risiko II yaitu 0,02 dikalikan
dengan tingkat (4000 mm) dan didapatkan syarat driftnya
adalah 80mm. Dari hasil perhitungan yang telah dibuat
menggunakan software ETABS didapatkan syarat drift
maksimal untuk arah X = 79.332, dan untuk arah Y = 79.712,
sehingga struktur bangunan dikatakan Aman dari gaya geser
gempa.
9) Jarak antar bangunan yang didapatkan untuk arah X = 450
mm dan untuk arah Y = 450 mm. Maka jumlah jarak antar
bangunan adalah 900 mm.
10) Tulangan yang akan dipakai pada kolom lantai 1: Diameter
25, kolom lantai 2: Diameter 16, kolom lantai 3: Diameter 19,
dan kolom lantai 4 sampai 7: Diameter 16. Tulangan Balok
4.2 Saran
1) Dalam merencanakan dan menghitung suatu struktur
bangunan yang aman terhadap gempa dengan beban-beban
yang bekerja maka harus mengikuti ketentuaan yang ada
seperti di SNI atau berdasarkan tata cara perencanaan
ketahanan gempa dan persyaratan beton struktural untuk
bangunan gedung.
2) Sebelum merencakan suatu struktur bangunan kita juga harus
memperhatikan lokasi dengan mencari data-data tentang tanah
yang ada pada lokasi tersebut.
3) Dalam mendesain struktur bangunan tahan gempa, kita harus
selalu memegang prinsip KKBL (kolom kuat balok lemah).
Maksud dari prinsip ini yaitu agar pada saat suatu struktur
mengalami keruntuhan akibat gempa yang akan runtuh lebih
dulu adalah elemen baloknya, karena jika suatu balok yang
runtuh disuatu tingkat tertentu, maka hanya tingkat tersebut
yang akan ikut mengalami keruntuhan sehingga tidak akan
berdampak besar pada tingkat yang lain atau struktur gedung
tersebut. Sebaliknya, jika yang lebih dulu mengalami
keruntuhan adalah kolom maka kolom tersebut akan menarik
setiap elemen balok, pelat dan semua elemen yang ada
sehingga semua struktur bangunannya bisa ikut runtuh.
4) Jika merencanakan dan menghitung suatu struktur bangunan
ada baiknya kita menggunakan software-software yang
terbaru.