Anda di halaman 1dari 6

STANDAR ASUHAN KEBIDANAN

REST PLASENTA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

UPTD RSUD-TN 1/6


KABUPATEN
BOALEMO

Ditetapkan

Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit
ASUHAN
KEBIDANAN
dr. Rahmawaty Dai, M. Kes

NIP:197608052005012009

PENGERTIAN Rest Plasenta adalah tertinggalnya sisa plasenta dan


membrannya dalam kavum uteri. Rest plasenta
merupakan tertinggalnya bagian plasenta dalam rongga
rahim yang dapat menimbulkan perdarahan post
partum dini atau perdarahan post partum lambat yang
biasanya terjadi dalam 6 hari sampai 10 hari pasca
persalinan.

TUJUAN Sebagai pedoman bagi bidan dalam memberikan


asuhan kebidanan pada ibu dengan rest plasenta

KEBIJAKAN 1. Manuaba I.B.G. 2007. Ilmu Kebidanan,Penyakit


Kandungan, dan KB Untuk Pendidikan Bidan.Ed. 2.
Jakarta: EGC
2. Morgan, Geri dan Carole Hamilton. 2009. Obstetri &
GinekologiPanduan Praktik. Jakarta: EGC
3. Prawirohardjo. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT
Bina Pustaka.
4. Rukiyah. 2010. Asuhan Kebidanan Patologi.
Yogyakarta: Nuah Medika
5. Saifuddin, Abdul, et.al. (2010). Buku AcuanNasional
Pelayanan KesehatanMaternal Dan Neonatal.
Jakarta: YBPSP
6. Sitti Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan padaMasa
Nifas. Yogyakarta: Fitrimaya
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN

REST PLASENTA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

UPTD RSUD-TN
2/6
KABUPATEN
BOALEMO

Ditetapkan

Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit
ASUHAN
KEBIDANAN
dr. Rahmawaty Dai, M. Kes

NIP:197608052005012009

PROSEDUR A. KONSEP PENYAKIT


1. Etiologi
Faktor penyebab utama perdarahanbaik
secaraprimer maupun sekunder adalah grande
multipara, jarak persalinan pendek kurang dari 2
tahun, persalinan yang dilakukan tindakan,
pertolongan kala uri sebelum waktunya,
pertolongan persalinan oleh dukun, persalinan
dengan tindakan paksa, pengeluaran plasenta
tidak hatihati.
Kelainan dari uterus sendiri, yaitu anomaly dari
uterus atau serviks kelemahan dan tidak
efektifitas kontraksi uterus, Kelainan dari
plasenta, misalnya plasenta letak rendah atau
plasenta previa, implantasi dari cornus dan
adanya plasenta akreta. Kesalahan manajemen
kala tiga persalinan, seperti manipulasi dari
uterus yang tidak perlu sebelum terjadinya
pelepasan dari plasenta menyebabkan kontraksi
yang tidak ritmik, pemberian uterotonik yang
tidak tepat waktunya yang juga dapat
menyebabkan serviks kontraksi dan menahan
plasenta, serta pemberian anastesi terutama yang
melemahkan kontraksi uterus.
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN

REST PLASENTA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

UPTD RSUD-TN
3/6
KABUPATEN
BOALEMO

Ditetapkan

Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit
ASUHAN
KEBIDANAN
dr. Rahmawaty Dai, M. Kes

NIP:197608052005012009

2. Patofisiologi
Setelah bayi dilahirkan, uterus secara spontan
berkontraksi. Tandatanda pelepasan plasenta
adalahsering ada pancaran darah yang mendadak,
uterus menjadi globuler dan konsistensinya
menjadi semakin padat, uterus meninggi kearah
abdomen karena plasenta yang telah berjalan
turun masuk ke vagina, serta tali pusat yang
keluar lebih panjang. Sesudah plasenta terpisah
daritempat melekatnya maka tekanan yang
diberikan oleh dinding rahim atau atas vagina.
Kadang kadang, plasenta dapat keluar dari lokasi
3. Penatalaksanaan
a. Dengan perlindungan antibiotik sisa plasenta
dikeluarkan secara digital atau dengan kuret
besar. Jika ada demam ditunggu dulu sampai
suhu turun dengan pemberian antibiotik dan
3-4 hari kemudian rahim dibersihkan, namun
jika perdarahan banyak, maka rahim segera
dibersihkan walaupun ada demam.
b. Keluarkan sisa plasenta dengan cunamovum
atau kuret besar. Jaringan yang melekat
dengan kuat mungkin merupakan plasenta
akreta.
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN

REST PLASENTA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

UPTD RSUD-TN
4/6
KABUPATEN
BOALEMO

Ditetapkan

Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit
ASUHAN
KEBIDANAN
dr. Rahmawaty Dai, M. Kes

NIP:197608052005012009

Usaha untuk melepas plasenta terlalu kuat


melekatnya dapat mengakibatkan perdarahan
hebat atau perforasi uterus yang biasanya
membutuhkan tindakan histerektomi
B. ASUHAN KEBIDANAN
1. Pengkajian
a. Anamnesa
1) Keluhan Utama
- Perdarahan dari jalan lahir setelah
plasenta lahir
- Perasaan tidak nyaman di perut bagian
bawah
2) Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan vulva vagina terlihat
perdarahan
3) Pemeriksaan penunjang
USG dan pemeriksaan laboratorium
2. Diagnosa kebidanan
Rest plasenta
Data subjektif
a. Pasien mengeluh keluar darah banyak dari
jalan lahir pasca plasenta lahir
b. Nyeri perut bagian bawah
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN

REST PLASENTA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

UPTD RSUD-TN
5/6
KABUPATEN
BOALEMO

Ditetapkan

Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit
ASUHAN
KEBIDANAN
dr. Rahmawaty Dai, M. Kes

NIP:197608052005012009

Data objektif
a. Keadaan umum: lemah
b. Tanda-tanda vital dalam batas normal
c. Skala nyeri >2
d. Palpasi Uterus: bagaimana kontraksi uterus
dan tinggi fundus uteri.
e. Memeriksa plasenta apakah lengkap atau tidak
f. Pemeriksaan Laboratorium
3. Tujuan
Setelah dilakukan tindakan kebidanan selama
observasi post partum, kontraksi uterus baik dan
perdarahanberkurang.
a. Data subjektif
1) Pasien mengatakan perdarahan mulai
berkurang
2) Nyeri perut mulai berkurang
b. Data objektif
1) Keadaan umum: cukup
2) Tanda-tanda vital dalam batas normal
3) Skala nyeri <2
4) Wajah tampak rileks
4. Intervensi
a. Kaji keadaan umum ibu dan tanda-tanda vital
b. Ajarkan teknik relaksasi
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN

REST PLASENTA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

UPTD RSUD-TN
6/6
KABUPATEN
BOALEMO

Ditetapkan

Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit
ASUHAN
KEBIDANAN
dr. Rahmawaty Dai, M. Kes

NIP:197608052005012009

c. Pemasangan infus dan pemberian uterotonika


untuk mempertahankan keadaan umum ibu
dan merangsang kontraksi uterus.
d. Kosongkan kandung kemih
e. Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi
f. Antiobiotika ampisilin dosis awal 1 gr IV
dilanjutkan dengan 3x1 gram per oral
dikombinasikan dengan metrodinazol 1 gram
suppositoria dilanjutkan dengan 3x500 mg.
g. Methergin 0,2 mg peroral setiap 4 jam
sebanyak 6 dosis. Dukung dengan analgesik
bila kram.
h. Mungkin perlu dirujuk ke rumah sakit untuk
dilatasi dan kuretase bila terdapat perdarahan.
i. Observasi tanda – tanda vital dan perdarahan
j. Bila kadar HB <8 gr % berikan tranfusi darah.
Bila kadar Hb >8gr%, berikan sulfas ferosis
600mg/hari selama 10 hari

UNIT TERKAIT 1. Bidang Keperawatan


2. Ruang Rawat Jalan
3. Ruang Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai