Anda di halaman 1dari 12

IKATAN APOTEKER

INDONESIA ( IAI )
Ikatan Apoteker Indonesia ( IAI )
Nama Kelompok :
1. Dwi Andriansah 2200036064
2. Mutia Mailana Abdilah 2200036068
3. Faris Naufal 2200036084
4. Azhimi Sulthon 2200036106
5. Muhamad Fakhri Aiman 2200036108
Sejarah IAI (Ikatan Apoteker Indonesia)
Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia adalah satu-satunya Organisasi
Profesi Kefarmasian di Indonesia yang ditetapkan dengan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 41846/KMB/121 tertanggal 16
September 1965.

Sehubungan dengan keinginan di atas, pada 20 April 1955 dibentuklah


suatu Panitia Persiapan untuk mempersiapkan dan melaksanakan
pembentukan perhimpunan apoteker nasional. Anggota Panitia
Persiapan tersebut adalah Drs. E. Looho, Drs. Liem Tjae Ho (Wim
Kalona), Drs. Kwee Hwat Djien dan Drs. Ie Keng Heng.
TUJUAN ORGANISASI

Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) merupakan organisasi profesi resmi yang


menaungi seluruh apoteker di indonesia. Profesi Apoteker berperan dalam
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang obat dan bertujuan :
a. Menyiapkan apoteker sebagai tenaga kesehatan yang berbudi luhur, profesional,
memiliki semangat kesejawatan yang tinggi, dan inovatif, serta berorientasi ke masa
depan

b. Membina, menjagadan meningkatkan profesionalisme apoteker sehingga mampu


menjalankan praktik kefarmasian secara bertanggung jawab

c. Memperjuangkan dan melindungi kepentingan anggota dalam menjalankan praktik


profesinya

d. Kerjasama dengan organisasi profesilainnya baik nasionalmaupun internasional


VISI DAN MISI ORGANISASI
Visi
Terwujudnya Organisasi yang profesional dan
Istimewa.
Misi
- Meningkatkan kualitas pelayanan.
- Membangun kompentensi anggota.
- Membangun kemitraan dengan pemerintah,
lembaga pendidikan dan instansi terkait.
- Meningkatkan manfaat organisasi
- Meningkatkan perlindungan anggota
- Meningkatkan kesejahteraan apoteker
Jenis Organisasi
Formal
Karena merupakan salah satu organisasi nasional dan satu-satunya
organisasi profesi Apoteker di Indonesia yang diakui oleh Pemerintah
Republik Indonesia dan ditetapkan dengan Keputusan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-
17.AH.01.07 Tahun 2013.
Profit
Organisasi IAI ini organisasi profit di karena kan, organisasi IAI ini
mengelola apotik untuk mendapatkan keuntungan berupa uang serta
tunjangan kesehatan
Sasaran Organisasi
Masyarakat Umum
Sasaran organisasi ini menuju masyarakat umum. Hal ini di karena
kan organisasi ini mempunyai hak dan kewajiban sebagai tempat
mengabdi kepada masyarakat sesuai dengan standar kompentesi
Apoteker Indonesia
Organisasi eksternal menjalin kerja sama dengan IAI
Kerja sama Organisasi IAI dengan Organisasi lain diantaranya:

1. IAI ( Ikatan Apoteker Indonesia ) dengan IPK ( Ikatan Psikologi Klinis )

Kegiatan yang dilakukan yaitu membuat penyuluhan tentang


mengkonsumsi obat obatan terlarang bagi para remaja

Peran IAI disini yaitu untuk memberikan obat yang seharusnya di


konsumsi oleh remaja tersebut.

Peran IPK tehadap kolaborasi disini memberikan arahan kepada remaja


mengenai bahayanya mengkonsumsi obat obatan yang tidak seharusnya
di konsumsi karena dapat membahayakan diri mereka sendiri dan orang
sekitar
2. IAI ( Ikatan Apoteker Indonesia ) dengan IBI ( Ikatan Bidan Indonesia )

Kerja sama yang di lakukan disini yaitu Pengadaan posyandu bagi


bayi/balita dan ibu hamil untuk perbaikan gizi

Peran iai sebagai membantu mensukseskan dan menyediakan suplemen


dan vitamin guna membantu IBI dalam konsultasi bayi/balita dan ibu
hamil.

Peran Ibi yaitu melaksanakan konsultasi perbaikan gizi terhadap


bayi/balita dan ibu hamil agar mendapatkan gizi seimbang, memeriksa
status kesehatan anak dan ibu hamil.
3. IAI ( Ikatan Apoteker Indonesia ) dengan IYHPS ( Indonesian Young
Health Profesionals Society )

Kerja sama yang dilakukan disini yaitu melakukan peneletian kesehatan di bidang penyakit
untuk mengevaluasi efektivitas suatu obat pada pasien

Peran IAI disini yaitu untuk mengetahui efektivitas suatu obat pada suatu penyakit dan
menelaah hasil kerja sama dengan IYHPS menganai hasil penelitian yang telah di lakukan
bersama IYHPS

Peran IYHPS disini yaitu membantu meneleti bagaimana penyakit tersebut dapat disebakan
dan juga akibat dari penyakit tersebut serta bagaimana cara mencegah penyakit tersebut
melalui penyediaan obat obatan
Kerja sama antar Organisasi yang berkaitan dengan
sistem kesehatan nasional ( KSN ) Indonesia

1. Kerja sama IAI dengan IPK


Kerja sama yang dilakukan IAI dengan IPK yaitu membuat penyuluhan tentang
mengkonsumsi obat obatan terlarang bagi para remaja, kegiatan ini termasuk kedalam
subsistem upaya kesehatan. penyuluhan tentang mengonsumsi obat obatan terlarang
bagi para remaja merupakan upaya kesehatan yang dilakukan untuk memperkecil
resiko banyak nya pengguna obat terlarang dikalangan remaja.

2. Kerja sama IAI dengan IBI

Kerja sama yang dilakukan IAI dengan IBI yaitu melakukan Pengadaan posyandu
bagi bayi/balita dan ibu hamil untuk perbaikan gizi, kegiatan ini termasuk kedalam
subsistem pemberdayaan masyarakat. karena dalam upaya ini IAI dan IBI ingin
meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat dan mengajak masyarakat dengan cara
memperbaiki gizi bayi/balita dan ibu hamil serta kepedulian sosial bagi lingkungan
sekitar.
3. Kerja sama IAI dengan IYHPS

Kerja sama yang dilakukan IAI dengan IYHPS yaitu melakukan penelitian untuk
mengetahui efektivitas suatu obat pada suatu penyakit dan menelaah hasil kerja sama
dengan IYHPS mengenai hasil penelitian yang telah di lakukan bersama IYHPS,
kegiatan ini termasuk kedalam subsistem penelitian pengembangan. karena dalam hal
ini IAI dengan IYHPS berupaya dalam mengembangkan atau meriset obat pada suatu
penyakit untuk meningkatkan mutu kualitas obat

Anda mungkin juga menyukai