2 PB PDF
2 PB PDF
1
Januari 2020: 199-206; DOI: 10.20473/vol7iss20201pp199-206
THE ANALYSIS OF COST EFFICIENCY LEVELS OF SHARIA BANKS WITH STOCHASTIC FRONTIER
ANALYSIS METHODS FOR THE 2015-2018 PERIOD1
ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BIAYA BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE STOCHASTIC
FRONTIER ANALYSIS PERIODE 2015-2018
metode SFA adalah dalam bentuk nilai 100%, semakin mendekati Open access under Creative
nilai 100% maka bank tersebut bekerja semakin efisien. Teknik Commons Attribution-Non
Commercial-Share A like 4.0
analisis yang digunakan adalah model cross section dan model International Licence
panel. Penelitian ini menggunakan 7 sampel Bank Umum Syariah. (CC-BY-NC-SA)
Data didapatkan dari masing-masing web Laporan Keuangan
Bank Umum Syariah. Hasil analisis Cross Section Stochastic Frontier
Analysis pada efisiensi biaya menunjukkan nilai rata-rata efisiensi
perbankan syariah di Indonesia mendekati 95.92%. Hasil analisis
efisiensi biaya menunjukkan bahwa perbankan syariah periode
2015-2018 cenderung kurang efisien untuk mengendalikan biaya.
Kata Kunci: Efisiensi biaya, Bank Umum Syariah, Stochastic Frontier
Analysis (SFA).
ABSTRACT
This study aims to determine the cost efficiency level of
Sharia Commercial Banks registered in the OJK for the 2015-2018
period. This study uses a quantitative approach. This study uses a
parametric approach to measure the cost efficiency of Islamic
banking with the stochastic frontier analysis (SFA) method. The
value of cost efficiency using the SFA method is in the form of a
value of 100%, the closer it is to the value of 100%, the more
efficient the bank works. The analysis technique used is the cross-
section model and panel model. This study uses 7 Sharia
Commercial Bank samples. Data obtained from each of the
Sharia Commercial Bank Financial Report websites. The results of
the Cross-Section Stochastic Frontier Analysis analysis on cost
efficiency show the average value of the efficiency of Islamic
banking in Indonesia approaching 95.92%. The results of the cost-
efficiency analysis show that Islamic banking in the 2015-2018
period tended to be less efficient in controlling costs.
Keywords: Cost efficiency, Islamic commercial banks, Stochastic
Frontier Analysis (SFA).
Artikel ini merupakan bagian dari skripsi dari Devy Ariesta Putri, NIM: 041511433054, yang
1
berjudul, “Analisis Tingkat Efisiensi Biaya dan Efisiensi Profit Bank Umum Syariah dengan
Metode Stochastic Frontier Analysis Periode 2015-2018.”
199
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 1 Januari 2020: 199-206
200
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 1 Januari 2020: 199-206
201
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 1 Januari 2020: 199-206
202
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 1 Januari 2020: 199-206
203
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 1 Januari 2020: 199-206
diperoleh nilai efisiensi biaya untuk menunjukkan bahwa total biaya yang
masing-masing bank, disamping itu dapat dikeluarkan oleh keseluruhan bank
diperoleh pula error term dari masing- sebesar Rp 2.246.446.035.359.29,- dengan
masing pendugaan. Penelitian ini nilai maksimum sebesar Rp
menggunakan efisiensi biaya. Efisiensi 6.0441.310.000.000,-.
biaya dihitung berdasarkan error term dari Variabel input yang disajikan pada
masing-masing pendugaan dengan tabel diatas yaitu harga tenaga kerja,
metode Stochastic Frontier Analysis. Fungsi harga dana dan harga modal. Pertama
biaya dalam bentuk translog adalah harga tenaga kerja, memiliki rata-rata
sebagai berikut: sebesar 1.89%, kedua yaitu harga dana,
InTCkit = β0 + it + kIn ykit – μit + memiliki rata-rata sebesar 4.98%, dan
νit yang ketiga yaitu harga modal memiliki
Keterangan : rata-rata sebesar 133%.
TCkit : Total Cost pada bank i Total pembiayaan yang diberikan
Pit : Jumlah output (P1 : pembiayaan, P2 : merupakan variabel output pada
surat berharga) penelitian ini memiliki nilai rata-rata
Ykit : Jumlah input (Y1: Harga Tenaga sebesar Rp30.461.696.588.380.44,-. Untuk
Kerja, Y2: Harga Dana, Y3: Harga Modal) nilai rata-rata surat berharga sebesar Rp
μit : Inefisiensi 4.056.719.062.883.00.
νit : efek noise Tabel 3.
Efisiensi Biaya Berdasarkan Tahun pada BUS
ℇit : Random Error
α ; αk ; βi : Parameter yang diestimasi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada tabel 2 menyajikan statistik
deskriptif variabel berupa mean, median,
standard deviation, minimum, dan
maximum. Sumber: diolah dengan software Eviews 6
Tabel 2. Rata-rata efisiensi biaya untuk seluruh
Statistik Deskriptif Variabel Fungsi Biaya BUS
sampel penelitian per tahun dari tahun
2015-2018 dapat diilustrasikan dalam Tabel
4.3. Nilai rata-rata efisiensi biaya selama
periode penelitian sebesar 0.959232 atau
sebesar 95.92%. Nilai tersebut sudah
Sumber: Laporan Keuangan Tahunan BUS 2015-2018 dianggap baik karena mendekati angka 1
(diolah) yang berarti Bank Umum Syariah sudah
Berdasarkan data deskriptif pada dalam kondisi hampir efisien. Hal ini
tabel di atas Total Cost (TC), memiliki nilai menunjukkan bahwa seluruh sampel
rata-rata sebesar Rp 2.246.446.035.359.29,- penelitian mengalami inefisiensi biaya
204
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 1 Januari 2020: 199-206
sebesar 0.040768 atau 4,07% selama adalah sebesar 0.959232 atau sebesar
periode 2015-2018, dengan angka 95.92% dan mengalami inefisiensi biaya
tersebut berarti Bank Umum Syariah dapat sebesar 4.07%. Bank Central Asia Syariah
mengurangi biaya sebesar 4.07% merupakan bank yang paling efisien
sehingga dapat lebih efisien. dengan rata-rata skor efisiensi biaya
Pembahasan sebesar 98.48% atau memiliki inefisiensi
Tabel 4. biaya sebesar 1.51%. Sedangkan Bank
Efisiensi Biaya Berdasarkan Bank Umum Syariah
Mega Syariah menjadi bank yang paling
tidak efisien selama periode penelitian
yaitu dengan rata-rata skor efisiensi biaya
sebesar 90.96% dan mengalami inefisiensi
biaya sebesar 9.04%. Hal ini menunjukkan
bahwa Bank Mega Syariah kurang
mengendalikan input yang berupa biaya-
Sumber: Data sekunder diolah
biaya operasional guna untuk
Tabel di atas menjelaskan
mendapatkan profit yang yang tinggi
mengenai nilai rata-rata efisiensi biaya
sesuai dengan input yang ada.
yang diperoleh setiap BUS dalam kurun
DAFTAR PUSTAKA
waktu 2015-2018. Dari tabel di atas
Agnesty, T., & Budi, Z. M. (2011). Efisiensi
menunjukkan bahwa BCA Syariah biaya dan efisiensi profit pada unit
merupakan BUS yang paling efisiensi usaha syariah (UUS) dengan
metode Stochastic Frontier Analysis
secara biaya karena memiliki skor efisiensi (SFA) tahun 2007-2011. Depok:
biaya sebesar 98.48% atau memiliki Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Indonesia.
inefisiensi biaya sebesar 1.51%. sedangkan Aigner, D., Lovell, C. A. K., & Schmidt, P.
BUS yang memiliki tingkat efisiensi paling (1977). Formulation and estimation
of stochastic frontier production
rendah selama periode 2015-2018 adalah function models. Journal of
Bank Mega Syariah dengan skor efisiensi Econometrics, 6(1), 21–37.
https://doi.org/10.1016/0304-
biaya sebesar 90.96%. 4076(77)90052-5
BCA Syariah merupakan bank Bank Indonesia. (1998). Undang-Undang
Republik Indonesia No 10 Tahun
yang paling efisien, jika dilihat dari output 1998 Tentang Perubahan Atas
yang dimilikinya, BCA Syariah lebih Undang-Undang No 7 Tahun 1992
Tentang Perbankan. Jakarta: Bank
banyak menyalurkan inputnya dalam Indonesia.
bentuk pembiayaan dengan nilai Rp Berger, A. N., & Bonaccorsi di Patti, E.
(2006). Capital structure and firm
3,826,119,648,644.25. performance: A new approach to
V. SIMPULAN testing agency theory and an
application to the banking industry.
Dapat disimpulkan bahwa rata- Journal of Banking and Finance,
rata efisiensi biaya Bank Umum Syariah 30(4), 1065-1102.
https://doi.org/10.1016/j.jbankfin.20
yang terdaftar di OJK periode 2015-2018 05.05.015
205
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 1 Januari 2020: 199-206
Berger, A. N., & Humphrey, D. B. (1997). Hartono, E. (2009). Analisis Efisiensi Biaya
Efficiency of financial institutions: Industri Perbankan Indonesia
International survey and directions Dengan Menggunakan Metode
for future research. European Parametrik Stochastic Frontier
Journal of Operational Research, Analysis. Tesis tidak diterbitkan.
98(2), 175-212. Semarang: Program Pascasarjana
https://doi.org/10.1016/S0377- Universitas Diponegoro.
2217(96)00342-6 Huri, M. D., & Susilowati, I. (2004).
Berger, A. N., & Mester, L. J. (1997). Inside Pengukuran efisiensi relatif emiten
the black box: What explains perbankan dengan metode Data
differences in the efficiencies of Envelopment Analysis (studi kasus:
financial institutions? Journal of bank-bank yang terdaftar di Bursa
Banking and Finance, 21(7), 895- Efek Jakarta tahun 2002). Dinamika
947. https://doi.org/10.1016/S0378- Pembangunan, 1(2), 95-110.
4266(97)00010-1 Karim, A. A. (2014). Ekonomi mikro Islami.
Coelli, T. J. and D. S. P. R. (2003). Total Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Factor Productivity Growth in Khumbakar, S.C., dan Lovell, C. A. K.
Agriculture: A Maninquist Index (2003). Stochastic frontier analysis.
Analysis of 93 Countries. United Kingdom: Cambridge
Agricultural Economics, 32(1), 115- University Press.
134. https://doi.org/10.1111/j.0169- Kurnia, A. S. (2004). Mengukur efisiensi
5150.2004.00018.x intermediasi sebelas bank terbesar
Efendy, M. (2009). Manajemen suatu indonesia dengan pendekatan
pendekatan berdasarkan ajaran Data Envelopment Analisis (DEA).
islam. Jakarta: Bhratara Karya Jurnal Bisnis Strategi, 13(2), 126–140.
Aksara. Srairi, S. A. (2010). Cost and profit
Hadad, M. D., & Wimboh Santoso, Eugenia efficiency of conventional and
Mardanugraha, D. I. (2003). Islamic banks in GCC countries.
Pendekatan parametrik untuk Journal of Productivity Analysis,
efisiensi perbankan Indonesia. Bank 34(1), 45-62.
Indonesia, 1–27. Retrieved from https://doi.org/10.1007/s11123-009-
https://www.bi.go.id/id/publikasi/p 0161-7
erbankan-dan- Witono. (1999). Beberapa Alternatif
stabilitas/riset/Pages/Pendekatan Pendekatan untuk Mangukur
parametrik untuk efisiensi Efisiensi atau In-Efisiensi dalam
Perbankan Indonesia.aspx Usahatani. Informatika Pertanian, 8.
206