Anda di halaman 1dari 13

STUDY TENTANG MINAT LOYALITAS MELALUI ANALISIS BRAND

PREFERENCE DAN CUSTOMER HEDONIC VALUE


Studi kasus pada PT. Bank BRI (persero) Kanca Pati
Putriadhi Rahma Hananing
Pascasarjana Magister Manajemen

ABSTRACT
The purpose of this research is to test the influences of perceived
usefulness, and perceived credibility on brand preference to increase loyal
intention mediated by customer hedonic value. Using these variables, the usage of
these variables are able to solve the arising problem within BRI Pati branch.
The samples size of this research is 174 customers BRI Pati branch. Using
the Structural Equation Modeling (SEM). The results show that the perceived
usefulness, and perceived credibility on brand preference to increase loyal
intention mediated by customer hedonic value.
The effect of perceived usefulness on brand preference are 0,38; The effect
of perceived credibility on brand preference are 0,36; The effect of brand
preference on customer hedonic value are 0,37; The effect of brand preference on
loyal intention are 0,51; and The effect customer hedonic value on loyal intention
are 0,22.
Keywords: perceived usefulness, perceived credibility, brand preference, loyal
intention, and customer hedonic value.

ABSTRACT
Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh persepsi manfaat, dan
persepsi kredibilitas terhadap brand preference dalam meningkatkan minat
loyalitas melalui mediasi customer hedonic value.
Sampel penelitian ini adalah nasabah PT. BRI cabang Pati, sejumlah 174
responden. Structural Equation Modeling (SEM) yang dijalankan dengan
perangkat lunak AMOS, digunakan untuk menganalisis data, Hasil analisis
menunjukkan bahwa persepsi manfaat, persepsi kredibilitas berpengaruh terhadap
brand preference dalam meningkatkan minat loyalitas melalui mediasi customer
hedonic value.
Temuan empiris tersebut mengindikasikan bahwa persepsi manfaat
berpengaruh signifikan terhadap brand preference dengan nilai regressi sebesar
0,38; persepsi kredibilitas berpengaruh signifikan terhadap brand preference
dengan nilai regressi sebesar 0,36; brand preference berpengaruh signifikan
terhadap customer hedonic value dengan nilai regressi sebesar 0,37; brand
preference berpengaruh signifikan terhadap minat loyalitas dengan nilai regressi
sebesar 0,51; dan customer hedonic value berpengaruh signifikan terhadap minat
loyalitas dengan nilai regressi sebesar 0,22.

Kata Kunci: persepsi manfaat, persepsi kredibilitas, brand preference, minat


loyalitas, dan customer hedonic value
1.1 Latar Belakang Masalah Pelanggan adalah orang yang
Fakta dalam dunia perbankan menerima hasil pekerjaan seseorang
menunjukkan bahwa lebih dari 30 % atau organisasi, maka mereka yang
orang dewasa, (mereka yang dapat menentukan kualitasnya seperti
berumur 15 tahun atau lebih), telah apa dan mereka dapat
menjadi nasabah suatu bank. Ini menyampaikan apa dan bagaimana
jumlah yang sangat besar, yaitu lebih kebutuhan mereka. Setiap orang
dari 48 juta dari seluruh penduduk dalam perusahaan harus bekerja
Indonesia yang diperkirakan tahun dengan pelanggan internal dan
ini telah mencapai 231 juta (Info eksternal untuk menentukan
bank, 2009). Dengan demikian, kebutuhan mereka dan bekerja sama
potensi pasar untuk nasabah individu dengan pemasok internal dan
ini sangat besar. Melihat potensi eksternal (Mohsan et al., 2011).
pasar perbankan individual Indonesia Penelitian ini dilakukan di
yang begitu besar, hampir semua PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
bank besar turun ke segmen ini, yang Kanca Pati yang mempunyai wilayah
menjadikan pasar perbankan operasional Rembang dan sekitarnya
Indonesia sangat padat, lebih dari itu, menawarkan berbagai produk dan
dari sisi perusahaan, margin layanan kepada masyarakat dalam
keuntungan, dana yang dihimpun dan rangka memenuhi kebutuhan para
realisasi kredit yang didapat oleh nasabah. Produk yang paling umum
tiap-tiap bank semakin kecil. digunakan ketika seseorang menjadi
Dengan situasi persaingan nasabah khususnya di Bank BRI
perbankan yang ketat, customer adalah rekening tabungan (saving
hedonic value menjadi fokus account), yang dengan rekening ini
perhatian oleh hampir semua pihak, nasabah bisa menyimpan dana dan
baik pemerintah, pelaku bisnis, melakukan berbagai transaksi, seperti
pelanggan dan sebagainya. Hal ini transfer antar rekening, melakukan
disebabkan semakin baiknya pembayaran, pembelian-pembelian,
pemahaman mereka atas konsep dan bahkan berinvestasi. Produk
customer hedonic value sebagai tabungan ini tidak hanya dimiliki
strategi untuk memenangkan oleh bank-bank umum, namun
persaingan di dunia bisnis. customer lembaga keuangan lainnya seperti
hedonic value merupakan hal yang BPR (Bank Perkreditan Rakyat) pun
penting bagi penyelenggara jasa, juga mengeluarkan produk tabungan
karena pelanggan akan ini dengan berbagai kelebihan dan
menyebarluaskan rasa kekurangannya. Menghadapi
kesenangannya kepada calon persaingan ketat diantara bank-bank
pelanggan, sehingga akan menaikkan umum dan BPR yang ada di wilayah
reputasi pemberi jasa (Mohsan et al., Jawa Tengah tentu saja akan
2011). mempengaruhi kontribusi (share)
Customer hedonic value tabungan BRI Kanca Pati. Hal ini
merupakan Suatu kenikmatan yang dapat ditunjukkan dengan kontribusi
dirasakan pelanggan pada saat (share) penghimpunan dana
memanfaatkan suatu produk yang masyarakat khususnya tabungan
dapat memberikan prestise. terhadap pengimpunan dana
keseluruhan bank dan BPR yang ada menunjukkan bahwa persepsi yang
di wilayah Jawa Tengah. tinggi dari nasabah akan kredibilitas
Kecenderungan yang ada bank mampu meningkatkan brand
sekarang adalah bahwa kegiatan preference, sedangkan Manjunatha
pemasaran sudah tidak lagi ditujukan dan Shivalingalah, (2004) tidak
untuk pertukaran atau transaksi yang menunjukkan adanya pengaruh
terjadi sekali saja, tetapi sudah mulai signifikan persepsi manfaat terhadap
mengarah pada pertukaran yang terus brand preference.
menerus dan berkesinambungan. Jika Dukungan penelitian terdahulu
pada masa lalu proses pemasaran yang menguji pengaruh persepsi
berakhir ketika transaksi jual beli brand preference terhadap customer
telah terjadi, dimana barang hedonic value adalah Walker et al.,
berpindah kepemilikan dari penjual (2006) dan Manjunatha dan
ke pembeli, maka sekarang banyak Shivalingalah, (2004), namun hasil
pemasaran yang menganut penelitian kedua peneliti tersebut
relationship marketing yang menunjukkan hasil yang berbeda.
berpandangan bahwa pemasaran Walker et al., (2006) menunjukkan
seharusnya memberikan perhatian bahwa brand preference yang tinggi
pada transaksi yang sedang dari nasabah mampu meningkatkan
berlangsung dan memanfaatkannya customer hedonic value, sedangkan
sebagai dasar untuk hubungan Manjunatha dan Shivalingalah,
pemasaran yang berkelanjutan di (2004) tidak menunjukkan adanya
masa depan (Nikashemi et al., 2013). pengaruh signifikan brand
Penelitian yang menguji preference terhadap customer
pengaruh persepsi manfaat terhadap hedonic value.
brand preference adalah Naidoo dan Hasil penelitian terdahulu yang
Leonard (2007) dan Ting et al., menguji pengaruh persepsi brand
(2012), namun hasil penelitian kedua preference terhadap minat loyalitas
peneliti tersebut menunjukkan hasil adalah Naidoo dan Leonard (2007)
yang berbeda. Naidoo dan Leonard dan Rai dan Medha, (2013), namun
(2007) menunjukkan bahwa persepsi hasil penelitian kedua peneliti
yang tinggi dari nasabah akan tersebut menunjukkan hasil yang
manfaat yang diberikan mampu berbeda. Naidoo dan Leonard (2007)
meningkatkan brand preference, menunjukkan bahwa brand
sedangkan Ting et al., (2007) tidak preference yang tinggi dari nasabah
menunjukkan adanya pengaruh mampu meningkatkan minat
signifikan persepsi manfaat terhadap loyalitas, sedangkan Rai dan Medha,
brand preference. (2013) tidak menunjukkan adanya
Justifikasi yang memperkuat pengaruh signifikan brand
pengaruh persepsi kredibilitas preference terhadap minat loyalitas.
terhadap brand preference adalah Rujukan hasil penelitian
Aghdaie et al., (2012) dan terdahulu yang menguji pengaruh
Manjunatha dan Shivalingalah, persepsi customer hedonic value
(2004), namun hasil penelitian kedua terhadap minat loyalitas adalah
peneliti tersebut menunjukkan hasil Zhillin dan Petterson (2004) dan Rai
yang berbeda. Aghdaie et al., (2012) dan Medha, (2013), namun hasil
penelitian kedua peneliti tersebut 3. Menganalisis pengaruh brand
menunjukkan hasil yang berbeda. preference terhadap customer
Zhillin dan Petterson (2004) hedonic value BRI Kanca Pati.
menunjukkan bahwa customer 4. Menganalisis pengaruh brand
hedonic value yang tinggi dari preference terhadap minat
nasabah mampu meningkatkan minat loyalitas BRI Kanca Pati.
loyalitas, sedangkan Rai dan Medha, 5. Menganalisis pengaruh customer
(2013) tidak menunjukkan adanya hedonic value terhadap minat
pengaruh signifikan customer loyalitas BRI Kanca Pati.
hedonic value terhadap minat 1.3.2. Kegunaan Penelitian
loyalitas. Adapun kegunaan dari penelitian ini
1.2.Perumusan Masalah adalah :
Perumusan masalah dalam penelitian 1. Bagi Bank BRI , hasil penelitian
ini adalah: ini diharapkan memberikan
1. Apakah terdapat pengaruh masukan dalam rangka
persepsi manfaat terhadap brand meningkatkan persepsi nasabah
preference tabungan BRI Kanca sehingga dapat dijaga brand
Pati? preference dan minat loyalitas
2. Apakah terdapat pengaruh tabungan BRI Kanca Pati.
persepsi kredibilitas terhadap 2. Bagi peneliti, diharapkan
brand preference tabungan BRI penelitian dapat memberikan
Kanca Pati? pengetahuan komparasi antara
3. Apakah terdapat pengaruh brand teori dan praktek lapangan pada
preference terhadap customer sektor perbankan.
hedonic value BRI Kanca Pati? BAB II
4. Apakah terdapat pengaruh brand KAJIAN PUSTAKA
preference terhadap minat 2.1.1 Minat loyalitas
loyalitas BRI Kanca Pati? `Minat loyalitas dipengaruhi
5. Apakah terdapat pengaruh oleh kepuasan atau ketidakpuasan
customer hedonic value terhadap terhadap kualitas produk atau jasa
minat loyalitas BRI Kanca Pati? yang terakumulasi secara terus
1.3. Tujuan dan Kegunaan menerus, di samping adanya persepsi
Penelitian tentang kualitas. Minat loyalitas
1.3.1. Tujuan penelitian menekankan pada runtutan
Penelitian yang akan dilakukan ini pembelian, maka proporsi pembelian
memiliki tujuan sebagai berikut : atau juga probabilitas pembelian
1. Menganalisis pengaruh persepsi lebih bersifat operasional, sedangkan
manfaat terhadap brand pengertian minat loyalitas yang
preference tabungan BRI Kanca didasarkan pada pendekatan
Pati. keprilakuan (behavior approach)
2. Menganalisis pengaruh persepsi masih belum dapat menjelaskan
kredibilitas terhadap brand bagaimana dan mengapa minat
preference tabungan BRI Kanca loyalitas di kembangkan, loyalitas
Pati. adalah obyek utama yang ada di
benak marketer dalam memasarkan
produk, merk atau jasa. Beberapa
indikator dalam mengukur loyalitas usulan nilai. Kedua, menyampaikan
konsumen adalah : prosentase dari karakter itu dengan cara yang
pembelian produk, frekuensi berbeda sehingga tidak dikacaukan
kunjungan dalam periode tertentu, dengan karakter pesaing. Ketiga,
merekomendasikan kepada keluarga, memberikan kekuatan emosional
teman untuk menggunakan produk yang lebih dari sekadar preferensi
atau jasa tersebut. mental. Supaya bisa berfungsi
2.1.2 Customer Hedonic Value preferensi harus disampaikan melalui
Konsep customer hedonic setiap sarana komunikasi yang
value memberikan gambaran tentang tersedia dan kontak merek. Menurut
pelanggan suatu perusahaan, Kotler (2000), menyebutkan bahwa
mempertimbangkan apa yang dapat preferensi merek adalah sejumlah
memberikan nilai prestise, dan keyakinan tentang merek.
percaya bahwa mereka memperoleh 2.1.4 Persepsi manfaat
gengsi dari suatu produk (Naidoo Persepsi manfaat
dan Leonard, 2007). Zhilin dan didefinisikan sebagai alasan dasar
Peterson, (2004) melihat perlunya suatu bisnis berada di dalam suatu
lintas fungsional dalam sebuah pasar dan merupakan kompetensi
perusahaan, yaitu pemasaran, operasi dasar perusahaan dalam menciptakan
dan sumber daya manusia sebagai nilai untuk konsumen (Ting et al.,
prasyarat dalam mengelola customer 2012). persepsi manfaat merupakan
hedonic value. Elemen mengelola sesuatu yang penting, dan seperti apa
hubungan dengan pelanggan dan pentingnya kualitas itu tergantung
mengelola persepsi nilai adalah tugas pada rincian tugas organisasi dan
dari fungsi pemasaran, elemen para karyawannya. Menurut Mohsan,
meningkatkan kemampuan para et.all (2011), “organizations
karyawan sebagai value creator attempting to deliver service quality
adalah tugas dari manajemen sumber to their peripheral customers must
daya manusia, sedangkan elemen begin by serving the needs of their
meningkatkan kinerja kualitas adalah inti customers”. Artinya, sebelum
tugas dari fungsi operasi (Naidoo dan organisasi itu memperbaiki kualitas
Leonard, 2007). layanan terhadap para pelanggan,
2.1.3 Brand Preference harus terlebih dahulu melayani
Kotler (2000), menyebutkan kebutuhan organisasi secara inti,
bahwa para pembeli mungkin yakni para karyawan. Pendapat ini
mempunyai tanggapan berbeda secara jelas menyiratkan pentingnya
terhadap preferensi perusahaan atau persepsi manfaat.
merek. Preferensi merek (brand 2.1.5. Persepsi kredibilitas
preference) adalah persepsi Persepsi kredibilitas dapat di
masyarakat terhadap perusahaan atau definisikan sebagai ekspektasi atau
produknya. Preferensi dipengaruhi penilaian yang diberikan pada pihak
oleh banyak faktor yang di luar lain yang akan diajak untuk bekerja
kontrol perusahaan. Preferensi yang sama dalam usahanya. Persepsi
efektif akan berpengaruh terhadap kredibilitas memiliki tiga dimensi,
tiga hal yaitu : pertama, yaitu :
memantapkan karakter produk dan
• promissory-based kepercayaan 3.3 Populasi dan Sampel
nasabah : pernyataan Populasi dalam penelitian ini
kesanggupan sebagai dasar adalah seluruh penabung Britama
kepercayaan yang dapat bisnis di BRI Kanca Pati sebanyak
dipegang untuk menjaga 174 nasabah. Penelitian ini
perjanjian baik secara lisan menggunakan metode sensus,
maupun tulisan. dimana seluruh populasi yang
• competence-based kepercayaan tersedia dijadikan sampel, sehingga
nasabah : kepercayaan berdasar sampel yang digunakan dalam
atas kompetensi yang dimiliki penelitian ini sejumlah 174 nasabah.
perusahaan tersebut. 3.4 Metode Pengumpulan Data
• goodwill-based kepercayaan Metode pengumpulan data yang
nasabah : kemauan atau niatan digunakan dalam penelitian ini
baik sebagai dasar kepercayaan. adalah pengisian kuesioner (angket)
Ketiga dimensi di atas apabila secara perorangan yaitu dengan
salah satu atau keduanya tidak memberikan pertanyaan kepada
terpenuhi dapat mengurangi bahkan nasabah.
menghancurkan persepsi kredibilitas 3.6 Uji Instrumen
pada bagian dimensi yang lain. Hal 1. Uji Validitas
ini mengindikasikan adanya negative Untuk mengukur validitas
impact pada hubungan kerja sama. kuesioner dilakukan dengan
BAB III menghitung korelasi antara skor
METODOLOGI PENELITIAN masing-masing item pertanyaan
3.1 Obyek Penelitian dengan total skor pada konstruknya
Obyek dalam penelitian ini sehingga disebut analisis butir/item.
adalah penabung britama bisnis di Uji signifikansi dilakukan dengan
BRI Kanca Pati. membandingkan nilai koefisien
3.2 Jenis dan Sumber Data korelasi (r hitung) dengan nilai r
3.2.1 Data Primer tabel untuk derajat kebebasan (df =
Sumber data primer pada degree of freedom) n-k dimana n
penelitian ini diperoleh langsung dari adalah jumlah sampel dan k adalah
penabung britama bisnis di BRI jumlah variabel independen pada
Kanca Pati berupa jawaban tingkat signifikasi 5 % (µ=0,05).
responden atas pertanyaan- Apabila nilai r hitung (dalam output
pertanyaan yang bersifat tertutup dan SPSS dinotasikan sebagai corrected
terbuka, yang diajukan dalam item total correlation) hasilnya
kuesioner mengenai kepuasan positif dan r hitung > r tabel, maka
pelayanan yang diberikan BRI Kanca dapat dinyatakan bahwa item
Pati. pertanyaan tersebut valid. Demikian
juga sebaliknya, apabila r hitung < r
3.2.2 Data Sekunder tabel maka dapat dikatakan bahwa
Sumber data sekunder dalam item pertanyaan tersebut tidak valid.
penelitian ini berupa data jumlah Item pertanyaan yang tidak valid
penabung britama bisnis di BRI akan dikeluarkan dan tidak
Kanca Pati dari tahun 2007 sampai dimasukkan dalam analisis
dengan 2012. selanjutnya. Sedangkan untuk item
pertanyaan yang valid akan Metode analisis SEM akan
diteruskan ke tahap pengujian menggunakan input matriks
reliabilitas. kovarians dan menggunakan metode
2. Uji Reliabilitas estimasi maximum likelihood.
Uji reliabilitas adalah untuk Pemilihan input dengan matriks
menguji konsistensi suatu intstrumen kovarian adalah karena matriks
dalam mengukur konsep yang harus kovarian memiliki keuntungan dalam
diukur atau melakukan fungsi memberikan perbandingan yang
ukurnya. Instrumen yang reliable valid antar populasi atau sampel
adalah instrument yang bila yang berbeda, yang kadang tidak
digunakan beberapa kali untuk memungkinkan jika menggunakan
mengukur objek yang sama akan model matriks korelasi.
mengahasilkan data yang sama. Sebelum membentuk suatu
Dalam pengujian ini, uji reliabilitas full model SEM, terlebih dahulu akan
dilakukan dengan menggunakan dilakukan pengujian terhadap faktor-
koefisien alpha. Kalkulasi koefisien faktor yang membentuk masing-
alpha memanfaatkan bantuan SPSS, masing variabel. Pengujian akan
dan batas kritis nilai alpha untuk dilakukan dengan menggunakan
mengindikasikan kuesioner yang model confirmatory factor analysis.
reliable adalah 0,60. Jadi nilai Kecocokan model (goodness of fit),
koefisien alpha > 0,60 merupakan untuk confirmatory factor analysis
indikator bahwa kuesioner tersebut juga akan diuji. Dengan program
reliable/handal. AMOS, ukuran-ukuran goodness of
3.7 Teknik Analisis fit tersebut akan nampak dalam
Penelitian ini akan menggunakan dua outputnya. Selanjutnya kesimpulan
macam teknik analisis yaitu : atas kecocokan model yang dibangun
- Confirmatory Factor Analysis akan dapat dilihat dari hasil ukuran-
pada SEM yang digunakan untuk ukuran goodness of fit yang
mengkonfirmasikan faktor – diperoleh. Pengujian goodness of fit
faktor yang paling dominan terlebih dahulu dilakukan terhadap
dalam satu kelompok variabel. model confirmatory factor analysis.
- Regression Weight pada SEM Berikut ini merupakan bentuk
yang digunakan untuk meneliti analisis goodness of fit tersebut.
seberapa besar hubungan antar Dari hasil angket/survey yang
variabel. dilakukan maka didapatkan hasil:
BAB IV • sebagian besar responden adalah
HASIL PENELITIAN DAN pria, hal tersebut karena
PEMBAHASAN responden dalam penelitian ini
4.1. Analisis Data Penelitian adalah nasabah bank BRI,
Penelitian ini menggunakan dimana jumlah nasabah pria lebih
analisis Structural Equation banyak dibandingkan jumlah
Modelling (SEM). Model teoritis nasabah wanita.
yang telah digambarkan pada • responden dengan umur 36-45
diagram jalur sebelumnya akan Tahun adalah yang dominan
dilakukan analisis berdasarkan data sebanyak 66 orang atau sebesar
yang telah diperoleh.
37,93 persen dari seluruh 4.3.3. Deskripsi Variabel Brand
responden. Preference
• responden dengan pekerjaan responden memberikan
karyawan adalah yang dominan tanggapan adanya penilaian yang
sebanyak 65 orang atau sebesar sedang terhadap brand preference
37,36 persen dari seluruh yaitu dengan rata-rata skor sebesar
responden, kemudian PNS/TNI 6,85. Artinya tanggapan responden
sebanyak 34 orang atau 19,54 menunjukkan brand preference yang
persen. Ini artinya BRI banyak sedang.
dikunjungi oleh karyawan 4.3.4. Deskripsi Variabel Customer
swasta. Hedonic Value
• responden adalah mempunyai responden memberikan
pendapatan > Rp. 5.000.000 – tanggapan adanya penilaian yang
Rp.10.000.000, hal tersebut tinggi terhadap customer hedonic
karena responden dalam value yaitu dengan rata-rata skor
penelitian ini adalah nasabah sebesar 7,16. Artinya tanggapan
BRI. responden menunjukkan customer
• responden dengan lama menjadi hedonic value yang tinggi.
nasabah diatas 5 tahun adalah 4.3.5. Deskripsi Variabel Minat
yang dominan sebanyak 71 orang Loyalitas
atau sebesar 40,80 persen dari responden memberikan
seluruh responden. tanggapan adanya penilaian yang
• responden nasabah tabungan tinggi terhadap minat loyalitas yaitu
adalah yang dominan sebanyak dengan rata-rata skor sebesar 7,06.
89 orang atau sebesar 51,15 Artinya tanggapan responden
persen dari seluruh responden. menunjukkan minat loyalitas yang
4.3.1. Deskripsi Variabel Persepsi tinggi.
Manfaat BAB V
Sebagian besar responden KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
memberikan tanggapan adanya KEBIJAKAN
penilaian yang tinggi terhadap
persepsi manfaat yaitu dengan rata- 5.1. Kesimpulan
rata skor sebesar 71,14. Artinya
tanggapan responden menunjukkan Simpulan hipotesis dalam
persepsi manfaat yang tinggi. penelitian ini diurutkan berdasarkan
dari yang nilai standardized
4.3.2. Deskripsi Variabel Persepsi regression weight yang paling besar.
Kredibilitas 1. Berdasarkan hipotesis pertama
Responden memberikan mengindikasikan bahwa persepsi
tanggapan adanya penilaian yang manfaat berpengaruh positif
sedang terhadap persepsi kredibilitas terhadap brand preference, hal ini
yaitu dengan rata-rata skor sebesar mengindikasikan bahwa persepsi
6,62. Artinya tanggapan responden manfaat yang kuat dari nasabah
menunjukkan persepsi kredibilitas mampu meningkatkan brand
yang sedang. preference.
2. Berdasarkan hipotesis kedua preference yang berdampak pada
mengindikasikan bahwa persepsi minat loyalitas antara lain yaitu:
kredibilitas berpengaruh positif Pertama, untuk mendapatkan
terhadap brand preference, hal ini brand preference dalam
mengindikasikan bahwa persepsi meningkatkan minat loyalitas adalah
kredibilitas yang kuat dari meningkatkan persepsi manfaat.
nasabah mampu meningkatkan Persepsi brand preference yang baik
brand preference. tidak akan pernah tercapai apabila
3. Berdasarkan hipotesis ketiga tidak didukung adanya persepsi
mengindikasikan bahwa brand manfaat yang baik.
preference berpengaruh positif Kedua, untuk mendapatkan
terhadap customer hedonic value, brand preference dalam
hal ini mengindikasikan bahwa meningkatkan minat loyalitas adalah
brand preference yang kuat dari meningkatkan persepsi kredibilitas.
nasabah mampu meningkatkan Persepsi brand preference yang baik
customer hedonic value. tidak akan pernah tercapai apabila
4. Berdasarkan hipotesis keempat tidak didukung adanya persepsi
mengindikasikan bahwa brand kredibilitas yang baik.
preference berpengaruh positif Ketiga, untuk mendapatkan
terhadap minat loyalitas, hal ini customer hedonic value dalam
mengindikasikan bahwa brand meningkatkan minat loyalitas adalah
preference yang kuat dari meningkatkan persepsi manfaat dan
nasabah mampu meningkatkan brand preference. Persepsi customer
minat loyalitas. hedonic value yang baik tidak akan
5. Berdasarkan hipotesis kelima pernah tercapai apabila tidak
mengindikasikan bahwa didukung adanya persepsi manfaat
customer hedonic value dan brand preference yang baik.
berpengaruh positif terhadap Keempat, untuk mendapatkan
minat loyalitas, hal ini customer hedonic value dalam
mengindikasikan bahwa meningkatkan minat loyalitas adalah
customer hedonic value yang meningkatkan persepsi kredibilitas
kuat dari nasabah mampu dan brand preference. Persepsi
meningkatkan minat loyalitas. customer hedonic value yang baik
5.2. Kesimpulan Atas Masalah tidak akan pernah tercapai apabila
Penelitian tidak didukung adanya persepsi
Tujuan dari penelitian adalah kredibilitas dan brand preference
mencari jawaban atas masalah yang baik.
penelitian yang diajukan dalam 5.2. Implikasi Teoritis
penelitian ini adalah: “bagaimana Minat loyalitas sangat dipengaruhi
meningkatkan minat loyalitas BRI oleh customer hedonic value (Zhilin
Kanca Pati?”. Hasil dari penelitian dan Peterson., 2004), dan brand
ini membuktikan dan memberi preference (Naidoo dan Leonard,
kesimpulan untuk menjawab masalah 2007). Hasil penelitian ini
penelitian secara singkat mempertegas hasil penelitian
menghasilkan empat (4) proses dasar terdahulu yang dilakukan oleh:
untuk meningkatkan brand Naidoo dan Leonard, (2007) dan
Zhilin dan Peterson., (2004) yang persepsi nasabah agar selalu ingat
menunjukkan hasil bahwa customer dengan BRI.
hedonic value dan brand preference
dalam mempengaruhi minat 5.4. Keterbatasan Penelitian
loyalitas. Keterbatasan dalam
5.3. Implikasi Managerial penelitian ini karena adanya nilai R
Penelitian ini bertujuan untuk square untuk brand preference yang
mengetahui seberapa besar faktor- relatif rendah yaitu sebesar 0,35,
faktor kepuasan nasabah dalam customer hedonic value sebesar 0,14;
menumbuhkan kemantaban loyalitas dan minat loyalitas 0,40.
yang tinggi. Implikasi kebijakan
yang diberikan adalah sebagai 5.5. Agenda Penelitian Mendatang
berikut: Berdasarkan keterbatasan
1. BRI perlu mempertahankan penelitian dengan rendahnya R
indikator mendapat benefit yang Square dari keunggulan bersaing
merupakan indikator yang paling agen, maka bagi pengembangan
kuat dalam meningkatkan penelitian ini dimasa yang akan
persepsi manfaat dari BRI, oleh datang, perlu modifikasi model
karena itu pihak BRI perlu terus dengan menarik dari pengaruh brand
mampertahankan persepsi preference dan customer hedonic
manfaat melalui benefit yang value terhadap minat loyalitas. Selain
tinggi. itu disarankan untuk menambah
2. BRI perlu mempertahankan variabel independen yang
indikator selalu unggul dalam mempengaruhi brand preference.
merek yang merupakan indikator Adapun variabel yang disarankan
yang paling kuat dalam adalah: brand image, brand
meningkatkan brand preference reputation, customer delight dan lain
dari BRI, oleh karena itu pihak sebagainya.
BRI perlu terus mampertahankan
keunggulan merek yang tinggi.
3. BRI perlu mempertahankan
indikator meningkatkan percaya
diri yang merupakan indikator
yang paling kuat dalam
meningkatkan customer hedonic
value dari BRI, oleh karena itu
pihak BRI perlu terus
mampertahankan percaya diri
yang tinggi.
4. BRI perlu mempertahankan
indikator meningkatkan ingin
selalu ingat yang merupakan
indikator yang paling kuat dalam
meningkatkan minat loyalitas
dari BRI, oleh karena itu pihak
BRI perlu terus mampertahankan
DAFTAR REFERENSI Bisnis untuk Akunlansi
dan Manajemen “, BPFE,
Aghdaie, Seyed FA, Hossein R Yogyakarta
Dolatabadi, dan Vahid S
Aliabadi, (2012), “An Jahangir, Nadim; dan Noorjahan
analysis impact of brand Begum, (2008), “The role of
credibility and perceived persepsi manfaat, perceived
quality on consumers ease of use, security and
evaluations of brand privacy, and customer
aliance,” International attitude,” African Journal of
Journal of Marketing Bussiness Management
Studies
Jakpar, Shaharudin; Angelyn Goh
Sze Na; Anita Johari; dan
Ferdinand, Augusty T.,(2006), Khin Tant Myin, (2012),
Struktural Equation “Examining the product
Modelling Dalam quality attributes that
Penelitian Manajemen, influences customer
Badan Distributor satisfaction most when the
Universitas Diponegoro, price was discounted: A case
Semarang. study in Kuching Serawak,”
International Journal of
Goodman, John. (2005). Treating Bussiness on Socual
Your Customers as Your Sciences
Media Reps.
www.brandweek.com John, Jessy, (2011), “An analysis on
the customer loyalty in
Hair, J.F., Anderson, R.E., Tatham, Telecom sector,” African
R.L., dan Black, W.C., Journal of Marketing
(1995), “Multivariate Management
Data Analysis, With
Readings “, Fourth Kanyurhi, Eddy Balemba, (2013),
Edision, New Jessey, “Evaluation of customer
Prentice Hall satisfaction wirh service of a
microfinance institution:
Hong, Harrison, Jeffyey D Kubik, empiirical evidence from
dan Jaremy C Stein, (2005), “ women association for social
Thy Neighbors Portfolio: and economic gain customers
Word of mouth effects in the in Togo,” African Journal
holdings and trades of money of Marketing Management
managers,” The Journal of
Finance Keller, Kevin L, 2003, “Memory
Factor in Advertising: The
Indriantoro, Nur dan Bambang Effect of Advertising
Supomo, (2009), “ Retrieval Cues on Brand
Metodologi Penelitian Evaluations,” Journal of
Customer Research, 14 Oliver, Richard L., 1997,
(December),316-333. Satisfaction: A. Behavioral
Perspective on The
Kigongo, Nakayima Juliet, (2012), Consumer, McGraw-Hill:
“Persepsi manfaat, perceived New York
ease of use, behaviorial
intention to use and actual Rai, Alok Kumar dan Srivastava
system usage in centenary Medha, (2013), “The
bank,” University antecedents of customer
Kamapala loyalty: An empirical
investigation in life insurance
context,” Journal of
Manjunatha K dan Shivalingalah D, Competitiveness
(2004), “Customers
perception of service quality Ramayah T, dan Joshua Ignatius,
in libraries,” Annals of (2012), “Impact of persepsi
Library and Information manfaat, perceived ease of
Studies use, and perceived enjoyment
on intention shop online,”
Mohsan, Faizan; Muhammad Universiti Sains Malaysia
Musarrat Nawaz; M Sarfraz
Khan; Zeeshan Shaukat; dan Sharma, Arun; dan Thomas F
Numan Aslam, (2011), Stafford, (2000), “The effect
“Impact of customer of retail atmospherics on
satisfaction on customer customers perception of
loyalty an intention to salespeople on customer
switch,” International persuasion,” Journal of
Journal of Bussiness School Bussiness Research
Science
Walker, Rhett W, Lester W Johnson,
Naidoo R dan A Leonard, (2007), dan Sean Leonard, (2006),
“Perceived usefulness, “Rethinking the
service quality and loyalti conseptualization of
incentiveness,” S afr J Buss customer hedonic value and
Manage service quality within the
service profit chain,”
Nikashemi, Sayed Rajab; Laily Managing Service Quality
Paim; Farzana Yasmin; dan
Abdolaziz Yousefi, (2013), Zeithami, Valerie A, 1996, “Defining
“Critical factors in and Relaying Price,
determining customer Perceived Quality, and
satisfaction toward internet Perceived Value,”
shopping in Malaysia,” Marketing Science,
International Journal of Institute, Cambridge, MA
Bussiness and Management Report No.87-101.
Invention
Zhilin Yang dan Robin T Peterson, cost,” Psychology and
(2004), “Customer perceived Marketing
value, satisfaction and
loyalty: the role of switching

Anda mungkin juga menyukai