Anda di halaman 1dari 13

Hubungan antara Kepuasan dengan Loyalitas Pelanggan di Hypermart Gresik

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN DENGAN LOYALITAS PELANGGAN DI HYPERMART


GRESIK

Dina Zahirotul Amiroh


Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, dinaamiroh16010664064@mhs.unesa.ac.id
Ni Wayan Sukmawati Puspitadewi
Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, sukmawatipuspitadewi@unesa.ac.id

Abstrak
Pelanggan yang loyal pada perusahan ritel akan diinginkan dalam dunia persaingan bisnis dan
menginginkan produknya diminati dalam jangka waktu yang panjang. Dari fenomena tersebut peneliti
tertarik untuk mengetahui hubungan antara kepuasan dengan loyalitas pelanggan di Hypermart Gresik.
Penelitian ini merupakan studi sampel, dimana jumlah sampel yang menjadi subjek penelitian berjumlah
275 responden. Teknik dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling dengan bantuan
SPSS 21 for windows. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif,
dengan bentuk penelitian korelasional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan dengan menggunakan skala likert. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pearson product moment. Hasil dari analisis data menunjukkan
nilai koefisien korelasi sebesar 0,729 (r=0,729) dengan taraf signifikansi 0,000 (p<0,05), bermakna
bahwa hipotesis “terdapat hubungan antara kepuasan dengan loyalitas pelanggan di Hypermart Gresik”
dapat diterima. Hubungan kedua variabel terbukti searah, artinya semakin tinggi nilai kepuasan
pelanggan, maka semakin tinggi pula loyalitas pelanggan. Sebaliknya, semakin rendah nilai kepuasan
pelanggan, maka semakin rendah loyalitas pelanggan.
Kata Kunci : Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan

Abstract
Customers who are loyal to retail companies will be desired in the competitive world of business and
want their products to be in demand in the long term. From this phenomenon, the researchers are
interested in knowing the relationship between satisfaction and customer loyalty at Hypermart Gresik.
This research is a sample study, where the number of samples who are the research subjects are 275
respondents. The technique in this study used simple random sampling with the help of SPSS 21 for
windows. The method used in this research is quantitative research methods, with the form of
correlational research. The instrument used in this study is a scale of customer satisfaction and
customer loyalty using a Likert scale. The data analysis used in this research is the Pearson product
moment. The result of data analysis shows that the correlation coefficient value is 0.729 (r = 0.729)
with a significance level of 0.000 (p <0.05), meaning that the hypothesis "there is a relationship
between satisfaction and customer loyalty at Hypermart Gresik" is acceptable. The relationship
between the two variables is shown to be unidirectional, meaning that the higher the value of customer
satisfaction, the higher the customer loyalty. Conversely, the lower the customer satisfaction score, the
lower the customer loyalty..
Keywords : Customer Satisfaction and Loyalty.

PENDAHULUAN ritel ini antara lain hipermarket, supermarket, minimarket


Perusahaan ritel merupakan perusahaan modern yang dan departement store. Perusahaan ritel baik asing maupun
sering disebut masyarakat di zaman sekarang. Ritel lokal, mulai jenis minimarket hingga hipermarket, akan
merupakan serangkaian kegiatan usaha yang bertujuan menimbulkan persaingan antar sesamanya. Dengan
untuk memberikan nilai tambah pada produk dan jasa yang berkembangnya bisnis, perusahaan ritel harus respon
dijual kepada pelanggan untuk penggunaan pribadi ataupun terhadap lingkungan bisnis. Lingkungan dalam batasan
keluarga (Levy, 2009). Industri ritel juga merupakan sub- bisnis, menurut (Jatmiko, 2004) adalah suatu kekuatan,
sektor yang sangat krusial bagi perekonomian Indonesia suatu kondisi, suatu keadaan, suatu peristiwa yang saling
(Susanty, Silviadara & Bakhtiar, 2017). Jenis perusahaan berhubungan dimana organisasi/perusahaan mempunyai

10
Volume 08. Nomor 01 (2021). Character: Jurnal Penelitian Psikologi

atau tidak mempunyai kemampuan untuk sebagai seorang pelanggan niat untuk tinggal dengan
mengendalikannya. organisasi dan komitmen untuk meningkatkan volume
Perusahaan ritel tentunya ingin mengembangkan transaksi dan meningkatkan produk yang dibeli dari
keberadaan dirinya dalam persaingan bisnis agar lebih hubungan pelanggan dengan organisasi. Winarso (2010)
dikenal dikalangan masyarakat. Salah satu upaya juga mendefinisikan loyalitas pelanggan sebagai
perusahaan ritel bisa berkembang ialah perusahaan ritel komitmen secara mendalam dari pelanggan untuk
memiliki jumlah peminat maupun pelanggan yang banyak melakukan pembelian ulang terhadap produk atau jasa
dan mempertahankan kestabilan angka pelanggan tertentu secara konsisten dimasa yang akan datang.
sehingga bisa diandalkan ke depannya. Pelanggan tersebut Pelanggan yang loyal merupakan aset tak ternilai bagi
bukan hanya sekedar musiman atau sementara waktu, perusahaan, adapun karakteristik dari pelanggan yang
tetapi dalam jangka panjang. Maka dari itu perusahaan loyal menurut (Griffin, 2002), antara lain: (1) melakukan
ritel membutuhkan pelanggan yang benar-benar loyal agar pembelian secara teratur, (2) membeli diluar lini
dapat mengembangkan keberadaan dirinya di era yang produk/jasa, (3) menolak produk lain, dan (4)
akan datang. menunjukkan kekebalan daya tarik pesaing (tidak mudah
Definisi loyalitas menurut Kotler dan Keller (2009) terpengaruh oleh daya tarik produk sejenis dari pesaing).
merupakan komitmen yang dipegang secara mendalam Adapun konsep loyalitas pelanggan juga dikemukakan
untuk membeli atau mendukung kembali produk atau jasa oleh Pritandhari (2015) bahwa loyalitas pelanggan juga
yang disukai di masa depan meski pengaruh situasi dan berlaku untuk merek, jasa, organisasi, kategori produk
usaha pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan dan aktivitas. Hal tersebut juga serupa dengan pendapat
beralih. Oliver (1996) juga mengungkapkan definisi dari Supriyatmini (2005) loyalitas adalah kesetiaan customer
loyalitas, yakni “Customer Loyality is deefly held terhadap penyedia jasa yang telah memberikan pelayanan
commitment to rebuy or repatronize a preferred product kepadanya. Berbagai definisi loyalitas diatas dapat
or service consistenly in the future, despite situasional disimpulkan bahwa loyalitas adalah bentuk dari
influences and marketing efforts having the potential to pembelian secara berulang baik barang maupun jasa
cause switching behavior”, bermakna bahwa loyalitas meski banyak situasi dan kondisi yang mempengaruhi
adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam dan loyalitas dapat diterapkan dengan merekomendasikan
untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian pembelian ulang kepada orang lain. Kriteria pelanggan
ulang produk/jasa yang dipilih secara konsisten dimasa yang loyal juga dapat dibuktikan dengan melakukan
yang akan datang, walaupun adanya pengaruh situasi dan pembelian secara teratur, membeli diluar lini produk/jasa,
usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk merekomendasikan produk lain dan menunjukkan
menyebabkan perubahan perilaku. Hal tersebut sepadan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing.
dengan teori milik Tjiptono (2011) loyalitas adalah Selain definisi loyalitas pelanggan, peneliti
perilaku pembelian ulang semata-mata menyangkut memaparkan teori alat ukur yang digunakan sebagai dasar
pembelian merek tertentu yang sama secara berulang kali pengambilan data di lapangan. Hal tersebut mengacu
(bisa dikarenakan hanya satu merk yang tersedia, merek pada teori milik (Zikmund, 2003) yakni aspek variabel
termurah dan sebagainya). Hasan (2013) juga loyalitas (variabel Y), dapat diukur berdasarkan: (1)
menyampaikan definisi loyalitas pelanggan bahwa satisfaction (kepuasan), merupakan perbandingan antara
pelanggan tidak hanya membeli ulang suatu barang atau harapan sebelum melakukan pembelian dengan kinerja
jasa, namun juga merekomendasikan kepada orang lain yang disarankan, (2) emotional bonding (ikatan emosi),
untuk membeli. Hal tersebut serupa dengan teori (Griffin, pelanggan dapat terpengaruh oleh sebuah merek yang
2004) bahwa definisi loyalitas pelanggan adalah “Loyality memiliki daya tarik tersendiri sehingga pelanggan
is defined as random purchase expressed over time by didefinisikan dalam sebuah merek ketika telah merasakan
some decision making unit”, bermakna loyalitas lebih ikatan kuat dengan pelanggan lain yang menggunakan
mengacu pada wujud perilaku dari unit-unit pengambilan produk atau jasa yang sama, (3) trust (kepercayaan),
keputusan untuk melakukan pembelian secara terus- yakni kemauan seseorang mempercayakan perusahaan
menerus terhadap barang/jasa suatu perusahaan yang atau sebuah merek untuk melakukan atau menjalankan
dipilih. Griffin (2010) juga memiliki pandangan sebuah fungsi, (4) choice reduction and habit
mengenai loyalitas, yakni pelanggan yang dikaitkan setia (kemudahan), yakni apabila pelanggan sudah merasakan
atau loyal apabila pelanggan menunjukan perilaku kenyamanan dengan sebuah merek ketika mereka
pembelian secara teratur atau terdapat suatu kondisi melakukan transaksi yang memudahkan, (5) history with
dimana mewajibkan pelanggan membeli paling sedikit the company (pengalaman), yakni sebuah pengalaman
dua kali dalam selang waktu tertentu. Sedangkan menurut seseorang pada perusahaan dapat membentuk perilaku.
(Zeithaml, 2003) loyalitas pelanggan didefinisikan Selanjutnya pada variabel kepuasan (variabel X) mengacu

11
Hubungan antara Kepuasan dengan Loyalitas Pelanggan di Hypermart Gresik

dari teori milik Tjiptono & Chandra (2012), sebagai Selain tahun 2019, Hypermart Gresik juga
berikut: (1) tangibles (bukti fisik), bukti fisik ini bisa menunjukkan gambaran seberapa puas pelanggan ketika
berupa fasilitas fisik, peralatan yang digunakan, berbelanja di Hypermart Gresik di tahun 2020. Berikut
representasi fisik produk atau jasa, (2) reliability penjabaran dari data survei pelanggan Hypermart Gresik
(keandalan), adalah kemampuan untuk melaksanakan tahun 2020: (1) kategori ambiance (suasana) terdapat 6
produk atau jasa yang dijanjikan tepat dan terpercaya, (3) respon positif dan 3 respon negatif. (2) kategori display
responsiveness (ketanggapan), yakni kemampuan untuk (tampilan), 1 respon positif dan 2 respon negatif. (3)
membantu pelanggan dengan memberikan produk atau kategori price (harga), terdapat 4 respon positif dan 5
jasa dengan cepat atau ketanggapan, (4) empathy respon negatif. (4) kategori product (produk), 12 respon
(empati), merupakan syarat untuk peduli, memberi positif dan 1 respon negatif. (5) ketagori promotion
perhatian pribadi bagi pelanggan. (promosi), 6 respon positif dan 6 respon negatif. (6)
Secara umum Hypermart adalah jenis perusahaan ritel kategori service (layanan) 5 respon positif dan 2 respon
modern yang memiliki lokasi yang luasnya lebih dari 800 negatif.
m2, kemudian memiliki 350-400 karyawan, Hypermart Berdasarkan hasil pemaparan data survei pelanggan
juga menyediakan barang berupa makanan, barang- Hypermart Gresik tahun 2019 dan 2020 yang diperoleh
barang rumah tangga, elektronik, pakaian dan alat dari data perusahaan, dapat disimpulkan bahwa pelanggan
olahraga. Pada segi penghasilan, Hypermart tentunya Hypermart Gresik menunjukkan kepuasan dirinya setiap
ingin memiliki penghasilan yang relatif stabil sesuai berbelanja di swalayan tersebut. Meskipun pada tahun
dengan yang diharapkan, salah satu tujuan tersebut adalah 2019 dan 2020 terdapat perbedaan pertanyaan
menghindari terjadinya turn over karyawan. Maka dari itu berdasarkan survei, namun hasil dominan dari responden
Hypermart berupaya meningkatkan kualitas penjualan pelanggan Hypermart Gresik dinyatakan dapat mewakili
agar berhasil memuaskan kebutuhan pelanggan hingga hasil yang signifikan bahwa pelanggan Hypermart Gresik
terciptanya loyalitas pelanggan, serta dapat merasakan kepuasan berbelanja atas dukungan fasilitas
mempertahankan penghasilan yang relatif stabil. yang telah disediakan oleh perusahaan serta kualitas pada
Berdasarkan data survei pelanggan Hypermart Gresik barang-barang yang jual. Hasil survei pelanggan tersebut
pada tahun 2019 yang diperoleh dari perusahaan dinyatakan sudah sesuai dengan kondisi di lapangan,
menunjukkan gambaran seberapa puas pelanggan sehingga pelanggan Hypermart Gresik merasakan
Hypermart Gresik ketika berbelanja. Batasan dalam berbagai kenyamanan ketika berbelanja. Maka dari itu,
survei pelanggan ini adalah pelanggan Hypermart yang Hypermart Gresik akan menunjukkan kualitas yang tinggi
berusia 17 tahun keatas dan berdomisili di Kota Gresik. dalam meningkatkan keloyalitasan pelanggan, dalam hal
Data survei pelanggan Hypermart Gresik ini terdapat dua ini telah sesuai dengan penelitian yang dilakukan.
hasil respon, yakni respon positif dan respon negtif. Peneliti juga memaparkan hasil studi pendahuluan
Respon positif menunjukkan bahwa pelanggan merasakan menggunakan metode wawancara kepada pelanggan
kepuasan ketika berbelanja di Hypermart Gresik. Hypermart Gresik tahun 2020. Wawancara ini dilakukan
Sedangkan pada respon negatif, yakni tanggapan yang dengan membagikan pertanyaan kuisoner online
menunjukkan tidak adanya kepuasan berbelanja di berbentuk googleform yang ditujukan kepada pelanggan
Hypermart Gresik. Adapun penjabaran dari hasil survei Hypermart Gresik dan dilakukan selama tujuh hari
pelanggan sebagai berikut: (1) kategori price (harga) berturut-turut sebelum pengambilan data try out
sebanyak 47 dari 50 pelanggan mendapatkan respon dilakukan. Hasil dari wawancara ini menjabarkan lima
positif dan respon negatif sebanyak 3 dari 50 pelanggan. pertanyaan aspek loyalitas pelanggan yang mengacu dari
(2) kategori assortment completens (kelengkapan barang) teori milik (Zikmund, 2003), antara lain: (1) kepuasan, 89
mendapat respon positif sebanyak 43 dari 50 pelanggan dari 102 pelanggan merasakan kepuasan setiap berbelanja
dan respon negatif 7 dari 50 pelanggan. (3) ketegori di Hypermart Gresik dan 13 dari 102 pelanggan tidak
friendliness (keramahan) mendapatkan respon positif merasakan kepuasan setiap berbelanja di Hypermart
sebanyak 38 dari 50 pelanggan dan respon negatif Gresik. (2) ketertarikan, 78 dari 102 pelanggan memiliki
sebanyak 12 dari 50 pelanggan. (4) kategori cashier speed ketertarikan berbelanja di Hypermart Gresik dan 24 dari
(kecepatan kasir) mendapatkan respon positif sebanyak 102 pelanggan tidak memiliki ketertarikan berbelanja di
40 dari 50 pelanggan dan respon negatif sebanyak 10 dari Hypermart Gresik. (3) kepercayaan, 89 dari 102
50 pelanggan. (5) kategori quality fresh product (produk pelanggan memiliki kepercayaan berbelanja di Hypermart
segar berkualitas) mendapatkan respon positif sebanyak Gresik dan 13 dari 102 pelanggan tidak memiliki
45 dari 50 pelanggan dan respon negatif sebanyak 5 dari kepercayaan berbelanja di Hypermart Gresik. (4)
50 pelanggan. kemudahan, 92 dari 102 pelanggan merasakan
kemudahan setiap berbelanja di Hypermart Gresik dan 10

12
Volume 08. Nomor 01 (2021). Character: Jurnal Penelitian Psikologi

dari 102 pelanggan tidak merasakan kemudahan setiap terciptanya loyalitas pelanggan, meningkatnya reputasi
berbelanja di Hypermart Gresik. (5) pengalaman, 80 dari perusahaan, berkurangnya elastisitas harga, berkurangnya
102 pelanggan memiliki pengalaman yang baik ketika biaya transaksi masa depan dan meningkatnya efisiensi dan
berbelanja di Hypermart Gresik dan 22 dari 102 produktivitas karyawan. Hal tersebut membuktikan bahwa
pelanggan tidak memiliki pengalaman yang baik ketika kepuasan memiliki hubungan dengan loyalitas. Sehingga
berbelanja di Hypermart Gresik. dapat dikatakan semakin besar tingkat kepuasan pelanggan,
Berdasarkan hasil studi pendahuluan tersebut, peneliti maka semakin besar loyalitas terhadap suatu produk
memaparkan hasil perolehan apabila ditinjau dari kategori (Sundarti & Atika, 2012).
jenis kelamin, sebagai berikut: terdapat sejumlah 39 laki- Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan, sangat
laki dari 102 pelanggan dan 63 perempuan dari 102 logis jika penelitian ini layak dilakukan atas dasar
pelanggan. Dari hasil kategori pelanggan, dapat keorisinilitasnya. Dalam hal ini fenomena yang diangkat
disimpulkan bahwa jenis kelamin perempuan lebih dalam penelitian adalah “Hubungan Antara Kepuasan
banyak dari pada jenis kelamin laki-laki yang Dengan Loyalitas Pelanggan di Hypermart Gresik”.
mengunjungi Hypermart Gresik.
Berdasarkan dari hasil studi pendahuluan menunjukkan METODE
terdapat keterkaitan antara loyalitas dengan kepuasan, Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian
ketertarikan, kepercayaan, kemudahan dan pengalaman. kuantitatif. Berdasarkan dari tujuan penelitian, maka
Pelanggan juga mengungkapkan alasan dari ke-lima aspek penelitian ini menggunakan rancangan penelitian
tersebut. Alasan tersebut ialah pelanggan dapat merasakan korelasional, yakni sebuah penelitian yang dilakukan oleh
layanan yang ramah, fasilitas memadai, kesediaan barang peneliti bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
lengkap, tempat yang bersih, terdapat banyak promo dan hubungan dari suatu variabel (Arikunto, 2013).
diskon, kualitas barang terjamin, adanya kepercayaan, Adapun sumber data yang ditetapkan oleh peneliti
kemudahan dalam bertransaksi serta sesuai dengan harapan sebanyak 1300 pelanggan sebagai populasi dan 275
pelanggan. pelanggan sebagai sampel. Jumlah populasi sebanyak 1300
Kepuasan pelanggan juga seringkali menjadi bukti pelanggan berasal dari data kunjungan Hypermart Gresik
bentuk perilaku pelanggan yang berkesan positif. Menurut berdasarkan kategori weekday dan weekend. Kunjungan
Kotler dan Keller (2009) menyampaikan kepuasan pada kategori weekday (hari biasa) terhitung antara 500
(satisfaction) adalah kondisi dimana seseorang telah hingga 700 pelanggan, sedangkan kategori weekend (akhir
merasakan senang atau kecewa setelah melakukan pekan) terhitung antara 700 hingga 1300 pelanggan. Untuk
perbandingan atau penilaian terhadap kinerja yang telah itu peneliti menetapkan 1300 pelanggan sebagai populasi
dipersepsikan dengan harapan produk yang diinginkan. dikarenakan jumlah tersebut merupakan jumlah terbanyak.
Apabila kinerja tersebut tidak sesuai seperti yang mereka Pada pengambilan sampel peneliti menggunakan simple
inginkan, maka pelanggan akan merasa tidak puas. Akan random sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari
tetapi jika kinerja tersebut sesuai dengan harapan maupun populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
keinginan, maka pelanggan akan merasakan puas. Serta strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2017).
apabila kinerja dinyatakan melebihi harapan keinginan Pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara
mereka, maka pelanggan akan merasakan sangat puas. menyebarkan kuisioner online melalui googleform yang
Sebagaimana fenomena kepuasan pelanggan yang sudah ditujukan kepada pelanggan Hypermart Gresik.
biasa terjadi di Hypermart antara lain; pelayanan ramah Selanjutnya, pada jumlah sampel yang ditetapkan oleh
yang diberikan Hypermart kepada pelanggan, banyaknya peneliti sebanyak 275 responden yang mengacu pada tabel
fasilitas yang terpenuhi hingga membuat pelanggan merasa penentuan jumlah sampel yang dikembangkan dari Isaac
puas, pelanggan bisa mendapatkan hadiah voucher belanja, dan Michael dengan taraf kesalahan 5% dan dengan
pelanggan bisa mendapatkan harga spesial apabila pengambilan try out berjumlah 30 responden, yang
menggunakan aplikasi OVO cash, pelanggan bisa liburan mengacu pada teori (Gay & Diehl, 1992) yakni ukuran
gratis ke luar negeri, pelanggan bisa mendapatkan gratis sampel dapat diterima berdasarkan metode penelitian
ongkos kirim, mendapatkan gratis biaya parkir, serta deskriptif korelasional minimal 30 subjek. Untuk itu
promo koran yang selalu terupdate. Walaupun pada peneliti menetapkan 30 responden sebagai pengambilan try
masing-masing terdapat ketentuan yang berlaku dan out kepada pelanggan Hypermart yang berdomisili di Kota
berbeda, ketentuan tersebut tidak memberatkan pelanggan, Gresik.
justru kebanyakan pelanggan ingin terus berbelanja agar Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
dapat menikmati fasilitas yang telah disediakan. menggunakan kuisioner online yang berbentuk googleform,
Sesuai dengan penelitian (Edy Yulianto, 2017) bahwa kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Kuisioner
kepuasan berkontribusi pada sejumlah aspek krusial, seperti online tersebut dibagikan dengan menggunakan skala yang

13
Hubungan antara Kepuasan dengan Loyalitas Pelanggan di Hypermart Gresik

sesuai dengan data yang akan diteliti yakni skala loyalitas Berdasarkan hasil uji validitas diketahui bahwa skala
dan skala kepuasan pelanggan pada pelanggan Hypermart kepuasan pelanggan menunjukkan 22 item pernyataan yang
di Kota Gresik. Karakteristik responden dalam penelitian diujikan (try out), hasilnya hanya 17 item pernyataan lolos
ini adalah responden yang berusia 17 tahun keatas dan uji validitas karena memiliki nilai lebih besar dari 0.361
berdomisili di Kota Gresik. yang mengacu pada tabel r dan terdapat 5 item pernyataan
Validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini sangat yang dinyatakan gugur atau tidak valid. Sedangkan pada uji
penting untuk menentukan apakah skala tersebut layak validitas skala loyalitas pelanggan menunjukkan dari 32
digunakan untuk mengukur sebuah item. Dengan adanya item pernyataan yang sudah diujikan (try out), hasilnya
validitas dalam instrumen ini berfungsi menentukan hanya 24 item yang lolos uji validitas, karena memiliki nilai
kelayakan instrumen yang digunakan mengukur item yang lebih besar dari 0.361 yang mengacu pada tabel r dan
hendak diukur (Azwar, 2015). Validitas pada penelitian ini terdapat 8 item pernyataan yang dinyatakan gugur atau
menggunakan validitas isi, yakni validitas yang tidak valid.
menunjukkan sejauh mana item-item pada tes meliputi Instrumen alat ukur dapat dikatakan reliabel apabila
keseluruhan isi yang akan diukur oleh peneliti (Azwar, telah diujikan dalam beberapa penelitian dan hasil
2015). pengukuran data yang didapat menunjukkan nilai angka
Skala pada variabel loyalitas pelanggan dibuat sesuai yang tetap (Sugiyono, 2017). Penelitian ini menggunakan
dengan aspek loyalitas pelanggan milik (Zikmund, 2003), teknik analisa Alpha Cronbach dengan program SPSS 21
yaitu kepuasan (satisfaction), ikatan emosi (emotional for windows yang digunakan untuk mengukur uji
bonding), kepercayaan (trust), kemudahan (choice reliablitas. Koefisien reliabilitas memiliki ketentuan nilai
reduction and habit) dan pengalaman (history with the rentang 0 hingga 1.00. Sehingga disimpulkan bahwa
company). Sebanyak 32 item pernyataan pada uji coba (try apabila nilai reliabilitas mendekati nilai 1.00 maka semakin
out). Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan tinggi realibilitas alat ukur, dan sebaliknya (Azwar, 2015).
corrected item-total correlation yang menyatakan terdapat Berikut hasil uji reliabilitas variabel kepuasan dan loyalitas
24 item pernyataan valid dan 8 item pernyataan tidak valid. pelanggan :
Skala pada variabel kepuasan pelanggan dibuat sesuai
dengan aspek kepuasan pelanggan milik (Tjiptono & Tabel 4.1 Indeks Reliabilitas terhadap Alat Ukur
Chandra, 2012), yaitu bukti fisik (tangibles), keandalan Penelitian
(reliability), ketanggapan (responsiveness) dan empati Alat Ukur Nilai Alpha Item valid
(empathy). Sebanyak 22 item pernyataan pada uji coba (try Cronbach
Skala Kepuasan 0.872 17
out). Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan
Pelanggan
corrected item-total correlation menyatakan terdapat 17 Skala Loyalitas 0.889 24
item dinyatakan valid dan 5 item dinyatakan tidak valid. Pelanggan
Penelitian ini menggunakan skala likert untuk
mengukur sikap individu berdasarkan skala yang telah Hasil uji reliabilitas pada tabel 4.1 menunjukkan nilai
dibuat oleh peneliti. Skala likert adalah skala yang reliabilitas alat ukur variabel loyalitas pelanggan sebesar
digunakan dalam penelitian yang bertujuan mengukur 0.889. Sedangkan pada variabel loyalitas pelanggan
sikap, pendapat maupun persepsi dari individu atau diperoleh nilai realibilitas sebesar 0.872. Sesuai dengan
kelompok terhadap fenomena yang akan diteliti (Sugiyono, teori Arikunto (2013) yakni koefisien reliabilitas dapat
2017). Skala likert terbagi menjadi dua kategori pernyataan, dinyatakan reliable apabila memiliki nilai koefisien lebih
yakni favourable (F) dan unfavourable (Uf). Pada dari 0.6 (r > 0.6).
pernyataan favourable ditetapkan dengan skor angka yang Berikut kategorisasi besarnya nilai koefisien reliabilitas
berpola 4,3,2,1, sedangkan pada pernyataan unfavourable menurut (Arikunto, 2013) :
(Uf) ditetapkan dengan skor angka yang berpola 1,2,3,4.
Pernyataan favourable (F) disebut dengan pernyataan yang Tabel 4.2 Kriteria Koefisien Reliabilitas
positif, sedangkan pernyataan unfavourable (Uf) disebut Kategori Koefisien Reliabilitas
dengan pernyataan yang negatif yang tidak mendukung Sangat tinggi 0.80 < r < 1.00
variabel yang diukur. Tinggi 0.60 < r < 0.80
Cukup 0.40 < r < 0.60
Setelah menyusun alat ukur, peneliti melakukan try out
Rendah 0.20 < r < 0.40
keseluruhan dari alat ukur terhadap 30 pelanggan
Sangat rendah 0.00 < r < 0.20
Hypermart Gresik yang bertujuan mengetahui validitas dan
reliabilitas dari alak ukur, tujuan tersebut agar peneliti
mendapatkan hasil alat ukur yang valid sehingga bisa
digunakan dalam penelitian.

14
Volume 08. Nomor 01 (2021). Character: Jurnal Penelitian Psikologi

Berdasarkan kategori nilai koefisien reliabilitas yang Tabel 4.3 Descriptive Statistics
mengacu dari teori milik (Sugiyono, 2017), bahwa Std.
N Min Max Mean
koefisien reliabilitas dari variabel loyalitas pelanggan Deviation
sebesar 0.889, yang berarti memiliki kategori reliabilitas Kepuasan 275 25 68 48,38 8.957
Pelanggan
sangat tinggi. Selanjutnya, dari variabel koefisien reliablitas
Loyalitas
kepuasan pelanggan sebesar 0.872, yang berarti memiliki 275 41 95 68,79 12.025
Pelanggan
kategori reliabilitas yang sangat tinggi pula. Dari hasil uji
validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan oleh peneliti, Tabel 4.3 menunjukkan hasil dari nilai rata-rata (mean)
dapat disimpulkan bahwa kedua alat ukur dari variabel variabel kepuasan pelanggan sebesar 48,38, dengan
kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan dinyatakan rincian 68 adalah nilai tertinggi dan 25 adalah nilai
valid dan reliable, sehingga kedua skala dari variabel terendah. Selanjutnya, hasil nilai rata-rata (mean) pada
tersebut layak digunakan sebagai instrumen pengambilan variabel loyalitas pelanggan sebesar 68,79, dengan rincian
data penelitian selanjutnya. 95 adalah nilai tertinggi dan 41 adalah nilai terendah.
Winarsunu (2009) berpendapat teknik analisis data Pada nilai standar deviasi dari kedua variabel
dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang menunjukkan keduanya memiliki nilai standar deviasi
terdapat dalam penelitian. Tujuan dari teknik analisis data yang lebih kecil dari nilai mean (rata-rata), hal tersebut
ialah mengetahui hubungan variabel satu dengan variabel dapat disimpulkan bahwa jumlah sampel sebanyak 275
lainnya, sekaligus mengetahui hasil jawaban pada hipotesis dapat mewakili seluruh jumlah populasi.
yang diteliti. Teknik analisis data dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan teknik korelasi product momment. A. Analisis Data
Penelitian ini digunakan untuk menganalisis hubungan 1. Hasil Uji Asumsi
antara kepuasan (X) terhadap loyalitas pelanggan (Y). a. Uji Normalitas
Sebelum teknik korelasi dilakukan, peneliti melakukan uji Data bisa dinyatakan berdistribusi normal
apabila mempunyai standart probabilitas p>0.05,
asumsi yang meliputi tahap uji normalitas, uji linieritas, dan
namun juga sebaliknya data yang dinyatakan
hipotesis yang menggunakan teknik product moment tidak berdistribusi normal mempunyai standart
correlation. probabilitas p<0.05 (Sugiono, 2017). Pada uji
Pada uji normalitas (test of normality kolmogrov normalitas ini dilakukan melalui Kolmogorov
smirnov) digunakan sebagai dasar uji normalitas dalam Smirnov dengan menggunakan SPSS versi 21 for
penelitian. Ketentuan dalam test of normality kolmogrov windows.
smirnov ini apabila nilai dinyatakan berdistribusi normal
Tabel 4.4 Kategorisasi Signifikansi
jika nilai probabilitas lebih dari 0.05 (p>0.05) (Sugiyono,
Normalitas Data
2017). Sedangkan pada uji linearitas digunakan mengetahui
Nilai Signifikansi Keterangan
variabel bebas dan terikat memiliki hubungan yang linear
Sig >0.05 Distribusi data normal
apa tidak. Ketentuan dalam uji linearitas ini apabila
Sig <0.05 Distribusi data tidak normal
memiliki nilai kurang dari 0.05 (p<0.05), maka dapat
diartikan bahwa kedua variabel tersebut dinyatakan
Selanjutnya pada hasil uji normalitas ini diuji
memiliki hubungan yang linear (Sugiyono dan Susanto,
melalui Kolmogorov-Smirnov variabel kepuasan
2015). Pada uji hipotesis, peneliti menggunakan teknik
dengan loyalitas pelanggan, sebagai berikut :
product moment digunakan untuk mengetahui apakah
terdapat hubungan antar kedua variabel yang signifikan,
yakni variabel kepuasan dengan loyalitas pelanggan di Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data
Variabel Nilai Keterangan
Hypermart Gresik, yang dibantu dengan program SPSS 21
Signifikansi
for windows. Kepuasan Distribusi
0.463
Pelanggan normal
HASIL PENELITIAN Loyalitas Pelanggan 0.513 Distribusi
Penelitian dilakukan menggunakan uji normalitas dan normal
uji linearitas dan dianalisis melalui teknik korelasi product
moment. Selanjutnya data tersebut diolah melalui teknik
descriptive statistics. Hasil analisis descriptive statistics
dapat disajikan sebagai berikut :

15
Hubungan antara Kepuasan dengan Loyalitas Pelanggan di Hypermart Gresik

Pada tabel 4.5, nilai signifikansi variabel Berikut peneliti memaparkan hasil uji hipotesis
kepuasan pelanggan sebesar 0.463 (p>0.05) menggunakan korelasi product moment :
sedangkan variabel loyalitas pelanggan sebesar 0.513
(p>0.05). Hasil dari kedua nilai signifikansi ini
menyatakan kedua variabel tersebut lebih besar dari Tabel 4.9 Hasil Uji Korelasi Product Moment
0.05, artinya data kedua variabel berdistribusi Kepuasan Loyalitas
normal. Pelanggan Pelanggan
b. Uji Linearitas Kepuasan Pearson 1 0.729
Pengertian dari uji linearitas adalah Pelanggan Correlation
mengetahui hubungan yang linier antara dua Sig. (2- 0.000
variabel tersebut. Pengujian linieritas dapat tailed)
dibuktikan melalui program SPSS versi 21 for N 275 275
windows. Uji linearitas ini mempunyai batas Pearson 0.729 1
Loyalitas
ketentuan, yakni jika variabel dapat dikatakan Pelanggan Correlation
linier apabila nilai signifikansinya lebih kecil dari
Sig. (2- 0.000
0.05 (p<0.05), (Sugiyono dan Susanto, 2015).
tailed)
N 275 275
Tabel 4.6 Ketentuan Distribusi Linearitas Data
Nilai Signifikansi Keterangan
Sig > 0.05 Tidak Linear
Hasil dari nilai signifikansi yang diperoleh (tabel 4.9)
sebesar 0.000, yang artinya lebih kecil dari 0.05 (Sig. <
Sig < 0.05 Linear
0.05), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
keterhubungan secara signifikan antara kepuasan
Hasil dari uji linearitas dengan menggunakan pelanggan dengan loyalitas pelanggan di Hypermart
Test for Linearity dari kedua variabel : Gresik.
Pada tabel 4.9 tersebut telah menunjukkan hasil
Tabel 4.7 Hasil Uji Linearitas Data koefisien korelasi sebesar 0.729 (r=0.729), nilai tersebut
Variabel Nilai Keterangan tergolong dalam kategori nilai yang kuat antara kepuasan
Signifikansi pelanggan dengan loyalitas pelanggan. Penelitian ini juga
Kepuasan Pelanggan * menunjukkan nilai koefisien korelasi yang memiliki arah
0.000 Linear
Loyalitas Pelanggan hubungan positif antar variabel. Sesuai dengan teori
Sugiyono (2017) bahwa arah hubungan positif maupun
Berdasarkan tabel 4.7 kedua variabel tersebut negatif antar variabel, dapat ditentukan dengan adanya
memperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000, yang tanda plus (+) atau minus (-).
artinya lebih kecil dari nilai 0.05 (p<0.05), maka hasil Hasil penelitian ini juga dapat diungkap berdasarkan
dari uji linearitas kedua variabel tersebut dapat presentase korelasi hubungan yang didapatkan melalui
dinyatakan berdistribusi linear. nilai R Square, yakni untuk mengetahui seberapa besar
variabel bebas memberikan kontribusi kepada variabel
2. Hasil Uji Hipotesis terikat. Menurut Sugiyono (2017) perhitungan R Square
Pada pengujian hipotesis ini juga dilakukan oleh dibutuhkan untuk hubungan antar variabel yang bersifat
peneliti agar mengetahui hubungan antara variabel linier. Berikut nilai R Square yang diperoleh dengan
bebas dan variabel terikat. Pada analisis korelasi menggunakan SPSS versi 21 for windows :
sederhana dilakukan dalam uji hipotesis melalui
program SPSS versi 21 for windows. Berikut adalah Tabel 4.10 Hasil R Square
pedoman kriteria penentuan koefisien korelasi, Model Summary
menurut Sugiyono (2017) :
Model R R Adjusted Std. Error of
Square R Square the Estimate
Tabel 4.8 Kriteria Koefisien Korelasi
Batas Keterangan
1 ,729 ,532 ,530 8,24018
Interval
0,00-0,199 Hubungan sangat lemah / sangat rendah a. Predictors: (Constant), Kepuasan Pelanggan
0,20-0,399 Hubungan lemah / rendah
Hubungan cukup / sedang
0,40-0,599 Hubungan kuat / tinggi Hasil R Square tersebut memperoleh nilai variabel
0,60-0,799 Hubungan sangat kuat / sangat tinggi kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan sebesar
0,80-1,00 0.532. Hasil tersebut telah sesuai dengan kegunaan R
Square yakni dimana hasil sebesar 53.2% adalah
konstribusi dari variabel kepuasan pelanggan terhadap
variabel loyalitas pelanggan, dan pada nilai 46.8 % berasal
dari kontribusi yang diberikan oleh faktor yang lain.

16
Volume 08. Nomor 01 (2021). Character: Jurnal Penelitian Psikologi

PEMBAHASAN ikatan emosi, kepercayaan, kemudahan dan pengalaman.


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Meskipun pelanggan memiliki keunikan masing-masing
antara variabel kepuasan dengan loyalitas pelanggan di dalam berbelanja, akan tetapi pelanggan masih tergolong
Hypermart Gresik. Rumusan hipotesis yang diangkat yang sama dan dapat dibuktikan melalui hasil perhitungan
“adanya hubungan kepuasan dengan loyalitas pelanggan pada uji asumsi dimana menunjukkan hasil data
di Hypermart Gresik” dan diuji menggunakan metode berdistribusi normal dan linier.
korelasi product moment yang dibantu dengan program Pada hasil nilai r didapatkan sebesar 0.729 (r=0.729)
SPSS versi 21 for windows. Pada korelasi product moment menyatakan bahwa terdapat nilai yang positif dan tidak
ini diambil sebanyak 275 responden yang menjadi subjek terlihat nilai negatif, hal tersebut berarti koefisien antar
penelitian, dengan hasil nilai signifikansi korelasi antar kedua variabel mempunyai hubungan yang positif. Makna
kedua variabel sebesar 0.000 (Sig. < 0.05), sehingga dari arah hubungan yang positif yakni hubungan antar
diartikan sebagai terdapat hubungan yang signifikan dari kedua variabel memiliki hubungan yang searah, juga dapat
kedua variabel tersebut. Hubungan yang signifikan dari diartikan semakin tinggi nilai suatu variabel kepuasan
kedua variabel tersebut menjadi bukti menyatakan pelanggan maka juga akan semakin tinggi nilai dari
hipotesis pada penelitian ini dapat diterima. variabel loyalitas pelanggan. Begitupun sebaliknya apabila
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptiv yakni semakin rendah nilai dari kepuasan pelanggan maka akan
pada tabel 4.3, bahwa nilai standart deviasi dari variabel semakin rendah pula nilai dari variabel loyalitas
kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan dapat pelanggan.
dijadikan sebagai representasi dari keseluruhan data. Hal Berdasarkan arah hubungan positif, dapat dibuktikan
tersebut sesuai dengan teori milik Sugiyono dan Susanto bahwa pelanggan bisa menilai dari aspek internal ketika
(2015) bahwa nilai standart deviasi mempunyai fungsi melakukan transaksi belanja. Aspek-aspek internal
tertentu yakni mengetahui jumlah sampel yang diambil penelitian ini dapat ditunjukkan pada aspek loyalitas yang
dalam penelitian dapat mewakili seluruh populasi atau dikemukakan oleh (Zikmund, 2003), antara lain:
tidak. Peneliti memaparkan hasil standart deviasi dari kepuasan, ikatan emosi, kepercayaan, kemudahan dan
kedua variabel tersebut sebesar 8.957 dan 12.025, dari pengalaman. Selain itu dapat dibuktikan melalui kepuasan
kedua hasil standart deviasi tersebut menyatakan bahwa pelanggan, yang mana pelanggan memiliki keloyalitasan
variabel kepuasan dan variabel loyalitas pelanggan dengan tinggi akibat kesesuaian kepuasan pelanggan ketika
responden sebanyak 275 dinyatakan dapat mewakili dari berbelanja. Bentuk dari sikap kepuasan pelanggan saat
keseluruhan jumlah populasi. berbelanja yang ditemukan dalam penelitian ini yakni
Pada pengujian hipotesis ini peneliti menggunakan pelanggan dapat menikmati fasilitas yang disediakan,
metode korelasi product moment yang didapatkan dari merasakan keandalan perusahaan, ketanggapan pelayanan
hasil perhitungan koefisien korelasi (r) yakni 0.729 dan pelayanan yang empati (Tjiptono & Chandra, 2012).
(r=0.729). Kriteria pada nilai koefisien korelasi (r) ini Dari hasil presentase nilai r sebesar 0.729 (r=729)
telah ditetapkan berdasarkan tabel 4.9 yaitu kriteria menyatakan bahwa pelanggan benar-benar merasakan
koefisien korelasi, yang menyatakan adanya tingkat kepuasan yang tinggi setiap berbelanja di Hypermart
keterhubungan dalam kelompok kuat antar kedua variabel, Gresik, hal itu akan berdampak positif pada masa yang
yakni variabel kepuasan dengan loyalitas pelanggan di akan datang dan dapat meningkatkan keloyalitasan
Hypermart Gresik. pelanggan.
Hasil perhitungan analisis korelasi product moment Definisi dari variabel loyalitas pelanggan dapat
nilai yang didapatkan sebesar 0.729 (r=0.729) tergolong diartikan sebagai komitmen yang dipegang secara
dalam kelompok yang kuat, nilai tersebut masih belum mendalam untuk membeli atau mendukung kembali
tergolong pada kelompok sangat kuat dikarenakan produk atau jasa yang disukai di masa depan meski
penentuan kriteria pada kategori sangat kuat yang pengaruh situasi dan usaha pemasaran berpotensi
ditetapkan sebesar 0.80-1.00. Maka dari itu dikarenakan menyebabkan pelanggan beralih (Kotler dan Keller,
nilai SD lebih besar dari 4, dimana nilai SD pada variabel 2009). Tjiptono (2011) juga beranggapan bahwa loyalitas
kepuasan sebesar 8.95 dan variabel loyalitas 12.02. adalah perilaku pembelian ulang semata-mata menyangkut
Nilai standart deviasi dinyatakan bisa mempengaruhi pembelian merek tertentu yang sama secara berulang kali
pelanggan mempunyai sudut pandang yang berbeda. (bisa dikarenakan hanya satu merek tertentu yang tersedia,
Selain itu pelanggan juga dapat menilai aspek-aspek merek termurah dan sebagainya). Senada dengan Hasan
internal dalam loyalitasnya. Hal tersebut sesuai dengan (2013) loyalitas tidak hanya membeli ulang suatu barang
pendapat (Zikmund, 2003) yakni adanya keberagaman atau jasa, namun juga merekomendasikan kepada orang
sudut pandang dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah lain untuk membeli. Dapat ditarik kesimpulan dari definisi
satunya adalah aspek loyalitas, terdiri dari: kepuasan, loyalitas pelanggan bahwa suatu bentuk komitmen secara

17
Hubungan antara Kepuasan dengan Loyalitas Pelanggan di Hypermart Gresik

mendalam bagi pelanggan meskipun adanya pengaruh didukung dari teori milik Kotler dan Armstrong (2004)
situasi serta bersedia merekomendasikannya kepada orang bahwa kualitas produk berhubungan erat dengan
lain karena faktor tertentu yang terlibat dalam kemampuan produk untuk menjalankan fungsinya,
keloyalitasan. Selain itu definisi variabel kepuasan termasuk keseluruhan produk, keandalan, ketepatan,
pelanggan dapat diungkap oleh Suprapti (2010) yakni kemudahan pengoperasian dan perbaikan, serta atribut
penguatan-penguatan yang diperoleh pelanggan dari lainnya. Hasil dari kuisioner online ini menyatakan
elemen lain dalam situasi pembelian, seperti lingkungan pelanggan merasa puas dan menimbulkan kesetiaannya
yang nyaman maupun pelayanan yang handal kepada pembeli sehingga dapat melakukan pembelian ulang
pelanggan. Sesuai dengan pendapat Supranto (2006) dimasa yang akan datang. (2) aspek ikatan emosi, berkaitan
bahwa pelanggan harus dipuaskan, karena jika tidak dengan pelanggan yang terpengaruh oleh sebuah merek dan
pelanggan akan meninggalkan perusahaan dan mencari memiliki daya tarik tersendiri sehingga pelanggan
perusahaan lain yang menurutnya bisa memuaskan. didefinisikan dalam sebuah merek. Ikatan yang tercipta dari
Winarso (2010) juga beranggapan tingkat kepuasan yang sebuah merek ini dikatakan ketika pelanggan merasakan
tinggi akan menciptakan emosional terhadap merek ikatan kuat dengan pelanggan lain yang menggunakan
tertentu, hasilnya adalah dapat membantuk kesetiaan produk atau jasa yang sama. Aspek ini tercermin dalam
pelanggan yang sangat tinggi. Dari definisi variabel hasil jawaban kuisioner online dimana 194 responden
kepuasan pelanggan dapat ditarik kesimpulan bahwa (71%) menyatakan pelanggan mempunyai ikatan emosi
kepuasan pelanggan merupakan semata-mata bentuk dasar terhadap Hypermart Gresik, hal tersebut dapat dilihat dari
dalam keloyalitasan, jika pelanggan tidak puas maka tidak segi komitmen psikologi pelanggan yang tinggi terhadap
akan terciptanya loyalitas, dan sebaliknya. pasar. Hal tersebut dapat disesuaikan dengan teori milik
Loyalitas pelanggan dalam dunia bisnis adalah hal Kotler dan Keller (2012) bahwa loyalitas merupakan
penting bagi perusahaan, terutama perusahaan yang siap komitmen yang dipegang teguh untuk membeli kembali
terjun dalam persaingan bisnis dan akan menjaga atau berlangganan produk pilihan atau jasa dimasa depan.
kelangsungan kegiatan usahanya serta berupaya Maka hasil dari kuisioner online ini menyatakan komitmen
mendapatkan pelanggan yang loyal dalam jangka waktu munculnya keloyalitasan dimasa yang akan datang dapat
yang panjang. Dalam hal ini penelitian mengenai hubungan disebabkan dari pelanggan yang memiliki keterikatan kuat
antara kepuasan dengan loyalitas pelanggan di Hypermart ketika menggunakan produk atau jasa.
Gresik, dapat dibuktikan dengan adanya penerapan yang Selanjutnya, (3) aspek kepercayaan merupakan
sudah sesuai dengan faktor-faktor yang mendukung dari kemauan seseorang untuk mempercayakan perusahaan atau
loyalitas pelanggan, yang dikemukakan oleh (Pritandhari, sebuah merek untuk melakukan atau menjalankan sebuah
2015) antara lain: (1) reputasi merek, adalah persepsi fungsi. Aspek ini dapat menunjukkan pelanggan memiliki
tentang kualitas yang berhubungan dengan nama kepercayaan yang tinggi terhadap produk Hypermart
perusahaan. Merek memegang peran penting ketika tanda Gresik. Dapat dilihat dari hasil jawaban kuisioner online,
atau atribut instrinsik menjadi sulit atau tidak mungkin sebanyak 213 pelanggan (77%) bahwa mereka percaya
untuk ditampilkan. (2) kepuasan pelanggan, adalah dengan hasil produk Hypermart Gresik dan sangat antusias
kepuasan yang terjadi setelah pertimbangan evaluasi menunggu produk-produk baru lagi yang akan dikeluarkan
pilihan yang memperhatikan pada keputusan pembelian. (3) oleh Hypermart Gresik. Hal ini dapat didukung dengan
keunggulan bersaing, keunggulan bersaing dapat tumbuh teori Mowen dan Minor (2009) menyatakan kepercayaan
secara mendasar dengan mengeluarkan nilai lebih dari pelanggan terhadap merek adalah semua pengetahuan yang
perusahaan sehingga perusahaan mampu menciptakan dimiliki berupa produk, orang, perusahaan, serta atribut
pembeli/pelanggan yang lebih banyak dengan biaya yang lainnya. Maka hal itu sepadan dengan kepercayaan
dikeluarkan sesuai kemampuan perusahaan. pelanggan terhadap sebuah merek atau perusahaan. (4)
Pada pengukuran variabel loyalitas pelanggan ini aspek kemudahan, adalah apabila pelanggan merasa sudah
menggunakan skala loyalitas pelanggan yang mengacu nyaman dengan sebuah merek dan didukung oleh
pada aspek-aspek milik (Zikmund, 2003) yaitu kepuasan, kenyamanan dalam bertransaksi saat pembelian. Pada hasil
ikatan emosi, kepercayaan, kemudahan dan pengalaman. kuisioner online menyatakan 197 responden (71%)
(1) aspek kepuasan berkaitan dengan perbandingan antara pelanggan merasakan kemudahan ketika berbelanja di
harapan sebelum melakukan pembelian dengan kinerja Hypermart Gresik. Hal tersebut juga didukung oleh fasilitas
yang disarankan. Dari masing-masing aspek ini dapat berbelanja yakni Hypermart Gresik menyediakan
diketahui hasil jawaban kuisioner online penelitian subjek kemudahan belanja secara online melalui aplikasi e-
sebanyak 185 responden (67%) merasa bahwa kualitas commerse. Hasil dari kuisioner online sesuai dengan teori
produk dari Hypermart Gresik sudah sesuai dengan harapan Kusuma dan Susilowati (2007) bahwa intensitas
mereka, sehingga pelanggan merasa puas. Hal tersebut penggunaan dan interaksi antara pengguna dengan sistem

18
Volume 08. Nomor 01 (2021). Character: Jurnal Penelitian Psikologi

dapat memudahkan efektivitas ketika pelanggan melakukan Perusahaan ritel bisa dikatakan telah mampu memahami
transaksi berbelanja. (5) aspek pengalaman, merupakan karakteristik loyalitas pelanggan apabila mempunyai
sebuah pengalaman seseorang pada perusahaan dapat pelanggan yang menerapkan pembelian secara teratur,
memenuhi perilaku. Hasil dari jawaban kuisioner online ini membeli diluar lini produk/jasa, merekomendasikan kepada
menyatakan 208 responden (75%) pelanggan merasakan pelanggan lain, serta bagi perusahaan sendiri dapat
pelayanan yang sempurna dari pramuniaga, sehingga menunjukkan kekebalan daya tarik produk sejenis dari
pelanggan hampir tidak pernah mengeluh terhadap perusahaan pesaing. Apabila perusahaan telah memiliki
pelayanan yang diberikan oleh Hypermart Gresik. Hal ini pelanggan dengan menerapkan hal tersebut, maka
telah sesuai dengan teori milik Markplus (2009) bahwa perusahaan dapat menghasilkan proses yang memuaskan
pelayanan merupakan salah satu proses penting dalam dan meningkatkan keunggulan bersaing serta mampu
meningkatkan value perusahaan, sehingga banyak menciptakan pelanggan dalam jumlah banyak dengan biaya
perusahaan menjadikan budaya pelayanan sebagai standart yang dikeluarkan sesuai kemampuan perusahaan.
sikap orang di dalam perusahaan. Oleh karena itu budaya Penelitian ini juga didukung dari penelitian Arwani,
pelayanan yang baik akan menciptakan nilai-nilai yang Taufik & Masluri (2011) berjudul Peran Karakteristik
mempengaruhi tingkat keloyalitasan pelanggan dalam Individu Sebagai Moderator Kepuasan, Kepercayaan dan
membeli produk. Komitmen Terhadap Loyalitas, menyatakan nasabah akan
Adapun karakteristik yang dimiliki oleh variabel merasa puas dan loyal apabila nasabah mempunyai
loyalitas pelanggan menurut (Griffin, 2002) antara lain: (1) pendidikan dan memiliki pengetahuan yang cukup
memiliki pembelian secara teratur. (2) membeli diluar lini mengenai perbankan syariah. Nasabah yang puas akan
produk/jasa. (3) merekomendasikan produk lain. (4) meningkatkan hubungan dalam jangka panjang dan dalam
menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari bentuk saling percaya, komunikasi bisa berjalan dengan
pesaing. baik, Bank Syariah pun akan memberi pelayanan yang
Variabel loyalitas pelanggan juga memiliki prinsip lebih baik kepada nasabah, karena nasabah yang puas akan
tersendiri, yang dikemukakan oleh (Maslow, 1943) yakni: bisa meningkatkan kepercayaan, kemudian membentuk
(1) orang berbisnis dengan orang. (2) diferensiasi. (3) nilai komunikasi yang baik akan terciptanya keloyalitasan.
dan jaminan. (4) komunikasi yang efektif. (5) fokus. Hasil dari penelitian ini juga dapat diungkap
Dampak dari variabel loyalitas memiliki keuntungan berdasarkan nilai R Square, dimana nilai R Square ini
bagi perusahaan, apabila perusahaan memiliki pelanggan menemukan kontribusi variabel kepuasan pelanggan
yang loyal, antara lain: (1) mengurangi biaya pemasaran. terhadap variabel loyalitas pelanggan. Hasil dari nilai R
(2) mengurangi biaya transaksi. (3) mengurangi biaya turn Square yang didapatkan sebesar 53.2 % pada variabel
over pelanggan. (4) meningkatkan penjualan silang, yanng loyalitas pelanggan berasal dari variabel kepuasan
akan memperbesar pangsa pasar perusahaan. (5) pelanggan. Sedangkan 46.8% kontribusi berasal dari faktor
mendorong word of mouth yang lebih positif, dengan yang lain pada variabel loyalitas pelanggan.
asumsi bahwa pelanggan yang loyal artinya mereka puas. Menurut Pritandhari (2015) masih terdapat faktor-faktor
(6) mengurangi biaya kegagalan (seperti penggantian, dan lain pada variabel loyalitas pelanggan, yakni: (1) reputasi
lain-lain), (Griffin, 2002). merek, merupakan persepsi kualitas yang berhubungan
Penelitian ini didukung dari penelitian yang berjudul dengan nama perusahaan. (2) kepuasan pelanggan,
Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan pada Produk Susu Bayi, merupakan kepuasan yang terjadi setelah pertimbangan
menggunakan Service Quality dan Path Analysis. Penelitian evaluasi pilihan yang memperhatikan pada keputusan
ini dilakukan oleh Kukuh Winarso pada April 2010. pembelian. (3) keunggulan bersaing, yakni tumbuh secara
Penelitian ini menggunakan metode penelitian service mendasar dengan mengeluarkan nilai lebih dari perusahaan
quality dan path analysis yang bertujuan mengetahui sehingga perusahaan mampu menciptakan
hubungan sebab-akibat yang diperoleh dari fakta yang ada pembeli/pelanggan yang lebih banyak dengan biaya yang
untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara variabel dikeluarkan sesuai kemampuan perusahaan.
yang diteliti. Secara keseluruhan kepuasan pelanggan pada Pada penelitian ini bentuk dari dinamika kepuasan
dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan dengan loyalitasan pelanggan dapat dilihat dari perilaku
emphaty secara bersama-sama berpengaruh terhadap pelanggan yang mencerminkan nilai positif ketika
loyalitas pelanggan (54,66 %). Sedangkan pengaruh berbelanja. Aspek dari variabel loyalitas pelanggan dapat
variabel-variabel lain diluar kepuasan pada Tangible, mengungkap dinamika kepuasan dengan loyalitas
Reliability, Responsiveness, Assurance dan emphaty pelanggan sebagai pendorong untuk menciptakan
terhadap loyalitas sebesar (45,34 %). Pada kesimpulannya pelanggan loyal. Aspek-aspek tersebut dapat diungkap
penelitian ini mempunyai hubungan yang signifikan antara sesuai dengan teori milik Zikmund (2003), sebagai
dua variabel tersebut. berikut: (1) kepuasan pelanggan, pelanggan bisa

19
Hubungan antara Kepuasan dengan Loyalitas Pelanggan di Hypermart Gresik

merasakan puas setiap berbelanja dikarenakan banyaknya kepuasan pelanggan telah terbukti dengan data-data yang
diskon belanja yang ditawarkan, bonus voucher belanja, akurat, selebihnya perusahaan agar lebih meningkatkan
promo koran belanja, serta pelanggan tidak merasa angka keloyalitasan pelanggan di Hypermart Gresik.
kehabisan stok ketika berbelanja, kepuasan tersebut dapat
membentuk perilaku pelanggan yang rajin berkunjung dan PENUTUP
enggan berpindah hati ketika berbelanja, karena A. Simpulan
banyaknya yang tawaran menarik dan menguntungkan. (2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
ikatan emosi, pada perilaku ini tentunya pelanggan hubungan antara kepuasan pelanggan dengan loyalitas
memiliki daya tarik berbeda dalam berbelanja. Tak heran pelanggan di Hypermart Gresik dengan nilai sebesar
jika banyak pelanggan yang masih membandingkan toko 0,000 (p<0,05). Berdasarkan nilai koefisien korelasi (r)
ritel A dengan B, B dengan C, dan seterusnya. Dalam segi diperoleh nilai sebesar 0,729 (r=0,729), membuktikan
kelengkapan, pelanggan lebih memilih berbelanja di bahwa korelasi antar variabel tergolong kategori kuat
swalayan Hypermart Gresik karena dirasa lebih lengkap dan positif karena tidak ditemukannya tanda negatif.
dari pada berbelanja di swalayan lain seperti swalayan Arah hubungan yang positif menjelaskan apabila nilai
yang kelengkapannya masih dibawah Hypermart. Dari sini variabel kepuasan pelanggan tinggi, maka variabel
Hypemrart Gresik telah dapat diandalkan karena bisa loyalitas pelanggan juga semakin tinggi, sedangkan
memenuhi kelengkapan berbelanja bulanan. (3) apabila nilai dari variabel kepuasan pelanggan rendah,
kepercayaan, sebagian besar masyarakat luas telah maka variabel loyalitas pelanggan pun akan rendah
mempercayai bahwa keberadaan Hypermart Gresik adalah pula.
toko ritel yang dapat dipercaya, karena sangat mudah
untuk dijadikan kerjasama antar perusahaan. Hypermart B. Saran
Dari hasil penelitian yang didapatkan, peneliti
Gresik juga dipandang sebagai swalayan ritel yang
memberikan saran kepada :
memiliki reputasi nama baik sehingga dengan banyaknya 1. Perusahaan
pasokan-pasokan, agen-agen yang menyuplai, hal tersebut Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan perusahaan
dapat mendukung kepercayaan dalam dunia bisnis hingga ritel dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan
dapat membentuk kerjasama yang baik dengan swalayan loyalitas pelanggan yang dimiliki oleh setiap
lainnya. Barang-barang yang dijual juga dapat dipastikan pelanggan Hypermart Gresik. Dalam meningkatkan
barang-barang terbaru dan berkualitas, sehingga kepuasan pelanggan, perusahaan perlu
kepercayaan dalam dunia bisnis tidak diragukan lagi. (4) meningkatkan kualitas pada fasilitas-fasilitas yang
kemudahan, dimana pelanggan merasa mudah setiap sudah tersedia sebelumnya. Dengan tujuan agar
berbelanja di Hypermart Gresik. Perilaku tersebut dapat memperhatikan pemenuhan kebutuhan setiap
dibuktikan dengan ramahnya pelayanan yang diberikan pelanggan. Selain itu perusahaan juga perlu
pramuniaga kepada pelanggan dan pelanggan dapat meningkatkan hasil survei pelanggan yang diadakan
merasakan kemudahan setiap bertransaksi. (5) setiap tahunnya. Hasil survei tersebut dimana setiap
pengalaman, pelanggan rata-rata memiliki pengalaman tahunnya memiliki tujuan yang sama yakni
yang baik setiap berbelanja di Hypermart Gresik, karena mempertahankan keloyalitasan pelanggan. Untuk itu
banyaknya penawaran yang menarik dari produk-produk hasil survei pelanggan diharapkan dapat
yang dijual, serta harga yang ditawarkan tidak kalah mengandung butir item pernyataan yang lebih
murah dengan yang ada di pasaran. Kebanyakan berkualitas dari tahun sebelumnya, yang bertujuan
pelanggan juga senang setiap berbelanja di Hypermart sebagai bahan evaluasi penjualan dari tahun ke
Gresik karena selalu mendapatkan pelayanan yang ramah tahun. Dengan demikian perusahaan akan mampu
sehingga tidak pernah dipandang sebelah mata. Dalam untuk bersaing dengan perusahaan ritel lainnya dan
segi fasilitas juga disediakan penitipan barang khusus dapat diandalkan.
pelanggan Hypermart Gresik, selain itu tempat berbelanja 2. Peneliti Lain
yang bersih, akses lokasi yang mudah dan sebagainya. Hal Dalam penelitian ini hanya berfokus pada hubungan
tersebut memang seharusnya dipenuhi oleh perusahaan antara kepuasan dengan loyalitas pelanggan,
ritel demi memuaskan pelanggan dan mempertahankan sehingga diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat
tanggapan positif dari pelanggan agar dapat menciptakan mengungkap faktor lain yang memiliki hubungan
pelanggan yang loyal. Dari keseluruhan hasil dinamika dengan variabel loyalitas pelanggan. Penelitian ini
variabel kepuasan dan loyalitas pelanggan dinyatakan hanya menekankan pada variabel kepuasan
bahwa pelanggan Hypermart Gresik telah merasakan pelanggan dan tidak semua faktor dapat
kepuasan terhadap pembelian, untuk itu keloyalitasan ini mempengaruhi loyalitas pelanggan dapat dijelaskan.
akan mudah diciptakan oleh perusahaan karena rasa

20
Volume 08. Nomor 01 (2021). Character: Jurnal Penelitian Psikologi

Sehingga diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat Larasati, V., Suryaputra, R., & Amelia. (2013). Analisis
mengungkap variabel lain selain loyalitas Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas
pelanggan, menggunakan metode yang lain dan Pelanggan Coffe Toffe Jatim Expo Surabaya.
GEMA AKTUALITA, 2 (2).
ruang lingkup yang lain.
Levy, Michael & Weitz, Barton A. (2009). Retailing
DAFTAR PUSTAKA Management (7th Ed.). New York: McGraw-Hill
Irwin.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rinekaa Cipta. Markplus. (2009). Membangun Strategi Perusahaan.
Jakarta: Gramedia.
Arwani, M., Taufik, & Masluri. (2011). Peran
Karakteristik Individu Sebagai Moderator Maslow, A. (1943). A Theory of Human Motivation. (C. D.
Pengaruh Kepuasan, Kepercayaan dan Komitmen Green, Ed.) Toronto, Ontario: Psychological
Terhadap Loyalitas. Jurnal Sosial dan Budaya, 4 Review.
No. 2, 159-170.
Azwar, S. (2015). Reliabilitas dan Validitas edisi 4. Mowen, J.C., dan Minor, M. (2009). Consumer Behavior,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Prentice Hall,Inc.

Edy Yulianto, B. S. (2017). Pengaruh Customer Oliver, Richard L. (1996). Satisfaction, A Behavioral
Relationship Management (CRM) Terhadap Perspective on the Customer. New York: Mc
Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan. Jurnal Graw Hill.
Administrasi Bisnis.
Pritandhari, M. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang
Gay, L.R. dan Diehl, P.L. (1992). Research Methods for Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan dan
Business and. Management. Mac Millan Dampaknya trehadap Keunggulan Bersaing.
Publishing Company : New York. Jurnal Promosi, 3 (1).

Griffin, Jill. (2002). Customer loyalty How To Earn it, Sundarti, K., & Atika, I. (2012). Menciptakan Kepuasan
How To keep it. Singapore: Lexington Books. dan Loyalitas Pelanggan Melalui Citra dan Service
Recovery. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), 19
Griffin. (2004). Komitmen Organisasi, Terjemahan, (1) , 93-109.
Jakarta : Erlangga.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
Griffin, J. (2010). Customer Loyalty How To Earn it, How dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Keep It I Kentucky : McGraw Hill.
Sugiyono & Agus Susanto. (2015). Cara Mudah Belajar
Hasan, A. (2013). Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan SPSS & Lisrel. CV. Alfabeta: Bandung
Yogyakarta.
Supranto. (2006). Pengukuran Tingkat Kepuasan
Jatmiko, R. D. (2004). Manajemen Strategik. Malang : Pelanggan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
UMM Press.
Suprapti, N. S. (2010). Perilaku Konsumen (1 ed.). (Y.
Kotler, Philip, & Keller, K. L. (2009). Manajemen Ciawi, Repro, & P. Mertadana, Eds.) Bali:
Pemasaran Jilid 1 (13 ed.). (B. Sabran, Udayana University Press.
Trans.) Jakarta: Erlangga.
Supriyatmini, T. (2005). Pengaruh Persepsi Nasabah
Kotler, dan Keller. (2012). Manajemen Pemasaran. Edisi Tentang Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas
12. Jakarta: Erlangga. Nasabah pada Baitul Maal Wattamwil (BMT)
"Anda" Semarang. Skripsi .
Kotler, P. and G Armstrong. (2004). Principle of
Marketing: 10thnEdition. New Jersey: prentice Susanty, A., Silviadara , M. A., & Bakhtiar, A. (2017).
Hall. Perbandingan Kualitas Layanan Ritel Swalayan
Menggunakan Competitive Zone of Tolerance
Kusuma, H., dan Susilowati, D. (2007). “Determinan Based dan Importance-Perfomance Analysis.
Pengadopsian Layanan Internet Banking: Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 16, 65-72.
Perspektif Konsumen Perbankan Daerah
Istimewa Yogyakarta”. JAAI Vol. 11, No. 2, pp. Tjiptono , F., & Chandra , G. (2012). Pemasaran Strategik
125-139. . Yogyakarta : ANDI.

21
Hubungan antara Kepuasan dengan Loyalitas Pelanggan di Hypermart Gresik

Tjiptono, F. (2011). Strategi Pemasaran. Yogyakarta:


Andi.

Winarso, K. (2010). Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan


pada Produk Susu Bayi Menggunakan Servive
Quality dan Path Analysis. Jurnal Manajemen
Teori dan Terapan.

Winarsunu. (2009). Statistik dalam penelitian psikologi


dan pendidikan. Malang: UMM Press.

Zeithaml, Mary Jo, dkk. (2003). Service Marketing.


Boston: McGraw-Hill.

Zikmund, William G, dkk. (2003). Customer Relationship


Management: Integrating Marketing Strategy and
Information Technology, John Willey & Sons,
Inc., United States.

22

Anda mungkin juga menyukai