2.1.1 Loyalitas
pembelian yang berwatak prasangka dan terpapar berulang kali oleh pengambil
keputusan melalui mempertimbangkan berbagai opsi dari beberapa label sejenis dan
yang dilakukan berkala dalam kurun waktu yang dekat untuk produk atau jasa yang
diminati pada periode mendatang, disisi lain konsekuensi keadaan dan daya pemasar
15
rangka pemberian respon yang positif atas brand, barang, ataupun layanan,
berkomitmen pada merek, produk, atau jasa tersebut serta mempunyai keinginan
untuk meneruskan pembelian yang terus menerus dimasa yang akan datang (H.
Pengguna yang setia condong akan lebih sering melakukan pembelian ulang dan
mengkonsumsi produk atau jasa tersebut dan mendatangkan pengguna baru. Dampak
yang akan datang (Kotler & Armstrong, 2011: 126). Loyalitas nasabah adalah sasaran
inti yang diandalkan pada proses memasarkan barang terkini. Kondisi tersebut
disebabkan oleh sikap loyal entitas mengharapkan agar bisa memperoleh profit
Nasabah dapat terkategori secara literal loyal yang artinya setia, atau loyalitas dapat
melainkan terbentuk dari kesadaran sendiri pada periode yang lampau. Konsepsi
2018).
16
produk lain atau penyedia layanan lain. (Wijayanto, 2015) menyatakan bahwa
2. Konsumen yang loyal dengan biaya peralihan Konsumen yang lugu tapi
mereka memikul biaya peralihan (switching cost) dan resiko untuk beralih ke
puas atau tidak puas terhadap suatu produk meskipun tidak puas, karena
tinggi yang pernah dialaminya. Hanya saja, rasa suka ini bisa merupakan
17
5. Konsumen yang setia Konsumen pada tipe ini cenderung sukar untuk
beralih pada pesaing. Jika terdapat kepuasan pelanggan atas produk atau kualitas
layanan maka dapat dikatakan bahwa loyalitas telah terbentuk untuk terus
melanjutkan hubungan.
melakukan pembelian suatu produk atau jasa sebanyak dua kali atau lebih.
2. Membeli diluar garis produk atau jasa Membeli semua barang atau jasa yang
hubungan dengan jenis pelanggan ini sudah kuat dan berlangsung lama serta
dan yang mereka butuhkan, serta melakukan pembelian secara teratur. Selain
itu, mereka mendorong orang lain agar membeli barang atau jasa perusahaan
18
4. Menunjukkan kekebalan, dari daya tarik produk atau jasa sejenis, atau dengan
perusahaan.
5. Mendorong word of mouth yang lebih positif dengan asumsi bahwa pelanggan
Menurut Harto, R. K., Triyaningsih, S., & Susanti, (2016) ada empat indikator
loyalitas, yaitu :
19
2. Anggota yang melakukan simpanan untuk produk yang lain. Kemapuan
secara lisan mengenai anggota kepada calon anggota dengan harapan calon
Pengertian Citra (Image) Citra merupakan sesuatu yang bersifat abstrak karena
berhubungan dengan keyakinan, ide dan kesan yang di peroleh dari suatu object
tertentu baik dirasakan secara langsung, melalui panca indra maupun mendapatkan
informasi dari suatu sumber. Citra adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan
Menurut Kotler & Keller, (2014 : 125) menyampaikan bahwa citra adalah opini
secara totalitas yang kelak akan terabadikan dalam hasrat pengguna. Citra merupakan
persepsi dari publik yang mengenai institusi yang melibatkan jasa, kualitas produk,
budaya instansi atau sikap individu didalamnya. Sikap publik apakah mendukung,
netral, atau memusuhi pada umumnya dipengaruhi oleh persepsi individu (Khotimah,
2018). Citra merupakan sanggahan yang berada dalam pandangan atau pendapat
20
pemakai karena citra itu merupakan sesuatu yang abstrak dan mustahil untuk
ditaksirkan dalam ilmu hitung. Citra perusahaan di bangun melalui komunikasi yang
membentuk citra bagi perusahaan telah menjadi perhatian bagi para investor dan
Citra perusahaan bagi publik dapat terpandang dari pertimbangan atau berasal
dari pertimbangan pada saat memberi tanggapan pada kenyataan yang berlangsung.
Pada proses pembentukan citra perusahaan ada hal yang perlu dicermati adalah suatu
tanggapan yang bertumbuh dan bertahan pada pikiran massa terhadap realisasi yang
muncul baik yang dialami maupun yang terpapar dalam media sosial.
Seberapa jauh citra dapat terformasi, seutuh-nya ditentukan oleh dengan cara
kesan yang positif terhadap instansi dan instansi yang bersangkutan juga dituntut
untuk mempersempahkan yang baik pula agar mewujudkan peran public relations.
Menurut (Weriframayeni, 2018) terdapat lima jenis citra, antara lain yaitu :
pengikut oleh individu luar tentang suatu organisasi dalam sebuah perusahaan.
21
3. Citra Majemuk (Multiple Image) Representasi yang beragam dari massa ke
tidak sebatas representasi atas barang yang merupakan hasil ciptaan dan jasa-
nya.
5. Citra Yang Diharapkan (Wish Image) Citra yang diharapkan oleh organisasi
pula citra instansi yang bersangkutan. Disisi lain faktor kredibilitas dinilai
22
3. Faktor Identitas lembaga serta Visual Merupakan salah satu cara yang
diterapkan oleh instansi dalam membentuk jati diri ataupun mengerti posisi
apa saja yang disalurkan dari pihak instansi kepada publik, sikap karyawan,
bagus kualitas produk dan layanan yang dihasilkan maka akan mencerminkan
Citra perusahaan yang baik terdiri dari empat komponen (Sari, 2020) , yaitu :
23
1. Kepribadian yaitu totalitas karakteristik serupa badan usaha yang mampu
massa.
2. Nama baik yaitu kewenangan yang dilaksanakan instansi dan dipercaya massa
bersikap perduli kepada pelanggan dan memiliki pegawai yang cepat tanggap
instansi.
4. Identitas perusahaan yang biasanya disajikan melalui logo, warna dan slogan
perusahaan.
Menurut Wijaya, (2018: 9) kualitas adalah hasil yang dipilih oleh konsumen,
dimana kualitas tersebut berasal dari pengalaman nyata yang dialami oleh pemakai
berdasarkan produk atau jasa yang diukur dengan ketentuan tertentu, sedangkan
jasa untuk memenuhi kebahagiaan konsumen dengan maximal (Ratnasari, 2011 : 93).
berdasarkan evaluasi dari individu, sehingga produk yang paling mendekati prioritas
seseorang adalah produk yang berkualitas paling tinggi. Menurut (Hasiolan & Sutadi,
24
2019) Quality ialah pengertian yang berhubungan dengan mutu, seperti memenuhi
kemauan atau tidak mememenuhi kemauan. Jika jasa yang dirasakan atau diterima
terdapat sedikit perselisihan dari ekspektasi pelanggan kepada layanan yang secara
efisien atau kurang memenuhi kemauan, apabila layanan yang diberikan oleh
produsen mencapai atau melampaui ekspektasi konsumen, dengan kata lain kualitas
pelayanan dikatakan sungguh efisien atau memiliki kualitas tinggi. Begitu pula
dengan kebalikannya, apabila layanan yang diberikan oleh produsen tidak memenuhi
harapan atau lebih rendah, maka kualitas pelayanan tersebut dinyatakan buruk. Pada
Layanan yang memenuhi standart adalah salah satu kualitas produk yang
sudut pandang nasabah atas pelayanan yang diberikan oleh pihak bersangkutan
Quality) dapat diketahui melalui dua faktor yang dituntut oleh asas konsumen yakni
Kata kualitas menyimpan banyak arti dan definisi, mayoritas orang akan
25
1 Kualitas terdiri dari upaya yang diharapkan dapat memadati atau mendekati
expetasi pengguna.
2 Kualitas terdiri dari unsur manusia, proses, produk, jasa, dan lingkungan.
3 Kualitas diartikan sebuah situasi yang dapat dikatakan dapat beralih kapanpun.
kualitas pelayanan merupakan sebuah jasa yang dilakukan pihak instansi guna agar
keahlian dan keramahan yang diberikan dengan sifat dan sikap dalam melayani agar
pandang pemakai akan layanan yang diekspektasikan maupun inginkan atas layanan
tertinggi untuk diberikan pelayanan dengan baik dan menyadari bahwa karena hal
yang dilakukan tersbut akan menghasilkan laba dalam jangka waktu panjang terhadap
perusahaan.
kualitas suatu layanan. Kualitas pelayanan terdiri dari lima dimensi yaitu (Fadilah,
2018) :
layanan. Ini tergolong dalam fasilitas peralatan, personel, fasilitas fisik, dan
media komunikasi.
26
2. Keandalan / Reliabilitas artinya memberikan pelayanan dengan mudah dan
pelanggan.
sesuatu yang dapat disentuh, dipandang dan dirasakan melalui indera hingga
27
3. Tidak Terpisahkan (Inseparability) Jasa biasanya terlebih dahulu dijual,
setelah itu tempat dan waktu yang sama produksi dan konsumsi berlangsung.
4. Tidak tahan lama (Perishability) Jasa atau pelayanan merupakan produk yang
tak mampu dilalui karena penyimpanan atau berdaya tahan panjang sebab
konsumen.
peneliti paham bahwa jasa melambangkan kegiatan yang berfaedah dimana proses
produksi-nya tidak berwujud untuk pihak lain dan kualitas jasa beragam, konsumsi
yang tidak dapat dipisahkan dan jasa tidak dapat diabadikan tetapi hanya dapat
Menurut (Dharma, 2017) ada tiga manfaat dari kualitas pelayanan yaitu :
28
3. Pelanggan yang terpuaskan tolak ukur keberhasilan atau kesuksesan dalam
pelayanan:
pelanggan.
5. Bukti fisik (tangibles) yaitu suatu sikap yang dapat dilihat dan dirasakan oleh
2.1.4 Kepercayaan
Kepercayaan merupakan kesediaan satu pihak menerima resiko dari pihak lain
berdasarkan keyakinan dan harapan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan
sesuai dengan yang diharapkan, meskipun kedua belah pihak belum mengenal satu
29
sama lain. Membangun kepercayaan sangat penting karena kepercayaan merupakan
sebagai keinginan untuk menggantungkan diri pada mitra bertukar yang dipercayai.
sumber daya secara efektif dalam menciptakan nilai tambah untuk stakeholder. Ropke
tersebut akan memenuhi segala kewajibannya secara baik sesuai yang diharapkan
organisasi.
30
Menurut Mowen dan Minor (2002) Kepercayaan konsumen (Consumer Beliefs)
adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang
dibuat konsumen tentang objek, atribut, dan manfaatnya. Objek (objects) dapat
berupa produk, orang, perusahaan, dan segala sesuatu dimana seseorang memiliki
kepercayaan dan sikap. Atribut (attributes) adalah karakteristik atau fitur yang
mungkin dimiliki atau tidak dimiliki objek. Dua kelas atribut yang luas telah
berhubungan dengan sifat actual produk. Sedangkan atribut ekstrinsik adalah segala
sesuatu yang diperoleh dari aspek eksternal produk, seperti nama merek, kemasan dan
label. Manfaat (benefits) adalah hasil positif atribut yang diberikan kepada konsumen
Kepercayaan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi sebuah komitmen
atau janji, dan komitmen hanya dapat direalisasikan jika suatu saat berarti. Keyakinan
atau kepercayaan adalah faktor penting yang dapat mengatasi krisis dan kesulitan
antara rekan bisnis selain itu juga merupakanaset penting dalam mengembangkan
hubungan jangka panjang antar organisasi. Kepercayaan adalah pondasi dari bisnis.
karena keyakinan bahwa mitranya akan memberikan apa yang ia harapkan dan suatu
harapan yang dimiliki seseorang bahwa kata janji atau pernyataan orang lain dapat di
31
percaya (Tumini dan Pratiwi, 2016). Jadi dapat disimpulkan bahwa kepercayaan
memenuhi kebutuhan mereka, dengang kata lain, memiliki atribut yang akan
1. Integritas, yaitu kejujuran dan kebenaran. Dimensi ini paling penting ketika
seseorang menilai sifat dapat dipercaya atas pihak lain “tanpa pemahaman
32
akan karakter moral dan kejujuran dasar” orang lain, dimensi kepercayaan lain
lakukannya.
3. Konsistensi, yaitu dapat diandalkan, dapat diprediksi, dan penilaian yang baik
mematuhi atau taat pada apa yang disuruh atau dimintanya, dan penuh
pengabdian.
sama dengan polos, apa adanya dan tidak bohong, tidak curang, jujur dan
kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memilki
berdasarkan pilihan dari orang - orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang
33
merupakan perhatian untuk menerima apa adanya berdasarkan harapan terhadap
prilaku yang baik dari orang lain. Kepercayaan konsumen didefenisikan sebagai
kesedian satu pihak untuk menerima resiko dari tindakan pihak lain akan
Persamaan
independen peneliti.
Perbedaan
34
2. Sutrisno, Dwi Cahyono dan Nurul Qomariah (2017), melakukan penelitian
Persamaan
independen peneliti.
Perbedaan
Persamaan
35
a. Variabel independennya adalah kualitas pelayanan yang sama dengan
Perbedaan
pelayanan, citra perusahaan dan tingkat suku bunga terhadap loyalitas nasabah
pada PT. Bank Panin, tbk. Di kota batam”. Penelitian ini bertujuan untuk
loyalitas.
Persamaan
independen peneliti.
Perbedaan
36
b. Penelitian sebelumnya menggunakan variabel kualitas pelayanan, citra
variabel independen.
pelayanan dan kepercayaan terhadap loyalitas nasabah pada Baikut Mall Wat
Persamaan
independen peneliti.
Perbedaan
a. Lokasi
pelayanan dan citra koperasi terhadap loyalitas anggota Baitul Mall Wat
37
bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan dan citra koperasi
Persamaan
independen peneliti.
Perbedaan
pelanggan koperasi setia bhakti wanita surabaya jawa timur”. Penelitian ini
Persamaan
38
c. Tenik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.
Perbedaan
a. Lokasi.
independen kepercayaan.
8. Nepi Andini dan Iis Iskandar (2015), melakukan penelitian yang berjudul
Persamaan
Perbedaan
a. Lokasi.
39
9. Maria Irmayanti Dosom (2021), melakukan penelitian yang berjudul
terhadap loyalitas.
Persamaan
Perbedaan
a. Lokasi.
sampling
10. Ratna Dewi Ekawati (2014), melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh
40
penelitiannya menyatakan bahwa citra dan pelayanan berpengauh positif
Persamaan
Perbedaan
a. Lokasi.
sampling
maka masih harus dicari kebenarannya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Menurut (Kotler & Keller, 2014 : 125) menyampaikan bahwa citra adalah opini
41
secara totalitas yang kelak akan terabadikan dalam hasrat pengguna. Citra Koperasi
Menggunakan jasa pada koperasi. Citra yang baik dalam sebuah koperasi merupakan
dorongan bagi anggota untuk Terus menggunakan jasa yang ditawarkan Koperasi.
Jika koperasi mempunyai citra Yang baik maka nasabah akan loyal karena
Citra atau image menggambarkan keseluruhan kesan yang dibuat publik tentang
keputusan konsumen pada sektor jasa dibandingkan dengan sektor produk. Membina
dan mempertahankan suatu citra yang kuat sangat penting artinya bagi suatu
perusahaan jasa jika ingin menarik konsumen dan mempertahankan loyalitasnya. Hal
ini didukung oleh penelitian dari Nur Yasin (2020) dan Sutrisno (2017) yang
namun tidak sepemikiran dengan Falla (2016) yang menyatakan tidak ada hubungan
antara citra koperasi dengan loyalitas, hal ini disebabkan karena banyaknya tawaran
42
Menurut (Wijaya, 2018: 9) kualitas adalah hasil yang dipilih oleh konsumen,
dimana kualitas tersebut berasal dari pengalaman nyata yang dialami oleh pemakai
berdasarkan produk atau jasa yang diukur dengan ketentuan tertentu, sedangkan
dipandang sebagai salah satu komponen yang perlu diwujudkan oleh perusahaan,
karena memiliki pengaruh yang mendatangkan konsumen baru dan dapat mengurangi
diatas, kualitas pelayanan adalah tindakan, sikap atau perbuatan yang diberikan oleh
diberikan oleh koperasi akan terwujud jika terjalin kesesuaian diantara anggota,
program, dan organisasi yang ada di koperasi tersebut. Dengan pelayanan yang prima
akan memuaskan anggota sehingga terciptanya rasa loyalitas dalam diri anggota
kepada koperasi tersebut, hal ini didukung oleh penelitian dari Sutrisno (2017) dan
Maulidiya (2019) yang menyatakan bahwa adanya hubungan positif antara kualitas
pelayanan dengan loyalitas, namun tidak sepemikiran dengan Indriya (2019) yang
menyatakan tidak ada hubungan antara kualitas pelayanan dengan loyalitas, hal ini
disebabkan karena kualitas pelayanan yang sama tanpa inovasi baru akan
43
sehingga menyebabkan anggota berpindah ke koperasi lain yang bias memberikan
H2: Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas anggota
sumber daya secara efektif dalam menciptakan nilai tambah untuk stakeholder.
Kepercayaan adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh pelanggan dan semua
kesimpulan yang dibuat pelanggan tentang objek, atribut dan manfaatnya. Mengingat
kepercayaan merupakan pengetahuan kongnitif kita tentang sebuah objek, maka sikap
merupakan tanggapan perasaan atau pandangan yang kita miliki tentang objek
kepercayaan pelanggan terhadap satu produk, maka akan semakin tinggi pula tingkat
Swan dan Nolan (1985) yang mengatakan bahwa loyalitas pelanggan jangka panjang
akan terwujud jika pelanggan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi pada produk
atau perusahaan.
44
Loyalitas pelanggan akan terbangun ketika terdapat kepercayaan pelanggan
terhadap perusahaan. Kepercayaan adalah kondisi dimana salah satu pihak yang
terlibat dalam proses pertukaran yakin dengan kehandalan dan integritas pihak lain
(Morgan dan Hunt, 1994). Crosby (dalam Reyhan, 2013) menyatakan bahwa
alat untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan konsumen yang akan dilayani.
hubungan jangka panjang untuk menghasilkan kerja yang positif. Hal ini didukung
oleh penelitian dari Welta Pretty (2017) dan Maulidiya (2019) yang menyatakan
bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara kepercayaan dan loyalitas, namun
tidak sepemikiran dengan Cipta Saputra (2021) yang menyataka hubungan negarif
antara kepercayaan dan loyalitas, hal ini disebebkan oleh rendahnya kepercayaan
Loyalitas Anggota
Citra yang baik dalam sebuah koperasi merupakan dorongan bagi anggota untuk
terus menggunakan jasa yang ditawarkan koperasi, begitu juga dengan kualitas
pelayanan yang baik terhadap anggota adalah hal yang harus dijaga karena dengan
pelayanan yang baik anggota akan merasa sangat puas sehingga timbul kepercayaan
dalam diri anggota untuk tidak berpaling keperusahaan lainnya, hal ini merupakan
45
H4: citra koperasi, kualitas pelayanan dan kepercayaan anggota berpengaruh positif
46