Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI LAPANGAN

ÉL HOTEL ROYALE JAKARTA

INSTALASI AC

Tahun Pelajaran 2022/2023

Oleh:

Nama : Muhammad Rangga Junior

NIS : 13820

Kelas : XIII KGSPB

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 4 JAKARTA

KONSTRUKSI GEDUNG SANITASI DAN PERAWATAN

Tahun 2022/2023
Laporan Praktik Kerja Lapangan

MAINTENANCE HOTEL

ini telah disetujui dan di sahkan di Jakarta

Pada tanggal....................................

Oleh :
Muhammad Rangga Junior
13820

Mengetahui/Menyetujui

Pembimbing PKL Pimpinan DU DI

…………………… ……………………
NIP………………. NIP……………….

Kepala Hubin SMKN 4 Jakarta


Kepala Kompetensi Keahlian
KGSP/TPG/TKP

Erwan Lunarko, M.Pd


NIP. 197305122008011014 Marini Fania, S.Pd
NIP. 198209132022212013
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrohmanirrohim, puji dan syukur kami panjatkan atas segala


rahmat-Nya ,kami diberikan kesempatan untuk melaksankan tugas praktek
kerja industri ÉL HOTEL ROYALE JAKARTA yang dilaksanakan pada
tanggal 15 Agustus 2022/15 Februari 2023.

Dengan kerendahan hati kami menyadari bahwa laporan ini belum


sempurna , oleh karena itu kami mengharapakan saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk penyempurna hasil laporan yang kami buat sebagai bahan
tolak ukur untuk laporan kami yang selanjutnya.

Kami sadar tanpa campur tangan dari pihak-pihak yang lain maka dari itu
kami mengucapkan banyak terimakasih kepada:Allah SWT yang telah
memberikan ilmu, kesehatan, kesempatan, dan kemudahan dalam
menjalankan kegiatan PRAKERIN sekaligus menyelesaikan laporan ini.

1. Bapak Rianto Ritonga, M.M. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 4


Jakarta yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan
PRAKERIN.
2. Ibu Marini Fania S.Pd. selaku Kepala Kometensi Keahlian
KGSP/TPG/TKP
3. Bapak Erwan Lunarko, M.Pd . selaku Guru Pembimbing.
4. Bapak Enggar Lukito, selaku Pemilik El Hotel Royale Jakarta.
5. Bapak Nasrudin, selaku HOD Engineering El Hotel Royale Jakarta.
6. Bapak Supriyo Hananto, selaku Senior Supervisor Engeneering El Hotel
Royale Jakarta.
7. Bapak Sutaryanto, selaku Pembimbing El Hotel Royale Jakarta.

Laporan ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
penulis miliki masih kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Mudah-mudahan laporan ini dapat menjadi tambahan
pustaka yang bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Jakarta,3 Mei 2023

Muhammad Rangga Junior


NISN: 0043535894
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Untuk dapat berkiprah dalam peraturan persaingan global, Indonesia


memerlukan keunggulan. Faktor utama yang menentukan keunggulan adalah
tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan memiliki ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), agar dapat menghasilkan produk maupun jasa yang layak
untuk diunggulkan pada persaingan global, baik masa kini maupun masa yang
akan datang.
Artinya, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki keahlian
profesional. Tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi akan
menentukan mutu, biaya produksi, efisiensi waktu dan penampilan akhir
produk industri barang maupun jasa yang menjadi faktor penentu kemampuan
bersaing.
Sejalan dengan kondisi tersebut, GBHN 1993 telah memberikan arah yang
jelas tentang misi pembangunan Indonesia dalam menghadapi perkembangan
masa mendatang, yakni menitikberatkan pembangunan jangka panjang II dan
pelita IV pada pembangunan ekonomi seiring dengan perkembangan sumber
daya manusia (SDM).
Pendidikan sebagai pranata utama pembangunan sumber daya manusia
(SDM) harus secara jelas berperan membentuk peserta didik menjadi asset
bangsa, yaitu SDM dengan keahlian profesional yang dimiliki dapat menjadi
produktif dan berpenghasilan serta mampu menciptakan produk – produk
unggul industri Indonesia ini yang siap menghadapi persaingan di pasar
model.
Keahlian profesional yang harus dikuasai pada dasarnya mengandung
unsur ilmu pengetahuan, teknik dan kiat. Unsur ilmu pengetahuan dan teknik
dapat dipelajari di sekolah, sedangkan unsur kiat adalah sesuatu yang tidak
dapat diajarkan, tetapi dapat dikuasai melalui proses pembiasaan penentuan
kadar keprofesionalan seseorang, hanya dapat dikuasai melalui cara
mengerjakan pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri, karena itulah tumbuh
suatu ukuran keahlian professional berdasarkan jumlah pengalaman kerja.
Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah suatu bentuk penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan keahlian dan kejurusan yang memadukan secara
singkat program pendidikan disekolah dan program penguasaan keahlian yang
diperoleh melalui bekerja secara langsung didunia kerja yang terarah untuk
mencapai suatu tingkat keahlian professional tertentu.
Dalam pengertian tersebut, tersirat ada 2 pihak, yaitu lembaga pendidikan
pelatihan dan lapangan kerja yang secara bersama-sama menyelenggarakan
suatu program pendidikan dan pelatihan kejuruan. Kedua belah pihak harus
secara sungguh – sungguh terlibat dan bertanggung jawab mulai tahap
perencanaan program, tahap penyelenggaraan, sampai tahap penilaian dan
penentuan kelulusan peserta didik, serta upaya pemasaran tamatanya.
Praktik kerja industri (prakerin) adalah salah satu penyelenggaraan
pendidikan keahlian profesional yang memadukan sistematik dan sinkron
antara program pendidikan di sekolah dan penguasaan keahlian yang diperoleh
melalui kegiatan bekerja secara langsung dengan dunia kerja secara terarah
untuk membentuk keahlian dan mental siswa agar pada saat lulus dari smk
siap terjun dalam dunia kerja.
Berdasarkan struktur program kurikulum smk bahwa setiap siswa yang
akan melanjutkan ke semester berikutnya dan yang akan mengakhiri jenjang
pendidikan kejuruan harus melaksanakan praktik kerja industri (prakerin) di
industri-industri maupun lembaga – lembaga swasta. Praktik kerja industri di
laksanakan dengan harapan sebagai siswa yang nantinya lulus, dapat
menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diterima oleh sekolah,
sehingga apabila di kemudian hari siswa bekerja di perusahaan dapat
mengembangkannya.
Kegiatan penyelenggaraan prakerin diharapkan dapat meningkatkan
keahlian dan etos kerja siswa yang meliputi : kemampuan bekerja, motivasi
kerja, inisiatif, kreativitas, disiplin dan kerajinan dalam bekerja.
1.2. Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan Prakerin
Praktek kerja industri (PRAKERIN) ditunjukan untuk membentuk
supaya memiliki profesional kerja antara lain:
a. Meningkatkan, memperluas dan menetapkan keteranpilan yang
membentuk kemampuan siswa sebagai bekal untuk memasuki
lapangan kerja yang sesuai dengan program keahlian dan disiplin
ilmunya.
b. Menumbuh kembangkan memanfaatkan siswa profesional yang
diperlukan siswa untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan
bidangnya.
c. Meningkatkan pengalaman siswa dalam aspek-aspek usaha yang
potensial dalam lapangan kerja antara lain: stuktur organisasi usaha,
asosiasi usaha, jejang kalir, dan menengah usaha.
d. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memasyarakatkan diri
pada suatu atau iklim lingkungan kerja yang sebenarnya, baik
sebagai pekerja, sebagai penerima upah maupaun sebagai pekerja
mandiri, terutama yang berkenaan dengan disiplin kerja.
e. Meningkatkan, memperluas dan memamtapkan proses penyerapan
teknologi baru dari lapangan ke sekolah dan sebaliknya.
f. Memperoleh masukan dan upah baik untuk memperbaiki dan
mengembangkan kesesuaian pendidikan kejuruan.
g. Menjalin kerja sama dengan dunia usaha secara internasional untuk
memberikan peluang masuk dan ditempatkanya alumni.

1.2.2 Manfaat Prakerin


Praktik Kerja Industri memiliki manfaat yang besar, terutama untuk
siwswa. Sebab, melalui kegiatan ini, siswa dapat melihat dan merasakan
langsung bagaimana dunia kerja yang sebenarnya.
Tak hanya itu saja, PRAKERIN juga memberikan untuk sekolah
maupun perusahaan atau intansi tempat siswa melaksanakan
PRAKERIN. Adapun manfaat praktik kerja industri bagi siswa, sekolah
maupun instansi atau perusahaan.
a. Manfaat Praktik Kerja Industri bagi siswa
• Kesempatan untuk melatih dan menerapkan langsung teori,
konsep, atau prinsip yang telah dipelajari di kelas.
• Memberikan pengalaman-pengalaman praktis kepada siswa
sehingga dapat memperluas hasil penelitiannya.
• Memberikan siswa kesempatan untuk memecahkan berbagai
masalah manajemen di lingkungan kerja dengan mengandalkan
kemampuannya.
• Menjadi bekal keahlian yang profesional untuk siswa saat hendak
terjun ke dunia kerja.
• Menambahkan networking siswa yang mana akan sangat
bermanfaat saat mereka bekerja ataupun bagi siswa yang ingin
memulai usaha sendiri.
b. Manfaat Praktik Kerja Industri bagi sekolah
• Meningkatkan jalinan kerjasama yang saling menguntungkan
antara sekolah dengan perusahaan atau instansi yang menjadi
tempat PKL siswa.
• Meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja
selama PKL.
• Mengembangkan program sekolah melalui sinkronisasi
kurikulum, proses pembelajaran, teaching factory, dan
pengembangan sarana dan prasarana praktik berdasarkan hasil
pengamatan di tempat PKL.
• Memperkuat pendidikan karakter siswa, khususnya nilai-nilai
karakter berbasis masyarakat yang tumbuh dari budaya industri.
c. Manfaat Praktik Kerja Industri bagi instansi atau perusahaan
• Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
• Meningkatkan citra positif instansi atau perusahaan di masyarakat.
• Membuat produk dari instansi atau perusahaan lebih dikenal oleh
masyarakat.
• Mendapatkan ide-ide baru dari siswa yang sedang menjalani PKL
untuk menciptakan dan mengembangkan produk.

1.3. Waktu dan Tempat Praktik Kerja Industri


1.3.1 Waktu
Adapun waktu untuk melaksanakan PRAKERIN adalah mulai dari
tanggal 15 Aguatus 2022 s/d 15 Febuari 2023.

Waktu pelaksanaan PRAKERIN :

Hari Masuk Istirahat Pulang


Senin 09.00 12.00 – 13.00 17.00
Selasa 09.00 12.00 – 13.00 17.00
Rabu 09.00 12.00 – 13.00 17.00
Kamis 09.00 12.00 – 13.00 17.00
Jumat 09.00 12.00 – 13.00 17.00
Sabtu 09.00 12.00 – 13.00 17.00

1.3.2 Tempat
Tempat yang digunakan untuk pelaksanaan Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) adalah di El Hotel Royale Jakarta lokasi tempatnya ada di
Jl. Bukit Gading Raya, Kav. I Jakarta Utara, DKI Jakarta.

1.4. Ruang Lingkup


Ruang lingkup kajian penelitian ini berisikan tentang instalasi AC
merupakan suatu bidang studi yang penting dalam dunia teknologi dan
rekayasa. Instalasi AC adalah proses pemasangan dan pengaturan sistem AC
pada suatu lingkungan tertentu, seperti rumah, kantor, atau ruangan publik
lainnya. Instalasi yang tepat dan efektif dapat memastikan kinerja optimal
sistem AC, memberikan kenyamanan yang diinginkan, serta mengurangi
biaya operasional dan perawatan yang tinggi.
Dalam proses instalasi AC, ada beberapa persyaratan dan standar yang
harus dipenuhi agar sistem AC dapat berfungsi dengan optimal dan aman.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam instalasi AC antara lain
penempatan dan posisi sistem AC, ukuran dan kapasitas sistem AC, sistem
instalasi listrik, ventilasi ruangan, dan lain-lain. Dengan memenuhi
persyaratan dan standar tersebut, maka instalasi AC dapat berjalan dengan
baik dan memberikan kenyamanan dalam ruangan yang diinginkan.

Selain persyaratan dan standar, desain instalasi AC juga menjadi hal


yang sangat penting untuk diperhatikan. Pemilihan jenis sistem AC, lokasi
instalasi, sistem ducting, dan pemilihan tipe pipa refrigerant menjadi
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang instalasi AC yang
efektif dan efisien. Desain instalasi AC yang baik dapat meminimalkan
biaya operasional dan perawatan serta meningkatkan kinerja dan efisiensi
sistem AC.

Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja dan efisiensi


instalasi AC antara lain suhu lingkungan, frekuensi penggunaan, kualitas
peralatan, dan keahlian teknisi yang melakukan instalasi. Oleh karena itu,
pemeliharaan dan perawatan yang tepat juga sangat penting untuk menjaga
kinerja optimal dari instalasi AC.

Selain itu, biaya instalasi AC juga menjadi faktor yang penting untuk
diperhitungkan. Biaya instalasi AC yang ekonomis dan efisien dapat
dihitung berdasarkan lingkungan yang berbeda, seperti untuk instalasi AC
pada lingkungan komersial atau pada rumah tangga. Dengan menghitung
biaya instalasi AC dengan benar, maka pengguna dapat memilih opsi yang
paling efisien dan hemat biaya untuk kebutuhan lingkungannya.

Secara keseluruhan, kajian tentang instalasi AC dapat membantu


meningkatkan pemahaman tentang persyaratan, desain, faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja, perawatan, dan biaya instalasi AC yang optimal. Hal
ini dapat meningkatkan efisiensi dan kinerja instalasi AC serta
meminimalkan biaya operasional dan perawatan yang tinggi. Dengan
demikian, instalasi AC dapat memberikan kenyamanan yang diinginkan
pada lingkungan yang berbeda dengan biaya yang lebih hemat.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Hotel El Royale Jakarta


Pada awalnya, gedung yang kini menjadi Hotel El Royale Jakarta
dibangun sebagai pusat perbelanjaan La Piazza oleh pengembang properti
Summarecon pada tahun 2005. La Piazza berada di lokasi strategis di
kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, dan memiliki luas sekitar 25.000 m2.
La Piazza memiliki berbagai macam tenant, seperti restoran, café, bioskop,
dan supermarket.
Setelah beberapa tahun beroperasi, pada tahun 2012, Summarecon
memutuskan untuk mengubah sebagian dari gedung La Piazza menjadi hotel.
Gedung tersebut kemudian diubah dan diperluas menjadi Hotel Grand Whiz
Kelapa Gading. Hotel ini memiliki 322 kamar, beberapa ruang pertemuan,
restoran, kolam renang, dan fasilitas lainnya.
Pada tahun 2018, Hotel Grand Whiz Kelapa Gading kemudian diubah
mereknya menjadi Hotel El Royale Jakarta. Perubahan merek dilakukan
setelah PT Guna Era Manajemen mengambil alih pengelolaan hotel ini dari
PT Duta Abadi Primantara. Sejak itu, Hotel El Royale Jakarta terus
beroperasi sebagai hotel dengan standar bintang empat yang menyediakan
berbagai fasilitas dan layanan terbaik untuk para tamu.
Pada tahun 2021, Hotel El Royale Jakarta melakukan renovasi besar-
besaran untuk meningkatkan kenyamanan dan kualitas layanan bagi para
tamu. Renovasi ini meliputi pembaruan di seluruh area hotel, seperti kamar,
restoran, lobby, dan kolam renang. Selain itu, Hotel El Royale Jakarta juga
mengembangkan beberapa fasilitas baru, seperti fitness center dan rooftop
lounge, untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para tamu.

Gambar 2. 1 Logo Hotel El Royale Jakarta

(Sumber : https://www.el-hotels.com/id)
2.2. Kegiatan Hotel El Royale Jakarta
Hotel El Royale Jakarta menawarkan berbagai kegiatan dan layanan untuk
membuat tamu merasa nyaman selama menginap di sana. Sebagai staf hotel,
Anda akan menjadi bagian dari tim yang bertanggung jawab untuk
menyediakan pelayanan terbaik bagi tamu, mulai dari proses check-in dan
check-out hingga memberikan informasi tentang fasilitas dan layanan hotel
yang tersedia.
Selain itu, sebagai staf hotel, Anda juga akan bertanggung jawab untuk
membantu tamu dengan berbagai kebutuhan selama menginap di hotel.
Misalnya, membantu mengurus kebutuhan kamar seperti layanan kamar,
laundry, atau transportasi. Anda juga harus siap membantu tamu yang ingin
mengikuti acara atau kegiatan yang diselenggarakan di hotel.
Hotel El Royale Jakarta juga menawarkan fasilitas olahraga dan rekreasi
seperti pusat kebugaran, kolam renang, dan spa. Sebagai staf hotel, Anda
harus mengenal fasilitas tersebut dengan baik dan dapat memberikan
informasi yang akurat tentang fasilitas tersebut kepada tamu.
Selain kegiatan di atas, Anda juga akan bertanggung jawab untuk menjaga
kebersihan dan kerapihan hotel. Sebagai staf hotel, Anda harus siap
membersihkan kamar tamu, area umum, dan fasilitas hotel lainnya dengan
baik dan sesuai standar hotel.
Kegiatan lain yang mungkin dilakukan di Hotel El Royale Jakarta termasuk
membantu tamu dalam memesan makanan dan minuman, memberikan
rekomendasi tentang tempat wisata atau restoran di sekitar hotel, dan
melayani tamu dengan ramah dan profesional.
Secara keseluruhan, Hotel El Royale Jakarta menawarkan berbagai kegiatan
dan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan tamu. Sebagai
staf hotel, Anda harus siap memberikan pelayanan terbaik untuk membuat
tamu merasa nyaman dan puas selama menginap di sana.
2.3. Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur Hotel El Royale Jakarta

(Sumber : www.amesbostonhotel.com)

2.4 Visi dan Misi El Hotel Royale Jakarta


2.3.1 Visi Perusahaan
Menjadi pemimpin di pasar hotel mewah dengan memberikan
pengalaman yang tak terlupakan bagi para tamu kami.
2.3.2 Misi Perusahaan

1. Memberikan pelayanan terbaik kepada para tamu kami dengan


integritas, keramahan, dan profesionalisme.
2. Memperhatikan setiap detail agar mencapai kepuasan pelanggan
yang optimal.
3. Menciptakan lingkungan kerja yang produktif, menyenangkan, dan
berbudaya tinggi bagi karyawan kami.
4. Meningkatkan keuntungan dan nilai jangka panjang bagi para
pemegang saham.
BAB III
INSTALASI AC

3.1. Landasan Teori


3.1.1 Pengertian AC
AC atau singkatan dari Air Conditioning adalah sebuah
sistem teknologi yang dirancang untuk mengatur suhu dan
kelembapan di dalam ruangan. AC digunakan untuk
menghasilkan udara dingin atau panas, tergantung pada
kondisi suhu di luar ruangan dan kebutuhan pengguna. AC
biasanya terdiri dari komponen utama seperti unit indoor
(evaporator) dan unit outdoor (konndesor), serta pipa-pipa
yang menghubungkan kedua unit tersebut. AC sering
digunakan pada ruangan atau bangunan seperti rumah,
kantor, pusat perbelanjaan, serta transportasi seperti mobil
dan pesawat terbang.
Dalam penggunaannya, AC dapat memberikan
kenyamanan bagi penggunanya dengan mengatur suhu dan
kelembaban di dalam ruangan. AC juga dapat membantu
meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan dengan
menyaring debu, kuman, dan partikel lain yang terdapat di
udara. Oleh karena itu, penggunaan AC telah menjadi hal
yang sangat umum dan diterapkan di berbagai bidang, baik
itu untuk kebutuhan pribadi maupun kebutuhan komersial
seperti di hotel, gedung perkantoran, rumah sakit, dan lain-
lain.

3.1.2 Sejarah AC
Sejarah AC dimulai pada akhir abad ke-19 ketika
Willis Carrier, seorang insinyur asal Amerika Serikat,
mengembangkan sistem pendingin udara untuk
mengendalikan kelembaban di sebuah pabrik di Brooklyn,
New York pada tahun 1902. Sistem pendingin udara
tersebut merupakan perpaduan antara sistem pemanas dan
pendingin ruangan.
Sistem pendingin udara pertama ini menggunakan
prinsip pendinginan udara dengan memasukkan udara ke
dalam ruangan melalui suatu medium pendingin yang
kemudian dihilangkan kelembapannya. Medium pendingin
pertama yang digunakan adalah amonia dan
karbondioksida. Namun, kedua bahan tersebut ternyata
tidak aman dan mudah terbakar. Oleh karena itu, Willis
Carrier menciptakan medium pendingin baru yaitu
klorodifluorometana (CFC), yang kemudian menjadi
medium pendingin yang paling umum digunakan hingga
akhir tahun 1990-an.
Pada awalnya, sistem pendingin udara hanya
digunakan pada ruangan tertentu seperti teater, pusat
perbelanjaan, dan kantor. Namun, seiring berjalannya
waktu, sistem pendingin udara menjadi semakin populer
dan digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pada
industri makanan dan minuman, rumah sakit, serta gedung
perkantoran.
Pada tahun 1928, Carrier Corporation memperkenalkan
sistem AC pertama yang dapat mengontrol suhu dan
kelembapan dengan kontrol otomatis. Kemudian pada
tahun 1931, Carrier Corporation memperkenalkan unit AC
pertama yang dirancang untuk digunakan pada ruangan
kecil seperti apartemen dan kamar hotel.
Pada tahun 1950-an, sistem AC mulai digunakan
secara massal pada mobil dan pesawat terbang.
Selanjutnya pada tahun 1960-an, sistem AC mulai
diperkenalkan pada gedung-gedung perkantoran dan pusat
perbelanjaan. Pada tahun 1980-an, teknologi AC inverter
diperkenalkan yang membuat penggunaan AC menjadi
lebih hemat energi dan ramah lingkungan.
Pada akhir tahun 1990-an, ditemukan bahwa CFC
menyebabkan kerusakan pada lapisan ozon yang
melindungi bumi dari radiasi UV yang berbahaya. Oleh
karena itu, pemerintah di seluruh dunia memperketat
regulasi terkait penggunaan CFC dan mempromosikan
penggunaan medium pendingin yang lebih ramah
lingkungan seperti hidrofluorokarbon (HFC) dan
hydrofluoroolefin (HFO).
Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan
teknologi AC semakin pesat dan berkembang. AC pintar
dengan kemampuan mengatur suhu otomatis, sistem AC
tanpa kompresor, dan AC berbasis energi surya semakin
populer dan banyak digunakan di berbagai tempat. Hal ini
menunjukkan bahwa teknologi AC terus berkembang dan
meningkatkan kenyamanan serta efisiensi di berbagai
bidang kehidupan.

3.1.3 Komponen AC
1. Kompressor
Kompressor adalah komponen utama dalam sistem
AC. Fungsinya adalah untuk memompa refrigeran dari
evaporator ke kondensor dan meningkatkan tekanan
serta memampatkan refrigeran. Terdapat beberapa jenis
kompressor, antara lain rotary compressor,
reciprocating compressor, dan scroll compressor.
Rotary compressor biasanya digunakan untuk AC
berkapasitas kecil hingga sedang, sedangkan
reciprocating compressor lebih cocok digunakan untuk
AC berkapasitas besar. Scroll compressor merupakan
jenis kompressor yang paling modern dan sering
digunakan pada AC berkapasitas besar dan sangat
efisien dalam mengurangi kebisingan
2. Kondensor
Kondensor adalah komponen yang berfungsi untuk
mendinginkan refrigeran yang sudah dipanaskan di
evaporator dan merubah wujud refrigeran dari gas
menjadi cairan. Kondensor biasanya terletak di luar
ruangan dan terdiri dari pipa berkelok-kelok dengan
sirip-sirip pendingin. Sirip-sirip ini berfungsi untuk
memperluas permukaan pendingin dan mempercepat
penghilangan panas. Terdapat dua jenis kondensor,
yaitu air-cooled dan water-cooled. Kondensor air-
cooled menggunakan udara sebagai media pendingin,
sedangkan kondensor water-cooled menggunakan air
sebagai media pendingin.
3. Expansion valve
Expansion valve merupakan komponen yang
berfungsi untuk mengurangi tekanan refrigeran dari
kondensor dan memperluas volumenya. Hal ini akan
menyebabkan suhu refrigeran turun. Terdapat dua jenis
expansion valve, yaitu thermal expansion valve (TXV)
dan capillary tube. TXV lebih umum digunakan karena
lebih efektif dalam mengatur aliran refrigeran dan
mengontrol suhu ruangan.
4. Evaporator
Evaporator berfungsi untuk mengambil panas dari
ruangan dan mendinginkannya dengan menguapkan
refrigeran dari valve ekspansi. Evaporator terletak di
dalam ruangan dan biasanya terdiri dari pipa-pipa yang
berkelok-kelok dan sirip-sirip pendingin. Sirip-sirip ini
berfungsi untuk memperluas permukaan pendingin dan
mempercepat pengambilan panas. Terdapat dua jenis
evaporator, yaitu air-cooled dan water-cooled.
Evaporator air-cooled menggunakan udara sebagai
media pendingin, sedangkan evaporator water-cooled
menggunakan air sebagai media pendingin.
5. Filter dryer
Filter dryer merupakan komponen yang berfungsi
untuk menyaring kotoran dan kelembaban dari sistem
AC. Filter dryer umumnya terletak di antara kondensor
dan expansion valve. Fungsi utama filter dryer adalah
untuk mencegah kontaminasi refrigeran dan kerusakan
pada sistem AC akibat kelembaban yang berlebihan.
6. Thermostat
Thermostat adalah sebuah sensor yang berfungsi
untuk mengukur suhu udara di dalam ruangan dan
mengirimkan informasi tersebut ke komponen lain
pada sistem AC, seperti kompresor dan fan.
Berdasarkan informasi suhu yang diterima, komponen-
komponen tersebut akan mengatur proses pendinginan
udara yang dihasilkan oleh AC.
7. Fan
Fan merupakan komponen yang berfungsi untuk
mengalirkan udara di dalam ruangan. Biasanya
terdapat dua jenis fan pada AC, yaitu indoor fan dan
outdoor fan. Indoor fan terletak di dalam unit AC dan
berfungsi untuk mengalirkan udara dingin ke dalam
ruangan, sedangkan outdoor fan berfungsi untuk
mengeluarkan panas yang dihasilkan oleh proses
pendinginan di dalam unit AC.
8. Copper tubing
Copper tubing adalah pipa tembaga yang digunakan
sebagai saluran refrigerant. Refrigerant adalah zat yang
digunakan pada sistem pendingin AC untuk menyerap
panas dan mendinginkan udara. Copper tubing ini
harus terpasang dengan baik dan rapi agar tidak terjadi
kebocoran refrigerant yang dapat menyebabkan
kerusakan pada sistem AC.
9. Electrical control panel
Electrical control panel adalah sebuah panel yang
mengatur sistem kelistrikan pada AC. Panel ini terdiri
dari berbagai komponen seperti relay, kapasitor,
contactor, dan lain-lain yang berfungsi untuk mengatur
dan memproteksi arus listrik yang diperlukan oleh AC.
Pemilihan dan penggunaan komponen-komponen ini
harus memperhatikan keamanan dan perawatan rutin
agar sistem AC berfungsi dengan optimal dan tidak
menimbulkan bahaya bagi penggunanya.

3.1.4 Prinsip kerja AC


Sistem AC memiliki prinsip kerja yang kompleks, namun bisa
dijelaskan secara sederhana. Prinsip kerja AC didasarkan pada siklus
refrigerasi atau perpindahan panas dari satu tempat ke tempat lain.
Sistem AC terdiri dari beberapa komponen utama seperti kompresor,
evaporator, kondensor, dan penukar panas. Setiap komponen ini
memiliki fungsi yang berbeda-beda namun saling terkait dan sangat
penting dalam menjalankan sistem pendinginan udara
Kompresor adalah komponen yang berfungsi untuk mengompresi
refrigeran yang berada di dalam sistem AC. Refrigeran yang
dikompresi akan berubah menjadi gas bertekanan tinggi yang kemudian
dikirim ke kondensor. Di kondensor, refrigeran akan kehilangan panas
melalui proses konveksi dan kondensasi. Sehingga gas refrigeran akan
berubah menjadi cairan dan melepaskan panas ke lingkungan luar.
Selanjutnya, cairan refrigeran dikirim ke penukar panas atau
evaporator yang berada di dalam ruangan. Di penukar panas, refrigeran
akan menyerap panas dari udara yang masuk ke dalam AC. Udara yang
telah diambil panasnya kemudian akan dikembalikan ke dalam ruangan
melalui kipas. Setelah refrigeran menyerap panas, ia akan kembali
berubah menjadi gas dan dikompresi kembali oleh kompresor.
Sistem AC juga dilengkapi dengan berbagai komponen pendukung
seperti kipas, filter udara, dan thermostat. Kipas berfungsi untuk
mengalirkan udara dari ruangan ke dalam penukar panas dan
mengembalikan udara yang telah didinginkan ke dalam ruangan. Filter
udara berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam AC agar
bersih dari kotoran dan partikel-partikel yang dapat mengganggu
kinerja sistem. Sedangkan thermostat berfungsi untuk mengatur suhu
udara yang keluar dari AC dan menjaga suhu ruangan pada level yang
diinginkan.
Dalam menjalankan fungsinya, AC juga membutuhkan perawatan
dan pemeliharaan rutin agar kinerjanya tetap optimal. Perawatan seperti
membersihkan filter udara, memeriksa kondisi komponen lainnya, dan
mengisi ulang refrigeran yang hilang sangat penting untuk menjaga
kinerja sistem AC dan mencegah kerusakan yang lebih serius di
kemudian hari.

3.1.5 Persyaratan dan Standar Instalasi AC


Instalasi AC memerlukan persyaratan dan standar tertentu agar AC
dapat berfungsi dengan optimal dan aman. Beberapa persyaratan umum
untuk instalasi AC meliputi:
1. Penentuan Kapasitas AC: Kapasitas AC harus disesuaikan
dengan ukuran ruangan. Kapasitas AC yang terlalu besar atau
kecil dapat menyebabkan konsumsi energi yang tidak efisien
dan mempengaruhi kinerja AC.
2. Pemilihan Tempat: AC harus dipasang di tempat yang aman dan
terpisah dari sumber panas atau api seperti oven atau lampu
pijar. Tempat pemasangan harus mampu menahan beban berat
AC dan dapat menampung sistem drainase dan pipa pendingin.
3. Pemasangan Pipa dan Kabel Listrik: Pipa pendingin dan kabel
listrik harus dipasang dengan benar dan terhubung dengan baik.
Pipa dan kabel listrik harus diletakkan pada posisi yang aman
dan terhindar dari kontak dengan sumber panas atau api. Pipa
harus dipasang dengan kemiringan yang tepat untuk
menghindari terjadinya pengumpulan air di dalam pipa.
4. Tegangan Listrik: AC harus dipasang dengan tegangan listrik
yang sesuai dengan spesifikasi AC. Tegangan listrik harus
disesuaikan dengan daya yang dibutuhkan oleh AC dan harus
dipasang dengan grounding yang benar untuk menghindari
risiko kejutan listrik.
5. Sistem Drainase: Sistem drainase harus dipasang dengan benar
untuk menghindari terjadinya kelebihan air pada AC yang dapat
menyebabkan kerusakan pada AC. Pipa drainase harus dipasang
pada posisi yang benar dan harus memiliki kemiringan yang
tepat.
6. Ventilasi yang Baik: AC harus dipasang dengan ventilasi yang
cukup untuk menjaga sirkulasi udara yang baik di dalam
ruangan. Ventilasi dapat dipasang dengan memasang kipas atau
lubang ventilasi yang cukup di dalam ruangan.
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTEK INDUSTRI

4.1. Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara merancang instalasi AC yang tepat agar dapat
mengoptimalkan efisiensi dan kinerja sistem AC?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi kinerja dan efisiensi instalasi AC?
3. Bagaimana cara melakukan pemeliharaan dan perawatan yang tepat agar
instalasi AC dapat berfungsi secara optimal dan mencegah kerusakan?

4.2. Instalasi AC Yang Baik dan Benar


4.2.1 Alat dan Bahan Instalasi AC
Sebelum masuk ke Langkah kerja, kita harus mempersiapkan alat
dan bahan apa saja yang akan kita gunakan untuk instalasi AC.
Alat-alat yang diperlukan:
1. Bor
2. Mata bor beton
3. Obeng Plus-Minus
4. Kunci Inggris
5. Kunci L 4mm dan 5mm
6. Waterpass
7. Meteran
8. Cutter tube
9. Flaring tool
10. Reamer
11. Tang potong

Bahan-bahan:
1. Unit AC Split (Indoor-Outdoor)
2. Pipa Tembaga 1/4” dan 3/8”
3. Bracket Indoor
4. Bracket Outdoor
5. Fisher dan skrup (atau paku tembok)
6. MCB + box MCB
7. Duct tape (non lengket)
8. Pipa PVC
9. Kabel NYM
4.2.2 Langkah Kerja
1. Menentukan Posisi Pemasangan AC yang Benar
Pemasangan AC Split dirumah harus memperhatikan posisi
pemasangan yang tepat. Posisi indoor maupun outdoor AC harus
tepat, sehingga AC dapat bekerja dengan maksimal. Perhatikan
arus angina dari blower AC. Hal ini akan membuat udara dingin
yang dihembuskan akan merata ke seluruh ruangan.
Perhatikan jarak pemasangan indoor AC terhadap plafond dan
lantai rumah. Berikut ini adalah jarak pemasangan inddor AC :
- Jarak minimal indoor dengan langit-langit adalah: 15 cm
- Jarak minimal indoor dengan dinding adalah: 20 cm
- Jarak minimal indoor dengan lantai adalah: 2,3 m

Gambar 4.1 Standar Posisi AC


(Sumber : www.dinginaja.com)

2. Memasang Bracket Indoor AC


Pada pembelian unit AC akan dilengkapi dengan bracket indoor.
Bracket indoor adalah plat logam untuk memasangkan unit indoor
AC ke dinding ruangan. Pemasangannya dapat menggunakan fisher
dan skrup. Atau anda dapat juga menggunakan paku tembok/beton.
Namun jika dipasang menggunakan paku tembok, maka akan
menyulitkan jika pada suatu saat anda akan memindah AC anda.
Unit indoor harus terpasang rata agar air kondensasi dapat
mengalir dengan lancar, dan tidak menggenang di bagian dalam
indoor AC. Setelah menentukan posisi, pasang bracket indoor
dengan bantuan waterpass agar tidak miring. Tandai titik
pemasangan. Tiga buah skrup pada bagian atas, dan dua buah pada
bagian bawah bracket.
Gambar 4.2 Pemasangan Bracket Indoor
(Sumber : www.dinginaja.com)

Kemudian, lubangi dinding dengan menggunakan bor dan mata


bor beton. Masukkan fisher ke lubang, lalu atur braket
menyesuaikan lubang, dan kencangkan dengan skrup sebanyak
lima titik tadi. Atau, gunakan paku tembok pada lima titik di
bracket tadi.

3. Membuat Lubang Pipa Indoor


Setelah bracket indoor terpasang, langkah berikutnya adalah
membuat lubang pipa AC. Lubang ini posisinya di sebelah samping
bracket indoor. Disesuaikan dengan posisi pipa indoor. Lubang ini
digunakan untuk lubang pipa tembaga, kabel listrik, dan pipa
pembuangan air.
Pembuatan lubang dapat menggunakan bor hollow, atau manual
menggunakan pahat beton. Lubang pipa dibuat sedikit miring
keluar agar air pembuangan dapat lancar terbuang keluar.
Perhatikan pembuatan lubang pemipaan AC di bawah ini.

Gambar 4.3 Membuat Lubang Pipa Indoor


(Sumber : www.dinginaja.com)
Jangan lupa untuk menutup lubang di dinding setelah
pemasangan AC. Hal ini bertujuan agar lubang tidak dijadikan
sarang oleh serangga-serangga kecil seperti semut, kecoa, atau
tikus. Gunakan seal untuk menutup sisa lubang di dinding.

4. Memasang Unit Indoor


Sebelum memasang indoor AC, jangan lupa untuk
memasangkan kabel power dan kabel balikan ke outdoor.
Kemudian bungkuslah bipa tembaga, pipa pembuangan air, dan
kabel kelistrikan menjadi satu. Gunakan daktape non lengket untuk
membungkus semuanya.
Pasangkan unit indoor pada bracket dengan kencang. Hal ini
agar pada saat AC dihidupkan tidak menimbulkan bunyi atau
getaran yang mengganggu. Cara memasang indoor pada bracket
adalah dengan mengangkat unit indoor ke atas kemudian tekan ke
bawah agar terkunci pada bracket.

5. Memasang Kabel power di Indoor


Memasang kabel listrik di unit indoor perlu diperhatikan dengan
benar. Pada unit indoor AC split terdapat terminal-terminal kabel
yang terdiri dari power dan kabel balikan. Caranya, buka penutup
terminal pada unit indoor. Pada terminal biasanya tertera simbol
terminal L (Line), N (netral) dan terminal 1 dan 2.
Terminal L dan N pada indoor akan dihubungkan ke sumber
tegangan listrik PLN. Terminal 1 dan 2 akan disambungkan ke unit
outdoor dengan sebuah kabel (istilahnya kabel balikan). Berikan
pengaman MCB dari sumber ke kabel input power AC.
Sesuaikan panjang kabel power dan juga kabel balikan, agar
pemasangan instalasi kelistrikan lebih rapih. Perhatikan gambar
pemasangan kelistrikan indoor AC berikut ini:

Gambar 4.4 Contoh Pemasangan Kabel Power Indoor


(Sumber : www.dinginaja.com)
6. Memasang Unit Outdoor
Perhatikan posisi penempatan unit outdoor. Pastikan sirkulasi
pembuangan udara panas dapat berlangsung lancar, tanpa terhalang
sesuatu. Pembuangan panas yang lancar akan memaksimalkan
transfer panas yang terjadi di kondensor pada unit outdoor.
Tempatkan outdoor pada tempat yang teduh dan terlindung dari
panas dan hujan. Hal ini akan membuat unit AC anda lebih
maksimal dan lebih tahan lama alias awet. Selain itu, perhatikan
juga panjang pipa tembaga antara indoor dan outdoor yang akan
dipasang nanti.
Cara memasang outdoor AC Split dengan menggunakan dua
buah bracket outdoor. Pasang bracket dengan menggunakan
dinambol. Dibutuhkan 4 buah dinabolt untuk memasang bracket
outdoor AC. Gunakan waterpass agar posisi bracket outdoor sejajar
dan tidak miring. Jarak kedua bracket harus menyesuaikan dengan
jarak kaki outdoor, agar otdoor dapat terpasang dengan pas.
Gunakan meteran untuk mengukur jarak bracket outdoor.
Pemasangan outdoor harus kencang dan kuat. Karena selain
ukurannya yang besar dan berat, saat outdoor bekerja akan timbul
getaran yang berasal dari kompresor dan fan kondensor. Untuk itu,
pemasangannya harus kuat dan kokoh. Standar jarak pemasangan
unit outdoor adalah seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 4.5 Standar Posisi Unit Outdoor


(Sumber : www.dinginaja.com)

Buat lubang untuk memasang dinabol dengan menggunakan bor


dan mata bor beton 10mm. Kemudian pasang bracket. Setelah
bracket terpasang di dinding, pasangkah unit ourdoor pada bracket
dengan menggunakan empat buah mur.

7. Memasang Pipa Tembaga AC


Setelah pemasangan indoor dan outdoor, langkah instalasi AC
selanjutnya adalah memasang pemipaan AC. Pemipaan pada AC
menggunakan dua buah pipa tembaga. Pipa yang memiliki
diameter lebih kecil adalah pipa tekan (discharge). Pipa yang
diameternya lebih besar adalah pipa hisap (suction).
Pipa tembaga yang digunakan merupakan pupa tembaga lunak
yang dapat di tekuk sesuai dengan kebutuhan. Kemudian pipa
tembaga untuk AC telah dilengkapi dengan vinyl isolator panas.
Fungsi vinyl ini adalah untuk mengisolasi sistem AC dari suhu
lingkungan sekitar.
Ukuran pipa tembaga biasanya menyesuaikan dengan ukuran
kapasitas AC Split. Untuk AC split kapasitas ½ PK, ¾ PK dan 1
PK, ukuran pipa tembaga yang digunakan adalah pipa tembaga 1/4
inch dan 3/8 inch. Semakin besar kapasitas AC, maka semakin
besar pula ukuran pipa yang dibutuhkan.
Langkah penyiapan pipa tembaga AC adalah sebagai berikut:
- Potong pipa tembaga sesuai dengan kebutuhan panjang pipa
antara unit indoor dengan unit outdoor. Haluskan ujung pipa
yang telah dipotong dengan reamer.
- Kemudian masukkan flare nut terlebih dahulu sebelum pipa di
flaring. Flare nut ini ibarat mur untuk mengencangkan ujung
pipa tembaga ke unit indoor atau outdoor.
- Lakukan flaring pipa dengan menggunakan alat flaring tool.
Flaring adalah mengembangkan ujung pipa tembaga agar dapat
disambungkan dengan menggunakan flare fitting (nepel/naple).
Lakukan flaring pada pipa 1/4 dan 3/8 inch.
- Pasang salah satu ujung pipa 1/4 dan 3/8 pada unit indoor.
Kencangkan dengan menggunakan dua buah kunci inggris
hingga benar-benar kencang.
- Kemudian pasangkan ujung sebelahnya pada kran two way dan
three way yang ada pada outdoor. Kencangkan juga dengan
menggunakan dua buah kunci inggris.

8. Memasang Kabel balikan ke Outdoor


Cara pasang kabel outdoor AC adalah sebagai berikut. Ujung
kabel balikan yang berasal dari indoor akan disambungkan ke
terminal pada unit outdoor. Jangan sampai terbalik saat
menyambungkan kabel ini.
Terminal 1 pada indoor dihubungkan dengan terminal 1 pada
outdoor. Dan terminal 2 pada indoor dihubungkan dengan terminal
2 pada outdoor.

Gambar 4.6 Contoh Pemasangan Kabel Power Outdoor


(Sumber : www.dinginaja.com)

9. Cek Kebocoran AC
Setelah pipa tembaga terpasang, langkah berikutnya adalah
pengecekan kebocora pada sambungan pipa tersebut. Hal ini perlu
dilakukan untuk memastikan sambungan pipa benar-benar rapat
dan tidak bocor. Jika ada kebocoran, maka refrigerant atau bahan
pendingin dapat keluar, yang mengakibatkan Ac kehabisan bahan
pendingin dan menjadi tidak dingin.
Cara cek kebocoran ada dua macam; yaitu cek kebocoran
dengan Leak Detector elektronik dan cek kebocoran dengan Bubble
Test (tes air sabun).
Langkah-Langkah Cek Kebocoran AC Split dengan air sabun:
- Pasang selang manifold warna biru ke pentil kran three way
pada outdoor. Pasang selang kuning manifold ke pompa ke
kompresor tekan.
- Buka kran biru manifold dan nyalakan kompresor tekan hingga
jarum manifold menunjukkan tekanan 150 psi.
- Jika sudah tercapai 150 psi, tutup kran biru manifold, dan segera
matikan kompresor tekan.
- Dengan menggunakan air sabun dan kuas, periksalah
sambungan yang telah dibuat sebelumnya. Periksa juga pada
saluran 2 way dan 3 way.
- Jika timbul gelembung berarti ada kebocoran. Kencangkan
nepel dengan menggunakan kunci inggris atau perbaiki
sambungan yang bocor tersebut.
- Bila tidak timbul gelembung dan tekanan tetap 150 psi atau
tidak turun, maka pemipaan telah terpasang dengan baik.

10. Pemvakuman AC
Langkah pemasangan AC setelah cek kebocoran adalah proses
pemvakuman. Pemvakuman ada proses membuang udara yang ada
di dalam AC. Siklus AC adalah siklus yang tertutup sehingga tidak
boleh ada zat lain selain refrigerant yang bersirkulasi.
Langkah pemvakuman AC dengan menggunakan pompa vakum
adalah sebagai berikut:
- Selang manifold berwarna biru tetap pada kran 3 way (pentil
kompresor) pada outdoor. Selang kuning manifold dihubungkan
pada pompa vakum.
- Buka kran biru manifold, dan nyalakan pompa vakum.
- Pemvakuman dilakukan selama minimal 15menit, hingga jarum
manifold tetap menunjukkan vakum 30inHg.
- Jika sudah tercapai, tutup kran biru manifold, dan matikan
pompa vakum.

11. Menghidupkan AC
Setelah selesai pemvakuman langkah selanjutnya adalah running
test atau tes menghidupkan unit AC. Rapihkan semua peralatan
sebelum menghidupkan AC. Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut.
- Buka penutup kran 2 way dank ran 3 way dengan kunci inggris
- Buka valve pada kran 2 way dengan kunci L ukuran 4mm.
- Buka valve kran 3 way dengan kunci L ukuran 5mm.
- Tutup kembali penutup kran dengan kunci inggris.
- Sambungkan kabel input power pada indoor dengan sumber
PLN.
- Hidupkan AC dengan menggunakan remote.
- Sesuaikan pengaturan mode pendinginan, suhu, swing, dan
kecepatan blower pada remote.
- Pastikan unit indoor dan outdoor AC bekerja dengan normal.
Tunggu hingga 5 sampai 10 menit.
- Periksa tekanan AC sesuai dengan standar tekanannya. Jika
tekanan kurang, lakukan penambahan refrigerant.
12. Pekerjaan Finishing
Pekerjaan terakhir pada instalasi AC Split adalah membungkus
pipa tembaga AC. Pipa tembaga dari indoor ke outdoor harus
dibungkus dengan busa vinyl foam. Fungsi busa pembungkus pipa
AC ini adalah untuk mengisolasi suhu dingin pada pipa AC dengan
suhu lingkungan, sehingga tidak mempengaruhi siklus pertukaran
kalor pada AC Split.
Langkah-langkah membungkus pipa AC Split adalah sebagai
berikut:
- Sambungkan pipa pembuangan dari unit indoor AC dengan pipa
PVC.
- Bungkus pipa tembaga, saluran pembuangan, dan kabel balikan
dengan duct tape non lengket. Sesuaikan pipa pembuangan air
sesuai kebutuhan.
- Ikat ujung duct tape dengan kuat agar tidak lepas.

4.3. Penyelesaian Masalah


1. Bagaimana cara merancang instalasi AC yang tepat agar dapat
mengoptimalkan efisiensi dan kinerja sistem AC?
Untuk merancang instalasi AC yang tepat agar dapat mengoptimalkan
efisiensi dan kinerja sistem AC, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
antara lain:
- Ukuran ruangan: Ukuran ruangan akan mempengaruhi kapasitas AC
yang dibutuhkan. Jika AC terlalu kecil untuk ruangan yang besar, maka
AC tidak akan bisa menghasilkan suhu yang diinginkan. Sebaliknya,
jika AC terlalu besar untuk ruangan yang kecil, maka AC akan sering
on-off dan menghabiskan energi secara tidak efisien.Pemilihan tipe AC:
Ada berbagai jenis AC yang tersedia di pasaran, seperti AC split, AC
window, AC central, dan lain sebagainya.
- Pemilihan tipe AC yang tepat akan mempengaruhi efisiensi dan kinerja
sistem AC.Pemilihan lokasi pemasangan AC: Lokasi pemasangan AC
juga perlu dipertimbangkan. Pemasangan AC yang tidak tepat dapat
mempengaruhi efisiensi dan kinerja sistem AC.
- Pemilihan bahan isolasi: Bahan isolasi yang baik dapat membantu
menjaga suhu ruangan dan meminimalkan kebocoran udara. Bahan
isolasi yang buruk dapat mempengaruhi efisiensi dan kinerja sistem
AC.
- Sistem pengaturan suhu: Sistem pengaturan suhu yang tepat akan
membantu AC bekerja secara efisien dan menghasilkan suhu yang
diinginkan.
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi kinerja dan efisiensi instalasi AC?
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja dan efisiensi instalasi
AC, antara lain:
- Ukuran ruangan: Ukuran ruangan akan mempengaruhi kapasitas AC
yang dibutuhkan. Jika AC terlalu kecil untuk ruangan yang besar, maka
AC tidak akan bisa menghasilkan suhu yang diinginkan. Sebaliknya,
jika AC terlalu besar untuk ruangan yang kecil, maka AC akan sering
on-off dan menghabiskan energi secara tidak efisien.
- Kebersihan filter AC: Filter AC yang kotor akan mempengaruhi aliran
udara dan efisiensi kerja AC.
- Kebocoran udara: Kebocoran udara pada instalasi AC akan
mempengaruhi efisiensi dan kinerja sistem AC.
- Suhu lingkungan: Suhu lingkungan juga mempengaruhi efisiensi dan
kinerja sistem AC. AC akan lebih sulit bekerja secara efisien pada suhu
lingkungan yang sangat panas.
3. Bagaimana cara melakukan pemeliharaan dan perawatan yang tepat agar
instalasi AC dapat berfungsi secara optimal dan mencegah kerusakan?
Untuk melakukan pemeliharaan dan perawatan yang tepat agar instalasi
AC dapat berfungsi secara optimal dan mencegah kerusakan, ada beberapa
hal yang perlu dilakukan, antara lain:
- Membersihkan filter AC secara teratur: Filter AC yang kotor akan
mempengaruhi aliran udara dan efisiensi kerja AC.
- Membersihkan kondensor dan evaporator: Kondensor dan evaporator
yang kotor akan mempengaruhi efisiensi dan kinerja sistem AC.
- Memperbaiki kebocoran udara: Kebocoran udara pada instalasi AC
dapat mempengaruhi efisiensi dan kinerja sistem AC.
- Mengganti refrigeran yang hilang: Refrigeran yang hilang akan
mempengaruhi efisiensi dan kinerja sistem AC.
- Menjaga suhu lingkungan: Suhu lingkungan yang terlalu panas atau
terlalu dingin dapat mempengaruhi efisiensi dan kinerja sistem AC.
Hindari menempatkan sumber panas seperti lampu, oven, atau
peralatan elektronik yang berlebihan di dekat AC.
- Memeriksa sistem pipa AC: Pastikan pipa AC tidak bocor dan
terpasang dengan benar. Pipa yang bocor akan mempengaruhi
efisiensi dan kinerja sistem AC.
- Memeriksa kondisi kabel dan konektor AC: Pastikan kabel dan
konektor AC dalam kondisi baik dan tidak rusak. Kabel atau konektor
yang rusak dapat mempengaruhi efisiensi dan kinerja sistem AC.
- Merawat kompresor AC: Komponen utama pada sistem AC adalah
kompresor. Pastikan kompresor AC dalam kondisi baik dan tidak
mengalami kerusakan. Jika ada kerusakan, segera perbaiki atau ganti
kompresor AC yang baru.
- Memperbaiki kerusakan pada sistem AC: Jika ada kerusakan pada
sistem AC, segera perbaiki atau ganti bagian yang rusak. Jangan
biarkan kerusakan memperburuk kinerja dan efisiensi sistem AC.
- Menjadwalkan perawatan rutin: Jadwalkan perawatan rutin untuk
sistem AC minimal satu atau dua kali dalam setahun. Perawatan rutin
akan membantu menjaga kinerja dan efisiensi sistem AC. Pastikan
untuk memanggil teknisi AC yang berpengalaman dan terpercaya
untuk melakukan perawatan sistem AC.
BAB V
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai