PENELUSURAN DOKUMEN
Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
Dosen Pengampu :
Dr.Edy Raharja, S.E., M.Si.
Disusun Oleh :
Kelompok 10 Kelas A
Sultan Hamid sudah resmi diakui dalam jasanya membuat lambang burung
Garuda. Sebagai Menteri negara, Syarif Abdul Hamid Alkadrie ditugasi oleh Presiden
Sukarno untuk merancang gambar lambang negara. Ini ditindaklanjuti dengan
pembentukan panitia yang diketuainya. Belakangan, konsep rancangan Sultan Hamid
yang terpilih, menyisihkan rancangan Muhammad Yamin.
Di sejumlah sudut ibu kota Kalimantan Barat, Pontianak, sejak awal Agustus,
beredar umbul-umbul bergambar Sultan Hamid II, yang peran dan sepak terjangnya di
masa lalu, sempat melahirkan polemik tajam di masyarakat belakangan ini. Di satu
sisi, ada suara-suara agar nama baiknya dipulihkan, dan bahkan berupaya agar dia
diangkat sebagai "pahlawan nasional", namun di sisi lain ada anggapan pimpinan
Kesultanan Qadariyah ini adalah "pengkhianat".
Banyak yang menilai Sultan Hamid II tidak puas dengan jabatan yang diberikan
Soekarno. Dia hanya menteri tanpa portofolio yang bertugas menyiapkan acara kenegaraan
dan lambang negara. Hamid yang mantan opsir Belanda ini ingin menjadi menteri pertahanan
RI. Alasannya, Hamid adalah perwira lulusan Akademi Militer Belanda. Dia kemudian
diangkat menjadi jenderal mayor, pangkat tertinggi bagi perwira pribumi di Tentara Hindia
Belanda atau KNIL.
Sultan Hamid II. Dia diadili tahun 1953. Pembelaan dirinya ditolak.
Pengadilan mengganjarnya dengan hukuman 10 tahun penjara atas kesalahan
menggerakkan pemberontakan. Permasalahan dan pemberontakan ini yang membuat
Sultan Hamid II kurang dikenal.