Anda di halaman 1dari 9

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Disusun Oleh :
Nisa Amelia ( 2201670073)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Jl. Raya Dukuhwaluh, Dukuhwaluh, Banyumas
Tahun Ajaran 2022/2023
A. Visi Misi Sekolah SMA NEGERI 4 Purwokerto

VISI
“UNGGUL PRESTASI LUHUR BUDI PEKERTI, HANDAL
KREATIFITAS“

MISI:
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif sehingga potensi siswa berkembang
optimal.
2. Menumbuhkan semangat kunggulan secara intensif kepada semua warga sekolah untuk
memenangi persaingan.
3. Mendorong dan membantu setiap siswa menggali potensi dirinya sehingga dapat berkembang
secara optimal.
4. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa.
5. Menetapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan stakeholder.

Tujuan Sekolah

1. Pada 4 tahun mendatang rata-rata NUAN 9,00.


2. Pada 4 tahun mendatang proporsi yang diterima di PTN dan PTS 93%.
3. Pada 4 tahun mendatang mampu menjadi finalis LKIR tingkat Propinsi.
4. Pada 4 tahun mendatang lolos seleksi IPhO, IMO, IBO, ICO, IAO, I Comp. tingkat Propinsi dan
memiliki Kelompok English Conversation (ECC) yang mampu menjadi juara debat tingkat
Nasional.
5. Pada 4 tahun mendatang memiliki tim OR minimal 3 cabang dan mampu menjadi finalis tingkat
Propinsi.
6. Pada 4 tahun mendatang memiliki kelompok seni dan budaya mampu tampil di tingkat Propinsi.
7. Pada 4 tahun mendatang setiap siswa terampil mengoperasionalkan komputer untuk kegiatan
yang bebasis TIK.
8. Pada 4 tahun mendatang setiap siswa mempunyai kompetensi akademik dan non akademik dan
mampu mentransformasikan dengan perkembangan masyarakat, lingkungan serta perkembangan
global
B. Analisis Relevansi dengan prinsip prinsip UbD
Design Kurikulum UbD memiliki sebuah alur yang disebut dengan backward design atau desain
mundur. Dari visi misi dan tujuan sekolah SMAN 4 Purwokerto dapat dianalisis relevansinya dengan
prinsip prinsip design UBD sebagai berikut:
1. Relevansi Berdasarkan visi misi dan tujuan SMAN 4 Purwokerto diketahui hasil yang diinginkan
terdapat pada misi sekolah yaitu menjadikan SMAN 4 Purwokerto uggul prestasi, luhur budi pekerti
dan handal kreatifitas. Visi dari SMAN 4 purwoketo menurut saya cukup relevan dengan tujuan
pendidikan Indonesia yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Unggul
prestasi dengan berkembangnya potensi peserta didik, luhur budi pekerti manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia serta handal kreatifitas yaitu berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Bukti
assement atau target ketercapaian menurut saya belum tertuliskan dengan jelas menggunakan
beberapa indikator yang terukur. Seperti indikator dari unggul prestasi seperti apa, luhur budi pekerti
apa saja dan handal kratifitas tolak ukur keberhasilannya seperti apa. Namun, dalam tujuan sekolah
memiliki target keberhasilan ketercapaian visi misi diantaranya sebagai berikut :
a. Unggul dalam berprestasi
Targetnya adalah rata-rata NUAN 9,00, proporsi yang diterima di PTN dan PTS 93%, finalis
LKIR tingkat Propinsi, lolos seleksi IPhO, IMO, IBO, ICO, IAO, I Comp. tingkat Propinsi,
menjadi finalis OR tingkat Propinsi,
b. Luhur budi pekerti
Target dari luhur budi pekerti tidak tercantumkan dalam tujuan sekolah. Namun target tersebut
diaplikasikan dalam misi yaitu Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut
dan budaya bangsa.
c. Handal kretaifitas
Handal kreatifitas tergambar dalam tujuan sekolah yaitu memiliki kelompok seni dan budaya
mampu tampil di tingkat Propinsi. memiliki Kelompok English Conversation (ECC) yang
mampu menjadi juara debat dan siswa mempunyai kompetensi akademik dan non akademik dan
mampu mentransformasikan dengan perkembangan masyarakat, lingkungan serta perkembangan
global.
Rencana pembelajaran Visi misi dan tujuan pembelajaran memiliki implementasi lapangannya
diantaranya dengan membuat pembelajaran dan bimbingan yang efektif sehingga potensi siswa
berkembang optimal. Program program yang memperkuat potensi siswa yaitu kelas olimpiade, kelas
KIR, seni dan kelas ECC. Selain itu, dalam mengimplementasikan luhur budi pekerti dengan
membuat program kerohaniaan sholat berjamaah, sholat jumat berjamaah, kegiatan keputrian dan
lainnya. Selain itu untuk mengembangkan kreatifitas peserta didik memiliki ekstrakulkuler sejumlah
20 ekstrakuler. Dalam proses pembelajarannya guru menggunakan pembelajaran yang efektif untuk
siswa yang dapat meningkatkan prestasi, berbudi luhur dan kreatifitas. Dari analisis diatas dapat
disimpulkan adanya relevansi visi misi dan tujuan SMA N 4 Purwokerto dengan UbD.
2. Prinsip Fleksibilitas
Prinsip fleksibilitas merupakan berupaya agar hasilnya fleksibel, fleksibel, dan fleksibel dalam
implementasinya, memungkinkan penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu
yang selalu berkembang. Fleksibel dalam visi misi diatas dapat terlihat dari pelaksanaan yang dapat
diterima oleh semua kalangan baik warga sekolah. Contoh pada visinya yaitu menumbuhkan
penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa. Dalam visi tersebut nampak
bahwa visi tersebut sangat fleksibel dapat digunakan semua kalangan warga sekolah.
3. Prinsip Kontunitas
Adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal.Prinsip
kontuinitas ini sangat nampak dari penurunan tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Hal tersebut diturunkan menjadi visi SMAN 4 Purwokerto.
Visi SMAN 4 purwokerto diturunkan menjadi misi dan tujuan sekolah yang kemudian
dikembangkan menjadi implementasi proses pembelajaran dan program sekolah.
4. Prinsip Efisien
Apa yang telah direncanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.Prinsip efektifitas ini dapat
dilihat dari tujuan yang dirancang dalam visi misi tersebut yang dapat dilaksanakan dilapangan.
Selain itu, kesesuaian kebutuhan peserta didik dengan konsep ini juga merupakan prinsip efisian.
Dalam visi misi dapat dilihat bahwa kebutuhan peserta didik adalah memperoleh optimalisasi
kemampuan dan potensi dan sesuai dengan program program yang dicanangkan.
5. Prinsip Efektivitas
Efektivitas di sini adalah sejauh mana rencana program pembelajaran dicapai atau
diimplementasikan. Dalam prinsip ini ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu: efektivitas
mengajar guru dan efektivitas belajar siswa. Dalam visi misi dan tujuan pembelajaran belum
tergambar jelas bagaimana proses pembelajaran dikelas namun sudah tergambar bagaimana aplikasi
pembinaan potensi peserta didik berdasarkan potensi peserta didik yang diminati.

C. Landasan pengembangan kurikulum


1. Landasan filosofis berkaitan dengan penetapan tujuan dan dasar filosofis dari kurikulum yang
dikembangkan. Kurikulum yang dikembangkan memiliki landasan berupa Pancasila, undang
undang dasar, Pancasila terbukti dengan penanaman nilai Pancasila dan kebhinekaan tunggal ika.
Kemudian landasan undang undang dasar mengacu pada UUD Sistem pendidikan Nasional yang
akan diturunkan menjadi visi SMAN 4 Purwokerto. Sehingga diperoleh misi dan tujuan sekolah
yang akan di implementasikan oleh guru dan peserta didik.
2. Landasan psikologis berkaitan dengan perkembangan siswa dan kurikulum,psikologi belajar dan
kurikulum. Kurikulum dirancang berdasarkan fase atau jenjang kebutuhan siswa bukan karena
keinginana dari pengembang. SMAN 4 Purwokerto dibagi menjadi 3 jenjang yaitu X.XI dan XII.
Selain itu, terdapat dua jurusan yaitu ipa da nips yang menfasilitasi minat peserta didik.
3. Landasan sosiologis berkaitan dengan kurikulum dan masyarakat,kurikulum dan kebudayaan,
kurikulum dan perkembangan IPTEK. SMAN 4 Purwokerto memiliki kebudayaan yang sama
yaitu banyumasan. Dalam penyusunan kurikulum terdapat unsur budaya dalam P5 untuk
meningkatkan rasa cinta tanah air. Selain itu, seragam yang digunakan juga menggunakan
seragam batik khas Indonesia. Kebudayaan Banyumasana menjadi salah satu landasan sosiologis.
Perkembangan IPTEK di SMAN 4 Purwokerto menjadikan landasan dalam proses pembelajaran
dan perkembangan potensi peserta didik.
4. Landasan historis mengacu pada sejarah yang berpengaruh terhadap kurikulum yang
dikembangkan. Historis Ki hajar dewantara dengan menggunakan konsep cipta karya dan karsa
yang diimplementasikan dalam kognitif afemktif dan psikomotorik. Selain itu tut wuri handayani
menjadi slogan pendidikan di Indonesia. Konsep KI Hajar Dewantara banyak digunakan dalam
pengembangan kurikulum.
D. Rancangan UBD
Rancangan UbD dalam Lampiran dibawah ini.
E. Kendala implementasi UBD
A. Peserta didik memproleh kendala dalam penerapan UbD karena peserta didik sedangg berada pada
peneyesuaian pembelajaran pasca pamdemi. Sehingga perlu adanya pembelajaran yang tidak
memberatlan peserta didik namun tetap memenuhi tujuan yang ada. Peserta didik juga memiliki
kendala dengan kemampuan yang berbeda beda dengan perlakuan yang sama akan memperoleh hasil
yang jauh dari rata.
B. Guru tidak menyadari dan memahami pentingnya penerapan UBD. Penerapan UbD dapat
diimplementasi dalam pembelajaran yang sederhana dan rumit tergantung dari pola perencanaannya.
Guru yang belum mau atau tidak mau belaar UbD akan cenderung lebih memilih penggunaan prinsip
lama yang sudah terbiasa digunakan disekolah. Sehingga perlu adanya pelatihan khusus dan
mendalam tentang design UbD serta praktik langsung bagaiamana implementasi dalam pembelajaran
dan administrasi berupa sumber belajar dan lainnya.
C. Komite sekolah memiliki kendala pengetahuan yang tidak merata. Tidak semua komite sekolah
memiliki baghround pendidikan yang sama atau berpengalaman dalam bidang pendidikan. Selain itu,
komite sekolah memiliki pekerjaan yang berbeda beda sehingga sulit untuk menyatukan persepsi dan
pendapat dalam sebuah pertemuan. Solusinya menyederhanakan materi UbD agar mudah dipahami
oleh komite sekolah setelah itu dapat didiskusikan dengan baik
D. Kepala sekolah memiliki kendala tidak semua sekolah menggunakan konsep UbD sehingga kepala
sekolah harus dapat merumuskan secara mandiri konsep UbD tersebut dalam kurikulum yang
berbeda. Sehingga Kepala sekolah kesulitan dalam membimbing dan mendorong guru untuk
meningkatkan profesionalisme dalam menerapkan UbD dalam pembelajaran. Keterbatasan waktu
kepala sekolah untuk melakukan monitoring terhadap perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan kurikulum.
E. Waka Kurikulum memiliki kendala terdapat dua kurikulum yang berbeda dalam 3 fase. Yaitu
kurikulum merdeka dan kurikulum K13. Sehingga ketika waka kurikulum dipaksakan lagi dalam
memahami dan mengimplementasikan UbD menjadi tidak maksimal. Solusinya dengan memberikan
pengertian secara perlahan dari tahap ketahap hingga mencapai tujuan yang dicanangkan.

1. Rancangan Pembelajaran UbD

RANCANGAN PEMBELAJARAN
UNDERSTANDING BY DESIGN (UbD)

A. Identitas
Satuan Pendidikan : SMAN 4 Purwokerto
Kelas/Semester :E
Tema : Keanekaragaman hayati
Subtema : Jenis jenis Kehati
Pembelajaran ke :1
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

B. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientifik
2. Model : Kooperatif Learning tipe STAD
3. Metode : Diskusi, demonstrasi dan ceramah
4. Media : Smartphone, laptop, sound
C. Sarana dan Prasarana
Strawpoll : https://strawpoll.com/polls/YVyP2DGEBgN,
Quizizz :
https://quizizz.com/admin/quiz/5d3db05a187313001d9ab89d?source=quiz_share
Sarpras : Ms. Power Point, web game, jaringan internet, Augmented Reality, Laptop/
Komputer, Handphone, LKPD
D. Sumber Belajar
 Icih tresnaasih. 2020. Modul Pembelajaran Biologi. Kuningan. Kementerian pendidikan
dan kebudayaan direktorat jendral pndidikan anak usia dini, pendidiakan dasar dan
pendidikan menengah atas.
 Renni Distuti. 2009. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta. Pusat perbukuan
Deartement pendidikan nasional dari CV Sindunata.
Tahap 1. Hasil yang diinginkan
Tujuan yang ditetapkan
A. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, Peserta didik mampu menciptakan solusi atas permasalahan
permasalahan global dari pemahamanya tentang keanekaragaman mahluk hidup dan
perananya.
B. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat menjelaskan tingkatan keanekaragaman hayati melalui kajian


literatur dengan benar
2. Peserta didik dapat menginterpretasikan bentuk keanekaragaman hayati tingkat
gen dan jenis melalui kegiatan pengamatan dengan signifikan.
3. Peserta didik dapat memperspektifkan bentuk keanekaragaman hayati tingkat
komunitas melalui augmented reality dengan kredibel.
4. Peserta didik dapat mengaplikasikan pengetahuan keanekaragaman hayati
melalui mindmaping, infografis atau video dengan efektif.
5. Peserta didik dapat memperoleh pengetahuan toleransi keberagaman kehidupan
di dunia melalui kegiatan sehari hari dengan bijak.
Pemahaman Bermakna Pertanyaan Pemantik

Dari pembelajaran ini peserta didik dapat  Apa yang kalian pikirkan
mengetahui jenis jenis keanekaragaman ketikamelihat gambar ini?
hayati yang ada di lingkungan sekolah dan  Apakah kalian sudah mengetahui
diluar lingkungan sekolah. Selain itu, persamaan gamabar ini? (kacang
menumbuhkan kesadaran akan keberadaan polong, kacang kapri, kacang tanah
berbagai jenis mahluk hidup yang dan kacang panjang).
mendukung daya hidup manusia. Tanpa  Apakah kalian sudah mengetahui
keberadaan organisme di sekitar, maka perbedaan diantaranya?
manusia akan mengalami kesulitan dalam  Apakah disekitar kalian terdapat
melangsungkan kehidupannya dengan beberapa tumbuhan yang memiliki
layak. persamaan dan perbedaan seperti
contoh?
 Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Tahap 2. Menentukan Bukti Penilaian
Tugas Kinerja Bukti Penilaian

1. Peserta didik dapat menjelaskan Kognitif:


tingkatan keanekaragaman hayati Melalui tes tertulis, peserta didik akan
melalui kajian literatur dengan benar menunjukkan pencapaian hasil aspek
2. Peserta didik dapat kognitif tentang jenis jenis
menginterpretasikan bentuk keanekaragaman hayati ( gen, jenis dan
keanekaragaman hayati tingkat gen ekosistem).
dan jenis melalui kegiatan
pengamatan dengan signifikan.
3. Peserta didik dapat
memperspektifkan bentuk
keanekaragaman hayati tingkat
komunitas melalui augmented
reality dengan kredibel.

4. Peserta didik dapat memperoleh


Afektif:
pengetahuan toleransi keberagaman
Melalui observasi, peserta didik akan
kehidupan di dunia melalui
menunjukkan pencapaian hasil Beriman,
kegiatan sehari hari dengan bijak.
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia, berfikir kritis,
gotong royong, kreatif dan toleransi.

Psikomotorik :
5. Peserta didik dapat mengaplikasikan
Melalui unjuk kerja, peserta didik akan
pengetahuan keanekaragaman hayati
menunjukkan pencapaian hasil aspek
melalui mindmaps, infografis dan
psikomotorik berupa keterampilan
video dengan efektif.
menghasilkan mindmaps video dan
infografis.
Tahap 3. Rencana Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan:
1. Guru menyiapkan kelas dalam suasana yang kondusif dengan menginstruksikan
untuk merapikan dan menjaga kebersihan kelas, menyiapkan media dan alat serta
buku yang diperlukan untuk pembelajaran yang baik.
2. Guru mengajak semua peserta didik berdoa menurut agama dan keyakinan masing-
masing.
3. Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik
4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
dengan menanyakan bagaimana perasaanya hari ini? Apakah menyenangkan?

W- Where and Why


5. Guru menayangkan gambar dan memberikan pertanyaan pemantik

Kegiatan Inti
1. Guru menginstruksikan pada peserta didik untuk mengamati video yang diberikan
guru tentang persebaran dan macam macam flora dan fauna di Indonesia (link video
youtube https://youtu.be/IBc5vD6kSDc

2. Peserta didik memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru, kemudian


merespon pertanyaan yang diberikan oleh guru mengenai mengapa mereka
berbeda? Bagaimana cara mengelompokan perbedaan yang sangat banyak tersebut
menjadi beberapa kelompok yang memiliki persamaan?
T- Tailored
3. Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok sesuai karakteristik gaya belajar visual,
audiotori, kinestetik

H- Hook and Hold


3. Peserta didik mencari dan bergabung kelas sesuai kelompok masing - masing,
berikut pembagian pengamatan (pengamatan ditaman sekolah, dihalaman depan
sekolah, di lapangan volley dan di ruangan dengan pengamatan augmented reality)
4.
E- Equip, Experience, Explore
5. Peserta didik mengakses link yang dibagikan oleh guru yang berisikan sumber
belajar mengenai jenis tingkatan keanekaragaman hayati di flip book
https://online.flippingbook.com/view/819156609/
6. Peserta didik membaca buku pelajaran dan mengakses sumber dari internet
sebagai kegiatan mandiri.
7. Masing-masing peserta didik menyampaikan ide dan hasil temuan dan
pengamatan kelompok kemudian mendiskusikan bersama anggota kelompok
R-Rethink, Revise
8. Guru memberitahu kepada peserta didik mengenai prosedur dan urutan untuk
kelompok yang akan maju melaksanakan presentasi.
9. Peserta didik mempersiapkan perangkat presentasi beserta pembagian tugas
anggota kelompok (Moderator, Pemateri, Notulen, Operator)
10. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi kelompok dan ditanggapi oleh
kelompok lain
E-Evaluate
11. Guru memberikan penguatan terkait materi yang didiskusikan
12. Guru menginstruksikan siswa untuk membuka link game wordwall sebagai bahan
evaluasi https://wordwall.net/play/42771/001/935
13. Peserta didik menuliskan hasil laporan presentasi yang dibuat dalam bentuk tulis
atau gambar atau infografis atau mind maping.
O- Organized
Penutup
1. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi bersama mengenai materi dan
penguatan karakter (berakhlak mulia, bernalar kritis, bergotong royong, kreatif dan
toleransi)
3. Guru memberikan closing statement disampaikan dalam bentuk Quotes of the Day.
4. Peserta didik mengunggah hasil kerja kelompok ke dalam google drive.
5. Guru menginformasikan kepada peserta didik mengenai materi pada pertemuan
selanjutnya.
6. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

Anda mungkin juga menyukai