Anda di halaman 1dari 18

DATAR HADIR KEGIATAN TUTORIAL

SEMESTER AKHIR TAHUN AJARAN 2022


 
Hari/Tanggal : Sabtu, 31 Desember 2022
Pukul : 10.00 WITA
Kelompok : 5 & 6 (Lima Dan Enam)
Kelas : C1
 
Mata Kuliah : Keperawatan Kritis
Skenario : Skenario 1
Pertemuan Ke : 1 (Pertama)
 
Nama Fasilitator : Andi Mapanganro, S.Kep., Ns., M.Kep
Core Problem : Luka Bakar
Media yang Digunakan : WhatsApp

ITEM LAPORAN KEGIATAN TUTORIAL


Moderator : Muh Alfian Anugrah / 14220200036
Notulen : Aldy Prakoso/ 14220200038
SKENARIO I

Seorang laki-laki usia 34 tahun dirawat di ruangan ICU dengan luka bakar akibat kompor
meledak. Hasil pengkajian luka bakar grade 2-3 dengan TBSA sekitar 63%, GCS 6 dan sulit
bernapas, suara serak, terbakar pada wajah, kepala, bulu hidung, dada, abdomen, seluruh
punggung dan kedua tangan, terdapat eskar pada daerah thoraks. Hasil pemeriksaan
Laboratorium menunjukkan koagulopati dan hemokonsentrasi menunjukkan dehidrasi dengan
koagulopati dan trombositopenia konsumtif. TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi 110x/mnt,
frekuensi nafas 26x/mnt, dan suhu 38 oC, Mean Arteri Pressure (MAP) 60-110 mmHg.
Terpasang ETT, NGT untuk pemberian nutrisi cair 500-2300 kkal dengan komposisi protein
1,5-2,5 gr/kgBB, kateter urine, infus cairan RL, ceftriaxon/12 jam, Vitamin C, Zinc dan
terpasang ventilator dengan mode spontan, fraksi oksigen 50%, positif end expiratory (PEEP) 5,
pressure support (PS) 6-8 mmHg agar mencapai volume tidal 400- 500 ml. Hasil X Ray Thoraks
didapatkan gambaran awal normal. Hasil AGD pH 7,00, PCO2 47, PaO2 74 dan HCO3 21.
Pasien direncanakan escharotomy dan pemeriksaan kultur.

Step 1
KATA-KATA SULIT

1. Wa ode ryanti yakut 14220200003 Kata Sulit : koagulopati


2. Arsy Ananta 14220200057 Kata sulit :GCS
3. Ibna humrah 14220200008 kata Sulit : Mean Arteri Pressure (MAP)
4. sri wahyuni rahmadana 14220200050 Kata Sulit : hemokonsetrasi
JAWABAN KATA SULIT
1. Wa ode ryanti yakut 14220200003 Kata Sulit : koagulopati
Syarmayani Syam 14220200049 : Koagulopati adalah gangguan pendarahan dimana
merupakan adalah suatu kondisi di mana kemampuan darah untuk koagulasi atau
menggumpal untuk membentuk trombus atau bekuan, mengalami gangguan.
2. Arsy Ananta 14220200057 Kata sulit:GCS
Muh. Akbar Hashemi Rafsanjani 14220200042 : GCS atau Glasgow coma scale
adalah satuan alat yang berguna untuk menghitung tingkat kesadaran suatu pasien
melalui 3 aspek yaitu verbal,motorik dan eye
3. Ibna humrah 14220200008 kata Sulit: Mean Arteri Pressure (MAP)
sri wahyuni rahmadana 1422020050 : Mean arterial pressure adalah tekanan arteri
rata-rata selama satu siklus denyutan jantung yang didapatkan dari pengukuran tekanan
darah.
4. sri wahyuni rahmadana 14220200050 Kata Sulit : hemokonsetrasi
Ogi Malik Fajar 14220200027 menjawab kata sulit dari sri Wahyuni rahmadana :
Hemokonsentrasi adalah pengentalan darah akibat perembesan plasma (komponen darah
cair non seluler) ditandai dengan nilai hematokrit. Hematokrit adalah perbandingan sel
darah merah dan serum darah (cairan darah). Semakin tinggi nilai hematokrit, artinya
semakin rendah nilai serum darah

Step 2
KATA/PROBLEM KUNCI

Wa Ode Riyanti Yakut 14220200004 : ( Luka bakar )

Step 3
PERTANYAAN – PERTANYAAN PENTING

1) Ibna humrah 14220200008


Sebutkan derajat luka bakar !
2) Ogi Malik Fajar 14220200027
jelaskan apa saja klasifikasi luka bakar
3) Kartina 14220200051
Seberapa parahkanluka bakar derajat 3
4) Syarmayani syam 14220200049
Manifestasi klinis luka bakar
5) Melisa Nurmayanti 14220200005
Apa saja komplikasi yang dapat di sebabkan luka bakar
6) WA ode Ryanti Yakut 14220200003
Sebutkan ciri-ciri luka bakar
7) Intan sardianti basdin 14220200001
etiologi luka bakar
Step 4
JAWABAN

1. Sebutkan derajat luka bakar !


Syarmayani Syam 14220200049 yaitu :
 Kepala (Nilai Total = 9%), terdiri dari: bagian depan = 4,5% dan bagian belakang =
4,5%
 Tubuh (Nilai Total = 36%), terdiri dari: dada dan perut = 18% serta punggung = 18%
 Lengan (Nilai Total = 18%), terdiri dari: lengan atas depan-belakang = 9% dan lengan
bawah depan-belakang = 9%
 . Kaki (Nilai Total =36%), terdiri dari: tungkai atas depan-belakang = 18% dan
tungkai bawah depan-belakang =18%
 Alat kelamin (Nilai Total =1%)

2. jelaskan apa saja klasifikasi luka bakar


Intan Sardianti Basdin 14220200001
Luka bakar digambarkan dengan kedalaman, keparahan, dan gen penyebab. Keparahan
cedera luka bakar diklasifikasikan berdasarkan pada resiko mortilitas dan resiko kecacatan
fungsi. Faktor-faktor yang mempengaruhi keparahan cedera termasuk sebgai berikut :
Kedalaman luka Kedalaman luka Dalamnya luka bakar secara bermakna menentukan
penyembuhannya, berdasarkan kedalamanDalamnya luka bakar secara bermakna
menentukan penyembuhannya, berdasarkan kedalaman lukanya luka bakar
diklasifikasinkan sebagai berikut : lukanya luka bakar diklasifikasinkan sebagai berikut :
1) Kedalaman luka bakar Umumnya luka bakar mempunyai kedalaman yang tidak sama.
Setiap area mempunyai tiga zona cedera yaitu: zona koagulasi terjadi kematian seluler
zona statis disebut are pertengahan, tempat terjadinya gannguan suplay darah,
inflamasi, dan cedera jaringan zona hiperemia merupakan area terluar, berhubungan
dengan luka bakar derajat I yang seharusnya sembuh dalam seminggu.
2) Keparahan luka bakar Cedera luka bakar dapat berkisar dari lepuh kecil sampai luka
bakar masif derajat III. Luka bakar dikategorikan kedalam luka bakar : Cedera luka
bakar minor/ ringan Cedera ketebalan partial <15% dari luas permukaan tubuh total
orang dewasa, <10% luas permukaan tubuh total anak-anak, atau cedera ketebalan
penuh <2% luas permukaan tubuh total.Biasanya mendapat perawatan awal di
UGD,kemudian dipulangkan dengan instruksi dibagian rawat jalan.
Cedera luka bakar sedang/ moderat/ pertengahan Cedera ketebalan partial dengan
15% sampai 25% dari luas
permukaan tubuh total (LPTT) pada orang dewasa, 10% sampai 20% LPTT pada
anak-anak, atau cedera dengan ketebalan penuh kurang dari 10% LPTT yang tidak
berhubungan dengan komplikasi. Umumnya ditangani dibagian rawat inap.
Cedera luka bakar berat/mayor Biasanya dibawa ke fasilitas perawatan luka bakar
khusus, setelah mendapatkan perawatan kedaruratan ditempat kejadian.
Cedera luka bakar mayor adalah :
cedera ketebalan partial >25%LPTT orang dewasa atau 20%LPTT anak-anak
cedera ketebalan penuh 10% LPTT atau lebih
Luka bkar yang mengenai tangan, wajah, mata, telinga, kaki, danperineum
cedera inhalasi
cedera listrik luka bakar yang berkaitan dengan cedera lain misalnya: cedera
jaringan lunak, fraktur, trauma lain.(long.C Barbara,1996)
3) Lokasi luka bakar
Luka bakar pada kepala, leher, dan dada seringkali berkaitan dengan
komplikasi akar wajah menyebabkan abrasi kornea.Luka bakar telinga membuat
mudah terserang kondritis aurikular dan rentan terhadap infeksi serta kehilangan
jaringan lebih lanjut. Luka bakar pada tangan dan persendian sering membutuhkan
terapi fisik dan okupasi yang lama dan memberikan dampak kecacatan fisik
menetap.Luak bakar pada perineum membuat midah terserang infeksi akibat
autokontaminasi oleh urine dan feses.Luka bakar sirkumferensial ekstremitas dapat
menyebabkan efek seperti penebalan pembuluh darah dan mengarah pada gangguan
vaskular distal. Luka bakr sirkumferensial toraks dapat mengarah kpada inadekuat
ekspansi dinding dada da nfinsufisiensi pulmonal.
4) Agen penyebab luka bakar Pada situasi misalnya kebakaran, gunung meletus,atau
ledakan mobil akan mengakibatkan pasien tidak hanya mengalami luka bakar, tetapi
juga menghirup udara panas/ keracunan monoksida (CO) sehingga mengakibatkan
pasien mengalami gangguan pada saluran napas yang dapat menyebabkan kegagalan
pernapasan sehingga menimbulkan kematian. Luka bakar pada trauma inhalasi dibagi
menjadi 3 kategori (Meyer & Salber):
 Trauma panas pad saluran napas karena luka bakar pada wajah termasuk bibir dan
rambut hidung dan leher aka nmenunjukkan tanda-tanda sulit bicara an menelan
serta mengalami dipsnea, stridor karena adanya edema pada saluran napas aas
yang menyebabkan obstruksi jalan napas.
 Trauma kimia pada saluan napas da nparenkim paru
 Keracunan kimia sistemik biasanya keracunan CO dala mruan gter tutup karena
CO mengikat hb lebih cepat dari pada O2 sehingga mengakibatka hipoksia yang
cepat pada otak.
5) Ukuran luka bakar Ukuan luka bakar (presentase cedera pada kulit) ditentuka ndengan
dua metode yaitu :
 Rule of nine
Digunakan sebagai alat untuk memperkirakan ukuan luka bkar yang cepat. Dasar
dari perhitungan ini denga nmembagi tubuh kedalam bagian-bagia nanatomi,yang
setiap bagian mencerminkan 9% dari LPT, tidak membutuhka ndiagram untuk
menentukan presentase LPT yang mengalami cedera.
 Diagram bagan Lund & Browder
Ditujukan untuk menetukan keluasan luka bakar yang terjadi pada anakanak dan
bayi dimana dalam bagian ini usia yang berbeda mempunya ikeluasan yang
berbeda.Bagan ini memberikan penilaian yang lebih akuat.
6) Usia korban luka bakar Usia klien mempengaruhi keparaha ndan keberhasilan dalam
perawatan luak bakar.
3. Seberapa parahkanluka bakar derajat 3
Melisa Nurmayanti 14220200005 Luka Bakar Derajat 3
Merupakan kondisi luka akibat terbakar yang paling buruk karena mengenai seluruh
lapisan epidermis maupun dermis, bahkan bisa lebih dalam lagi. Derajat luka bakar ini
dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya seperti dehidrasi, infeksi hingga
kematian.
4. Manifestasi klinis luka bakar
M.akbar 14220200047
Manifestasi klinis luka bakar meliputi gangguan pada kulit berdasarkan kedalaman dan
penyebab luka bakar. Pada bagian derajat satu (superfisial), bagian kulit yang terkena
adalah epidermis dengan gejala kesemutan, hiperestesia (supersensitivitas), rasa nyeri
mereda jika didinginkan.
5. Apa saja komplikasi yang dapat di sebabkan luka bakar
sri wahyuni rahmadana 14220200050
Komplikasi Luka Bakar
Infeksi bakteri, yang dapat menyebabkan infeksi aliran darah (sepsis). Kehilangan cairan,
termasuk volume darah rendah (hipovolemia). Suhu tubuh yang sangat rendah
(hipotermia). Masalah pernapasan akibat asupan udara panas atau asap.
6. Sebutkan ciri-ciri luka bakar
Syarmayani syam 14220200049
Ciri - ciri luka bakar yaitu kehilangan warna secara total, lepuh, pengelupasan atau
kemerahan, nyeri, pembengkakan atau sensitif terhadap nyeri
7. etiologi luka bakar
sri wahyuni rahmadana 14220200050
ETIOLOGI
Menurut Hudak Gallo (1996) Luka bakar dapat diklasifikasikan berdasarkan agen
penyebab antara lain :
 Termal : Basah (air panas, minyak panas), kering (uap, metal, api)
 Listrik : Voltage tinggi, petir
 Kimia : asam kuat, basa kuat.
 Radiasi : termasuk X-Ray
Berbagai faktor dapat menjadi penyebab luka bakar. Beratnya luka bakar dipengaruhi
oleh cara dan lamanya kontak dengan sumber panas, (misal: suhu benda yang
membakar, jenis pakaian yang terbakar, api, air panas, minyak panas), listrik, zat
kimia, radiasi, sinar kondisi ruangan saat terjadi kebakaran (Effendi. C, 1999)

Step 5
PERTANYAAN LO
DATAR HADIR KEGIATAN TUTORIAL
SEMESTER AKHIR TAHUN AJARAN 2022
 
Hari/Tanggal : Sabtu, 31 Desember 2022
Pukul : 10.00 WITA
Kelompok : 5 & 6 (Lima Dan Enam)
Kelas : C1
 
Mata Kuliah : Keperawatan Kritis
Skenario : Skenario II
Pertemuan Ke : 1 (Pertama)
 
Nama Fasilitator : Andi Mapanganro, S.Kep., Ns., M.Kep
Core Problem : Tetanus generalisata
Media yang Digunakan : WhatsApp

ITEM LAPORAN KEGIATAN TUTORIAL


Moderator : Muh. Alfian Anugrah / 14220200036
Notulen : Aldy Prakoso / 14220200038
SKENARIO II

Seorang laki-laki usia 50 tahun dirawat di ICU dengan trismus tetanus. Pasien dengan riwayat
tertusuk bambu pada jari tangan kanan sejak 2 minggu yang lalu. Hasil pengkajian kaku
membuka mulut, mengatakan sulit menelan,sesekali wajah meringis, dan kaku pada perut dan
nyeri skala 5. BB: 70kg, TB:165cm TD, 110/70 mmHg, Suhu 36,7 ºC, frekuensi nadi 81
kali/menit, pernapasan 25 kali/menit. Terpasang NGT, infus cairan, syringe pump pasien telah
diberikan tetagam 20 ampul, ceftriaxone 1 gram/iv, diazepam 30 mg 12 tpm dan terpasang
oksigen kanul nasal 3L/mnt. Hasil pemeriksaan darah WBC 13,30. 103 /µL : RBC 6,95. 106 /µL
: Hb 19,5 g/dL Hct 57,7% : PLT 124. 103 /µL . Hasil AGD pagi: pH 7,37 : pCO2 50 mmHg :
pO2 70 mmHg : BEecf 3,6 mmol/L : HCO3- 28,9 mmol/L : SO2c 93% : TCO2 30,4 mmol/L :
Na 142 mmol/L : K 3,84 mmol/L : Cl 100,9 mmol/L : Calsium 8,49 mg/dL. Hasil Kimia Darah:
Alb 4,31 g/dL : SGPT 12,3 U/L : SGOT 23,1 U/L : GD puasa 94 mg/dL : BUN 12 mg/dL : Na
146 mmol/L : K 4,07 mmol/L : Cl 102,3 mmol/L.

Step 1
KATA-KATA SULIT

1. Wa ode ryanti yakut 14220200003 trismus tetanus


2. Syarmayani Syam 14220200049 SGOT
3. Ogi Malik Fajar 1422020007 Ceftriaxone
4. Intan Sardianti Basdin 14220200001 WBC
JAWABAN KATA SULIT
1. ibna humrah 14220200008:
Infeksi bakteri serius yang menyebabkan kejang otot menyakitkan dan dapat
menyebabkan kematian. Tetanus adalah infeksi bakteri dengan potensi fatal yang
mempengaruhi saraf. Vaksin dapat dengan mudah mencegah infeksi, namun belum ada
belum ada obatnya
2. sri wahyuni rahmadana 1422020050
SGOT adalah serum glutamic oxaloacetic transaminase atau enzim aspartate
aminotransferase (AST). AST merupakan enzim yang biasanya ditemukan dalam
berbagai jaringan tubuh, seperti hati, jantung, otot, ginjal, dan otak
3. Intan Sardianti Basdin 14220200001
Ceftriqxone atau di sebut Seftriakson adalah antibiotik yang berguna untuk pengobatan
sejumlah infeksi bakteri. Antibiotik ini termasuk golongan sefalosporin generasi tiga.
4. Muh. Akabr HR 14220200042
Hitung Sel Darah Putih (white blood cell count/WBC) adalah jumlah total leukosit.
Leukosit tinggi (hitung sel darah putih yang tinggi) umumnya berarti tubuh kita sedang
melawan infeksi

Step 2
KATA/PROBLEM KUNCI

Nur Afiyah 14220200004 : Tetanus generalisata

Step 3
PERTANYAAN – PERTANYAAN PENTING

1. Kartina 14220200051
Apa penyebab dari penyakit tetanus
2. Syarmayani Syam 14220200049
Komplikasi dari penyakit tetanus tersebut
3. Wa Ode Ryanti Yakut 14220200003
Apa saja tanda dan gejala dari tetanus generalisata
4. Ogi Malik Fajar 14220200027
Bagaimana tatalaksana awal dari tetanus
5. Intan Sardianti Basdin 14220200001
Jelaskan pemeriksaan penunjang dari tetanus generalisata

Step 4
JAWABAN
1. Apa penyebab dari penyakit tetanus
Ibna humrah 14220200008
Tetanus merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani dan masuk
ke dalam tubuh. Bakteri ini hidup di tanah, debu, usus hewan, dan kotoran hewan
maupun manusia. Lalu, bakteri selanjutnya akan masuk ke dalam tubuh melalui luka
yang terbuka, bisa berupa luka tusuk atau sayat.
2. Komplikasi dari penyakit tetanus tersebut
Intan Sardianti Basdin 14220200001
"Komplikasi yang berbahaya dari tetanus adalah hambatan pada jalan napas sehingga
pada tetanus yang berat , terkadang memerlukan bantuan ventilator.Sekitar kurang lebih
78%kematian tetanus disebabkan karena komplikasinya. Kejang yang berlangsung terus
menerus dapat mengakibatkan fraktur dari tulang spinal dan tulang panjang, serta
rabdomiolisis yang sering diikuti oleh gagal ginjal akut. Infeksi nosokomial umum sering
terjadi karena rawat inap yang berkepanjangan. Infeksi sekunder termasuk sepsis dari
kateter, pneumonia yang didapat di rumah sakit, dan ulkus dekubitus. Emboli paru
sangat bermasalah pada pengguna narkoba dan pasien usia lanjut. Aspirasi pneumonia
merupakan komplikasi akhir yang umum dari tetanus, ditemukan pada 50% -70% dari
kasus diotopsi. Salah satu komplikasi yang sulit ditangani adalah gangguan otonom
karena pelepasan katekolamin yang tidak terkontrol. Gangguan otonom ini meliputi
hipertensi dan takikardi yang kadang berubah menjadi hipotensi dan
bradikardi.Walaupun demikian, pemberian magnesium sulfat saat gejala tersebut sangat
bisa diandalkan.Magnesium sulfat dapat mengontrol gejala spasme otot dan disfungsi
otonom."
3. Apa saja tanda dan gejala dari tetanus generalisata
sri wahyuni rahmadana 14220200050
"Tetanus generalisata biasanya terjadi mendadak dengan ketegangan otot yang makin
bertambah diawali pada rahang dan leher kemudian meluas keseluruh tubuh. Dalam
waktu 48 jam penyakit ini menjadi nyata dengan gejala umum:
 Trismus (kesukaran membuka mulut) karena spasme otot-otot mastikatoris
 Kaku kuduk sampai epistotonus karena ketegangan otot-otot erector trunki
 Ketegangan otot dinding perut
 Kejang tonik terutama bila dirangsang karena toksin terdapat di kornu anterior
 Risus sardonikus karena spasme otot muka (alias tertarik ke atas), sudut mulut
tertarik ke luar dan ke bawah, bibir tertekan kuat pada gigi
 Kesukaran menelan, gelisah, mudah terangsang, nyeri anggota badan (sering
merupakan gejala dini)"
4. Bagaimana tatalaksana awal dari tetanus
Penatalaksanaan pada klien dengan tetanus ada 2 macam yaitu farmakologi dan
nonfarmakologi.
1) Farmakologi
 Antitoksin: antitoksin 20.000 1u/ 1.M/5 hari. pemberian baru diberikan setelah
dipastikan tidak ada reaksi hipersensitivitas.
 Anti kejang (antikonvulsan)
- Fenobarbital (luminal): 3 x 100 mg/1.M. Untuk anak diberikan mula-mula 60-
100 mg/1.M lalu dilanjutkan 6x30 mg/hari (max. 200mg/hari).
- Klorpromasin: 3x25 mg/1.M/hari. Untuk anak-anak mula-mula 4-6 mg/kg
BB.  Diazepam: 0,5-10 mg/kg BB/1.M/4 jam, dll.
- Antibiotic: penizilin procain 1juta 1u/hari atau tetrasifilin 1gr/hari/1.V. Dapat
memusnahkan tetani tetapi tidak mempengaruhi proses neurologiknya.
2) Non-farmakologi
 Merawat dan membersihkan luka sebaik-baiknya,
 Diet TKTP. Pemberian tergantung kemampuan menelan. Bila trismus, diberikan
lewat sonde parenteral.
 Isolasi pada ruang yang tenang, bebas dari rangsangan luar.
 Menjaga jalan nafas agar tetap efisien.
 Mengatur cairan dan elektrolit
5. Jelaskan pemeriksaan penunjang dari tetanus generalisata
Syarmayani Syam 14220200049
1) Pemeriksaan Kultur Darah
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya bakteri gram positif C. tetani
2) Pemeriksaan Darah Lengkap
 Glukosa darah: hipoglikemia merupakan predisposisi kejang.
 BUN: peningkatan BUN mempunyai potensi kejang dan merupakan indikasi
nepro toksik akibat dari pemberian obat.
 Elektrolit (K, Na): ketidakseimbangan elektroit merupakan predisposisi kejang
kalium (normal 3,80-5,00 meq/dl).
3) Skull Ray
Untuk mengidentifikasi adanya proses desak ruang dan adanya lesi.
4) EEG
Teknik untuk menekan aktifitas listrik otak melalui tengkorak yang utuh untuk
mengetahui focus aktifitas kejang, hasil biasanya normal."

Step 5
PERTANYAAN LO
DATAR HADIR KEGIATAN TUTORIAL
SEMESTER AKHIR TAHUN AJARAN 2022
 
Hari/Tanggal : Sabtu, 31 Desember 2022
Pukul : 10.00 WITA
Kelompok : 5 & 6 (Lima Dan Enam)
Kelas : C1
 
Mata Kuliah : Keperawatan Kritis
Skenario : Skenario III
Pertemuan Ke : 1 (Pertama)
 
Nama Fasilitator : Andi Mapanganro, S.Kep., Ns., M.Kep
Core Problem : Hipertensi kritis
Media yang Digunakan : WhatsApp

ITEM LAPORAN KEGIATAN TUTORIAL


Moderator : Muh. Alfian Anugrah/ 14220200036
Notulen : Aldy Prakoso / 14220200038

SKENARIO III

Seorang perempuan usia 51 tahun dirawat di ruang ICU dengan kondisi penurunan kesadaran.
Pasien Riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan tidak rutin minum obat setelah terjadi
perbaikan terhadap penyakit yang dialaminya. Hasil pengkajian GCS 7, Sesak napas, kejang dan
bunyi nafas gurgling. Tekanan darah 280/110 mmHg, Nadi : 100x/mnt teraba lemah, frekuensi
napa 32x/mnt, S: 36,5 , SpO2 : 88%, akral dingin, kulit pucat, capilary refil time > 2 detik,
edema ekstremitas, terpasang OPA, terpasang IVFD NaCl 0,9 % 500cc/8 jam 20tpm,produksi
urine 2 ml/jam, BAB 1- 2x/hari.

Step 1
KATA-KATA SULIT

1. Nur Afiyah 14220200004 : Gurgling


2. Wa ode ryanti yakut 14220200003 edema ekstremitas
3. Ogi Malik Fajar 14220200027 IV FD

JAWABAN KATA SULIT

1. Syarmayani Syam 14220200049 Yaitu


Gurgling merupakan suatu obstruksi jalan nafas biasanya akan ditemukan pernafasan
yang berbunyi seperti: bunyi gurgling (bunyi kumur-kumur karena adanya cairan), bunyi
mengorok (snoring, karena pangkal lidah jatuh ke dorsal) ataupun stidor karena adanya
penyempitan yang mengakibatkan bersihan jalan nafas klien tidak efektif.
2. Wirandi M amin 14220200046
Edema biasanya terjadi pada ekstremitas dimana Edema adalah penumpukan cairan
dalam jaringan tubuh. Edema paling sering terjadi di kaki atau lengan. Namun, kondisi
ini juga dapat terjadi di bagian tubuh lainnya, seperti perut dan wajah.
3. Intan Sardianti Basdin 14220200001
Terapi intravena fluid drop (IVFD) adalah terapi yang bertujuan untuk memasukkan
sejumlah cairan kedalam tubuh, melalui jarum, ke pembuluh darah vena (pembuluh
darah balik) untuk mengganti sejumlah cairan dan zat-zat makanan yang hilang dalam
tubuh.

Step 2
KATA/PROBLEM KUNCI

Nur Afiyah 1422020004 : Hipertensi kritis

Step 3
PERTANYAAN – PERTANYAAN PENTING

1. Syarmayani Syam 14220200049


bagaimana Patofisiologi hipertensi
2. Ogi Malik Fajar 14220200027
Bagaimana klasifikasi dari hipertensi berdasarkan JNC VII
3. Apa etiologi dari hipertensi
4. Milisa Nurmayanti 14220200005
Sebutkan Gejala krisis Hipertensi ini bervariasi, mulai dari gejala ringan sampai berat

Step 4
JAWABAN

1. bagaimana Patofisiologi hipertensi


sri wahyuni rahmadana 14220200050
Patofisiologi
Menurut (Triyanto,2014) Meningkatnya tekanan darah didalam arteri bisa rerjadi melalui
beberapa cara yaitu jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak
cairan pada setiap detiknya arteri besar kehilangan kelenturanya dan menjadi kaku
sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui
arteri tersebut. Darah di setiap denyutan jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang
sempit dari pada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. inilah yang terjadi pada
usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arterioskalierosis.
Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi,
yaitu jika arter kecil (arteriola) untuk sementara waktu untuk mengarut karena
perangsangan saraf atau hormon didalam darah. Bertambahnya darah dalam sirkulasi
bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terhadap kelainan
fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh
meningkat sehingga tekanan darah juga meningkat. Sebaliknya, jika aktivitas memompa
jantung berkurang arteri mengalami pelebaran, banyak cairan keluar dari sirkulasi, maka
tekanan darah akan menurun.
2. Bagaimana klasifikasi dari hipertensi berdasarkan JNC VII
Ibna humrah 14220200008
1) Prahipertensi
Prahipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah sistolik 120 – 139 mmHg dan
diastolik mencapai 80 – 89 mmHg. Jika Anda memiliki kondisi prahipertensi, Anda
termasuk ke dalam kelompok berisiko tinggi terkena hipertensi. Karenanya, Anda
disarankan untuk merubah gaya hidup untuk mengurangi risiko hipertensi di masa
depan.
2) Hipertensi tingkat 1
Hipertensi tingkat 1 adalah kondisi tekanan darah sistolik 140 – 159 mmHg dan
diastolik 90 – 99 mmHg. Jika tekanan darah Anda berada pada rentang ini,
kemungkinan Anda sudah memerlukan pengobatan karena risiko terjadinya
kerusakan pada organ menjadi lebih tinggi.
3) Hipertensi tingkat 2
Kondisi ini ditandai dengan tekanan sistolik > 160 mmHg dan diastolik > 100
mmHg. Penderita biasanya sudah mulai mengalami kerusakan organ tubuh dan
kelainan kardiovaskular.
3. Apa etiologi dari hipertensi
sri wahyuni rahmadana 14220200050
Etiologi hipertensi
Selain klasifikasi di atas, hipertensi juga dapat diklasifikasikan berdasarkan
penyebabnya, yaitu :
a. Hipertensi Primer/Hipertensi Essensial
Hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui (idiopatik). Penyebab yang belum
jelas atau diketahui tersebut sering dihubungkan dengan faktor gaya hidup yang
kurang sehat. Hipertensi primer merupakan hipertensi yang paling banyak terjadi,
sekitar 90% dari kejadian hipertensi (Yanita, 2017).
b. Hipertensi Sekunder/Hipertensi Non Essensial
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain, seperti
penyakit ginjal, kelainan hormonal, atau penggunaan obat tertentu (Yanita, 2017)
4. Sebutkan Gejala krisis Hipertensi ini bervariasi, mulai dari gejala ringan sampai berat
Intan Sardianti Basdin 14220200001
 Kaku pada tengkuk
 Nyeri Dada
 Sesak Napas
 Gejala yang lebih berat
 Gangguan kesadaran sampai pingsan
 Kejang
 Nyeri Dada hebat

Step 5
PERTANYAAN LO

Step 6
JAWABAN LO
DATAR HADIR KEGIATAN TUTORIAL
SEMESTER AKHIR TAHUN AJARAN 2022
 
Hari/Tanggal : Sabtu, 31 Desember 2022
Pukul : 10.00 WITA
Kelompok : 5 & 6 (Lima Dan Enam)
Kelas : C1
 
Mata Kuliah : Keperawatan Kritis
Skenario : Skenario IV
Pertemuan Ke : 1 (Pertama)
 
Nama Fasilitator : Andi Mapanganro, S.Kep., Ns., M.Kep
Core Problem : Dilema etik
Media yang Digunakan : WhatsApp

ITEM LAPORAN KEGIATAN TUTORIAL


Moderator : Muh Alfian Anugrah/ 14220200036
Notulen : Aldy Prakoso / 14220200038
SKENARIO IV

Seorang laki-laki usia 34 tahun dibawa oleh keluarganya ke RS dengan keluhan demam dan
diare kurang lebih selama 6 hari. Hasil pengkajian pasien menderita sariawan sudah 3 bulan
tidak sembuh-sembuh, dan berat badannya turun secara berangsur-angsur. Semula badannya
gemuk tapi 3 bulan terakhir ini badannya kurus dan telah turun 10 Kg dari berat badan semula.
Pasien seorang sopir truk yang sering pergi keluar kota karena tuntutan kerjaan bahkan jarang
pulang, kadang-kadang 2 minggu sekali bahkan sebulan sekali. Pasien masuk UGD kemudian
dari dokter untuk diopname di ruang penyakit dalam karena kondisi pasien yang sudah sangat
lemas. Keesokan harinya dokter yang menangani pasien melakukan visite dan memberikan
advice kepada perawatnya untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan mengambil
sampel darahnya. Pasien yang ingin tahu sekali tentang penyakitnya meminta perawat tersebut
untuk segera memberi tahu penyakitnya setelah didapatkan hasil pemeriksaan. Sore harinya
pukul 16.00 WITA hasil pemeriksaan telah diterima oleh perawat tersebut dan telah dibaca oleh
dokternya. Hasilnya mengatakan bahwa pasien positif terjangkit penyakit HIV/AIDS. Kemudian
perawat tersebut memanggil keluarga pasien untuk menghadap dokter yang menanganinya.
Bersama dokter dan seijin dokter tersebut, perawat menjelaskan tentang kondisi pasien dan
penyakitnya. Keluarga terlihat kaget dan bingung. Keluarga meminta kepada dokter terutama
perawat untuk tidak memberitahukan penyakitnya ini kepada pasien. Keluarga takut pasien akan
frustasi, tidak mau menerima kondisinya dan dikucilkan dari masyarakat. Perawat tersebut
mengalami dilema etik dimana satu sisi dia harus memenuhi permintaan keluarga namun di sisi
lain perawat tersebut harus memberitahukan kondisi yang dialami oleh pasien karena itu
merupakan hak pasien untuk mendapatkan informasi.

Step 1
KATA-KATA SULIT

1. Intan Sardianti Basdin 14220200001 Visite

JAWABAN KATA SULIT

1. Syarmayani syam 14220200049


Visite merupakan kunjungan ke pasien rawat inap bersama tim dokter dan tenaga
kesehatan lainnya. Ini merupakan salah satu Standar Akreditasi Rumah Sakit (SNARS)
yang harus dilakukan setiap rumah sakit.

Step 2
KATA/PROBLEM KUNCI

Nur Afiyah 14220200004 : Dilema etik

Step 3
PERTANYAAN – PERTANYAAN PENTING

1. Nur Afiyah 14220200004 :


Apa itu dilema etik?
2. Ogi Malik Fajar 14220200027
Bagaimana contoh kaidah etik beneficience dengan autonomy
3. Intan Sardianti Basdin 14220200001
Bagaimana contoh kaidah etik Justice dan Non-maleficence
4. Melisa Nurmayanti 14220200005
Bagaimana cara mengidentifikasi kasus dilema etika?

Step 4
JAWABAN

1. Apa itu dilema etik?


sri wahyuni rahmadana 14220200050
Dilema etika (benar vs benar) adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih
antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan.
Sedangkan bujukan moral (benar vs salah) yaitu situasi yang terjadi ketika seseorang
harus membuat keputusan antara benar dan salah.
2. Bagaimana contoh kaidah etik beneficience dengan autonomy
 Otonomi (Autonomi) Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu
mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa
mampu memutuskan sesuatu dan orang lain harus menghargainya. Otonomi
merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan
diri. Salah satu contoh yang tidak memperhatikan otonomi adalah Memberitahukan
klien bahwa keadaanya baik padahal terdapat gangguan atau penyimpangan
 Beneficence (Berbuat Baik) Prinsip ini menentut perawat untuk melakukan hal yan
baik dengan begitu dapat mencegah kesalahan atau kejahatan. Contoh perawat
menasehati klien tentang program latihan untuk memperbaiki kesehatan secara
umum, tetapi perawat menasehati untuk tidak dilakukan karena alasan resiko
serangan jantung.
3. Bagaimana contoh kaidah etik Justice dan Non-maleficence
wa ode ryanti yakut 14220200003 :
“Ibu Menor tak sempat dilakukan pengukuran tekanan darahnya, langsung diberikan
resep sakit kencing yang sudah langganan ia derita 5 tahun ini. Dr. Tenar hanya
memeriksa sekilas dan menyalin resep dari catatan medis yang disodorkan zoster”
4. Bagaimana cara mengidentifikasi kasus dilema etika?
Intan Sardianti Basdin 14220200001
1) Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini
2) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
3) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini
4) Pengujian benar atau salah
 Uji Legal
 Uji Regulasi/Standar Profesional
5) Pengujian paradigma benar lawan benar
6) Melakukan prinsip resolusi
 Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
 Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
 Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
7) Investigasi opsi trilemma
8) Buat keputusan
9) Lihat lagi keputusan dan refleksikan

Step 5
PERTANYAAN LO
Dokumentasi Foto Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai