Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KASUS LUKA BAKAR

DOSEN PEMBIMBING:
Dr.Ns,.SUPRAPTO,S.Kep.,M.Kes
OLEH : NURSAMSI
P-2101051

URUSAN DIII KEPERAWATAN


2020/2021
PENGANTAR

 
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berisikan tentang contoh
kasus luka bakar .Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Semoga Tuhan senantiasa memberkati segala
usaha kita. Amin

MAKASSAR, 13 november2022

Daftar isi

KATA PENGANTAR 1
BAB I PENDAHULUAN 2
A. Latar Belakang 2
B. Rumusan masalah 2
C.tujuan
BAB ll PEMBAHASAN 3
A. Pengertian luka bakar 3
B Tanda dan Gejala luka bakar 5
C Jenis balutan yang di gunakan di luka bakar 5.
D dentifikasi kedalaman luka bakar 6.7
E. Tehnik dan prosedur perawatan luka bakar 7
BAB lll PENUTUP 9
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA 10

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Luka bakar adalah cedera yang terjadi akibat pajanan terhadap
panas, bahan kimia, radiasi, atau arus listrik. Pemindahan energi dari
sumber panas ketubuh manusia menyebabkan urutan kejadian fisiologis
sehingga pada kasus yang paling berat menyebabkan destruksi jaringan
ireversibel. Rentang keparahan luka bakar mulai dari kehilangan minor
segmen kecil lapisan terluar kulit sampai cedera komplek yang
melibatkan semua sistem tubuh. Terapi bervariasi dari aplikasi
sederhana agens antiseptik topikal di klinik rawat jalan hingga
pendekatan tim antardisiplin, multisistem, dan invasif dilingkungan
aseptik pusat penanganan luka bakar. Diperkirakan bahwa 500.000
milyar cedera luka bakar yang memerlukan intervensi medis terjadi
setiap tahun di Amerika Serikat, dan dari jumlah tersebut, sekitar 40.000
memerlukan hospitalisasi dengan perkiraan sekitar 4.000 cedera luka
bakar mengakibatkan kematian (American burn Association [ABA],
2007). Rumah merupakan tempat yang paling umum terjadinya luka
bakar terkait kebakaran (43 %). Kebakaran rumah menyebabkan 92,5 %
dari semua kematian terkait kebakaran. Sebagian besar kebakaran
tempat tinggal disebabkan oleh memasak yang tidak di awasi, yang
disebabkan oleh minyak yang mudah terbakar, lemari, penutup dinding,
gorden, dan kantong kertas atau plastik. Bahkan roko, termasuk sigaret,
cerutu, dan rokok tipa, merupakan penyebab utama kematian akibat
kebakaran rumah. Sampah, kasur, dan perabot yang dilapisi dengan kain
pelapis merupakan bahan yang sering terbakar dirumah.

B. Rumusan masalah
1. Apayang dimaksud dengan luka bakar
2. Apa tanda dan gejala pada luka bakar
3. Indentifikasi kedalaman luka
4. Balutan yag di gunakan
5. Rosedur dan tehnik keperawatan

C. Tujuan
Untuk mengetahui tentang apa sih itu luka bakar dan untuk
memenuhi tugas matakuliyah keperawatan luka

BAB II
PEMBAHASAN

1. Defenisi
Luka bakar adalah cedera yang terjadi akibat pajanan
terhadap panas, bahan kimia, radiasi, atau arus listrik. Pemindahan
energi dari sumber panas ketubuh manusia menyebabkan urutan
kejadian fisiologis sehingga pada kasus yang paling berat menyebabkan
destruksi jaringan ireversibel. Rentang keparahan luka bakar mulai dari
kehilangan minor segmen kecil lapisan terluar kulit sampai cedera
komplek yang melibatkan semua sistem tubuh. Terapi bervariasi dari
aplikasi sederhana agens antiseptik topikal di klinik rawat jalan hingga
pendekatan tim antardisiplin, multisistem, dan invasif dilingkungan
aseptik pusat penanganan luka bakar. Diperkirakan bahwa 500.000
milyar cedera luka bakar yang memerlukan intervensi medis terjadi
setiap tahun di Amerika Serikat, dan dari jumlah tersebut, sekitar 40.000
memerlukan hospitalisasi dengan perkiraan sekitar 4.000 cedera luka
bakar mengakibatkan kematian (American burn Association [ABA],
2007). Rumah merupakan tempat yang paling umum terjadinya luka
bakar terkait kebakaran (43 %)

2. Tanda dan infeksi pada luka bakar


penanganan luka bakar pertolongan pertama Anda mungkin
pernah melihat atau mengalami luka karena terbakar sebelumnya,
misalnya akibat kegiatan memasak atau memperbaiki mobil.Tergantung
pada tingkatan luka, gejala yang muncul mungkin berbeda. Umumnya,
tanda-tanda dan gejala luka bakar adalah sebagai berikut:
1) kulit kemerahan,
2) rasa sakit di area luka,
3) lecet,
4) luka membengkak,
5) kulit mengelupas,
6) luka melepuh, serta
7) perubahan warna kulit menjadi putih, coklat, kuning, atau
hitam.
Kemungkinan ada tanda dan gejala yang tidak
disebutkan di atas.Jika luka Anda lebih parah dan menyebabkan rasa
sakit yang tidak wajar, sege
3. jenis balutan yang di gunakan di luka bakar
Gunakan Perban Sesuai Jenis Luka. Perban adalah salah
satu alat kesehatan untuk perawatan luka. Namun, Kamu harus tahu
bahwa tidak semua perban cocok untuk membalut luka. Ada banyak
jenis perban dan banyak jenis luka, yang membutuhkan penanganan
berbeda. Ketika Kamu membalut luka dengan perban yang salah,
bukannya luka membaik justru mengakibatkan kerusakan jaringan yang
lebih luas. Bahkan bisa berakhir dengan amputasi,lho!
Selain menyesuaikan dengan jenis lukanya, cara menggunakan
perban pun ada aturannya. Misalnya, luka harus dalam keadaan sudah
dibersihkan agar terhindari dari infeksi. Berikut ini adalah jenis-jenis
perban beserta fungsinya untuk berbagai jenis luka.

Balutan yang di gunakan di luka bakar


Film Dressing
Dressing ini biasanya digunakan sebagai pelindung untuk luka
akibat gesekan. Film dressing ini bersifat tembus udara, sehingga tidak
akan membuat luka menjadi basah dan lembap, dengan begitu
meminimalisir komplikasi luka dari kontaminasi bakteri.

4. Identifikasi kedalaman dan luasnya


Berdasarkan lokasi luka bakar dan luas permukaan tubuh yang
mengalami luka bakar, terdapat 3 jenis luka bakar:

1) Luka bakar ringan


Luka bakar derajat tiga kurang dari 2% luas, kecuali pada
wajah, tangan, kaki, kemaluan, dan saluran napas
Luka bakar derajat dua kurang dari 15% luas
Luka bakar derajat satu kurang dari 50% luas
2). Luka bakar sedang
Luka bakar derajat tiga antara 2%-10% luas, kecuali pada
wajah, tangan, kaki, kemaluan, dan saluran napas
Luka bakar derajat dua antara 15%-30% luas
Luka bakar derajat satu lebih dari 50%

3). Luka bakar berat


Semua luka bakar yang disertai cedera pada saluran napas,
cedera jaringan lunak, dan cedera tulang
a) Luka bakar derajat dua atau tiga pada wajah, tangan,
kaki, kemaluan, atau saluran napas
b) Luka bakar derajat dua di atas 10%
c) Luka bakar derajat dua lebih dari 30%
d) Luka bakar yang disertai cedera alat gerak
e) Luka bakar mengelilingi alat gerak

Penghitungan Luas Luka Bakar


Seorang tenaga medis profesional harus terlatih dalam
menentukan derajat dan menangani suatu luka bakar. Ada pedoman
yang biasa digunakan untuk memperkirakan luas daerah yang terbakar
yang disebut dengan Hukum Sembilan (rule of nine), yaitu membagi
daerah tubuh dengan persentase Sembilan (9%) per daerah tubuh.
Secara singkat, penjelasan Hukum Sembilan adalah sebagai berikut:
1. Kepala (Nilai Total = 9%), terdiri dari: bagian depan =
4,5% dan bagian belakang = 4,5%
2. Tubuh (Nilai Total = 36%), terdiri dari: dada dan perut =
18% serta punggung = 18%
3. Lengan (Nilai Total = 18%), terdiri dari: lengan atas
depan-belakang = 9% dan lengan bawah depan-belakang = 9%
4. Kaki (Nilai Total =36%), terdiri dari: tungkai atas depan-
belakang = 18% dan tungkai bawah depan-belakang =18%
5. Alat kelamin (Nilai Total =1%)

5). Tehnik dan prosedur keperawatan pada luka bakar


Diagnosis Luka Bakar Luka bakar yang parah sebaiknya langsung
dibawa ke UGD agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Dokter akan melakukan pemeriksaan awal untuk luka bakar. Kemudian
merekomendasikan pasien ke unit khusus yang menangani luka bakar
jika luka mencapai lebih dari 10 % dari keseluruhan permukaan tubuh.
Hal yang sama juga dilakukan jika luka terlalu dalam, terjadi di bagian
wajah, kaki, atau organ tubuh lain yang membahayakan. Dokter juga
akan mengecek kemungkinan luka lain yang memerlukan tes
laboratorium, rontgen, atau prosedur diagnosis lainnya.
Cara Perawatan Luka Bakar yang Benar Berdasarkan
Derajatnya

 Langsung menghentikan sumber api


Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah menjauh dari
sumber api dan redakan panas pada kulit. Cari tempat yang
aman dan datar saat melakukan penanganan. Bila lukanya
parah, segera bawa ke rumah sakit Sementara jika luka bakar
tidak parah dan dapat diatasi sendiri, segera setelah sumber
api dimatikan, dinginkan luka dengan air mengalir. Lalu oleskan
salep berbasis petroleum pada luka.
 Singkirkan pakaian dan perhiasan
Buka pakaian, perhiasan, jam tangan, atau aksesori lainnya
dari tubuh. Jika pakaian lengket ke kulit, jangan menariknya.
Cobalah untuk guntng bagian di sekitarnya. Dikarenakan luka
bakar dapat melepuh dengan cepat, lakukan prosedur
perawatan luka bakar berikut:

BAB III PENUTUP


Kesimpulan

Luka bakar adalah cedera yang terjadi akibat pajanan


terhadap panas, bahan kimia, radiasi, atau arus listrik. Pemindahan
energi dari sumber panas ketubuh manusia menyebabkan urutan
kejadian fisiologis sehingga pada kasus yang paling berat menyebabkan
destruksi jaringan ireversibel. Rentang keparahan luka bakar mulai dari
kehilangan minor segmen kecil lapisan terluar kulit sampai cedera
komplek yang melibatkan semua sistem tubuh. Terapi bervariasi dari
aplikasi sederhana agens antiseptik topikal di klinik rawat jalan hingga
pendekatan tim antardisiplin, multisistem, dan invasif dilingkungan
aseptik pusat penanganan luka bakar. Diperkirakan bahwa 500.000
milyar cedera luka bakar yang memerlukan intervensi medis terjadi
setiap tahun di Amerika Serikat, dan dari jumlah tersebut, sekitar 40.000
memerlukan hospitalisasi dengan perkiraan sekitar 4.000 cedera luka
bakar mengakibatkan kematian (American burn Association [ABA],
2007). Rumah merupakan tempat yang paling umum terjadinya luka
bakar terkait kebakaran (43 %)
D A4TAR PUSTA(A
Smelt3er, Su3anne .
 Buku ajar kepera!atan medikal&bedah Burnner * +uddart 
h editor,Su3anne . Smelt3er, renda . are P alih bahasa, *gung 6aluyo, dkkP editor
edisi bahasa indonesia, Monica Ester. Ed.@. 7akarta E , /00:

Anda mungkin juga menyukai