Anda di halaman 1dari 4

Peran Kepemimpinan dalam Menyampaikan Program Promosi Kesehatan Berbasis

Masyarakat di Indonesia

Arini Z.K. (2100029121), Febi J. (2100029123), Nurdiana R.A.M. (2100029125)

Mahasiswa FKM UAD

Pendahuluan

Kepemimpinan merupakan unsur penting dalam menentukan kelancaran pada tempat


pelayanan kesehatan. Suatu organisasi membutuhkan pemimpin yang efektif dapat
mempengaruhi perilaku bawahan untuk mengikuti pengarahan yang diberikan seorang
pemimpin. Perilaku pemimpin yang positif dapat mendorong kelompok dalam mengarahkan
dan memotivasi individu untuk bekerja sama dalam kelompok untuk mewujudkan tujuan
organisasi. Teori tentang kepemimpinan ini seperti diketahui sudah cukup banyak. Seperti teori
oleh George R. Terry yang mengatakan bahwa kepemimpinan merupakan hubungan seseorang
dengan pimpinannya, dimana pemimpin tersebut dapat mempengaruhi untuk berkerja bersama-
sama secara ikhlas. Sayidin Suryodiningrat dalam kepemimpinan menyebutkan bahwa
kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk membawa atau mengajak orang-orang lain
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan memperoleh kepercayaan dan respek dari
orang-orang itu.

Kesehatan adalah suatu permasalah yang tidak ada habisnya, mulai dari kesehatan diri
sendiri, kesehatan keluarga maupun kesehatan masyarakat. Kesehatan yang awalnya menjadi
masalah pribadi, kini kesehatan telah menjadi masalah umum dalam lingkungan
bermasyarakat. Kurangnya kesadaran individu merupakan faktor utama penyebab masalah
yang mengancam bagi kesehatan banyak orang.

Promosi kesehatan merupakan istilah yang saat ini banyak digunakan dalam kesehatan
masyarakat dan telah mendapatkan dukungan kebijakan dari pemerintah dalam
melaksanakan kegiatannya. Upaya untuk mewujudkan promosi kesehatan dapat dilakukan
melalui strategi yang baik. Strategi adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan dalam promosi kesehatan sebagai penunjang dari program-program kesehatan yang
lainnya, seperti kesehatan lingkungan, peningkatan status gizi masyarakat, pemberantasan
penyakit menular, pencegahan penyakit tidak menular, peningkatan kesehatan ibu dan anak,
serta pelayanan kesehatan (Notoatmodjo, 2012).
Isi Pembahasan

Tujuan utama praktisi kesehatan masyarakat adalah untuk mempromosikan kesehatan


dan kesejahteraan individu dan masyarakat. Untuk mencapainya, mereka harus mampu
berkolaborasi dengan para profesional interdisipliner, berkomunikasi dengan orang-orang dari
berbagai latar belakang, dan menginspirasi mereka untuk bertindak. Mereka harus memiliki
keterampilan berpikir kritis untuk mengidentifikasi kebutuhan akan perubahan dan kemudian
mampu memobilisasi sumber daya yang tersedia untuk pelaksanaannya. Praktisi kesehatan
masyarakat harus memiliki kualitas dan kompetensi kepemimpinan dan mematuhi model
kepemimpinan dan manajemen perubahan yang efektif yang akan membantu mereka
mengarahkan dan memberdayakan orang lain dengan sukses.

Untuk memprakarsai program promosi kesehatan berbasis masyarakat dan


membuatnya sukses, sangat penting untuk memastikan tingkat partisipasi masyarakat yang
tinggi dan mengembangkan kemitraan. Selain itu, promosi kesejahteraan biasanya
membutuhkan perubahan perilaku dan pandangan, serta sistem kesehatan yang ada. Pemimpin
dapat memainkan peran penting dalam memenuhi kedua aspek tersebut dengan melakukan
fungsi seperti analisis kebutuhan, penciptaan visi, pengembangan strategi yang ditujukan untuk
meminimalkan risiko, dan mengalokasikan sumber daya secara optimal. Tugas utama
pemimpin dalam promosi kesehatan mungkin adalah keterlibatan kelompok pemangku
kepentingan yang berbeda dalam inisiatif yang dimaksudkan dengan mengidentifikasi
mengapa mereka menolak perubahan dan kemudian mengatasi ketakutan mereka dan
hambatan psikologis lainnya dengan menarik bukti berkualitas tinggi dan menunjukkan
kemungkinan manfaat dari keterlibatan mereka dalam kesehatan. promosi dan perubahan.
Melalui komunikasi, para pemimpin dapat membangun kredibilitas program, membangun
kepercayaan dengan pemangku kepentingan yang berbeda dan mendapatkan dukungan
mereka, yang bersama dengan keseluruhan strategi implementasi, secara substansial dapat
menentukan hasil dari setiap upaya yang direncanakan.

Ada beberapa hal yang menghambat maksimalisasi promosi kesehatan di Indonesia.


Pertama, karena tenaga kesehatan yang masih sedikit sehingga sumber daya manusia untuk
melakukan promosi kesehatan seperti Home Care, penyuluhan, dan demostrasi juga terbatas.
Terutama di daerah-daerah terpencil di Indonesia. Terbatasnya tenaga kesehatan ini berakibat
pada banyak masyarakat yang tidak tersentuh oleh promosi kesehatan ini. Hambatan kedua,
masyarakat Indonesia masih banyak percaya pada mitos. Contohnya jika ada orang yang sakit
lebih baik di bawa ke dukun dari pada di periksakan ke ahli kesehatan atau jika ada yang sakit
maka akan dikaitkan dengan hal yang berbau mistis seperti santet, gangguan mahluk halus dan
lain sebagainya. Ini merupakan masalah terbesar dalam melaksanakan promosi kesehatan. Pola
pikir masyarakat yang dekat dengan mitos, sering membuat masyarakat sulit penerima
pendidikan kesehatan yang diberikan oleh para ahli kesehatan.

Di era media sosial yang sangat berkembang seperti sekarang, banyak sekali informasi
yang kurang tepat terkait dunia kesehatan. Sehingga seorang tenaga kesehatan menjadi
keharusan untuk membenarkan informasi tersebut secara evidence based. Disinilah fungsi
seorang pemimpin diperlukan, bisa berdampak positif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kurangnya kepemimpinan yang efektif di bidang promosi kesehatan merupakan salah satu
kendala dalam pencapaian target dan tujuan pembangunan kesehatan di Indonesia, sehingga
kepemimpinan dalam promosi kesehatan harus dibangun di atas fondasi yang kokoh terdiri dari
Visi misi yang jelas, memiliki kompetensi kepemimpinan transformasional, pemikiran analitis.
komunikasi efektif, dan mendapatkan dukungan dari lembaga kesehatan maupun non
kesehatan baik lembaga pemerintah maupun swasta dalam mengembangkan sistem terintegrasi
untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu perlu untuk mengetahui kepemimpinan
(leadership) dalam promosi kesehatan yang dirancang untuk meningkatkan rajat kesehatan
masyarakat.

Penutup

Kepemimpinan dalam kesehatan bukan sekedar kepemimpinan yang individual, karena


kepemimpinan merupakan kreatifitas dalam suatu tindakan. Memimpin adalah tugas dari
seorang visioner. Sebagai pemimpin kita harus dapat melihat masa kini untuk melangkah
kedepan tanpa melupakan masa lalu, namun memimpin membutuhkan ketekunan dan
fleksibilitas untuk membuat visi menjadi tindakan serta kemampuan bekerja dengan orang lain.
Efektivitas seorang pemimpin ditentukan oleh kepiawaiannya dalam mempengaruhi dan
mengarahkan para anggotanya, Kepemimpinan dalam bidang kesehatan secara menyeluruh
terlibat sebagai agen perubahan sosial dengan mengidentifikasikan masalah kesehatan dan
risikonya serta mencari tindakan untuk mengatasinya.

Daftar Pustaka

Notoatmodjo, S. 2012. Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan.


Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai