Anda di halaman 1dari 12

LEMBAR PERSETUJUAN

Amalia, A., Sari, I. and Nursanty, R. (2017) ‘Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Daun
Sembung (Blumea balsamifera (L.) DC.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Methicillin Resistant
Staphylococcus aureus (MRSA)’, Jurnal UIN Ar-Raniry, 5(1), pp. 387–391.
Riyanto, E.F. and Suhartati, R. (2019) ‘DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL BUNGA
TELANG (Clitoria Ternatea L) TERHADAP BAKTERI PERUSAK PANGAN’, Jurnal
Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi,
19(2), p. 218. Available at: https://doi.org/10.36465/jkbth.v19i2.500.
Sari, P. et al. (2019) ‘Aktivitas Antibakteri Spons Laut (Calyspongia sp) terhadap Streptococcus
mutans Penyebab Karies Gigi’, Media of Medical Laboratory Science , 3(2), pp. 52–62.
Tansil, A.Y.M. et al. (2016) ‘Uji daya hambat ekstrak etanol daun srikaya ( Annona squamosa )
terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Kandidat Skripsi
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado oleh masyarakat Alor Utara di Nusa
Tenggara Timur’, Jurnal e-Biomedik (eBm), 4(2), pp. 37–46.

Yusdiani, D., S.Si, Dewi Fitriani, S.Si, Dra. Erny Taher, dan Nur IStikhana Wahidah, A. (2016).
Bakteriologi, EGC

Prasasti , C.A., Hasibun, S. Y., Hutagalung, M.H., dan Molek, M. (2021). Perbandingan Ekstrak
Daun Mangga Bacang Dengan Ekstrak Daun Pepaya Dalam Menghambat Pertumbuhan
Streptococcus Mutans. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10 (1), 235-240

Dapus pembahasan
Leba, M. A. U. (2017). Ekstraksi Dan Real Kromatografi Yogyakarta: CV Budi Utama.

W. W. Davis and T. R. Stout, “Disc Plate Method of Microbiological Antibiotic Assay,” Applied
Microbiology, vol. 22, no. 4, pp. 659-665, 1971.
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa, disetujui dan siap untuk
dipertahankan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Program Studi D-III
Analis Kesehatan Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Abdurrab.

Nama : Riza Afriliani


NIM : 2013453070
Judul KTI : Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Kelopak Jantung Pisang (musa
acuminata) Terhadap Bakteri Escheichia coli

Pekanbaru, April 2023

Menyetujui

Pembimbing

(Siti Juariah, M.Si)


NIDN.
1010058501
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini telah seminar, disetujui dan dinyatakan lulus di
hadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah Program Studi D˗III Analis Kesehatan
Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Abdurrab pada tanggal 10 April
2023.

Nama : Riza Afriliani

NIM : 2013453070

Judul KTI : Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Kelopak Jantung Pisang (musa
acuminata) Terhadap Bakteri Escheichia coli

Menyetujui,
Ketua Penguji

(Mega Pratiwi Irawan, M. Si)


NIDN.1023088703

Penguji I Penguji II

(Rosa Devitria,M. Si) (Siti Juariah, M.Si)


NIDN. 1028018404 NIDN. 1010058501

Mengetahui,
Ketua Program Studi Diploma III Analis Kesehatan
Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan
Universitas Abdurrab

(Alfin Surya, M. Si)


NIK. 13.408.0914051
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Riza Afriliani
NIM : 2013453070
Judul : Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Kelopak Jantung Pisang Kepok
musa acuminata Terhadap Bakteri Escherichia coli

Dengan ini menyatakan bahwa di dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat
karya/pendapat yang pernah ditulis/diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Pekanbaru, 10 April 2023


Yang membuat pernyataan

(Riza Afriliani)
NIM. 2013453070
LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH

Nama : RIZA AFRILIANI


NIM : 2013453070
Program Studi : D-III Analis Kesehatan
Nama Pembimbing :Siti Juariah, M.Si
Judul KTI : Uji Anti bakteri Ekstrak Etanol Kelopak Jantung Pisang
Kepok musa acuminata Terhadap Bakteri Escherichia coli

Judul Bimbingan Karya Tulis


No Tanggal Paraf Pembimbing
Ilmiah

10

11

12
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : RIZA AFRILIANI


NIM : 2013453070
Tempat/Tanggal Lahir : Prayun 01 April 2002
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Jumlah Saudara : 2 Orang
Alamat Rumah :Komplek Singkep 1, RT 004 RW 002 Kecamatan
Kundur Barat, Kabupaten Karimun

Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri 27 Bengkalis


2. SMPN 2 Kundur Utara
3. SMAN 4 Kundur Barat
Riwayat Pekerjaan :-

Pekanbaru, 10 Apri 2023

Yang menyatakan

(Riza Afrilliani)
NIM. 2013453070
UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KELOPAK JANTUNG PISANG KEPOK (Musa acuminata)
TERHADAP BAKTERI Escherichia coli

vii + 23 Halaman, 4 Tabel, 2 Gambar, 7 Lampiran

ABSTRAK

Kelopak jantung pisang (Musa acuminata) secara empiris telah digunakan oleh masyarakat
dibeberapa daerah di Sulawesi Utara untuk mengobati berbagai macam penyakit. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol kelopak jantung pisang
terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli menggunakan empat kosentrasi
yakni 20%, 40%, 60% dan 80% Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan etanol
70%. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi dengan cakram kertas (difusi
Kirby dan Bauer). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol kelopak jantung
pisang berpotensi sebagai antibakteri dan memiliki kekuatan antibakteri terhadap Escherichia
coli pada kosentrasi 20%, 40%, 60% dan 80% termasuk golongan kuat untuk menghambat
bakteri Escherichia coli.

Daftar Pustaka : 30 (2013–2022)


Kata Kunci : Penyakit diare, Tumbuhan pisang, Escherichia coli, Metode Difusi
UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KELOPAK JANTUNG PISANG KEPOK (Musa
acuminata) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli

vii + 23 Halaman, 4 Tabel, 2 Gambar, 7 Lampiran

ABSTRAK

Banana flower petals (Musa acuminata) have been empirically used by people in several areas in
North Sulawesi to treat various diseases. This study aims to determine the antibacterial activity
of the ethanol extract of banana petals on the inhibition of Escherichia coli bacteria growth using
four concentrations namely 20%, 40%, 60% and 80%. Extraction was carried out by maceration
using 70% ethanol. Testing the antibacterial activity using the diffusion method with paper discs
(Kirby and Bauer diffusion). The results of this study indicate that the ethanol extract of banana
flower petals has the potential as an antibacterial and has antibacterial power against Escherichia
coli at concentrations of 20%, 40%, 60% and 80%, including the strong group to inhibit
Escherichia coli bacteria.

Daftar Pustaka : 20 (2004–2018)


Kata Kunci : Penyakit diare, Tumbuhan pisang, Escherichia coli, Metode Difusi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Penelitian uji antibakteri ekstrak etanol kelopak jantung pisang kepok (Musa acuminata
terhadap bakteri Escherichia coli penyebab infeksi diare dengan konsentrasi 20%, 40%, 60% dan
80% yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Parasitologi Fakultas Farmasi dan Ilmu
Kesehatan Universitas Abdurrab Pekanbaru didapatkan hasil pada Tabel 4.1 berikut :

Konsentrasi % Diameter Zona Hambatan (mm) Rerata zona


hambatan (mm)
I II III
20% 8,25 7,15 7,1 7,5
40% 7,2 7,25 8,15 7,53
60% 8,25 8,25 7,2 7,89
80% 9,1 9,3 8,25 8,88
Konsentrasi Postif 27,45 26,3 25,4 26,38
(Kloramfenicol)
Kontrol Negatif 6 6 6 6
(Etanol) NA NA NA NA

Gambaran zona hambat pertumbuhan bakteri Pesaudomonas aeroginosa pada media MHA
ditandai dengan terbentuknya zona yang berwarna kuning yang dapat dilihat pada gambar 4.1

(A) (B) (C)


Gambar 4. 1 Hasil diameter daya hambat (mm) ekstrak etanol kelopak jantung pisang kepok
(Musa acuminata) terhadap bakteri Escherichia coli. (a) percobaan pertama, b) percobaan kedua,
c) percobaan ketiga.

4.2 Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Parasitologi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Abdurrab Pekanbaru yang bertujuan
untuk melihat daya hambat ekstrak kelopak jantung pisang (Musa acuminata) pada bakteri
Escherichia coli. Pada penelitian ini, pengolahan kelopak jantung pisang menggunakan
metode maserasi dan menggunakan etanol sebagai pelarutnya. Ekstraksi ini bertujuan untuk
menarik zat aktif pada kelopak jantung pisang yaitu flavonoid, alkaloid, saponin, dan
treponoid. Selanjutnya ekstrak yang didapat akan di variasikan ke dalam beberapa konsentrasi
yaitu 20%, 40%, 60% dan 80%. Metode maserasi yaitu metode ekstraksi yang
menggunakan pemisahan komponen dalam suatu campuran yang memakai suatu pelarut yang
bertujuan untuk menarik zat aktif dalam sampel. Jika dibandingkan dengan metode ekstraksi
yang lain, maserasi merupakan metode yang paling sederhana. Proses pengeringan pada
metode maserasi dengan menggunakan sinar matahari. Larutan etanol yang digunakan sebagai
pelarut sangat efektif untuk menarik keluar senyawa aktif pada kelopak jantung pisang
kepok . Proses mekanisme yang terjadi pada pelarut etanol akan menembus dinding sel zat
aktif dan menarik keluar dari dinding sel sehingga zat senyawa aktif akan larut (Leba, 2017).
Tabel 4.2 Kriteria Daya Antibakteri
Katagori Daya Hambatan Diameter zona Hambat
Lemah <5 mm
Sedang 5 - 10 mm
Kuat 10 – 20 mm
Sangat Kuat >20 mm
Sumber : (Davis & Stout 1971).

Berdasarkan tabel 4.2 hasil penelitian menunjukkan ekstrak kelopak jantung pisang kepok
(musa acuminata) terhadap bakteri Escherichia coli didapatkan diameter rerata zona hambat
pada konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80%, yaitu 7,5 mm, 7,53 mm, 7,89 mm, dan 8,88 mm,
yang menunjukkan ekstrak etanol kelopak jantung pisang kepok (musa acuminata)ini dapat
menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli di setiap konsentrasi perlakuan.
Berdasarkan masing-masing besar diameter zona hambat yang dihasilkan uji ini menurut
(Davis & Stout, 1971) termasuk ke dalam kategori sedang, dikarenakan diameter zona hambat
yang terbentuk masih di dalam range 5 – 10 mm. Dari keempat konsentrasi tersebut terlihat
bahwa pada konsentrasi 80% rerata zona hambat yang terbentuk sebesar 8,88 mm sedangkan
pada konsentrasi 60% menghasilkan rerata zona hambat sebesar 7,89 mm. Pada umumnya
besarnya diameter zona hambat cenderung sebanding dengan konsentrasi ekstrak, tetapi pada
penelitian ini terdapat penurunan diameter zona hambat pada konsentrasi yang lebih besar.

Besarnya diameter zona hambat oleh ekstrak etanol kelopak jantung pisang disebabkan
oleh adanya senyawa kimia yang terkandung di dalam ekstrak etanol kelopak jantung pisang
seperti alkaloid, flavonoid, saponin, dan tannin,. Aktivitas biologis senyawa flavonoid bekerja
dengan cara merusak dinding sel bakteri. Mekanisme ini dapat terjadi akibat reaksi antara
senyawa lipid dan asam amino dengan gugus alkohol pada flavonoid, sehingga dinding sel
mengalami kerusakan dan mengakibatkan senyawa tersebut dapat masuk ke dalam inti sel
bakteri. Mekanisme saponin dengan cara melisiskan sel bakteri dengan membuat ikatan
hidrogen yang menyebabkan permeabilitas sel bakteri menjadi tidak seimbang, lalu sel bakteri
akan lisis. Mekanisme kerja senyawa tannin sebagai zat antibakteri yaitu dengan
mengkerutkan dinding sel atau membran sel yang telah lisis. Senyawa tanin memiliki
kemampuan untuk aktisivasi adhesin mikroba, enzim dan protein transport pada membrane
sel. Senyawa tanin dalam ekstrak etanol kelopak jantung pisang kepok ini akan merusak
membran sel bakteri dan fungsi materi genetik sel bakteri(Riyanto and Suhartati, 2019).

Mekanisme fenol sebagai agen antibakteri berperan sebagai toksin dalam protoplasma,
merusak dan menembus dinding serta mengendapkan protein sel bakteri. Mekanisme kerja
senyawa terpenoid sebagai antibakteri diduga melibatkan kerusakan membran oleh senyawa
lipofilik. Terpenoid dapat bereaksi dengan porin (protein transmembran) pada membran luar
dinding sel bakteri, membentuk ikatan polimer yang kuat dan merusak porin, serta
mengurangi permeabilitas dinding sel bakteri. Akibatnya sel bakteri kekurangan nutrisi dan
pertumbuhannya akan terhambat atau mati (Amalia, Sari and Nursanty, 2017).
Berdasarkan hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Neethu et
al.10 2016) tentang aktivitas fitokimia dan efek antibakteri ekstrak daun srikaya dengan
konsentrasi 50%, 25%,12,5% yang menyatakan bahwa semakin tinggi konsentrasi daun
srikaya maka semakin tinggi aktivitas bakterialnya. Peningkatan daya hambat ekstrak ini
mungkin dapat disebabkan oleh semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka akan semakin tinggi
kandungan senyawa zat antibakteri yang terkandung di dalam ekstrak sehingga dapat
menghambat pertumbuhan bakteri lebih maksimal (Tansil et al., 2016).

Besaran diameter zona hambat tidak sebanding dengan besarnya konsentrasi juga terjadi
pada penelitan (Sari et al., 2019) rata-rata zona hambat yang terbentuk baik pada konsentrasi
25%, 50%, 75%, dan 100% secara berturut-turut masing-masing sebesar 11,75 mm, 16,75
mm, 17,25 mm, dan 18,5 mm. Hasil menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi ekstrak
spons Callyspongiasp maka semakin besar zona hambat yang terbentuk. Sedangkan pada k+
(Ciprofloxacin) rata-rata zona hambat yang terbentuk sebesar 20 mm.

Anda mungkin juga menyukai