Persamaan :

·         Keduanya sama-sama merupakan proses pemberian bantuan yang ditunjukan kepada peserta
didik
·         Membantu peserta didik untuk mengenal dirinya
·         Sama-sama memiliki fungsi pemahaman, pencegahan, penyesuaian, dan pemecahan.
·         Mempunyai bidang bimbingan yang sama (Pribadi, Sosial, Karir, Belajar, Keberagaman,
Keberkeluargaan)
·         Mempunyai kegiatan pendukung yang sama ( Aplikasi instrumentasi, Himpunan data,
Konferensi kasus, Kunjungan rumah, Alih tangan kasus, Terapi kepustakaan)Mempunyai
tempat kegiatan yang sama yaitu dapat dilaksanakan diluar maupun didalam kelas

Perbedaan :
·         Pola 17+ memiliki fungsi perbaikan, pemeliharaan, pengembangan, penyaluran,
penyesuaian, serta adaptasi, sedangkan Bk Komprehensif tidak memiliki semua fungsi
tersebut.
·         Bk berdasarkan  volume kegiatannya :
Pola 17+ : 1. Layanan Orientasi (4 - 6 %)
                  2. Layanan Informasi (10 – 12 %)
                  3. Layanan penempatan/penyaluran (5 – 8 %)
                  4. Layanan Pembelajaran (12 – 15 %)
                  5. Layanan Konseling Perorangan (12 – 15 %)
                  6. Layanan Bimbingan Kelompok (15 – 20 %)
                  7. Layanan Konseling Kelompok (12 – 15%)
                  8. Aplikasi Instrumentasi (4 – 8 %)
                  9. Himpunan Data (4 – 8 %)
                10. Konferensi Kasus (5 – 8 %)
                11. Kunjungan Rumah (5 – 8 %)
                12. Alih Tangan Kasus (0 – 2 %)

Bk Komprehensif : 1. Layanan Dasar (30 – 40 %)

                              2. Layanan Responsive (15 – 25 %)
                              3. Layanan Perencanaan Individual (25 – 35 %)
                              4. Dukungan Sistem (10 – 15 %)

·         Keduanya memiliki perbedaan jenis layanan, BK pola 17+ meliputi : Layanan Orientasi,
Informasi, Bimbingan Belajar, Konseling Perorangan, Bimbingan Kelompok, Konseling
Kelompok. Sedangkan BK komprehensif meliputi Layanan Dasar, Layanan Responsive,
Layanan Perencanaan Individual, dan Dukungan Sistem.