Anda di halaman 1dari 2

Sosiologi Hukum : Socio-Legal Studies

Mungkin diantara beberapa orang istilah socio-legal studies tidak asing lagi di telinga.
Bagi para awam istilah Socio-Legal Studies ini menjadi genre baru dalam studi hukum
Indonesia. padahal kajian sosio-legal ini sudah ada dan bukan merupakan sesuatu yang sedang
hangat, sebagaimana dalam tulisannya Sulistyowati Irianto, bahwa kajian sosio-legal adalah
persilangan dari studi tentang ilmu hukum dan ilmu tentang hukum lainnya dalam prepesktif
masyarakat. Lantas sebenarya apa yang dimaskud dengan socio-legal studies ini sendiri?
Dalam buku Banakar dan Travers (2005: 5), disebutkan pendekatan sosio-legal
merupakan pendekatan interdisipliner. Yang memiliki tujuan untuk menggabungkan aspek-aspke
sudut padnang disiplin ilmu, ilmu sosial dan ilmu hukum untuk jadi satu pendekatan. Upaya
tersebut dimaskud untuk mencapai penedekatan yang lengkap mencakup aspek pengetahuan,
kertampilan dan upaya mengatasi keterbatasan teoritis dan praktisi dari disiplin ilmu yang
bersangkutan.
Singkatnya seperti yang dikemukakan oleh Fathoni bahwa sosio legal merupakan
pendekatan penelitian ilmu hukum yang menggunakan bantuan ilmu-ilmu sosial. Karena berasal
dari interdisiplin ilmu, kajian sosio legal kini menjadi tren di kalangan para peneliti studi ilmu
hukum.
Berkaitan dengan ilmu sosial, apakah sama antara sosiologi hukum dan kajian sosio-legal
ini? Keduanya berbeda, sosiologi hukum dominan berpusat kepada wacana hukum yang berasal
dari pengalaman kehidupan dalam bermasyarakat (Wignjosoebroto 2002), yang mana lingkup
kajiannya berpusat pada berfungsi atau tidak hukum dalam masyarakat dilihat dari prespektif
stratifikasi, dan perubahan hukum dan sosial yang mana sesuai dengan induk ilmunya yaitu
sosiologi. Sedangkan pada Kajian Sosio-Legal berfokus pada kritik formaslisme hukum,
kekurangan dan pintensi dalam rangka menyelesaikan masalah sosial. Dan berinduk pada ilmu
hukum. Bahkan untuk analisisnya antara Sosiologi Hukum dan Kajian Sosio-Legal memiliki
perbedaan, Sosiologi Hukum dengan analisis empiris tentang hukum, dan Kajian Sosio-Legal
dengan analisis hukum secara konstektual.
Adapun sumbangan Kajian Sosio-Legal yang melaksanakan studi tesktual dalam pasal-
pasal peraturan perundang-udangan kebijakan dan dapat dianalisis secara kritikal. Maka Kajian
Sosio-Legal atau Studi Sosio-Legal ini memiliki peranan dalam mengkaji hukum, yaitu
membahas kosntitusi mulai dari peraturan perundang-undagan tingkat paling rendah sampai
tinggi. Adapun contoh hasil penelitian dari Studi Sosio-Legal yang telah mengembangkan
hibridasi dari metode hukum dan ilmu sosial, seperti penelitian kualitatif sosio-legal, Thomas
Scheffer menggunakan teori jaringan aktor untuk menggambarkan kerja para hakim dan
pengacara, melalui wacana hukum sejarah mikro (Scheffer 2005). Banakar dan Seneviratne
melakukan studi yang berfokus pada penggunaan teks dan analisis diskursus untuk mengkaji
bekerjanya ombudsman (Banakar & Travers 2005).
Sosio-Legal menjadi jawaban untuk persoalan hukum yang gagal dalam pembagunannya,
dengan menggunakan pendekatan yang mempadupadankan disiplin ilmu, ilmu hukum dan sosial
untuk keefektifitasan dalam mengkaji suatu persoalan antara hukum dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai