Anda di halaman 1dari 3

NAMA : PUTRI MEGA NANDA

NIM : 202151036
KELAS : REGULER A (21)
MATA KULIAH : EKONOMI SYARIAH

A. TUJUAN UMUM TENTANG KONSUMSI


KONSUMSI (Consumption) dalam arti ekonomi adalah semua penggunaan barang dan jasa
yang dilakukan Seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tujuan Konsumsi adalah memperoleh kepuasan setinggi-tingginya dan mencapai tingkat
kemakmuran dalam arti terpenuhinya berbagai macam keperluan, seperti kebutuhan pokok,
sekunder, barang mewah, termasuk kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Konsumsi
dalam pengertian umum berarti memakai memakai barang-barang hasil produksi.

Prilaku Konsumsi dalam Islam, seseorang konsumen akan mempertimbangkan manfaat


dan berkah yang dihasilkan dari kegiatan konsumsinya.
Menurut Asy-Syathibi , kebutuhan manusia dalam Islam terdiri 3 tingkatan yaitu :
1. Kebutuhan al-Dharuriyyah yang bersifat pokok dan mendasar, Kebutuhan merupakan
konsep yang lebih bernilai dari pada keinginan.
Ada 5 unsur kebutuhan al-Dharuriyyah :
-Hifzh al-Din (Pemeliharaan agama)
-Hifzh al-Nafs (Pemeliharaan Jiwa)
-Hifzh al-Aql (Pemeliharaan akal)
-Hifzh al-Nasl (Pemeliharaan Keturunan)
-Hifzh al-Mal (Pemeliharaan Harta).
2. Kebutuhan al-Hajiyyah, yang bersifat kebutuhan untuk memudahkan, adalah sesuatu
yang diperlukan oleh manusia dengan maksud membuat ringan, lapang dan nyaman
dalam menanggulangi kesulitan kehidupan, misalnya alat transpor, alat informasi dll.
3. Kebutuhan at-Tahsiniyyah, yang bersifat penyempurna, pelengkap untuk mewujudkan
dan memelihara yang menunjang peningkatan kualitas krlima kebutuhan mendasar.

Barang Konsumsi dapat dibedakan menjadi :


1.Barang Primer, ialah suatu yang harus terpenuhi untuk menegakkan kemaslahatan agama dan
dunia, yang tanpa dengannya kondisi tidak akan stabil.
2.Barang Sekunder, ialah suatu yang menjadi tuntunan kebutuhan, yang tanpa dengannya akan
terjadi kesempitan.

Tujuan Konsumsi dalam islam :


a.Untuk mengharapkan ridho Allah SWT.
b.Untuk mewujudkan kerjasama antar anggota masyarakat dan tersedianya jaminan sosial.
c.Untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab.
d.Untuk meminimalisasi pemerasan dengan menggali sumber-sumber nafkah.
e.Supaya negara melakukan kewajibannya terhadap warga negara yang masih miskin
B. PRILAKU EKONOMI
1. Teori Prilaku Konsumen Dalam ekonomi Islam
Prilaku Konsumen dipengaruhi oleh nilai guna (utility) barang dan jasa yang
dikonsumsi Faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen adalah :
a. Pengaruh kebudayaan
b. Pengaruh sosial
c. Pengaruh personal
d. Pengaruh psikologi.
Rasional tidaknya seorang konsumsen dalam melakukukan tidakan konsumsi
sangat diprngaruhi oleh :
-Tingkat pendidikan
-Tingkat kedewasaan.
-Kematangan emosional.

2. Teori Prilaku Konsumen Dalam Ekonomi Konvensional.


Yaitu pentingnya mengatur konsumsi dengan baik yaitu Keseimbangan anatara
pendapatan dan pengeluaran.

3. Prinsip Konsumsi Dalam Islam


1.) Prinsip Keadilan, mengandung arti ganda yang penting mengenai mencari rizki
secara halal dan tidak melanggar hukum.
2.) Prinsip Kebersihan, diatur dalam al-Qur’an dan al-Hadis mengenai makanan dan
minuman yang diperbolehkan hanya yang bersih dan bermanfaat.
3.) Prinsip Kesederhanaan, mengatur prilaku manusia agar tidak berlebih-lebihan.
4.) Prinsip kemurahan hati, memakan dan meminum yang halal yang disediakan Tuhan
karena kemurahan hatinya.
5.) Prinsip moralitas, bukan hanya makan dan minum, tetapi tujuan akhirnya
meningkatkan nilai moral dan spiritual.

Menurut Lukman Hakim, Buku prinsip-prinsip Ekonomi Islam, yang didasari Al-
Qur’an dan Hadist Nabi SAW dan prilaku sahabat yaitu :
a. Prinsip Syariah
-Memperhatikan tujuan konsumsi
-Memperhatikan kaidah ilmiah
-Memperhatikan bentuk konsumsi
b. Prinsip Kuantitas
-Sederhana tidak bermewah-mewahan.
-Kesesuaian antara pemasukan dan konsumsi.
c. Prinsip prioritas
-Untuk nafkah diri, istri dan saudara/kerabat.
-Untuk memperjuangkan agama Allah, membelanja kan harta dijalan Allah.
d. Prinsip moralitas
Prilaku konsumsi seorang muslim harus menjag adab dan etika (tertib).
C. KAIDAH-KAIDAH KONSUMSI
1. Kaidah Syariah meliputi :
a. Kaidah Akidah adalah mengetahui hakekat manusia yaitu bahwa konsumsi sebagai
sarana yang dipergunakan seorang muslim dalam menaati Allah SWT.
b. Kaidah Ilmiah adalah bahwa seorang muslim harus mengetahui hukum-hukium
syariah berkaitan apa yang dikonsumsinya.
c. Kaidah amaliah (bentuk konsumsi) yaitu memperhatikan bentuk barang konsumsi
(halal jauh dari haram dan syubhat).
2. Kaidah Kuantitas.
Barang yang dikonsumsi halal dan kuantitasnya harus dalam batas-batas syariah yaitu :
-Sederhana
-Kesesuaian antara konsumsi dan pemasukkan
-Penyimpanan dan pengembangan(investasi)
3. Memperhatikan perioritas konsumsi :
-Primer, kebutuhan dasar.
-Sekunder, kebutuhan penunjang.
-Tersier, kebutuhan pelengkap dan hiasan.
4. Kaidah Sosial
Mengetahui faktor-faktor sosial yang berpengaruh dalam kuantitas dan kualitas
konsumsi, yaitu :
-Kemaslahatan umat
-Keteladanan
-Tidak membahayakan orang lain
5. Kaidah Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud bumi dan apa yang terdapat padanya.
6. Larangan Mengikuti dan Meniru.
Muslim dilarang mengikuti pola konsumsi yang buruk.

D. ETIKA KONSUMSI ISLAMI


Muslim dilarang konsumsi berlebih-lebihan, berupa pemborosan (Israf) atau penghambur
hamburan harta tanpa guna (Tabdzir).
Etika Islam dalam hal konsumsi :
1.Tauhid (unity atau kesatuan).
2.Adil (Equilibrium atau keseimbangan).
3.Kehendak bebas (Free Will).
4.Amanah (Responsibility atau Pertanggungjawaban).
5.Halal.
6.Sederhana.

Anda mungkin juga menyukai