“MALIN KUNDANG”
NARATOR ( Sekar and Nikita ) : Once upon a time, there lived an old
woman with her son, named Malin. They lived suffered and hanged with the
forest yield (suatu hari, tinggalah seorang wanita tua bersama dengan anak
lelakinya yang bernama Malin. Mereka hidup menderita dan bergantung pada
hasil hutan)
Mom ( Aura ) : "Malin, come here son, help me to carry this firewoods."
(Malin, kesini anakku, bantu aku membawa kayu bakar ini)
Malin ( Dimas ) : "Yes mom, wait a minute." (Ya, bu tunggu sebentar)
Malin ( Dimas ) : "Mom how long will this last? want some change." (bu,
sampai kapan kehidupan seperti ini akan berakir? Aku ingin berubah)
Mom ( Aura ) : "I don't know malin, we must be patient and don't stop praying
to God." (ibu tidak tahu Malin, kita hrus sabar dan terus berdoa kepada
Tuhan.)
Malin ( Dimas ) : "Mom, have an idea, would you let me go away to change
my fortune? Who knows will be a rich man." (bu, aku punya ide, akankah kau
mengizinkanku pergi untuk mengubah nasib?)
Mom ( Aura ) :... (ibunya tidak menjawab)
NARATOR ( Sekar and Nikita ) : Malin and his mother come back to the
home, but his Mother just kept silent about his idea. After they had (Malin dan
ibunya kembali kerumah, tetapi ibunya tetap tidka memberi jawaban apapu
terhadap rencana Malin)
ARRIVED AT HOME (sesampainya di rumah)
NARATOR ( Sekar and Nikita ) : Malin's mother couldn't forbid what Malin
want. So, she Agreed With Malin's idea. (ibu Malin tidak dapat melarang
keinginan Malin. Jadi, dia setuju dengan ide Malin)
Mom ( Aura ) : (janjimu) "Alright, it that you go away. Malin! But don't forget
me. And remember your promise" (baiklah, pergilah Malin! Tetapi jangan
lupakan aku, dan ingatlah)
NARATOR ( Sekar and Nikita ) : Malin went to Dayat house for asked him to
watched Malin's mother until he came back and told Dayat his planed to went
away for change his fortune. Dayat is best friend of Malin. They always be
together. (Malin pergi ke rumah Dayat dan memintanya untuk menjaga ibunya
sampai dia kembali dan memberitahu Dayat perihal kepergiannya untuk
mengubah nasib. Dayat adalah teman baiknya, mereka akan selalu bersama.)
Mom ( Aura ) : “Take care your self, and hurry up come back!” (jaga dirimu,
dan cepat kembali)
Malin ( Dimas ) :"Yes mom, please pray for me, so that I can be a rich man.
And You Dayat Please take care my mother until come back. (Ya bu, tolong
doakan aku, agar aku jadi orang kaya, dan kau Dayat tolong jaga ibuku sampai
aku kembali.)
Dayat ( Talita ) : "Don't worry Malin. promise, will take care your mother. Be
careful." (Jangan khawatir Malin. Aku berjanji, aku akan menjaga ibumu.
Jangan Khawatir.)
Mom ( Aura ) : "good bye my son." (Selamat jalan anakku.)
Dayat ( Talita ) : "Good bye, Malin." (Selamat jalan Malin)
NARATOR ( Sekar and Nikita ) : Finally, Malin went for sailing with a rich
man. In the ship, the Captain gave him a job as crew,and Malin received the job.
(Akhirnya, Main pergi berlayar bersama dengan Pria kaya. Di kapal, kapten
kapal memberinya pekerjaan sebagai awak kapal, dan Malin menerima
pekerjaan tersebut.)
The captain has the beautiful daughter. Malin active worked so much. He
worked without know tired. (Kapten tersebut mempunyai seorang anak
perempuan. Malin sangat rajin bekerja. dia bekerja tanpa kenal lelah.)
Malin always think the owner's daughter. Her name is Ningrum. She is very
beautiful. (Malin selalu memikirkan anak wanita kapten. Namanya adalah
Ningrum. Dia sangat cantik.)
Malin ( Dimas ) : "She is very beautiful. like her and must marry her. If that
something Happen, I will be a rich man." (dia sangat cantik. Aku menyukainya
dan harus menikahinya. Jika itu terjadi, maka aku akan menjadi orang kaya.)
Ningrum ( Widya ) :"hy, do you see my dad?(hi, apakah kau mencari
ayahku?)
Malin ( Dimas ) : "ehmmmmm, I don't know. Maybe he is go to
kitchen."(ehmmm, aku tidak tahu. Mungkin dia pergi ke dapur)
Ningrum ( Widya ) : "thanks for your information."(terimakasih atas
informasimu)
Malin ( Dimas ) : "you're welcome."(sama-sama)
NARATOR ( Sekar and Nikita ) : In the village, mom very concerned about
Malin's life. And mom afraid if Malin not came back. (di kampung, ibu sangat
memikirkan kehidupan Mallin. Dan ibunya takut Malin tidak kembali)
Mom ( Aura ) : "Dayat, where is Malin? miss my son. am afraid if Malin not
come back." (Dayat, dimana Malin? Aku rindu anakku. Aku takut dia tidak
kembali.)
Dayat ( Talita ) :"don't be afraid, Mom. Malin will come back. He had
promised to come back. Be patient, Mom. I'm in here. Don't thinking out lout."
(Jangan takut, bu. Malin akan kembali. Dia sudah berjanji. Bersabarlah, bu.
Aku disini. Jangan terlalu memikirkannya.)
Mom ( Aura ) : "yes, Dayat."(ya, Dayat)
NARATOR ( Sekar and Nikita ) : One day, the captain called malin, because
he will promote Malin's job become as captain in that ship. A few years later,
Malin has became a rich man (suatu hari, kapten memanggil Malin, karen dia
akan menaikan jabatan malin sebagai kapen di kapal inni, Beberapa tahun
kemudian, malin menjadi orang kaya.)
Malin ( Dimas ) :"haha, now, am a rich man. can buy everything with my
money. Now ! must marry with Ningrum (haha, sekarang aku menjadi orang
kaya. Aku bisa membeli apapun dengan uangku. Sekarang aku harus menikah
dengan Ningrum.)
NARATOR ( Sekar and Nikita ) : Malin's mom very miss her son. She was
tired to wait her comeback home. Dayat always give support for Malin's mom
that Malin will came back and was a rich man (ibu malin begitu
merindukannya. Dia lelah menunggu malin kembali ke rumah. Dayat selalu
memberinya semangat untuk ibu malin bahwa malin akan kembali dan sudah
menjadi orang kaya)
NARATOR ( Sekar and Nikita ) : After Malin has became a rich man, Malin
married with the captain daughter, Ningrum. They are very happy. They are a
romantic couple.(Setelah Malin sudah menjadi orang kaya, malin menikah
dengan anak perempuan kapter, Ningrum. Mereka hidup bahagia. Mereka
pasangan yang begitu romantic.)
Malin ( Dimas ) : Hello, my honey, what do you think about? (hi istriku, apa
yang sedang kau fikirkan?)
Ningrum ( Widya ) : My husband shall we go on trip to island for
honeymoon? (suamiku, haruskah kita pergi berbulan madu ke pulau?)
Malin ( Dimas ) : That's good idea my wife, how about Dua Angsa Island? (itu
ide yang bagus istriku, bagaimana jika ke pulau Dua Angsa?)
Ningrum ( Widya ) : Okay my husband, agree with you! (baikalah suamiku,
aku setuju)
Malin ( Dimas ) :Okay! if you agree, we will start tomorrow. (oke, jika kau
setuju kita pergi besok )
NARATOR ( Sekar and Nikita ) : Tomorrow, Malin and his wife sailed to
Dua Angsa Island. On their way, Malin's ship stop in an island to top up Their
supplies. (esoknya, Malin dan istrinya berlayar ke pulau Dua Angsa, Di dalam
perjalanan, kapal malin berhenti di pulau untuk mengisi kebutuhan mereka.)
Fortunatelly, that island was Malin's village. When arrived, Malin go out from
his ship. Dayat saw Malin in the harbour. (dan kebetulan pulau itu adalah
kampung halaman malin. Ketika sampai, malin keluar dari kapalnya. Dayat
melihat malin di pelabuhan)
Dayat ( Talita ) : “ Malin. Is that Malin? Yeah, that's Malin. must tell it to his
mother." (Malin.. apakah itu malin? Ya, itu malin. Aku harus memberitahu ibu)
NARATOR ( Sekar and Nikita ) : Dayat went to house for told Mom about
Malin came back Dayat is very happy about Malin came back. If Mom know
about this news, she was happy. (dayat kembali kerumah dan mengaatakan
pada ibu tentang malin yang sudah kembali, dayat sangat bahagai malin
kembali, jika ibu tahu tentang berita ini, dia akn sangat begitu bahagia.)
NARATOR ( Sekar and Nikita ) : Malin dragged his mother be rude until his
mother drop down (malin menarik ibunya dengan kasar sampai is terjatuh)
Malin ( Dimas ) : Don't call me as your son, dirty old woman....! come on, my
wife. We must go from this place." (jangan panggi aku anakmu, wanita tua
kotor! Ayo istriku. Kita harus pergi daor tempat ini)
Ningrum ( Widya ) : "yes, my husband."(ya suamiku)
NARATOR ( Sekar and Nikita ) : After pushing his mother away. Malin came
back to his ship. (setelah menolak ibunya, malin kembali ke kapalnya)
Mom ( Aura ) : Malin... Malin... Don't leave your mother Malin...! My God,
how could you say that? I can't take this any more. curse you... Turn into a
stone...!! (malin..malin.. Jangan tinggalkan Ibumu! Oh tuhan bagaimana bisa
enggkau tega membirakna ini, aku tidak bisa menahan ini lagi, aku kutuk kau
menjadi batu)
NARATOR ( Sekar and Nikita ) : After that, suddenly coming storm
destroying Malin's ship,flash of Lightning coming to his body. And...(setelah
itu, tiba-tiba badal datang menghancurkan kapal malin, sambaran petir
menyambarnya dan..)
Malin ( Dimas ) : What's happening? My body... can't move! Mom... I'm sorry
mom... I'm sorry...!!!! (apa yang terjadi? badanku.. aku tidak dapat bergerak!
Ibu.. aku minta maaf ibu.. aku minta maaf...)
Ningrum ( Widya ) : What's happening...?? What's happen to you, my
husband? Why...??!!MALINNNNNNN!!!(apa yang terjadi? apa yang terjadi
kepadamu? Kenapa? malinnn!!!!! )
NARATOR ( Sekar and Nikita ) : And Malin became a stone when he was
begging to his mother. Ship,crew and his wife sunk down to boottom of the sea.
That's result if we rebellious to our parents especially to our mother.(dan malin
menjadi batu ketika dia sedang memohon kepada ibunya. Kapal, awak kapal,
dan istrinya tenggelam ke dasar laut. Inilah akibatnya jika kita memberontak
kepada orang tua terutama ibu kita.)
Moral : your success is the blessing of your parents. Never hurt your parents'
feelings because every word is a prayer. Apart from being a source of learning
English, I hope we can conclude and learn morals from the Malin Kundang
folklore above. You can use the sample script above as a reference in making
school drama scripts by adding new players. Inserting a new cast for example
add to the conversations that occur on the ship by adding several side characters
as ship crew. Or in the scene where Malin returns to the village and doesn't
touch his mother and best friend, you can also insert supporting characters, such
as some of the villagers who took part in responding to Malin's treatment of his
mother. Good luck!( Moral: kesuksesanmu adalah ridho orang tua. Jangan
pernah menyakiti perasaan orang tua karena setiap perkataanya adalah doa.
Selain menjadi sumber belajar bahasa Inggris, semoga kita dapat men
kesimplan da pembelajran moral dari cerita rakyat Malin kundang diatas.
Contoh naskah diatas dapat kalian gunakna sebagai acuan dalam membuat
nashkah dram asekolah dengan menambahkan jumlah-jumlah pemain baru.
Menyisipkan pemeran baru misalnya menambah percakapan yang terjadi
dikapal dengan menambahkan beberapa pemeran sampingan sebagai awak
kapal. Atau pada adegan malin yang kembali ke kampung dan tidak mengenai
ibu dna sahabatnya juga dapat kalian sisipkan pemerena pendukung seperti
beberapa penduduk desa yang ikut merespon perlakua malin terhadap ibunya.
Selamat mencoba! )