TINJAUAN PUSTAKA
𝑃𝑚𝑎𝑥 (2.2)
qu = 𝐴
𝑞𝑢
Cu = (2.3)
2
𝛥𝐿 (2.4)
𝜀= x 100%
𝐿˳
𝐴˳ (2.5)
A = (1−𝜀)
𝛥𝑃 (2.6)
Δσ = 𝐴
𝑞𝑢
Cu = (2.7)
2
KELOMPOK 7C
𝑞𝑢 𝑈𝑛𝑑𝑖𝑠𝑡𝑢𝑟𝑏𝑒𝑑 (2.8)
St = 𝑞𝑢 𝑅𝑒𝑚𝑜𝑙𝑑𝑒𝑑
𝑤𝑠 −𝑤𝑑
ɷ (%)= x100% (2.9)
𝑤𝑑
Pengujian geser langsung merupakan salah satu jenis pengujian tertua dan sangat
sederhana untuk menentukan parameter kuat geser tanah c dan Ø. Dalam percobaan
ini dapat dilakukan pengukuran secara langsung dan cepat nilai kekuatan geser
tanah dengan kondisi tanpa pengaliran atau dalam konsep tegangan total. Pengujian
ini diperuntukan bagi tanah non-kohesif, namun dalam perkembangannya dapat
pula diterapkan pada jenis tanah kohesif. Ada beberapa nilai yang dihitung dalam
pengujian geser langsung yaitu:
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 (2.10)
σ’ = 𝐿𝑢𝑎𝑠
𝛥ℎ (2.11)
𝜀=
𝐿˳
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑠𝑒𝑟 (2.12)
τ= 𝐿𝑢𝑎𝑠
1 (2.13)
𝐴= 𝑥 3,14 𝑥 𝐷 2
4
𝑤𝑠 −𝑤𝑑
ω (%) = (2.14)
𝑤𝑑
τ’ = c + σ’ tan φ (2.15)
KELOMPOK 7C
yang berlebih akibat beban yang bekerja dapat dihilangkan. Karena itu koefisien
permeabilitas merupakan faktor penting di samping penentuan berapa jauh jarak air
pori yang harus dikeluarkan dari pori-pori yang ukurannya bertambah kecil untuk
dapat meniadakan tekanan yang berlebihan. Hasil percobaan konsolidasi dapat
dicari dengan dua cara. Cara pertama adalah membuat grafik penurunan terhadap
tekanan, cara kedua adalah membuat grafik angka pori terhadap tekanan. Pada
percobaan kali ini dalam perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑒1 −𝑒2
Cr = 𝑃
(2.17)
𝑙𝑜𝑔𝑙𝑜𝑔 ( 2 )
𝑃1
𝑒1 −𝑒2
Cc = 𝑃
(2.18)
𝑙𝑜𝑔𝑙𝑜𝑔 ( 2 )
𝑃1
𝑒1 −𝑒2
Cs = 𝑃
(2.19)
𝑙𝑜𝑔𝑙𝑜𝑔 ( 2 )
𝑃1
D2 = D1 x 1,15 (2.20)
0,848 𝑥 𝐻𝑑𝑟 2 (2.21)
Cv = 𝑡90
e = e(n-1) – Δe (2.25)
𝑝 𝑥 10−3 (2.26)
𝜎= 𝐴
𝑊 𝑥 𝐺𝑠 (2.27)
Sr = 𝑒
Suatu bangunan atau konstruksi yang akan didirikan di atas suatu tempat akan
sangat dipengaruhi oleh sifat dan jenis tanah di tempat bangunan itu akan didirikan.
Untuk itu, dibutuhkan penyelidikan – penyelidikan terhadap tanah tempat bangunan
itu akan dibangun, yang merupakan hal penting dalam merancang suatu bangunan.
Salah satunya dengan Cone Penetration Test (CPT)/Sondir. Cone Penetration Test
(CPT) atau lebih sering disebut sondir adalah salah satu survey lapangan yang
berguna untuk memperkirakan letak lapisan tanah keras. Tes ini baik dilakukan
pada lapisan tanah lempung. Dari tes ini didapatkan nilai perlawanan penetrasi
konus. Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap ujung konus
yang dinyatakan dalam gaya per satuan luas. Sedangkan hambatan lekat adalah
perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus dalam gaya per satuan panjang.
KELOMPOK 7C
Nilai perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat dapat diketahui dari bacaan
pada manometer.
𝐴𝑝𝑖 (2.30)
fs = (Tw-Cw) × ( )
𝐴𝑠
Friction = 20 fs (2.31)
𝑓 (2.32)
Fr = 𝑞𝑠 x 100%
𝑐
2.2. Metodologi
KELOMPOK 7C
2. Timbangan
KELOMPOK 7C
5. Air Suling
KELOMPOK 7C
8. Alat Triaxial Lengkap
KELOMPOK 7C
11. Karet Gelang dan Cincin O
KELOMPOK 7C
14. Dongkrak
KELOMPOK 7C
3. Mengukur dimensi sampel yang sudah dikeluarkan.
KELOMPOK 7C
6. Pasang membran lateks menggunakan peregang membran.
KELOMPOK 7C
9. Kencangkan setiap tiga batang sel.
KELOMPOK 7C
12. Naikkan tekanan sel melalui katub cell pressure.
KELOMPOK 7C
15. Keluarkan sampel dan masukkan kedalam oven selama 24 jam kemudian
ditimbang.
KELOMPOK 7C
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
KELOMPOK 7C
Diameter 3,7 cm
Sumber: Data Sekunder Percobaan
3.4.2. Perhitungan
169,55 - 131,55
ω= x 100% = 28,9 %
169,55
2. Menghitung nilai regangan aksial dari persamaan
∆L
ε=
Lo
Tanah UDS
0,06 mm
ε2 = × 100% = 0,079 %
76 mm
0,08 mm
ε3 = × 100% = 0,105 %
76 mm
0,1 mm
ε4 = × 100% = 0.132 %
76 mm
3. Menghitung luas penampang dari persamaan rumus
A0
A=
(1 - ε)
Tanah UDS
10,7 cm²
A2 = = 10,755 cm²
(1- (0,079⁄100))
10,7 cm²
A3 = = 10,758 cm²
(1- (0,105⁄100))
10,7 cm²
A4 = = 10,761 cm²
(1- (0,132⁄100))
KELOMPOK 7C
5,86 kg
∆σ3 = 10,758 cm² = 0,545 kg⁄cm²
5,92 kg
∆σ4 = 10,761 cm² = 0,550 kg⁄cm²
5. Nilai qu
qu maksimal UDS = 8,171 kg/cm2
0 0 0
0.079 10.755 0.509
0.105 10.758 0.545
0.132 10.761 0.550
0.145 10.762 0.546
0.158 10.764 0.540
0.184 10.766 0.545
0.289 10.778 0.524
0.395 10.789 0.540
0.632 10.815 0.620
0.776 10.831 0.649
1.000 10.855 1.228
1.618 10.923 2.179
2.276 10.997 3.334
2.947 11.073 4.398
3.645 11.153 5.243
4.368 11.238 5.951
5.013 11.314 6.481
5.632 11.388 6.948
6.711 11.520 7.278
6.934 11.547 7.856
7.026 11.559 7.949
7.539 11.623 8.171
Sumber: Data Hasil Perhitungan
KELOMPOK 7C
Regangan Aksial Vs Tegangan
9
8
Tegangan (kg/cm2)
7
6
5
4
3
2
1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8
Regangan (%)
5
Su = 4.085 kg/cm2
4
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tegangan Normal (kg/cm2)
KELOMPOK 7C
3.4.4. Analisis
Pada praktikum kali ini yaitu tentang pengujian kuat geser triaksial uu dan
perhitungan diperoleh hasil yang dapat Nilai keruntuhan tanah diperoleh nilai load
cell terbesar pada detik 900 sebesar 94,97 kg. untuk nilai kadar air sebesar 28,9 %.
Besar nilai tegangan deviator berbanding lurus dengan load cell yang dihasilkan,
sehingga semakin besar load cell maka tegangan deviator akan semakin besar juga.
Pada grafik tegangan vs regangan diketahui jika semakin besar tegangan yang
diberikan maka regangan yang dihasilkan akan semakin besar. Nilai qu maksimal
yang diperoleh sebesar 8,171 kg/cm2 dan dari tabel data diatas dapat disimpulkan
bahwa sampel tanah memiliki konsistensi tanah yang keras. Nilai Su yang diperoleh
pada pengujian pada tanah tidak terganggu (UDS) sebesar 4.085 kg/cm2.
KELOMPOK 7C
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diberikan saran antara lain sebagai
berikut:
1. Sebaiknya praktikan memahami modul sebelum mengerjakan laporan.
2. Sebaiknya praktikan memahami prosedur melalui youtube yang telah
disediakan sebagai referensi.
3. Sebaiknya praktikan memiliki banyak sumber referensi lainnya.
KELOMPOK 7C
KELOMPOK 7C