Anda di halaman 1dari 32

SISTEM PENTANAHAN-(2)

Dr. Ir. Muhamad Haddin, MT.


Suatu sistem dikatakan tidak
diketanahkan (DELTA), yaitu
apabila tidak ada hubungan
galvanis antara sistem dengan
tanah.
𝐸𝐴 , 𝐸𝐵 , 𝐸𝐶 : tegangan fasa-tanah.
𝐸𝐴𝑁 , 𝐸𝐵𝑁 𝐸𝐶𝑁 : tegangan fasa-netral.
𝑍𝐴 , 𝑍𝐵 , 𝑍𝐶 : impedansi kapasitif fasa-fasa A, B dan C dari
sistem terhadap tanah.
𝑁 : titik netral sistem.

Menurut hukum Kirchoff:


𝐼𝐴 + 𝐼𝐵 + 𝐼𝐶 = 0 atau : 2.1
𝐸𝐴 𝐸𝐵 𝐸𝐶
+ + =0 2.2
𝑍𝐴 𝑍𝐵 𝑍𝐶
 Pada umumnya sistem tenaga listrik selalu ada
ketidakseimbangan kapasitif (capacitive
unbalance).
 Sangat sulit untuk menghilangkan sama sekali
ketidakseimbangan tersebut.
 Upaya untuk memperkecil ketidakseimbangan
dilakukan dengan men-transposisi-kan penghantar.
Akibat terjadinya ketidakseimbangan kapasitif, maka
tegangan ke tanah menjadi tidak seimbang:
𝐸𝐴 + 𝐸𝐵 + 𝐸𝐶 ≠ 0 2.3

Segi tiga tegangan dengan titik netral N dan tanah G.


N = titik netral atau titik berat geometris dari segi-
tiga ABC.
G = titik tanah atau titik berat elektris
Dari Gambar tsb dapat dibuat persamaan-
𝐸𝐴 𝐸𝐵 𝐸𝐶
persamaan: + + =0
𝑍𝐴 𝑍𝐵 𝑍𝐶
𝐸𝐴 = 𝐸𝐴𝑁 + 𝐸𝑁𝐺
𝐸𝐵 = 𝐸𝐵𝑁 + 𝐸𝑁𝐺 (2.4)
𝐸𝐶 = 𝐸𝐶𝑁 + 𝐸𝑁𝐺
dengan:
𝐸𝑁𝐺 = tegangan netral terhadap tanah pada
sistem delta (neutral displacement of delta
system due to capacitive unbalance),

dan 𝐸𝐴𝑁 + 𝐸𝐵𝑁 + 𝐸𝐶𝑁 = 0 (2.5)


Dengan mengisikan Persamaan (2.4) dalam
Persamaan (2.2) diperoleh :
𝐸𝐴𝑁 𝐸𝐵𝑁 𝐸𝐶𝑁 1 1 1
𝑍𝐴
+
𝑍𝐵
+
𝑍𝐶 𝑍𝐴
+
𝑍𝐵
+
𝑍𝐶
𝐸𝑁𝐺 = 0 (2.6)
Sebutlah :
𝐸𝐴𝑁 𝐸𝐵𝑁 𝐸𝐶𝑁
+ + = 𝐼𝑢 (2.7)
𝑍𝐴 𝑍𝐵 𝑍𝐶
Substitusi Persamaan (2.7) dalam
Persamaan (2.6) diperoleh ,
𝐸𝑁𝐺 = −𝐼𝑢 𝑍𝐺 (2.8)
dengan:
1 1 1 1
= + +
𝑍𝐺 𝑍𝐴 𝑍𝐵 𝑍𝐶
= admitansi ekivalen sistem terhadap tanah.

𝐼𝑢 = arus yang seharusnya mengalir bila


titik neutral N diketanahkan tanpa
impedansi dan disebut arus
ketidakseimbangan, akibat dari
ketidakseimbangan kapasitif 𝑍𝐴 ,
𝑍𝐵 dan 𝑍𝑐 .

2.1.
Bila terjadi hubung singkat ke tanah, arus hubung
singkat 𝐼𝐹𝐺 ,
𝐸𝑝ℎ
𝐼𝐹𝐺 = + 𝐼𝑢 (2.9)
𝑍𝐺

Tetapi arus 𝐼𝑢 sangat kecil dibandingkan dengan arus


hubung singkat 𝐼𝐹𝐺 , dan dapat diabaikan sehingga
Persamaan (2.9) dapat dituliskan sebagai,
𝐸𝑝ℎ
𝐼𝐹𝐺 = (2.10)
𝑍𝐺

Hasil bagi Persamaan (2.8) dan Persamaan (2.10),

𝐼𝑢 𝐸𝑁𝐺
= = beberapa persen (2.11)
𝐼𝐹𝐺 𝐸𝑝ℎ

2.1.
Gambar 2.5. (a). Sistem delta dalam keadaan gangguan tanah
(b) Segi tiga tegangan dan arus hubung singkat
2.1.
Dengan mengabaikan arus ketidakseimbangan Iu , berarti
dalam keadaan hubung singkat, kita anggap bahwa
ketiga impedansi kapasitif kawat-kawat terhadap tanah
adalah sama atau:
𝑍𝐴 = 𝑍𝐵 = 𝑍𝐶 = 𝑍
Maka arus hubung singkat, Gambar 2.5,

𝐼𝐹𝐺 = − 𝐼𝐵 + 𝐼𝐶 (2.12)

𝐸𝐿−𝐿 𝐸𝑝ℎ
𝐼𝐵 = = 3
𝑍 𝑍

𝐸𝑝ℎ
𝐼𝐶 = 3
𝑍

2.1.
Jadi :
𝐸𝑝ℎ 𝐸𝑝ℎ
𝐼𝐹𝐺 = − 3𝐼𝐵 = − =
𝑍𝑧 𝑍ൗ
3
𝐸𝑝ℎ
= − ൗ𝑍𝐺 (2.13)

atau

𝐼𝐺𝐹 = −𝐼𝐹𝐺 = arus gangguan hubung


singkat kawat-tanah pada
sistem Delta.
2.1.
Arus gangguan kapasitif dari sistem DELTA tidak tergantung dari
tempat terjadinya gangguan, dan hanya tergantung
kapasitansi-ke tanah.

Pada sistem transmisi pengaruh kapasitansi dari seluruh sistem


dapat digantikan dengan satu kapasitansi ekivalen. Dengan
anggapan ini kita hanya memperhitungkan arus gangguan
kapasitif 𝐼𝐹𝐺 :

𝐼𝐹𝐺 = 𝐸𝑝ℎ 2𝜋𝑓. 𝐶0 10−3 . 𝑘𝑟 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒 (2.14)

dengan :
𝐸𝑝ℎ = tegangan fasa sistem dalam KV.
𝐶0 = kapasitansi urutan nol dari sistem dalam 𝜇𝐹.
𝑘𝑟 = faktor koreksi kr Tabel 2.1

2.2.
Faktor koreksi kr diperlukan dalam
memperhitungkan arus bocor yang
belum dimasukkan yaitu yang
disebabkan pengaruh kapasitansi dari
isolator-isolator dan alat- alat lainnya
yang ternyata berpengaruh sekali
terhadap arus gangguan, Tabel 2.1.

2.2.
Tabel 2.1. Harga faktor koreksi untuk
bermacam-macam tegangan sistem

Tegangan sistem K V Faktor koreksi 𝑘𝑟


11 1,16
33 1,13
66 1,11
110 1,09
154 1,08
220 1,07
2.2.
Di dalam praktek arus hubung singkat, 𝐼𝐹𝐺 dapat
diperoleh dari rumus-rumus pendekatan di bawah ini.
Rumus ini berlaku untuk saluran transmisi tunggal.
Kawat Transmisi Udara :
𝐾𝑉𝐿−𝐿 𝑥 𝑘𝑚𝑠
𝐼𝐹𝐺 = 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒 (2.15)
260
Kabel tanah :
𝐾𝑉𝐿−𝐿 𝑥 𝑘𝑚𝑠
𝐼𝐹𝐺 = 25 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒 (2.16)
260
H – H kabel :
𝐾𝑉𝐿−𝐿 𝑥 𝑘𝑚𝑠
𝐼𝐹𝐺 = 60 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒 (2.17)
260
(kms = kilometer sirkuit)
Harga-harga yang lebih teliti dapat diperoleh dari
Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Besar arus kapasitif gangguan tanah
untuk hantaran udara dalam Amper
per-km. (*)
Tegangan Tanpa Kawat Tanah Satu Kawat Tanah Dua Kawat Tanah

Kerja (KV) 1-line 2-line 1 -line 2-line 1 line 2-line

30 0,108 . 0,140 0.116 0,151 0,124 0,161


70 0,245 0,392 0,265 0,432 0,282 0,452
Untuk kabel tiga urat : 25 X Hantaran Udara

Untuk kabel 1 urat : 50 X Hantaran Udara

(*) Harga-harga dalam tabel diturunkan dari buku T & D


Westinghouse. 11
2.2.
Hunter dan Light memberikan rumus untuk menghitung
arus kapasitif gangguan tanah, berdasarkan Persamaan
(2.14).

10.000
𝐼𝐹𝐺 = 2𝜋𝑓𝑥𝑙, 49 𝑥10−6 𝑥𝑙, 15 𝐴𝑚𝑝. 𝑝𝑒𝑟 100 𝑘𝑚. (2.18)
3

dengan asumsi: 1,49 uF per 100 kilometer sirkuit hantaran


udara dengan kawat tanah, dan koreksi 15%.

Jadi :
𝐼𝐹𝐺 = 5 A untuk 50 Hz
= 6 A untuk 50 Hz

2.2.
Untuk transmisi tanpa kawat tanah harga arus
gangguan diambil 80% dari harga yang diberikan
oleh Persamaan (2.18).

Rumus di atas adalah harga pendekatan. Untuk


memperoleh harga yang lebih teliti harus dihitung
harga-harga kapasitansi urutan nol dari setiap
saluran dalam sistem.

2.2.
Nilai arus gangguan kapasitif ini sangat perlu
diketahui, karena beberapa pengalaman pada
berbagai-bagai sistem dengan netral terisolir pada
tegangan kerja yang berbeda-beda telah
menunjukkan bahwa gangguan tanah yang
menimbulkan busur tanah itu dapat padam dengan
sendirinya hanya apabila arus gangguan kapasitif
tidak lebih dari 5 Amper.

2.2.
Busur listrik dengan arus yang lebih besar akan
menimbulkan bahaya, oleh karena itu perlu dicari jalan
untuk menghilangkan akibat-akibat yang merugikan.
Salah satu jalan ialah dengan mengetanahkan langsung titik
netral trafo daya atau mengetanahkan melalui reaktansi
rendah.
Penyelesaian yang lain adalah dengan mengetanahkan
melalui kumparan Petersen. Cara ini sekaligus dapat
melenyapkan gangguan tanah dengan membuat busur
tanah padam sendiri, atau setidak-tidaknya bila gangguan
masih terus berlangsung, arus pada titik gangguan yang
mengalir ke tanah sudah mencapai suatu harga yang tidak
lagi membahayakan peralatan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pada sistem-sistem yang
masih kecil dalam keadaan gangguan satu fasa ke tanah
yang permanen, sistem masih diperbolehkan beroperasi
terus tanpa mengisolir bagian yang terganggu.
Sedangkan untuk gangguan tanah yang temporer, sistem itu
bisa kembali ke keadaan normal, sebab adanya pemadaman
sendiri tanpa terjadinya pembukaan pemutus daya.
Jadi untuk sistem-sistem yang kecil, sistem delta itu masih
menguntungkan.
Tetapi bila sistem itu sudah besar, pemadaman sendiri tidak
pasti lagi sebab adanya busur tanah yang tidak padam dan
yang terakhir ini akan menimbulkan tegangan transien yang
tinggi yang dapat membahayakan peralatan.
Soal-Soal:

2.2.
1. Suatu saluran udara 33 KV, 300 kms, 50 Hz,
menggunakan tiang kayu, kapasitansi total = 4,55 F.
a. Dengan menggunakan Persamaan (2.14) tentukanlah
besar arus gangguan kapasitif sistem itu.
b. Dengan menggunakan Persamaan (2.15) tentukanlah
besar arus gangguan kapasitif sistem itu.
c. Dengan menggunakan Persamaan (2.18) tentukanlah
besar arus gangguan kapasitif sistem itu.
Bandingkanlah ketiga hasil yang diperoleh diatas.

2.2.
2. Suatu sistem tenaga 66 KV, 50 Hz, mempunyai impedansi
shunt kapasitif : 𝑍𝐴 = 𝑍𝐶 = 1,08𝑍𝐵 = −𝑗900 𝑂ℎ𝑚.
a. Tentukanlah besar arus ketidakseimbangan Iu.
b. Tentukanlah besar tegangan ketidakseimbangan ENG.
c. Tentukanlah besar arus gangguan kapasitif IFG.

2.2.
3. Suatu sistem tenaga 33 KV, 50 Hz, mempunyai
kapasitansi ke tanah sbb, :
C = Cr = 5 F.
eB = 5,3 F.
a. Tentukanlah besar arus ketidakseimbangan Iu .
b. Tentukanlah besar tegangan ketidakseimbangan ENG.
c. Tentukanlah besar arus gangguan kapasitif IFG.

2.2.
3. Suatu sistem tenaga 33 KV, 50 Hz, mempunyai
kapasitansi ke tanah sbb, :
C = Cr = 5 F.
eB = 5,3 F.
a. Tentukanlah besar arus ketidakseimbangan Iu .
b. Tentukanlah besar tegangan ketidakseimbangan ENG.
c. Tentukanlah besar arus gangguan kapasitif IFG.

2.2.
4. Selesaikanlah Soal 2.2. bila:
ZA = 0,95 ZB dan Zg = 0,95 ZB
dimana ZC = — j 1.000 ohm.

5. Selesaikanlah Soal 2.1. bila tegangan sistem 69 KV, dan


kapasitansi total = 6,4 F.

2.2.
6. Suatu sistem besar, 150 KV, 50 Hz, mempunyai
impedansi shunt kapasitif :
a. Tentukanlah besar arus ketidakseimbangan Iu .
b. Tentukanlah besar tegangan ketidakseimbangan ENG.
c. Tentukanlah besar arus gangguan kapasitif IFG.

2.2.

Anda mungkin juga menyukai