2.1.
Bila terjadi hubung singkat ke tanah, arus hubung
singkat 𝐼𝐹𝐺 ,
𝐸𝑝ℎ
𝐼𝐹𝐺 = + 𝐼𝑢 (2.9)
𝑍𝐺
𝐼𝑢 𝐸𝑁𝐺
= = beberapa persen (2.11)
𝐼𝐹𝐺 𝐸𝑝ℎ
2.1.
Gambar 2.5. (a). Sistem delta dalam keadaan gangguan tanah
(b) Segi tiga tegangan dan arus hubung singkat
2.1.
Dengan mengabaikan arus ketidakseimbangan Iu , berarti
dalam keadaan hubung singkat, kita anggap bahwa
ketiga impedansi kapasitif kawat-kawat terhadap tanah
adalah sama atau:
𝑍𝐴 = 𝑍𝐵 = 𝑍𝐶 = 𝑍
Maka arus hubung singkat, Gambar 2.5,
𝐼𝐹𝐺 = − 𝐼𝐵 + 𝐼𝐶 (2.12)
𝐸𝐿−𝐿 𝐸𝑝ℎ
𝐼𝐵 = = 3
𝑍 𝑍
𝐸𝑝ℎ
𝐼𝐶 = 3
𝑍
2.1.
Jadi :
𝐸𝑝ℎ 𝐸𝑝ℎ
𝐼𝐹𝐺 = − 3𝐼𝐵 = − =
𝑍𝑧 𝑍ൗ
3
𝐸𝑝ℎ
= − ൗ𝑍𝐺 (2.13)
atau
dengan :
𝐸𝑝ℎ = tegangan fasa sistem dalam KV.
𝐶0 = kapasitansi urutan nol dari sistem dalam 𝜇𝐹.
𝑘𝑟 = faktor koreksi kr Tabel 2.1
2.2.
Faktor koreksi kr diperlukan dalam
memperhitungkan arus bocor yang
belum dimasukkan yaitu yang
disebabkan pengaruh kapasitansi dari
isolator-isolator dan alat- alat lainnya
yang ternyata berpengaruh sekali
terhadap arus gangguan, Tabel 2.1.
2.2.
Tabel 2.1. Harga faktor koreksi untuk
bermacam-macam tegangan sistem
10.000
𝐼𝐹𝐺 = 2𝜋𝑓𝑥𝑙, 49 𝑥10−6 𝑥𝑙, 15 𝐴𝑚𝑝. 𝑝𝑒𝑟 100 𝑘𝑚. (2.18)
3
Jadi :
𝐼𝐹𝐺 = 5 A untuk 50 Hz
= 6 A untuk 50 Hz
2.2.
Untuk transmisi tanpa kawat tanah harga arus
gangguan diambil 80% dari harga yang diberikan
oleh Persamaan (2.18).
2.2.
Nilai arus gangguan kapasitif ini sangat perlu
diketahui, karena beberapa pengalaman pada
berbagai-bagai sistem dengan netral terisolir pada
tegangan kerja yang berbeda-beda telah
menunjukkan bahwa gangguan tanah yang
menimbulkan busur tanah itu dapat padam dengan
sendirinya hanya apabila arus gangguan kapasitif
tidak lebih dari 5 Amper.
2.2.
Busur listrik dengan arus yang lebih besar akan
menimbulkan bahaya, oleh karena itu perlu dicari jalan
untuk menghilangkan akibat-akibat yang merugikan.
Salah satu jalan ialah dengan mengetanahkan langsung titik
netral trafo daya atau mengetanahkan melalui reaktansi
rendah.
Penyelesaian yang lain adalah dengan mengetanahkan
melalui kumparan Petersen. Cara ini sekaligus dapat
melenyapkan gangguan tanah dengan membuat busur
tanah padam sendiri, atau setidak-tidaknya bila gangguan
masih terus berlangsung, arus pada titik gangguan yang
mengalir ke tanah sudah mencapai suatu harga yang tidak
lagi membahayakan peralatan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pada sistem-sistem yang
masih kecil dalam keadaan gangguan satu fasa ke tanah
yang permanen, sistem masih diperbolehkan beroperasi
terus tanpa mengisolir bagian yang terganggu.
Sedangkan untuk gangguan tanah yang temporer, sistem itu
bisa kembali ke keadaan normal, sebab adanya pemadaman
sendiri tanpa terjadinya pembukaan pemutus daya.
Jadi untuk sistem-sistem yang kecil, sistem delta itu masih
menguntungkan.
Tetapi bila sistem itu sudah besar, pemadaman sendiri tidak
pasti lagi sebab adanya busur tanah yang tidak padam dan
yang terakhir ini akan menimbulkan tegangan transien yang
tinggi yang dapat membahayakan peralatan.
Soal-Soal:
2.2.
1. Suatu saluran udara 33 KV, 300 kms, 50 Hz,
menggunakan tiang kayu, kapasitansi total = 4,55 F.
a. Dengan menggunakan Persamaan (2.14) tentukanlah
besar arus gangguan kapasitif sistem itu.
b. Dengan menggunakan Persamaan (2.15) tentukanlah
besar arus gangguan kapasitif sistem itu.
c. Dengan menggunakan Persamaan (2.18) tentukanlah
besar arus gangguan kapasitif sistem itu.
Bandingkanlah ketiga hasil yang diperoleh diatas.
2.2.
2. Suatu sistem tenaga 66 KV, 50 Hz, mempunyai impedansi
shunt kapasitif : 𝑍𝐴 = 𝑍𝐶 = 1,08𝑍𝐵 = −𝑗900 𝑂ℎ𝑚.
a. Tentukanlah besar arus ketidakseimbangan Iu.
b. Tentukanlah besar tegangan ketidakseimbangan ENG.
c. Tentukanlah besar arus gangguan kapasitif IFG.
2.2.
3. Suatu sistem tenaga 33 KV, 50 Hz, mempunyai
kapasitansi ke tanah sbb, :
C = Cr = 5 F.
eB = 5,3 F.
a. Tentukanlah besar arus ketidakseimbangan Iu .
b. Tentukanlah besar tegangan ketidakseimbangan ENG.
c. Tentukanlah besar arus gangguan kapasitif IFG.
2.2.
3. Suatu sistem tenaga 33 KV, 50 Hz, mempunyai
kapasitansi ke tanah sbb, :
C = Cr = 5 F.
eB = 5,3 F.
a. Tentukanlah besar arus ketidakseimbangan Iu .
b. Tentukanlah besar tegangan ketidakseimbangan ENG.
c. Tentukanlah besar arus gangguan kapasitif IFG.
2.2.
4. Selesaikanlah Soal 2.2. bila:
ZA = 0,95 ZB dan Zg = 0,95 ZB
dimana ZC = — j 1.000 ohm.
2.2.
6. Suatu sistem besar, 150 KV, 50 Hz, mempunyai
impedansi shunt kapasitif :
a. Tentukanlah besar arus ketidakseimbangan Iu .
b. Tentukanlah besar tegangan ketidakseimbangan ENG.
c. Tentukanlah besar arus gangguan kapasitif IFG.
2.2.