Anda di halaman 1dari 4

 Halaman 128 - 131

Kebalikan dan prinsip demokrasi adalah prinsip kediktatoran yang berlaku pada
sistem politik otoriter atau totaliter Prinsip-prinsip ini bisa disebut sebagai prinsip
nondemokrasi, yaitu sebagai berikut.
a) Pemusatan kekuasaan yaitu kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif dan
kekuasaan yadikatif menjadi satu. Ketiga kekuasaan itu dipegang dan
dijalankan oleh satu lembaga saja.
b) Pemerintahan tidak berdasar konstitusional yaitu pemerintahan dijalankan
berdasarkan kekuasaan. Konstitusinya memberi kekuasaan yang besar pada
negara atau pemerintah.
c) Rule of Law atau prinsip negara kekuasaan yang ditandai dengan supremasi
kekuasaan dan ketidaksamaan di depan hukum.
d) Pembentukan pemerintahan tidak berdasar musyawarah tetapi melalui dekrit
e) Pemilihan umum yang tidak demokratis. Pemilu dijalankan hanya untuk
memperkuat keabsahan penguasa atau pemerintah negara.
f) Terdapat satu partai politik yaitu partai pemerintah atau ada beberapa partai
tetapi ada sebuah partai yang memonopoli kekuasaan.
g) Manajemen dan kepemimpinan yang tertutup dan tidak bertanggung jawab.
h) Menekan dan tidak mengakui hak-hak minoritas warga negara.
i) Tidak adanya kebebasan berpendapat, berbicara dan kebebasan pers. Kalau
pun ada pers maka pers tersebut sangat dibatasi.
j) Tidak ada perlindungan terhadap hak asasi manusia bahkan sering terjadi
pelanggaran atas hak asasi manusia
k) Badan peradilan yang tidak bebas dan bisa dintervensi oleh penguasa.
l) Tidak ada kontrol atau pengendalian terhadap administrasi dan birokrasi
Birokrasi pemerintah sangat besar dan menjangkau ke seluruh wilayah
kehidupan bermasyarakat
m) Mekanisme dalam kehidupan politik dan sosial tidak dapat berubah dan
bersifat sama.
n) Penyelesaian perpecahan atau perbedaan dengan cara kekerasan dan peng
gunaan paksaan
o) Tidak ada jaminan terhadap hak-hak dan kebebasan individu dalam batas
tertentu misalnya; kebebasan berbicara, kebebasan beragama, bebas dari
rasa takut.
p) Prinsip dogmatisme dan banyak berlaku doktrin.

5. Demokrasi sebagai Sikap Hidup


Pemerintahan atau sistem politik demokrasi tidak datang, tumbuh dan berkembang
dengan sendirinya. Demokrasi bukanlah "taken form granted" Demokrasi membutuhkan
usaha nyata dari setiap warga maupun penyelenggara negara untuk berperilaku sede mikian
rupa sehingga mendukung pemerintahan atau sistem politik demokrasi

Menurut John Dewey dalam Zamroni (2001), ide pokok demokrasi adalah pandangan
hidup yang dicerminkan dengan perlunya partisipasi dari setiap warga yang sudah dewasa
dalam membentuk nilai-nilai yang mengatur kehidupan.

Demokrasi merupakan suatu keyakinan, suatu prinsip pertama dan utama yang harus
dijabarkan dan dilaksanakan secara sistematis dalam bentuk aturan sosial politik. Menurut
Nurcholish Madjid, demokrasi sebagai proses berisikan norma norma yang menjadi
pandangan hidup bersama. Demokrasi adalah proses menuju dan menjaga civil society yang
menghormati dan berupaya merealisankan nilai-nilai demokrasi. Demokrasi sebagai way of
live (pandangan hidup) dalam seluk beluk sendi kehidupan bernegara baik oleh rakyat
(masyarakat) maup pemerintah. (Tim ICCE UIN, 2003).

Menurut Padmo Wahyono Alfian & Oetojo Usman (1990), demokra adalah suatu pola
kehidupan masyarakat yang sesuai dengan keinginan ataupun pandangan hidup manusia
yang berkelompok tersebut. Demokrasi merupakan bentuk kehidupan bersama dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagai sikap hidup maka demokrasi
berisi nilai-nilai atau norma yang hendaknya dimiliki oleh warga yang menginginkan
kehidupan demokrasi

Dengan demikian pemahaman demokrasi sebagai sikap hidup mensyaratkan adanya


kultur (budaya) demokrasi yang berkembang di masyarakat. Budaya demokrasi merupakan
praktik kehidupan berdemokrasi yang dilandasi oleh nilai- nilai demokrasi yang diyakini
masyarakatnya. Kuatnya budaya hidup demokrasi ini selanjutnya menjadi basis bagi
tegaknya sistem politik demokrasi negara.

6. Demokratisasi

Demokratisasi adalah penerapan kaidah-kaidah atau prinsip-prinsip demokrasi pada


setiap kegiatan politik kenegaraan. Tujuannya adalah terbentuknya kehidupan politik yang
bercirikan demokrasi. Demokratisasi merujuk pada proses perubahan menuju pada sistem
pemerintahan yang lebih demokratis.
Demokratisasi melalui beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut.

A. Tahapan pertama adalah pergantian dari penguasa nondemokratiske


penguasa demokrasi.
B. Tahapan kedua adalah pembentukan lembaga-lembaga dan tertib politik
demokrasi
C. Tahapan ketiga adalah konsolidasi demokrasi.
D. Tahapan keempat adalah praktek demokrasi sebagai budaya politik
bernegara.

Dalam rumusan yang hampir sama, Samuel Huntington (2001), menyatakan bahwa
proses demokratisasi melalui 3 tahapan, yaitu pengakhiran rezim non- demokratis,
pengukuhan rezim demokratis, dan pengkonsolidasian sistem yang demokratis.

7. Nilai (Kultur) Demokrasi

Henry B. Mayo dalam Mirriam Budiardjo (2008) menyebutkan adanya (8) delapan nilai
demokrasi, yaitu sebagai berikut.
1. Menyelesaikan pertikaian-pertikaian secara damai dan sukarela
2. Menjamin terjadinya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang selalu
berubah.
3. Pergantian penguasa dengan teratur
4. Penggunaan paksaan sesedikit mungkin
5. Pengakuan dan penghormatan terhadap nilai keanekaragaman
6. Menegakkan keadilan.
7. Memajukan ilmu pengetahuan.
8. Pengakuan dan penghormatan terhadap kebebasan.

Zamroni (2001) menyebutkan adanya kultur atau nilai demokrasi antara lain;
1. toleransi,
2. kebebasan mengemukakan pendapat,
3. menghormati perbedaan pendapat,
4. memahami keanekaragaman dalam masyarakat,
5. terbuka dan komunikasi,
6. menjunjung nilai dan martabat kemanusiaan,
7. percaya diri,
8. tidak menggantungkan pada orang lain,

Anda mungkin juga menyukai