Kelompok 3
Berikut adalah informasi data geologi di kecamatan Tanjung Karang Pusat, Kota Bandar
Lampung, Provinsi Lampung:
1. Bekas Tutupan Lahan Sebagian besar wilayah kecamatan Tanjung Karang Pusat
merupakan daerah pemukiman dan perkantoran. Namun, terdapat beberapa area bekas
tutupan lahan yang telah dialihfungsikan menjadi kawasan komersial, seperti Pasar
Bambu Kuning dan Pasar Baru.
2. Daerah Banyak Pemukiman Sebagian besar wilayah kecamatan Tanjung Karang Pusat
merupakan daerah pemukiman dan perkantoran. Beberapa kawasan yang cukup padat
penduduk antara lain Jalan Basuki Rahmat, Jalan Raden Saleh, dan Jalan Sudirman.
3. Hutan Tidak terdapat area hutan di kecamatan Tanjung Karang Pusat.
4. Sungai Kecamatan Tanjung Karang Pusat dilintasi oleh Sungai Way Sekampung dan
Sungai Batanghari yang berfungsi sebagai saluran pembuangan air dari wilayah
perkotaan. Sungai-sungai ini mempunyai potensi sebagai sumber air tanah.
5. Danau Tidak terdapat area danau di kecamatan Tanjung Karang Pusat.
6. Hidrogeologi Secara hidrogeologi, kecamatan Tanjung Karang Pusat tergolong daerah
yang memiliki potensi air tanah yang cukup besar. Beberapa zona akuifer yang
potensial di kecamatan ini antara lain Formasi Talang Akar dan Formasi Air Benakat
yang memiliki kedalaman akuifer 20-50 meter dan debit air yang mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan air permukiman dan industri di sekitar kecamatan. Namun,
karena tekanan air tanah yang tinggi di daerah perkotaan, maka potensi pencemaran
air tanah di kecamatan Tanjung Karang Pusat cukup tinggi dan perlu diwaspadai.
Bekas tutupan lahan: Daerah Bukit Sakura Kemiling pada umumnya telah dikembangkan
menjadi kawasan pemukiman dan komersial, sehingga tutupan lahan alami seperti hutan dan
semak belukar telah berkurang. Namun, beberapa bagian daerah ini masih dapat ditemukan
dengan tutupan lahan alami seperti kebun atau lahan pertanian.
Daerah pemukiman: Bukit Sakura Kemiling adalah salah satu wilayah di Kota Bandar
Lampung yang padat penduduk. Daerah ini terdiri dari berbagai pemukiman seperti
perumahan, perkampungan, dan permukiman padat penduduk.
Hutan: Terdapat beberapa hutan kecil yang tersebar di sekitar daerah Bukit Sakura Kemiling.
Namun, mayoritas hutan di daerah ini telah dikonversi menjadi kawasan pemukiman atau
pertanian.
Sungai: Daerah Bukit Sakura Kemiling terletak di sepanjang Sungai Way Sekampung, yang
merupakan sungai utama di kota Bandar Lampung. Sungai Way Sekampung berperan penting
dalam penyediaan air permukaan dan menjaga ketersediaan air tanah.
Hidrogeologi: Bukit Sakura Kemiling termasuk dalam wilayah yang memiliki potensi air
tanah dengan kedalaman 0-50 meter dari permukaan tanah. Namun, kualitas air tanah di
daerah ini perlu diwaspadai karena potensi kontaminasi dari limbah domestik dan industri.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan air yang baik untuk menjaga kualitas air tanah
di daerah ini.
Berikut adalah informasi data geologi di kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar
Lampung, Provinsi Lampung:
1. Bekas Tutupan Lahan Di kecamatan Tanjung Karang Barat terdapat beberapa area
bekas tutupan lahan yang umumnya telah dialihfungsikan menjadi permukiman atau
perkantoran. Namun, beberapa daerah bekas tutupan lahan di kecamatan Tanjung
Karang Barat masih mempertahankan fungsinya sebagai area hijau, seperti Taman
Kota Gajah, Taman Tugu Adipura, dan Taman Wisata Mekarsari.
2. Daerah Banyak Pemukiman Sebagian besar wilayah kecamatan Tanjung Karang Barat
merupakan daerah pemukiman, baik permukiman padat maupun permukiman yang
lebih jarang. Beberapa kawasan yang cukup padat penduduk antara lain Jalan Ikan
Hiu, Jalan Basuki Rahmat, dan Jalan Diponegoro.
3. Hutan Di kecamatan Tanjung Karang Barat tidak terdapat area hutan yang signifikan.
Namun, terdapat beberapa area hijau yang mempertahankan fungsinya sebagai area
resapan air dan penyerap polutan, seperti Taman Kota Gajah dan Taman Tugu
Adipura.
4. Sungai Kecamatan Tanjung Karang Barat dilintasi oleh Sungai Way Lunik yang
berfungsi sebagai saluran pembuangan air dari wilayah perkotaan. Sungai ini
mempunyai potensi sebagai sumber air tanah.
5. Danau Tidak terdapat area danau di kecamatan Tanjung Karang Barat.
6. Hidrogeologi Secara hidrogeologi, kecamatan Tanjung Karang Barat tergolong daerah
yang memiliki potensi air tanah yang cukup besar. Beberapa zona akuifer yang
potensial di kecamatan ini antara lain Formasi Talang Akar dan Formasi Air Benakat
yang memiliki kedalaman akuifer 20-50 meter dan debit air yang mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan air permukiman dan industri di sekitar kecamatan. Namun,
karena tekanan air tanah yang tinggi di daerah perkotaan, maka potensi pencemaran
air tanah di kecamatan Tanjung Karang Barat cukup tinggi dan perlu diwaspadai.