ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membantu investor mengetahui saham mana yang
dikategorikan undervalued dan mana saham yang dianggap overvalued menggunakan
metode CAPM. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel yang
diteliti menggunakan saham sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI periode
2006-2019. Kriteria pemilihan saham dalam penelitian ini yaitu memilih saham yang
undervalued dimana Ri>E(Ri). Hasil penelitian menunjukan bahwa sektor otomotif dan
komponen memiliki beta yang defensif yaitu sebesar (0,47038 < 1). Rata-rata return sektor
otomotif sebesar 0,55% dengan kategori saham pada sektor ini memperoleh hasil yaitu 8
dari 9 sampel penelitian adalah saham undervalued atau [Ri.>E(Ri)]. Saham tersebut
adalah ASII, AUTO, GDYR, IMAS, INDS, MASA, PRAS dan SMSM. Terdapat 1 saham
yang dikategorikan saham overvalued yaitu saham GJTL.
Kata Kunci: return, risiko, undervalued, overvalued dan CAPM.
ABSTRACT
This study aims to help investors determine which stocks are categorized as
undervalued and which stocks are considered overvalued using the CAPM method. This
research is quantitative descriptive. The sample studied uses the automotive sector stocks
and components listed on the IDX for the period 2006-2019. The criteria for selecting
stocks in this study are choosing undervalued stocks where Ri> E (Ri). The results showed
that the automotive sector and components had a defensive beta (0.47038 <1). The
average return of the automotive sector is 0.55% with the stock category in this sector
getting results, namely 8 of the 9 research samples are undervalued stocks or [Ri.> E
(Ri)]. These shares are ASII, AUTO, GDYR, IMAS, INDS, MASA, PRAS and SMSM. There
is 1 share that is categorized as overvalued stock, namely GJTL shares.
Keywords: return, risiko, undervalued, overvalued dan CAPM.
Sumber data: www.Yahoofinance.com (Data yang sudah diolah oleh peneliti 2019)
Gambar 1
Grafik Rata-Rata Return Saham sub Sektor Otomotif dan Komponen 2014-2019
Gambar return diatas, terdapat dua perusahaan yang memiliki
memperlihatkan bahwa sektor yang return lebih besar dari rata-rata return 6
dianggap menjadi tulang punggung tahun terakhir dan juga mendapatkan rata-
pemerintah dalam mewujudkan target rata return dalam 6 tahun terakhir ≥1%
pertumbuhan industri tidak selalu yaitu ASII dan GJTL.
memberikan return yang baik pula. Hanya
Beta Saham
2.000
ASII
AUTO 1.500
Axis Title
GDYR 1.000
GJTL 0.500
IMAS -
AUT MAS SMS
INDS ASII GDYR GJTL IMAS INDS PRAS
O A M
MASA beta 1.20 1.20 0.62 1.80 0.76 1.18 0.48 0.93 0.54
Sumber data: www.Yahoofinance.com (Data yang sudah diolah oleh peneliti 2019)
Gambar 2
Grafik Rata-Rata Beta Saham Perusahaan Sektor Otomotif dan Komponen 2014-2019
Berdasarkan grafik risiko yang memiliki nilai beta <1 yaitu, GDYR,
sistematis (β) 9 perusahaan sektor IMAS, MASA, PRAS dan SMSM yang
otomotif dan komponen memiliki nilai dapat diartikan memiliki risiko yang
beta yang beragam. Terdapat 5 perusahaan rendah. Selain itu terdapat 4 emiten yang
Beta
Notasi:
“Beta adalah kovarians return
𝑅𝑖 = return saham sekuritas dengan return pasar yang
𝑃𝑡 = harga saham pada saat t distandarisasi dengan varians return
𝑃𝑡−1 = harga saham pada saat t-1 saham.” Tandelilin (2010). Menurut
2. Tingkat pengembalian pasar Jogiyanto (2017), beta merupakan suatu
Tingkat pengembalian pasar pengukur volatilitas (volatility) return
adalah tingkat dimana pengembalian suatu sekuritas atau retun portofolio
tersebut didasarkan pada terhadap return pasar. Volatilitas dapat
perkembangan indeks harga saham. didefinisikan sebagai fluktuasi dari return-
rumus yang digunakan untuk return suatu sekuritas atau portofolio
menghiung tingkat pengembalian dalam suatu peiode waktu tertentu. Jika
pasar, menurut (Jogiyanto, 2017) fluktuasi return-return sekuritas atau
dapat dirumuskan sebagai berkut: portofolio secara statistic mengikuti
fluktuasi dari return-return pasar, maka
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡 − 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1
𝑅𝑚 = beta dari sekuritas atau portofolio disebut
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1
dikatakan bernilai 1.
Rumus untuk risiko sistematis tiap
Notasi: sekuritas adalah sebagai berikut:
𝑅𝑚 =Tingkat pengembalian pasar 𝑁
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡 =Indeks harga saham periode t (𝑅𝑖 − 𝑅𝑖 )(𝑅𝑚 − 𝑅𝑚
𝛽𝑖 = ∑ ( )
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1 =Indeks harga saham (𝑅𝑚 − 𝑅𝑚 )
𝑡=1
periode t-1
Dari tabel tersebut, terlihat bahwa melalui CAPM akan menjadi estimasi
saham undervalue memiliki kesamaan yang baik bagi investor. Dimana hasil
pada penelitian ini yaitu memiliki β<1, estimasi tersebut akan menjadi informasi
sementara saham dengan β>1 merupakan yang menguntungkan bagi investor untuk
saham overvalue. Sebagaimana telah menilai saham mana yang memberikan
diuraikan sebelumnya, bahwa estimasi keuntungan yang lebih dari yang
return dan risiko sekuritas yang dilakukan diharapkannya. Dalam penilaian ini,
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan 3. Berdasarkan metode Capital Asset
pembahasan yang telah diuraikan pada Pricing Model (CAPM)
bab sebelumnya, mengenai “ Penggunaan pengelompokan dari 9 saham
Metode Capital Asset Pricing Model perusahaan otomotif dan komponen
(CAPM) dalam Keputusan Berinvestasi yaitu, terdapat 8 saham yang
pada Sektor Otomotif dan Komponen dikategorikan sebagai saham
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia undervalued diantaranya ASII, AUTO,
Periode 2006-2019” maka dapat diperoleh GDYR, IMAS, INDS, MASA, PRAS
beberapa kesimpulan dari penelitian ini dan SMSM. Keputusan yang harus
sebagai berikut: diambil oleh para investor pada sub
1. Berdasarkan metode Capital Asset sektor otomotif dan komponen ini
Pricing Model (CAPM) tingkat adalah dengan mempertimbangkan
pengembalian saham individu (Ri) pada untuk membeli saham saham dan
sektor otomotif dan komponen menahan saham dengan nilai beta yang
beragam, dengan hasil return rill rendah atau berkategori undervalue,.
tertinggi yaitu pada saham INDS yaitu Sedangkan saham dengan kategori
sebesar 4,32% dan yang terendah pada overvalued adalah saham yang
saham GJTL sebesar 0,31%. Dengan memiliki nilai investasi lebih tinggi
rata-rata tingkat pengembalian individu dari nilai aslinya yaitu saham GJTL.
saham sebesar 1, 73%. Keputusan yang diambil oleh investor
2. Berdasarkan analisis data adalah dengan menjual saham tersebut
menggunakan metode CAPM, risiko sebelum harga saham itu menjadi
sistematis (β) pada sektor otomotif dan turun.
komponen menunjukan beta saham Saran
yang defensif karena memiliki rata-rata Berdasarkan hasil penelitian dan
β<1 yaitu sebesar 0,470383667. pembahasan yang telah diuraikan, maka
Dengan hasil beta tertinggi pada saham peneliti dapat memberikan saran terkait
GJTL sebesar 1,326886 dan yang dengan penelitian yang dilakukan
terendah pada saham ASII sebesar - mengenai “Penggunaan Metode Capital
1,6348. Asset Pricing Model (CAPM) dalam
Keputusan Berinvestasi Pada Sub-Sektor