OLEH :
NPM : 2020.61.0473
(STIEPAN)
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
naik dapat dilhat dari banyaknya pembangunan di berbagai sector terutama pada
mendapatkan dana atau tambahan modal ialah dengan melalui pasar modal.
Pasar modal (capital market) adalah pertemuan antara pihak yang memiliki
untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang (jangka panjang lebih dari 1
tahun) yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham),
pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan
bursa efek selain dilihat dari semakin banyaknya anggota bursa efek juga dapat
dilihat dari perubahan harga saham yang diperdagangankan. Perubahan harga
saham dapat memberikan petujunjuk tentang aktivitas yang terjadi di pasar modal
Pesatnya perkembangan yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini
yakin bahwa investasi yang diterimanya adalah benar, serta tidak ada pihak lain
yang dibutuhkan oleh investor berasal dari laporan keuangan. Laporan keuangan
menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat
analisis teknikal adalah upaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar)
baik, sebaliknya jika harga saham menurun maka kondisi perusahaan di mata
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang
Salah satu jenis sekuritas yang paling popular dipasar modal adalah
sekuritas saham, saham adalah kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal,
nama perusahaan dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada
dipengaruhi oleh faktor seperti kinerja perusahaan, dividen, tingkat suku bunga,
faktor di atas, harga saham akan mengalami perubahan naik atau turun. Oleh
karea itu, harga saham merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan.
barang berserta pelayanan dari suatu produk (Hassan, 2014). Sedangkan untuk
saham ialah surat berharga yang berasal dari perusahaan berbentuk perseroan
masyarakat yang membeli saham emiten pada saat IPO dinyatakan sebagai
Harga saham atau stock price ialah nilai perlembar saham pada perusahaan
yang berlaku di pasar modal (Ardiyanto et al., 2020). Harga saham merupakan
gambaran dari kinerja suatu perusahaan pada periode tertentu, dimana bila dalam
cenderung meningkat. Salah satu faktor yang bisa memprediksi harga saham ialah
rasio aktivitas (Wira, 2015 dalam Widianingsih, 2021). Selain itu, harga saham ini
laporan keuangan, harga saham bisa dilihat pada harga penutupan (closing price).
Otomotif dan Komponennya jangka waktu lima tahun dari tahun 2018-2022
Tabel 1.1
Harga Saham Perusahaan Sub Sektor Otomotif dan Komponennya
Tahun 2018-2022
di empat belas perusahaan sub sektor otomotif dan komponennya yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami perubahan signifikan atau yang biasa
disebut berfluktuasi. Dimana pada perusahaan dengan kode saham INDS, LPIN,
dan BRAM sama-sama mengalami kenaikan harga saham ditahun 2018 ke tahun
2019, lalu turun pada tahun 2020 kembali naik di tahun 2021 dan kemudian turun
kembali di tahun 2022. Kenaikan harga saham di tahun 2018 ke 2019 juga terjadi
pada perusahaan dengan kode saham GDYR dan SMSM, yang kemudian turun
ditahun 2019 sampai 2021 dan mulai meningkat Kembali di tahun 2022.
saham ditahun 2019, perusahaan dengan kode saham GJTL dan MASA justru
mengalami penurunan harga saham dari tahun 2018 ke tahun 2019. Tetapi harga
saham dua perusahaan ini mulai meningkat dari tahun 2020 sampai tahun 2021
dan Kembali turun ditahun 2022. Selain itu, pada tahun 2018 sampai tahun 2020
perusahaan dengan kode saham MPMX, BOLT, dan PRAS harga sahamnya
mengalami penurunan, dan kemudian naik Kembali di tahun 2021 lalu turun
Untuk empat perusahaan lainnya dengan kode saham IMAS, ASII, AUTO,
dan CARS tidak dijelaskan secara rinci. Karena mengalami perubahan harga
saham yang cenderung berbeda setiap tahunnya atau bahkan harga sahamnya tetap
dari tahun sebelumnya ke tahun berikutnya. Berdasarkan tabel diatas maka penulis
menggambarkan ilustrasi naik turunnya harga saham dari empat belas perusahaan
sub sector otomotif dan komponennya dalam bentuk line chart berikut :
Gambar 1.1
Line Chart Harga Saham Perusahaan Sub Sektor Otomotif dan
Komponennya
Tahun 2018-2022
perusahaan sub sector otomotif dan komponennya yang ada di Bursa Efek
laba selama periode tertentu. Profitabilitas adalah hasil akhir bersih dari berbagai
adalah merupakan rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva
dari total aktiva yang dipergunakan untuk operasi perusahaan mampu memberikan
keuangan juga dapat menggunakan Return On Equity (ROE). ROE ialah indikator
melihat seberapa besar tingkat efisiensi dari penggunaan modal oleh perusahaan
Sementara itu, terdapat rasio lainnya yaitu Earning Per Share (EPS) suatu
bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada pada pemegang saham dari
setiap lembar saham yang dimiliki. Earning per Share (EPS) diartikan sebagai
laba dari setiap lembar saham perusahaan. Rasio ini menunjukkan seberapa tinggi
tingkat perolehan laba perusahaan (Oktavian, 2019). Hal ini yang menarik
keuntungan sebesar-besarnya.
Serta rasio Debt to Equity Ratio atau DER adalah rasio keuangan utama
dan digunakan untuk menilai posisi keuangan suatu perusahaan (Kasmir, 2013).
Debt to equity ratio (DER) ini rasio yang dipakai untuk mengukur utang dengan
ekuitas. Rasio ini dihitung dengan cara membandingkan antara seluruh utang,
termasuk utang lancar, dengan seluruh ekuitas perusahaan. Rasio DER dianggap
modalnya. Semakin tinggi rasio DER, maka semakin tidak menentu profitabilitas
hutangnya
Penulis memilih rasio ROA dan ROE sebagai faktor yang mempengaruhi
harga saham karena ROA dan ROE merupakan rasio yang mewakili
EPS menunjakan berapa rupiah laba yang diterima investor atas setiap lembar
Salamona Dewi dan Agus Endro Suwarno (2022) yang berjudul Pengaruh ROA,
ROE, EPS dan DER Terhadap Harga Saham Perusahaan (Studi Empiris pada
mengatakan bahwa (ROA), Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER)
ROE, DER, EPS, dan PER Terhadap Harga Saham Perusahaan Telekomunikasi di
(DER) berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham, dan Earning Per
ROA, DER, dan CR Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan
Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengatakan bahwa Earning Per
Share secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan
makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Return On Asset secara parsial
yang terdaftar di BEI. Debt to Equity Ratio secara parsial tidak berpengaruh
terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar
di BEI.
Menurut penelitiaan yang dilakukan oleh Muhammad Fala Dika Prodi dan
Hiras Pasaribu berjudul Pengaruh EPS, ROA, dan DER Terhadap Harga Saham
terhadap harga saham. Sedangkan untuk variabel DER (Debt to Equity Ratio)
Putu Yeni Astiti (2020) berjudul Pengaruh DER, ROE dan ROA Terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
Indonesia.
modalnya kepada perusahaan yang bersangkutan, oleh karena itu penulis tertarik
untuk mengangkat masalah ini sebagai bahan penulisan skripsi dengan judul
Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham pada
Indonesia”.