Anda di halaman 1dari 39

KELOMPOK 5

Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai


Perusahaan, Harga Saham dan Return
Saham Perusahaan dalam Indeks High
Dividen 20 di Bursa Efek Indonesia Tahun
2021
Ananda Fadia Azzahra 2010312220010
Nasywa Ghaida Salsabila 2010312220040
Putri Naiya Andayani Abdul Azis 2010312220017
Zasmina Aulia 2010312220016
PEMBAHASAN

01 02 03
Latar Belakang Penelitian Pendahuluan Rumusan Masalah

04 05 06
Tujuan dan Manfaat Landasan Teori Kerangka Teori
Penelitian

07 08
Hipotesis Penelitian Daftar Pustaka
Latar Belakang
Sebuah parameter untuk menilai perusahaan adalah nilai perusahaan yang mencerminkan
perkembangan perusahaan di masa depan. Agar mendapatkan kepercayaan dari investor agar berani
dan tertarik untuk melakukan penanaman modal di perusahaan, maka nilai perusahaan haruslah baik.
Pentingnya nilai perusahaan ini di karenakan tingkat kemakmuran dan kesejahteraan dari pemilik
saham sejalan dengan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan tergambarkan dari harga sahamnya. Harga pasar saham bertindak
sebagai barometer kinerja keuangan perusahaan yang sangat penting untuk mengetahui nilai
perusahaan. Semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan (Surya Abbas
& Dillah, 2020). Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi nilai perusahaan, hal ini
disebabkan nilai yang tinggi itu memperlihatkan adanya kemakmuran pemilik saham yang tinggi
juga (Maharani, 2022). Peningkatan nilai perusahaan dapat tercapai apabila ada kerja sama antara
manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi sharehoder maupun stakeholder dalam
membuat keputusan keuangan dengan tujuan memaksimumkan modal kerja yang dimiliki.
Hal yang cukup penting bagi meningkatnya nilai perusahaan adalah besarnya pembagian
dividen perusahaan. Dividen digunakan sebagai sinyal bagi prospek perusahaan dimasa yang akan
datang. Rasio pembagian dividen atau dividend payout ratio dinilai sangat penting bagi investor
karena sangat erat kaitannya dengan kebijakan perolehan laba perusahaan. Pengukuran atau paramater
besaran dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham.(Wati et al., 2018)
Keputusan investasi seorang pemilik saham untuk menanamkan modalnya juga didasari
oleh kebijakan dividen perusahaan. Kebijakan dividen adalah menentukan berapa banyak keuntungan
yang akan diperoleh oleh pemegang saham. Para investor memiliki pandangan sendiri terhadap hal ini,
menurut mereka kebijakan dividen yang diterapkan dalam sebuah perusahaan adalah faktor yang
cukup penting untuk menilai sebuah perusahaan. Dividen digunakan sebagai sinyal bagi prospek
perusahaan dimasa yang akan datang. Rasio pembagian dividen atau dividend payout ratio dinilai
sangat penting bagi investor karena sangat erat kaitannya dengan kebijakan perolehan laba perusahaan.
Pengukuran atau paramater besaran dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham.
Guinan (2009:96) mendefinisikan dividend payout ratio sebagai persentase keuntungan
yang dibagikan kepada investor dalam bentuk dividen yang dihitung dengan membandingkan dividen
kas per saham dengan labaThisper
is asaham.
slide structure
Hal ini based on a minitheme
didukung presentation
oleh penelitian Martha & Juliani (2018) yang
You can delete this slide when you’re done editing the presentation
mengatakan bahwa rasio pembayaran dividen sering digunakan bersamaan dengan kebijakan dividen
Dalam melakukan investasi, biasanya pemegang saham atau investor akan
mengharapkan keuntungan atau pengembalian berupa dividen atau berupa capital gain. Dari sudut
pandang investor, dividen bisa menjadi peranan yang penting untuk menjaga hubungan baik
perusahaan dengan pemegang saham.
Di Indonesia, terdapat berbagai perusahaan yang membagikan dividen, baik secara
konstan, meningkat setiap tahun, tidak rutin, maupun tidak sama sekali. Dari berbagai indeks yang
disediakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat indeks High Dividend 20 (IDX HIDIV20).
Dikutip dari idx.co.id, IDX High Dividend 20 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari
20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang
tinggi.
Tabel Emiten
DPR Harga Saham
Emiten 2018 2017 2019 2020 2021 2018 2017 2019 2020 2021
ADMF 36% 39% 43% 103% 42% 9.100 7.125 10.400 8.975 7.700
ADRO 53% 46% 47% 102% 16% 1.215 1.860 1.487 1.430 2.250
ANTM 35% 19% 35% 35% 32% 765 625 840 1.935 2.250
ASII 40% 40% 40% 29% 48% 8.225 8.050 6.925 6.425 5.700
BBCA 27% 32% 48% 48% 46% 5.200 4.380 6.685 6.770 7.300
BBNI 29% 32% 24% 89% 25% 8.800 9.900 7.850 6.175 6.750
BBRI 181% 50% 60% 65% 61% 3.660 3.640 4.400 4.170 4.110
BMRI 45% 45% 60% 61% 63% 7.375 8.000 7.675 6.325 7.025
CPIN 37% 20% 53% 35% 51% 6.500 3.000 6.525 4.940 7.250
HEXA 136% 80% 47% 117% 82% 3.050 3.000 2.260 3.480 6.150
HMSP 99% 93% 99% 162% 118% 3.710 4.730 2.100 1.505 965
INDF 50% 50% 50% 38% 50% 7.450 7.625 7.925 6.850 6.325
ITMG 88% 93% 68% 76% 18% 20.250 20.700 11.475 13.850 20.400
KLBF 49% 50% 37% 58% 50% 1.520 1.690 1.620 1.480 1.615
MPMX 118% 55% 89% 426% 85% 770 970 665 494 1.145
PTBA 75% 71% 88% 35% 90% 4.300 2.460 2.660 2.810 2.710
TLKM 75% 90% 82% 80% 81% 3.750 4.440 3.970 3.310 4.040
TOWR 70% 55% 51% 49% 51% 690 4.000 805 960 1.125
UNTR 45% 40% 60% 40% 61% 27.350 35.400 1.525 26.600 22.150
UNVR 490% 498% 497% 99% 99% 45.400 55.900 42.000 7.350 4.110
Kebijakan dividen dapat dihubungkan dengan nilai perusahaan. Pengertian kebijakan dividen yang optimal
(optimal dividend policy) adalah kebijakan dividen yang menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini
dan pertumbuhan di masa mendatang sehingga memaksimumkan harga saham perusahaan.

Pada data di atas diperlihatkan bahwa saham-saham yang tergolong high dividend 20 memiliki pergerakan
yang beragam dalam harga sahamnya. Ada saham yang membagikan dividennya namun harganya naik, dan
ada saham yang malah turun. Keadaan tersebut ada yang sepenuhnya dipengaruhi oleh dividend payout ratio
dan ada juga yang tidak. Seperti yang terlihat pada BBCA dan ANTM dimana ke dua perusahaan tersebut
mengalami kenaikan pada dividend payout ratio juga harga sahamnya.

Namun sebaliknya perusahaan ASII dan BBRI mengalami penurunan pada dividend payout ratio juga
harga sahamnya. Adapun dengan ADMF dan ADRO yang dimana angka persentase dividend payout
ratio naik sedangkan harga sahamnya mengalami penurunan.

A picture is worth a
Kondisi berbeda dialami oleh CPIN dan TOWR dimana ke dua perusahaan tersebut memiliki angka
persentase dividend payout ratio mengalami penurunan sedangkan harga saham mereka malah
mengalami kenaikan.
thousand words
Harga saham seperti yang dikatakan sebelumnya
menggambarkan nilai perusahaan. Maka karena
adanya perubahan ini nilai perusahaan juga berubah.
Semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula
nilai perusahaan (Surya Abbas & Dillah, 2020). Karena
kebijakan dividen mempengaruhi harga saham, maka
ini juga akan memberikan pengaruh kepada nilai
perusahaan. Para investor menggunakan kebijakan
dividen guna menilai baik buruknya suatu perusahaan,
dengan kebijakan itu dapat membawa pengaruh
terhadap harga saham yang dapat mempengaruhi nilai
perusahaan. (Melati, 2021).
Pada penelitian yang dilakukan oleh (Nurokhmah & Laksana, 2022) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia selama periode 2018- 2021 didapatkan hasil bahwa pembayaran dividen rasio
mempengaruhi nilai perusahaan secara positif dan signifikan, hal ini mendukung teori teori bird-in-hand dan teori
relevansi dividen, investor lebih memilih kepastian dividen daripada ketidakpastian keuntungan modal di masa
depan (Lintner, 1956; Walter, 1963; Gordon, 1959). Oleh karena itu, kedua teori menyatakan bahwa perilaku
investor dipengaruhi oleh pembayaran dividen, perusahaan yang memberikan pembayaran dividen yang lebih
tinggi lebih banyak dicari oleh investor dan kemudian berdampak pada harga pasar yang lebih tinggi. Hasil
penelitian ini juga mengkonfirmasi teori pensinyalan dividen yang menyatakan bahwa dividen menandakan
beberapa informasi pribadi tentang profitabilitas perusahaan. Perusahaan yang membayar dividen lebih tinggi
lebih menguntungkan daripada perusahaan yang membayar dividen lebih kecil. Dengan demikian, harga saham
akan naik setelah pengumuman kenaikan pembayaran dividen dan harga saham akan turun ketika perusahaan
mengumumkan bahwa pembayaran dividen lebih rendah.
Namun hasil yang berbeda ditemukan (Bon & Hartoko, 2022) pada seluruh
perusahaan manufakturThis is terdaftar di bursa
a slide structure based on efek Indonesia
a minitheme pada tahun 2015-2019,
presentation
dimana hasil penelitian menunjukkan
You can delete this slide whenbahwa kebijakan
you’re done dividen tidak berpengaruh
editing the presentation
terhadap nilai perusahaan hal ini sejalan dengan teori Dividend Irrelevance Theory
yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap harga saham
perusahaan atau biaya modal (Brigham & Daves, 2014). Merton Miller dan Franco
Modigliani (MM) berpendapat bahwa nilai perusahaan hanya bergantung pada
pendapatan yang dihasilkan oleh aset perusahaannya, bukan pada bagaimana
pendapatan ini dibagi antara dividen dan laba ditahan (Brigham & Daves, 2014).
Sehingga kebijakan perusahaan untuk membagi laba perusahaan menjadi dividen
atau laba ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan (Pamungkas & Puspaningsih,
2013). Kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pembagian dividen adalah bukan tujuan utama investor dalam
membeli saham. Jadi, hal ini tidak sejalan dengan teori bird in the hand dan teori
relevansi dividen pada jurnal pertama
Hasil penelitian lainnya yang dilakukan
oleh (Demara, 2021) pada perusahaan property,
real estate and building contruction yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2014- 2018
mendapatkan hasil yang berbeda dari dua Dari beberapa penelitian
penelitian di atas. Hasil penelitian ini mendapati terdahulu mengenai pengaruh kebijakan
kebijakan dividen berpengaruh negatif signifikan dividen terhadap nilai perusahaan, harga
terhadap nilai perusahaan. Hal ini tidak sejalan saham dan return saham menunjukkan
dengan teori bird in the hand yang mengatakan hasil yang tidak konsisten. Karena
bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif pada ketidak konsistenan ini serta fenomena
nilai perusahaan dan tidak sejalan juga dengan yang telah dijabarkan sebelumnya maka
teori Dividend Irrelevance Theory dimana kebijakan penelitian ini akan menguji kembali
dividen tidak memiliki pengaruh kepada nilai pengaruh kebijakan dividen terhadap
perusahaan. Lalu kebijakan dividen yang tinggi harga saham dan nilai perusahaan
akan memepengaruhi return saham perusahaan khususnya pada emiten yang tergolong
secara postif menurut penelitian (R. Riawan 2017) dalam indeks high dividend 20 tahun
namun dalam penelitan Amri & Ramdani, 2020) 2021.
Kebijakan Dividen dikatakan memiliki pengaruh
negative dan tidak sinifikan terhadap return saham
Penelitian Pendahuluan
1. Jurnal pertama
Judul:The Effect of Dividend Policy, Investment Decision, Leverage, Profitability, and Firm Size on Firm Value
Sumber: Bon, S. F., & Hartoko, S. (2022). The effect of dividend policy, investment decision, leverage, profitability,
and firm size on firm value. European Journal of Business and Management Research, 7(3), 7-13.
Tujuan Penelitian:
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh kebijakan dividen, keputusan
investasi, leverage, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Populasi penelitian ini adalah seluruh
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada tahun 2015-2019 dengan 30 perusahaan sebagai sampel.
Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai,
keputusan investasi tidak mempengaruhi nilai perusahaan, leverage mempengaruhi nilai positif, profitabilitas
mempengaruhi nilai positif, dan ukuran perusahaan tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
2. Jurnal kedua
Judul: PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, KEPEMILIKAN INTUTISIONAL DAN KEBIJAKAN
DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

Sumber: Demara, F. S., Agussalim, M., & Yanti, N. (2021). PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS,
KEPEMILIKAN INTUTISIONAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN. Matua
Jurnal, 3(3), 603-617.

Tujuan Penelitian:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, kepemilikan
institusional dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan secara parsial maupun simultan. Sampel penelitian ini
adalah perusahaan property, real estate and building contruction yang terdaftar di BEI periode 2014-2018 yang telah
menyampaikan laporan keuangan secara lengkap selama periode pengamatan. Adapun metode analisis data yang
digunakan adalah regresi linear berganda, koefesien determinasi , uji hipotesis, uji t dan f. Hasil penelitian menunjukan
profitabilitas dan kebijakan dividen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan likuiditas
A picture is worth a
dan kepemilikan institusional berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara simultan,
profitabilitas,likuiditas,kepemilikan institusional dan kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai
thousand words
perusahaan. Kontribusi yang digunakan sebesar 12,8% sedangkan sisanya 87,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya
tidak dimasukan kedalam penelitian ini.
3. Jurnal ketiga
Judul: Pengaruh Nilai Tukar, Kebijakan Dividen Dan Struktur Modal Terhadap Return Saham
Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index.

Sumber: Amri, A., & Ramdani, Z. (2020). Pengaruh Nilai Tukar, Kebijakan Dividen Dan Struktur
Modal Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index.
Jurnal Ilmu Keuangan Dan Perbankan (JIKA), 10(1), 17–36.
https://doi.org/10.34010/jika.v10i1.3556

Tujuan Penelitian:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Nilai Tukar, Dividend
Payout Ratio (DPR), dan Debt toEquity Ratio (DER) terhada preturn saham. Sampel yang
digunakan dalam penelitian terdiri dari 14 perusahaan yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index(JII) dengan metode purposive sampling, sehingga didapatkan 70 pengamatan
untuk masing-masing variabel.. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi
berganda. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa secara
simultan Nilai Tukar, DPR,dan DER mempunyai pengaruh yang signifikan terhadapreturn
saham. Secaraparsial Nilai Tukar berpengaruh negatif dan signifikan, DPR
berpengaruh negatif dan tidak signifikan, sedangkan DER berpengaruh positif dan
signifikan terhadap returnsaham
Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh antara kebijakan dividen dengan nilai perusahaan pada
perusahaan yang terdaftar di Indeks High Dividend 20 di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2021?
2. Apakah terdapat pengaruh antara kebijakan dividen dengan harga saham
perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Indeks High Dividend 20 di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2021?
3. Apakah terdapat pengaruh antara kebijakan dividen dengan return saham
perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Indeks High Dividend 20 di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2021?
Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

1. Mengetahui pengaruh kebijakan 1. Bagi akademisi penelitian ini


dividen dengan harga saham pada diharapkan bisa memberikan
perusahaan indeks high dividen 20 di referensi serta wawasan kepada
Bursa Efek Indonesia Tahun 2021 peneliti berikutnya terhadap
2. Mengetahui pengaruh kebijakan masalah yang sama.
dividen terhadap nilai perusahaan 2. Bagi Praktisi Penelitian ini
pada perusahaan indeks high dividen diharapkan dapat memberikan
20 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2021 informasi, baik berupa masukan
maupun pertimbangan yang
3. Mengetahui pengaruh kebijakan bermanfaat bagi perusahaan-
dividen terhadap return saham pada perusahaan dalam indeks high
perusahaan indeks high dividen 20 di dividen 20 di Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia Tahun 2021 Tahun 2021
Landasan Teori
Konsep Kebijakan Dividen
• Definisi kebijakan dividen
Pengertian kebijakan dividen (Dividend Policy) menurut Agus Sartono (2008:281) menyatakan
bahwa “Kebijakan dividen
This isadalah
a slide keputusan apakah
structure based on alaba yang diperoleh
minitheme perusahaan akan
presentation
dibagikan kepada pemegang saham
You can delete thissebagai dividen
slide when you’re atau akan ditahan
done editing dalam bentuk laba ditahan
the presentation
guna pembiayaan investasi dimasa datang”.
Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka akan mengurangi laba
yang ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber dana intern atau internal financial.
Sebaliknya jika perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperoleh, maka kemampuan
pembentukan dana intern akan semakin besar.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen
Menurut Van Horne dan Wachowicz (2009), faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen
diantaranya yaitu:
1. Likuiditas perusahaan
2. Tingkat pertumbuhan perusahaan
3. Kebutuhan dana untuk membayar hutang
4. Pengawasan terhadap perusahaan dana berasal
5. Peluang ke pasar modal
• Teori signaling dan teori agency sebagai dasar kebijakan dividen
a. Teori signaling
Teori yang menyatakan bahwa
This is a slideinvestor
structuremenganggap bahwa perubahan
based on a minitheme dividen sebagai pertanda/sinyal
presentation
You can delete
bagi perkiraan manajemen. this slide
Menurut when you’re donehal
Modigliani-Miller, editing the presentation
ini berarti kenaikan dividen yang lebih besar
dan diperkirakan sebagai signal bagi investor bahwa manajemen perusahaan memperkirakan laba di masa
yang akan datang, sedangkan penurunan dividen menandakan perkiraan laba yang rendah atau buruk.
Jadi, Modifliani-Miller menegaskan bahwa reaksi investor terhadap perubahan dalam pembagian dividen
tidak menunjukkan bahwa investor lebih suka dividen dari laba yang ditahan. Perubahan laba saham
hanya menunjukkan bahwa informasi penting terkandung dalam pengumuman dividen.
b. Teori agency
Menurut Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan hubungan agensi sebagai kontrak di mana satu atau
lebih orang (prinsipal) melibatkan orang lain (agen) untuk melakukan beberapa layanan atas nama
mereka yang melibatkan pendelegasian beberapa otoritas pengambilan keputusan kepada agen. Jika
kedua belah pihak dalam hubungan adalah pemaksimal utilitas, ada alasan bagus untuk percaya bahwa
agen tidak akan selalu bertindak demi kepentingan terbaik prinsipal. Prinsipal dapat membatasi
divergensi dari minatnya dengan menetapkan insentif yang sesuai untuk agen dan dengan menimbulkan
biaya pemantauan yang dirancang untuk membatasi kegiatan yang menyimpang, dari agen.
Indeks High Dividend 20 di Bursa Efek Indonesia
• Definisi dan karakteristik indeks high dividen 20
Indeks IDX High Dividend 20 merupakan indeks baru yang diluncurkan oleh Bursa Efek
Indonesia pada bulan Mei 2018, indeks ini merupakan indeks yang terdiri dari 20 saham
perusahaan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia dan secara rutin membagikan Dividen
tunai dan memiliki imbal hasil divididen (dividend yield) yang tinggi kepada para pemegang
sahamnya. Kinerja dari Indeks IDX High Dividend 20 akan di pantau secara rutin oleh Bursa
Efek Indonesia setiap 6 bulan yaitu pada awal februari dan Agustus, bila terdapat saham yang
sebelumnya terdapat dalam Indeks ini dan setelah dievaluasi dan dinyatakan tidak layak berada
dalam indeks maka perusahaan tersebut akan di gantikan dengan perusahaan lain yang
memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
• Peran indeks High Dividend 20 sebagai indikator investasi di pasar saham
Keberadaan indeks High Dividend 20 menarik perhatian investor dari segi harga sahamnya
sangat menarik, ditambah dengan kinerja laba bersih yang bertumbuh sehingga berperan
membantu investor pemula memilih saham berdividen tinggi, sehingga prospeknya tetap
menarik bagi investor yang menyukai dividen tinggi. Dengan peran ini, saham-saham yang ada
dalam indeks High Dividend 20 dapat membantu pemulihan ekonomi domestik.
Nilai Perusahaan

• Pengertian nilai perusahaan


Nilai perusahaan adalah harga yang sedia dibayar oleh calon pembeli (investor) jika pada suatu saat
perusahaan tersebut dijual. Bagi perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal, harga yang
diperjual belikan di BEI merupakan indikator nilai perusahaan. Harga saham dalam perusahaan dapat
dijadikan sebagai pengukur nilai perusahaan karena harga saham pasar dapat memberikan nilai
kemakmuran atau keuntungan bagi pemegang saham secara maksimal jika harga saham meningkatkan.
Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula keuntungan pemegang saham sehinga keadaan
ini akan diminati oleh investor karena dengan permintaan saham yang meningkat mengakibatkan nilai
perusahaan secara otomatis juga akan meningkat. Semakin tinggi nilai perusaahaan maka semakin besar
kemakmuran yang diterima oleh pemilik perusahaan (Sirat et al., 2019 dalam (Ramadhani & Oktaviani,
2020)).
• Jenis-jenis nilai perusahaan
Konsep nilai yang menjelaskan nilai perusahaan adalah nilai nominal, nilai pasar, nilai intrinsik, nilai
buku dan nilai likuidasi. (Aprillia, 2019).
• Faktor-faktor nilai perusahaan
A picture is worth a
Terdapat faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan, diantaranya adalah keputusan
investasi, merupakan ketetapan yang dibuat oleh pihak perusahaan dalam membelanjakan dana yang
thousand words
dimilikinya dalam bentuk aset tertentu dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan
datang (Nahdiroh, 2013 dalam (Aprillia, 2019)).
• Indikator nilai perusahaan
Nilai perusahaan bisa di lihat dari harga saham, apabila sebuah Perusahaan mempunyai harga
saham yang mahal menggambarkan kongsi itu bisa dari sudut keuangan, ini bakal mengembangkan
keyakinan terhadap penyandang dana apabila kongsi mempunyai probabilitas margin yang cantik
kedepannya. Kerjasama yang cakap antara pihak manajemen dengan pihak stakeholder kongsi
dalam mengambil keputusan-keputusan yang pas yang menyangkut perihal keuangan bakal
pengaruhi kenaikan angka perusahaan (Purnomo & Erawati, 2019).

• Harga saham
Menurut Aziz (2015:80 dalam (Nurutami, 2019) Harga saham adalah “harga pada pasar rill, dan
merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada
pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar ditutup, maka harga pasar adalah harga
A picture is worth a
penutupnya”. Harga saham dipengaruhi oleh hal-hal prinsip, non-prinsip, faktor internal dan faktor
eksternal.

thousand words
Harga saham
Menurut Aziz (2015:80 dalam (Nurutami, 2019) Harga saham adalah “harga
pada pasar rill, dan merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena
merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau
jika pasar ditutup, maka harga pasar adalah harga penutupnya." Harga saham
dipengaruhi oleh hal-hal prinsip dan non-prinsip
Return Saham
Return saham adalah hasil yang diperoleh investor atas kegiatan
investasinya. Return dibedakan menjadi dua, yaitu return yang dapat direalisasi
(return sesungguhnya) dan return yang diekspektasikan (yang diharapkan oleh
investor) (Putri dan Sampurno 2012), sedangkan menurut Furda et al. (2013),
return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Para investor perlu
memperhatikan kinerja perusahaan agar mendapatkan tingkat return yang tinggi.
Salah satu cara investor memperkirakan tingkat risiko atas investasi yang
dilakukan adalah dengan menganalisis informasi yang terdapat dalam laporan
keuangan perusahaan (Saleem et al. 2013)
Kerangka Teori

Harga Saham
(Y1)

Nilai Perusahaan
Kebijakan Dividen (Y2)
(X)

Return Saham
(Y3)
Hipotesis Penelitian
Hipotesis Penelitian Utama:
: Tidak terdapat pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan dalam Indeks High Dividend 20 di Bursa Efek
Indonesia tahun 2021.
: Terdapat pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan dalam Indeks High Dividend 20 di Bursa Efek Indonesia
tahun 2021.
Hipotesis Penelitian Sekunder:
: Tidak terdapat pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan dalam Indeks High Dividend 20 di Bursa
Efek Indonesia tahun 2021.
: Terdapat pengaruh pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan dalam Indeks High Dividend 20 di Bursa
Efek Indonesia tahun 2021 : Tidak terdapat pengaruh variabel profitabilitas terhadap nilai perusahaan dalam Indeks High
Dividend 20 di Bursa Efek Indonesia tahun 2021.
: Tidak terdapat pengaruh kebijakan dividen terhadap return saham dalam Indeks High Dividend 20 di Bursa Efek Indonesia
tahun 2021.
: Terdapat pengaruh antara kebijakan dividen terhadap return saham perusahaan dalam Indeks High Dividend 20 di Bursa
Efek Indonesia tahun 2021.
Catatan:
adalah hipotesis nol yang menyatakan tidak adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat, sedangkan adalah
hipotesis alternatif yang menyatakan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan growth, sedangkan variabel
terikat adalah nilai perusahaan.
Jenis Penelitian
Penelitian ini diklasifikasikan sebagai jenis penelitian kausalitas. Penelitian kausalitas
merupakan penelitian yang mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel pembentuk
model dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan jenis datanya, penelitian ini dikategorikan
sebagai penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian untuk menggambarkan keadaan
perusahaan yang dilakukan dengan analisis berdasarkan data kuantitatif yang didapatkan.
Berdasarkan tingkat eksplanasinya penelitian ini tergolong sebagai penelitian asosiatif
kausalitas. Menurut Sugiyono (2015) penelitian asosiatif kausalitas merupakan penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui hubungan sebab akibat dua variabel atau lebih, yaitu variabel independen atau bebas
terhadap variabel dependen atau terikat. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah Harga Saham, Nilai
Perusahaan, dan Return Saham sedangkan variabel independen adalah Kebijakan Dividen
Objek Penelitian Populasi dan Sample
Objek dari penelitian ini adalah o Populasi
kebijakan dividen (DPR), harga Populasi adalah wilayah generalisasi yang
saham, nilai perusahaan (PBV) dan terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai
return saham. Penelitian ini kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
dilakukan pada perusahaan- peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
perusahaan yang termasuk di dalam kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah
Index IDX High Dividen 20 tahun perusahaan pada saham kelompok indeks IDX High
2021 Dividend 20 pada periode 2021 yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia, yaitu berjumlah 20 perusahaan.
Unit Analisis Populasi ini dipilih karena didalamnya terdapat
perusahaan- perusahaan yang membagikan dividen
Unit analisis data dalam penelitian secara konsisten selama 3 tahun terakhir dan dengan
ini adalah perusahaan yang nilai dividen yang tinggi
terdaftar dalam IDX High Dividend
20 pada periode 2021
o Sample
Sample adalah sebagian unsur populasi yang dijadikan obyek penelitian. Sampel
sering disebut wakil dari populasi yang ciri-cirinya akan diungkapkan dan akan digunakan
untuk menaksir ciri-ciri populasi.
Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan yaitu sampling jenuh
(sensus). Menurut Sugiyono (2014) Teknik sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel
bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Maka dari itu, peneliti memilih
sampel dengan menggunakan teknik sampling jenuh karena jumlah populasi yang relatif kecil.
Sehingga sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 20 perusahaan yang masuk ke
dalam index high dividend.
Tabel Emiten
ADMF PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk.
ADRO PT. Adaro Energy Indonesia Tbk.
ANTM PT. Aneka Tambang Tbk.
ASII PT. Astra International Tbk.
BBCA PT. Bank Central Asia Tbk.
BBNI PT. Bank Negara Indonesia Tbk.
BBRI PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.
BMRI PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.
CPIN PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
HEXA PT. Hexindo Adiperkasa Tbk.
HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
ITMG PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.
KLBF PT. Kalbe Farma Tbk.
MPMX PT. Mitra Pinasthika Mustika Tbk.
PTBA PT. Bukit Asam Tbk.
TLKM PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
TOWR PT. Sarana Menara Nusantara Tbk.
UNTR PT. United Tractors Tbk.
UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk.
Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Sarwono (2012:32),
data sekunder adalah data yang sudah diproses oleh pihak tertentu sehingga data tersebut sudah
tersedia saat kita memerlukannya. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data yang berkaitan dalam kebijakan dividen (DPR), harga saham, nilai perusahaan (PBV) dan
return saham yang didapat dari laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan yang
termasuk ke dalam Index IDX High Dividen 20 periode 2021. Data sekunder dalam penelitian
ini diperoleh dari akses media internet dengan alamat www.idx.co.id
2. Penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian ini, dapat berbentuk jurnal, skripsi, maupun
artikel.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian,
dengan data yang terkumpul untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik pengumpukan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Studi Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data dan dokumen yang sudah
ada serta berhubungan dengan variabel penelitian, tujuan digunakannya teknik studi dokumenter adalah untuk
meneliti, mengkaji, dan menganalisa dokumen-dokumen yang sudah terjadi (laporan keuangan dan laporan
tahunan emiten) di Bursa Efek Indonesia. Website resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id
2. Studi kepustakaan, yaitu mempelajari teori-teori yang ada atau literature-literatur yang berhubungan dengan
A picture is worth a
permasalahan yang diteliti baik dari buku, karya ilmiah berupa skripsi, tesis dan sejenisnya, artikel, jurnal,
thousand
internet, atau bacaan lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. words
Variabel dan Definisi Operasional
Variabel Penelitian
1) Variabel Bebas (Independen Variable)
Variabel-variabel dalam penelitian ini
This is a slide structure based onVariabel bebas
a minitheme yang digunakan
presentation dalam penelitian ini
meliputi variabel dependen dan variabel
You can independen.
delete this slide when you’re done editing the presentation
adalah kebijakan dividen (DPR) perusahaan yang
Variabel dependen adalah variabel yang memiliki
termasuk ke dalam kelompok indeks IDX High
karakteristik dimana besar kecilnya variabel
Dividend 20 pada periode 2021
dipengaruhi oleh banyak faktor. Dengan kata lain
2) Variabel Terikat (Dependent Variable)
pertumbuhan perusahaan tergantung pada perubahan
Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini
satu lebih faktor. Sedangkan variabel independen
adalah harga saham, nilai perusahaan (PBV) dan
adalah variabel yang dapat berdiri sendiri tanpa
return saham harga saham perusahaan yang masuk ke
tergantung atau dipengaruhi oleh faktor lain.
dalam kelompok indeks IDX High Dividend 20 pada
periode 2021
Definisi Operasional Variabel

Variable Definisi Variable Indikator Skala

Kebijakan Kebijakan dividen adalah kebijakan DPR digunakan karena menunjukkan seberapa Rasio
Dividen yang diambil manajemen perusahaan besar laba yang akan dibagikan sebagai dividen.
(X) untuk memutuskan membayarkan
dividen dari sebagian keuntungan
perusahaan kepada pemegang saham
daripada menahannya sebagai laba
ditahan untuk diinvestasikan kembali
agar mendapatkan capital gains
Harga Harga saham adalah harga yang Harga saham penutupan perdagangan Nominal
Saham (Y) terjadi di pasar bursa pada saat tertentu tahunan
yang ditentukan oleh pelaku pasar dan
ditentukan oleh permintaan dan
penawaran saham yang bersangkutan
di pasar modal.
Variable Definisi Variable Indikator Skala

Nilai Nilai perusahaan merupakan harga Nilai perusahaan bisa diukur dengan rasio Rasio
Perusahaan yang bersedia dibayar oleh calon nilai pasar Price-to Book Value
(Y) pembeli apabila perusahaan tersebut (PBV).pengukuran kekayaan uang dalam
dijual modal perusahaan untuk tiap lembar
saham

Return Return saham merupakan sejumlah Rasio


Saham (Y) nilai yang diperoleh dari aktivitas
investasi yang dilakukan
Daftar Pustaka

Bon, S. F., & Hartoko, S. (2022). The effect of dividend policy, investment
decision, leverage, profitability, and firm size on firm value. European Journal
of Business and Management Research, 7(3), 7-13.

Demara, F. S., Agussalim, M., & Yanti, N. (2021). PENGARUH


PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, KEPEMILIKAN INTUTISIONAL DAN
KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN. Matua
Jurnal, 3(3), 603-617.

Nurokhmah, U., Sudarto, S., & Laksana, R. D. (2023). The effect of dividend
payouts on firm value: The moderating role of institutional
investors. Sustainable Competitive Advantage (SCA), 12(1).
Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis kuantitatif, yaitu analisis data yang
menggunakan perhitungan matematika atau metode statistik yang sudah tersedia. Analisis data
secara kuantitatif meliputi :
• Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
Statistik deskriptif meliputi:
a. Mean, yaitu nilai rata-rata dari data yang diamati.
b. Maksimum, yaitu nilai tertinggi dari data yang diamati.
c. Minimum, yaitu nilai terendah dari data yang diamati.
d. Standar deviasi digunakan untuk mengetahui variabilitas dari penyimpangan terhadap nilai rata-
rata.
Dalam penelitian ini analisis statistik dilakukan menggunakan program SPSS
• Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik ditujukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel tersebut menyimpang atau
tidak dari asumsiasumsi klasik. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji
normalitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal. Cara mendeteksi
apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data
pada sebuah grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
maka model regresi memenuhi asumsinormalitas
2) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas
dari autokorelasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi peneliti menggunakan Uji Darbin –
Watson (DW test). Uji Durbin Watson akan menghasilkan nilai yang nantinya akan dibandingkan
dengan dua nilai Durbin Watson Tabel, yaitu Durbin Upper (DU) dan Durbin Lower (DL). Berikut ini
merupakan kriteria nilai uji Durbin Watson (DW Test).
• DU < DW < 4-DU maka Ho diterima, artinya tidak terjadi autokorelasi
• DW < DL atau DW > 4-DL maka Ho ditolak, artinya terjadi autokorelasi
• DL<DW<DU atau 4-DU<DW<4-DL,artinya tidak ada kepastian atau kesimpulan yang pasti.
• Nilai DU dan DL dapat diporel dari tabel statistik Durbin Watson.
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.8 Gejala heteroskedastisitas diuji dengan metode uji grafik yaitu dengan melihat
dan menganalisis titik-titik yan tersebar secara acak dan penyebaran titik titik tersebut melebar di
atas dan di bawah angka nol (0) pada sumbu Y.
• Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linier antara satu variabel independen (X)
dengan variabel dependen (Y). Analisis ini digunakan untuk memprediksi nilai dari variabel
dependen (Y) apabila nilai variabel independen (X) mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk
mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, apakah positif atau
negatif. Adapun bentuk persamaan dari regresi linier sederhana ini adalah sebagai berikut:
keterangan:
• Analisis Koefisien Korelasi (R)
Koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan antara dua variabel atau
lebih atau juga dapat menentukan arah dari kedua variabel. Untuk kekuatan hubungan, nilai
koefisien korelasi berada di antara -1 dan 1, sedangkan untuk arah dinyatakan dalam bentuk positif
(+) dan negatif (-). Untuk menghitung nilai koefisien korelasi digunakan rumus

Dalam penelitian ini uji koefisien korelasi akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS
Kriteria Koefisien Korelasi

Nilai Tingkat
Korelasi (r) Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat
rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 0,100 Sangat kuat
• Analisis Koefisien Determinasi (Uji R2)
Koefisien determinasi (R2) adalah angka untuk menyatakan atau digunakan untuk mengetahui
kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel atau lebih X (bebas) terhadap
variabel Y (terikat).Jadi koefisien determinasi adalah mengukur seberapa jauh kemampuan variabel
X mempengaruhi variabel Y. Semakin besar koefisien determinasi maka semakin baik kemampuan
X mempengaruhi Y Uji Koefisien determinasi dapat juga dilakukan dengan rumus
• Uji Hipotesis (Uji t)
Uji hipotesis (uji t) digunakan untuk mengetahui apakah koefisien regresi signifikan atau tidak pada
masing-masing variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Menentukan taraf
signifikan dengan ketentuan ɑ = 5% atau 0,05. Jika nilai signifikasi > 0,05 maka H0 diterima,
sebaliknya jika nilai signifikasi < 0,05 maka H0 ditolak.
a) Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini menyatakan bahwa terdapat hubungan
atau pengaruh variable bebas (X) terhadap variable terikat (Y)
b) Jika thitung > ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, hal ini menyatakan bahwa tidak terdapat
hubungan antara variable bebas (X) terhadap variable terikat (Y)
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS

Anda mungkin juga menyukai