Anda di halaman 1dari 305

INSTRUMEN SUPERVISI KETERLAKSANAAN BELAJAR DARI RUMAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAY

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PEKDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

1 NAMA SEKOLAH : SD NEGERI MUARA TIKU


2 NPSN : 10601857
3 KABUPATEN/KOTA : MUSI RAWAS UTARA
4 PROVINSI : SUMATERA SELATAN
5 NAMA PENGAWAS/SUPERVISOR : PARIDAH ASWATI,S.Pd

PETUNJUK PENGISIAN:

Kolom [1] berisi nomor sebagai identitas aspek dalam pelaksanaan kegiatan belajar d
Kolom [2] berisi aspek dalam pelaksanaan belajar dari rumah.
Kolom [3] berisi rubrik penjelasan penilaian aspek untuk supervisi keterlaksanaan bela
Kolom [4] berisi penilaian terhadap aspek yang dinyatakan dalam skala angka 0 -100.
Kolom [5] berisi penjelasan/alasan pemberian skala angka pada kolom sebelumnya.
Kolom [6] berisi kesimpulan yang perlu disampaikan kepada sekolah bedasarkan cata
Kolom [7] berisi analisis akar masalah yang perlu disampaikan kepada sekolah bedas
Kolom [8] berisi rekomendasi yang perlu disampaikan kepada sekolah bedasarkan ca
Kolom [9] berisi waktu pelaksanaan hasil rekomendasi yang perlu disampaikan kepad
Kolom [10] berisi tindak lanjut rekomendasi yang telah disampaikan kepada sekolah be

PERTANYAAN SCREENING
Kurikulum yang digunakan sekolah √ K-13
*centang "v" salah satu Kurikulum darurat (dalam kondisi khusus)
Melakukan penyederhanaan kurikulum secara
mandiri

Jumlah Guru : 9
Jumlah Siswa : 149

Nomor Aspek Rubrik Penilaian

[1] [2] [3]


1 Kesiapan infrastruktur

1.1. Kesiapan infrastruktur melalui


daring
1.1.1. Kepemilikan perangkat Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
pendukung belajar daring dari Seluruh guru memiliki:
rumah
1 perangkat gawai
2 komputer/laptop
3 akses internet;
4 akses listrik
5 aplikasi pembelajaran daring
Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
Seluruh siswa memiliki:
1 perangkat gawai
2 komputer/laptop
3 akses internet;
4 akses listrik
5 aplikasi pembelajaran daring
1.1.2. Bantuan biaya pendukung Petunjuk pengisian : Isikan "v" jika ada atau kosongkan jika tidak
pembelajaran daring dari rumah ada jawaban pada kolom berwarna kuning

Sekolah menerima bantuan dari:


1 pemerintah pusat
2 pemerintah provinsi
3 pemerintah kabupaten/kota
Petunjuk pengisian : Isikan "v" jika ada atau kosongkan jika tidak
ada jawaban pada kolom berwarna kuning
Guru menerima bantuan akses jaringan dalam bentuk:

1 Uang
2 Pulsa
3 Voucher
4 Langganan aplikasi daring
Petunjuk pengisian : Isikan "v" jika ada atau kosongkan jika tidak
ada jawaban pada kolom berwarna kuning

Siswa menerima bantuan akses jaringan dalam bentuk:

1 Uang
2 Pulsa
3 Voucher
4 Langganan aplikasi daring

1.2. Kesiapan infrastruktur melalui


luring
1.2.1. Kepemilikan perangkat Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
pendukung belajar luring dari Seluruh guru memiliki:
rumah
1 perangkat gawai
2 komputer/laptop
3 televisi
4 radio
5 akses internet;
6 akses listrik
Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
Seluruh siswa memiliki:
1 perangkat gawai
2 komputer/laptop
3 televisi
4 radio
5 akses internet;
6 akses listrik
1.3. Kesiapan infrastruktur masa
adaptasi kebiasaan baru
1.3.1. Menyediakan sarana protokol Petunjuk pengisian : Isikan "v" jika ada atau kosongkan jika tidak
kesehatan ada jawaban pada kolom berwarna kuning
Seluruh ruangan
1 menyediakan tempat duduk dengan jarak 1,5 meter;
kesehatan

2 menyediakan fasilitas Cuci Tangan Pakai Sabun


(CTPS);
3 terdapat masker, pelindung wajah dari plastik
(faceshield), pembersih tangan (hand sanitizer),
disinfektan dan termometer tembak (thermogun)

4 memiliki akses fasilitas kesehatan terdekat seperti


klinik.
2 Kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran
2.1. Kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran daring
2.1.1. Memanfaatkan sumber belajar Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
yang menggunakan teknologi
digital Guru mampu menggunakan sumber belajar seperti
1 rumah belajar,
2 ruang guru,
3 zenius,
4 wikipedia,
5 google

2.1.2. Menggunakan media digital Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning

Guru terampil dalam mengoperasikan:


1 gawai
2 komputer/laptop
3 televisi,
4 radio,
5 internet,

2.1.3. Melakukan interaksi dengan Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
media komunikasi/sosial/pesan
Guru memanfaatkan media komunikasi seperti:
1 SMS/MMS,
2 Whatsapp,
3 Messenger,
4 Email,
5 forum website,
6 telegram
2.1.4. Menggunakan aplikasi sistem Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
pengelolaan pembelajaran (LMS)
Guru yang mampu memanfaatkan aplikasi/LMS untuk
berinteraksi untuk pembelajaran daring seperti
1 zoom,
2 google meet

2.2. Kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran luring


2.2.1. Memanfaatkan media Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
konvensional Guru mampu memanfaatkan:
1 modul belajar mandiri;
2 bahan ajar cetak;
3 alat peraga dari benda
2.2.2. Menggunakan media digital Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning

Guru terampil dalam memanfaatkan televisi dan radio.


2.2.3. Melakukan interaksi dengan Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
media komunikasi/sosial/pesan Guru memanfaatkan media komunikasi seperti
1 SMS/MMS,
2 Whatsapp,
3 Messenger,
4 Email,
5 forum website,
6 telegram
2.3. Kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran masa adaptasi kebiasaan baru
2.3.1. Memanfaatkan media Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
konvensional Guru mampu memanfaatkan
1 modul belajar mandiri;
2 bahan ajar cetak;
3 alat peraga dari benda
2.3.2. Menggunakan media digital Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
Guru terampil dalam mengoperasikan:
1 gawai
2 komputer/laptop
3 Perencanaan dan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi
3.1. Perencanaan dan penyelenggaraan pembelajaran daring dan luring
3.1.1. Menyesuaikan perangkat Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
pembelajaran
Guru perlu menyesuaikan perangkat pembelajaran terdiri
dari :
1 Program tahunan dan semester;
2 Silabus;
3 RPP;
4 Buku guru dan siswa dalam pembelajaran;
5 Lembar tugas terstruktur dan kegiatan mandiri untuk
siswa;
6 Lembar pembelajaran (Handout); dan
7 Alat evaluasi dan buku nilai
3.1.2. Menyesuaikan dokumen rencana Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
pembelajaran Seluruh guru menyusun RPP minimal berisi:
1 tujuan,
2 proses, dan
3 evaluasi
3.1.3. Menyampaikan materi Petunjuk pengisian : Isikan "v" jika ada atau kosongkan jika tidak
pembelajaran ada jawaban pada kolom berwarna kuning

Sekolah menyelenggarakan pembelajaran untuk:


1 seluruh mata pelajaran;
2 muatan lokal;
3 materi pendidikan kecakapan hidup.
3.1.4. Memanfaatkan media Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
pembelajaran Seluruh guru memanfaatkan media pembelajaran berupa:
1 Format teks;
2 Audio/video simulasi;
3 Multimedia;
4 Alat peraga;
3.1.5. Menyelenggarakan kegiatan Petunjuk pengisian : Isikan "v" jika ada atau kosongkan jika tidak
layanan kesiswaan ada jawaban pada kolom berwarna kuning
Sekolah
1 menyelenggarakan layanan ekstrakurikuler;
2 memberikan layanan bimbingan konseling;
3 mendiskusikan kesiapan pembelajaran dari rumah
dengan orang tua/wali peserta didik atau peserta
didik;
3.1.6. Menyelenggarakan hasil belajar Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
siswa Guru menyelenggarakan penilaian hasil belajar siswa
dengan
1 kuis;
2 proyek;
3 portofolio;

4 Kesiapan siswa
4.1. Kesiapan siswa selama pembelajaran daring dan luring
4.1.1. Kondisi dan lingkungan siswa Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
mendukung pelaksanaan Siswa
pembelajaran
1 bersemangat;
2 aktif;
3 disiplin;
4 dapat mengikuti;
5 didampingi orangtua/wali;
6 nyaman dalam melaksanakan pembelajaran
4.1.2. Mendapatkan sarana pendukung Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
belajar dari rumah Siswa menerima distribusi sarana pendukung meliputi
1 modul belajar;
2 alat peraga dari benda;
3 lembar jadwal;
4 lembar penugasan;
5 lembar aktivitas harian;
4.1.3. Berinteraksi dengan baik Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
Siswa
1 memiliki kontak nomor telepon guru;
2 tergabung dalam grup komunikasi pembelajaran dari
pihak sekolah;
3 aktif berkomunikasi dalam grup.
4.1.4 Menyiapkan proses pembelajaran Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
mandiri Siswa
1 mengetahui metode pembelajaran;
2 memahami cara kerja aplikasi dan aturan
komunikasinya;
3 mendapatkan informasi mengenai jadwal
pembelajaran;
4 memiliki tempat dan fasilitas yang nyaman untuk
belajar
4.2. Kesiapan siswa untuk beradaptasi dengan masa adaptasi kebiasaan baru
4.2.1. Memiliki sarana protokol Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
kesehatan Siswa memiliki
1 masker,
2 pelindung wajah dari plastik (faceshield),
4.2.1. Memiliki sarana protokol
kesehatan

3 pembersih tangan (hand sanitizer),


4 alat makan/minum pribadi
4.2.2. Menyiapkan proses pembelajaran Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
adaptasi Siswa
1 mengetahui protokol kesehatan;
2 mengetahui metode pembelajaran yang akan
dijalani;
3 mendapatkan informasi mengenai jadwal
pembelajaran.
5 Peran Kepala Sekolah, Guru, Dan Orang Tua Dalam Pembelajaran
5.1. Kepala sekolah menjalankan perannya
5.1.1. Memfasilitasi pelaksanaan belajar Petunjuk pengisian : Isikan "v" jika ada atau kosongkan jika tidak
dari rumah ada jawaban pada kolom berwarna kuning

Kepala sekolah
1 mengatur model pembelajaran yang harus
dilaksanakan oleh guru;
2 menentukan jadwal piket;
3 mengatur jadwal pelajaran;
4 memastikan sistem pembelajaran yang terjangkau
bagi semua siswa;
5 membuat rencana pembelajaran berkelanjutan
selama masa darurat COVID-19;

6 memastikan ketersediaan sarana dan prasarana


yang dimiliki guru dalam memfasilitasi pembelajaran
daring;
7 melakukan pembinaan dan pemantauan kepada
guru;
8 mengumpulkan laporan pembelajaran setiap minggu

9 memberikan layanan dukungan psikososial bagi


pendidik, orang tua/wali, dan peserta didik;

10 membuat program pengasuhan untuk mendukung


orang tua/wali dalam mendampingi siswa belajar;

11 membentuk tim siaga darurat untuk penanganan


COVID-19;
12 memberikan laporan secara berkala kepada dinas
pendidikan dan/atau pos pendidikan daerah

5.2. Guru menjalankan perannya


5.2.1. Menyiapkan diri untuk Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
pembelajaran daring Guru
1 menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
daring sesuai dengan kondisi dan akses
pembelajaran;
2 mengikuti pelatihan daring guna mendukung
keterampilan menyelenggarakan PJJ;
3 mendapatkan informasi mengenai jadwal
pembelajaran melalui televisi/radio;
4 menyepakati waktu pembelajaran daring dengan
peserta didik dan orangtua/walinya;
5 memastikan orang tua/wali peserta didik atau peserta
didik mendukung proses pembelajaran.

5.2.2. Menyiapkan diri untuk Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
pembelajaran luring
5.2.2. Menyiapkan diri untuk
pembelajaran luring Guru
1 menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
luring sesuai dengan kondisi dan akses
pembelajaran;
2 mendapatkan informasi mengenai jadwal
pembelajaran melalui televisi/radio;
3 menyepakati waktu pembelajaran dan pengumpulan
hasil belajar luring dengan peserta didik dan/atau
orang tua/wali;
4 memastikan orang tua/wali peserta didik atau peserta
didik mendukung proses pembelajaran.

5.2.3. Melaksanakan langkah-langkah Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
pra pembelajaran daring dan Guru
luring
1 menyiapkan nomor telepon orang tua/wali peserta
didik atau peserta didik untuk berinteraksi dan
komunikasi;
2 mengirimkan/menyebarkan lembar jadwal
pembelajaran dan penugasan ke peserta didik/orang
tua/wali;
3 memastikan semua peserta didik telah mendapatkan
lembar jadwal dan penugasan.
5.2.4. Melaksanakan langkah-langkah Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
saat pembelajaran daring Guru
1 memeriksa kehadiran peserta didik dalam
pembelajaran daring;
2 memastikan peserta didik siap mengikuti
pembelajaran;
3 mengajak peserta didik berdoa sebelum dan
sesudah pembelajaran;
4 menyampaikan materi sesuai dengan metode yang
digunakan;
5 memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
bertanya, mengemukakan pendapat, dan/atau
melakukan refleksi;
6 berkomunikasi dengan orang tua/wali peserta didik
atau peserta didik terkait penugasan belajar

7 memantau aktivitas peserta didik


5.2.5. Melaksanakan langkah-langkah Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
saat pembelajaran luring Guru
1 memeriksa kehadiran peserta didik dalam
pembelajaran luring;
2 memastikan peserta didik siap mengikuti
pembelajaran;
3 mengajak peserta didik berdoa sebelum dan
sesudah pembelajaran;
4 berkomunikasi dengan orang tua/wali peserta didik
atau peserta didik terkait penugasan belajar;

5 melakukan kunjungan ke rumah peserta didik untuk


melakukan pengecekan dan pendampingan belajar
dengan prosedur pencegahan penyebaran COVID-
19;

6 melaksanakan pembelajaran sesuai modul/melalui


televisi/radio;
7 mencatat pertanyaan/ penugasan yang diberikan di
akhir pembelajaran Televisi/Radio;
8 membuat tugas tambahan informasi berdasarkan
pembelajaran televisi/radio
5.2.6. Melaksanakan langkah- langkah Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
setelah pembelajaran daring Guru
1 meminta setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas
harian;
2 mengingatkan orang tua/wali peserta didik atau
peserta didik untuk mengumpulkan foto lembar
aktivitas dan penugasan;
3 memastikan orang tua/wali peserta didik memberikan
tandatangan pada tiap sesi belajar yang telah tuntas
di lembar aktivitas harian;

4 mengumpulkan hasil penugasan dan lembar aktivitas


harian sesuai waktu yang ditentukan;
5 memberikan umpan balik terhadap hasil karya/tugas
peserta didik/lembar refleksi pengalaman belajar;

6 melakukan penilaian dengan mempertimbangkan


ketuntasan seluruh aktivitas dan penugasan

5.2.7. Melaksanakan langkah- langkah Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
setelah pembelajaran luring Guru
1 membuat kunci jawaban atas penugasan dari
pembelajaran melalui Televisi/Radio;
2 memberikan kesempatan bertanya pada peserta
didik;
3 meminta setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas
harian;
4 mengingatkan orang tua/wali peserta didik atau
peserta didik untuk mengumpulkan foto lembar
aktivitas dan penugasan;
5 memastikan orang tua/wali peserta didik
memberikan tandatangan pada tiap sesi belajar yang
telah tuntas di lembar aktivitas harian;

6 mengumpulkan hasil penugasan dan lembar aktivitas


harian sesuai waktu yang ditentukan;
7 memberikan umpan balik terhadap hasil karya/tugas
peserta didik/lembar refleksi pengalaman belajar;

8 melakukan penilaian dengan mempertimbangkan


ketuntasan seluruh aktivitas dan penugasan

5.3. Orangtua/Wali menjalankan perannya


5.3.1. Mendukung pelaksanaan belajar Petunjuk pengisian : Isikan "v" jika ada atau kosongkan jika tidak
daring dari rumah ada jawaban pada kolom berwarna kuning
Orang tua/wali
1 memiliki nomor telepon guru;
2 bergabung ke dalam group komunikasi satuan
pendidikan;
3 mendiskusikan rencana pembelajaran inklusif
bersama guru;
4 menyiapkan perangkat pembelajaran daring;
5 memastikan peserta didik siap mengikuti
pembelajaran daring;
6 mendampingi dan memantau proses pembelajaran
daring;
7 mendorong peserta didik agar aktif selama proses
pembelajaran;
8 membantu anak secara teknis dalam
mengoperasikan aplikasi dan teknologi;
9 memastikan peserta didik mengisi lembar aktivitas
sebagai bahan pemantauan belajar harian;

10 mengumpulkan foto lembar aktivitas dan penugasan


setiap hari;
11 aktif berdiskusi dengan guru terkait tantangan dan
kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran
daring
5.3.2. Mendukung pelaksanaan belajar Petunjuk pengisian : Isikan "v" jika ada atau kosongkan jika tidak
luring dari rumah ada jawaban pada kolom berwarna kuning
Orang tua/wali
1 berkoordinasi dengan guru mendiskusikan rencana
pembelajaran;
2 membantu peserta didik mencari bahan bacaan dari
buku/modul pembelajaran mandiri terkait topik yang
akan ditayangkan keesokan harinya;

3 mengetahui jadwal pembelajaran TV dan radio;

4 menyiapkan waktu di rumah untuk belajar secara


mandiri;
5 membantu proses belajar luring sesuai jadwal dan
penugasan yang telah diberikan
6 Berdoa bersama sebelum dan sesudah belajar

7 memastikan peserta didik mengisi lembar aktivitas


sebagai bahan pemantauan belajar harian;

8 memberikan tandatangan pada tiap sesi belajar yang


telah tuntas di lembar pemantauan harian;

9 Hasil penugasan berikut lembar pemantauan


aktivitas harian dikumpulkan setiap akhir minggu
sekaligus mengambil jadwal dan penugasan untuk
minggu berikutnya.;
10 secara aktif berdiskusi dengan guru terkait tantangan
dan kendala yang dihadapi selama proses
pembelajaran luring
5.4. Pemerintah daerah menjalankan perannya
5.4.1. Menyediakan dukungan dan Petunjuk pengisian : Isikan "v" jika ada atau kosongkan jika tidak
fasilitas pembelajaran daring ada jawaban pada kolom berwarna kuning
Pemerintah daerah
1 menyediakan anggaran khusus internet;
2 menyediakan anggran untuk infrastuktur PJJ;
3 melakukan bimbingan teknis dan pelatihan untuk
guru dan tenaga kependidikan yang membutuhkan
pendampingan terkait pembelajaran jarak jauh;

4 memaksimalkan media pembelajaran daring yang


dimiliki masing-masing daerah;
5 mendorong dan memfasilitasi partisipasi masyarakat

5.4.2. Menyediakan dukungan dan Petunjuk pengisian : Isikan "v" jika ada atau kosongkan jika tidak
fasilitas pembelajaran luring ada jawaban pada kolom berwarna kuning
5.4.2. Menyediakan dukungan dan
fasilitas pembelajaran luring

Pemerintah daerah
1 Melakukan bimbingan teknis dan pelatihan untuk
guru dan tenaga kependidikan yang membutuhkan
pendampingan terkait pembelajaran jarak jauh;

2 Mendorong dan memfasilitasi partisipasi masyarakat


dalam proses BDR;
3 Kerja sama dengan perpustakaan daerah, taman
bacaan masyarakat, organisasi pemerintah dan non
pemerintah lainnya untuk penyediaan modul mandiri
dan buku untuk pembelajaran luring di daerah yang
tidak ada listrik;

4 Kerja sama dengan televisi dan radio daerah untuk


pembelajaran luring di daerah yang ada listrik;

5 Kerjasama dengan pihak lainnya (PLN, provider


telekomunikasi)
6 Kendala utama
Petunjuk pengisian : Isikan jumlah pada kolom berwarna kuning
6.1 Kendala utama yang dihadapi Kendala dari:
guru pada masa pandemi 1. Guru
2. Orangtua
3. Siswa

6.2 Upaya penyelesaian yang sudah


dilakukan
AN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DAN PENDIDIKAN MENENGAH

m pelaksanaan kegiatan belajar dari rumah.

ntuk supervisi keterlaksanaan belajar dari rumah.


atakan dalam skala angka 0 -100.
angka pada kolom sebelumnya.
n kepada sekolah bedasarkan catatan supervisi.
sampaikan kepada sekolah bedasarkan catatan supervisi.
an kepada sekolah bedasarkan catatan supervisi.
asi yang perlu disampaikan kepada sekolah bedasarkan catatan supervisi.
h disampaikan kepada sekolah bedasarkan catatan supervisi.

N SCREENING
Metode pembelajaran √ Daring
yang digunakan
*centang "v" pada Luring
kotak pilihan yang Kombinasi Daring dan Luring
sesuai
Belajar di Sekolah

Penilaian Catatan Penilaian

[4] [5]
Skor Penilaian

m berwarna kuning 100% ( 9 orang) guru memiliki gawai, akses


internet dan akses listrik. 3 orang memiliki laptop
Jumlah
dan 6 orang memiliki aplikasi pembelajaran daring.
9
3 80
9
9
6
m berwarna kuning 63% siswa yang memiliki perangkat gawai dan
akses internet, serta aplikasi pembelajaran daring,
Jumlah
sedangkan 40% tidak memiliki perangkat gawai

63
63% siswa yang memiliki perangkat gawai dan
akses internet, serta aplikasi pembelajaran daring,
sedangkan 40% tidak memiliki perangkat gawai
110
63
110
149
100
kosongkan jika tidak belum ada bantuan dari pemerintah

kosongkan jika tidak Guru menerima voucher kuota untuk pembelajaran


daring

100

kosongkan jika tidak Siswa mendapatkan bantuan berupa voucher kuota


pembelajaran daring

m berwarna kuning 100% guru memiliki perangkat gawai, televisi,


radio, akses internet dan akses listrik. Dan hanya 3
Jumlah
orang guru yang memiliki Laptop.
9
3
89
9
9
9
9
m berwarna kuning Hanya 62% siswa yang memiliki perangkat gawai,
televisi, radio, akses listrik, akses internet, dan
Jumlah
tidak ada satu pun siswa yang memiliki laptop
110

62
110
110
110
110

kosongkan jika tidak Sudah tersedia sarana protocol kesehatan yang


meliputi tempat duduk dengan jarak 1 m (ada),
tempat cuci tangan pakai sabun ada di setiap depan
kelas dan tempat umum, persedian masker
v cadangan bagi guru atau siswa yang lupa,faceshield
untuk guru ada hand sanitizer, ada alat penyemprot
desinfektan, ada thermogun.
75
meliputi tempat duduk dengan jarak 1 m (ada),
tempat cuci tangan pakai sabun ada di setiap depan
kelas dan tempat umum, persedian masker
cadangan bagi guru atau siswa yang lupa,faceshield
untuk guru ada hand sanitizer, ada alat penyemprot
desinfektan, ada thermogun.
v
75
v

Nilai

m berwarna kuning Guru hanya menggunakan sumber belajar dari


google

1
1
29
1
1
9

m berwarna kuning Hanya 2 Guru yang terampil dalam


mengoperasikan gawai, komputer, laptop, dan
internet
9
2
84
9
9
9

m berwarna kuning Guru memanfaatkan media komunikasi whatsapp


saja

9
19

1
m berwarna kuning Hanya 1 orang guru menggunakan aplikasi zoom
untuk berinteraksi dalam pembelajaran daring.

1 6

m berwarna kuning 100% guru sudah mampu memanfaatkan bahan ajar


cetak, ada sebagian guru yang menggunakan modul
mandiri dan alat peraga dari benda.
3 78
9
9
m berwarna kuning Guru terampil dalam memanfaatkan televisi dan
radio.
9 100
m berwarna kuning Guru hanya memanfaatkan media Whatsapp

9
9
35

1
biasaan baru
m berwarna kuning Guru mampu memanfaatkan modul belajar
mandiri, bahan ajar cetak, dan alat peraga dari
benda
9 100
9
9
m berwarna kuning Guru banyak belum terampil dalam
mengoperasikan komputer, dan laptop,
67
9
3

m berwarna kuning guru mulai menyusun perangkat pembelajaran


dengan menyesuaikan pembelajaran daring dan
luring sesuai kondisi saat ini.
9
9
9
100
9
9

9
9
m berwarna kuning seluruh point guru telah menyusun dokumen
rencana pembelajaran yang berisi tujuan,proses dan
evaluasi
9 100
9
9
kosongkan jika tidak Seluruh guru sudah menyelenggarakan
pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran, muatan
lokal, dan materi pendidikan kecakapan hidup.

100
v
v
v
m berwarna kuning 78% guru memanfaatkan media
pembelajaranberupa Format teks, Audio/video
simulasi, Multimedia, Alat peraga dan lainnya
8
8 78
6
6
kosongkan jika tidak Sekolah belum melaksanakan beberapa layanan
ekstrakurikuler, belum memberikan layanan
konseling dan kesiapan belajar dari rumah

m berwarna kuning Guru menyelenggarakan penilaian hasil belajar


siswa dengan kuis

9
33

m berwarna kuning Belum maksimal, perbanyak motivasi,


pembelajaran yang menyenangkan (permainan),
pembelajaran dibuat aktif, disiplin, menyenangkan
100
100
61
100
100
46
100
m berwarna kuning Siswa menerima distribusi sarana pendukung
berupa buku paket& lembar penugasan

149
60
149
149

m berwarna kuning 78 % siswa sudah memiliki kontak nomor telpon


guru, group, dan aktif komunikasi

149
78
100

100
m berwarna kuning Siswa sudah mengetahui metode, aturan komikasi
dan jadwal pembelajaran tetapi belum semua siswa
memiliki fasilitas yang nyaman untuk belajar
149
100
84
149

100

m berwarna kuning Siswa baru memiliki sarana protocol kesehatan


( masker, dan alat makan dan minum sendiri )

149
50
Siswa baru memiliki sarana protocol kesehatan
( masker, dan alat makan dan minum sendiri )

50

149
m berwarna kuning Siswa sudah mengetahui protocol kesehatan,
metode pembelajaran dan jadwal pembelajaran

149
149 100

149

kosongkan jika tidak Kepala sekolah sudah memfasilitasi pelaksanaan


pembelajaran dari rumah, walaupun belum
maksimal, misal: belum menyusun program
pengasuhan untuk mendukung orang tua/wali
dalam mendampingi siswa belajar.
v

v
v
v

83.333333
v

m berwarna kuning Guru sudah menyiapkan diri untuk pembelajaran


daring

2
69
2

m berwarna kuning Guru sudah menyiapkan diri untuk pembelajaran


luring
Guru sudah menyiapkan diri untuk pembelajaran
luring

2
81
9

m berwarna kuning Guru sudah melaksanakan langkah-langkah pra


pembelajaran daring dan luring

100
9

m berwarna kuning Guru sudah melaksanakan langkah-langkah saat


pembelajaran daring

6 86

9
m berwarna kuning Guru sudah melaksanakan langkah-langkah saat
pembelajaran luring

71
6

6
m berwarna kuning Guru sudah melaksanakan langkah-langkahsetelah
pembelajaran daring, tetapi siswa belum mengisi
aktivitas lembar harian kegiatan siswa dan belum di
tandatangani orang tua/wali peserta didik

50

m berwarna kuning Guru sudah melaksanakan langkah-langkahsetelah


pembelajaran luring, tetapi siswa belum mengisi
aktivitas lembar harian kegiatan siswa dan belum di
tandatangani orang tua/wali peserta didik

50

kosongkan jika tidak 80% Orang tua/wali siswa sudah Mendukung


pelaksanaan belajar daring dari rumah

v
v

v
v

v
81.818182
81.818182

kosongkan jika tidak Seluruh orang tua siswa mendukung pelaksanaan


belajar luring dari rumahtetapi sebagian orang
tua/wali siswa belum mendampingi siswa belajar
dari rumah, sehingga orang tua belum
menandatangani tiap sesi belajar.

v
80
v

kosongkan jika tidak Pemerintah daerah belum maksimal dalam


menyediakan dukungan dan fasilitas pembelajaran
daring

v
40

kosongkan jika tidak Pemerintah daerah belum maksimal dalam


menyediakan dukungan dan fasilitas pembelajaran
luring
Pemerintah daerah belum maksimal dalam
menyediakan dukungan dan fasilitas pembelajaran
luring

20

m berwarna kuning
1. Belum 100% guru menguasai IT
2. Belum 100% siswa memiliki HP
3. Pemahaman orang tua kurang dalam daring
4. Orang tua merasa terbebani biaya kuota
5. Siswa kurang disiplin dalam mengikuti daring

Guru mendatangi rumah siswa untuk memberikan


tugas kepada siswa yang tidak memiliki fasilitas
untuk BDR
Kesimpulan Analisis Akar Masalah

[6] [7]

Sebagian guru tidak memiliki komputer/laptop Guru tidak menguasai cara menggunakan
komputer/laptop

Siswa tidak memiliki perangkat gawai merupakan Tingkat perekononomian yang rendah
anak-anak dari suku anak dalam untuk siswa yang tidak memiliki perangkat
gawai
Siswa tidak memiliki perangkat gawai merupakan Tingkat perekononomian yang rendah
anak-anak dari suku anak dalam untuk siswa yang tidak memiliki perangkat
gawai

belum ada bantuan dari pemerintah minimnya perangkat pendukung belajar


untuk siswa maupun guru

semua guru mendapatkan bantuan voucher kuota

semua siswa mendapatkan voucer untuk kegiatan semua siswa mendapatkan voucer untuk
belajar daring kegiatan belajar daring

Infrastruktur guru secara umum sudah terpenuhi, Adanya sebagian guru yang belum
hanya ada kebutuhan kuota yang diperlukan dan menguasasi aplikasi yang digunakan secara
aplikasi yang belum dikuasai secara keseluruhan. maksimal

Infrastruktur peserta didik secara umum sudah Sebagian siswa tidak punya gawai secara
terpenuhi, hanya ada kebutuhan kuota yang mandiri.
diperlukan dan aplikasi yang belum dikuasai Sebagian siswa tidak menguasai aplikasi.
secara keseluruhan.

Semua siswa sudah mematuhi protokol kesehatan Kepala sekolah memberikan tugas kepada
guru untuk memberikan pemahaman
tentang pentingnya mentaati protokol
kesehatan di masa seperti ini
guru untuk memberikan pemahaman
tentang pentingnya mentaati protokol
kesehatan di masa seperti ini

Guru belum menggunakan sumber belajar digital Dari beberapa aplikasi pembelajaran yang
secara maksimal ada sebagian belum digunakan oleh guru.

keterbatasan kompetensi guru dalam keterbatasan komptensi guru dalam


memanfaatkan aplikasi pembelajaran pemanfaatan aplikasi pembelajaran

Guru belum menggunakan sumber belajar digital Guru hanya menguasai media whatsapp
secara maksimal saja

Guru belum menggunakan sumber belajar digital banyak guru yang tidak mampu untuk
secara maksimal memanfaatkan aplikasi tersebut

keterbatasan kompetensi guru dalam keterbatasan komptensi guru dalam


memanfaatkan pembelajaran pemanfaatan pembelajaran
keterbatasan kompetensi guru dalam keterbatasan komptensi guru dalam
memanfaatkan aplikasi pembelajaran pemanfaatan aplikasi pembelajaran

ketersediaan perangkat,dokumen dan materi sudah masih minimnya guru memanfaatkan


efektif dan efisien namun pada media media pembelajaran dan menyelengarakan
pembelajaran dan kegiatan layanan kesiswaan layanan kegiatan siswa
masih kurang maksimal

ketersediaan perangkat,dokumen dan materi sudah masih minimnya guru memanfaatkan


efektif dan efisien namun pada media media pembelajaran dan menyelengarakan
pembelajaran dan kegiatan layanan kesiswaan layanan kegiatan siswa
masih kurang maksimal

ketersediaan perangkat,dokumen dan materi sudah masih minimnya guru memanfaatkan


efektif dan efisien namun pada media media pembelajaran dan menyelengarakan
pembelajaran dan kegiatan layanan kesiswaan layanan kegiatan siswa
masih kurang maksimal

ketersediaan perangkat,dokumen dan materi sudah masih minimnya guru memanfaatkan


efektif dan efisien namun pada media media pembelajaran dan menyelengarakan
pembelajaran dan kegiatan layanan kesiswaan layanan kegiatan siswa
masih kurang maksimal
Belum melaksanakan perencanaan dan Layanan ekstrakulikuler belum maksimal
penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi dilaksanakan di masa pandemi covid-19

ketersediaan perangkat,dokumen dan materi sudah masih minimnya guru memanfaatkan


efektif dan efisien namun pada media media pembelajaran dan menyelengarakan
pembelajaran dan kegiatan layanan kesiswaan layanan kegiatan siswa
masih kurang maksimal

secara keseluruhan kesiapan siswa dalam guru belum maksimal dalam penyedian
pembelajaran daring sudah maksimal namun sarana pendukung belajar dari
siswa belum mendapatkan sarana pendukung rumah,berupa modul belajar dan alat
berupa modul belajar dan alat peraga oleh guru peraga

secara keseluruhan kesiapan siswa dalam guru belum maksimal dalam penyedian
pembelajaran daring sudah maksimal namun sarana pendukung belajar dari
siswa belum mendapatkan sarana pendukung rumah,berupa modul belajar dan alat
berupa modul belajar dan alat peraga oleh guru peraga

Kesiapan siswa selama pembelajaran daring dan belum semua siswa memiliki HP dan
luring secara umum baik hanya perlu tambahan fasilitas yang nyaman
sarana pendukung

secara keseluruhan kesiapan siswa dalam guru belum maksimal dalam penyedian
pembelajaran daring sudah maksimal namun sarana pendukung belajar dari
siswa belum mendapatkan sarana pendukung rumah,berupa modul belajar dan alat
berupa modul belajar dan alat peraga oleh guru peraga

kesiapan siswa untuk beradaptasi dengan masa siswa untuk tingkat sekolah dasar masih
adaptasi kebiasaan baru, dalam menyiapkan sulit menerapkan protokol kesehatan
proses pemeblajaran adaptasi siswa sudah cukup seperti membawa hand sanitizer dan alat
baik hanya saja pada kelengkapan sarana protokol pelindung
siswa harus diberikan arahan
kesiapan siswa untuk beradaptasi dengan masa siswa untuk tingkat sekolah dasar masih
adaptasi kebiasaan baru, dalam menyiapkan sulit menerapkan protokol kesehatan
proses pemeblajaran adaptasi siswa sudah cukup seperti membawa hand sanitizer dan alat
baik hanya saja pada kelengkapan sarana protokol pelindung
siswa harus diberikan arahan

kesiapan siswa untuk beradaptasi dengan masa siswa untuk tingkat sekolah dasar masih
adaptasi kebiasaan baru, dalam menyiapkan sulit menerapkan protokol kesehatan
proses pemeblajaran adaptasi siswa sudah cukup seperti membawa hand sanitizer dan alat
baik hanya saja pada kelengkapan sarana protokol pelindung
siswa harus diberikan arahan

Peran kepala sekolah, guru dan orang tua dalam 1. guru belum menyusun aktivitas harian
pembelajran belum maksimal siswa yang di tandatangani oleh orang tua
2. Orang tua belum mendampingi anak
belajar secara maksimal

guru telah menyiapkan diri untuk belajar daring guru perlu mengkoordinasi mengenai
sudah sangat baik dan poin 3 informasi mengenai fasilitas dan metode pembelajaran daring
jadwal pembelajaran hanya melalui televisi
berdiskusi dengan orang tau siswa tentang Memberi pemahaman betapa pentingnya
pentingnya memiliki akses untuk belajar dimasa Perangkat gawai sebagai alat pembelajaran
pandemi di masa pandemi covid

mewajibkan orang tua untuk mengambil tugas Memberi pemahaman betapa pentingnya
kesekolah Perangkat gawai sebagai alat pebelajaran di
masa bagi siswa pandemi covid
Waktu
Rekomendasi Tindak Lanjut
pelaksanaan

[8] [9] [10]

Perlu bimbingan dari ahli komputer Tahun 2020 Guru memperdalam penguasaan
untuk memberikan bimtek mengenai penggunaan laptop agar makin baik
penggunaan komputer/laptop

Siswa yang tidak memiliki gawai 43 siswa melaksanakan luring


melaksanakan pembelajaran secara luring
Siswa yang tidak memiliki gawai 43 siswa melaksanakan luring
melaksanakan pembelajaran secara luring

pemerintah harus memberikan bantuan 1 x sebulan pemerintah


biaya pendukung pembelajaran daring
dirumah

minimnya perangkat pendukung belajar sekolah perlu Tahun 2020 sekolah


untuk siswa seperti tidak semua siswa melengkapi perlu
mempunyai gawai perangkat melengkapi
pendukung perangkat
belajar siswa pendukung
belajar
siswa

Melaksanakan pelatihan tentang IT, Tahun 2020 Guru memperdalam aplikasi sampai
untuk selanjutnya ada pendampingan dari mengusai dengan baik.
tim IT

Kerjasama dengan teman yang punya Sampai Pendampingan oleh kepala sekolah dan
gawai. Desember 2020 pengawas
Home visit untuk memberikan sosialisasi
penggunaan aplikasi yang digunakan
untuk bapak ibu guru dalam
pembelajaran

guru memberikan pemahaman kepada Tahun 2020 guru dan orang tua wajib memahami dan
orang tua bahwa mentaati protokol mendukung untuk menerapkan protokol
kesehatan itu sangatlah penting kesehatan
orang tua bahwa mentaati protokol mendukung untuk menerapkan protokol
kesehatan itu sangatlah penting kesehatan

Melaksanakan pelatihan Tahun 2020 Pendampingan, pembinaan, pemantauan


oleh kepala sekolah dan pengawas

guru perlu meningkatkan penggunaan 1 x sebulan guru perlu mengikuti pelatihan


aplikasi pembelajaran

Melaksanakan pelatihan Tahun 2020 Pendampingan, pembinaan, pemantauan


oleh kepala sekolah dan pengawas

sosialisasi pemanfaatan aplikasi Tahun 2020 Pendampingan, pembinaan, pemantauan


oleh kepala sekolah dan pengawas

guru perlu meningkatkan penggunaan 1 x sebulan guru perlu mengikuti pelatihan


pembelajaran
guru perlu meningkatkan penggunaan 1 x sebulan guru perlu mengikuti pelatihan
aplikasi pembelajaran

sekolah perlu mengadakan pelatihan 1x semester guru mengikuti pelatihan pengembangan


tentang cara pemanfaattan media pemanfaatan media pembelajaran dan
pembelajran berbasis daring, dan lebih guru melakukan tatp muka dengan siswa
meningktkan layanan kegiatan siswa seminggu sekali

sekolah perlu mengadakan pelatihan 1x semester guru mengikuti pelatihan pengembangan


tentang cara pemanfaattan media pemanfaatan media pembelajaran dan
pembelajran berbasis daring, dan lebih guru melakukan tatp muka dengan siswa
meningktkan layanan kegiatan siswa seminggu sekali

sekolah perlu mengadakan pelatihan 1x semester guru mengikuti pelatihan pengembangan


tentang cara pemanfaattan media pemanfaatan media pembelajaran dan
pembelajran berbasis daring, dan lebih guru melakukan tatp muka dengan siswa
meningktkan layanan kegiatan siswa seminggu sekali

sekolah perlu mengadakan pelatihan 1x semester guru mengikuti pelatihan pengembangan


tentang cara pemanfaattan media pemanfaatan media pembelajaran dan
pembelajran berbasis daring, dan lebih guru melakukan tatp muka dengan siswa
meningktkan layanan kegiatan siswa seminggu sekali
Kegiatan ekstrakurikuler akan Tahun 2020 Supervisi dan monitoring layanan
dilaksanakan secara daring & luring ekstrakurikuler oleh KS dan Pengawas

sekolah perlu mengadakan pelatihan 1x semester guru mengikuti pelatihan pengembangan


tentang cara pemanfaattan media pemanfaatan media pembelajaran dan
pembelajran berbasis daring, dan lebih guru melakukan tatp muka dengan siswa
meningktkan layanan kegiatan siswa seminggu sekali

guru perlu mengembgkan modul belajar secara berkala guru mengembangkan modul belajar dan
dan menyediakan alat olahraga sebagai menyediakan alat olahraga sebagai
pendukung kegiatan belajar berbasis pendukung kegiatan belajar berbasis
daring daring

guru perlu mengembgkan modul belajar secara berkala guru mengembangkan modul belajar dan
dan menyediakan alat olahraga sebagai menyediakan alat olahraga sebagai
pendukung kegiatan belajar berbasis pendukung kegiatan belajar berbasis
daring daring

Orang tua diharapkan memiliki fasilitas Mulai Oktober Guru melaksanakan home visit ke peserta
belajar yang nyaman. didik.

guru perlu mengembgkan modul belajar secara berkala guru mengembangkan modul belajar dan
dan menyediakan alat olahraga sebagai menyediakan alat olahraga sebagai
pendukung kegiatan belajar berbasis pendukung kegiatan belajar berbasis
daring daring

sekolah harus menyediakan dan secara berkala menyediakan dan mengingatkan anjuran
mengingatkan anjuran untuk membawa untuk membawa kelengkapan protokol
kelengkapan protokol kesehatan kesehatan
sekolah harus menyediakan dan secara berkala menyediakan dan mengingatkan anjuran
mengingatkan anjuran untuk membawa untuk membawa kelengkapan protokol
kelengkapan protokol kesehatan kesehatan

sekolah harus menyediakan dan secara berkala menyediakan dan mengingatkan anjuran
mengingatkan anjuran untuk membawa untuk membawa kelengkapan protokol
kelengkapan protokol kesehatan kesehatan

1. Kepala sekolah mengingatkan guru Tahun 2020 Monitoring dari Kepala Sekolah dan
untuk menyusun aktivitas harian siswa pengawas
2. Orangtua mendampingi anak belajar

seluruh guru melaksanakan langkah- guru melengkapi secara berkala guru perlu
langkah setelah pembelajaran luring langkah-langkah melengkapi
pelaksnaan langkah-
pembelajaran lamgkah
daring pelaksanaan
pembelajara
n daring
Karena keterbatasan ekonomi orang tua, 2021 sekolah Mengajak Kepala Sekolah dan dewan
hanya berharap wabah ini segera beralu seharusnya tatap guru untk terus mencari solusi terhadap
dan sekolah bisa normal seperti biasanya muka seperti minimya perangkat gawai bagi peserta
biasanya didik, agar kedepan akan bisa terpenuhi.

Memberi pemahaman betapa pentingnya


Perangkat gawai sebagai alat pebelajaran
di masa bagi siswa pandemi covid
INSTRUMEN SUPERVISI PEMENUHAN MUTU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENG
1 NAMA SEKOLAH
2 NPSN
3 KABUPATEN/KOTA
4 PROVINSI
5 NAMA PENGAWAS

PETUNJUK PENGISIAN:

Kolom [1]
Kolom [2]
Kolom [3]
Kolom [4]

Kolom [5]
Kolom [6]
Kolom [7]
Kolom [8]

Kolom [9]
Kolom [10]

Nomor Standar/Indikator/Sub Indikator

[1] [2]

1 Standar Kompetensi Lulusan


1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap
1.1.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
1.1.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
berkarakter

1.1.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap


disiplin

1.1.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap


santun

1.1.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap


jujur
1.1.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
peduli

1.1.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap


percaya diri

1.1.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap


bertanggungjawab

1.1.9. Memiliki perilaku pembelajar sejati


sepanjang hayat
1.1.10. Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani

1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan


1.2.1. Memiliki pengetahuan faktual, prosedural,
konseptual, metakognitif

1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan


1.3.1. Memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak kreatif

1.3.2. Memiliki keterampilan berpikir dan


bertindak produktif

1.3.3. Memiliki keterampilan berpikir dan


bertindak kritis
1.3.4. Memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak mandiri
1.3.5. Memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak kolaboratif

1.3.6. Memiliki keterampilan berpikir dan


bertindak komunikatif

2 Standar Isi
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan
2.1.1. Memuat karakteristik kompetensi sikap
2.1.2. Memuat karakteristik kompetensi
pengetahuan
2.1.3. Memuat karakteristik kompetensi
keterampilan

2.1.4. Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa


2.1.5. Menyesuaikan ruang lingkup materi
pembelajaran

2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur


2.2.1. Melibatkan pemangku kepentingan dalam
pengembangan kurikulum
2.2.2. Mengacu pada kerangka dasar penyusunan

2.2.3. Melewati tahapan operasional


pengembangan
2.2.4. Memiliki perangkat kurikulum tingkat
satuan pendidikan yang dikembangkan

2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan


2.3.1. Menyediakan alokasi waktu pembelajaran
sesuai struktur kurikulum yang berlaku

2.3.2. Mengatur beban belajar bedasarkan bentuk


pendalaman materi

2.3.3. Menyelenggarakan aspek kurikulum pada


muatan lokal
2.3.4. Melaksanakan kegiatan pengembangan diri
siswa

3 Standar Proses
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan
3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah
dikembangkan
3.1.2. Mengarah pada pencapaian kompetensi
3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan
lengkap dan sistematis

3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah


dan pengawas sekolah

3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat


3.2.1. Membentuk rombongan belajar dengan
jumlah siswa sesuai ketentuan
3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai
pembelajaran

3.2.3. Mendorong siswa mencari tahu


3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan
pendekatan ilmiah
3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis
kompetensi

3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu


3.2.7. Melaksanakan pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multi dimensi;

3.2.8. Melaksanakan pembelajaran menuju pada


keterampilan aplikatif
3.2.9. Mengutamakan pemberdayaan siswa
sebagai pembelajar sepanjang hayat

3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa siapa saja


adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di
mana saja adalah kelas.
3.2.11. Mengakui atas perbedaan individual dan
latar belakang budaya siswa.

3.2.12. Menerapkan metode pembelajaran sesuai


karakteristik siswa

3.2.13. Memanfaatkan media pembelajaran dalam


meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran
3.2.14. Menggunakan aneka sumber belajar

3.2.15. Mengelola kelas saat menutup


pembelajaran

3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran


3.3.1. Melakukan penilaian otentik secara
komprehensif

3.3.2. Memanfaatkan hasil penilaian otentik

3.3.3. Melakukan pemantauan proses


pembelajaran
3.3.4. Melakukan supervisi proses pembelajaran
kepada guru

3.3.5. Mengevaluasi proses pembelajaran

3.3.6. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses


pembelajaran

4 Standar Penilaian Pendidikan


4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi
4.1.1. Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan
keterampilan

4.1.2. Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan


ranah

4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel


4.2.1. Menggunakan jenis teknik penilaian yang
obyektif dan akuntabel
4.2.2. Memiliki perangkat teknik penilaian
lengkap

4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti


4.3.1. Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian
4.3.2. Melakukan pelaporan penilaian secara
periodik

4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek


4.4.1. Menggunakan instrumen penilaian aspek
sikap

4.4.2. Menggunakan instrumen penilaian aspek


pengetahuan

4.4.3. Menggunakan instrumen penilaian aspek


keterampilan

4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur


4.5.1. Melakukan penilaian berdasarkan
penyelenggara sesuai prosedur

4.5.2. Melakukan penilaian berdasarkan ranah


sesuai prosedur

4.5.3. Menentukan kelulusan siswa berdasarkan


pertimbangan yang sesuai

5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan
5.1.1. Berkualifikasi minimal S1/D4

5.1.3. Tersedia untuk tiap mata pelajaran

5.1.4. Bersertifikat pendidik

5.1.5. Berkompetensi pedagogik minimal baik

5.1.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik


5.1.7. Berkompetensi profesional minimal baik

5.1.8. Berkompetensi sosial minimal baik

5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan


5.2.1. Berkualifikasi minimal S1/D4

5.2.2. Berusia sesuai kriteria saat pengangkatan

5.2.3. Berpengalaman mengajar selama yang


ditetapkan

5.2.4. Berpangkat minimal III/c atau setara

5.2.5. Bersertifikat pendidik

5.2.6. Bersertifikat kepala sekolah


5.2.7. Berkompetensi kepribadian minimal baik

5.2.8. Berkompetensi manajerial minimal baik

5.2.9. Berkompetensi kewirausahaan minimal


baik

5.2.10. Berkompetensi supervisi minimal baik

5.2.11. Berkompetensi sosial minimal baik

5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan


5.3.1. Tersedia Kepala Tenaga Administrasi
5.3.2. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi
berkualifikasi minimal SMK/sederajat

5.3.3. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi


bersertifikat
5.3.4. Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan
Administrasi
5.3.5. Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan
Administrasi berpendidikan sesuai
ketentuan

5.3.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik

5.3.7. Berkompetensi sosial minimal baik


5.3.8. Berkompetensi teknis minimal baik

5.3.9. Berkompetensi manajerial minimal baik

5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan

5.4.1. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium


5.4.2. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium
berkualifikasi sesuai
5.4.3. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium
bersertifikat

5.4.4. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium


berpengalaman sesuai

5.4.5. Tersedia Tenaga Teknisi Laboran


5.4.6. Memiliki Tenaga Teknisi Laboran
berpendidikan sesuai ketentuan

5.4.7. Tersedia Tenaga Laboran


5.4.8. Memiliki Tenaga Laboran berpendidikan
sesuai ketentuan
5.4.9. Berkompetensi kepribadian minimal baik

5.4.10. Berkompetensi sosial minimal baik

5.4.11. Berkompetensi manajerial minimal baik

5.4.12. Berkompetensi profesional minimal baik

5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan

5.5.1. Tersedia Kepala Tenaga Pustakawan


5.5.2. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan
berkualifikasi sesuai

5.5.3. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan


bersertifikat

5.5.4. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan


berpengalaman sesuai
5.5.5. Tersedia Tenaga Pustakawan

5.5.6. Memiliki Tenaga Pustakawan


berpendidikan sesuai ketentuan
5.5.7. Berkompetensi manajerial minimal baik

5.5.8. Berkompetensi pengelolaan informasi


minimal baik

5.5.9. Berkompetensi kependidikan minimal baik

5.5.10. Berkompetensi kepribadian minimal baik

5.5.11. Berkompetensi sosial minimal baik

5.5.12. Berkompetensi pengembangan profesi


minimal baik

6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan

6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai

6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan belajar yang


sesuai dan memadai
6.1.2. Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah
siswa

6.1.3. Kondisi lahan sekolah memenuhi


persyaratan
6.1.4. Rasio luas bangunan sesuai dengan jumlah
siswa

6.1.5. Kondisi bangunan sekolah memenuhi


persyaratan
6.1.6. Memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan

6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak

6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai standar

6.2.2. Memiliki laboratorium IPA sesuai standar


6.2.3. Memiliki ruang perpustakaan sesuai
standar

6.2.4. Memiliki tempat bermain/lapangan sesuai


standar

6.2.10. Kondisi ruang kelas layak pakai

6.2.11. Kondisi laboratorium IPA sesuai standar

6.2.12. Kondisi ruang perpustakaan layak pakai

6.2.13. Kondisi tempat bermain/lapangan layak


pakai
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak
6.3.1. Memiliki ruang pimpinan sesuai standar
6.3.2. Memiliki ruang guru sesuai standar

6.3.3. Memiliki ruang UKS sesuai standar

6.3.4. Memiliki tempat ibadah sesuai standar

6.3.5. Memiliki jamban sesuai standar

6.3.6. Memiliki gudang sesuai standar


6.3.7. Memiliki ruang sirkulasi sesuai standar

6.3.11. Menyediakan kantin yang layak

6.3.12. Menyediakan tempat parkir yang memadai

6.3.14. Kondisi ruang pimpinan layak pakai

6.3.15. Kondisi ruang guru layak pakai

6.3.16. Kondisi ruang UKS layak pakai

6.3.17. Kondisi tempat ibadah layak pakai

6.3.18. Kondisi jamban sesuai standar

6.3.19. Kondisi gudang layak pakai

6.3.20. Kondisi ruang sirkulasi layak pakai

7 Standar Pengelolaan Pendidikan


7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan
7.1.1. Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas
sesuai ketentuan

7.1.2. Mengembangkan rencana kerja sekolah


ruang lingkup sesuai ketentuan

7.1.3. Melibatkan pemangku kepentingan sekolah


dalam perencanaan pengelolaan sekolah

7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan


7.2.1. Memiliki pedoman pengelolaan sekolah
lengkap

7.2.2. Menyelenggarakan kegiatan layanan


kesiswaan
7.2.3. Meningkatkan dayaguna pendidik dan
tenaga kependidikan

7.2.4. Melaksanakan kegiatan evaluasi diri

7.2.5. Membangun kemitraan dan melibatkan


peran serta masyarakat serta lembaga lain
yang relevan
7.2.6. Melaksanakan pengelolaan bidang
kurikulum dan kegiatan pembelajaran

7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan


7.3.1. Berkepribadian dan bersosialisasi dengan
baik

7.3.2. Berjiwa kepemimpinan


7.3.3. Mengembangkan sekolah dengan baik

7.3.4. Mengelola sumber daya dengan baik

7.3.5. Berjiwa kewirausahaan

7.3.6. Melakukan supervisi dengan baik

7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen


7.4.1. Memiliki sistem informasi manajemen
sesuai ketentuan

8 Standar Pembiayaan
8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang
8.1.1. Membebaskan biaya bagi siswa tidak
mampu

8.1.2. Memiliki daftar siswa dengan latar belakang


ekonomi yang jelas

8.1.3. Melaksanakan subsidi silang untuk


membantu siswa kurang mampu
8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan
8.2.1. Memiliki biaya operasional non personil
sesuai ketentuan

8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik


8.3.1. Mengatur alokasi dana yang berasal dari
APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya

8.3.2. Memiliki laporan pengelolaan dana


8.3.3. Memiliki laporan yang dapat diakses oleh
pemangku kepentingan
NSTRUMEN SUPERVISI PEMENUHAN MUTU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
: SD NEGERI MUARA TIKU
: 10601857
: MUSI RAWAS UTARA
: SUMATERA SELATAN
: PARIDA ASWATI, S.Pd.

Sebelum melakukan pengisian format ini Pengawas harus sudah memiliki unduhan rapor mutu sekolah berformat excel
Pengawas menyalin (meng-copy) skor nilai rapor mutu Tahun 2019 ke kolom D (Kolom [4]) yang di warnai kuning
berisi nomor sebagai identitas standar/indikator/sub indikator dalam penjaminan mutu pendidikan.
berisi standar/indikator/sub indikator dalam penjaminan mutu pendidikan.
berisi rubrik penjelasan penilaian sub indikator untuk supervisi dalam penjaminan mutu pendidikan.
berisi penilaian terhadap sub indikator yang terdiri dari rapor mutu dan konversinya yang dinyatakan dalam skala angka 0 - 100.
isian kolom rapor mutu diambil dari rapor mutu masing-masing sekolah
berisi penjelasan/alasan pemberian skala angka pada kolom sebelumnya.
berisi kesimpulan terhadap masalah pada setiap indikator
berisi Analisis Akar Masalah terhadap masalah pada setiap indikator
berisi rekomendasi yang perlu disampaikan kepada sekolah bedasarkan catatan supervisi.
Rekomendasi yang diberikan oleh pengawas diutamakan pada penilaian di bawah 6,67 atau 95
Rekomendasi di tulis per indikator
berisi Rencana Jadwal Pelaksanaan Hasil Rekomendasi yang diberikan
berisi Tindak Lanjut terhadap Pelaksanaan Hasil Rekomendasi yang diberikan

Penilaian
Rubrik Penilaian
Rapor Mutu Konversi

[3] [4]

6.99 100
da dimensi sikap 6.99 100
Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) berdoa 7.00 100
sebelum dan setelah melakukan aktivitas, (2) mengucapkan
salam saat bertemu dengan orang lain, (3) menjalankan ibadah
sesuai dengan agama yang dianut dan (4) melaksanakan aturan
agama yang dianut
Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) menghargai 7.00 100
orang lain tanpa melihat perbedaan, (2) tidak melakukan
perundungan/bullying, (3) bangga terhadap budaya bangsa dan
daerah, (4) berbahasa Indonesia yang baik dan benar, (5)
mengutamakan produk dalam negeri, (6) menghargai pendapat
orang lain, (7) mengambil keputusan secara musyawarah, (8)
tidak terlibat perkelahian atau tawuran pelajar, (9) tidak
mencuri dan (10) rajin

Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) tidak 7.00 100


membolos, (2) mematuhi peraturan sekolah,(3) disiplin waktu
dan (4) menerapkan budaya antri

Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) tidak meludah 7.00 100
di sembarang tempat, (2) tidak menyela pembicaraan, (3)
berpakaian sopan, (4) menghormati orang tua, guru, dan teman
dan (5) tidak berkata kasar

Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) tidak 7.00 100


mencontek, (2) melaksana-kan tugas individu dengan baik, (3)
mengaku atas kesalahan yang dilakukan dan (4) mengatakan
yang sebenarnya.
Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) membantu 7.00 100
orang lain, (2) menjenguk orang sakit, (3) merawat fasilitas
umum, (4) membuang sampah pada tempatnya, (5)
menggunakan listrik dan air dengan hemat dan (6) merawat
tanaman dan menjaga lingkungan

Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) aktif dalam 7.00 100
kegiatan kesiswaan, (2) percaya diri tampil di depan umum, (3)
berani berpendapat dan (4) tidak mudah putus asa

Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) tidak 6.99 100


menyalahkan orang lain, (2) bersedia meminta maaf, (3) tidak
merusak barang milik orang lain, (4) melaksanakan tugas
individu dan kelompok dengan baik, (5) menerima resiko dan
tindakan yang dilakukan dan (6) menepati janji

Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) mengenali 7.00 100


potensi diri, (2) gemar menulis (buku, puisi, artikel, dan lainnya),
(3) gemar membaca, (4) mampu berinisiatif dan (5) memiliki
sikap ingin tahu
Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) gemar 7.00 100
berolahraga, (2) menjaga kebersihan diri,
(3) mengonsumsi makanan sehat, (4) tidak menggunakan
narkoba, (5) tidak mengonsumsi minuman keras, (6) tidak
merokok, (7) tidak terlibat tindak pornografi/pornoaksi dan (8)
berpikir positif

da dimensi pengetahuan 7.00 100


Siswa mampu menerapkan aktivitas 7.00 100
• pengetahuan faktual berikut (1) mengingat, (2) menunjukkan,
(3) menyebutkan dan (4) menyalin;
• pengetahuan konseptual berikut (1) mengklasifikasikan; (2)
mengidentifikasi, (3) menyimpulkan dan (4) menunjukkan
contoh
• pengetahuan prosedural berikut (1) menentukan langkah-
langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah,
(2) mengurutkan suatu tindakan dalam menyelesaikan masalah,
(3) menerapkan atau menggunakan simbol, keadaan, dan
proses untuk menyelesaikan masalah matematika, (4)
menjelaskan atau membenarkan satu cara menyelesaikan
masalah yang diberikan
• pengetahuan metakognitif berikut (1) mengetahui kekuatan
dan kelemahan diri, (2) mengetahui manfaat ilmu yang
dipelajari, (3) menerapkan pengetahuan untuk menyelesaikan
masalah kontekstual dan (4) menerapkan
strategi dalam memecahkan masalah

da dimensi keterampilan 6.99 100


Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui 6.99 100
pengalaman pembelajaran dan kegiatan meliputi (1) menulis
dalam bahasa dan gaya sendiri (2) menggunakan TIK dalam
berkomunikasi (3) memodifikasi karya yang ada dan (4)
membuat kreasi sendiri sesuai dengan fasilitas yang tersedia

Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui 7.00 100


pengalaman pembelajaran dan kegiatan meliputi (1) membaca
cepat dan membuat rangkuman dari informasi tertulis, (2)
membuat karya-kreasi inovatif (3) tidak meniru
karya orang lain

Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui 6.99 100


pengalaman pembelajaran dan kegiatan meliputi (1) bertanya
dengan kritis (2) melakukan telaah secara kritis terhadap teks
atau
buku (3) menjaga kebersihan sekolah
Siswa memiliki keterampilan berpikir dan 7.00 100
bertindak melalui pengalaman pembelajaran dan kegiatan
meliputi (1) dengan menggunakan sumber buku teks (2) dengan
menggunakan sumber buku selain buku teks (3) dengan
menggunakan sumber media massa cetak (4) Penyelesaian
tugas akademik
Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui 6.99 100
pendekatan ilmiah meliputi (1) mengamati,(2) menanya,(3)
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber,(4) melakukan
analisis,(5) mengkomunikasikan hasil analisis yang telah
dilakukan (6) menyelenggarakan perlombaan dan kegiatan di
luar kelas (7) pengembangan organisasi kesiswaan dan-atau
kepanitiaan

Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui 7.00 100


pendekatan ilmiah meliputi (1) menyampaikan pendapat secara
santun dan mudah dipahami (2) menyimak informasi dan
menyampaikan kembali dengan kalimat sendiri (3)
menyampaikan gagasan/ide dalam bentuk tulisan

6.96 99
umusan kompetensi lulusan 6.99 100
Seluruh guru menyusun perangkat pembelajaran untuk 7.00 100
menghayati dan mengamalkan: (1) ajaran agama yang
dianutnya, (2) perilaku jujur, (3) perilaku disiplin, (3) perilaku
santun, (4) perilaku peduli, (5) perilaku bertanggung jawab, (6)
perilaku percaya diri, (7) perilaku sehat jasmani dan rohani, (8)
perilaku pembelajar sepanjang
hayat.
Seluruh guru menyusun perangkat pembelajaran untuk 7.00 100
memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi: (1)
pengetahuan faktual, (2) pengetahuan konseptual, (3)
pengetahuan
prosedural, (4) pengetahuan metakognitif,
Seluruh guru menyusun perangkat pembelajaran 7.00 100
untuk menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak: (1)
kreatif, (2) produktif, (3) kritis, (4)
mandiri, (5) kolaboratif, (6) komunikatif.

Menyesuaikan (1) karakteristik mata pelajaran, (2) tingkat 6.99 100


keingintahuan siswa baik itu pada tingkat dasar, teknis, spesifik,
detil, dan/atau kompleks, (3) bidang kajian pembelajaran
bedasarkan bakat dan minat siswa untuk memecahkan masalah
meliputi bidang: ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan/atau humaniora.
• Menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada jenjang 6.99 100
SD/MI yaitu pada konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam seki-tar, bangsa, dan negara.
• Menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada jenjang
SMP/MTs yaitu pada konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
kawasan regional.
• Menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada jenjang
SMA /SMK yaitu pada konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan internasional.

dikan dikembangkan sesuai prosedur 7.00 100


Sekolah (1) memiliki tim yang bertugas mengembangkan 7.00 100
kurikulum sekolah, (2) meliputi seluruh guru mata pelajaran,
konselor (guru Bimbingan dan Konseling), dan komite sekolah
atau penyelenggara pendidikan dibuktikan dengan dokumen
penugasan dan (3) memiliki pedoman pengembangan kurikulum
yang
diketahui tim pengembang kurikulum sekolah sebagai dasar
pengembangan.
Sekolah mengacu pada (1) visi, misi, dan tujuan sekolah, (2) 7.00 100
organisasi muatan kurikuler sekolah,
(3) aturan beban belajar siswa dan beban kerja guru pada
tingkat kelas, (4) kalender pendidikan sekolah, (5) silabus
muatan atau mata pelajaran muatan lokal dan (6) rencana
pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembelajaran.

Sekolah melewati (1) tahapan analisis ketentuan 7.00 100


peraturan perundang-undangan mengenai kurikulum; analisis
konteks untuk kebutuhan siswa, sekolah, dan lingkungan serta
analisis ketersediaan sumber daya pendidikan, (2) tahapan
Penyusunan kerangka dasar, (3) tahapan penetapan yang
dilakukan kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan
pendidik sekolah dengan melibatkan komite sekolah serta (4)
tahapan pengesahan yang dilakukan oleh pemerintah daerah
sesuai dengan kewenangannya.
Sekolah memiliki perangkat (1) Pedoman kurikulum; (2) 7.00 100
Pedoman muatan lokal; (3) Pedoman kegiatan ektrakurikuler;
(4) Pedoman pembelajaran; (5) Pedoman penilaian hasil belajar
oleh pendidik; (6) Pedoman sistem kredit semester; (7)
Pedoman bimbingan dan konseling;
(8) Pedoman evaluasi kurikulum; (9) Pedoman pendampingan
pelaksanaan kurikulum; (10) Pedoman pendidikan kepramukaan
yang dapat
diakses oleh warga sekolah.

m sesuai ketentuan 6.88 98


• Sekolah jenjang SD menyediakan (1) durasi sebanyak 35 menit 6.54 93
untuk setiap satu jam pembelajaran; (2) alokasi waktu Kelas I 30
jam pelajaran; Kelas II 32 jam pelajaran; Kelas III 34 jam
pelajaran; Kelas IV, V, dan VI 36 jam pelajaran untuk setiap
minggu (3) alokasi per semester Kelas I, II, III, IV, V 18-20
minggu; Kelas VI 18-20 minggu (semester ganjil); 14-16 minggu
(semester genap); dan (4) Beban Belajar per tahun dialokasikan
36-40 minggu.
• Sekolah jenjang SMP menyediakan (1) durasi sebanyak 40
menit untuk setiap satu jam pembelajaran; (2) alokasi waktu
Kelas VII, VIII dan IX 38 jam pelajaran untuk setiap minggu
(3) alokasi per semester Kelas VII dan VIII 18- 20 minggu; Kelas
IX 18-20 minggu (semester ganjil); 14-16 minggu (semester
genap);); dan
(4) Beban Belajar per tahun dialokasikan 36- 40 minggu.•
Sekolah jenjang SMA/SMK menyediakan (1)
durasi sebanyak 45 menit untuk setiap satu jam pembelajaran;
(2) alokasi waktu Kelas X 42 jam pelajaran; Kelas XI dan XII 44
jam pelajaran. [ Kelas X, XI dan XII 48 jam pelajaran (khusus
SMK)] untuk setiap minggu
(3) alokasi per semester Kelas X dan XI 18-20 minggu, Kelas XII
18-20 minggu (semester ganjil); 14-16 minggu (semester genap);
dan
(4) Beban Belajar per tahun dialokasikan 36- 40 minggu

Bentuk pendalaman materi yang diatur berupa kegiatan 7.00 100


pengarahan materi, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur.
• Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
untuk SD, paling banyak 40% dari waktu kegiatan tatap muka
mata pelajaran yang bersangku-tan.
• Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
untuk SMP, paling banyak 50% dari waktu kegiatan tatap muka
mata pelajaran yang bersangku-tan.
• Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
untuk SMA/SMK, maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap muka
mata
pelajaran.

Menyelenggarakan minimal 2 dari 4 aspek yang disediakan 7.00 100


untuk mata pela-jaran seni budaya, prakarya, dan
kewirausahaan.
Sekolah (1) menyediakan layanan ekstrakurikuler wajb yaitu 6.99 100
Pendidikan Kepramukaan; (2) terdapat program kegiatan
ekstrakurikuler berupa kegiatan kagamaan, kegiatan krida,
latihan olahbakat dan latihan olah-minat; (3) terdapat program
kegiatan ekstrakurikuler berupa Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR),
kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik,
penelitian, kelompok pencinta teknologi informasi dan
komunikasi, rekayasa, dan lainnya (4) terdapat pengalaman
pembelajaran dalam bentuk praktik di laboratorium. penelitian
sederhana, studi wisata, seminar atau workshop, peragaan atau
pameran, pementasan karya seni dan lainnya dan (4)
menyediakan bimbingan karier

6.99 100
embelajaran sesuai ketentuan 6.99 100
Silabus dikembangkan dengan memuat komponen yang 7.00 100
meliputi: (1) identitas mata pelajaran, (2) identitas sekolah, (2)
kompetensi inti, (3) kompetensi dasar, (4) materi pokok, (5)
kegiatan pembelajaran, (6) penilaian, (7) alokasi waktu, (8)
sumber belajar dan (9) menjadi dasar pengembangan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran.
Silabus dikembangkan (1) berdasarkan Standar Kompetensi 7.00 100
Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun
ajaran dan (2) memuat (a) Tujuan pembelajaran yang
dirumuskan berdasarkan kompetensi dasar, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
(b) Kompetensi Dasar sesuai dengan silabus. (c) Indikator
pencapaian kompetensi mencakup pengetahuan, sikap dan ket-
rampilan. (d) Materi dan metode pembelajaran yang
menyesuaikan rumusan indikator pencapaian kompetensi
Seluruh guru menyusun silabus (1) setiap mata pelajaran yang 7.00 100
diampunya, (2) bekerjasama dengan Kelompok Kerja Guru
(KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Lembaga
Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), atau Perguruan Tinggi
(3) menyusun RPP yang terdiri atas komponen Identitas sekolah,
Identitas mata pelajaran, Kelas/semester, Materi pokok, Alokasi
waktu, Tujuan pembelajaran, Kompetensi dasar dan indikator
pencapaian kompetensi, Materi pembelajaran, Metode
pembelajaran, Media pembelajaran, Sumber belajar, Langkah-
langkah pembelajaran dan Penilaian hasil pembelajaran; (4)
disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali
per-temuan atau lebih; (5) memperhatikan prinsip penyusunan
RPP.

Dievaluasi oleh kepala sekolah dan pengawas dan 6.99 100


memiliki dokumen evaluasi/telaah RPP.

an dengan tepat 6.98 100


Rasio siswa per rombel maksimum 28 siswa per rombel untuk 6.82 97
SD, 32 siswa per rombel untuk SMP dan 36 siswa per rombel
untuk SMA/SMK.
Seluruh guru (1) menjelaskan kepada siswa silabus mata 6.99 100
pelajaran tiap awal semester; (2) memulai sesuai dengan waktu
yang dijadwalkan; (3) menyiapkan siswa secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran; (4) memotivasi siswa
belajar sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan
sehari-hari; (5) mengajukan pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
(6) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan dicapai; dan (7) menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

Seluruh guru (1) berpusat pada siswa; (2) mengembangkan rasa 6.99 100
keingintahuan dan pemahaman baru bedasarkan pertanyaan
siswa sendiri; (3) menerapkan modus belajar berbasis
penyingkapan/penelitian.
Seluruh guru mendorong siswa untuk (1) melakukan 6.99 100
pengamatan; (2) mengajukan pertanyaan yang dapat dija-wab
dengan pendekatan ilmiah; (3) mengumpulkan informasi untuk
menjawab per-tanyaan yang dikemukakan;
(4) menggunakan alat dan perlengkapan yang sesuai; (5) untuk
mengolah dan menganalisa data dan informasi yang telah
dikumpulkan; (6) menarik kesimpulan; (7) memikirkan dengan
kritis dan masuk akal untuk membuat penjelasan bedasarkan
bukti yang ditemukan (8) menyampaikan dan empertahankan
hasil mereka kepada sesama siswa.
Seluruh guru (1) berfokus pada hasil pembelajaran yang mampu 6.99 100
ditunjukkan oleh siswa; (2) memfasilitasi siswa yang mampu
menunjukkan penguasaan hasil pembelajaran terkait KD yang
diharapkan untuk mencapai KD selanjutnya; (3) menyediakan
akses materi pembelajaran kepada
siswa untuk dapat mengembangkan kompetensi mereka secara
mandiri; (4) melakukan penilaian sumatif secara berkala untuk
mengidentifikasi hasil pembelajaran siswa (5) fleksibel dalam
lama ketuntasan pembelajaran setiap siswa dalam
menguasai KD yang diharapkan.

• Pembelajaran tematik terpadu di SD disesuaikan dengan 6.99 100


tingkat perkem-bangan siswa.
• Proses pembelajaran di SMP disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi yang mulai memperkenalkan mata pelajaran
dengan mempertahankan te-matik terpadu pada IPA dan IPS.
• Karakteristik proses pembelajaran di SMASMK berbasis mata
pelajaran
Seluruh guru (1) berfokus pada siswa; (2) berperan sebagai 6.99 100
fasilitator; (2) bekerjasama dalam kelompok; (2)memulai
dengan memberikan permasalahan kepada siswa untuk
dipecahkan atau dipelajari lebih lanjut dalam bentuk skenario
atau studi kasus yang menyerupai kehidupan nyata; (3)
mengajak siswa melakukan penelitian yang diperlukan dan
berdiskusi untuk berbagi dan meringkas hasil temuan mereka
dan menyajikan hasil kesimpulan yang berisikan satu atau lebih
solusi/jawaban atas hasil temuan atau bahkan
tidak ada solusi/jawaban yang ditemukan.

Seluruh guru (1) berfokus pada siswa dan karya/produk akhir 6.99 100
yang dihasilkan; (2) berperan sebagai fasilitator; (3) mengajak
siswa bekerjasama dalam kelompok; (4) memulai dengan
menentukan tujuan menciptakan karya/produk akhir dan men-
gidentifikasi penggunanya; (5) mengajak siswa menyelesaikan
karya/produk akhir, dan menunjukkan karya mereka dan
mengevaluasi penggunaannya.
Seluruh guru (1) mengajarkan pada siswa untuk lebih menyadari 6.99 100
dan menghargai proses yang mereka lalui; (2) menunjukkan
bagaimana mengelola proses yang dilalui sebagai pembelajaran
yang lebih efektif untuk hidup mereka; (3) membantu siswa
untuk menyiapkan diri dalam menyusun strategi bagi diri
mereka sendiri untuk sukses mencapai tujuan mereka; (4)
Mengenalkan dalam merumuskan strategi, memonitor dan
mengevaluasi atas pembelajaran yang dilalui oleh siswa.

Seluruh guru (1) mengajak siswa berpastisipasi secara aktif; (2) 6.99 100
mengajak siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil; (3)
memberi kesempatan untuk berbagi pengala-man dan
pengetahuan yang mereka miliki; (4) memberikan pekerjaan
rumah yang menuntut siswa untuk berkolaborasi dengan
lingkungan keluarga dan masyarakat.
Seluruh guru (1) memberikan penguatan dan umpan balik 6.99 100
terhadap respon dan hasil belajar siswa selama proses
pembelajaran berlangsung; (2) menyesuaikan pengaturan
tempat duduk siswa dan sumber daya lain sesuai dengan
karakteristik; (3) menyesuaikan materi pelajaran dengan
kecepatan dan kemampuan belajar siswa.

Seluruh guru menerapkan metode pembelajaran antara lain: (1) 6.99 100
ceramah, (2) demonstrasi, (3) diskusi, (4) belajar mandiri, (5)
simulasi, (6) curah pendapat, (7) studi kasus, (8) seminar, (9)
tutorial, (10) deduktif, dan (11) induktif.

Seluruh guru memanfaatkan media pembelajaran berupa alat 6.99 100


bantu proses pembelajaran berupa hasil karya inovasi guru
maupun yang sudah tersedia.
Sumber belajar dapat berupa: (1) buku, (2) media 6.99 100
cetak dan elektronik, (3) alam sekitar, atau (4) sumber belajar
lain yang relevan.

Seluruh guru (1) mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas 6.99 100


pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya
secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak
langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; (2)
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran. (3) Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun
kelompok. (4) Menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya dan (5) mengakhiri
pembelajaran sesuai jadwal yang ditetapkan.

tik dilakukan dalam proses pembelajaran 6.99 100


Seluruh guru menilai (1) kesiapan siswa, proses, dan hasil 6.99 100
belajar secara utuh; (2) otentik secara komprehensif, baik di
kelas, bengkel kerja, laboratorium, maupun tempat praktik
kerja, dengan (3) menggunakan: angket, observasi,
catatan anekdot, dan refleksi.

Guru memanfaatkan hasil penilaian otentik untuk 7.00 100


(1) merencanakan program remedial, pengayaan, atau
pelayanan konseling; (2) sebagai bahan untuk memperbaiki
proses pembelajaran sesuai Standar Penilaian Pendidikan.

Dilakukan (1) oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas 7.00 100
secara berkala dan berkelanjutan; (2) pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran serta (3) melalui
diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan,
perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
Kepala sekolah/guru senior yangdiberi wewenang oleh kepla 7.00 100
sekolah melakukan pengawasan dalam bentuk supervisi proses
pembelajaran terhadap guru (1) setiap tahun; (2) dibuktikan
dengan memeriksa dokumen bukti pelaksanaan supervisi proses
pembelajaran; (3) dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang (4)
ditindaklanjuti dengan cara: pemberian contoh, diskusi,
konsultasi, atau pelatihan.

Evaluasi hasil pembelajaran (1) dilakukan saat proses 7.00 100


pembelajaran dan di akhir satuan pelajaran dengan (2)
menggunakan metode dan alat: tes lisan/perbuatan, dan tes
tulis.

Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses 6.99 100


pembelajaran (1) disusun dalam bentuk laporan untuk
kepentingan tindak lanjut pengembangan keprofesian pendidik
secara berkelanjutan; (2) dilakukan dalam bentuk:
Penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan
kinerja yang memenuhi atau melampaui standar dan (3)
pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).

6.99 100
mpetensi 7.00 100
Penilaian dilakukan oleh pendidik untuk (1) memperoleh 7.00 100
informasi deskriptif mengenai perilaku siswa; (2) mengukur
penguasaan pengetahuan siswa dan (3) mengukur kemampuan
siswa menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas
tertentu.

Hasil penilaian (1) pencapaian pengetahuan dan keterampilan 7.00 100


siswa disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi; (2)
aspek sikap dilakukan dengan mendeskripsikan perilaku siswa.

untabel 6.99 100


Penilaian (1) didasarkan pada prosedur penilaian, kriteria 6.99 100
penilaian, dan dasar pengambilan keputusan (2) dapat diketahui
oleh pihak yang berkepentingan (3) dapat
dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan
Instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik 7.00 100
(1) dalam bentuk penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan
perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai
dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan
siswa (2) memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan
bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik (3) Memiliki
prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan yang dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan.

juti 6.99 100


Ditindaklanjuti untuk (1) memperbaiki proses pembelajaran; (2) 6.99 100
melakukan perbaikan dan/atau penjaminan mutu pendidikan
pada tingkat satuan pendidikan; (3) menetapkan kriteria
ketuntasan minimal serta kriteria dan/atau kenaikan kelas
siswa.
Sekolah (1) melaporkan hasil belajar kepada orang tua siswa, 7.00 100
komite sekolah , dan institusi di atasnya; (2)menyampaikan
kepada peserta-didik dan orang tua dalam bentuk rapor
dan/atau paspor keterampilan yang berisi tentang skor disertai
dengan deskripsi capaian kompetensi (3) memiliki dokumen
laporan hasil penilaian pada setiap akhir semes-ter atau tahun
dalam bentuk laporan prestasi belajar siswa; (4) melaporkan
hasil penilaian pendidikan pada akhir semester dan akhir tahun
ditetapkan dalam rapat dewan pendidik .

an aspek 6.99 100


Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan 7.00 100
dan teknik penilaian lain yang relevan.

Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes 6.99 100
lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai;

Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, 7.00 100


produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan
kompetensi yang dinilai

osedur 6.99 100


Terdapat enilaian hasil belajar (1) oleh pendidik; (2) oleh sekolah 7.00 100
dan (3) oleh pemerintah

Penilaian [a] aspek sikap dilakukan melalui tahapan: (1) 7.00 100
mengamati perilaku siswa selama pembelajaran; (2) mencatat
perilaku siswa dengan menggunakan lembar
observasi/pengamatan; (3) menindaklanjuti hasil pengamatan;
dan (4) mendeskripsikan perilaku siswa. [b] aspek pengetahuan
dilakukan melalui tahapan: (1) menyusun perencanaan
penilaian; (2) mengembangkan instrumen penilaian; (3)
melaksanakan penilaian; (4) memanfaatkan hasil penilaian; dan
(5) melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala
0-100 dan deskripsi. [c] aspek keterampilan dilakukan melalui
tahapan: (1) menyusun perencanaan penilaian; (2)
mengembangkan instrumen penilaian; (3) melaksanakan
penilaian; (4) memanfaatkan hasil
penilaian; dan (5) melaporkan hasil penilaian dalam bentuk
angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.

Kenaikan kelas dan kelulusan siswa dari satuan pendidikan (1) 6.99 100
ditetapkan melalui rapat dewan pendidik dan (2)
mepertimbangkan penyelesaian seluruh program pembelajaran;
Ujian sekolah; Ujian sekolah berstandar nasional, Penilaian
sikap, Penilaian pengetahuan, dan Penilaian
keterampilan.

pendidikan 5.97 85
uru sesuai ketentuan 6.45 92
• Untuk SD harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan 7.00 100
minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang
pendidikan SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang
diperoleh dari program studi yang tera- kreditasi.
• Untuk SMP/SMA/SMK (pada kelompok mata pelajaran
normatif dan adaptif) harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)
program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang
terakreditasi.

• Guru mata pelajaran pada SD mencakup guru mata pelajaran 7.00 100
agama dan akhlak mulia serta guru mata pelajaran pendidikan
jasmani, olah raga, dan kesehatan.
• Guru pada SMP dan SMA terdiri atas guru mata pelajaran yang
penu-gasannya ditetapkan oleh masing-masing satuan
pendidikan sesuai dengan keperluan.
• Guru pada SMK terdiri atas guru mata pelajaran dan instruktur
bidang kejuruan yang penugasannya ditetapkan oleh masing-
masing satuan pendidi-kan sesuai dengan keperluan.

Guru memiliki sertifikat profesi guru sesuai jenjang 1.56 22


pendidikannya

Guru memiliki nilai UKG baik yang mampu: (1) mengintegrasikan 0


karakteristik siswa dari aspek fisik, agama dan moral, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual dalam pembelajaran; (2)
Memilih teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik siswa; (3) merancang kegiatan
pembelajaran siswa berdasarkan kurikulum; (4)
menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik; (5)
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi serta bahan
ajar untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan
pengembangan yang mendidik dan (6) kompetensi pedagogik
lainnya.

Guru memiliki nilai UKG baik yang mampu: (1) bertindak sesuai 0
dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
Indonesia; (2) menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur,
berakhlak mulia, dan teladan bagi siswa dan masyarakat; (3)
menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa,
arif, dan berwibawa;
(4) menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa
bangga men-jadi guru, dan rasa percaya diri; (5) menjunjung
tinggi kode etik
profesi guru.
Guru memiliki nilai UKG baik yang mampu: (1) menguasai 0
materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang men-
dukung mata pelajaran yang diampu; (2) menguasai kompetensi
inti dan kompetensi dasar mata pelajaran yang di-ampu; (3)
mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara
kreatif; (4) mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif; (5)
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.

Guru memiliki nilai UKG baik yang mampu: (1) komunikasi 0


sesama guru dibuktikan melalui pengamatan asesor selama
visitasi (2) Komunikasi guru dengan tenaga kependidikan
dibuktikan melalui pengamatan asesor selama visitasi. (3)
Komunikasi guru dengan siswa dibuktikan melalui wawancara,
observasi kelas, dan melihat hasil supervisi kepala sekolah. (4)
Komunikasi guru dengan orangtua dibuktikan melalui dokumen
pertemuan berkala guru dengan orangtua dan catatan guru BK.
(5) Komunikasi guru dengan masyarakat dibuktikan melalui
dokumen pertemuan guru dengan masyarakat.

epala sekolah sesuai ketentuan 6.65 95


Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat 7.00 100
(D-IV) kependidikan atau nonkependidikan pada perguruan
tinggi yang terakreditasi

Berusia setinggi tingginya 56 tahun saat diangkat sebagai kepala 7.00 100
sekolah
Memiliki pengalaman mengajar sekurang- kurangnya 5 (lima) 7.00 100
tahun menurut jenjang sekolah masing-masing.

Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri 7.00 100


sipil (PNS) dan bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan
yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.

Memiliki sertifikasi pendidik yang dikeluarkan oleh lembaga 7.00 100


pendidik dan tenaga kependidikan
Memiliki sertifikat kepala sekolah yang diterbitkan oleh lembaga - 0
yang ditetapkan Pemerintah
Hasil UKKS baik yang mampu (1) berakhlak mulia, 0
(2) memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin. (3)
memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai
kepala sekolah; (4) bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi; (5) mengendalikan diri dalam menghadapi
masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah; (6) memiliki
bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.

Hasil UKKS baik yang mampu (1) menyusun perencanaan 0


sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan; (2)
mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan;
(3) memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber
daya sekolah secara optimal; (4) mengelola perubahan dan
pengembangan sekolah menuju organisasi pembelajar yang
efektif; (5) menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif
dan inovatif bagi pembelajaran siswa; (6) mengelola
pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal; (7)
melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
program kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat, serta
merencanakan tindak lanjutnya (8) kompetensi manajerial
lainnya

Hasil UKKS baik yang mampu (1) menciptakan inovasi yang 0


berguna bagi pengembangan sekolah; (2) bkerja keras untuk
mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajar
yang efektif; (3) memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin
sekolah; (4) pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik
dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah; (5) memiliki
naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa
sekolah sebagai sumber belajar siswa.

Hasil UKKS baik yang mampu (1) merencanakan program 0


supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme
guru; (2) melaksanakan supervisi akademik terhadap guru
dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang
tepat; (3) menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap
guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

Hasil UKKS baik yang mampu (1) bekerja sama dengan pihak lain 0
untuk kepentingan sekolah; (2) berpartisipasi dalam kegiatan
sosial kemasyarakatan dan (3) memiliki kepekaan sosial
terhadap orang atau kelompok lain

naga administrasi sesuai ketentuan 4.20 60


Memiliki kepala TAS (Tenaga Administrasi Sekolah). - 0
• Kepala TAS SD berpendidikan minimal lulusan SMK atau yang - 0
sederajat, program studi yang relevan dengan pengalaman kerja
sebagai tenaga admin-istrasi sekolah minimal 4 (empat) tahun.
• Kepala TAS SMP berpendidikan minimal lulusan D3 atau yang
sederajat, pro-gram studi yang relevan, dengan pengalaman
kerja sebagai tenaga admin-istrasi sekolah minimal 4 (empat)
tahun
• Kepala TAS SMA/SMK berpendidikan S1 program studi yang
relevan dengan pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi
sekolah minimal 4 (empat) ta-hun, atau D3 dan yang sederajat,
program studi yang relevan,
dengan pen-galaman kerja sebagai tenaga administrasi sekolah
minimal 8 (delapan) tahun

Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah dari - 0


lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah.
Sekolah memiliki tenaga pelaksana urusan administrasi yang 7.00 100
meliputi: (1) Pelaksana Urusan Administrasi Kepegawaian
diangkat apabila jumlah pendidik dan tenaga kependidikan
minimal 50 orang; (2) Pelaksana Urusan Administrasi Keuangan;
(3) Pelaksana Urusan Administrasi Sarana dan Prasarana; (4)
Pelaksana Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat diangkat apabila sekolah memiliki minimal 9
(sembilan) rombongan belajar; (5) Pelaksana Urusan
Administrasi Persuratan dan Pengarsipan; (6) Pelaksana Urusan
Administrasi Kesiswaan diangkat apabila sekolah memiliki
minimal 9 (sembilan) rombongan belajar (7) Pelaksana Urusan
Administrasi Kurikulum diangkat apabila sekolah memiliki
minimal 12 rombongan belajar; (8) Pelaksana Urusan
Administrasi Umum untuk SD; (9) Penjaga Sekolah; (10) Tukang
Kebun diangkat apabila luas lahan kebun minimal 500 m2.; (11)
Tenaga Kebersihan; (12) Pengemudi diangkat apabila sekolah
memiliki kendaraan roda
empat; (13) Pesuruh
• Pelaksana Urusan Administrasi Kepegawaian berpendidikan - 0
minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat,
• Pelaksana Urusan Administrasi Keuangan berpendidikan
minimal lulusan SMK/MAK, program studi yang relevan, atau
SMA/MA dan memiliki sertfikat yang relevan.
• Pelaksana Urusan Administrasi Sarana dan Prasarana
berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang
sederajat.
• Pelaksana Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat ber-pendidikan minimal lulusan
SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat.
• Pelaksana Urusan Administrasi Persuratan dan Pengarsipan
berpendidikan minimal lulusan SMK/MAK, program studi yang
relevan.
• Pelaksana Urusan Administrasi Kesiswaan berpendidikan
minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat.
• Pelaksana Urusan Administrasi Kurikulum berpendidikan
minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat.
• Pelaksana Urusan Administrasi Umum untuk SD/MI/SDLB
berpendidikan min-imal SMK/MAK/SMA/MA atau yang
sederajat.
• Penjaga Sekolah berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs
atau sederajat.
• Tukang Kebun berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau
sederajat.
• Tenaga Kebersihan berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs
atau yang sede-rajat.
• Pengemudi berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau
yang sederajat, memiliki SIM yang sesuai.
• Pesuruh berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang
sederajat.

Memiliki (1) integritas dan akhlak mulia; (2) etos 0


kerja; (3) mengendalikan diri; (4) rasa percaya diri;
(5) fleksibilitas; (6) ketelitian; (7) kedisiplinan; (8) kreativitas dan
inovasi; (9) tanggung jawab

Kepala tenaga administrasi sekolah memiliki kompetensi: (1) 0


Bekerja sama dalam tim; (2) memberikan layanan prima; (3)
memiliki kesadaran berorganisasi; (4) berkomunikasi efektif;
(5) membangun hubungan kerja
Kepala tenaga administrasi sekolah dan pelaksana urusan 0
memiliki kompetensi: (1) melaksanakan administrasi
kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana, hubungan
sekolah dengan masyarakat, persuratan dan pengarsipan,
kesiswaan, kurikulum, layanan khusus; (2) menerapkan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Petugas layanan khusus memiliki kompetensi: (1) Menguasai
kondisi keamanan sekolah; (2) Menguasai teknik pengamanan
sekolah; (3) Menerapkan prosedur operasi standar pengamanan
sekolah; (4) menguasai penggunaan peralatan pertanian dan
atau perkebunan, pemeliharaan tanaman, teknik-teknik
kebersihan, teknik mengemudi, teknik perawatan kendaraan,
prosedur pengiriman dokumen dinas.

Kepala tenaga administrasi sekolah memiliki kompetensi: (1) 0


mendukung pengelolaan standar nasional pendidikan; (2)
menyusun program dan laporan kerja; (3) mengorganisasikan
staf; (4) mengembangkan staf; (5) mengambil keputusan,
(6) menciptakan iklim kerja kondusif, (7) mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya, (8) membina staf, (9) mengelola
konflik, (10) menyusun laporan

boran sesuai ketentuan - 0

Sekolah memiliki kepala laboran - 0


Minimal sarjana (S1) untuk jalur guru/Minimal diploma tiga (D3) - 0
untuk jalur laboran/teknisi.
Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah - 0
dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh
pemerintah.

Minimal 3 tahun sebagai pengelola praktikum - 0


untuk jalur guru dan minimal 5 tahun sebagai laboran atau
teknisi untuk jalur guru.

Memiliki tenaga teknisi laboratorium - 0


(1) Minimal lulusan program diploma dua (D2) yang relevan - 0
dengan peralatan laboratorium, yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah dan (2)
Memiliki sertifikat teknisi laboratorium sekolah dari perguruan
tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah

Memiliki tenaga teknisi laboratorium - 0


(1) Minimal lulusan program diploma satu (D1) yang relevan - 0
dengan jenis laboratorium, yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah dan (2)
memiliki sertifikat laboran
Memiliki kompetesi: (1) menampilkan diri sebagai pribadi yang - 0
dewasa, mantap, dan berakhlak mulia dan (2) menunjukkan
komitmen terhadap tugas

Memiliki kompetesi: (1) bekerja sama dalam - 0


pelaksanaan tugas dan (2) berkomunikasi secara lisan dan
tulisan

Memiliki kompetesi: (1) merencanakan kegiatan dan - 0


pengembangan laboratorium sekolah; (2) mengelola kegiatan
laboratorium sekolah; (3) membagi tugas teknisi dan laboran
laboratorium sekolah; (4) memantau sarana dan prasarana
laboratorium sekolah; (5) mengevaluasi kinerja teknisi dan
laboran serta kegiatan laboratorium sekolah

Memiliki kompetesi: (1) menerapkan gagasan, teori, dan prinsip - 0


kegiatan laboratorium sekolah;
(2) memanfaatkan laboratorium untuk kepentingan pendidikan
dan penelitian di sekolah; (3) menyiapkan kegiatan laboratorium
sekolah; (4) merawat peralatan dan bahan di laboratorium
sekolah; (5) merawat ruang laboratorium sekolah; (6) mengelola
bahan dan peralatan laboratorium sekolah; (7) melayani
kegiatan praktikum; (8) menjaga kesehatan dan keselamatan
kerja di laboratorium sekolah

stakawan sesuai ketentuan - 0

Memiliki kepala tenaga pustakawan - 0


Serendah-rendahnya diploma empat (D4) atau sarjana (S1) - 0
untuk jalur guru Berkualifikasi diploma dua (D2) Ilmu
Perpustakaan dan Informasi bagi pustakawan Berkualifikasi
diploma dua (D2) non-Ilmu Perpustakaan dan Informasi bagi
yang bukan pustakawan

Memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan - 0


sekolah dari lem-baga yang ditetapkan oleh pemerintah untuk
jalur guru dan yang bukan pustakawan

Minimal 3 tahun untuk guru dan minimal 4 tahun di - 0


perpustakaan sekolah untuk yang bukan pustakawan
Memiliki sekurang-kurangnya satu tenaga perpustakaan sekolah - 0

berkualifikasi SMA atau yang sederajat bersertifikat kompetensi - 0


pengelolaan perpustakaan sekolah dari lembaga yang
ditetapkan oleh pemerintah
Kepala Tenaga pustakawan memiliki kompetensi: 0
(1) Memimpin tenaga perpustakaan sekolah; (2) Merencanakan
program perpustakaan sekolah; (3) Melaksanakan program
perpustakaan sekolah; (4) Memantau pelaksanaan program
perpustakaan sekolah; (5) Mengevaluasi program perpustakaan
sekolah; Tenaga pustakawan memiliki kompetensi: (1)
Melaksanakan kebijakan; (2) Melakukan perawatan koleksi; (3)
Melakukan pengelolaan anggaran dan
keuangan

Memiliki kompetensi: (1) Mengembangkan koleksi 0


perpustakaan sekolah; (2) Mengorganisasi informasi; (3)
Memberikan jasa dan sumber informasi; (4) Menerapkan
teknologi informasi dan
komunikasi

Memiliki kompetensi: (1) Memiliki wawasan 0


kependidikan; (2) Mengembangkan keterampilan
memanfaatkan informasi; (3) Mempromosikan perpustakaan;
(4) memberikan bimbingan literasi informasi

Memiliki kompetensi: (1) Memiliki integritas yang tinggi dan (2) 0


Memiliki etos kerja yang tinggi
Memiliki kompetensi: (1) Membangun Hubungan sosial dan (1) 0
Membangun Komunikasi
Memiliki kompetensi: (1) Mengembangkan ilmu, 0
(2) Menghayati etika profesi, (3) Menunjukkan kebiasaan
membaca

ndidikan 5.32 76

memadai 5.79 83

• Satu SD/MI memiliki minimum 6 rombongan belajar dan 7.00 100


maksimum 24 rom-bongan belajar.
• Satu SMP/MTs memiliki minimum 3 rombongan belajar dan
maksimum 24 rombongan belajar.
• Satu SMA/MA memiliki minimum 3 rombongan belajar dan
maksimum 27 rombongan belajar.
• Satu SMK/MAK memiliki sarana dan prasarana yang dapat
melayani minimum 3 rombongan
belajar dan maksimum 48 rombongan belajar
Luas lahan minimum (1) dapat menampung sarana dan 7.00 100
prasarana untuk melayani jumlah rombongan belajar minimum,
(2) memenuhi ketentuan rasio minimum luas lahan terhadap
siswa, (3) adalah seratus per tiga puluh dikalikan luas lantai
dasar bangunan ditambah infrastruktur, tempat
bermain/berolahraga/upacara, dan luas lahan praktik.

Lahan (1) terhindar dari potensi bahaya yang mengancam 5.24 75


kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk
penyelamatan dalam keadaan darurat, (2) Kemiringan rata-rata
kurang dari 15%, tidak berada di dalam garis sem-padan sungai
dan jalur kereta api, (3) terhindar dari gangguan-gangguan
pencemaran air, kebisingan dan pencemaran udara, (4) memiliki
status hak atas tanah, dan/atau memiliki izin pemanfaatan dari
pemegang hak atas tanah sesuai ketentuan
peraturan perundang-un-dangan yang berlaku untuk jangka
waktu minimum 20 tahun.
Luas lantai bangunan (1) dihitung berdasarkan banyak dan jenis 5.28 75
program keahlian, serta banyak rombongan belajar di masing-
masing program keahlian dan (2) memenuhi ketentuan rasio
minimum luas lantai terhadap siswa.

Tata bangunan (1) dengan koefisien dasar bangunan tidak 6.99 100
melebihi 30 %, koefisien lantai bangunan, koefisien ketinggian
maksimum dan jarak bebas bangunan sesuai Peraturan Daerah,
(2) memenuhi persyaratan keselamatan memiliki konstruksi
yang stabil, kukuh, tahan gempa dan kekuatan alam lainnya, (3)
dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau proteksi aktif untuk
mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan petir, (4)
memenuhi persyaratan kesehatan, (5) memenuhi persyaratan
kenyamanan, (6) dilengkapi sistem keamanan (7) dilengkapi
instalasi listrik dengan daya minimum 900 watt untuk SD, 1300
watt untuk SMP dan SMA serta 2200 watt untuk SMK. (8) dapat
bertahan minimum 20 tahun (9) dilengkapi izin mendirikan
bangunan dan izin penggunaan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku (10) Pemeliharaan ringan
dan pemeliharaan berat dilakukan berkala.
Ruang pembelajaran umum meliputi: (1) Memiliki ruang kelas; 3.57 51
(2) Memiliki laboratorium IPA untuk SD, SMP dan SMK; (3)
Memiliki ruang perpustakaan; (4) Memiliki tempat
bermain/lapangan; (5) Memiliki laboratorium biologi untuk SMA
dan SMK; (6) Memiliki laboratorium fisika untuk SMA dan SMK
(7) Memiliki laboratorium kimia untuk SMA dan SMK
(8) Memiliki laboratorium komputer untuk SMA dan SMK; (9)
Memiliki laboratorium bahasa untuk SMA dan SMK.
Ruang penunjang meliputi: (1) ruang pimpinan; (2) ruang guru;
(3) ruang UKS; (4) tempat ibadah; (5)
jamban; (6) gudang; (7) ruang sirkulasi; (8) ruang tata usaha
untuk SMP, SMA dan SMK; (9) ruang konseling untuk SMP, SMA
dan SMK; (10) ruang organisasi kesiswaan untuk SMP, SMA dan
SMK; (12) kantin; (13) tempat parkir; (14) unit kewirausahaan
dan bursa kerja untuk SMK

sarana pembelajaran yang lengkap dan layak 4.26 61

(1) Jumlah minimum ruang kelas sama dengan banyak 5.75 82


rombongan belajar kecuali untuk SMK adalah 60% dari jumlah
rombongan belajar; (2) rasio minimum luas ruang kelas adalah 2
m2/siswa.

[Hanya untuk SD, SMP dan SMK] Sekolah menyediakan - 0


laboratorium IPA yang (1) dapat menampung minimum satu
rombongan belajar, kecuali SMK cukup menampung setengah
rombongan belajar; (2) rasio minimum luas ruang laboratorium
IPA untuk SMP adalah 2,4 m2/siswa dan untuk SMK adalah 3
m2/siswa; (3) tersedia air bersih
Sekolah menyediakan ruang perpustakaan yang 1.56 22
(1) Luas minimum sama dengan luas uang kelas, kecuali SMK
minimum 96 m2; (2) terletak di bagian sekolah yang mudah
dicapai sekelompok ruang kelas; (3) dilengkapi sarana terdiri
dari: buku, perabot, media pendidikan, perlengkapan lainnya.

Sekolah menyediakan tempat bermain/lapangan yang (1) rasio - 0


minimum 3 m2/siswa; (2) terdapat ruang bebas untuk tempat
berolahraga; (3) sebagian ditanami pohon penghijauan; (4)
berada pada tempat yang tidak mengganggu proses
pembelajaran di kelas; (5) tidak digunakan untuk tempat parkir;
(6) dilengkapi sarana peralatan Pendidikan dan perlengkapan
lain minimal yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai
deskripsi kondisinya.

Kondisi ruang kelas termasuk dalam kategori baik dalam sistem - 0


Dapodik
Kondisi laboratorium IPA termasuk dalam kategori baik dalam - 0
sistem Dapodik
Kondisi ruang perpustakaan termasuk dalam kategori baik 3.50 50
dalam sistem Dapodik
Kondisi tempat bermain/lapangan termasuk dalam kategori baik 6.99 100
dalam sistem Dapodik
sarana pendukung yang lengkap dan layak 4.12 59
Sekolah menyediakan ruang pimpinan dengan (1) luas minimum 5.93 85
12 m2 kecuali untuk SMK adalah 18 m2; (2) lebar minimum 3 m;
(3) mudah diakses oleh guru dan tamu sekolah, dapat dikunci
dengan baik; Dilengkapi sarana perabot dan perlengkapan lain
minimal yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi
kondisinya.
Sekolah menyediakan ruang guru dengan (1) rasio minimum 3.19 46
luas ruang guru 4 m2/pendidik; (2) luas minimum: Untuk SD 32
m2. Untuk SMP 48 m2. Untuk SMA 72 m2. Untuk SMK 56 m2.
(3) mudah dicapai dari halaman sekolah ataupun dari luar
lingkungan sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan; (4)
dilengkapi sarana perabot dan perlengkapan lain minimal yang
tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi kondisinya.

Sekolah menyediakan ruang UKS dengan (1) luas minimum 12 1.40 20


m2; (2) dapat dimanfaatkan sebagai ruang konseling untuk SD;
(3) dilengkapi sarana perabot dan perlengkapan lain minimal
yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi
kondisinya.

Sekolah menyediakan tempat ibadah dengan (1) jumlah sesuai - 0


dengan kebutuhan; (2) luas minimum 12 m2 kecuali SMK luas
minimum adalah 24 m2; (3) dilengkapi sarana antara lain:
lemari/rak 1 buah, Perlengkapan ibadah yang disesuaikan
dengan kebutuhan, Jam dinding 1 buah/tempat

Sekolah menyediakan jamban (1) minimum 1 unit untuk setiap 3.78 54


60 siswa pria SD dan 40 siswa pria SMP, SMA dan SMK; (2)
minimum 1 unit untuk setiap 50 siswa wanita SD dan 30 siswa
pria SMP, SMA dan SMK; (3) minimum 1 unit untuk guru; (4)
Jumlah minimum setiap sekolah 3 unit; (5) luas minimum 1 unit
jamban 2 m2; (6) berdinding, beratap, dapat dikunci, dan
mudah dibersihkan;(7) tersedia air bersih di setiap unit jamban.

Sekolah menyediakan gudang dengan (1) luas minimum Gudang 4.67 67


SD 18 m2, gudang SMP dan SMA 21 m2 dan gudang SMK adalah
24 m2; (2) dapat dikunci; (3) dilengkapi sarana meliputi: lemari 1
buah berukuran memadai, rak 1 buah berukuran memadai;
meja kerja 1 buah yang kuat, stabil, dan aman untuk gudang
SMK, kursi kerja/stool 1 buah yang kuat, stabil, dan aman untuk
gudang SMK.
Sekolah menyediakan ruang sirkulasi dengan (1) luas minimum - 0
30% dari luas total seluruh ruang pada bangunan, (2) koridor
tanpa dinding pada lantai atas bangunan bertingkat dilengkapi
pagar pengaman dengan tinggi 90-110 cm; (3) bangunan
bertingkat dengan panjang lebih dari 30m dilengkapi minimum
dua buah tangga; (4) jarak tempuh terjauh untuk mencapai
tangga pada bangunan bertingkat tidak lebih dari 25m; (5)
Tangga yang memiliki lebih dari 16 anak tangga harus dilengkapi
bordes dengan lebar minimum
sama dengan lebar tangga.

Sekolah menyedikan kantin yang (1) menempati area tersendiri; 7.00 100
(2) luas total minimum 12 m2; (3) memperhatikan aspek
kebersihan, kesehatan, keamanan; (4) memiliki sanitasi yang
baik; (5) menyediakan makanan dan minuman yang sehat dan
bergizi untuk warga sekolah.

Sekolah menyediakan tempat parkir yang (1) menempati area 6.99 100
tersendiri, (2) mengikuti standar yang ditetapkan dengan
peraturan daerah atau peraturan nasional, (3) memiliki sistem
pengamanan, (4) dilengkapi dengan rambu-rambu lalu lintas
sesuai dengan keperluan, (5) dijaga oleh petugas khusus parkir.

Kondisi ruang pimpinan termasuk dalam kategori baik dalam - 0


sistem Dapodik
Kondisi ruang guru termasuk dalam kategori baik dalam sistem 5.86 84
Dapodik

Kondisi ruang UKS termasuk dalam kategori baik dalam sistem 1.75 25
Dapodik
Kondisi tempat ibadah termasuk dalam kategori baik dalam - 0
sistem Dapodik
Kondisi jamban termasuk dalam kategori baik dalam sistem 1.00 14
Dapodik

Kondisi gudang termasuk dalam kategori baik dalam sistem - 0


Dapodik
Kondisi ruang sirkulasi termasuk dalam kategori baik dalam 7.00 100
sistem Dapodik

6.92 99
pengelolaan 7.00 100
Sekolah (1) memiliki visi, misi, dan tujuan sekolah 7.00 100
(2) merumuskan berdasarkan masukan dari warga sekolah,
komite sekolah, dan pihak-pihak pemangku kepentingan, serta
selaras dengan tujuan pendidikan nasional; (3) memutuskan
dalam rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah;
(4) menyosialisasikan kepada semua warga sekolah dan pihak-
pihak pemangku kepentingan; (5) meninjau kembali secara
berkala sesuai dengan perkembangan pendidikan.

Sekolah (1) membuat rencana kerja jangka menengah dan 7.00 100
rencana kerja tahunan; (2) menyusun sesuai rekomendasi hasil
evaluasi diri sekolah; (3) memutuskan dalam rapat dewan
pendidik dengan memperhatikan masukan dari komite sekolah
dan ditetapkan oleh kepala sekolah; (4) menuangkan dalam
dokumen tertulis yang mudah dibaca dan dipahami oleh pihak-
pihak yang terkait.

Sekolah (1) melibatkan masukan pemangku kepentingan 7.00 100


termasuk komite sekolah menjadi dasar perumusan visi; misi;
tujuan sekolah; (2) menyosialisasikan kepada warga sekolah dan
segenap pihak yang berkepentingan terkait visi, misi dan tujuan
sekolah.

an sesuai ketentuan 6.99 100


Sekolah (a) memiliki pedoman yang mengatur aspek 6.99 100
pengelolaan meliputi (1) KTSP; (2) Kalender pendidikan/
akademik; (3) struktur organisasi sekolah; (4) Pembagian tugas
di antara guru.(5) Pembagian tugas di antara tenaga
kependidikan. (6) Peraturan akademik. (7) Tata tertib sekolah.
(8) Kode etik sekolah (9) Biaya operasional sekolah;
(b) meninjau kembali pedoman tersebut secara berkala sesuai
dengan perkem-bangan masyarakat.

Sekolah (1) menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan 7.00 100


operasional mengenai proses penerimaan siswa meliputi kriteria
calon siswa, mekanisme penerimaan siswa sekolah dilakukan
dan orientasi siswa baru yang bersifat akademik dan
pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan
guru. (2) Memberikan layanan konseling kepada siswa oleh guru
kelas atau guru BK. (3) melaksanakan kegiatan ekstra dan
kokurikuler untuk para siswa; (4) melakukan pembinaan prestasi
unggulan; (6) melakukan pelacakan terhadap alumni. (7)
mempertanggung jawabkan pelaksanaan pada rapat dewan
pendidik dan/atau sekolah dalam bentuk laporan pada akhir
tahun ajaran yang disampaikan sebelum penyusunan rencana
kerja tahunan berikutnya
Sekolah memiliki program pendayagunaan pendidik dan tenaga 6.99 100
kependidikan dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah
antar lain (1) memberikan penghargaan untuk pendidik dan
tenaga kependidikan dan (2) menilai kinerja
pendidik dan tenaga kependidikan.

Sekolah melakukan (1) evaluasi diri terhadap kinerja sekolah; (2) 7.00 100
evaluasi proses pembelajaran secara periodik, sekurang-
kurangnya dua kali dalam setahun, pada akhir semester
akademik; (3) evaluasi program kerja tahunan secara periodik
sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun, pada akhir tahun
anggaran sekolah berdasar pada data dan infor-masi yang sahih.

Sekolah (1) melibatkan warga sekolah dalam pengelolaan 6.99 100


akademik (2) melibatkan masyarakat pendukung sekolah dalam
pengelolaan non- akade-mik (3) menjalin kemitraan dengan
lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan in- put, proses,
output, dan pemanfaatan lulusan baik itu dilakukan dengan
lem-baga pemerintah atau non-pemerintah; (4) melibatkan
peran serta masyarakat dan kemitraan untuk men-dukung
program sekolah
Sekolah (1) menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional yang 7.00 100
mengatur mekanisme penyampaian ketidakpuasan siswa dan
penyelesaiannya mengenai penilaian hasil belajar;
(2) menyusun peraturan akademik, pedoman tata-tertib, kode
etik, norma

alam melaksanakan tugas kepemimpinan 6.30 90


Kepala sekolah yang memperoleh nilai UKKS baik dengan 0
mampu (1) bertanggung jawab dalam membuat keputusan
anggaran sekolah; (2) bertanggung jawab atas perencanaan
partisipatif mengenai pelaksanaan kurikulum; (3) berkomunikasi
untuk menciptakan dukungan intensif dari orang tua siswa dan
masyarakat; (4) memberi teladan dan menjaga nama baik
lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan
yang diberikan kepadanya; (5) memberi
contoh/teladan/tindakan yang bertanggung jawab.

Kepala sekolah yang memperoleh nilai UKKS baik dengan 7.00 100
mampu (1) membangun tujuan bersama;
(2) melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan
keputusan penting sekolah serta penyelenggara sekolah; (3)
menjalin kerja sama dengan orang tua siswa dan masyarakat,
dan komite sekolah (4) menanggapi kepentingan dan kebutuhan
komunitas yang be-ragam, dan (5) memobilisasi sumber daya
masyarakat;
Kepala sekolah yang memperoleh nilai UKKS baik dengan 0
mampu (1) mengembangkan motivasi pendidik dalam
mengembangkan kompetensi. (2) membantu, membina, dan
mempertahankan lingkungan sekolah dan pro-gram
pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar siswa dan per-
tumbuhan profesional para guru dan tenaga kependidikan; (3)
meningkatkan mutu pendidikan dan (4) menciptakan lingkungan
pembelajaran yang efektif bagi siswa

Kepala sekolah yang memperoleh nilai UKKS baik dengan 7.00 100
mampu (1) mengambil keputusan berbasis data; (2) menjamin
manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah
untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat,
efisien, dan efektif;

Kepala sekolah berjiwa kewirausaahn dengan (1) menjabarkan 0


visi, misi dan tujuan ke dalam target mutu yang akan dicapai; (2)
menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan
sekolah; (3) membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja
tahunan untuk pelaksa-naan peningkatan mutu; (4)
meningkatkan kreasi dan inovasi dalam mengembangkan
kurikulum; (5) memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan,
dan pelaksanaan visi pem-belajaran yang dikomunikasikan
dengan baik dan didukung oleh komunitas sekolah; dan (6)
menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga
kependidikan dengan menggunakan sistem pemberian
penghargaan atas prestasi dan sangsi atas pelanggaran
peraturan dan kode etik;

Kepala sekolah melaksanakan monitoring atau supervisi dengan 0


baik melalui (1) mengembangkan sistem penilaian dalam
memantau perkembangan belajar siswa dan (2) melaksanakan
dan merumuskan program supervisi, serta memanfaatkan hasil
supervisi untuk meningkatkan
kinerja sekolah;

masi manajemen 7.00 100


Sekolah mengelola sistem informasi manajemen yang memadai 7.00 100
(1) untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif,
efisien dan akuntabel; (2) menyediakan fasilitas informasi yang
efisien, efektif dan mudah diakses; (3) menugaskan seorang
guru atau tenaga kependidikan untuk melayani per-mintaan
informasi maupun pemberian informasi atau pengaduan dari
masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah baik secara
lisan maupun tertulis dan semuanya direkam dan
didokumentasikan; (4) melaporkan data informasi sekolah yang
telah terdokumentasikan kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.

6.99 100
bsidi silang 7.00 100
Sekolah (1) memiliki biaya yang dialokasikan untuk membantu 7.00 100
siswa tidak mampu berupa: pengurangan dan pembebasan
biaya pendidikan, pemberian bea siswa, dan bentuk biaya
lainnya (2) meniadakan pungutan biaya operasional lain (biaya
yang dikeluarkan
(1) Terdapat data oleh
siswasiswa
tidakselain
mampu,uang(2)sekolah yang
terdapat relevan)
data siswa 7.00 100
kepada
penerima beasiswa, (3) Terdapat data riil pemasukan biaya
siswa tidak mampu yang meliputi: biaya ujian;
praktikum;
pembayaranbiaya
dari perpisahan; biaya
orangtua siswa study
yang adatour;
pada(3) menetapkan
buku
pendidikan gratis bagi
kas/laporan keuangan. seluruh siswa sesuai
peraturan

(1) Menetapkan uang sekolah (iuran bulanan) dengan 7.00 100


mempertimbangkan kemampuan ekonomi orangtua siswa. (2)
melakukan bantuan subsidi silang pengurangan dan
i ketentuan pembebasan biaya pendidi-kan (SPP) (3) pemberian beasiswa 7.00 100
(1) Memiliki standar biaya yang diperlukan untuk membiayai 7.00 100
kegiatan operasional nonpersonalia selama 1 (satu) tahun; (2)
terdapat standar biaya operasi nonpersonalia per
sekolah/program keahlian, per rombongan belajar, dan per
siswa, serta besaran presentase minimum biaya alat tulis
sekolah (ATS) dan bahan dan alat habis pakai (BAHP),

dana dengan baik 6.99 100


Sekolah (1) menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi dan 7.00 100
operasional; (2) memiliki pedoman pengelolaan keuangan
terkait sumbangan pendidikan atau dana dari masyarakat; (3)
menetapkan besarnya dana yang digali dari masyarakat sebagai
biaya operasional dengan melibatkan berbagai pihak terkait; (4)
mengelola dana dari masyarakat sebagai biaya personal secara
transparan, dan akuntabel yang ditunjukkan dalam RKAS; (5)
melaporkan secara periodik kepada komite atau yayasan atau
diaudit secara internal dan eksternal.

Memiliki pembukuan biaya operasional berupa (1) buku kas 6.99 100
umum yang berisi-kan seluruh transaksi dengan didukung
catatan dari buku pembantu kas yang mencatat tiap transaksi
tunai; (2) Buku pembantu bank yang mencatat tiap transaksi
melalui bank (baik cek, giro maupun tunai) serta(3) buku
pembantu pajak yang mencatat semua transaksi yang harus
dipun-gut pajak serta memonitor pungutan dan penyetoran
pajak yang dipungut selaku wajib pungut pajak
ditandatangani oleh Bendahara dan Kepala Sekolah.
(1) Terdapat laporan pertanggungjawaban 7.00 100
pengelolaan keuangan, (2) berisi komponen- komponen biaya
operasional yang telah dibelanjakan selama satu tahun sesuai
dengan disertai bukti pelaporan, (3) dapat
dipertanggungjawabkan dan dilaporkan kepada orangtua siswa,
masyarakat, dan pemerintah atau yayasan, yang disertai dengan
bukti-bukti dan (4) dapat diakses oleh pemangku kepentingan
tersebut.
YAAN

an rapor mutu sekolah berformat excel


Kolom [4]) yang di warnai kuning

g dinyatakan dalam skala angka 0 - 100.

Catatan Penilaian Kesimpulan (untuk tiap indikator)

[5] [6]

Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut


1. 100% siswa terbiasa berdoa (1) berdoa sebelum dan setelah melakukan
sebelum dan sesudah melakukan aktivitas, (2) mengucapkan salam saat
aktivitas bertemu dengan orang lain, (3) menjalankan
2. 90% siswa mengucapkan salam ibadah sesuai dengan agama yang dianut dan
saat bertemu dengan orang lain (4) melaksanakan aturan
3. 90% siswa menjalankan ibadah agama yang dianut. dan cuma 3 siswa yang
sesuai dengan agama yang dianut belum menjalankan agama yang dianutnya.
4. 90% siswa melaksanakan aturan
agama yang dianutnya
1. 95% siswa terbiasa menghargai
orang lain tanpa melihat perbedaan
2. 95% siswa tidak melakukan
perundungan /bullying
3. 95% siswa bangga terhadap
budaya bangsa dan daerah
4. 90% siswa berbahasa Indonesia
yang baik dan benar
5. 100% siswa mengutamakan
produk dalam negeri
6. 90% siswa menghargai pendapat
orang lain
7. 90% siswa mengambil keputusan
secara musyawarah
8. 95% siswa tidak terlibat
perkelahian atau tawuran pelajar
9. 100% siswa tidak mencuri
10. 85% siswa rajin

1. 90% siswa tidak membolos,


2. 90% siswa mematuhi peraturan
sekolah,
3. 90 % siswa disiplin waktu dan
4. 95% siswa menerapkan budaya
antri

1. 95% siswa tidak meludah di


sembarang tempat,
2. 90% siswa tidak menyela
pembicaraan,
3. 95% siswa berpakaian sopan,
4. 95% siswa menghormati orang
tua, guru, dan teman dan
5. 90% siswa tidak berkata kasar

1. 90% siswa tidak mencontek,


2. 85% siswa melaksanakan tugas
individu dengan baik,
3. 90% siswa mengaku atas
kesalahan yang dilakukan dan
4. 85% siswa mengatakan yang
sebenarnya
1. 90% siswa membantu orang lain,
2. 90% siswa menjenguk orang sakit,
3. 90% siswa merawat fasilitas
umum,
4. 90% siswa membuang sampah
pada tempatnya,
5. 90% siswa menggunakan listrik
dan air dengan hemat dan
6. 90% siswa merawat tanaman dan
menjaga lingkungan

1. 85% siswa aktif dalam kegiatan


kesiswaan,
2. 85% siswa percaya diri tampil di
depan umum,
3. 85% siswa berani berpendapat
dan
4. 85% siswa tidak mudah putus asa

1. 95% siswa terbiasa tidak


menyalahkan orang lain,
2. 100% siswa bersedia meminta
maaf,
3. 90% siswa tidak merusak barang
milik orang lain,
4. 90% siswa melaksanakan tugas
individu dan kelompok dengan baik,
5. 100% siswa menerima resiko dan
tindakan yang dilakukan dan
6. 90% siswa menepati janji

1. 90% siswa mengenali potensi diri,


2. 80% siswa gemar menulis (buku,
puisi, artikel, dan lainnya),
3. 90% siswa gemar membaca,
4. 90% siswa mampu berinisiatif dan
5. 90% siswa memiliki sikap ingin
tahu
1. 95% siswa gemar berolahraga,
2. 95% siswa menjaga kebersihan
diri,
3. 95% siswa mengonsumsi
makanan sehat,
4. 100% siswa tidak menggunakan
narkoba,
5. 100% siswa tidak mengonsumsi
minuman keras,
6. 100% siswa tidak merokok,
7. 100% siswa tidak terlibat tindak
pornografi/pornoaksi dan
8. 95% siswa berpikir positif

1. 95% siswa mampu menerapkan


aktivitas mengingat
2. 90% siswa mampu menerapkan
aktivitas menunjukkan
3. 90% siswa mampu menerapkan
aktivitas menyebutkan
4. 90% siswa mampu menerapkan
aktivitas menyalin
1. 85% siswa mampu menulis dalam
bahasa dan gaya sendiri
2. 85% siswa mampu menggunakan
TIK dalam berkomunikasi
3. 80% siswa mampu memodifikasi
karya yang ada
4. 90% siswa mampu membuat
kreasi sendiri sesuai dengan fasilitas
yang tersedia

1. 85% siswa mampu membaca


cepat dan membuat rangkuman dari
informasi tertulis
2. 85% siswa mampu membuat
karya kreasi inovatif
3. 85% siswa mampu tidak meniru
karya orang lain

1. 85% siswa mampu bertanya


dengan kritis
2. 85% siswa mampu melakukan
telaah secara kritis terhadap teks
atau buku
3. 90% siswa mampu menjaga
kebersihan sekolah
1. 90% siswa memiliki kemampuan
keterampilan berpikir dan bertindak
melalui pengalaman pembelajaran
dan kegiatan dengan menggunakan
sumber buku teks
2. 90% siswa memiliki kemampuan
keterampilan berpikir dan bertindak
melalui pengalaman pembelajaran
dan kegiatan dengan menggunakan
sumber selain buku teks
3. 90% siswa memiliki kemampuan
keterampilan berpikir dan bertindak
melalui pengalaman pembelajaran
dan kegiatan dengan menggunakan
sumber media massa cetak
4. 90% siswa memiliki kemampuan
keterampilan berpikir dan bertindak
melalui pengalaman pembelajaran
dan kegiatan dengan penyelesaian
tugas akademik
1. 95% siswa memiliki kemampuan
keterampilan berpikir dan bertindak
melalui pendekatan ilmiah
mengamati
2. 90% siswa memiliki kemampuan
keterampilan berpikir dan bertindak
melalui pendekatan ilmiah menanya
4. 90% siswa memiliki kemampuan
keterampilan berpikir dan bertindak
melalui pendekatan ilmiah
mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber
5. 90% siswa memiliki kemampuan
keterampilan berpikir dan bertindak
melalui pendekatan ilmiah
melakukan analisis
6. 90% siswa memiliki kemampuan
keterampilan berpikir dan bertindak
melalui pendekatan ilmiah
mengkomunikasikan hasil analisis
yang telah dilakukan
7. 95% siswa memiliki kemampuan
keterampilan berpikir dan bertindak
melalui pendekatan ilmiah
menyelenggarakan perlombaan dan
kegiatan di luar kelas
8. 95% siswa memiliki kemampuan
keterampilan berpikir dan bertindak
melalui pendekatan ilmiah
pengembangan organisasi
kesiswaan dan atau kepanitiaan

1. 90% siswa memiliki kemampuan


keterampilan berpikir dan bertindak
melalui pendekatan ilmiah
menyampaikan pendapat secara
santun dan mudah dipahami
2. 90% siswa memiliki kemampuan
keterampilan berpikir dan bertindak
melalui pendekatan ilmiah
menyimak informasi dan
menyampaikan kembali dengan
kalimat sendiri
3. 90% siswa memiliki kemampuan
keterampilan berpikir dan bertindak
melalui pendekatan ilmiah
menyampaikan gagasan/ide dalam
bentuk tulisan
seluruh guru telah mengamalkan perilaku
1. 10 guru menyusun perangkat berikut : (1) menerapkan perilaku jujur (2)
pembelajaran untuk menghayati bersikap santun, peduli, dan bertanggung
dan mengamalkan ajaran agama jawab (3) mengamalkan aktivitas agama sesuai
yang dianutnya. agama yang dianut. Namun hanya beberapa
2. 10 guru menyusun perangkat guru yang masih belum menyadari pentingnya
pembelajaran untuk menghayati sehat jasmani dan rohani dengan masih jarang
dan mengamalkan perilaku jujur. melakukan senam rutin dan olahraga menjaga
3. 10 guru menyusun perangkat kebugaran. untuk kompetensi bidang
pembelajaran untuk menghayati pengetahuan seluruh guru telah mampu
dan mengamalkan perilaku disiplin menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
4. 10 guru menyusun perangkat pembelajaran.
pembelajaran untuk menghayati
dan mengamalkan perilaku santun
5. 10 guru menyusun perangkat
pembelajaran untuk menghayati
dan mengamalkan perilaku peduli
6. 10 guru menyusun perangkat
pembelajaran untuk menghayati
dan mengamalkan perilaku
bertanggung jawab
7. 10 guru menyusun perangkat
pembelajaran untuk menghayati
dan mengamalkan perilaku percaya
diri
8. 10 guru menyusun perangkat
pembelajaran untuk menghayati
dan mengamalkan perilaku sehat
jasmani dan rohani
9. 10 guru menyusun perangkat
pembelajaran untuk menghayati
dan mengamalkan perilaku
pembelajar sepanjang hayat
1. 10 guru menyusun perangkat
pembelajaran untuk memahami,
menerapkan, menganalisis dan
mengevaluasi berdasarkan
pengetahun factual
2. 10 guru menyusun perangkat
pembelajaran untuk memahami,
menerapkan, menganalisis dan
mengevaluasi berdasarkan
pengetahuan konseptual
3. 10 guru menyusun perangkat
pembelajaran untuk memahami,
menerapkan, menganalisis dan
mengevaluasi berdasarkan
pengetahuan prosedural
4. 10 guru menyusun perangkat
pembelajaran untuk memahami,
menerapkan, menganalisis dan
mengevaluasi berdasarkan
pengetahuan metakognitif
1. 10 guru menyusun perangkat
pembelajaran untuk menunjukkan
keterampilan berfikir dan bertindak
kreatif.
2. 10 guru menyusun perangkat
pembelajaran untuk menunjukkan
keterampilan berfikir dan bertindak
produktif
3. 10 guru menyusun perangkat
pembelajaran untuk menunjukkan
keterampilan berfikir dan bertindak
kritis
4. 10 guru menyusun perangkat
pembelajaran untuk menunjukkan
keterampilan berfikir dan bertindak
mandiri
5. 10 guru menyusun perangkat
pembelajaran untuk menunjukkan
keterampilan berfikir dan bertindak
kolaboratif.
6. 10 guru menyusun perangkat
pembelajaran untuk menunjukkan
keterampilan berfikir dan bertindak
komunikatif

1. 10 guru menyesuaikan tingkat


kompetensi siswa menyesuaikan
karakteristik mata pelajaran
2. 10 guru menyesuaikan tingkat
kompetensi siswa menyesuaikan
tingkat keingintahuan siswa baik itu
pada tingkat dasar, teknis, spesifik,
detil, dan/atau kompleks
3. 10 gurumenyesuaikan tingkat
kompetensi siswa menyesuaikan
bidang kajian pembelajaran
bedasarkan bakat dan minat siswa
untuk memecahkan masalah
meliputi bidang: ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan/atau
humaniora
10 guru menyesuaikan ruang
lingkup materi pembelajaran
Menyesuaikan dengan
perkembangan siswa pada jenjang
SD/MI yaitu pada konteks diri
sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, dan negara.

Sekolah (1) memiliki tim yang bertugas


1. 100 % pihak sekolah melibatkan mengembangkan kurikulum sekolah, (2)
pemangku kepentingan dalam meliputi seluruh guru mata pelajaran, konselor
pengembangan kurikulum sekolah (guru Bimbingan dan Konseling), dan komite
dan memiliki tim yang bertugas sekolah atau penyelenggara pendidikan
mengembangkan kurikulum sekolah dibuktikan dengan dokumen penugasan dan
2. 100 % pihak sekolah melibatkan (3) memiliki pedoman pengembangan
pemangku kepentingan dalam kurikulum yang
pengembangan kurikulum sekolah diketahui tim pengembang kurikulum sekolah
meliputi seluruh guru mata sebagai dasar pengembangan.
pelajaran, konselor (guru Bimbingan
dan Konseling), dan komite sekolah
atau penyelenggara pendidikan
dibuktikan dengan dokumen
penugasan
3. 100 % pihak sekolah melibatkan
pemangku kepentingan dalam
pengembangan kurikulum sekolah
memiliki pedoman pengembangan
kurikulum yang diketahui tim
pengembang kurikulum sekolah
sebagai dasar pengembangan.
1. 100 % kurikulum sekolah
mengacu pada visi, misi dan tujuan
sekolah
2. 100 % kurikulum sekolah
mengacu pada organisasi muatan
kurikuler sekolah,
3. 100 % kurikulum sekolah
mengacu pada aturan beban belajar
siswa dan beban kerja guru pada
tingkat kelas
4. 100 % kurikulum sekolah
mengacu pada kalender pendidikan
sekolah
5. 100 % kurikulum sekolah pada
silabus muatan atau mata pelajaran
muatan lokal
6. 100 % kurikulum sekolah
mengacu pada rencana pelaksanaan
pembelajaran setiap muatan
pembelajaran

1. 100 % sekolah melewati tahapan


analisis ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai
kurikulum; analisis konteks untuk
kebutuhan siswa, sekolah, dan
lingkungan serta analisis
ketersediaan sumber daya
pendidikan,
2. 100 % sekolah melewati tahapan
penyusunan kerangka dasar
3. 100 % sekolah melewati tahapan
penetapan yang dilakukan kepala
sekolah berdasarkan hasil rapat
dewan pendidik sekolah dengan
melibatkan komite sekolah
4. 100 % sekolah melewati tahapan
pengesahan yang dilakukan oleh
pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya.
1. 100 % sekolah memiliki perangkat
pedoman kurikulum
2. 100 % sekolah memiliki perangkat
pedoman muatan lokal
3. 100 % sekolah memiliki perangkat
pedoman kegiatan ekstrakurikuler
4. 100 % sekolah memiliki perangkat
pedoman pembelajaran
5. 100 % sekolah memiliki perangkat
pedoman penilaian hasil belajar
oleh pendidik.
6. Sekolah tidak memiliki perangkat
pedoman sistem kredit semester
7. 100 % sekolah memiliki perangkat
pedoman bimbingan dan konseling
8. 100% sekolah memiliki perangkat
pedoman evaluasi kurikulum
9. 100 % sekolah memiliki perangkat
pedoman pendampilangan
pelaksanaan kurikulum
10. 100 % sekolah memiliki
perangkat pedoman pendidikan
kepramukaan yang dapat diakses
oleh warga sekolah

• Sekolah jenjang SD menyediakan (1) durasi


sebanyak 35 menit untuk setiap satu jam
pembelajaran; (2) alokasi waktu Kelas I 30 jam
pelajaran; Kelas II 32 jam pelajaran; Kelas III 34
jam pelajaran; Kelas IV, V, dan VI 36 jam
pelajaran untuk setiap minggu (3) alokasi per
semester Kelas I, II, III, IV, V 18-20 minggu;
Kelas VI 18-20 minggu (semester ganjil); 14-16
minggu (semester genap); dan (4) Beban
Belajar per tahun dialokasikan 36-40 minggu.
• Sekolah jenjang SMP menyediakan (1) durasi
sebanyak 40 menit untuk setiap satu jam
pembelajaran; (2) alokasi waktu Kelas VII, VIII
dan IX 38 jam pelajaran untuk setiap minggu
(3) alokasi per semester Kelas VII dan VIII 18-
20 minggu; Kelas IX 18-20 minggu (semester
ganjil); 14-16 minggu (semester genap);); dan
(4) Beban Belajar per tahun dialokasikan 36-
40 minggu.• Sekolah jenjang SMA/SMK
menyediakan (1)
durasi sebanyak 45 menit untuk setiap satu
jam pembelajaran; (2) alokasi waktu Kelas X
42 jam pelajaran; Kelas XI dan XII 44 jam
pelajaran. [ Kelas X, XI dan XII 48 jam pelajaran
(khusus SMK)] untuk setiap minggu
(3) alokasi per semester Kelas X dan XI 18-20
minggu, Kelas XII 18-20 minggu (semester
ganjil); 14-16 minggu (semester genap); dan
(4) Beban Belajar per tahun dialokasikan 36-
40 minggu
• Sekolah jenjang SD menyediakan (1) durasi
1. 100 % sekolah menyediakan sebanyak 35 menit untuk setiap satu jam
alokasi waktu pembelajaran sesuai pembelajaran; (2) alokasi waktu Kelas I 30 jam
struktur kurikulum yang berlaku pelajaran; Kelas II 32 jam pelajaran; Kelas III 34
yaitu menyediakan durasi sebanyak jam pelajaran; Kelas IV, V, dan VI 36 jam
35 menit untuk setiap satu jam pelajaran untuk setiap minggu (3) alokasi per
pembelajaran semester Kelas I, II, III, IV, V 18-20 minggu;
2. 100 % sekolah menyediakan Kelas VI 18-20 minggu (semester ganjil); 14-16
alokasi waktu pembelajaran sesuai minggu (semester genap); dan (4) Beban
struktur kurikulum yang berlaku Belajar per tahun dialokasikan 36-40 minggu.
yaitu alokasi waktu Kelas I 30 jam • Sekolah jenjang SMP menyediakan (1) durasi
pelajaran; Kelas II 32 jam pelajaran; sebanyak 40 menit untuk setiap satu jam
Kelas III 34 jam pelajaran; Kelas IV, pembelajaran; (2) alokasi waktu Kelas VII, VIII
V, dan VI 36 jam pelajaran untuk dan IX 38 jam pelajaran untuk setiap minggu
setiap minggu (3) alokasi per semester Kelas VII dan VIII 18-
3. 100 % sekolah menyediakan 20 minggu; Kelas IX 18-20 minggu (semester
alokasi waktu pembelajaran sesuai ganjil); 14-16 minggu (semester genap);); dan
struktur kurikulum yang berlaku (4) Beban Belajar per tahun dialokasikan 36-
yaitu alokasi per semester Kelas I, II, 40 minggu.• Sekolah jenjang SMA/SMK
III, IV, V 18-20 minggu; Kelas VI 18- menyediakan (1)
20 minggu (semester ganjil); 14-16 durasi sebanyak 45 menit untuk setiap satu
minggu (semester genap); dan jam pembelajaran; (2) alokasi waktu Kelas X
4. 100 % sekolah menyediakan 42 jam pelajaran; Kelas XI dan XII 44 jam
alokasi waktu pembelajaran sesuai pelajaran. [ Kelas X, XI dan XII 48 jam pelajaran
struktur kurikulum yang berlaku (khusus SMK)] untuk setiap minggu
yaitu Beban Belajar per tahun (3) alokasi per semester Kelas X dan XI 18-20
dialokasikan 36-40 minggu. minggu, Kelas XII 18-20 minggu (semester
ganjil); 14-16 minggu (semester genap); dan
(4) Beban Belajar per tahun dialokasikan 36-
40 minggu

100 % sekolah mengatur beban


belajar berdasarkan bentuk
pendalaman materi yang diatur
berupa kegiatan pengarahan materi,
penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur di mana
beban belajar penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri
untuk SD, paling banyak 40% dari
waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan.

sekolah telah menyelenggarakan


satu aspek kurikulum pada muatan
lokal yakni seni budaya melalui
mulok TPA
1. 100 % sekolah menyediakan
layanan ekstrakurikuler wajib yaitu
pendidikan kepramukaan
2. 100 % sekolah terdapat program
kegiatan ekstrakurikuler berupa
kegiatan kagamaan, kegiatan krida,
latihan olahbakat dan latihan olah-
minat;
3. sekolah belum menyelenggarakan
program kegiatan ekstrakurikuler
berupa Kegiatan Ilmiah Remaja
(KIR), kegiatan penguasaan
keilmuan dan kemampuan
akademik, penelitian, kelompok
pencinta teknologi informasi dan
komunikasi, rekayasa, dan lainnya
4. 50 % sekolah telah melaksanakan
kegiatan pengembangan diri siswa
dalam bentuk praktik di
laboratorium, penelitian sederhana,
studi wisata, seminar atau
workshop, peragaan atau pameran,
pementasan karya seni dan lainnya
5. 80% sekolah menyediakan
bimbingan karier
1. 100 % guru telah
mengembangkan silabus dengan
memuat komponen identitas pada
mata pelajaran.
2. 100 % guru telah
mengembangkan silabus dengan
memuat komponen identitas
sekolah.
3. 100 % guru telah
mengembangkan silabus dengan
memuat komponen kompetensi inti.
4. 100 % guru telah
mengembangkan silabus dengan
memuat komponen kompetensi
dasar.
5. 100 % guru telah
mengembangkan silabus dengan
memuat komponen materi pokok.
6. 100 % guru telah
mengembangkan silabus dengan
memuat komponen kegiatan
pembelajaran.
7. 90 % guru telah mengembangkan
silabus dengan memuat komponen
penilaian.
8. 100 % guru telah
mengembangkan silabus dengan
memuat komponen alokasi waktu.
9. 90 % guru telah mengembangkan
silabus dengan memuat komponen
sumber belajar.
10. 100 % guru telah
mengembangkan silabus dan
menjadikan dasar pengembangan
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran.
100% silabus yang dikembangkan
berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi untuk
satuan pendidikan dasar dan
menengah sesuai dengan pola
pembelajaran pada setiap tahun
ajaran dan memuat:
(a) Tujuan pembelajaran yang
dirumuskan berdasarkan
kompetensi dasar, dengan
menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
(b) Kompetensi Dasar yang sesuai
(c) Indikator pencapaian kompetensi
mencakup pengetahuan, sikap dan
ketrampilan.
(d) Materi dan metode
pembelajaran yang menyesuaikan
rumusan indikator pencapaian
kompetensi
1. 9 guru menyusun silabus pada
setiap mata pelajaran yang
diampunya.
2. 9 guru menyusun silabus dengan
bekerjasama dengan Kelompok
Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP), Lembaga
Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP),
atau Perguruan Tinggi
3. 9 guru menyusun RPP yang terdiri
atas komponen Identitas sekolah,
Identitas mata pelajaran,
Kelas/semester, Materi pokok,
Alokasi waktu, Tujuan
pembelajaran, Kompetensi dasar
dan indikator pencapaian
kompetensi, Materi pembelajaran,
Metode pembelajaran, Media
pembelajaran, Sumber belajar,
Langkah-langkah pembelajaran dan
Penilaian hasil pembelajaran;
4. 9 guru menyusun silabus
berdasarkan KD atau subtema yang
dilaksanakan kali per-temuan atau
lebih;
5. 9 guru memperhatikan prinsip
penyusunan RPP.

90% guru telah dievaluasi oleh


kepala sekolah dan pengawas dan
memiliki dokumen evaluasi/telaah
RPP.

90% rasio siswa per rombel


maksimum 28 siswa
1. 100% guru menjelaskan kepada
siswa silabus mata pelajaran tiap
awal semester;
2. 90% guru memulai sesuai dengan
waktu yang dijadwalkan;
3. 100% guru menyiapkan siswa
secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran;
4. 90% guru memotivasi siswa
belajar sesuai manfaat dan aplikasi
materi ajar dalam kehidupan sehari-
hari;
5. 90% guru mengajukan
pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari;
6. 100% guru menjelaskan tujuan
pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai;
7. 90% guru menyampaikan
cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai silabus

1. 100% guru berpusat pada siswa


2. 90% guru mengembangkan rasa
keingintahuan dan pemahaman
baru bedasarkan pertanyaan siswa
sendiri;
3. 60% guru menerapkan modus
belajar berbasis
penyingkapan/penelitian
1. 80% guru mendorong siswa untuk
melakukan pengamatan;
2. 80% guru mendorong siswa untuk
mengajukan pertanyaan yang dapat
dijawab dengan pendekatan ilmiah;
3. 80% guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi untuk
menjawab pertanyaan yang
dikemukakan;
4. 80% guru mendorong siswa untuk
menggunakan alat dan
perlengkapan yang sesuai;
5. 80% guru mendorong siswa
untuk mengolah dan menganalisa
data dan informasi yang telah
dikumpulkan;
6. 80% guru mendorong siswa untuk
menarik kesimpulan;
7. 80% guru mendorong siswa untuk
memikirkan dengan kritis dan
masuk akal untuk membuat
penjelasan bedasarkan bukti yang
ditemukan
8. 80% guru mendorong siswa untuk
menyampaikan dan
mempertahankan hasil mereka
kepada sesama siswa
1. 80% guru berfokus pada hasil
pembelajaran yang mampu
ditunjukkan oleh siswa;
2. 80% guru memfasilitasi siswa
yang mampu menunjukkan
penguasaan hasil pembelajaran
terkait KD yang
diharapkan untuk mencapai KD
selanjutnya;
3. 80% guru menyediakan akses
materi pembelajaran kepada siswa
untuk dapat mengembangkan
kompetensi
mereka secara mandiri;
4. 80% melakukan penilaian
sumatif secara berkala untuk
mengidentifikasi hasil pembelajaran
siswa
5. 80% guru fleksibel dalam lama
ketuntasan pembelajaran setiap
siswa dalam menguasai KD yang
diharapkan

100 % guru telah melakukan


pembelajaran tematik terpadu di SD
disesuaikan dengan tingkat
perkembangan siswa.
1. 80% guru melaksanakan
pembelajaran yang berfokus pada
siswa;
2. 80% guru berperan sebagai
fasilitator;
3. 80% guru melaksanakan
pembelajaran dengan cara
bekerjasama dalam kelompok;
4. 80% guru memulai dengan
memberikan permasalahan kepada
siswa untuk dipecahkan atau
dipelajari lebih lanjut dalam bentuk
skenario atau studi kasus yang
menyerupai kehidupan nyata;
5. 80% guru mengajak siswa
melakukan penelitian yang
diperlukan dan berdiskusi untuk
berbagi dan meringkas hasil temuan
mereka dan menyajikan hasil
kesimpulan yang berisikan satu atau
lebih solusi/jawaban atas hasil
temuan atau bahkan tidak ada
solusi/jawaban yang ditemukan

1. 80% guru berfokus pada siswa


dan karya/produk akhir yang
dihasilkan;
2. 100% guru berperan sebagai
fasilitator;
3. 100% guru mengajak siswa
bekerjasama dalam kelompok;
4. 80% guru memulai dengan
menentukan tujuan menciptakan
karya/produk akhir dan
mengidentifikasi penggunaanya;
5. 80% guru mengajak siswa
menyelesaikan karya/produk akhir,
dan menunjukkan karya mereka dan
mengevaluasi
penggunaannya.
1. 80% guru telah mengajarkan
pada siswa untuk lebih menyadari
dan menghargai proses yang
mereka lalui;
2. 80% guru telah menunjukkan
bagaimana mengelola proses yang
dilalui sebagai pembelajaran yang
lebih efektif untuk hidup mereka;
3. 80% guru telah membantu siswa
untuk menyiapkan diri dalam
menyusun strategi bagi diri mereka
sendiri untuk sukses mencapai
tujuan mereka;
4. 80% guru telah mengenalkan
dalam merumuskan strategi,
memonitor dan mengevaluasi atas
pembelajaran yang dilalui oleh
siswa.

1. 80% guru telah mengajak siswa


berpastisipasi secara aktif;
2. 80% guru telah mengajak siswa
belajar dalam kelompok-kelompok
kecil;
3. 80% guru telah memberi
kesempatan untuk berbagi
pengalaman dan pengetahuan yang
mereka miliki;
4. 80% guru telah memberikan
pekerjaan rumah yang menuntut
siswa untuk berkolaborasi dengan
lingkungan keluarga dan masyarakat
1. 100% guru memberikan
penguatan dan umpan balik
terhadap respon dan hasil belajar
siswa selama proses pembelajaran
berlangsung;
2. 100% guru menyesuaikan
pengaturan tempat duduk siswa
dan sumber daya lain sesuai dengan
karakteristik;
3. 100% guru menyesuaikan materi
pelajaran

1. 80% guru menerapkan metode


pembelajaran dengan ceramah,
2. 80% guru menerapkan metode
pembelajaran dengan demonstrasi,
3. 90% guru menerapkan metode
pembelajaran dengan diskusi,
4. 100% guru menerapkan metode
pembelajaran dengan belajar
mandiri,
5. 70% guru menerapkan metode
pembelajaran dengan simulasi,
6. 80% guru menerapkan metode
pembelajaran dengan curah
pendapat,
7. 70% guru menerapkan metode
pembelajaran dengan studi kasus,
8. Guru belum menerapkan metode
pembelajaran dengan seminar,
9. 50% guru menerapkan metode
pembelajaran dengan tutorial,
10. 70% guru menerapkan metode
pembelajaran dengan deduktif,
11. 70% guru menerapkan metode
pembelajaran dengan induktif.

80% guru memanfaatkan media


pembelajaran berupa alat bantu
proses pembelajaran berupa hasil
karya inovasi guru maupun yang
sudah tersedia
1. 100% guru telah menggunakan
sumber belajar berupa buku,
2. 90% guru telah menggunakan
sumber belajar berupa media cetak
dan elektronik,
3. 90% guru telah menggunakan
sumber belajar berupa alam sekitar,

4. 80% guru telah menggunakan


sumber belajar lain yang relevan

1. 80% guru telah mengevaluasi


seluruh rangkaian aktivitas
pembelajaran dan hasil-hasil yang
diperoleh untuk selanjutnya secara
bersama menemukan manfaat
langsung maupun tidak langsung
dari hasil pembelajaran yang telah
berlangsung;
2. 90% guru telah memberikan
umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran.
3. 80% guru telah melakukan
kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas, baik tugas
individual maupun kelompok.
4. 70% guru telah
menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya
5. 100% guru telah mengakhiri
pembelajaran sesuai jadwal yang
ditetapkan
1. 80% guru menilai kesiapan siswa,
proses, dan hasil belajar secara
utuh;
2. 80% guru melakukan penilaian
otentik secara komprehensif, baik di
kelas, bengkel kerja, laboratorium,
maupun tempat praktik kerja,
dengan
3. 70%g uru menggunakan: angket,
observasi, catatan anekdot, dan
refleksi

1. 80% guru merencanakan program


remedial, pengayaan, atau
pelayanan konseling;
2. 80% guru memanfaatkan
penilaian otentik sebagai bahan
untuk memperbaiki proses
pembelajaran sesuai Standar
Penilaian Pendidikan

1. 90 % telah dilakukan pemantauan


proses pembelajaran oleh kepala
satuan pendidikan dan pengawas
secara berkala dan berkelanjutan;
2. 90 % telah dilakukan pemantauan
proses pembelajaran pada tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran serta
3. 90 % telah dilakukan pemantauan
proses pembelajaran melalui diskusi
kelompok terfokus, pengamatan,
pencatatan, perekaman,
wawancara, dan dokumentasi
1. 90 % kepala sekolah/guru senior
yangdiberi wewenang oleh kepala
sekolah melakukan pengawasan
dalam bentuk supervisi proses
pembelajaran terhadap guru setiap
tahun;
2. 90 % telah dibuktikan dengan
memeriksa dokumen bukti
pelaksanaan supervisi proses
pembelajaran;
3. 90 % telah dilakukan pada tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran yang
4. ditindaklanjuti dengan cara:
pemberian contoh, diskusi,
konsultasi, atau pelatihan.

1. 10 guru telah dilakukan saat


proses pembelajaran dan di akhir
satuan pelajaran dengan
2. 10 guru telah menggunakan
metode dan alat: tes
lisan/perbuatan, dan tes tulis

1. 8 guru hasil kegiatan


pemantauan, supervisi, dan evaluasi
proses pembelajaran disusun dalam
bentuk laporan untuk kepentingan
tindak lanjut pengembangan
keprofesian pendidik secara
berkelanjutan;
2. 8 guru telah dilakukan dalam
bentuk: Penguatan dan
penghargaan kepada guru yang
menunjukkan kinerja yang
memenuhi atau melampaui standar
3. 9 guru oleh kepala sekolah
terhadap pemberian kesempatan
kepada guru untuk mengikuti
program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
1. 100 % pendidik memperoleh
informasi deskriptif mengenai
perilaku siswa
2. 100 % pendidik mengukur
penguasaan pengetahuan siswa
3. 100 % pendidik mengukur
kemampuan siswa menerapkan
pengetahuan dalam melakukan
tugas tertentu

1. 100 % penilaian pencapaian


pengetahuan dan keterampilan
siswa disampaikan dalam bentuk
angka dan/atau deskripsi
2. 100 % penilaian aspek sikap
dilakukan dengan mendeskripsikan
perilaku siswa

1. 100 % standart penilaian


didasarkan pada prosedur penilaian,
kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan
2. 100 % penilaian dapat diketahui
oleh pihak yang berkepentingan
3. 100 % dapat
dipertanggungjawabkan dalam
bentuk laporan
1. 11 / 100 % guru menggunakan
dalam bentuk penilaian berupa tes,
pengamatan, penugasan
perseorangan atau kelompok, dan
bentuk lain yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan siswa
2. 9 gurumenggunakan instrumen
yang memenuhi persyaratan
substansi, konstruksi, dan bahasa,
serta memiliki bukti validitas
empirik
3. 11 / 100 % guru Memiliki
prosedur penilaian, kriteria
penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan yang dapat diketahui
oleh pihak yang berkepentingan

1. 9 guru menindaklanjuti penilaian


untuk memperbaiki proses
pembelajaran
2. 9 guru menindaklanjuti penilaian
untuk melakukan perbaikan
dan/atau penjaminan mutu
pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan
3. 11 guru menindaklanjuti
penilaian sebagai penetapkan
kriteria ketuntasan minimal serta
kriteria dan/atau kenaikan kelas
siswa
1. 100 % penilaian secara periodik
sekolah melaporkan hasil belajar
kepada orang tua siswa, komite
sekolah , dan institusi di atasnya
2. 100 % penilaian secara periodik
sekolah menyampaikan kepada
peserta-didik dan orang tua dalam
bentuk rapor dan/atau paspor
keterampilan yang berisi tentang
skor disertai dengan deskripsi
capaian kompetensi
3. 100 % penilaian secara periodik
sekolah memiliki dokumen laporan
hasil penilaian pada setiap akhir
semes-ter atau tahun dalam bentuk
laporan prestasi belajar siswa;
4. 100 % penilaian secara periodik
sekolah melaporkan hasil penilaian
pendidikan pada akhir semester dan
akhir tahun ditetapkan dalam rapat
dewan pendidik

100% guru menggunakan instrumen


penilaian aspek sikap dilakukan
melalui observasi/pengamatan dan
teknik penilaian lain yang relevan

100 % menggunakan instrumen


penilaian aspek pengetahuan
dilakukan melalui tes tertulis, tes
lisan, dan penugasan sesuai dengan
kompetensi yang dinilai

100 % menggunakan instrumen


penilaian aspek keterampilan
melalui praktik, produk, proyek,
portofolio, dan/atau teknik lain
sesuai dengan kompetensi yang
dinilai
1. 100 % telah dilakukan penilaian
hasil belajar oleh pendidik
2. 100 % telah dilakukan penilaian
hasil belajar oleh sekolah
3. 100 % telah dilakukan penilaian
hasil belajar oleh pemerintah

1. 100 % guru melakukan penilaian


berdasarkan mengamati perilaku
siswa selama pembelajaran
2. 100 % guru melakukan penilaian
berdasarkan mencatat perilaku
siswa dengan menggunakan lembar
observasi/pengamatan
3. 100 % guru menindaklanjuti hasil
pengamatan
4. 100 % guru mendeskripsikan
perilaku siswa

1. 100 % kenaikan kelas dan


kelulusan siswa dari satuan
pendidikan ditetapkan melalui rapat
dewan pendidik
2. 100 % kenaikan kelas dan
kelulusan siswa dari satuan
pendidikan mempertimbangkan
penyelesaian seluruh program
pembelajaran; Ujian sekolah; Ujian
sekolah berstandar nasional,
Penilaian sikap, Penilaian
pengetahuan, dan Penilaian
keterampilan

tenaga kependidikan sudah menyelesaikan


kualifikasi S1. hanya Satu orang yang masih
lulus SMA.
tenaga kependidikan sudah menyelesaikan
100% guru telah berkualifikasi S-1 kualifikasi S1. hanya Satu orang yang masih
dalam bidang pendidikan SD/MI (D- lulus SMA.
IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi
yang diperoleh dari program studi
yang tera- kreditasi.

100% telah tersedi guru untuk tiap


mata pelajaran mencakup guru
mata pelajaran agama dan akhlak
mulia serta guru mata pelajaran
pendidikan jasmani, olah raga, dan
kesehatan.

40% guru telah bersertifikat


pendidik terdiri dari 3 orang guru
Kepala sekolah memiliki kualifikasi
akademik sarjana (S1) pada
perguruan tinggi yang terakreditasi

Kepala Sekolah berusia sesuai


kriteria saat pengangkatan
Kepala Sekolah berpengalaman
mengajar selama yang ditetapkan

Kepala Sekolah berpangkat minimal


III/c atau setara

Kepala Sekolah bersertifikat


pendidik
belum ada tenaga yang sesuai dengan
kualifikasi
Sekolah memiliki 6 rombongan
belajar
Rasio luas lahan sesuai dengan
jumlah siswa telah sesuai di mana
luas lahan minimum
(1) dapat menampung sarana dan
prasarana untuk melayani jumlah
rombongan belajar minimum,
(2) memenuhi ketentuan rasio
minimum luas lahan terhadap siswa,
(3) adalah seratus per tiga puluh
dikalikan luas lantai dasar bangunan
ditambah infrastruktur, tempat
bermain/berolahraga/upacara,
dan luas lahan praktik.

Kondisi lahan sekolah memenuhi


persyaratan yaitu
(1) terhindar dari potensi bahaya
yang mengancam kesehatan dan
keselamatan jiwa, serta memiliki
akses untuk penyelamatan dalam
keadaan darurat, (2) Kemiringan
rata-rata kurang dari 15%, tidak
berada di dalam garis sem-padan
sungai dan jalur kereta api,
(3) terhindar dari gangguan-
gangguan pencemaran air,
kebisingan dan pencemaran udara,
(4) memiliki status hak atas tanah,
dan/atau memiliki izin pemanfaatan
dari pemegang hak atas tanah
sesuai ketentuan peraturan
perundang-un-dangan yang berlaku
untuk jangka waktu minimum 20
tahun
Rasio luas bangunan sesuai dengan
jumlah siswa di mana Luas lantai
bangunan
(1) dihitung berdasarkan banyak
dan jenis program keahlian, serta
banyak rombongan belajar di
masing-masing program keahlian
dan
(2) memenuhi ketentuan rasio
minimum luas lantai terhadap
siswa.

80% kondisi bangunan sekolah


memenuhi persyaratan di mana tata
bangunan
(1) dengan koefisien dasar
bangunan tidak melebihi 30 %,
koefisien lantai bangunan, koefisien
ketinggian maksimum dan jarak
bebas bangunan sesuai Peraturan
Daerah,
(2) memenuhi persyaratan
keselamatan memiliki konstruksi
yang stabil, kukuh, tahan gempa
dan kekuatan alam lainnya,
3) tidak dilengkapi sistem
proteksi pasif dan/atau proteksi
aktif untuk mencegah dan
menanggulangi bahaya kebakaran
dan petir,
(4) memenuhi persyaratan
kesehatan,
(5) memenuhi persyaratan
kenyamanan,
(6) belum dilengkapi sistem
keamanan
(7) dilengkapi instalasi listrik
dengan daya minimum 900 watt
untuk SD
(8) beberapa gedung mengalami
kerusakan sehingga tidak dapat
bertahan minimum 20 tahun
(9) tidak dilengkapi izin
mendirikan bangunan dan izin
penggunaan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan
yang berlaku
(10) Pemeliharaan ringan dan
pemeliharaan berat dilakukan
Sekolah memiliki ruang
pembelajaran umum meliputi
(1) Memiliki 6 ruang kelas;
(2) Tidak memiliki laboratorium IPA
(3) Memiliki ruang perpustakaan;
(4) Memiliki tempat
bermain/lapangan;

Ruang penunjang meliputi:


(1) ruang pimpinan;
(2) ruang guru;
(3) ruang UKS;
(4) tempat ibadah;
(5 ) jamban;
(6) tidak memiliki gudang;
(7) ruang sirkulasi;
(8) tidak memiliki kantin
(9) tidak memiliki tempat parkir
khusus

Sekolah memiliki ruang kelas sesuai


standar yaitu
(1) Jumlah minimum ruang kelas
sama dngan banyak rombongan
belajar
(2) rasio minimum luas ruang kelas
adalah 2 m2/siswa
Sekolah memiliki ruang
perpustakaan sesuai standar yaitu
1) Luas minimum sama dengan luas
uang kelas
(2) terletak di bagian sekolah yang
mudah dicapai sekelompok ruang
kelas;
(3) dilengkapi sarana terdiri dari:
buku, perabot, media pendidikan,
perlengkapan lainnya
(4) terdapat kerusakan pada atap
perpustakan sekolah yang
membutuhkan perbaikan

Sekolah memiliki ruang pimpinan


dengan
(1) luas minimum 12 m2
(2) lebar minimum 3 m;
(3) mudah diakses oleh guru dan
tamu sekolah, dapat dikunci dengan
baik; Dilengkapi sarana perabot dan
perlengkapan lain minimal yang
tersedia dalam jumlah minimal
sesuai deskripsi kondisinya
Sekolah tidak memiliki ruang guru
yang sesuai dengan standar

Sekolah tidak memiliki ruang UKS


yang sesuai dengan standar

Sekolah mmemiliki jamban


(1) minimum 1 unit untuk setiap 60
siswa pria SD dan 40 siswa pria SMP,
SMA dan SMK;
(2) minimum 1 unit untuk setiap 50
siswa wanita SD dan 30 siswa pria
SMP, SMA dan SMK;
(3) minimum 1 unit untuk guru;
(4) Jumlah minimum setiap sekolah
3 unit;
(5) luas minimum 1 unit jamban 2
m2;
(6) berdinding, beratap, dapat
dikunci, dan mudah dibersihkan;
(7)tersedia air bersih di setiap unit
jamban.
Sekolah belum memiliki kantin yang
menempati area tersendiri tetapi
memanfaatkan lahan di belakang
perpustakaan yang kondisinya perlu
perbaikan

Sekolah belum memiliki tempat


parkir yang
menempati area tersendiri tetapi
memanfaatkan sebagian lapangan
bermain

Kondisi ruang guru termasuk dalam


kategori baik dalam sistem Dapodik

Belum memiliki ruang UKS

Kondisi jamban termasuk dalam


kategori baik dalam sistem Dapodik

Kondisi ruang sirkulasi termasuk


dalam kategori baik dalam sistem
Dapodik

sekolah sudah memiliki visi, misi dan tujuan


sekolah sesuai dengan arahan dan masukan
dari warga sekolah. Sekolah sudah memiliki
RKJP, rencana kerja jangka menengah dan
rencana kerja jangka panjang dan melibatkan
pemangku kepentingan terkait visi misi dan
tujuan sekolah.
sekolah sudah memiliki visi, misi dan tujuan
Sekolah sekolah sesuai dengan arahan dan masukan
(1) memiliki visi, misi, dan tujuan dari warga sekolah. Sekolah sudah memiliki
sekolah RKJP, rencana kerja jangka menengah dan
(2) merumuskan berdasarkan rencana kerja jangka panjang dan melibatkan
masukan dari warga sekolah, komite pemangku kepentingan terkait visi misi dan
sekolah, dan pihak-pihak pemangku tujuan sekolah.
kepentingan, serta selaras dengan
tujuan pendidikan nasional;
(3) memutuskan dalam rapat dewan
pendidik yang dipimpin oleh kepala
sekolah;
(4) menyosialisasikan kepada semua
warga sekolah dan pihak-pihak
pemangku kepentingan;
(5) meninjau kembali secara berkala
sesuai dengan perkembangan
pendidikan.

Sekolah
(1) membuat rencana kerja jangka
menengah dan rencana kerja
tahunan;
(2) menyusun sesuai rekomendasi
hasil evaluasi diri sekolah;
(3) memutuskan dalam rapat dewan
pendidik dengan memperhatikan
masukan dari komite sekolah dan
ditetapkan oleh kepala sekolah;
(4) menuangkan dalam dokumen
tertulis yang mudah dibaca dan
dipahami oleh pihak- pihak yang
terkait.

Sekolah
(1) melibatkan masukan pemangku
kepentingan termasuk komite
sekolah menjadi dasar perumusan
visi; misi; tujuan sekolah;
(2) menyosialisasikan kepada warga
sekolah dan segenap pihak yang
berkepentingan terkait visi, misi dan
tujuan sekolah.

program pengelolaan sekolah telah


dilaksanakan sesuai ketentuan.
program pengelolaan sekolah telah
Sekolah dilaksanakan sesuai ketentuan.
(a) memiliki pedoman yang
mengatur aspek pengelolaan
meliputi
(1) KTSP;
(2) Kalender pendidikan/ akademik;
(3) struktur organisasi sekolah;
(4) Pembagian tugas di antara guru.
(5) Pembagian tugas di antara
tenaga kependidikan.
(6) Peraturan akademik.
(7) Tata tertib sekolah.
(8) Kode etik sekolah
(9) Biaya operasional sekolah;
(b) meninjau kembali pedoman
tersebut secara berkala sesuai
dengan perkem-bangan
masyarakat.

Sekolah
(1) menyusun dan menetapkan
petunjuk pelaksanaan operasional
mengenai proses penerimaan siswa
meliputi kriteria calon siswa,
mekanisme penerimaan siswa
sekolah dilakukan dan orientasi
siswa baru yang bersifat akademik
dan pengenalan lingkungan tanpa
kekerasan dengan pengawasan
guru.
(2) Memberikan layanan konseling
kepada siswa oleh guru kelas atau
guru BK.
(3) melaksanakan kegiatan ekstra
dan kokurikuler untuk para siswa;
(4) melakukan pembinaan prestasi
unggulan;
(6) sekolah tidak
melakukanpelacakan terhadap
alumni.
(7) mempertanggung- jawabkan
pelaksanaan pada rapat dewan
pendidik dan/atau sekolah dalam
bentuk laporan pada akhir tahun
ajaran yang disampaikan sebelum
penyusunan rencana kerja tahunan
berikutnya
Sekolah memiliki program
pendayagunaan pendidik dan
tenaga kependidikan dikembangkan
sesuai dengan kondisi sekolah antar
lain
(1) memberikan penghargaan untuk
pendidik dan tenaga kependidikan
dan
(2) menilai kinerja pendidik dan
tenaga kependidikan

Sekolah melakukan
(1) evaluasi diri terhadap kinerja
sekolah;
(2) evaluasi proses pembelajaran
secara periodik, sekurang-
kurangnya dua kali dalam setahun,
pada akhir semester akademik;
(3) evaluasi program kerja tahunan
secara periodik sekurang-kurangnya
satu kali dalam setahun,pada akhir
tahun anggaran sekolah berdasar
pada data dan infor-masi yang
sahih.

Sekolah
(1) melibatkan warga sekolah dalam
pengelolaan akademik
(2) melibatkan masyarakat
pendukung sekolah dalam
pengelolaan non- akade-mik
(3) menjalin kemitraan dengan
lembaga lain yang relevan,
berkaitan dengan in- put, proses,
output, dan pemanfaatan lulusan
baik itu dilakukan dengan lem-baga
pemerintah atau non-pemerintah;
(4) melibatkan peran serta
masyarakat dan kemitraan untuk
men-dukung program sekolah
Sekolah
(1) menetapkan petunjuk
pelaksanaan operasional yang
mengatur mekanisme penyampaian
ketidakpuasan siswa dan
penyelesaiannya mengenai
penilaian hasil belajar;
(2) menyusun peraturan akademik,
pedoman tata-tertib, kode etik,
norma

kepala sekolah memperoleh nilai UKKS dengan


predikat baik serta memiliki jiwa
kepemimpinan dan mampu mengemban dan
membina dalam lingkungan sekolah sehingga
progam pembelajaran berjalan dengan
kondusif, mengelola sumber daya dengan
baik,berjiwa kewirausahaan, melakukan
supervisi.

Kepala sekolah Berjiwa


kepemimpinan, nilai UKKS baik
dengan mampu
(1) membangun tujuan bersama;
(2) melibatkan guru, komite sekolah
dalam pengambilan keputusan
penting sekolah serta
penyelenggara sekolah;
(3) menjalin kerja sama dengan
orang tua siswa dan masyarakat,
dan komite sekolah
(4) menanggapi kepentingan dan
kebutuhan komunitas yang be-
ragam, dan
(5)memobilisasi sumber daya
masyarakat;
Kepala sekolah Mengelola sumber
daya dengan baik, memperoleh nilai
UKKS baik dengan mampu
(1) mengambil keputusan berbasis
data;
(2) menjamin manajemen organisasi
dan pengoperasian sumber daya
sekolah untuk menciptakan
lingkungan belajar yang aman,
sehat, efisien, dan efektif;

sekolah sudah memiliki sistem informasi


manajemen sesuai ketentuan.
sekolah sudah memiliki sistem informasi
manajemen sesuai ketentuan.
Sekolahmengelola sistem informasi
manajemen yang memadai
(1) untuk mendukung administrasi
pendidikan yang efektif, efisien dan
akuntabel;
(2) menyediakan fasilitas informasi
yang efisien, efektif dan mudah
diakses
(3) menugaskan seorang guru atau
tenaga kependidikan untuk
melayani per-mintaan informasi
maupun pemberian informasi atau
pengaduan dari masyarakat
berkaitan dengan pengelolaan
sekolah baik secara lisan maupun
tertulis dan semuanya direkam dan
didokumentasikan;
(4) melaporkan data informasi
sekolah yang telah
terdokumentasikan kepada Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota

Pengurangan / keringanan bagi siswa yang


Sekolah menetapkan pendidikan kurang mampu, siswa yang satu wali untuk
gratis bagi seluruh siswa sesuai biaya perpisahan dan juga biaya bangunan
peraturan penunjang sekolah

Sekolah memiliki daftar siswa


dengan latar belakang ekonomi
yang jelas yaitu
(1) Terdapat data siswa tidak
mampu,
(2) terdapat data siswa penerima
beasiswa

Adanya penganggaran dari kepala sekolah


untuk biaya oprasional
Adanya penganggaran dari kepala sekolah
Sekolah untuk biaya oprasional
(1) Memiliki standar biaya yang
diperlukan untuk membiayai
kegiatan operasional nonpersonalia
selama 1 (satu) tahun;
(2) terdapat standar biaya operasi
nonpersonalia per sekolah/program
keahlian, per rombongan belajar,
dan per siswa, serta besaran
presentase minimum biaya alat tulis
sekolah (ATS) dan bahan dan alat
habis pakai (BAHP),

Penyusunan RAKS sesuai dengan pedoman


Sekolah mengatur alokasi dana yang yang dimiliki ,juga penggunaan dana yang
berasal dari APBD dan APBN melalui relevan dengan RAKS dan penetapan dana
(1) menyusun pedoman sumbangan masyarakat yang ditetapkan
pengelolaan biaya investasi dan melalui rapat dan adanya laporan
operasional; pertanggungjawaban penggunaan dana secara
(2) memiliki pedoman pengelolaan periodik.
keuangan

Sekolah memiliki pembukuan biaya


operasional berupa
(1) buku kas umum yang berisi-kan
seluruh transaksi dengan didukung
catatan dari buku pembantu kas
yang mencatat tiap transaksi tunai;
(2) Buku pembantu bank yang
mencatat tiap transaksi melalui
bank (baik cek, giro maupun tunai)
serta
(3) buku pembantu pajak yang
mencatat semua transaksi yang
harus dipun-gut pajak serta
memonitor pungutan dan
penyetoran pajak yang dipungut
selaku wajib pungut pajak
ditandatangani oleh Bendahara dan
Kepala Sekolah.
Sekolah
(1) Terdapat laporan
pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan,
(2) berisi komponen- komponen
biaya operasional yang telah
dibelanjakan selama satu tahun
sesuai dengan disertai bukti
pelaporan,
(3) dapat dipertanggungjawabkan
dan dilaporkan kepada orangtua
siswa, masyarakat, dan pemerintah
atau yayasan, yang disertai dengan
bukti-bukti dan
(4) dapat diakses oleh pemangku
kepentingan tersebut.
Analisis Akar Masalah (untuk tiap indikator) Rekomendasi (untuk tiap indikator)

[7] [8]

3 siswa yang belum melaksanakan ibadah kepala Sekolah perlu menginstrusikan guru
sesuai dengan agama yang dianutnya karena kelas dan guru PAI untuk mempertemukan
tidak mendapatkan contoh dari orang tua siswa dan orang tua wali tersebut.
mereka.
beberapa guru masih belum menyadari seluruh guru telah mampu menerapkan
tentang pentingnya kesehatan jasmanai dan semua kharakteristik dalam sikap dan
rohani. pengetahuan.
membuat ekstrakulikuler tambahan dan
mendatangkan guru khusus yang
berkompeten dibidangnya.
membuat ekstrakulikuler tambahan dan
mendatangkan guru khusus yang
berkompeten dibidangnya.
Satu orang yang belum menyelesaikan SI kepala sekola perlu bersosialisasi dengan guru
karena terkendala dengan biaya dan waktu. tersebut bagaimana mencari jalan keluarnya.
Satu orang yang belum menyelesaikan SI kepala sekola perlu bersosialisasi dengan guru
karena terkendala dengan biaya dan waktu. tersebut bagaimana mencari jalan keluarnya.
belum ada tenaga yang sesuai dengan kepala sekolah mengusulkan tenaga
kualifikasi pustakawan ke dinas pendidkan
tidak ada tidak ada
tidak ada tidak ada
Sekitar 15 % orang tua/wali murid yang Kepala sekolah menganggarkan biaya
ekonominya tergolong kurang mampu perpisahan dan bangunan untuk siswa yang
ekonomi orang tua/ wali murid yang tergolong
kurang mampu.

1).Adanya program sekolah untuk 1.kepala sekolah memprogramkan anggaran


meningkatkan kompetensi guru dan siswa peningkatan kompetensi guru dan siswa
2)Adanya pembelian alat tulis sekolah dan alat 2. Kepala
bahan habis pakai sekolah menganggarkan biaya pembelian
alat tulis sekolah dan alat bahan abis pakai
1).Adanya program sekolah untuk 1.kepala sekolah memprogramkan anggaran
meningkatkan kompetensi guru dan siswa peningkatan kompetensi guru dan siswa
2)Adanya pembelian alat tulis sekolah dan alat 2. Kepala
bahan habis pakai sekolah menganggarkan biaya pembelian
alat tulis sekolah dan alat bahan abis pakai

Masih adanya orang orang yang tidak terkait 1.Kepala sekolah membuat rincian yang
yang ingin mengetahui semua penggunaan ditempel dipapan pengumuman. 2) Harus
dana yang ada disekolah masya ada bukti tentang ketentuan sumbangan dana
dari masyarakat yang dibuktikan dengan
notulen rapat. 3)Adanya pembukuan dari
setiap rincian pengeluaran yang nantinya
digunakan sebagai bahan untuk diaudit oleh
pihak terkait dan sebagai bahan laporan pada
pihak terkait.
Waktu
Tindak Lanjut
Pelaksanaan

[9] [10]

Januari 2020 pemangilan 3 orang tua dan 3 siswa ke


sekolah untuk memberikan arahan.
Jan-20 mengadakan kegiatan senam dan olahraga
secara rutin dan menyeluruh.
Jan-20 kegiatan ektrakuikuler lebih ditingkatkan
dengan waktu pelaksanaan 3-4 kali dalam
seminggu.
Jan-20 kegiatan ektrakuikuler lebih ditingkatkan
dengan waktu pelaksanaan 3-4 kali dalam
seminggu.
Jan-20 kepala sekolah menganjurkan guru tersebut
untuk menyelesaikan kualifikasi S1.
Jan-20 kepala sekolah menganjurkan guru tersebut
untuk menyelesaikan kualifikasi S1.
Jan-20 adanya pengangkatan tenaga pustakawan
bagi sekolah yang belum terpenuhi
januari 2020 tidak ada
januari 2020 tidak ada
Januari 2020 Adanya penganggaran dari kepala sekolah
untuk anak yang kurang mampu dan satu wali

Januari 2020 1) Sudah adanya penganggaran dari dana


opersional sekolah yang dibuktikan dengan
surat pembagian tugas dari kepala sekolah 2)
Adanya ATS yang sudah dibelanja untuk setiap
rombongan belajar dan barang habis pakai
Januari 2020 1) Sudah adanya penganggaran dari dana
opersional sekolah yang dibuktikan dengan
surat pembagian tugas dari kepala sekolah 2)
Adanya ATS yang sudah dibelanja untuk setiap
rombongan belajar dan barang habis pakai

Januari 2020 1) Sudah adanya papan penggunaan dan dan


rinciannya 2) Pembukuan dana sumbangan
masyarakat yang dibuat oleh bendahara
komite 3)Pembukuan rincian pengeluaran
yang nantinya sebagai bahan pertanggung
jawaban

Anda mungkin juga menyukai