Filosofi k3 adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur. Pada abad ke-19, Revolusi Industri yang terjadi di Eropa membuat terjadi perubahan besar dalam cara kerja manusia. Peningkatan produksi dan penggunaan mesin menyebabkan munculnya risiko baru bagi para pekerja. Pada saat itu, keselamatan dan kesehatan kerja menjadi isu yang semakin penting bagi para pekerja dan pemerintah. 1.Konsep lama k3: adalah konsep yang hanya memfokuskan pada pengendalian risiko fisik, seperti pencegahan kecelakaan kerja, kebakaran, dan bahaya lingkungan kerja. Konsep ini mengabaikan faktor-faktor psikologis, sosial, dan kesehatan yang berhubungan dengan pekerjaan.
2.Konsep masa kini k3:
Konsep K3 masa kini juga menekankan pada pentingnya keterlibatan semua pihak yang terkait dalam upaya menjaga keselamatan dan kesehatan kerja, termasuk manajemen, pekerja, dan pihak lain seperti pihak berwenang dan ahli K3. Konsep ini juga mendorong peningkatan keterampilan dan pengetahuan pekerja tentang keselamatan dan kesehatan kerja serta memperhatikan faktor-faktor lingkungan yang dapat memengaruhi kondisi kerja. K3 adalah singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja. K3 merujuk pada serangkaian kebijakan, prosedur, dan praktik yang dirancang untuk melindungi karyawan dari cedera, penyakit, atau bahaya lainnya yang mungkin timbul di tempat kerja. Berikut adalah beberapa peraturan K3 yang umum diterapkan di tempat kerja: 1.Penggunaan alat pelindung diri (APD) 2.Pelatihan keselamatan kerja. 3.Inspeksi dan pemeliharaan mesin dan peralatan kerja. 4.Penanganan bahan kimia berbahaya 5.Penerapan tata cara evakuasi dan penanganan darurat Tujuan penerapan k3 adalah untuk melindungi karyawan, lingkungan kerja, dan masyarakat sekitar dari risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai peristiwa yang tidak disengaja yang terjadi saat bekerja atau dalam hubungan dengan pekerjaan yang mengakibatkan cedera atau kematian pada karyawan atau pekerja. Kecelakaan kerja dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor, seperti tingkat keparahan cedera, penyebab kecelakaan, dan jenis kecelakaan Cedera akibat kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai kerusakan atau gangguan pada tubuh manusia yang terjadi sebagai akibat dari kecelakaan yang terjadi saat bekerja atau dalam hubungan dengan pekerjaan. Cedera akibat kecelakaan kerja dapat bervariasi mulai dari cedera ringan hingga cedera yang mengancam jiwa. Tujuan analisis cidera akibat kecelakaan kerja adalah untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan dan cedera di tempat kerja, serta mengidentifikasi cara-cara untuk mencegah kecelakaan dan cedera di masa depan. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja, di antaranya: 1.Faktor Manusia 2.Faktor Lingkungan 3.Faktor Peralatan 4.Faktor Manajemen