Anda di halaman 1dari 22

Efektivitas Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19

Pemerintah mengeluarkan kebijakan agar setiap sekolah meminta peserta didiknya untuk belajar
di rumah. Kebijakan tersebut terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Kebijakan tersebut
dikeluarkan dalam upaya mencegah penyebaran virus Covid-19.
Kegiatan belajar di rumah dilakukan dengan sistem pembelajaran daring. Sistem pembelajaran
daring merupakan pembelajaran tatap muka antara guru dan peserta didik secara tidak langsung, tetapi
dilakukan melalui online dengan menggunakan jaringan internet. Sistem pembelajaran dilaksanakan
melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet.
Guru dapat melakukan pembelajaran bersama di waktu yang sama menggunakan media sosial, seperti
WhatsApp, Telegram, Instagram, Zoom Meeting, atau media lainnya sebagai media pembelajaran.
Dunia pendidikan merupakan salah satu sektor yang merasakan dampak Covid-19. Pembelajaran
daring merupakan salah satu cara agar peserta didik tetap bisa menuntut ilmu. Namun, tidak semua
sekolah, peserta didik, dan orang tua siap dengan pembelajaran daring. Beberapa peserta didik tidak
memiliki gawai, laptop, atau komputer untuk menunjang pembelajaran daring. Oleh karena itu, pihak
sekolah harus ikut mencari solusi untuk mengantisipasi masalah tersebut.
Sumber: https://web.archive.org/web/20201107091618/https://bdkjakarta.
kemenag.go.id/berita/efektivitas-pembelajaran-daring-di-masa-pandemi-covid-19, diakses 23 Januari
2021
Gagasan pokok paragraf kedua adalah . . . .
a. jenis perangkat dalam pembelajaran daring
b. ragam aplikasi untuk pembelajaran daring
c. penggunaan internet dalam pembelajaran
d. pembelajaran tatap muka guru dan peserta didik
e. pelaksanaan sistem pembelajaran daring
ANS:e

Efektivitas Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19


Pemerintah mengeluarkan kebijakan agar setiap sekolah meminta peserta didiknya untuk belajar
di rumah. Kebijakan tersebut terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Kebijakan tersebut
dikeluarkan dalam upaya mencegah penyebaran virus Covid-19.
Kegiatan belajar di rumah dilakukan dengan sistem pembelajaran daring. Sistem pembelajaran
daring merupakan pembelajaran tatap muka antara guru dan peserta didik secara tidak langsung, tetapi
dilakukan melalui online dengan menggunakan jaringan internet. Sistem pembelajaran dilaksanakan
melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet.
Guru dapat melakukan pembelajaran bersama di waktu yang sama menggunakan media sosial, seperti
WhatsApp, Telegram, Instagram, Zoom Meeting, atau media lainnya sebagai media pembelajaran.
Dunia pendidikan merupakan salah satu sektor yang merasakan dampak Covid-19. Pembelajaran
daring merupakan salah satu cara agar peserta didik tetap bisa menuntut ilmu. Namun, tidak semua
sekolah, peserta didik, dan orang tua siap dengan pembelajaran daring. Beberapa peserta didik tidak
memiliki gawai, laptop, atau komputer untuk menunjang pembelajaran daring. Oleh karena itu, pihak
sekolah harus ikut mencari solusi untuk mengantisipasi masalah tersebut.
Sumber: https://web.archive.org/web/20201107091618/https://bdkjakarta.
kemenag.go.id/berita/efektivitas-pembelajaran-daring-di-masa-pandemi-covid-19, diakses 23 Januari
2021
Paragraf ketiga teks eksposisi tersebut merupakan bagian . . . .
a. tesis
b. permasalahan
c. pendapat
d. argumentasi
e. rekomendasi
ANS: e

Efektivitas Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19


Pemerintah mengeluarkan kebijakan agar setiap sekolah meminta peserta didiknya untuk belajar
di rumah. Kebijakan tersebut terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Kebijakan tersebut
dikeluarkan dalam upaya mencegah penyebaran virus Covid-19.
Kegiatan belajar di rumah dilakukan dengan sistem pembelajaran daring. Sistem pembelajaran
daring merupakan pembelajaran tatap muka antara guru dan peserta didik secara tidak langsung, tetapi
dilakukan melalui online dengan menggunakan jaringan internet. Sistem pembelajaran dilaksanakan
melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet.
Guru dapat melakukan pembelajaran bersama di waktu yang sama menggunakan media sosial, seperti
WhatsApp, Telegram, Instagram, Zoom Meeting, atau media lainnya sebagai media pembelajaran.
Dunia pendidikan merupakan salah satu sektor yang merasakan dampak Covid-19. Pembelajaran
daring merupakan salah satu cara agar peserta didik tetap bisa menuntut ilmu. Namun, tidak semua
sekolah, peserta didik, dan orang tua siap dengan pembelajaran daring. Beberapa peserta didik tidak
memiliki gawai, laptop, atau komputer untuk menunjang pembelajaran daring. Oleh karena itu, pihak
sekolah harus ikut mencari solusi untuk mengantisipasi masalah tersebut.
Sumber: https://web.archive.org/web/20201107091618/https://bdkjakarta.
kemenag.go.id/berita/efektivitas-pembelajaran-daring-di-masa-pandemi-covid-19, diakses 23 Januari
2021
Konjungsi antarkalimat terdapat pada kalimat . . .
a. Pemerintah mengeluarkan kebijakan agar setiap sekolah meminta peserta didiknya untuk
belajar di rumah.
b. Oleh karena itu, pihak sekolah harus ikut mencari solusi untuk mengantisipasi masalah
tersebut.
c. Kebijakan tersebut dikeluarkan dalam upaya mencegah penyebaran virus Covid-19.
d. Pembelajaran daring merupakan salah satu cara agar peserta didik tetap bisa menuntut ilmu.
e. Beberapa peserta didik tidak memiliki gawai, laptop, atau komputer untuk menunjang
pembelajaran daring.
ANS:b

Efektivitas Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19


Pemerintah mengeluarkan kebijakan agar setiap sekolah meminta peserta didiknya untuk belajar
di rumah. Kebijakan tersebut terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Kebijakan tersebut
dikeluarkan dalam upaya mencegah penyebaran virus Covid-19.
Kegiatan belajar di rumah dilakukan dengan sistem pembelajaran daring. Sistem pembelajaran
daring merupakan pembelajaran tatap muka antara guru dan peserta didik secara tidak langsung, tetapi
dilakukan melalui online dengan menggunakan jaringan internet. Sistem pembelajaran dilaksanakan
melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet.
Guru dapat melakukan pembelajaran bersama di waktu yang sama menggunakan media sosial, seperti
WhatsApp, Telegram, Instagram, Zoom Meeting, atau media lainnya sebagai media pembelajaran.
Dunia pendidikan merupakan salah satu sektor yang merasakan dampak Covid-19. Pembelajaran
daring merupakan salah satu cara agar peserta didik tetap bisa menuntut ilmu. Namun, tidak semua
sekolah, peserta didik, dan orang tua siap dengan pembelajaran daring. Beberapa peserta didik tidak
memiliki gawai, laptop, atau komputer untuk menunjang pembelajaran daring. Oleh karena itu, pihak
sekolah harus ikut mencari solusi untuk mengantisipasi masalah tersebut.
Sumber: https://web.archive.org/web/20201107091618/https://bdkjakarta.
kemenag.go.id/berita/efektivitas-pembelajaran-daring-di-masa-pandemi-covid-19, diakses 23 Januari
2021
Informasi yang sesuai dengan teks eksposisi tersebut adalah . . .
a. Pembelajaran daring tidak bisa dilaksanakan secara optimal karena masih terkendala banyak
masalah.
b. Pembelajaran daring sering mengalami kendala seperti jaringan sinyal seluler yang terkadang
tidak stabil.
c. Kebijakan pembelajaran daring dikeluarkan dalam upaya mencegah penyebaran virus Covid-19.
d. Kegiatan pembelajaran daring merupakan pembelajaran tatap muka antara guru dan peserta didik
secara langsung.
e. Pembelajaran daring meresahkan orang tua karena harus menambah anggaran dalam
menyediakan jaringan internet.
ANS:c

Mirisnya Pendidikan di Daerah Pelosok Indonesia


Sistem pendidikan di Indonesia dinilai masih jauh dari memuaskan. Sebagian masyarakat Indonesia
memilih menyekolahkan anaknya di sekolah internasional. Namun, ada sebagian masyarakat
menyekolahkan anaknya ke luar negeri guna mendapatkan pendidikan yang jauh lebih baik.
Kurikulum bukanlah satu-satunya penyebab persoalan pendidikan di Indonesia. Sarana dan
prasarana juga menjadi persoalan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Gedung sekolah yang
rusak, jembatan ambruk, hingga tenaga guru yang kurang harus segera mendapatkan perhatian
serius dari pemerintah. Gedung sekolah yang rusak dan tidak beratap mengganggu konsentrasi anak
dalam belajar. Di beberapa wilayah, anak Indonesia masih harus bertaruh nyawa menyeberangi sungai
menuju sekolah. Bahkan, 296 prajurit TNI Kodam XVII/Cenderawasih menerima sertifikat mengajar
dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Papua. Mereka mengikuti pelatihan tiga pekan dari
Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Universitas Cenderawasih. Mereka bertugas sebagai guru untuk
membantu kekurangan tenaga guru di Papua.
Sumber: https://www. merdeka.com/peristiwa/mirisnya-pendidikan-di-daerah-pelosok- indonesia.html,
diakses 23 Januari 2021
Informasi yang sesuai dengan teks eksposisi tersebut adalah . . .
a. Jembatan rusak dan akses jalan sekolah yang rusak merupakan tanggung jawab Pemerintah
daerah.
b. Masyarakat dapat melaporkan kerusakan akses jalan menuju sekolah sehingga bisa segera
diperbaiki.
c. Kurikulum dan sistem pembelajaran merupakan satu-satunya persoalan pendidikan di
Indonesia.
d. Sebagian masyarakat Indonesia memilih menye kola hkan ana knya di s ekolah
internasional.
e. Prajurit TNI Kodam XVII wajib mengikuti pelatihan tiga pekan dari Fakultas Ilmu
Keguruan dan Pendidikan Universitas Cenderawasih.
ANS:d

Mirisnya Pendidikan di Daerah Pelosok Indonesia


Sistem pendidikan di Indonesia dinilai masih jauh dari memuaskan. Sebagian masyarakat Indonesia
memilih menyekolahkan anaknya di sekolah internasional. Namun, ada sebagian masyarakat
menyekolahkan anaknya ke luar negeri guna mendapatkan pendidikan yang jauh lebih baik.
Kurikulum bukanlah satu-satunya penyebab persoalan pendidikan di Indonesia. Sarana dan
prasarana juga menjadi persoalan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Gedung sekolah yang
rusak, jembatan ambruk, hingga tenaga guru yang kurang harus segera mendapatkan perhatian
serius dari pemerintah. Gedung sekolah yang rusak dan tidak beratap mengganggu konsentrasi anak
dalam belajar. Di beberapa wilayah, anak Indonesia masih harus bertaruh nyawa menyeberangi sungai
menuju sekolah. Bahkan, 296 prajurit TNI Kodam XVII/Cenderawasih menerima sertifikat mengajar
dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Papua. Mereka mengikuti pelatihan tiga pekan dari
Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Universitas Cenderawasih. Mereka bertugas sebagai guru untuk
membantu kekurangan tenaga guru di Papua.
Sumber: https://www. merdeka.com/peristiwa/mirisnya-pendidikan-di-daerah-pelosok- indonesia.html,
diakses 23 Januari 2021
Permasalahan dalam teks eksposisi tersebut adalah . . . .
a. kurangnya tenaga pendidik di Universitas Cenderawasih
b. sarana dan prasarana di Universitas Cenderawasih
c. kurangnya perhatian Pemerintah terhadap TNI
d. kendala Pemerintah memperbaiki jembatan rusak
e. mirisnya persoalan pendidikan di Indonesia
ANS:e

Mirisnya Pendidikan di Daerah Pelosok Indonesia


Sistem pendidikan di Indonesia dinilai masih jauh dari memuaskan. Sebagian masyarakat Indonesia
memilih menyekolahkan anaknya di sekolah internasional. Namun, ada sebagian masyarakat
menyekolahkan anaknya ke luar negeri guna mendapatkan pendidikan yang jauh lebih baik.
Kurikulum bukanlah satu-satunya penyebab persoalan pendidikan di Indonesia. Sarana dan
prasarana juga menjadi persoalan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Gedung sekolah yang
rusak, jembatan ambruk, hingga tenaga guru yang kurang harus segera mendapatkan perhatian
serius dari pemerintah. Gedung sekolah yang rusak dan tidak beratap mengganggu konsentrasi anak
dalam belajar. Di beberapa wilayah, anak Indonesia masih harus bertaruh nyawa menyeberangi sungai
menuju sekolah. Bahkan, 296 prajurit TNI Kodam XVII/Cenderawasih menerima sertifikat mengajar
dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Papua. Mereka mengikuti pelatihan tiga pekan dari
Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Universitas Cenderawasih. Mereka bertugas sebagai guru untuk
membantu kekurangan tenaga guru di Papua.
Sumber: https://www. merdeka.com/peristiwa/mirisnya-pendidikan-di-daerah-pelosok- indonesia.html,
diakses 23 Januari 2021
7. Kalimat pendapat yang sesuai dengan teks eksposisi tersebut adalah . . .
a. Pemerintah harus berkoordinasi dengan masyarakat agar mau menyekolahkan anaknya di
lingkungan kota.
b. Kementerian Pendidikan harus bekerja sama dengan universitas-universitas keguruan agar bisa
mencetak lulusan terbaik.
c. Pemerintah harus segera mengatasi persoalan pendidikan tersebut sehingga kualitas
pendidikan di Indonesia bisa lebih baik dari sebelumnya.
d. Pemerintah harus membuat aturan mewajib kan semua lulusan fakultas keguruan agar mengajar di daerah
terpencil.
e. Para anggota TNI harus bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk memperbaiki jembatan
yang rusak.
ANS:c

Cermati kalimat berikut!


Bahkan, 296 prajurit TNI Kodam XVII/Cenderawasih menerima sertifikat mengajar dari Dinas
Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Papua.
Kalimat tersebut menggunakan jenis konjungsi antarkalimat yang menyatakan . . . .
a. pertentangan
b. penambahan
c. pembalikan
d. penguatan
e. konsekuensi
ANS: d

Pentingnya Pendidikan Karakter dalam Pendidikan di Indonesia


Pendidikan diperlukan pada era sekarang karena pendidikan merupakan salah satu kunci
untuk memajukan bangsa. Selain pendidikan umum, ada yang tidak kalah penting dari pendidikan di
Indonesia, yaitu pendidikan karakter. Akan tetapi, pendidikan karakter di Indonesia makin lama makin
tergerus oleh kemajuan zaman.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk
menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik. Di dalam pendidikan karakter terdapat komponen
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut.
Pendidikan karakter erat hubungannya dengan pendidikan moral.
Beberapa sekolah di Indonesia sudah banyak yang menerapkan berbagai mata pelajaran khusus
untuk menciptakan pendidikan karakter. Beberapa pelajaran yang digunakan untuk pendidikan karakter
adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Kewarganegaraan. [. . .], ekstrakurikuler
Pramuka juga menerapkan pendidikan karakter.
Ada beberapa contoh konkret kurangnya pendidikan karakter di Indonesia. Saat ini
banyak ditemukan kasus seperti anak remaja kurang bersikap sopan kepada orang yang lebih tua. Selain
itu, ada pula kasus peserta didik kurang hormat kepada guru.
Dari kasus tersebut sangatlah jelas bahwa pendidikan karakter di Indonesia sangatlah
kurang. Seharusnya, selain pendidikan akademiknya bagus juga diikuti pendidikan karakter yang baik.
Dengan pendidikan akademik dan karakter yang baik, Indonesia akan menjadi negara yang
berpendidikan dan bermoral.
Sumber: http://koranbogor.com/bogor-now/pentingnya-pendidikan-karakter-dalam-pendidikan-di-indonesia/,
diakses 23 Januari 2021
Paragraf pertama teks eksposisi tersebut merupakan bagian . . . .
a. tesis
b. argumentasi
c. rekomendasi
d. penegasan ulang
e. penutup
ANS:a

Pentingnya Pendidikan Karakter dalam Pendidikan di Indonesia


Pendidikan diperlukan pada era sekarang karena pendidikan merupakan salah satu kunci
untuk memajukan bangsa. Selain pendidikan umum, ada yang tidak kalah penting dari pendidikan di
Indonesia, yaitu pendidikan karakter. Akan tetapi, pendidikan karakter di Indonesia makin lama makin
tergerus oleh kemajuan zaman.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk
menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik. Di dalam pendidikan karakter terdapat komponen
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut.
Pendidikan karakter erat hubungannya dengan pendidikan moral.
Beberapa sekolah di Indonesia sudah banyak yang menerapkan berbagai mata pelajaran khusus
untuk menciptakan pendidikan karakter. Beberapa pelajaran yang digunakan untuk pendidikan karakter
adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Kewarganegaraan. [. . .], ekstrakurikuler
Pramuka juga menerapkan pendidikan karakter.
Ada beberapa contoh konkret kurangnya pendidikan karakter di Indonesia. Saat ini
banyak ditemukan kasus seperti anak remaja kurang bersikap sopan kepada orang yang lebih tua. Selain
itu, ada pula kasus peserta didik kurang hormat kepada guru.
Dari kasus tersebut sangatlah jelas bahwa pendidikan karakter di Indonesia sangatlah
kurang. Seharusnya, selain pendidikan akademiknya bagus juga diikuti pendidikan karakter yang baik.
Dengan pendidikan akademik dan karakter yang baik, Indonesia akan menjadi negara yang
berpendidikan dan bermoral.
Sumber: http://koranbogor.com/bogor-now/pentingnya-pendidikan-karakter-dalam-pendidikan-di-indonesia/,
diakses 23 Januari 2021
Bagian penegasan ulang dalam teks eksposisi tersebut ditunjukkan oleh paragraf . . . .
a. kesatu
b. kedua
c. ketiga
d. keempat
e. kelima
ANS:e

Pentingnya Pendidikan Karakter dalam Pendidikan di Indonesia


Pendidikan diperlukan pada era sekarang karena pendidikan merupakan salah satu kunci
untuk memajukan bangsa. Selain pendidikan umum, ada yang tidak kalah penting dari pendidikan di
Indonesia, yaitu pendidikan karakter. Akan tetapi, pendidikan karakter di Indonesia makin lama makin
tergerus oleh kemajuan zaman.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk
menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik. Di dalam pendidikan karakter terdapat komponen
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut.
Pendidikan karakter erat hubungannya dengan pendidikan moral.
Beberapa sekolah di Indonesia sudah banyak yang menerapkan berbagai mata pelajaran khusus
untuk menciptakan pendidikan karakter. Beberapa pelajaran yang digunakan untuk pendidikan karakter
adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Kewarganegaraan. [. . .], ekstrakurikuler
Pramuka juga menerapkan pendidikan karakter.
Ada beberapa contoh konkret kurangnya pendidikan karakter di Indonesia. Saat ini
banyak ditemukan kasus seperti anak remaja kurang bersikap sopan kepada orang yang lebih tua. Selain
itu, ada pula kasus peserta didik kurang hormat kepada guru.
Dari kasus tersebut sangatlah jelas bahwa pendidikan karakter di Indonesia sangatlah
kurang. Seharusnya, selain pendidikan akademiknya bagus juga diikuti pendidikan karakter yang baik.
Dengan pendidikan akademik dan karakter yang baik, Indonesia akan menjadi negara yang
berpendidikan dan bermoral.
Sumber: http://koranbogor.com/bogor-now/pentingnya-pendidikan-karakter-dalam-pendidikan-di-indonesia/,
diakses 23 Januari 2021
Konjungsi yang tepat untuk melengkapi teks eksposisi tersebut adalah . . . .
a. dengan demikian
b. selanjutnya
c. selain itu
d. akan tetapi
e. oleh karena itu
ANS:c

Pentingnya Pendidikan Karakter dalam Pendidikan di Indonesia


Pendidikan diperlukan pada era sekarang karena pendidikan merupakan salah satu kunci
untuk memajukan bangsa. Selain pendidikan umum, ada yang tidak kalah penting dari pendidikan di
Indonesia, yaitu pendidikan karakter. Akan tetapi, pendidikan karakter di Indonesia makin lama makin
tergerus oleh kemajuan zaman.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk
menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik. Di dalam pendidikan karakter terdapat komponen
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut.
Pendidikan karakter erat hubungannya dengan pendidikan moral.
Beberapa sekolah di Indonesia sudah banyak yang menerapkan berbagai mata pelajaran khusus
untuk menciptakan pendidikan karakter. Beberapa pelajaran yang digunakan untuk pendidikan karakter
adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Kewarganegaraan. [. . .], ekstrakurikuler
Pramuka juga menerapkan pendidikan karakter.
Ada beberapa contoh konkret kurangnya pendidikan karakter di Indonesia. Saat ini
banyak ditemukan kasus seperti anak remaja kurang bersikap sopan kepada orang yang lebih tua. Selain
itu, ada pula kasus peserta didik kurang hormat kepada guru.
Dari kasus tersebut sangatlah jelas bahwa pendidikan karakter di Indonesia sangatlah
kurang. Seharusnya, selain pendidikan akademiknya bagus juga diikuti pendidikan karakter yang baik.
Dengan pendidikan akademik dan karakter yang baik, Indonesia akan menjadi negara yang
berpendidikan dan bermoral.
Sumber: http://koranbogor.com/bogor-now/pentingnya-pendidikan-karakter-dalam-pendidikan-di-indonesia/,
diakses 23 Januari 2021
Gagasan pokok paragraf keempat teks eksposisi tersebut adalah . . . .
a. anak remaja kurang sopan kepada orang yang lebih tua
b. peserta didik kurang menghormati guru di sekolah
c. upaya meningkatkan pendidikan karakter di sekolah
d. contoh konkret kurangnya pendidikan karakter di Indonesia
e. peran guru dalam meningkatkan pendidikan karakter
ANS:d
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat pandemi Covid-19 berlangsung sekitar satu tahun
lebih. Lamanya masa PJJ ini dikhawatirkan akan membuat peserta didik kehilangan minat belajar
(learning loss). Permasalahan tersebut bisa terjadi karena berkurangnya intensitas interaksi guru dan
peserta didik saat proses pembelajaran. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem
Makarim, menyebutkan Kemendikbud dapat menghitung learning loss tersebut melalui
penyelenggaraan Asesmen Nasional (AN). Asesmen Nasional tersebut rencananya akan dilaksanakan pada
September 2021. Melalui Asesmen Nasional, sekolah- sekolah yang akan mendapatkan bantuan kebutuhan
sekolah dari Pemerintah akan terpetakan.
Sumber: https://www.kompas. com/edu/read/2021/01/31/204931471/pjj-berlangsung-10-bulan-siswa-
berpotensi-alami-learning-loss, diakses 24 Januari 2021
Fakta dalam teks tersebut adalah . . .
a. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat pandemi Covid-19 berlangsung sekitar satu tahun lebih.
b. Lamanya masa PJJ ini dikhawatirkan akan membuat peserta didik kehilangan minat belajar
(learning loss).
c. Permasalahan tersebut bisa terjadi karena berkurangnya intensitas interaksi guru dan peserta didik
saat proses pembelajaran.
d. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, menyebutkan
Kemendikbud dapat menghitung learning loss tersebut melalui penyelenggaraan Asesmen
Nasional (AN).
e. Melalui Asesmen Nasional, sekolah-sekolah yang akan mendapatkan bantuan kebutuhan sekolah
dari Pemerintah akan terpetakan.
ANS:a

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat pandemi Covid-19 berlangsung sekitar satu tahun
lebih. Lamanya masa PJJ ini dikhawatirkan akan membuat peserta didik kehilangan minat belajar
(learning loss). Permasalahan tersebut bisa terjadi karena berkurangnya intensitas interaksi guru dan
peserta didik saat proses pembelajaran. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem
Makarim, menyebutkan Kemendikbud dapat menghitung learning loss tersebut melalui
penyelenggaraan Asesmen Nasional (AN). Asesmen Nasional tersebut rencananya akan dilaksanakan pada
September 2021. Melalui Asesmen Nasional, sekolah- sekolah yang akan mendapatkan bantuan kebutuhan
sekolah dari Pemerintah akan terpetakan.
Sumber: https://www.kompas.com/edu/read/2021/01/31/204931471/pjj-berlangsung-10-bulan-siswa-
berpotensi-alami-learning-loss, diakses 24 Januari 2021
Istilah asesmen dalam teks eksposisi tersebut memiliki arti . . . .
a. pelatihan
b. pengajaran
c. penulisan
d. penyelarasan
e. penilaian
ANS:e

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat pandemi Covid-19 berlangsung sekitar satu tahun
lebih. Lamanya masa PJJ ini dikhawatirkan akan membuat peserta didik kehilangan minat belajar
(learning loss). Permasalahan tersebut bisa terjadi karena berkurangnya intensitas interaksi guru dan
peserta didik saat proses pembelajaran. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem
Makarim, menyebutkan Kemendikbud dapat menghitung learning loss tersebut melalui
penyelenggaraan Asesmen Nasional (AN). Asesmen Nasional tersebut rencananya akan dilaksanakan pada
September 2021. Melalui Asesmen Nasional, sekolah- sekolah yang akan mendapatkan bantuan kebutuhan
sekolah dari Pemerintah akan terpetakan.
Sumber: https://www.kompas.com/edu/read/2021/01/31/204931471/pjj-berlangsung-10-bulan-siswa-
berpotensi-alami-learning-loss, diakses 24 Januari 2021
Informasi yang sesuai dengan teks eksposisi tersebut adalah . . . .
a. Asesmen Nasional bukan untuk mengevaluasi dan menambah beban peserta didik ataupun sebagai
syarat dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB).
b. Asesmen Nasional bukan untuk peserta didik, tetapi dirancang untuk memperbaiki sistem
pendidikan dasar dan menengah.
c. Bagi guru dengan teknik random sampling pada September 2021 nanti perlu pengawasan juga dari
Kemendikbud agar data yang dihasilkan lebih valid.
d. Asesmen Nasional berguna untuk membantu sekolah memperbaiki performa layanan
pendidikannya menjadi lebih baik.
e. Learning loss bisa terjadi karena berkurangnya intensitas interaksi guru dan peserta didik saat proses
pembelajaran.
ANS: e

Setelah seluruh rakyat berkumpul, Yang Dipertuan Negeri Muar muncul untuk memberikan amaran,
”Tidak ada musuh datang menyerang. Tidak ada orang datang melanggar negeri. Juga tidak ada
pembagian beras atau minyak pasang. Ini perkara Tuan Putri Gadis Cik Inam, putriku.”
”Ada apa dengan Tuan Putri?” seru mereka beramai-ramai. Suara mereka sangat galau.
”Ya, ya! Sabar, sabar!” ujar Raja Selatan lagi.
”Pada hari ini putriku, Gadis Cik Inam, ditunangkan dengan Muda Cik Leman, putra Yang Dipertuan
Tanah Galangan.”
”Horeee! Horeee!” terdengar tempik sorak rakyat Muar penuh suka cita.
Setelah suara sorak-sorai agak reda, Raja Selatan kembali mengabarkan, ”Mulai esok kita akan
memasak untuk helat. Kita akan mengadakan helat besar. Tujuh hari tujuh malam lamanya. Maka kepada
seluruh rakyat Muar diminta supaya membantu kerajaan melaksanakan helat besar itu. Baik lelaki
maupun perempuan.”
Keesokan harinya pesta besar perkawinan Muda Cik Leman dan Gadis Cik Inam dipersiapkan.
Rakyat berbondong-bondong datang dengan sukarela membantu persiapan helat besar itu. Ada yang pergi
ke hutan untuk menebang kayu untuk memasak. Ada yang memasang bangsal pelarian untuk para tamu
yang akan diundang. Karena tentu akan banyak tamu yang diundang. Selain punggawa dan rakyat, tamu-
tamu dari negeri lain pun akan diundang. Ada juga yang membantu mengumpulkan sumbangan, seperti
beras, sayur-sayuran, ayam, kambing, lembu, dan kerbau.
Perempuan-perempuan membantu menumbuk rempah-rempah untuk bumbu memasak. Ratusan
orang perempuan terlibat dalam kesibukan itu. Para mak andam pun sibuk menghias pengantin. Tujuh
orang mak andam mengasah gigi Muda Cik Leman supaya kelihatan bagus. Dan tujuh orang pula mak
andam mengandam Gadis Cik Inam. Puluhan ekor kerbau, ratusan ekor kambing, dan ribuan ekor ayam
disembelih.
Sumber: Sudarno Mahyudin, Hikayat Muda Cik Leman, Yogyakarta, Yayasan Putra Jaya bekerja sama
dengan Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, 2006
Mengapa rakyat Muar bersorak penuh suka cita?
a. Rakyat Muar akan dilibatkan dalam acara penobatan raja di Kerajaan Muar.
b. Rakyat Muar mendengar pengumuman adanya pesta untuk menyembelih hewan.
c. Rakyat Muar mendapatkan kabar bahwa Raja Selatan akan mempertunangkan putri nya.
d. Rakyat Muar diminta membantu menyiapkan makanan utuk tamu undangan negeri lain.
e. Rakyat Muar berbondong-bondong datang ke kerajaan Muar demi mendapatkan bantuan.
ANS:c

Setelah seluruh rakyat berkumpul, Yang Dipertuan Negeri Muar muncul untuk memberikan amaran,
”Tidak ada musuh datang menyerang. Tidak ada orang datang melanggar negeri. Juga tidak ada
pembagian beras atau minyak pasang. Ini perkara Tuan Putri Gadis Cik Inam, putriku.”
”Ada apa dengan Tuan Putri?” seru mereka beramai-ramai. Suara mereka sangat galau.
”Ya, ya! Sabar, sabar!” ujar Raja Selatan lagi.
”Pada hari ini putriku, Gadis Cik Inam, ditunangkan dengan Muda Cik Leman, putra Yang Dipertuan
Tanah Galangan.”
”Horeee! Horeee!” terdengar tempik sorak rakyat Muar penuh suka cita.
Setelah suara sorak-sorai agak reda, Raja Selatan kembali mengabarkan, ”Mulai esok kita akan
memasak untuk helat. Kita akan mengadakan helat besar. Tujuh hari tujuh malam lamanya. Maka kepada
seluruh rakyat Muar diminta supaya membantu kerajaan melaksanakan helat besar itu. Baik lelaki
maupun perempuan.”
Keesokan harinya pesta besar perkawinan Muda Cik Leman dan Gadis Cik Inam dipersiapkan.
Rakyat berbondong-bondong datang dengan sukarela membantu persiapan helat besar itu. Ada yang pergi
ke hutan untuk menebang kayu untuk memasak. Ada yang memasang bangsal pelarian untuk para tamu
yang akan diundang. Karena tentu akan banyak tamu yang diundang. Selain punggawa dan rakyat, tamu-
tamu dari negeri lain pun akan diundang. Ada juga yang membantu mengumpulkan sumbangan, seperti
beras, sayur-sayuran, ayam, kambing, lembu, dan kerbau.
Perempuan-perempuan membantu menumbuk rempah-rempah untuk bumbu memasak. Ratusan
orang perempuan terlibat dalam kesibukan itu. Para mak andam pun sibuk menghias pengantin. Tujuh
orang mak andam mengasah gigi Muda Cik Leman supaya kelihatan bagus. Dan tujuh orang pula mak
andam mengandam Gadis Cik Inam. Puluhan ekor kerbau, ratusan ekor kambing, dan ribuan ekor ayam
disembelih.
Sumber: Sudarno Mahyudin, Hikayat Muda Cik Leman, Yogyakarta, Yayasan Putra Jaya bekerja sama
dengan Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, 2006
Pernyataan yang tidak sesuai dengan kutipan hikayat tersebut adalah . . .
a. Rakyat Muar ada yang memasang bangsal pelarian untuk tamu yang akan diundang.
b. Muda Cik Leman dan Gadis Cik Inam akan diasah giginya oleh tujuh orang mak andam.
c. Perhelatan di Kerajaan Muar akan mengundang punggawa, rakyat, dan tamu negeri lain.
d. Ada ratusan ekor kerbau, puluhan ekor kambing, dan ribuan ekor ayam yang disembelih.
e. Rakyat Muar membantu mengumpulkan sumbangan berupa hewan ternak dan sembako.
ANS:d

Setelah seluruh rakyat berkumpul, Yang Dipertuan Negeri Muar muncul untuk memberikan amaran,
”Tidak ada musuh datang menyerang. Tidak ada orang datang melanggar negeri. Juga tidak ada
pembagian beras atau minyak pasang. Ini perkara Tuan Putri Gadis Cik Inam, putriku.”
”Ada apa dengan Tuan Putri?” seru mereka beramai-ramai. Suara mereka sangat galau.
”Ya, ya! Sabar, sabar!” ujar Raja Selatan lagi.
”Pada hari ini putriku, Gadis Cik Inam, ditunangkan dengan Muda Cik Leman, putra Yang Dipertuan
Tanah Galangan.”
”Horeee! Horeee!” terdengar tempik sorak rakyat Muar penuh suka cita.
Setelah suara sorak-sorai agak reda, Raja Selatan kembali mengabarkan, ”Mulai esok kita akan
memasak untuk helat. Kita akan mengadakan helat besar. Tujuh hari tujuh malam lamanya. Maka kepada
seluruh rakyat Muar diminta supaya membantu kerajaan melaksanakan helat besar itu. Baik lelaki
maupun perempuan.”
Keesokan harinya pesta besar perkawinan Muda Cik Leman dan Gadis Cik Inam dipersiapkan.
Rakyat berbondong-bondong datang dengan sukarela membantu persiapan helat besar itu. Ada yang pergi
ke hutan untuk menebang kayu untuk memasak. Ada yang memasang bangsal pelarian untuk para tamu
yang akan diundang. Karena tentu akan banyak tamu yang diundang. Selain punggawa dan rakyat, tamu-
tamu dari negeri lain pun akan diundang. Ada juga yang membantu mengumpulkan sumbangan, seperti
beras, sayur-sayuran, ayam, kambing, lembu, dan kerbau.
Perempuan-perempuan membantu menumbuk rempah-rempah untuk bumbu memasak. Ratusan
orang perempuan terlibat dalam kesibukan itu. Para mak andam pun sibuk menghias pengantin. Tujuh
orang mak andam mengasah gigi Muda Cik Leman supaya kelihatan bagus. Dan tujuh orang pula mak
andam mengandam Gadis Cik Inam. Puluhan ekor kerbau, ratusan ekor kambing, dan ribuan ekor ayam
disembelih.
Sumber: Sudarno Mahyudin, Hikayat Muda Cik Leman, Yogyakarta, Yayasan Putra Jaya bekerja sama
dengan Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, 2006
Nilai kehidupan yang terkandung dalam kutipan hikayat tersebut adalah . . . .
a. moral
b. sosial
c. agama
d. budaya
e. pendidikan
ANS:b

”Kalau itu memang keinginan Adinda, aku setuju saja. Sebaiknya kita segera berangkat, karena tidak ada
lagi yang harus kita tunggu. Lancang Kuning kita tertambat di dermaga. Bila air laut pasang, kita bisa
berangkat.” Raja Selatan menegaskan keputusannya kembali.
”Baiklah, Kakanda,” barulah Putri Lindung Bulan merasa lega. ”Kita berangkat saat pasang malam ini,
Kakanda. Kita berangkat secara diam-diam saja, tidak usah memberi tahu Kakanda Dayang Seri Anum.”
”Tidak baik begitu,” Raja Selatan menyela. ”Sebaiknya kita memberi tahu kepada Kakanda Panglima
Hitam dan Kakanda Dayang Seri Anum supaya mereka tidak kehilangan.”
Putri Lindung menggeleng-gelengkan kepalanya. ”Tidak, Kakanda. Kita tak perlu memberi tahu mereka.
Mereka telah memperlakukan kita seperti ini. Adinda sangat malu. Rasanya tak dapat lagi bertemu muka
dengan orang-orang di sini. Biarlah kita pergi dengan diam-diam saja, Kakanda.”
Raja Selatan pun bersedia memenuhi keinginan istrinya. Malam itu juga tatkala pasang tiba,
mereka meninggalkan rumah dengan diam-diam. Diam-diam pula mereka turun ke Lancang Kuning
kendaraan diraja Raja Selatan yang tertambat di dermaga Pelabuhan Galangan. Dan saat pasang mencapai
puncaknya, Lancang Kuning Kerajaan Muar pun lepas dari tambatannya, kemudian meninggalkan
Pelabuhan Galangan. Malam itu juga haluan Lancang Kuning langsung ditujukan ke Muar.
Sumber: Sudarno Mahyudin, Hikayat Muda Cik Leman, Yogyakarta, Yayasan Putra Jaya bekerja sama
dengan Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, 2006
Watak tokoh Raja Selatan dalam kutipan hikayat tersebut adalah . . . .
a. tegas
b. kukuh
c. teguh
d. tandas
e. bijaksana
ANS:e

”Kalau itu memang keinginan Adinda, aku setuju saja. Sebaiknya kita segera berangkat, karena tidak ada
lagi yang harus kita tunggu. Lancang Kuning kita tertambat di dermaga. Bila air laut pasang, kita bisa
berangkat.” Raja Selatan menegaskan keputusannya kembali.
”Baiklah, Kakanda,” barulah Putri Lindung Bulan merasa lega. ”Kita berangkat saat pasang malam ini,
Kakanda. Kita berangkat secara diam-diam saja, tidak usah memberi tahu Kakanda Dayang Seri Anum.”
”Tidak baik begitu,” Raja Selatan menyela. ”Sebaiknya kita memberi tahu kepada Kakanda Panglima
Hitam dan Kakanda Dayang Seri Anum supaya mereka tidak kehilangan.”
Putri Lindung menggeleng-gelengkan kepalanya. ”Tidak, Kakanda. Kita tak perlu memberi tahu mereka.
Mereka telah memperlakukan kita seperti ini. Adinda sangat malu. Rasanya tak dapat lagi bertemu muka
dengan orang-orang di sini. Biarlah kita pergi dengan diam-diam saja, Kakanda.”
Raja Selatan pun bersedia memenuhi keinginan istrinya. Malam itu juga tatkala pasang tiba,
mereka meninggalkan rumah dengan diam-diam. Diam-diam pula mereka turun ke Lancang Kuning
kendaraan diraja Raja Selatan yang tertambat di dermaga Pelabuhan Galangan. Dan saat pasang mencapai
puncaknya, Lancang Kuning Kerajaan Muar pun lepas dari tambatannya, kemudian meninggalkan
Pelabuhan Galangan. Malam itu juga haluan Lancang Kuning langsung ditujukan ke Muar.
Sumber: Sudarno Mahyudin, Hikayat Muda Cik Leman, Yogyakarta, Yayasan Putra Jaya bekerja sama
dengan Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, 2006
Latar yang digunakan dalam kutipan hikayat tersebut adalah . . .
a. Pelabuhan Galangan dan Muar saat pasang air laut.
b. Dermaga Pelabuhan Muar saat pasang di malam hari.
c. Pelabuhan Galangan pada waktu pasang di malam hari.
d. Kerajaan Muar pada waktu pagi hari setelah pasang laut.
e. Kerajaan Galangan ketika laut sedang pasang di malam hari.
ANS:c

”Kalau itu memang keinginan Adinda, aku setuju saja. Sebaiknya kita segera berangkat, karena tidak ada
lagi yang harus kita tunggu. Lancang Kuning kita tertambat di dermaga. Bila air laut pasang, kita bisa
berangkat.” Raja Selatan menegaskan keputusannya kembali.
”Baiklah, Kakanda,” barulah Putri Lindung Bulan merasa lega. ”Kita berangkat saat pasang malam ini,
Kakanda. Kita berangkat secara diam-diam saja, tidak usah memberi tahu Kakanda Dayang Seri Anum.”
”Tidak baik begitu,” Raja Selatan menyela. ”Sebaiknya kita memberi tahu kepada Kakanda Panglima
Hitam dan Kakanda Dayang Seri Anum supaya mereka tidak kehilangan.”
Putri Lindung menggeleng-gelengkan kepalanya. ”Tidak, Kakanda. Kita tak perlu memberi tahu mereka.
Mereka telah memperlakukan kita seperti ini. Adinda sangat malu. Rasanya tak dapat lagi bertemu muka
dengan orang-orang di sini. Biarlah kita pergi dengan diam-diam saja, Kakanda.”
Raja Selatan pun bersedia memenuhi keinginan istrinya. Malam itu juga tatkala pasang tiba,
mereka meninggalkan rumah dengan diam-diam. Diam-diam pula mereka turun ke Lancang Kuning
kendaraan diraja Raja Selatan yang tertambat di dermaga Pelabuhan Galangan. Dan saat pasang mencapai
puncaknya, Lancang Kuning Kerajaan Muar pun lepas dari tambatannya, kemudian meninggalkan
Pelabuhan Galangan. Malam itu juga haluan Lancang Kuning langsung ditujukan ke Muar.
Sumber: Sudarno Mahyudin, Hikayat Muda Cik Leman, Yogyakarta, Yayasan Putra Jaya bekerja sama
dengan Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, 2006
Kutipan hikayat tersebut membahas . . .
a. Raja Selatan mempersiapkan Lancang Kuning sebagai kendaraan pulang untuk Putri Lindung
Bulan.
b. Raja Selatan mengajak Putri Lindung Bulan kembali ke Kerajaan Muar setelah berkunjung ke
Kerajaan Galangan.
c. Dayang Seri Anum mempermalukan Putri Lindung Bulan dan Raja Selatan di depan rakyat
Kerajaan Galangan.
d. Putri Lindung Bulan ingin meninggalkan Kerajaan Galangan setelah mendapat perlakuan yang
tidak menyenangkan.
e. Putri Lindung Bulan tidak menyukai watak Dayang Seri Anum dan Panglima Hitam sebagai
pemimpin Kerajaan Galangan.
ANS:C

Zamrud menduduki tahta selama setahun penuh. Namun, tidak kunjung mendengar kabar berita
tentang tuannya, Ali Syar, dan tidak pula menemukan sedikit pun jejaknya. Dia semakin resah dan
gelisah. Ketika rasa gundahnya memuncak, dia memanggil para menteri dan pengawalnya, lalu
memerintahkan mereka agar mendatangkan para arsitek dan ahli bangunan. Kemudian dia
memerintahkan mereka untuk membuatkan sebuah lapangan luas di bawah istana baginya, yang
panjangnya satu farsakh dan lebarnya juga satu farsakh.
Mereka pun mewujudkan keinginannya itu sesegera mungkin. Maka jadilah lapangan itu sesuai
dengan titahnya selang tak berapa lama. Zamrud turun menengok lapangan tersebut, lalu memerintahkan
agar dibuatkan pula kubah besar untuk menaungi lapangan itu. Dia juga menyuruh agar dibariskan kursi-
kursi bagi para pejabat pada balkon di atas lapangan dan dihamparkan hidangan beraneka macam makanan
yang mewah di lapangan itu. Mereka pun melaksanakan semua perintahnya dengan sigap. Kemudian
Zamrud memerintahkan semua kepala desa agar hadir dan makan bersama. Lalu dia berkata kepada
para pejabatnya, ”Aku ingin agar mulai bulan depan kalian melakukan hal ini setiap bulan. Umumkan
kepada seluruh pria agar pada saat itu mereka tidak membuka toko ataupun rumah mereka, sehingga
semuanya hadir di sini untuk menyantap hidangan yang kusediakan.”
Sumber: Anis Maftuhin (Ed), Hikayat 1001 Malam: 3, Jakarta, Qisthi Press, 2007
Konflik dalam kutipan hikayat tersebut adalah . . .
a. Keinginan Zamrud untuk mengajak rakyatnya makan bersama.
b. Kegundahan hati tokoh Zamrud yang semakin memuncak.
c. Kekhawatiran Zamrud terhadap rakyatnya yang tidak dapat hadir.
d. Kegelisahan hati Zamrud untuk membuat sebuah lapangan luas.
e. Keresahan Zamrud menunggu berdirinya kubah yang menaungi lapangan.
ANS:b

Zamrud menduduki tahta selama setahun penuh. Namun, tidak kunjung mendengar kabar berita
tentang tuannya, Ali Syar, dan tidak pula menemukan sedikit pun jejaknya. Dia semakin resah dan
gelisah. Ketika rasa gundahnya memuncak, dia memanggil para menteri dan pengawalnya, lalu
memerintahkan mereka agar mendatangkan para arsitek dan ahli bangunan. Kemudian dia
memerintahkan mereka untuk membuatkan sebuah lapangan luas di bawah istana baginya, yang
panjangnya satu farsakh dan lebarnya juga satu farsakh.
Mereka pun mewujudkan keinginannya itu sesegera mungkin. Maka jadilah lapangan itu sesuai
dengan titahnya selang tak berapa lama. Zamrud turun menengok lapangan tersebut, lalu memerintahkan
agar dibuatkan pula kubah besar untuk menaungi lapangan itu. Dia juga menyuruh agar dibariskan kursi-
kursi bagi para pejabat pada balkon di atas lapangan dan dihamparkan hidangan beraneka macam makanan
yang mewah di lapangan itu. Mereka pun melaksanakan semua perintahnya dengan sigap. Kemudian
Zamrud memerintahkan semua kepala desa agar hadir dan makan bersama. Lalu dia berkata kepada
para pejabatnya, ”Aku ingin agar mulai bulan depan kalian melakukan hal ini setiap bulan. Umumkan
kepada seluruh pria agar pada saat itu mereka tidak membuka toko ataupun rumah mereka, sehingga
semuanya hadir di sini untuk menyantap hidangan yang kusediakan.”
Sumber: Anis Maftuhin (Ed), Hikayat 1001 Malam: 3, Jakarta, Qisthi Press, 2007
Bagaimana Zamrud melampiaskan kegundahan yang semakin memuncak?
a. Zamrud mengajak seluruh rakyatnya untuk datang ke lapangan luas di bawah istana.
b. Zamrud mengundang para menteri dan pengawal untuk perjamuan makan besar.
c. Zamrud membangun sebuah lapangan luas dengan kubah besar di bawah istana.
d. Zamrud mengadakan jamuan makan untuk para pejabat dan rakyatnya.
e. Zamrud membangun sebuah balkon sebagai tempat hidangan makan.
ANS:c

Berita perkawinan Muda Cik Leman tersiar di Negeri Galangan. Para saudagar Galangan yang
berdagang ke Muarlah yang membawanya. Karena kerabat Galangan tidak diundang dalam perhelatan
besar Kerajaan Muar itu. Berita itu amat mengejutkan ayah, bunda, dan saudara-saudara Muda Cik Leman.
Suatu malam Panglima Hitam mengumpulkan istri dan anak-anaknya.
1) ”Aku sudah mengingatkannya mengenai ramalan ahli nujum,” Panglima Nayan
menyesali adiknya. ”la berjanji hanya pergi untuk melihat Adinda Gadis Cik Inam karena ia sangat
ingin bertemu. Rupanya ia tidak puas melihat wajah Adinda Gadis Cik Inam hanya dalam mimpi dan
ingin pula melihatnya di alam nyata. Tapi ia mengingkari janjinya kepadaku. Ia nekat menikah dengan
Adinda Gadis Cik Inam.”
2) ”Mimpi itu membuat ia tergila-gila,” Panglima Dalung turut menyesali keputusan adiknya.
3) ”Semua ini ulah Adinda Putri Lindung Bulan,” gerutu Dayang Seri Anum dengan geram.
”Pastilah diayang menjodohkan Si Leman dengan Cik Inam!” Dayang Seri Anum tampak sedih dan
marah. ”Sudahlah,” Panglima Hitam menengahi. ”Semua sudah terjadi. Tidak perlu disesalkan lagi. Kita
tidak perlu menyalahkan siapa-siapa.”
4) ”Tetapi bagaimana jika terjadi sesuatu pada anak kita?” Dayang Seri Anum belum mau
menerima.
5) ”Serahkan saja kepada Yang Mahakuasa,” lanjut Panglima Hitam. ”Berdoalah, semoga tidak terjadi
sesuatu atas diri Muda Cik Leman karena tidak akan terjadi sesuatu di dunia tanpa kehendak Yang
Mahakuasa. Semoga Yang Mahakuasa melindungi anak kita.”

Sumber: Sudarno Mahyudin, Hikayat Muda Cik Leman, Yogyakarta, Yayasan Putra Jaya bekerja sama
dengan Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, 2006
Amanat kutipan hikayat tersebut adalah . . .
a. Jangan mudah menyalahkan orang lain ketika keselamatan keluarga kita terancam oleh mara
bahaya.
b. Suatu peristiwa yang telah terjadi tidak perlu disesali karena pasti sudah menjadi kehendak
Tuhan.
c. Tuhan telah menggariskan suatu peristiwa yang akan terjadi di dunia ini tanpa diketahui oleh
manusia.
d. Manusia harus mempercayai ramalan- ramalan yang pasti kebenarannya dan percaya dengan
takdir Tuhan.
e. Kita harus menurut nasihat orang tua agar hidup menjadi lebih mudah dan terhindar dari bahaya
yang mengancam.
ANS:b

Berita perkawinan Muda Cik Leman tersiar di Negeri Galangan. Para saudagar Galangan yang
berdagang ke Muarlah yang membawanya. Karena kerabat Galangan tidak diundang dalam perhelatan
besar Kerajaan Muar itu. Berita itu amat mengejutkan ayah, bunda, dan saudara-saudara Muda Cik Leman.
Suatu malam Panglima Hitam mengumpulkan istri dan anak-anaknya.
1) ”Aku sudah mengingatkannya mengenai ramalan ahli nujum,” Panglima Nayan
menyesali adiknya. ”la berjanji hanya pergi untuk melihat Adinda Gadis Cik Inam karena ia sangat
ingin bertemu. Rupanya ia tidak puas melihat wajah Adinda Gadis Cik Inam hanya dalam mimpi dan
ingin pula melihatnya di alam nyata. Tapi ia mengingkari janjinya kepadaku. Ia nekat menikah dengan
Adinda Gadis Cik Inam.”
2) ”Mimpi itu membuat ia tergila-gila,” Panglima Dalung turut menyesali keputusan adiknya.
3) ”Semua ini ulah Adinda Putri Lindung Bulan,” gerutu Dayang Seri Anum dengan geram.
”Pastilah diayang menjodohkan Si Leman dengan Cik Inam!” Dayang Seri Anum tampak sedih dan
marah. ”Sudahlah,” Panglima Hitam menengahi. ”Semua sudah terjadi. Tidak perlu disesalkan lagi. Kita
tidak perlu menyalahkan siapa-siapa.”
4) ”Tetapi bagaimana jika terjadi sesuatu pada anak kita?” Dayang Seri Anum belum mau
menerima.
5) ”Serahkan saja kepada Yang Mahakuasa,” lanjut Panglima Hitam. ”Berdoalah, semoga tidak terjadi
sesuatu atas diri Muda Cik Leman karena tidak akan terjadi sesuatu di dunia tanpa kehendak Yang
Mahakuasa. Semoga Yang Mahakuasa melindungi anak kita.”

Sumber: Sudarno Mahyudin, Hikayat Muda Cik Leman, Yogyakarta, Yayasan Putra Jaya bekerja sama
dengan Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, 2006
Pernyataan yang membuktikan watak tokoh Dayang Seri Anum mudah curiga terdapat pada nomor . . . .
a. 1)
b. 2)
c. 3)
d. 4)
e. 5)
ANS:c

Cermati kutipan hikayat berikut!


Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji
kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga sara f,
tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat,
dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam
negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah.
Sumber: Liaw Yok Fang, Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik 1, Jakarta, Erlangga, 1991
Nilai yang terkandung dalam kutipan hikayat tersebut adalah . . . .
a. moral
b. sosial
c. agama
d. budaya
e. pendidikan
ANS:e

Perhatikan kutipan hikayat berikut!


1) Marong Mahawangsa dititahkan oleh raja Rum menemani putranya meminang putri Tiongkok. Dekat
Langka, bekas kerajaan Rawana, mereka itu diserang oleh garuda, yang bermaksud dengan persetujuan
Nabi Sulaiman mempertemukan anak raja Rum dan putri Tiongkok itu di Langka. 2) Anak raja Rum itu
hilang, diterbangkan garuda itu. 3) Marong Mahawangsa tidak tahu, bahwa anak raja itu selamat, dan
karena itu dicarinya. 4) Hatta beberapa hari lamanya raja Marong Mahawangsa mencari anak raja Rum itu
dengan kemasygulan yang amat sangat, karena sultan Rum menyerahkan anakandanya itu ke dalam
jaganya dan ialah harapan yang besar kepada sultan Rum itu. 5) Maka ratalah sudah disuruh cari oleh raja
Marong Mahawangsa kepada segala menteri para penggawa hulubalang, tiada juga bertemu dengan anak
raja Rum itu.
Sumber: Sanoesi Pane, Bunga Rampai dari Hikayat Lama, Jakarta, Balai Pustaka, 2011
Kalimat yang mengandung kata-kata arkais ditunjukkan oleh kalimat nomor . . . .
a. 1)
b. 2)
c. 3)
d. 4)
e. 5)
ANS:d

Kutipan 1
Maka Sang Maniaka pun berceriteralah, tatkala ia pergi pada pulau itu, bertemu dengan sebuah perahu,
hendak mengambil air, ”Maka tiada sempat patik lari. Maka patik bersembunyi pada suatu tempat. Setelah
nakhoda itu kembali, patik keempat bersaudara pun keluarlah.” Maka berdebar hati baginda serta bertitah,
”Hai anakku dan buah hatiku, lain kalinya jangan engkau demikian, tiada baik. Jika tuan hendak pergi
bermain, beri tahu ayahanda boleh ayahanda kerahkan segala rakyat mengiringkan tuan.”
Maka anak raja itu pun diamlah. Maka baginda pun masuk ke istana, membawa anakanda
baginda kepada permaisuri. Maka segala hal-ikhwalnya anakanda keempat itu, semuanya diceriterakan
pada permaisuri. Maka kata permaisuri dengan air matanya, ”Aduh anakku, mengapa maka demikian
pekerti tuan hamba? Jikalau tuan hendak pergi bermain pun, beri tahu akan ayahanda bunda, supaya
boleh ayahanda bunda suruh lengkapkan segala rakyat bala tentara. Tiadalah baik pekerti tuan demikian
itu.”
Sumber: Bot Genoop Schap, Hikayat Hang Tuah I, Jakarta, Pusat Bahasa, 2010

Kutipan 2
”Bapak. Teguh pulang memenuhi mimpi Bapak dulu,” kataku sambil menjejeri duduk Bapak
menghadapi hamparan jagung yang mulai berbuah.
”Mimpi apa?” Kening Bapak mengernyit.
”Bapak dulu pernah bilang sama Teguh, mau lihat Ka’bah sebelum Bapak dipanggil Allah,” aku
tersenyum penuh arti. Bapak hanya bisa ternganga.
”Di Samarinda, Teguh punya usaha sedikit- sedikit. Alhamdulillah bisa nabung sedikit buat ONH.
Kita berangkat sama Mamak, ya, Pak?” lanjutku. Mata Bapak yang redup jadi bersinar penuh bahagia.
Bapak tidak berkata-kata. Pelukan eratnyalah yang mengatakan betapa bahagia memenuhi rongga dadanya.
Impian berkunjung ke rumah Allah yang selama ini hanya jadi mimpi bisa jadi kenyataan. Sungguh,
Pak. Ini tetap tak akan bisa menebus kesalahan anakmu yang telah menelantarkanmu selama
bertahun-tahun. Bapak yang tak pernah neko-neko. Bapak yang selalu berkorban apa saja demi
keluarga. Bapak yang selalu ingat Allah dalam keadaan apa pun. Bapak yang selalu menyayangi
keluarga dengan caranya sendiri. Bagiku. Bapaklah pahlawan paling nyata dalam hidupku, yang selalu
mengistimewakanku. Walaupun Bapak hanyalah bapak tiriku.
Sumber: Joni Ariadiata, ”Pulang ke Bapak” dalam Aku Bisa Nulis Fiksi, Yogyakarta, Diva Press, 2016
Perbedaan kebahasaan kedua kutipan tersebut adalah . . .
a. Kutipan 1 menggunakan istilah khusus, Kutipan 2 menggunakan majas.
b. Kutipan 1 menggunakan majas, Kutipan 2 menggunakan istilah khusus.
c. Kutipan 1 menggunakan majas, Kutipan 2 menggunakan kata-kata arkais.
d. Kutipan 1 menggunakan kata-kata arkais, Kutipan 2 menggunakan bahasa sehari- hari.
e. Kutipan 1 menggunakan bahasa sehari- hari, Kutipan 2 menggunakan istilah khusus.
ANS d

Kutipan 1
Maka Sang Maniaka pun berceriteralah, tatkala ia pergi pada pulau itu, bertemu dengan sebuah perahu,
hendak mengambil air, ”Maka tiada sempat patik lari. Maka patik bersembunyi pada suatu tempat. Setelah
nakhoda itu kembali, patik keempat bersaudara pun keluarlah.” Maka berdebar hati baginda serta bertitah,
”Hai anakku dan buah hatiku, lain kalinya jangan engkau demikian, tiada baik. Jika tuan hendak pergi
bermain, beri tahu ayahanda boleh ayahanda kerahkan segala rakyat mengiringkan tuan.”
Maka anak raja itu pun diamlah. Maka baginda pun masuk ke istana, membawa anakanda
baginda kepada permaisuri. Maka segala hal-ikhwalnya anakanda keempat itu, semuanya diceriterakan
pada permaisuri. Maka kata permaisuri dengan air matanya, ”Aduh anakku, mengapa maka demikian
pekerti tuan hamba? Jikalau tuan hendak pergi bermain pun, beri tahu akan ayahanda bunda, supaya
boleh ayahanda bunda suruh lengkapkan segala rakyat bala tentara. Tiadalah baik pekerti tuan demikian
itu.”
Sumber: Bot Genoop Schap, Hikayat Hang Tuah I, Jakarta, Pusat Bahasa, 2010

Kutipan 2
”Bapak. Teguh pulang memenuhi mimpi Bapak dulu,” kataku sambil menjejeri duduk Bapak
menghadapi hamparan jagung yang mulai berbuah.
”Mimpi apa?” Kening Bapak mengernyit.
”Bapak dulu pernah bilang sama Teguh, mau lihat Ka’bah sebelum Bapak dipanggil Allah,” aku
tersenyum penuh arti. Bapak hanya bisa ternganga.
”Di Samarinda, Teguh punya usaha sedikit- sedikit. Alhamdulillah bisa nabung sedikit buat ONH.
Kita berangkat sama Mamak, ya, Pak?” lanjutku. Mata Bapak yang redup jadi bersinar penuh bahagia.
Bapak tidak berkata-kata. Pelukan eratnyalah yang mengatakan betapa bahagia memenuhi rongga dadanya.
Impian berkunjung ke rumah Allah yang selama ini hanya jadi mimpi bisa jadi kenyataan. Sungguh,
Pak. Ini tetap tak akan bisa menebus kesalahan anakmu yang telah menelantarkanmu selama
bertahun-tahun. Bapak yang tak pernah neko-neko. Bapak yang selalu berkorban apa saja demi
keluarga. Bapak yang selalu ingat Allah dalam keadaan apa pun. Bapak yang selalu menyayangi
keluarga dengan caranya sendiri. Bagiku. Bapaklah pahlawan paling nyata dalam hidupku, yang selalu
mengistimewakanku. Walaupun Bapak hanyalah bapak tiriku.
Sumber: Joni Ariadiata, ”Pulang ke Bapak” dalam Aku Bisa Nulis Fiksi, Yogyakarta, Diva Press, 2016
Kedua kutipan tersebut memiliki persamaan nilai . . . .
a. moral
b. sosial
c. agama
d. budaya
e. pendidikan
ANS:a

Bacalah kutipan hikayat berikut!


Tersebutlah perkataan Raja Syahsian tiada mempunyai anak. Pada suatu hari baginda pergi berburu dan
melihat seekor kijang menangisi ibunya yang telah dipanah mati. Baginda terharu dan ingin berputra.
Kemudian terdengar khabar bahwa di sebuah gunung yang jauh ada tinggal seorang maharesi pertapa yang
terlalu sakti, Berma Sakti namanya. Barang siapa yang ingin beranak, boleh meminta obat daripadanya. Akan
tetapi, karena tempat gunung itu terlalu jauh dan harus melalui hutan rimba yang penuh dengan binatang buas,
tiada seorang pun yang sanggup pergi ke gunung itu. Indraputra menawarkan diri untuk pergi ke gunung
itu.
Sumber: Y. Budi Artati, Ensiklopedia Bahasa dan Sastra Indonesia: Kesastraan Melayu dan Indonesia,
Klaten, Intan Pariwara, 2014
Gubahan kutipan hikayat tersebut menjadi *cerpen yang tepat adalah . . .
a. Pada suatu hari Raja Syahsian melihat induk kijang menangis karena anaknya mati diburu orang.
Kemudian, Raja Syahsian menguburkan anak kijang itu dengan baik. Sang raja mengajak induk
kijang ikut ke istana agar bisa dirawat. Peristiwa itu mengingatkan sang raja bahwa dia belum
memiliki anak. Indraputra menyarankan sang raja pergi ke sebuah gunung untuk menemui Berma
Sakti. Dia adalah pertapa sakti yang dapat mewujudkan keinginan Raja Syahsian.
b. Pada suatu hari Raja Syahsian berburu kijang di hutan. Sang raja mendapatkan buruan berupa
anak kijang. Akan tetapi, sang raja sedih melihat anak kijang itu. Akhirnya, sang raja melepaskan
anak kijang itu. Sang raja kembali ke istana dengan hati kecewa. Raja Syahsian memikirkan
permaisurinya belum memiliki anak. Kemudian, sang raja mendatangi pertapa bernama Berma
Sakti. Sang raja meminta bantuan kepada pertapa itu agar segera memiliki anak.
c. Pada suatu hari Raja Syahsian melihat anak kijang menangis karena kehilangan induknya.
Peristiwa itu membuat sang raja ingin memiliki anak. Kemudian, ada informasi bahwa di sebuah
gunung ada seorang pertapa sakti bernama Berma Sakti. Dia dapat membantu orang agar
memiliki anak. Akan tetapi, perjalanan menuju tempat Berma Sakti sangat sulit. Tidak ada
seorang pun yang berani pergi ke sana. Akhirnya, Indraputra menawarkan diri untuk pergi
menemui pertapa itu.
d. Pada suatu hari Raja Syahsian berburu kijang di hutan. Sang raja mendapatkan buruan berupa
anak kijang. Akan tetapi, sang raja sedih melihat anak kijang itu. Raja Syahsian teringat anaknya
yang sedang sakit. Raja Syahsian mendengar kabar bahwa ada pertapa sakti yang dapat
mengobati anaknya. Pertapa itu bernama Berma Sakti. Akan tetapi, perjalanan menuju tempat
Berma Sakti sangat sulit. Tidak ada seorang pun yang berani pergi ke sana. Akhirnya, Indraputra
menawarkan diri untuk pergi menemui pertapa itu.
e. Pada suatu hari Raja Syahsian menemukan seekor anak kijang mati dan induknya bersedih.
Peristiwa itu membuat Raja Syahsian teringat akan anaknya yang sudah tiada. Raja Syahsian
sedih kembali mengingat peristiwa menyedihkan yang dialami anaknya. Kemudian, Indraputra
mengantar Raja Syahsian ke tempat pertapa sakti. Pertapa itu bernama Berma Sakti. Indraputra
meminta bantuan Berma Sakti agar sang raja melupakan peristiwa menyakitkan itu.
ANS:c

Perhatikan kutipan hikayat berikut!


Secara kebetulan, istri raja melahirkan seorang putra. [. . .] Mereka sama-sama dalam usia kanak-kanak
yang kemudian bisa main bersama-sama. Setiap hari burung Fanjah pergi ke gunung, dan datang dengan
membawa buah-buahan segar yang tidak dikenal. Separo dia berikan kepada putra sang raja, dan separo
sisanya ia berikan kepada anaknya. Dengan demikian, perkembangan kedua makhluk kecil ini begitu
cepat sehingga kelihatan lebih matang.
Sumber: Baidaba, Hikayat Kalilah&Dimnah Fabel-FabelAlegoris, Bandung, Pustaka Hidayah, 2004
Kalimat yang sesuai untuk melengkapi kutipan hikayat tersebut adalah . . .
a. Baridun memiliki seekor burung bernama Fanjah yang telah menetaskan seekor piyik.
b. Kemudian burung Fanjah menyambar dengan kekuatan terkamannya ke atas wajah putra raja.
c. Anak burung Fanjah membuang kotorannya di pangkuan putra raja sehingga membuatnya marah.
d. Kelahiran putra raja ini juga sangat menyenangkan anak burung Fanjah sehingga anak burung
Fanjah sangat menyayanginya.
e. Sang raja memerintahkan supaya burung Fanjah dipelihara di dekat istrinya agar dia bisa
menjaganya dengan baik.
ANS:d

Perhatikan kutipan hikayat berikut!


Ali terus melakukan perjalanan sampai tiba di kota Zamrud. Setelah memasuki lapangan istana, Ali
duduk di area bubur ketan dan mengulurkan tangannya untuk mengambil piring. Orang- orang yang
melihatnya merasa iba dan berseru, ”Nak, jangan makan dari piring itu, karena semua orang yang
memakannya akan mendapat bahaya!”
Ali menukas, ”Biarlah aku memakannya. Terserah mereka akan melakukan apa saja terhadapku.
Barangkali—dengan begitu—aku bisa beristirahat dari hidup yang melelahkan ini.” Kemudian dia
menyantapnya sesendok.
Sumber: Anis Maftuhin (Ed), Hikayat 1001 Malam: 3, Jakarta, Qisthi Press, 2007
Nilai moral kutipan hikayat tersebut adalah . . .
a. Kita harus berusaha mewujudkan mimpi yang diinginkan.
b. Kita harus mengasihani orang lain yang hidup kesusahan.
c. Kita harus menuruti nasihat orang lain agar hidup lebih baik.
d. Kita harus memberi kesempatan kepada orang yang membutuhkan.
e. Kita harus menerima risiko apa pun terhadap keputusan yang dibuat.
ANS:e

Perhatikan kutipan hikayat berikut!


Syahdan pada suatu hari yang baik berjalanlah Dimnah pergi menghadap raja singa. Demi sampai ke
hadapan raja sujudlah ia menjunjung duli. Akan singa tiadalah ia kenal siapa Dimnah, oleh itu
bertanyalah ia kepada yang duduk dekatnya, siapakah yang menyembah kepadanya itu. Setelah
diterangkan orang siapa ayahnya, barulah raja singa ingat bahwa ia tahu akan bapa Dimnah. Maka
bertitahlah raja, ”Hai Dimnah, di manakah engkau selama ini?”
[. . .]
”Tuanku pun lebih mengetahui bahwa sekali-kali orang yang bagaimana rendah dan hina pun, ada
juga perlunya kepada raja dan negeri. Ranting yang kering yang tercampak di jalan raya pun terkadang-
kadang ada gunanya, sekurang-kurangnya penggaruk gatal di tempat yang tiada tercapai oleh tangan.
Betapa pula orang, yang banyak sedikit pun ada mempunyai akal.”
Sangat tercengang raja mendengar kata Dimnah demikian, dan mengertilah baginda bahwa
Dimnah adalah seorang yang bijaksana juga. ”Orang ini berilmu rupanya,” kata baginda dalam hati,
”hanya belum terkenal namanya. Oleh sebab itu, dicarinya juga jalan hendak mengemukakan dirinya,
ibarat api bagaimana pun diusahakan memadaminya, namun nyalanya bertambah tinggi juga.”
Sumber: Baidaba, Hikayat Kalilah dan Dimnah, Jakarta, Balai Pustaka, 2011
Kutipan hikayat tersebut dapat dilengkapi dengan paragraf . . .
a. Sekalipun seseorang berteman banyak tetapi tiada berilmu, tiada juga gunanya baginya. Bahkan
kerapkali hanya mendatangkan bahaya. Tidak ada sesuatu pekerjaan pun juga yang perlu pekerja
yang banyak, tetapi tiap-tiap pekerjaan perlu pekerja yang pandai. Orang yang harap kepada
penolong yang banyak, kerapkali sama halnya dengan seseorang yang memikul batu besar, ia
payah, tetapi suatu pun tiada faedahnya. Kalau yang perlu pohon, tentulah ranting tiada berguna,
sekalipun banyak.
b. ”Ampun, Tuanku, beribu ampun,” jawab Dimnah, ”Adalah patik yang hina ini senantiasa jua
duduk di pintu balairung, Tuanku, menanti-nantikan kalau-kalau ada sesuatu perkara yang dapat
patik jadikan jalan akan berkhidmat kepada Tuanku, baik dengan diri maupun dengan harta dan
pikiran. Bukankah, kata patik kepada diri patik, di penghadapan raja senantiasa timbul berbagai-
bagai perkara, dan masakan di antara perkara yang banyak ragamnya itu tidak ada agak sebuah
yang perlu tenaga seseorang yang tiada berharga sebagai patik ini sekalipun?
c. Kemudian supaya yang hadir jangan menyangka bahwa ia dihormati raja karena raja tahu akan
ayahnya, berkatalah pula Dimnah, ”Ampun, Tuanku, raja tiadalah memuliakan seseorang karena
bapanya mulia umpamanya, atau menghinakannya karena bapanya hina. Tetapi raja memandang
hanya kepada diri orang itu semata-mata, karena nyatalah tiada yang lebih dekat seseorang lain
daripada dirinya sendiri jua.”
d. ”Ampun Tuanku, Tuankulah yang terutama tiada akan menyai-nyiakan budi yang mulia,
sekalipun terlihat pada orang yang hina dina. Bukankah kerapkali terjadi yang hina itu terpandang
mulia akhirnya? Tali busur dari urat binatang mati diperbuat orang tetapi setelah dipasang pada
busur, tangan raja pun tiada segan memegangnya.”
e. Melihat raja bermenung demikian, berdatang sembahlah pula Dimnah, ”Ampun, Tuanku, adapun
hamba rakyat yang datang ke hadapan raja, terutama ialah karena hendak mengumpulkan ilmu
pengetahuan yang banyak terserak di balairung. Kemuliaan hanyalah dua macam, kemuliaan jadi
orang peperangan, dan kemuliaan jadi ahli pengetahuan.
ANS:b

Perhatikan kalimat-kalimat acak berikut!


1) Ia tahu sifat sahabatnya, keduanya bersahabat sejak lama. Kesenangan maupun kesedihan sering mereka
hadapi bersama.
2) Anggung Selamat menunggu ANS dan mencoba menerka melalui sepasang mata sahabatnya.
3) ”Wajah Tuan amat murung pagi ini,” sapa Anggung Selamat dengan berhati-hati. ”Ada apa
gerangan?” lanjutnya.
4) Kalimat itu diucapkan Muda Cik Leman dengan pelan, tetapi amat mengejutkan Anggung Selamat.
5) Wajah sahabatnya memang amat kusut. Muda Cik Leman tak segera menjawab.
6) ”Gadis Cik Inam bermimpi buruk,” akhirnya Muda Cik Leman membuka suara.
7) Tetapi, Muda Cik Leman selalu melarikan pandangannya ke arah lain.
8) Anggung Selamat pun tidak bermaksud m e n d e s a k s a h a b a t n y a m e n j a w a b pertanyaannya.
Kalimat-kalimat acak tersebut dapat disusun menjadi cerita hikayat dengan urutan . . . .
a. 3)–1)–2)–8)–7)–5)–6)–4)
b. 3)–4)–5)–2)–8)–1)–7)–6)
c. 3)–5)–2)–7)–8)–1)–6)–4)
d. 3)–6)–1)–8)–5)–2)–7)–4)
e. 3)–8)–6)–7)–5)–1)–2)–4)
ANS:c

Maka suatu hari yang baik memakailah Baidaba pakaiannya yang tertentu, dan berjalanlah ia menuju ke
istana. Di halaman istana ia memberi salam kepada penjaga pintu sambil berkata, ”Hamba bermaksud
hendak menghadap, akan menyampaikan suatu pesan kepada Baginda.”
Penjaga pintu pun masuklah mem- persembahkan bahwa di luar ada seorang brahmana bernama
Baidaba, mengatakan ada membawa pesan untuk Baginda. Baginda lalu memberi izin Baidaba masuk.
Maka masuklah Baidaba. Demi sampai ke hadapan Baginda sujudlah ia menyembah dengan takzimnya.
Kemudian, berdirilah ia, sepatah pun tiada berkata. Heranlah raja melihat kelakuannya itu, dan berkata
baginda dalam hatinya, ”Orang ini tentulah tiada maksudnya lain daripada dua perkara jua, pertama
hendak
meminta suatu yang dapat memperbaiki keadaan hidupnya, atau mengharapkan pertolongan penolak
sesuatu bahaya yang telah menimpa dirinya.”
Sumber: Baidaba, Hikayat Kalilah dan Dimnah, Jakarta, Balai Pustaka, 2011
Simpulan isi hikayat tersebut adalah . . .
a. Baidaba pergi ke istana dengan pakaian yang bagus. Sampai di depan istana Baidaba
dihadang pengawal. Pengawal tidak mengizinkan Baidaba masuk, tetapi dia memaksa.
Baidaba menemui raja dan mengatakan bahwa dia akan meminta sesuatu kepada raja.
Baidaba juga meminta pertolongan raja agar terhindar dari bahaya.
b. Baidaba ingin menghadap baginda raja. Baidaba mengenakan pakaian yang bagus, lalu
pergi ke istana. Baidaba menyembah raja, lalu berdiri tanpa sepatah kata pun. Raja heran
melihat perilaku Baidaba. Raja menerka-nerka perilaku Baidaba menunjukkan dua
maksud, yaitu meminta sesuatu atau mengharapkan pertolongan.
c. Baidaba menemui raja di istana. Baidaba ingin meminta sesuatu agar hidupnya lebih baik
lagi. Raja tidak mengabulkan keinginan Baidaba. Raja meminta pengawal mengusirnya
dari istana. Baidaba tidak mau keluar dan memaksa akan membuat keonaran di istana.
Kemudian, raja memberikannya pertolongan untuk memperbaiki hidupnya.
d. Baidaba ingin menghadap baginda raja. Baidaba memakai pakaian yang bagus, lalu pergi
ke istana. Sampai di depan istana Baidaba dihadang pengawal. Pengawal tidak
mengizinkan Baidaba masuk, tetapi dia memaksa. Raja meminta pengawal mengusirnya
dari istana. Baidaba keluar istana dengan keadaan bingung. Dia tidak tahu lagi harus
meminta pertolongan kepada siapa lagi.
e. Baidaba masuk ke istana dengan diam-diam agar tidak diketahui pengawal. Baidaba
menghadap raja dan menyembah sujud. Raja mengetahui maksud kedatangan Baidaba.
Kemudian, raja mengabulkan dua keinginan Baidaba. Baidaba merasa senang dan
berterima kasih kepada raja.
ANS: b

Anda mungkin juga menyukai