Volume 19 Nomor 1
REVIEW ARTIKEL: MENJAGA INTEGRITAS DATA PADA PROSES PENANGANAN
SAMPEL DI INDUSTRI FARMASI
ABSTRAK
Data merupakan fakta, angka dan statistik yang dikumpulkan bersama untuk referensi atau analisis.
Integritas dari suatu data penting untuk menjamin kualitas yang dihasilkan. Namun, masih terdapat
berbagai masalah pembuatan data pada proses pengambilan sampel dan preparasi sampel di industri
farmasi yang dapat berdampak pada integritas data. Tujuan dari artikel ini adalah membahas secara
khusus bagaimana menjaga integritas data pada proses penanganan sampel di industri farmasi mulai
dari tahap pengambilan sampel hingga preparasi sampel. Penerapan sistem kode bar merupakan cara
yang dapat diterapkan industri farmasi selama proses penanganan sampel mulai dari pengumpulan
sampel hingga preparasi sampel untuk menghindari terjadinya kesalahan dan dapat meningkatkan
integritas data yang dihasilkan serta dapat memangkas waktu pengerjaan menjadi lebih singkat.
Kata kunci: Integritas data, pengambilan sampel, preparasi sampel, kode bar
ABSTRACT
Data are facts, figures, and statistics collected together for reference or analysis. The integrity of the
data is essential to ensure the quality of the resulting data. However, there are still various data
generation problems in the sampling process and sample preparation in the pharmaceutical industry
that can impact data integrity. The purpose of this review article is to specifically discuss how to
maintain data integrity in the sample handling process in the pharmaceutical industry from the
sampling stage to sample preparation. The application of the barcoding system is a method that can
be applied by the pharmaceutical industry during the sample handling process from sample collection
to test preparation to avoid errors and can improve the integrity of the resulting data, and can reduce
processing time to be shorter.
Keywords: Data Integrity, Sampling, Sample Preparation, Barcoding
• Accurate: Data berisi informasi yang dipercaya kebenarannya (Clark, 2016; PICS,
sampel memiliki banyak masalah untuk bagaimana menjaga integritas data pada proses
integritas data (Kang, 2018). Masalah-masalah penanganan sampel di industri farmasi mulai
yang dapat ditemukan ketika proses dari tahap pengambilan sampel hingga
Preparasi sampel memberikan banyak untuk preparasi ketika wadah akan digunakan.
peluang untuk mengurangi nilai integritas hasil Mengidentifikasi unik ini dapat direkam di
Farmaka 66
Volume 19 Nomor 1
log-book laboratorium. Langkah ini bertujuan memudahkan penelusuran produk obat
untuk mempertahankan identitas persiapan (BPOM RI, 2018). Penerapan barcode
sampel saat pengujian dan untuk investigasi dalam proses penanganan sampel juga
pasca pengujian seperti audit (Wetherill,
dinilai lebih efektif karena mempunyai
2013).
beberapa kelebihan diantaranya Proses
Sistem Barcoding
input data lebih cepat dibandingkan
Kode bar merupakan representasi
dengan melakukan proses input data secara
visual dari informasi dalam bentuk bar dan
manual, lebih tepat dan akurat karena
spasi. Bar dan spasi dirancang dengan lebar
teknologi kode bar mempunyai akurasi dan
berbeda dan terdiri dari angka, karakter, dan
ketelitian yang sangat tinggi dalam
simbol seperti titik, titik dua, dan lainnya.
Kombinasi berbeda dari karakter alfanumerik pencarian data, menghemat biaya karena
ini digunakan untuk merepresentasikan dari dapat menghindari kerugian dari kesalahan
informasi didalamnya. Ada berbagai jenis pencatatan data sehingga mengurangi
kode bar yang digunakan saat ini dan sistem risiko pekerjaan yang dilakukan secara
barcoding yang sering digunakan adalah kode berulang (Sheppard, 2008; Ilie-Zudor,
bar dan kode QR (HDA, 2017; GS1 Canada, 2011).
2010).
Dalam pelayanan kefarmasian pada
KESIMPULAN
bidang klinis juga telah mengaplikasikan
Masih terdapat berbagai masalah
sistem kode bar yang membuat pekerjaan
dalam proses pengambilan sampel dan
menjadi lebih efisien. Selain membuat
preparasi sampel yang dapat berdampak pada
pekerjaan menjadi lebih efisien, penggunaan
integritas data. Masalah yang sering
sistem kode bar di bidang klinis kefarmasian
ditemukan adalah aktivitas yang masih
juga dapat menurunkan angka kejadian
dilakukan manual yang dapat meningkatkan
kesalahan pengobatan sehingga dapat
risiko terjadinya kesalahan sehingga dapat
meningkatkan keselamatan pasien (Chapuis,
menghilangkan integritas data. Untuk
2010; Paoletti 2007; Ragan, 2005).
menghindari terjadinya kesalahan tersebut,
Penggunaan sistem barcoding di
industri farmasi dapat memanfaatkan
industri farmasi telah diatur oleh BPOM
perkembangan teknologi yaitu dengan
dalam Peraturan Badan Pengawas Obat
menggunakan sistem barcoding selama proses
dan Makanan Nomor 33 tahun 2018 penanganan sampel. Dengan sistem
tentang penerapan 2D kode bar dalam barcoding, industri farmasi dapat
pengawasan obat dan makanan (BPOM meningkatkan integritas data yang dihasilkan
RI, 2008). Penerapan kode bar dalam serta dapat memangkas waktu pengerjaan
kemasan obat dimaksudkan untuk menjadi lebih singkat.
Farmaka 67
Volume 19 Nomor 1
inspection plan. Int J Prod Res.
43(23):4945–4967.
UCAPAN TERIMA KASIH FDA. Facts About the Current Good
Penulis mengucapkan terima kasih Manufacturing Practices (CGMPs).
2018. Tersedia online di
kepada Ibu Prof. Dr. apt. Ajeng Diantini, M.Si.
https://www.fda.gov/drugs/pharma
selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas ceutical-quality-resources/facts-
Padjadjaran. Ibu Dr. apt. Ida Musfiroh, M.Si. about-currentgood-manufacturing-
selaku Ketua Program Studi Profesi Apoteker practices-cgmps [Diakses pada 15
April 2020].
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran. GS1 Canada. 2010. Bar Code Scanning
Equipment Selection Criteria: A guide
to choosing appropriate scanning
DAFTAR PUSTAKA equipment
Badan POM. 2018. Peraturan Badan Pengawas Haleem, R.M., Salem, M.Y., Fatahallah, F.A.,
Obat dan Makanan Nomor 34 Tahun Abdelfattah, L.E., 2015. Quality in the
2018 tentang Pedoman Cara pharmaceutical industry a literature
Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta: review. Saudi Pharm. J. 23 (5).
Badan POM. Healthcare Distribution Alliance. 2017.
Badan POM. 2018. Peraturan Badan Pengawas Guideline for Bar Coding in The
Obat dan Makanan Nomor 33 tahun Pharmaceutical Supply Chain.
2018 tentang penerapan 2D Barcode Tersedia online di
dalam Pengawasan Obat dan https://www.cardinalhealth.com/co
Makanan. Jakarta: Badan POM. ntent/dam/corp/web/documents/dat
Bargaje, C. 2011. Good Documentation a-sheet/Cardinal-Health-barcode-
Practice in Clinical Research. quick-start-guidelines.pdf [Diakses
Perspect. Clin. Res., 2 (2), 59 – 63. pada 18 April 2020].
BPOM RI. 2013. Petunjuk Operasional Ilie-Zudor E, Kemeny Z, van Blommestein F,
Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Monostori L, van der Meulen A. 2011.
Obat Yang Baik Jilid I. Jakarta: A survey of applications and
BPOM RI. requirements of unique identification
BPOM RI. 2013. Petunjuk Operasional systems and RFID techniques.
Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Computers in Industry. 62(3)
Obat Yang Baik Jilid II. Jakarta: Kang H W, et. al. 2018. Effect of inspection
BPOM RI. performance in smart manufacturing
Chapuis C, Roustit M, Bal G, et al. 2010. systembased on human quality control
Automated dispensing system reduces system. The International Journal of
medication errors in an intensive care Advanced Manufacturing Technology;
setting. Crit Care Med. 38 94(9): 4351–4364.
Clark, K.D., Zhang, C., Anderson, J.L., 2016. McDowall, 2017. Validation of
Sample Preparation for Bioanalytical Chromatography Data Systems:
and Pharmaceutical Analysis. ACS Ensuring Data Integrity, Meeting
Publications. Business and Regulatory
Dekker, S., 2014. The Field Guide to Requirements, Second Edition.
Understanding Human Error. Ashgate Cambridge: Royal Society of
Publishing, Ltd. Chemistry
Duffuaa SO, Khan M. 2005. Impact of Medicines & Healthcare products Regulatory
inspection errors on the performance Agency (MHRA). 2018. ‘GXP’ Data
measures of a general repeat Integrity Guidance and Definitions.
Tersedia Online di
Farmaka 68
Volume 19 Nomor 1
https://assets.publishing.service.gov.u integrated bar-code-packaging and
k/government/uploads/system/uploads distribution system. Am J Health Syst
/attachment_data/file/687246/MHRA_ Pharm. 62.
GxP_data_integrity_guide_March_edi Rantanen, J., Khinast, J., 2015. The future of
ted_Final.pdf [Diakses pada 15 April pharmaceutical manufacturing
2020]. sciences. J. Pharm. Sci. 104 (11)
Paoletti RD, Suess TM, Lesko MG, et al. Sheppard I, Hyland S, Koczmara C. 2008.
2007. Using bar-code technology and Medication Bar Code System
mediation observation methodology Implementation Planning A Resource
for safer medication administration. Guide. ISMP Canada.
Am J Health Syst Pharm. 4. Therapeutic Goods Administration. 2019.
Perez, J. 2017. Maintaining Data Integrity, Sampling and testing for listed and
Quality Progress, 50 (3), 14. complementary medicines. Technical
PICS. 2017. Inspection of Pharmaceutical guidance on the interpretation of the
Quality Control Laboratories. PIC/S Guide to GMP. V2.0
http://www.picscheme.org/pdf/14_ Wetherill, G.B., 2013. Sampling Inspection
pi-021-3-2-inspection-of-quality- and Quality Control. Springer.
control laboratories.pdf [Diakses World Health Organization (WHO). 2016.
pada 16 April 2020]. Technical Report Series No.996
Ragan R, Bond J, Major K, Kingsford T, Annex 5 Guidance on Good Data and
Eidem L, Garrelts JC. 2005. Improved Records Management Practices.
control of medication use with an Switzerland: WHO