DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KARANGMONCOL
Jl.Raya Bobotsari Rembang KM 11 Karangmoncol (0281)6590079
Email: puskesmaskarangmoncol@yahoo.com Purbalingga 53355
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini isu global yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan adalah keselamatan pasien
(patient safety), termasuk juga dalam pelayanan di Puskesmas. Organisasi kesehatan dunia
(WHO) juga telah menegaskan pentingnya keselamatan dalam pelayanan kepada pasien
sehubungan dengan data KTD di Rumah Sakit di berbagai negara menunjukan angka yang tidak
kecil berkisar 3 - 16%. Gerakan keselamatan pasien dalam konteks pelayanan kesehatan saat ini
diterima secara luas di seluruh dunia. WHO kemudian meluncurkan program World Alliance for
Patient Safety pada tahun 2004. Di dalam program itu dikatakan bahwa keselamatan pasien
adalah prinsip fundamental pelayanan pasien sekaligus komponen kritis dalam manajemen mutu.
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk Rumah Sakit. 5 (lima) isu
penting yang terkait dengan keselamatan di rumah sakit termasuk Puskesmas yaitu :
1. Keselamatan pasien (patient safety),
2. Keselamatan pekerja atau petugas kesehatan,
3. Keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit termasuk Puskesmas yang bisa
berdampak terhadap keselamatan pasien dan petugas,
4. Keselamatan lingkungan (green productivity) yang berdampak terhadap pencemaran
lingkungan .
Keselamatan pasien merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal tersebut terkait
dengan isu mutu dan citra perumah sakitan. Dengan makin berkembangnya ilmu dan teknologi
pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit maupun puskesmas menjadi semakin kompleks
dan berpotensi terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) atau Adverse event apabila tidak
dilakukan dengan hati-hati.
Di Puskesmas Kecamatan Karangmoncol terdapat ratusan macam jenis obat, banyak alat
dengan teknologinya, berbagai jenis tenaga profesi dan non profesi yang siap memberikan
pelayanan pasien di Poli rawat jalan, Poned dan poli pelayanan 24 Jam maupun pelayanan di
luar gedung puskesmas. Keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola
dengan baik dapat terjadi KTD.
Dalam rangka meningkatkan Keselamatan Pasien maka berdasarkan Buku Panduan Nasional
Keselamatan Pasien Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI bersama
Komite Keselamatan Pasien Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (KKPRS-PERSI) Edisi ke dua
tahun 2008, maka Puskesmas Kecamatan Karangmoncol membuat Pedoman Keselamatan
Pasien di Puskesmas mengingat Keselamatan Pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat.
Pedoman Keselamatan Pasien Puskesmas Kecamatan Karangmoncol , memuat langkah-langkah
Penerapan Program Keselamatan Pasien di Puskesmas Kecamatan Karangmoncol yaitu: Standar
Keselamatan Pasien Puskesmas Kecamatan Karangmoncol dan 7 Langkah Menuju Keselamatan
Pasien yang diharapkan dapat memotivasi Puskesmas dalam melaksanakan kegiatannya.
1. Keselamatan pasien puskesmas adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan
pasien lebih aman yang meliputi assesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya dilakukan.
2. Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian yang
tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang
dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera,
Kejadian Tidak Cedera dan Kejadian Potensial Cedera.
3. Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD adalah insiden yang mengakibatkan
cedera pada pasien.
4. Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat KNC adalah terjadinya insiden yang belum
sampai terpapar ke pasien.
5. Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke
pasien, tetapi tidak timbul cedera.
6. Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC adalah kondisi yang sangat berpotensi
untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
7. Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius
sebagai berikut :
7.1. Kematian yang tidak terduga dan tidak terkait dengan perjalanan penyakit pasien atau
kondisi yang mendasari penyakitnya. ( contoh bunuh diri )
7.2. Kehilangan fungsi yang tidak terkait dengan perjalanan penyakit pasien atau kondisi
yang mendasari penyakitnya.
7.3. Salah tempat, salah prosedur, salah pasien yang dioperasi.
7.4. Bayi yang diculik atau bayi yang diserahkan kepada orang lain yang bukan orang tuanya
8. Pelaporan insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut pelaporan insiden adalah
suatu sistem untuk mendokumentasikan laporan insiden keselamatan pasien, analisis dan
solusi untuk pembelajaran.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
- Memberikan informasi dan acuan bagi seluruh pegawai Puskesmas Kecamatan
Karangmoncol dalam melaksanakan Program Keselamatan Pasien, agar tidak terjadi
cedera.
2. Tujuan Khusus :
a. Tersedianya pedoman pelaksanaan Program Keselamatan Pasien di Puskesmas
Kecamatan Karangmoncol.
b. Terlaksananya Program Keselamatan Pasien di Puskesmas secara sistematis dan
terintegrasi
c. Terlaksananya pencatatan terjadinya insiden di Puskesmas dan pelaporannya, sehingga
tersedia data untuk perbaikan keselamatan pasien
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman keselamatan pasien Puskesmas Kecamatan Karangmoncol meliputi :
- Keselamatan Pasien Puskesmas,
- Standar Keselamatan Pasien ,
- Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Puskesmas ,
- Enam Sasaran Keselamatan Pasien Pskesmas
D. Batasan Operasional
Program keselamatan pasien puskesmas Kecamatan Karangmoncol meliputi keselamatan
pasien di pelayanan rawat jalan, Poned, serta pelayanan 24 jam, pelaksanaan program di
masyarakat & Rawat Inap
F. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072)
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014 tentang Akreditasi Puskesmas
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1691/Menkes/per/VIII/2011
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
PENASEHAT
KEPALA PUSKESMAS
KETUA
TIM MUTU DAN PASIEN
Keselamatan
Tim Profesi Kerja
Pemantau
STANDAR KOMPETENSI TIM MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
Pelatihan Mutu
Ketua TIM Pelatihan Akreditasi
Mutu dan Nakes/ Non Pelatihan Manajemen PNS/ Non
1. S1 1
Keselamatan Nakes Risiko & Keselamatan PNS
Pasien Pasien
Pelatihan Analisis
Pelatihan Manajemen
UKP dan
Risiko & Keselamatan PNS/ Non
2. Keselamatan Nakes S1 1
Pasien PNS
pasien
Sejak awal tahun 2006 Puskesmas selalu meningkatkan mutu pelayanan dengan
menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2008, harus diakui bahwa program mutu
tersebut telah meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas . Meskipun demikian pelayanan yang
dianggap telah berkualitas tersebut, masih terjadi insiden keselamatan pasien yang tidak jarang
berakhir dengan tuntutan hukum, namun hal ini terjadi sebelum menerapkan Sistem manajemen
Mutu.
Oleh karena itu perlu dibuat rencana program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
(Patient Safety) untuk lebih memperbaiki proses pelayanan, karena insiden keselamatan pasien
(selanjutnya disebut insiden), sebagian dapat merupakan kesalahan dalam proses pelayanan yang
sebetulnya dapat dicegah melalui rencana pelayanan yang komprehensif, dengan melibatkan
pasien.
Dengan meningkatnya keselamatan pasien diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap
pelayanan Puskesmas dapat meningkat. Terjadinya insiden bisa berdampak terhadap peningkatan
biaya pelayanan, menimbulkan konflik antara dokter/ petugas kesehatan dan pasien, sengketa
medis, tuntutan dan proses hukum, tuduhan malpraktek, blow-up ke media massa yang akhirnya
menimbulkan opini negative terhadap pelayanan Puskesmas.
f. Laporkan pada atasan atas temuan risiko fasilitas yang dapat menyebabkan
pasien cidera
TATALAKSANA
A. Puskesmas
1. Menyiapkan format format untuk pencatatan dan pelaporan insiden Keselamatan Pasien
Puskesmas:
c. Format Laporan Insiden KNC,KTC, KTD dan Kejadian Sentinel
d. Laporan Kondisi Potensia; Cedera ( KPC )
e. Rekapan Kejadian Insidendi Puskesmas Kecamatan Karangmoncol
2. Melakukan Pencatatan dan Pelaporan Insiden yang meliputi :
- Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
- Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
- Kondisi Potensial Cedera ( KPC ).
- Kejadian Tidak Cedera (KTC),
- Kejaidian sentinel
3. Pelaporan Insiden terdiri dari:
3.1. Pelaporan Internal yaitu mekanisme/ alur pelaporan KP Puskesmas di Internal
puskesmas
3.2. Pelaporan Eksternal yaitu pelaporan dari puskesmas ke Suku Dinas Kesehatan
Kabupaten Purbalingga
Pelaporan eksternal wajib dilakukan oleh Puskesmas.
4. Tim Mutu dan Keselamatan pasien ( TMKP ) Puskesmas melakukan pencatatan kegiatan
yang telah dilakukan dan membuat laporan kegiatan kepada Pimpinan Puskesmas
Sutrisno, S Kep, Ns
NIP 19691209 199201 1 002