Dokumen :
No. Revisi :
Tgl.Terbit :
PEDOMAN
KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS SORAWOLIO
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga Puskesmas Sorawolio Kota
Baubau pada tahun 2022 ini mendapatkan menyelesaikan Pedoman Keselamatan
Pasien.
Buku pedoman ini disusun dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan. Dibutuhkan tindakan yang komprehensif dan responsif terhadap kejadian
tidak diinginkan di fasilitas pelayanan kesehatan agar kejadian serupa tidak terulang
kembali. dimana pedoman ini dapat dipergunakan oleh tim peningkatan Mutu dan
Keselamatan Puskesmas Sorawolio sebagai acuan dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawab tim.
Harapan kami agar pedoman ini dapat memberi manfaat bagi Puskesmas
Sorawolio guna tercapainya pelayanan puskesmas yang bermutu, efektif dan efisien.
ISMAIL, SKM
NIP. 19720204 200012 1 002
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, dibutuhkan tindakan
yang komprehensif dan responsif terhadap kejadian tidak diinginkan di fasilitas
pelayanan kesehatan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Saat ini isu global
yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan adalah keselamatan pasien (patient
savety), termasuk juga dalam pelayanan di Puskesmas. Organisasi kesehatan dunia
(WHO) juga telah menegaskan pentingnya keselamatan dalam pelayanan kepada
pasien sehubungan dengan data KTD di Rumah Sakit di berbagai negara menunjukkan
angka yang tidak kecil berkisar 3 – 16%. Gerakan keselamatan pasien dalam konteks
pelayanan kesehatan saat ini diterima secara luas di seluruh dunia. WHO kemudian
meluncurkan program World Alliance for Patient Savety pada tahun 2004. Dalam
program ini dikatakan bahwa keselamatan pasien adalah prinsip fundamental pelayanan
pasien sekaligus komponen kritis dalam manajemen mutu.
Keselamatan (savety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk Rumah Sakit.
Terdapat 4 (empat) isu penting yang terkait dengan keselamatan di Rumah Sakit
termasuk Puskesmas yaitu:
1. Keselamatan pasien (patient safety)
2. Keselamatan pekerja atau petugas kesehatan
3. Keselamatan bangunan dan peralatan yang bisa berdampak terhadap
keselamatan pasien dan petugas
4. Keselamatan lingkungan yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan
Keselamatan pasien merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal
tersebut terkait dengan isu mutu dan citra fasilitas pemberi layanan. Dengan makin
berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di puskesmas
menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
atau Adverse event apabila tidak dilakukan dengan hati-hati.
Di Puskesmas Sorawolio terdapat puluhan macam jenis obat, banyak alat dengan
teknologi, berbagai jenis tenaga profesi dan non profesi yang siap memberikan
pelayanan pasien di poli rawat jalan, ruang bersalin, maupun pelayanan di luar gedung
puskesmas. Keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola
dengan baik dapat terjadi KTD.
Dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien maka Puskesmas Sorawolio
membuat Pedoman Keselamatan Pasien di Puskesmas mengingat Keselamatan pasien
sudah menjadi tuntutan masyarakat. Pedoman Keselamatan Pasien di Puskesmas
Sorawolio, memuat langkah-langkah penerapan program keselamatan pasien di
Puskesmas Sorawolio dan langkah menuju keselamatan pasien yang diharapkan dapat
memotivasi puskesmas dalam melaksanakan kegiatannya.
1. Keselamatan pasien puskesmas adalah suatu sistem dimana puskesmas
membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi assesmen risiko, identifikasi
dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya dilakukan.
2. Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap
kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian
Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Cedera dan
Kejadian Potensi Cedera.
3. Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD adalah insiden yang
mengakibatkan cedera pada pasien.
4. Kejadian Nyaris Cedere, selanjutnya disingkat KNC adalah terjadinya insiden
yang belum sampai terpapar ke pasien.
5. Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC adalah insiden yang sudah
terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.
6. Kejadian Potensi Cedera, selanjutnya disingkat KPC adalah kondisi yang sangat
berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi tidak timbul cedera.
7. Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera
yang serius sebgai berikut:
1) Kematian yang tidak terduga dan tidak terkait dengan perjalanan penyakit
pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya (contoh bunuh diri).
2) Kehilangan fungsi yang tidak terkait dengan perjalanan penyakit pasien atau
kondisi yang mendasari penyakitnya.
3) Salah tempat, salah prosedur, salah pasien yang dioperasi.
4) Bayi yang diculik atau bayi yang diserahkan kepada orang lain yang bukan
orang tuanya.
8. Pelaporan insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut pelaporan
insiden adalah suatu sistem untuk mendokumentasikan laporan insiden
keselamatan pasien, analisis dan solusi untuk pembelajaran.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Memberikan informasi dan acuan bagi seluruh pegawai Puskesmas
Sorawolio dalam melaksanakan Program Keselamatan Pasien, agar tidak
terjadi cedera.
2. Tujuan Khusus:
Tersedianya pedoman pelaksanaan Program Keselamatan Pasien di
Puskesmas Sorawolio.
Terlaksananya Program Keselamatan Pasien di Puskesmas Sorawolio
secara sistematis dan terintegrasi.
Terlaksananya pencatatan terjadinya insiden di Puskesmas Sorawolio dan
pelaporannya, sehingga tersedia data untuk perbaikan keselamatan pasien.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman keselamatan pasien di Puskesmas Sorawolio meliputi:
Keselamatan Pasien Puskesmas
Standar Keselamatan Pasien
Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Puskesmas
Enam Sasaran Keselamatan Pasien Puskesmas
D. Batasan Operasional
Program keselamatan pasien Puskesmas Sorawolio meliputi keselamatan pasien di
pelayanan rawat jalan, ruang bersalin serta pelaksanaan program di masyarakat.
F. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan KesehatanUndang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
PENASEHAT
KEPALA
PUSKESMAS
SEKRETARIS
Kriteria:
a. Puskesmas Sorawolio melakukan proses design yang mengacu pada
Visi, Misi dan Tujuan Puskesmas Sorawolio, kebutuhan dan harapan
pasien, petugas pelayanan kesehatan, kaidah klinis terkini, praktik bisnis
yang sehat dan faktor-faktor lain yang berpotensi risiko bagi pasien
sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien.
b. Puskesmas Sorawolio melakukan pengumpulan data kinerja yang antara
lain terkait dengan: pelaporan insiden, akreditasi, manajemen risiko, mutu
pelayanan, keuangan.
c. Puskesmas Sorawolio melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua
KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko
tinggi.
d. Puskesmas Sorawolio menggunakan semua data dan informasi hasil
analisis untuk menentukan perubahan sistem yang diperlukan agar
kinerja dan keselamatan pasien terjamin.
BAB IV
PENCATATAN DAN PELAPORAN
A. Puskesmas
1. Menyiapkan format untuk pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan
pasien puskesmas:
a. Format laporan insiden KNC, KTC, KTD dan Kejadian Sentinel
b. Laporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)
c. Rekapan Kejadian Insiden di Puskesmas Sorawolio
2. Melakukan pencatatan dan pelaporan insiden yang meliputi:
a. Kejadian tidak diharapkan (KTD)
b. Kejadian nyaris cedera (KNC)
c. Kejadian potensial cedera (KPC)
d. Kejadian tidak cedera (KTC)
e. Kejadian sentinel
3. Pelaporan insiden terdiri dari:
a. Pelaporan internal yaitu mekanisme/alur pelaporan keselamatan pasien di
internal puskesmas
b. Pelaporan eksternal yaitu pelaporan dari Puskesmas Sorawolio ke Dinas
Kesehatan Kota Baubau
Pelaporan eksternal wajib dilakukan oleh puskesmas.
4. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas melakukan pencatatan kegiatan yang
telah dilakukan dan membuat laporan kegiatan kepada Pimpinan Puskesmas.
B. Tim peningakatan mutu dan manajemen risiko
1. Merekapitulasi laporan insiden di Puskesmas
2. Tim melakukan kajian dan analisis dari Laporan Insiden Puskesmas serta
melakukan sosialisasi hasil analisis dan solusi masalah ke Dinas Kesehatan
Kota Baubau
3. Tim membuat laporan tahunan kegiatan yang telah dilaksanakan ke Dinas
Kesehatan Kota Baubau.
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI
BAB VI
PENUTUP
Puskesmas Sorawolio dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan
program keselamatan pasien puskesmas, dapat menekan terjadinya insiden
keselamatan pasien, sehingga dapat meningkatnya kepercayaan diri pengguna layanan
Puskesmas Sorawolio. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap
pelayanan di puskesmas, maka pelaksanaan kegiatan keselamatan pasien puskesmas
sangatlah penting dalam pengelolaan layanan di puskesmas.
Program Keselamatan Pasien Puskesmas merupakan tidak ada akhirnya, karena
itu diperlukan budaya termasuk motivasi tinggi untuk bersedia melaksanakan proram
keselamatan pasien secara konsisten, berkesinambungan dan berkelanjutan.
Ditetapkan di : Sorawolio
Pada tanggal : 2 April 2018
ISMAIL
PEMERINTAH KOTA BAUBAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SORAWOLIO
Jln. Anoa Km. 8 No. ..... Telp: (0402) 281247 Email :
puskesmas.Sorawolio@gmail.com
6. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi KPC selama ini, dan hasilnya :
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
.........................................................................................
7. Tindakan dilakukan oleh :
Tim : terdiri
dari : .............................................................................................................................
.
Dokter
Perawat
Petugas lainnya ................................................................................................
(sebutkan)
Paraf : Paraf :
A. DATA PASIEN
B. RINCIAN KEJADIAN
Paraf : Paraf :