Anda di halaman 1dari 10

JINOTEP Vol 9 (1) (2022): 80-89

https://doi.org/10.17977/um031v9i12022p080
JINOTEP (Jurnal Inovasi Teknologi Pembelajaran)
Kajian dan Riset Dalam Teknologi Pembelajaran
http://journal2.um.ac.id/index.php/jinotep/index

INOVASI BAHAN PEMBELAJARAN FISIKA MATERI


FLUIDA BERBASIS KONTEKSTUAL MENGGUNAKAN
KAJIAN ALIRAN AIR
Rakhmat Hidayat1, Trapsilo Prihandono*2, Sudarti2
1
Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Jember
2
Prodi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Jember

Article History Abstrak


Received: 26-01-2022 Pembelajaran fisika merupakan fenomena alam yang dapat ditemui dan dapat
Accepted: 13-03-2022 dipelajari di kehidupan sehari-hari. Aliran air Bendungan Sampean Baru dapat
dijadikan contoh penerapan fluida dinamis karena dapat ditemui di lingkungan
Published: 15-03-2022
sekitar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aliran air bendungan sampean
baru sebagai dasar untuk pembuatan LKPD. Penelitian ini menggunakan metode
Keywords kualitatif deskriptif. Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran lebar aliran
sungai, kedalaman sungai, dan pengukuran menggunakan metode apung (floating
The cross-sectional method), dilanjutkan dengan perhitungan matematis untuk mendapatkan luas
area; flow velocity; flow penampang, kecepatan aliran, dan debit aliran. Hasil kajian fluida menunjukkan
discharge; continuity bahwa lebar aliran sungai berbanding terbalik dengan luas penampang aliran dan
equations; Sampean sesuai dengan hukum persamaan kontinuitas. Dari hasil analisis bahan
Baru Dam. pembelajaran fisika materi fluida berbasis kontekstual menggunakan kajian aliran
air dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran fisika pada materi
persamaan kontinuitas.
Abstract
Physics learning is a natural phenomena that can be found and learned in everyday
life. The water flow of Sampean Baru Dam can be used as an example of the
application of dynamic fluids because it can be found in the environment around
the students. This study aims to examine the water flow from the Bendungan
Sampean Baru as a basis for making LKPD. This research uses a descriptive
qualitative method. The measurements taken were the measurement of the width of
the river flow, the depth of the river, and measurements using the floating method,
followed by mathematical calculations to obtain the cross-sectional area, flow
velocity, and flow discharge. The results of the fluid study show that the width of
the river flow is inversely proportional to the cross-sectional area of the flow and
is in accordance with the law of continuity equations. From the results of the
analysis, contextual-based fluid physics learning using water flow, can improve
students' understanding of physics learning on the continuity equation material.

Corresponding author : Trapsilo Prihandono 2022 Universitas Negeri Malang


Address: Jl. Kalimantan Tegalboto No.37, Krajan Timur, Sumbersari, p-ISSN 2406-8780
Kec. Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, 68121, Indonesia e-ISSN 2654-7953
Instansi: Universitas Jember
E-mail: trapsilo.fkip@unej.ac.id

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License 80
Hidayat dkk ± Inovasi Bahan Pembelajaran... 81
PENDAHULUAN konsisten,, kecil dan berbentuk pusaran (Farrell
Pada pembelajaran masa sekarang cukup & Ioannou, 2012).
banyak siswa berpendapat bahwa fisika adalah Aliran terbuka merupakan salah satu aliran
mata pelajaran yang cukup menyeramkan karena dengan bentuk penampang terbuka sebagian,
dipenuhi dengan rumus yang memerlukan daya maka cairan mengalir dengan permukaan
ingat tajam untuk menganalisisnya (Pebriyanti, terbuka terhadap tekanan atmosfir. Berdasarkan
2017). Sehingga diperlukan materi dan teknik asal aliran terbuka dapat diklasifikasikan
pembelajaran yang baik dan benar agar siswa menjadi dua jenis yaitu aliran terbuka alam dan
dapat memahami materi yang diajarkan. Maka aliran terbuka buatan. aliran terbuka alam
perangkat pembelajaran sangat dibutuhkan memiliki ciri bentuk penampang pada aliran
untuk mensukseskan kegiatan belajar mengajar terbuka alam tidak teratur, komponen
(Ayuningtyas, 2015). penyusunnya berbeda-beda dengan tingkat
Pembelajaran yang banyak berlangsung kekerasan yang berbeda. Contoh aliran terbuka
adalah pembelajaran yang bergantung pada guru alam yaitu pada sungai. Sedangkan ciri aliran
atau berpusat pada guru dan kurangnya media terbuka buatan memiliki batas yang jelas dan
pembelajaran yang memadai (Rofiqoh, 2015) ukurannya relatif konstan, komponen penyusun
Pembelajaran fisika materi memiliki minat berupa beton, semen, atau besi. Sistem saluran
belajar yang pada umumnya kurang signifikan irigasi merupakan contoh aliran terbuka buatan
karena tidak adanya minat siswa dalam (Pereira et al., 2021).
berkonsentrasi pada pelajaran fisika sehingga Persamaan kontinuitas menurut Schild
hasil belajar siswa memiliki nilai di bawah (2018) menyatakan pada fluida yang bergerak
normal. (Gumrowi, 2016). Murtiani et al., (2012) jika melintasi sebuah pipa dengan luas
menyatakan bahwa siswa termotivasi belajar penampang berbeda dapat dijelaskan dengan
maka diharapkan aktivitas siswa juga meningkat persamaan kontinuitas. Persamaan kontinuitas
dalam pembelajaran dan dapat berdampak pada menjelaskan fluida yang masuk ke dalam suatu
hasil belajar siswa. Untuk memotivasi siswa penampang akan keluar diujung lain dengan
diperlukan adanya suatu hal yang menarik dalam massa yang sama. Maka debit fluida dari semua
pembelajarannya. titik adalah sama. Kecepatan aliran cairan
Menurut Humairoh (2015) 44% siswa berbanding terbalik dengan luas penampangnya.
menyatakan sulit memahami materi tentang Pada penampang yang luasnya besar maka
fluida, bunyi, cahaya, gaya, dan listrik pada kecepatan alirannya akan kecil, begitu juga
pelajaran fisika. Siswa beranggapan bahwa sebaliknya.
tekanan luas fluida terbalik dengan tekanan Fluida dinamis merupakan konsep fisika
hidrostatis (Saputra, et al. 2019). Zat cair yang mudah ditemui di lingkungan siswa namun
memiliki sifat dapat mengalir, karena partikel- sangat sulit untuk dijadikan bahan belajar dalam
partikel dalam zat cair tidak sulit untuk kelas karena pengajar dan siswa akan lebih
dipindahkan dan secara keseluruhan massanya sering menggunakan materi dari buku-buku
tidak konsisten., dan dapat berupa cairan dan gas kursus lama, seperti menurut Ghozali (2011)
(Monaghan, 2011). Dalam fluida partikel- Sebagian guru masih menggunakan buku lama
partikelnya pada kondisi diam tidak mengalami dan mengikuti alur yang disediakan, dan
pergerakan relatif sehingga tidak memiliki Sebagian guru memilah bagian yang dinilai
tegangan geser. sesuai dengan kompetensi yang ada. Bahan ajar
Menurut Gherabati et al. (2016) pada fluida menggunakan CTL (Contextual Teacher and
terdapat tegangan normal yang memiliki besar Learning) merupakan jawaban untuk lebih
gaya yang dikenal sebagai tekanan. Aliran mengembangkan hasil belajar siswa (Surya,
Fluida. Pada fluida dinamis atau fluida yang 2017). Contoh materi kontekstual fisika dalam
mengalir terdapat aliran fluida yang dibedakan konsep fluida adalah bendungan, dimana siswa
menjadi laminer dan turbulen. Aliran lamiren dapat menemukan bendungan yang dapat
dapat diidentifikasikan dengan aliran yang dikunjungi dan dijadikan bahan belajar. Konsep
berluncur sebelahan satu dengan yang lain dinamis pada bendungan menerapkan proses
dengan sempurna, setiap partikel memiliki belajar menggunakan model CTL (Contextual
lintasan yang tidak bersilangan. Dalam laju Teaching and Learning) merupakan model
tertentu pada beberapa faktor, aliran akan pembelajaran yang menggunakan suatu konteks
berubah menjadi turbulensi, yang dunia nyata yang dikaitkan dengan materi agar
diidentifikasikan dengan adanya lingkaran tidak siswa terdorong menghubungkan materi yang
82 JINOTEP (Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran) Kajian dan Riset dalam Teknologi
Pembelajaran Vol.9, No.1, Maret 2022, Hal. 80-89
diajarkan dan menerapkannya dalam kehidupan dikarenakan LKPD memiliki kepraktisan dalam
sehari-hari (Dewi & Primayana, 2019). memuat sebuah materi dengan pendekatan CTL.
Hal yang menarik minat siswa dalam Penelitian ini memilih bendungan sebagai
pembelajaran dapat dituangkan dalam bentuk objek penelitian karena bendungan memiliki
media belajar yang dapat dipelajari langsung luas yang sudah terdata dan memiliki debit air
oleh siswa meningkatkan kualitas belajar siswa. yang cukup untuk dilakukan penelitian, dan juga
Salah satu metode untuk menarik minat siswa terdapat beberapa bendungan di daerah
dalam belajar adalah menggunakan pendekatan Karesidenan Besuki yaitu Kabupaten Jember,
Contextual Teaching and Learning (CTL). CTL Bondowoso, Banyuwangi, Situbondo.
merupakan terobosan yang dapat membawa Sedangkan tempat yang dijadikannya observasi
siswa berangan membayangkan suatu keadaan penelitian adalah Bendungan Sampean Baru
yang dapat dipelajari langsung dan diamati pada Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso.
langsung oleh siswa, Zakirman (2018) Daerah aliran sungai Pekalen Sampean
mengemukakan bahwa pendekatan CTL memiliki 2 bendungan yang berada pada 2
memberikan pembelajaran yang dikaitkan kabupaten yang berbeda yaitu kabupaten
dengan situasi nyata di lingkungan siswa, maka Bondowoso dengan bendungan sampean baru di
siswa dapat melihat langsung secara kontekstual hulu, dan kabupaten Situbondo dengan
dari apa yang dipelajari sehingga dapat bendungan sampean lama di hilir. Kedua
termotivasi untuk dapat mempelajarinya. bendungan ini memiliki daerah irigasi 19,646 ha
Tidak hanya meningkatkan minat untuk yang terbentang dari Bondowoso hingga
belajar siswa, CTL dapat meningkatkan kualitas Situbondo sehingga sangat dibutuhkan untuk
belajar pada siswa. Jika minat belajar siswa keberlangsungan siklus pertanian. Bendungan
meningkat maka siswa makin memahami materi sampean baru memiliki daerah irigasi yang
yang dipelajari. Tindakan dalam pembelajaran cukup besar yaitu sekitar 9,742 Ha, walaupun
menggunakan CTL dapat meningkatkan daerah irigasi luas tersebut ketersediaan air
pemahaman dan hasil belajar siswa dalam materi bendungan cukup baik pada musim kemarau
tertentu (Panjaitan, 2018). Begitu pula untuk maupun musim penghujan (Imron, 2013).
kualitas belajar siswa akan terdapat peningkatan Dengan ketersediaan air yang cukup pada
pemahaman siswa menggunakan pengoptimalan bendungan, maka kebutuhan air pada lahan
bahan ajar berbasis CTL (Hyun et al., 2020). pertanian akan terpenuhi dan pihak bendungan
Penggunaan bahan ajar juga dapat menjadi juga menjadikan destinasi sehingga banyak
pengaruh dalam sebuah peningkatan minat dan wisatawan yang datang. Selain digunakan untuk
hasil belajar siswa. LKPD merupakan sebuah destinasi, pada bendungan sampean baru juga
alternatif sumber belajar yang dapat terdapat PLTA yang masih bekerja untuk
dikembangkan menggunakan pendekatan mengaliri listrik pada komplek perumahan
berbasis CTL. Fitriyati et al., (2013) menyatakan pekerja bendungan. Menurut Benfetta & Ouadja
bahwa LKPD yang menggunakan pendekatan (2017) kegunaan utama sebuah bendungan
berbasis CTL dapat meningkatkan motivasi adalah mengatur geometri air agar dapat
siswa untuk belajar. LKPD dipilih karena dimanfaatkan secara aman, efisien, dan optimal
mampu meningkatkan minat belajar siswa dengan cara mengendalikan angkutan air dan
karena terdapat percobaan sederhana yang dapat mengendalikan aliran.
dicoba siswa untuk menambah pemahaman Selain itu bendungan Sampean Baru juga
siswa dalam mempelajari suatu materi, hal difungsikan sebagaimana mestinya. (McJannet
serupa juga diungkapkan Yulistia, (2015) yang et al., 2013) menyatakan bendungan berfungsi
menyatakan bahwa buku lebih baik dalam untuk tangkapan air hujan lalu sebagian besar
mengembangkan hasil belajar siswa lebih lanjut akan dialirkan ke sungai-sungai dan sebagian
dibanding belajar menggunakan non LKPD. lagi akan ditampung. Sehingga pada saat musim
Siswa dapat memahami materi jika kemarau air tampungan dapat dimanfaatkan
menggunakan LKPD berbasis CTL, hal ini juga untuk dialirkan ke lahan pertanian; Penyediaan
diungkapkan oleh (Setyorini, 2014) yaitu hasil air baku; PLTA; pengendali banjir bendungan
kognitif dan psikomotorik siswa yang hilir agar tidak mengalami peluapan.
menggunakan bahan ajar LKPD fisika berbasis Aliran air bendungan sampean baru
CTL lebih baik dibanding dengan menggunakan merupakan aliran yang membentang di dua
bahan ajar LKPD fisika non CTL. Hal ini kabupaten, memiliki ujung awal di kecamatan
Hidayat dkk ± Inovasi Bahan Pembelajaran... 83
Maesan dan berakhir di kecamatan Panarukan. akan lebih mudah dipahami jika dikemas dengan
Bendungan Sampean Baru berfungsi untuk baik dan menarik.
irigasi, pembangkit listrik dan untuk memenuhi Dengan dijadikan bahan ajar, aliran air
kebutuhan masyarakat. Bendungan sampean Bendungan Sampean baru diharapkan dapat
baru merupakan salah satu contoh penerapan menambah ketertarikan siswa terhadap bahan
konsep fisika fluida pada lingkungan sekitar ajar. Bahan ajar yang ada saat ini tidak menarik
siswa dan dapat dijadikan bahan media minat siswa dalam membaca dan berkonsentrasi.
pembelajaran kontekstual. Bendungan menurut (Khairoh et al. 2014). Siswa juga dapat
(Teel, 2019) memiliki kegunaan sebagai tempat mempelajarinya secara berulang karena bahan
meninggikan permukaan air dan untuk ajar merupakan sumber belajar yang efektif
menyimpan persediaan air agar dapat dialirkan untuk menambah kemandirian siswa (Prastowo,
saat diperlukan. 2013).
Bahan ajar pada mata pelajaran fisika Berdasarkan uraian diatas perlu diadakan
memiliki peran penting dalam pembelajaran, penelitian yang bertujuan untuk mengkaji aliran
siswa dapat menggunakan bahan ajar berupa air bendungan sampean baru dan merancang
LKPD tersebut secara mandiri dan memahami bahan ajar berupa LKPD materi fluida
materi secara mandiri. Selvia et al. (2017) berdasarkan kajian aliran air bendungan
mengungkapkan bahwa kepraktisan bahan ajar sampean baru agar dapat menambah dan
LKPD dalam mata pelajaran fisika materi fluida menunjang pemahaman siswa dalam
untuk alternatif bahan ajar berkategori tinggi, mempelajari materi persamaan kontinuitas.
keefektivitasan bahan ajar LKPD fisika materi
fluida juga memiliki kategori tinggi dalam METODE
menunjang pembelajaran dan pemahaman Jenis penelitian yang digunakan ialah
mandiri siswa. penelitian survei yang bersifat deskriptif.
Bahan ajar pada materi fluida masih Dimana penelitian survei ini dapat dilakukan
cenderung menggunakan bahan ajar yang baku, karena menggali lebih jauh konsep fisika pada
tanpa ada perumpamaan menggunakan ilustrasi lingkungan sekitar dan dapat dikaji secara
yang berada disekitar sekolah. Adanya ilmiah. penelitian ini dilakukan untuk mengkaji
pengilustrasian pada objek sekitar sekolah agar besaran fisis pada dinamika fluida pada aliran
dapat menganalisis permasalahan atau materi bendungan Sampean baru sebagai bahan
yang disampaikan oleh guru dengan mudah. pembelajaran dalam merancang sumber belajar
Tanpa bahan ajar yang diarahkan pada peserta didik. Pengambilan data atau sampel
lingkungan dan kebiasaan siswa dalam dalam penelitian ini adalah aliran sungai dari
kehidupan sehari-harinya maka materi fluida bendungan sampean baru yang terdapat
akan membosankan untuk dibahas, karena jembatan melintangi sungai, tujuannya agar
perumpamaan yang digunakan memiliki sifat mempermudah dalam pengambilan data seperti
umum yang sudah sering dipahami. Dengan lebar dan kedalaman sungai.
adanya bendungan sampean baru yang ada di Teknik pengumpulan data dalam penelitian
Bondowoso, maka bendungan sampean baru ini menggunakan data primer yang dihasilkan
tersebut dapat dijadikan ciri khas kabupaten dari penelitian secara langsung dilapangan dan
bondowoso dan dijadikan sebagai bahan ajar dan data sekunder dapat diperoleh dengan cara
media pembelajaran untuk menanamkan objek perhitungan matematis.
sekitar kepada peserta didik agar materi yang Adapun langkah pengukuran yang
disampaikan mudah dipahami dan bisa digunakan dalam penelitian ini adalah:
dimengerti. a. Mencari luas penampang (A) pada sungai:
Dengan adanya pembelajaran 1) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan
menggunakan perumpamaan lingkungan sekitar digunakan dalam penelitian.
dapat menambah pemahaman siswa terhadap 2) Mengukurlah lebar (l) sungai yang sudah
materi yang sedang diajarkan. Bahan ajar ini ditentukan menggunakan meteran rol,
dikembangkan berbasis etnosains yang dengan cara mengukur panjang jembatan
berhubungan langsung dengan lingkungan yang melintasi aliran sungai (Gambar 1).
sekitar. Pengajar adalah pemeran yang sangat 3) Menempelkan meteran rol pada tongkat
penting dalam menyikapi generasi muda yang untuk mengukur kedalaman aliran sungai (h)
tanggap dengan lingkungan sekitarnya. Bahan (Gambar 2).
ajar yang dihubungkan dengan potensi lokal
84 JINOTEP (Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran) Kajian dan Riset dalam Teknologi
Pembelajaran Vol.9, No.1, Maret 2022, Hal. 80-89
4) Mengukur kedalaman sungai (h)
menggunakan meteran yang telah ditempel
pada tongkat dengan pengulangan 3 kali
(Gambar 3).
5) Mencatat hasil pengukuran lebar sungai (l)
dan kedalaman sungai (h) pada lembar
analisis data.
b). Mencari kecepatan aliran (v) sungai
bendungan Sampean Baru
1. Ukurlah panjang lintasan (p) sepanjang 5
meter menggunakan meteran rol kemudian
berilah tanda menggunakan batu di tepi
sungai (Gambar 4).
2. Letakkan bola pada potongan botol di ujung
tongkat (Gambar 5).
3. Letakkan bola pada aliran sungai Gambar 3. Mengukur kedalaman sungai
menggunakan tongkat, lalu hitung waktu
tempuh bola (t) menggunakan stopwatch
dari titik awal hingga titik akhir (Gambar 6).
4. Lakukan langkah b dan c sebanyak 3 kali.

Gambar 4. Mengukur panjang lintasan

Gambar 1. Mengukur jembatan untuk


mengukur lebar sungai

Gambar 5. Meletakkan bola pada potongan


botol di ujung tongkat
Gambar 2. Menempelkan meteran rol pada
tongkat untuk mengukur kedalaman
Hidayat dkk ± Inovasi Bahan Pembelajaran... 85
memberikan gambaran atau contoh kontekstual
yang ada dilingkungan sekitar Bendungan
Sampean baru. Data tersebut juga digunakan
untuk menjawab permasalahan dalam penelitian,
data tersebut dapat dijadikan bahan sumber
pembelajaran fisika di SMA pada materi fluida.
Teknik pengumpulan data yang telah
dipaparkan dapat dijadikan contoh pelaksanaan
percobaan sederhana dengan membuat
kelompok kecil dalam kelas untuk menjelaskan
persamaan kontinuitas secara kontekstual.

HASIL
Aliran air bendungan sampean baru sebagai
bahan pembelajaran fisika materi fluida dikaji
untuk mengetahui perbedaan karakteristik antar
Gambar 6. Meletakkan bola pada aliran sungai yang berada di Bendungan Sampean Baru
menggunakan tongkat untuk dijadikan bahan untuk pembuatan bahan
ajar berupa LKPD.
b. Hitung kecepatan aliran (v) dengan Tabel 1 menyajikan data hasil pengukuran
membagi panjang lintasan (p) dengan waktu pada aliran sungai. Sementara itu Grafik
tempuh bola (t) hubungan antara kecepatan aliran terhadap luas
ã
v= (1) penampang aliran sungai bendungan Sampean
ç
c. Hitung luas penampang (A) dengan baru seperti pada Gambar 7. Berdasarkan data
mengalikan lebar aliran (l) dengan luas penampang dan kecepatan aliran sungai
ketinggian air (h) bendungan sampean baru di desa Bunutan, desa
A=lxh (2) Pandak, dan desa Besuk dapat dibandingkan
d. Hitung besar debit aliran (Q) menggunakan debit yang dihasilkan dari perbedaan luas
persamaan hasil kali luas penampang (A) penampang dan kecepatan aliran tersebut.
dengan kecepatan aliran (v) Gambar 8 menyajikan grafik perbandingan debit
Q=Axv (3) antar aliran sungai.
e. Catat semua data pada tabel yang sudah Selain melakukan pengukuran lebar sungai,
disiapkan peneliti juga mengembangkan LKPD untuk
f. Ulangi langkah 1 sampai 11 pada lokasi membantu proses pembelajaran. Desain
aliran sungai lainnya tampilan LKPD yang telah disusun peneliti
Pengolahan data hasil percobaan dapat sebagai terlihat pada Gambar 9 dan Gambar 10.
dijadikan langkah awal dalam penelitian untuk

Tabel 1. Data Pengukuran kecepatan aliran dan debit aliran sungai Sampean Baru
Tempat Panjang Lebar Kedalaman Waktu Luas Penampang Kec Debit
Pengu (m) (m) (m) (s) (m2) (m/s) (m3/s)
kuran
1,2 8,6
A 5 9,8 1,09 8,2
10,78 0,58 6,27
1,1 9,1
Rata-rata 1,1 8,6
0,98 9,4
B 5 15 0,8 9,12
15,54 0,407 6,3
0,75 9,05
Rata-rata 1,03 12,27
0,8 9,98
C 5 13,8 0,9 9,6
12,08 0,52 6,28
0,93 9,3
Rata-rata 0,876 9,62
86 JINOTEP (Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran) Kajian dan Riset dalam Teknologi
Pembelajaran Vol.9, No.1, Maret 2022, Hal. 80-89
18
16
14
12
A (m2)

10
8
6
4
2
0
0,581 0,407 0,52
v (m/s)
Gambar 7. Grafik hubungan luas
penampang terhadap kecepatan aliran

6,30
6,30
6,29
6,29
6,28
Q (m3/s)

6,28
6,27
6,27 Gambar 10. Percobaan Sederhana
6,26
6,26 PEMBAHASAN
6,25 Berdasarkan pada tabel 2 dapat diketahui
Bunutan Pandak Besuk bahwa pengambilan data dilakukan untuk
Aliran Sungai mengetahui perbedaan debit aliran sungai dan
Gambar 8. Grafik Perbandingan Debit kecepatan aliran sungai dalam sehari masa
Aliran Antar Sungai percobaan. Pada pengambilan data dilakukan
pengukuran panjang lintasan, hal ini dilakukan
agar dapat mempermudah dalam pengambilan
data selanjutnya, dapat diketahui data lebar
sungai dengan pengukuran antar tepi air sungai
atau diukur dari sisi sungai yang terdapat air
hingga ujung sisi lainnya (Allen & Pavelsky,
2015), hal ini dilakukan karena untuk mengukur
luas penampang. Luas penampang adalah luas
aliran sungai yang melewati 1 garis lurus
melintang aliran sungai.
Dalam pengukuran kedalaman sungai
dilakukan ralat berulang menurut Boas (2006)
ralat dilakukan dengan menggunakan metode
yang sama dilakukan sebanyak N kali untuk
mengurangi kesalahan dalam pengukuran.
Pengukuran kedalaman sungai dilakukan secara
horizontal pada permukaan sungai yaitu sisi tepi
sungai, sisi tengah sungai, dan sisi tepi lainnya
(Adi, 2019), hal ini dikarenakan dasar sungai
memiliki permukaan yang tidak rata akibat
kedalaman air yang rendah (Fasdarsyah, 2017).
Pengambilan data waktu tempuh bola juga
Gambar 9. Sampul LKPD dilakukan ralat, sehingga mendapatkan nilai
Hidayat dkk ± Inovasi Bahan Pembelajaran... 87
rata-rata, penempatan bola pada permukaan aliran sebesar 6,30 m3/s. Pengukuran ketiga
sungai harus tepat pada tengah aliran sungai, jika yaitu pengukuran aliran air sungai penampang C,
pada titik akhir bola tidak tepat ditengah aliran pada penampang C memiliki lebar aliran air
sungai maka dilakukan pengambilan data ulang. sebesar 13,8 meter dan pengukuran kedalaman
Penelitian ini menggunakan floating berulang tiga kali mendapatkan nilai rata-rata
method, floating method adalah pengukuran sebesar 0,876 meter dengan pengukuran waktu
kecepatan aliran menggunakan pelampung pada tempuh bola rata-rata secara berulang sebesar
aliran sungai (Putra, 2016). Ralat berulang 9,62 detik dan luas penampang didapatkan
sangat diperlukan saat mengukur kecepatan atau secara matematis sebesar 12,08 m2 dan
laju aliran menggunakan floating method karena kecepatan aliran secara matematis didapatkan
laju bola dapat dipengaruhi oleh kecepatan angin 0,52 m/s sehingga debit aliran air sungai pada
dan arah angin yang mengakibatkan perubahan penampang C sebesar 6,28 m3/s.
ZDNWX WHPSXK EROD 0D¶UXI 2013) mengatakan
bahwa semakin tinggi kecepatan angin maka SIMPULAN
gaya hambat yang diberikan semakin bertambah, Berdasarkan penelitian yang telah
Begitu pula perubahan arah angin yang menerpa dilakukan dan pembahasan yang telah
bola atau pelampung akan menaikkan nilai dijabarkan hingga data kecepatan aliran dan luas
hambat secara signifikan (Khoiruddin, 2021). penampang yang telah dilakukan pengukuran
Data luas penampang perlu menggunakan maka disimpulkan bahwa hubungan antara luas
persamaan untuk mendapatkan nilai tersebut, penampang berbanding terbalik dengan
persamaan matematis untuk mencari luas 5
kecepatan aliran sungai :#1 é; artinya besar
penampang adalah perkalian antara data lebar
nilai luas penampang meningkat, maka nilai
sungai dan kedalaman air (Norhadi et al., 2015).
kecepatan aliran yang mengalir akan semakin
Data kecepatan aliran juga menggunakan
kecil dan berlaku sebaliknya, pernyataan ini
persamaan untuk mendapatkan nilainya, data
sama dengan teori persamaan kontinuitas,
kecepatan aliran menggunakan hasil bagi dari
sehingga debit aliran dapat dituliskan dengan
panjang lintasan dengan waktu tempuh bola
perkalian antara luas penampang dengan
yang telah dilakukan pengambilan data
kecepatan aliran :3 L #ä R;. Debit aliran pada
sebelumnya (Sinaulan et al., 2015). Untuk
penelitian ini memiliki nilai yang sama, hal ini
mendapatkan kolom debit juga perlu
sesuai dengan persamaan yang telah ada, dimana
menggunakan persamaan matematis, persamaan
besar debit aliran di setiap titik memiliki nilai
untuk mencari debit adalah hasil kali dari
yang sama :35 L 36 Lä ä ä 3Ó ;.
kecepatan aliran dengan luas penampang
Hasil analisis kajian aliran sungai
(Setiawan & Purwanto, 2018).
bendungan sampean baru dapat dijadikan bahan
Pada data yang terurai diatas dapat
ajar alternatif fisika yang berbasis Contextual
diketahui penelitian pertama di penampang A
Teaching and Learning (CTL) untuk menambah
memiliki lebar aliran sungai 9,8 meter dan
pemahaman siswa pada mata pelajaran fisika
kedalaman air rata-rata sedalam 1,1 meter
materi Persamaan Kontinuitas.
dengan waktu tempuh bola 8,6 detik seperti
Pada penelitian ini memiliki kekurangan
penjelasan sebelumnya kedua data tersebut
yaitu tidak melakukan uji kepada siswa secara
dilakukan ralat berulang tiga kali, sedangkan
langsung sehingga tidak dapat mengetahui hasil
luas penampang pada aliran sungai tersebut
belajar siswa sebelum dan sesudah
setelah dilakukan perhitungan secara matematis
menggunakan bahan ajar. Saran kepada peneliti
sebesar 10,78 m2. Besarnya kecepatan aliran
selanjutnya untuk dapat mengembangkan
setelah dilakukan dan perhitungan secara
penelitian dan dapat menutupi kekurangan yang
matematis didapatkan 0,581 m/s sehingga nilai
ada pada penelitian ini
debit aliran pada sungai didapatkan 6,27 m3/s.
Penelitian kedua pada penampang B yang
DAFTAR RUJUKAN
didapatkan lebar sungai sebesar 15 meter dan Adi, S. (2019). Analisis Dan Karakterisasi Badan Air
kedalaman sungai rata-rata sebesar 1,03 meter Sungai, Dalam Rangka Menunjang
dan nilai waktu tempuh bola rata-rata sebesar Pemasangan Sistim Pemantauan Sungai
12,27 detik. Nilai luas penampang dan kecepatan Secara Telemetri. Jurnal Hidrosfir
aliran setelah melakukan perhitungan secara Indonesia, 3(3), 123-128.
matematis didapatkan 15,45 m2 dan 0,407 m/s Allen, G. H., & Pavelsky, T. M. (2015). Patterns Of
secara berturut sehingga mendapatkan nilai debit River Width And Surface Area Revealed By
88 JINOTEP (Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran) Kajian dan Riset dalam Teknologi
Pembelajaran Vol.9, No.1, Maret 2022, Hal. 80-89
7KH 6DWHOOLWH('HULYHG 1RUWK $PHULFDQ 5LYHU Gelombang Siswa Kelas Xii Man 1 Bandar
Width Data Set. Geophysical Research Lampung. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika
Letters, 42(2), 395-402. Al-Biruni, 5(2), 183-191.
https://doi.org/10.1002/2014gl062764 https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.v5i2.118
Ayuningtyas, P., Soegimin, W. W., & Supardi, Z. I. Humairoh, F. (2015). Pengembangan E-Book
(2015). Pengembangan Perangkat Interaktif Berbasis Salingtemas (Sains,
Pembelajaran Fisika Dengan Model Inkuiri Lingkungan, Teknologi, Masyarakat) Pada
Terbimbing Untuk Melatihkan Keterampilan Materi Fluida Dinamis Untuk Meningkatkan
Proses Sains Siswa Sma Pada Materi Fluida Pemahaman Konsep Siswa Dan
Statis. Jpps (Jurnal Penelitian Pendidikan Penerapannya. Inovasi Pendidikan
Sains), 4(2), 636-647. Fisika, 4(2), 69-75.
https://doi.org/10.26740/jpps.v4n2.p636-647 https://doi.org/10.26740/ipf.v4n2.p%25p
Benfetta, H., & Ouadja, A. (2017). The Surface Water Hyun, C. C., Wijayanti, L. M., Asbari, M., Purwanto,
Storage Problem In Arid Regions: A Case A., Santoso, P. B., Wardani, I. G. K., ... &
Study Of The Gargar Dam, Algeria. Journal Pramono, R. (2020). Implementation Of
Of Fundamental And Applied Sciences, 9(3), Contextual Teaching And Learning (Ctl) To
1598-1617. Improve The Concept And Practice Of Love
https://doi.org/10.4314/jfas.v9i3.22 For Faith-Learning Integration. International
Boas, M. L. (2006). Mathematical Methods In The Journal Of Control And Automation, 13(1),
Physical Sciences. John Wiley & Sons. 365-383.
Dewi, P. Y. A., & Primayana, K. H. (2019). Effect Of Khairoh, L., Rusilowati, A., & Nurhayati, S. (2014).
Learning Module With Setting Contextual Pengembangan Buku Cerita Ipa Terpadu
Teaching And Learning To Increase The Bermuatan Pendidikan Karakter Peduli
Understanding Of Concepts. International Lingkungan Pada Tema Pencemaran
Journal Of Education And Learning, 1(1), 19- Lingkungan. Unnes Science Education
26. https://doi.org/10.31763/ijele.v1i1.26 Journal, 3(2), 519-527.
Farrell, B. F., & Ioannou, P. J. (2012). Dynamics Of https://doi.org/10.15294/USEJ.V3I2.3349
Streamwise Rolls And Streaks In Turbulent Khoiruddin, A. I. (2021). Pengaruh Kecepatan Dan
Wall-Bounded Shear Flow. Journal Of Fluid Arah Angin Terhadap Hambatan Udara
Mechanics, 708, 149-196. Lokomotif Kereta Api Komersial.
https://doi.org/10.1017/jfm.2012.300 Ma'ruf, M. (2013). Pengaruh Variasi Kecepatan
Fasdarsyah, F. (2017). Analisis Karakteristik Aliran Udara Terhadap Besarnya Koefisien
Sedimen Dasar Sungai Terhadap Parameter Gaya Hambat Serta Gaya Angkat Yang
Kedalaman. Teras Jurnal, 6(2), 91-100. Dihasilkan Pada Benda Uji Berbentuk
http://dx.doi.org/10.29103/tj.v6i2.108 Setengah Bola Dan Bentuk Aerofoil Pada Alat
Fitriyati, F., Kurniawan, E. S., & Ngazizah, N. Uji Terowongan Angin. Transmisi, 9(1), 865-
(2013). Pengembangan Lks Fisika Sma Kelas 872. https://doi.org/10.26905/jtmt.v9i1.4588
X Semester Ii Dengan Website Online Mcjannet, D. L., Cook, F. J., & Burn, S. (2013).
Berbasis Contextual Teaching Comparison Of Techniques For Estimating
Learning. Radiasi: Jurnal Berkala Pendidikan Evaporation From An Irrigation Water
Fisika, 3(1), 7-11. Storage. Water Resources Research, 49(3),
Gherabati, S. A., Browning, J., Male, F., Ikonnikova, 1415-1428.
S. A., & Mcdaid, G. (2016). The Impact Of https://doi.org/10.1002/wrcr.20125
Pressure And Fluid Property Variation On Monaghan, J. J. (2012). Smoothed Particle
Well Performance Of Liquid-Rich Eagle Ford Hydrodynamics And Its Diverse
Shale. Journal Of Natural Gas Science And Applications. Annual Review Of Fluid
Engineering, 33, 1056-1068. Mechanics, 44, 323-346.
https://doi.org/10.1016/j.jngse.2016.06.019 https://doi.org/10.1146/annurev-fluid-
Ghozali, I. (2011). Pengembangan Buku Teks Bahasa 120710-101220
Inggris Integratif: Penelitian Pengembangan Murtiani, M., Fauzan, A., & Ratnawulan, R. (2012).
Pendidikan Di Sekolah Menengah Kejuruan Penerapan Pendekatan Contextual Teaching
Jurusan Usaha Jasa Pariwisata Di And Learning (Ctl) Berbasis Lesson Study
Yogyakarta. Yogyakarta: Linguistik Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Peminatan Utama Pengajaran Bahasa Fisika Di Smp Negeri Kota Padang. Jurnal
Program Pascasarjana Universitas Sebelas Penelitian Pembelajaran Fisika, 1(1), 1-21.
Maret. https://doi.org/10.24036/jppf.v1i1.597
Gumrowi, A. (2016). Strategi Pembelajaran Melalui Norhadi, A., Marzuki, A., Wicaksono, L., & Yacob,
Pendekatan Kontekstual Dengan Cooperative R. A. (2015). Studi Debit Aliran Pada Sungai
Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Hidayat dkk ± Inovasi Bahan Pembelajaran... 89
Antasan Kelurahan Sungai Andai Selvia, M., Arifuddin, M., & Mahardika, A. I. (2017).
Banjarmasin Utara. Poros Teknik, 7(1), 7-14. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Sma Topik
Panjaitan, D. J. (2018). Peningkatan Pemahaman Dan Fluida Berorientasi Masalah Lahan Basah
Aplikasi Konsep Melalui Pendekatan Melalui Pendekatan Contextual Teaching And
Contextual Teaching And Learning. Jurnal Learning (CTL). Berkala Ilmiah Pendidikan
Matheducation Nusantara, 1(1), 52-59. Fisika, 5(2), 213-222.
ttps://doi.org/10.32696/jmn.v1i1.8 Setiawan, I., & Purwanto, Y. (2018). Perbandingan
Pebriyanti, D. (2016). Keefektifan Penggunaan Pengukuran Debit Sungai Dengan Metode
Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Pelampung Dan Current Mater. Pros. Has.
Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Penelit. Dan Kegiat, 67-74.
Siswa Kelas Vii Smp Negeri 17 Purworejo Setyorini, W., & Dwijananti, P. (2014).
Tahun Pelajaran 2015/2016 (Doctoral Pengembangan LLK Fisika Terintegrasi
Dissertation, Pendidikan Matematika-Fkip). Karakter Berbasis Pendekatan Ctl Untuk
Pereira, T. C., Boutsioukis, C., Dijkstra, R. J. B., Meningkatkan Hasil Belajar. Upej Unnes
Petridis, X., Versluis, M., De Andrade, F. B., Physics Education Journal, 3(3), 63-71.
... & So, M. V. R. (2021). Biofilm Removal https://doi.org/10.15294/upej.v3i3.4322
From A Simulated Isthmus And Lateral Canal Sinaulan, O. M., Rindengan, Y. D., & Sugiarso, B. A.
During Syringe Irrigation At Various Flow (2015). Perancangan Alat Ukur Kecepatan
Rates: A Combined Experimental And Kendaraan Menggunakan Atmega 16. Jurnal
Computational Fluid Dynamics Teknik Elektro Dan Komputer, 4(3), 60-
Approach. International Endodontic 70. https://doi.org/10.35793/jtek.4.3.2015.82
Journal, 54(3), 427-438. 57
https://doi.org/10.1111/iej.13420 Surya, E., & Putri, F. A. (2017). Improving
Prastowo, A. (2013). Panduan Kreatif Membuat Mathematical Problem-Solving Ability And
Bahan Ajar. Inovatif. Yogyakarta: Diva Press. Self-Confidence Of High School Students
Putra, W. A. (2016). Studi Experimen Distribusi Through Contextual Learning Model. Journal
Kecepatan Pada Saluran Lurus Di Sungai On Mathematics Education, 8(1), 85-94.
Batang Lubuh. Jurnal Mahasiswa Teknik Teel, W. S. (2019). Catching Rain: Sand Dams And
UPP, 2(1), 1-10. Other Strategies For Developing Locally
Rofiqoh, F., Mahardika, I. K., & Yushardi, Y. (2015). Resilient Water Supplies In Semiarid Areas Of
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Kenya. In Agriculture And Ecosystem
Tipe Numbered Heads Together (NHT) Resilience In Sub Saharan Africa (Pp. 327-
Disertai Media Monopoli Games Terintegrasi 342). Springer, Cham.
Pendekatan Problem Solving Pada https://doi.org/10.1007/978-3-030-12974-
Pembelajaran Fisika Di SMA. Jurnal 3_15
Pembelajaran Fisika, 4(3), 198-203. Yulistia, E. F. (2015). Studi Perbandingan
Saputra, O., Setiawan, A., Rusdiana, D., & Muslim, Penggunaan Lembar Kerja Siswa (Lks)
M. (2019, December). Miskonsepsi Siswa Dengan Non Lks Terhadap Prestasi Belajar
Sma Pada Topik Fluida. In Seminar Nasional Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 2
Lontar Physics Forum (Pp. 65-72). Sumberrejo Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal
Schild, A. (2018). Time In Quantum Mechanics: A Pendidikan Edutama, 1.13
Fresh Look At The Continuity Zakirman, Z., & Hidayati, H. (2017). Praktikalitas
Equation. Physical Review A, 98(5), 052113. Media Video Dan Animasi Dalam
https://doi.org/10.1103/physreva.98.052113/f Pembelajaran Fisika Di SMP. Jurnal Ilmiah
igures/3/medium Pendidikan Fisika Al-Biruni, 6(1), 85-93.

Anda mungkin juga menyukai