Anda di halaman 1dari 8

KELAYAKAN FLIPBOOK KEANEKARAGAMAN ZOOPLANKTON DI SUNGAI

AMBAWANG DALAM SUBMATERI PENCEMARAN AIR KELAS X SMA

Nur Fazry, Basuki Hardigaluh, Wolly Chandramila


Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Untan Pontianak
Email: nurfazry864@gmail.com

Abstract
The purpose of this study was to determine the feasibility of flipbook on the Sub-material
of Water Pollution based on the zooplankton quality in Ambawang River, West Kalimantan.
This research was quantitative with descriptive method. In this study, the validity of the
flipbook media was done by validity test. Data validation results of the media will be
analyzed using the analysis method of Content Validity Ratio (CVR). Based on the CVR
value, the CVI (Content Validity Index) value was calculated for the overall assessment of
the instrument items that have good content validity. CVI calculation result showed the
overall criteria obtained have he CVI value of 0.95, which showed that the flipbook media
on Sub-material of Water Pollution in the first grade of SMA was not feasible to be used as
a learning medium. The use of flipbooks in the learning of Sub-material of Water Pollution
must be revised especially on the invalid item, namely adjusting the color variations to
improve the attractiveness aspect.

Keywords: Ambawang River, Flipbook media, Zooplankton, Water Pollution Sub-


material

PENDAHULUAN memiliki kemampuan dan potensi yang perlu


Dua unsur penting dan saling berkaitan dieksplorasi secara optimal (Susilana & Riyana,
dalam proses belajar mengajar adalah metode 2009).
mengajar dan media pembelajaran. Pemilihan Perancangan media pembelajaran dapat
suatu metode mengajar tertentu akan dilakukan dengan melihat masalah atau kondisi
mempengaruhi jenis media pembelajaran yang terjadi di lingkungan sekitar. Selain
yang digunakan. Beberapa aspek lain yang memberikan bukti nyata dari permasalahan
harus diperhatikan dalam pemilihan media yang sedang dibahas, hal ini juga dapat
adalah tujuan pembelajaran, jenis tugas dan meningkatkan kepedulian siswa terhadap
respon yang diharapkan oleh siswa untuk dikuasai, lingkungan sekitar. Di lain pihak, perancangan
dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik media juga harus disesuaikan dengan ketersediaan
siswa (Arsyad, 2017). fasilitas di sekolah. Meskipun demikian, guru
Paradigma pendidikan di Indonesia saat dapat memilih media yang praktis dengan
ini menuntut adanya perubahan peran guru. harga terjangkau tetapi tetap menarik minat
Pada konsep tradisional, guru lebih berperan siswa. Media pembelajaran harus dipilih sesuai
sebagai transformator yang berarti guru hanya dengan tujuan, materi dan metode pembelajaran
berperan sebagai penyampai pesan dengan serta karakteristik individual peserta didik
menggunakan komunikasi langsung (direct sehingga nantinya diharapkan akan tercipta
communication). Dengan pola ini, siswa menjadi interaksi antara media dan peserta didik.
kurang aktif dan hanya menerima materi saja, Dari hasil wawancara guru di SMA
seperti halnya analogi gelas yang siap diisi air. KATOLIK TALINO Sungai Ambawang,
Kondisi ini tidak sesuai dengan konsep penggunaan media pada proses belajar
pembelajaran yang bersifat instruksional di mana mengajar hanya berupa media Power Point
siswa dipandang sebagai individu yang aktif serta sehingga ketika aliran listrik padam media

1
tersebut tidak bisa digunakan. Dengan Pembelajaran tentang pencemaran
demikian peneliti ingin membuat sebuah media lingkungan dengan menggunakan bioindikator
alternatif yang mudah dibuat dan praktis. diharapkan dapat memberikan kejelasan bagi
Media tersebut adalah media flipbook. siswa dalam menilai suatu kondisi di lingkungan
Media flipbook merupakan media visual sekitarnya. Dengan demikian, tujuan
yang berbentuk lembaran-lembaran kertas pembelajaran dalam Materi Pencemaran
yang disusun seperti buku dengan ukuran Lingkungan dapat tercapai dengan baik karena
panjang ± 21 cm dan lebar ± 28 cm yang diikat siswa tidak hanya mengenali karakteristik dari
pada bagian ujung (Susilana & Riyana, 2009). suatu kondisi lingkungan yang tercemar tetapi juga
Ukuran kecil inilah yang menyebabkan media mampu mengetahui masalah utama yang
flipbook menjadi praktis dan mudah untuk menyebabkan pencemaran lingkungan tersebut.
dibawa kemana-mana. Selain itu, pesan Pembelajaran tentang Materi Pencemaran
pembelajaran yang disajikan pun ringkas dan Lingkungan meliputi kompetensi dasar 3.11
praktis, sehingga siswa dapat memahami menganalisis data perubahan lingkungan dan
konsep materi langsung dari bacaan yang penyebab, serta dampak dari perubahan-perubahan
dipelajari walaupun hanya dibaca sendiri tanpa tersebut bagi kehidupan.
menunggu penjelasan dari guru. Dari paparan tersebut, perlu dilakukan
Penggunaan media flipbook sudah dinyatakan penelitian tentang analisis kualitas perairan
valid dalam Materi Pencemaran Lingkungan di tercemar berdasarkan bioindikator yang
kelas X SMA dengan bioindikator seperti selanjutnya dijadikan informasi utama dalam
tumbuhan Pteridophyta di lahan kritis bekas PETI media pembelajaran. Topik utama yang
(Wahyuna, Syamswisna & Nurdini, 2014) atau diangkat dalam penelitian ini adalah untuk
penggunaan senyawa alternatif yang ramah mengetahui kelayakan media flipbook yang
lingkungan untuk menangani pencemaran dibuat dari hasil analisis kualitas air berdasarkan
lingkungan seperti penggunaan ektrak kencur keanekaragaman zooplankton di Sungai
dalam pengendalian pertumbuhan jamur Ambawang Kalimantan Barat pada Submateri
Fusarium oxysporum (Monika, Yeni & Ariyati, Pencemaran Air di kelas X SMA.
2014). Sementara, penggunaan media flipbook
dalam materi pencemaran air belum dilakukan. METODE PENELITIAN
Topik bahasan pencemaran air dipelajari di Adapun bentuk penelitian yang digunakan
kelas X SMA dan tergabung dalam materi dalam penelitian ini adalah penelitian
pencemaran lingkungan. Permasalahan air di kuantitatif dengan metode deskriptif.
Kalimantan Barat di antaranya limbah yang Penelitian deskripsi dalam hal ini berupa
masuk ke perairan Sungai Ambawang. pembuatan flipbook submateri pencemaran air
Permasalahan utama air di Sungai kelas X SMA. Pembuatan media flipbook
Ambawang adalah limbah yang masuk ke dilakukan berdasarkan hasil analisis
perairan. Sungai Ambawang melintas mulai keanekaragaman zooplankton di perairan
dari hulu di Kabupaten Sanggau hingga hilir di Sungai Ambawang, Kalimantan Barat.Bahan
Kota Pontianak. Pencemaran air di Sungai yang digunakan untuk membuat flipbook
Ambawang misalnya terlihat di sekitar aliran adalah foto dari berbagai jenis zooplankton
air yang melintasi Desa Lingga di mana banyak yang teridentifikasi pada penelitian tahap
terdapat pemukiman penduduk yang pertama, kertas buffalo, penggaris, cutter,
memanfaatkan Sungai Ambawang sebagai spiral dan pembolong kertas.Tahap pembuatan
tempat sarana transportasi, aktivitas MCK, dan media flipbook (1) menentukan tujuan
pembuangan limbah industri yang berbentuk pembelajaran, (2) membuat bentuk flipbook,
zat cair yang dibuang melalui pipa-pipa (3) membuat ringkasan materi, (4) merancang
perusahaan ke saluran air umum serta keperluan draft, (5) memilih warna yang sesuai, (6)
air bagi rumah tangga. Banyaknya aktivitas di menentukan huruf dan bentuk huruf yang
sekitar aliran sungai dapat menimbulkan sesuai. Pada penelitian ini, keabsahan media
dampak buruk bagi kualitas suatu perairan. flipbook dilakukan dengan uji validitas.

2
Validasi dilakukan untuk mengetahui (dianggap setuju jika nilai setiap
kelayakan atau kevalidan media flipbook indikator dengan kisaran rata-
terhadap pembelajaran. Validasi dilakukan oleh rata tiap indikator 3,00-4,00,
5 orang validator yaitu satu orang dosen Prodi jika < 3,00 maka dianggap tidak
Pendidikan Biologi dan satu orang dosen Prodi menyetujui kevalidan media)
Pendidikan Kimia FKIP Untan serta tiga orang N : Jumlah panelis/ validator
guru Biologi dari SMA dan/atau sederajat di seluruhnya
Kabupaten Kuburaya dengan harapan media Ketentuan tentang indeks CVR menurut
yang dibuat dapat digunakan oleh sekolah Lawshe (1975) adalah (1) saat jumlah ½ total
bersangkutan sekaligus dapat meningkatkan reponden setuju/sangat setuju < total
pengetahuan guru tentang kondisi perairan reponden, maka CVR = -, (2) saat jumlah
Sungai Ambawang dan keanekaragam responden setuju/sangat setuju ½ dari total
zooplanktonnya. reponden, maka CVR = 0, (3) saat jumlah
Instrumen yang digunakan dalam penelitian reponden setuju/sangat setuju, maka CVR = 1,
ini adalah lembar validasi media yang terdiri dari 5 dan (4) saat jumlah responden setuju/sangat
aspek dengan 10 item kriteria. Aspek penilaian setuju > total responden, maka CVR = 0-0,99.
berupa format, konsistensi, organisasi, daya Setelah dihitung nilai CVR setiap
tarik dan ukuran huruf. Lembaran validasi kriteria kemudian dihitung nilai CVI
media flipbook terdiri dari 4 kriteria penilaian (Content Validity Index) atau nilai rata-rata
berdasarkan skala Likert yaitu sangat baik CVR secara keseluruhan dan nilai rata-rata
(SB) bernilai 4, baik (B) bernilai 3, cukup CVI untuk setiap aspek.
baik (CB) bernilai 2, dan kurang baik (KB) CVI =
bernilai 1.
Data hasil validasi media akan dianalisis
dengan menggunakan metode analisis Content HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Validity Ratio (CVR) menurut Lawshe (1975). Hasil
CVR merupakan sebuah pendekatan validitas Validasi media flipbook dilakukan
isi untuk mengetahui kesesuaian item dengan oleh lima orang validator, yaitu satu orang
domain yang diukur berdasarkan judgement dosen Prodi Pendidikan Biologi FKIP
para ahli atau validator. Adapun rumus CVR Untan, satu orang dosen Prodi Pendidikan
Kimia FKIP Untan, tiga orang guru biologi
yaitu: CVR = SMA di Kabupaten Kubu Raya, masing-
masing dari SMA Negeri 2 Sungai Ambawang,
SMA Katolik Kalino, dan SMA Negeri 1
Keterangan: Sungai Raya. Penilaian media flipbook
CVR : Content Validity Ratio (CVR) atau terdiri dari lima aspek yaitu konsistensi,
Rasio Validasi Isi (RVI) format, organisasi, daya tarik, dan ukuran
Ne : Jumlah panelis/ validator yang huruf. Data hasil analisis validasi disajikan
menyetujui kevalidan media pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil validasi media flipbook yang memuat hasil
analisis keanekaragaman zooplankton pada
Submateri Pencemaran Air kelas X SMA
Aspek Kriteria CVR Keterangan

1. Spasi antarbaris dan 0,99 Valid


atau antarparagraf
Konsistensi

sudah sesuai
2. Penggunaan 0,99 Valid
pedoman Umum
Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI)

3
pada flipbook sudah
baik dan benar
3. Ukuran flipbook yang 0,99 Valid
digunakan adalah 21

Format
x 28 cm
4. Penggunaan warna 0,99 Valid
gambar pada flipbook
sudah bervariasi
5. Isi dari flipbook 0,99 Valid
sudah sesuai dengan
indikator dan tujuan
Organisasi

pembelajaran yang
ingin dicapai
6. Flipbook dapat 0,99 Valid
membuat siswa
memahami materi
dengan lebih jelas
7. Penggunaan warna 0,6 Tidak Valid
pada flipbook sesuai
Daya Tarik

dan serasi
8. Gambar pada 0,99 Valid
flipbook jelas dan rapi
9. Penggunaan insert 0,99 Valid
shape yang
bervariasi
10. Penggunaan huruf 0,99 Valid
Ukuran
Huruf

sudah menarik dan


mudah dibaca

CVI 0,95 Tidak Valid


Keterangan:
CVR = Content Validity Ratio (Rasio Validitas Konten)
CVI = Rata-rata CVR

Pembahasan kelas X SMA. Isi media flibook secara berurutan


Hasil penelitian analisis kualitas air menampilkan cover, kompetensi dasar, indikator
berdasarkan keanekaragaman zooplankton pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran,
diimplementasikan dalam bentuk media Materi Pencemaran Lingkungan, hasil studi kasus
flipbook. Media flipbook ini digunakan pada tentang kualitas air berdasarkan keanekaragaman
Submateri Pencemaran Air yang terdapat di zooplankton, dan soal evaluasi (Gambar. 1).

4
(a) (b)

(c) (d)

(e)
Gambar 1. Cover (a) Pembuka; (b) Kompetensi dasar, Indikator
Pencapaian Komptensi, dan Tujuan Pembelajaran (c) Materi
Pencemaran Lingkungan; (d) Hasil Studi Kasus Tentang
Kualitas Air Berdasarkan Keanekaragaman Zooplankton; dan
(e) Soal Evaluasi

Sebelum layak digunakan untuk media sekitar lokasi tempat dilakukannya penelitian.
pembelajaran, flipbook divalidasi terlebih Hal ini dimaksudkan agar guru dapat
dahulu. Validasi dilakukan oleh 5 orang membangkitkan kepedulian siswa terhadap
validator, yaitu 2 orang dosen dan 3 orang lingkungan melalui pembelajaran dengan
guru SMA/sederajat. Lembar validasi menggunakan flipbook pada Submateri
terdiri atas 5 aspek dengan 10 kriteria. Hasil Pencemaran Air.
validasi dianalisis dengan mencocokkan rata-rata Penilaian ahli materi untuk media flipbook
total validasi dengan kriteria kevalidan yang meliputi aspek konsistensi, format, organisasi,
mengacu pada Lawshe (1975). Sekolah yang daya tarik, dan ukuran huruf.
dipilih merupakan sekolah yang berada di

5
Aspek konsistensi terdiri dari 2 kriteria, Aspek organisasi terdiri dari 2 kriteria,
yang meliputi: Kesesuaian spasi antarbaris dan yang meliputi: isi dari flipbook sudah sesuai
atau antarparagraf pada flipbook dinyatakan dengan indikator dan tujuan pembelajaran
valid karena memenuhi batas minimum yaitu yang ingin dicapai diperoleh nilai rata-rata 3,6.
0,99. Pada kriteria penggunaan spasi antarbaris Kriteria tersebut dinyatakan valid karena
atau antarparagraf sesuai dengan pendapat memenuhi batas minimum yaitu 0,99. Menurut
Arsyad (2017), diperlukan konsistensi dari Sudjana & Rivai (2002), ketepatan media
jarak antarspasi karena spasi yang tidak sama dengan tujuan pengajaran, dukungan terhadap
atau konsisten terkesan tidak rapi. isi bahan pelajaran, kemudahan memperoleh
Penggunaan Pedoman Umum Ejaan Bahasa media, dan materi yang sesuai dengan taraf
Indonesia (PUEBI) pada flipbook sudah baik dan berpikir anak harus diperhatikan dalam pemilihan
benar dinyatakan valid karena memenuhi batas suatu media pembelajaran. Menurut Arsyad
minimum yaitu 0,99. Penggunaan PUEBI pada (2017), dengan menggunakan media pembelajaran
flipbook sudah sesuai dan baik dengan dalam proses belajar siswa pembelajaran akan
penggunan huruf kapital di awal kalimat, lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
penggunaan tanda baca dan huruf miring dipahami oleh siswa dan memungkinkannya
pada bahasa asing atau bahasa ilmiah. menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Syafrizal, Yeni & Titin (2014), Flipbook dapat membuat siswa memahami
bahasa yang digunakan harus dipahami oleh materi dengan lebih jelas diperoleh nilai rata-rata
siswa, sehingga siswa lebih mudah memahami 3,8. Kriteria tersebut dinyatakan valid karena
pesan yang disampaikan dalam media. memenuhi batas minimum yaitu 0,99. Keempat
Aspek format terdiri dari 2, yang meliputi: validator memberikan nilai 4 dengan keterangan
ukuran flipbook yang digunakan adalah 21 x 28 flipbook menampilkan gambar-gambar yang
cm dan dinyatakan valid karena memenuhi dilengkapi dengan keterangan yang jelas dan
batas minimum yaitu 0,99. Pada kriteria ini mudah dipahami. Hal ini sesuai pendapat Arsyad
sesuai pendapat Susilana & Riyana (2009) (2017) bahwa penggunaan gambar dapat
bahwa flipbook terdiri dari lembaran-lembaran menampilkan konsep-konsep materi yang
kertas menyerupai album atau kalender berukuran disampaikan dan gambar yang baik sebagai
21 x 28 cm yang disusun dalam urutan yang media pembelajaran hendaknya bagus dari
diikat pada bagian atasnya. Dengan ukuran sudut seni dan sesuai dengan tujuan
tersebut membuat flipbook mudah dibawa pembelajaran yang ingin dicapai. Sehingga
kemana-mana, dan karena flipbook diikat pada gambar dapat menarik minat siswa untuk
bagian atasnya sehingga flipbook mudah belajar dan mengingat materi pembelajaran.
digunakan. Aspek daya tarik terdiri dari 3 kriteria,
Penggunaan warna gambar pada flipbook yang meliputi: penggunaan warna pada
sudah bervariasi dinyatakan valid karena flipbook sesuai dan serasi diperoleh nilai rata-
memenuhi batas minimum yaitu 0,99. Nilai rata 3,2. Kriteria tersebut dinyatakan tidak
pada kriteria ini dicapai dari kombinasi antara valid karena memperoleh nilai 0,6 atau kurang
warna teks dan warna latar belakang sehingga dari batas minimum 0,99. Salah satu validator
dapat dibaca dengan jelas dan menarik. Ketika memberikan nilai 2 yang menyebakan kriteria
latar belakang berwarna cerah maka warna teks penggunaan warna pada flipbook tidak valid.
gelap, begitu juga ketika warna teks cerah Penggunaan warna pada flipbook lebih dari 3
maka warna latar belakang gelap. Menurut warna. Menurut Arsyad (2017) dan Susilana &
Susilana & Riyana (2009), penggunaan warna Riyana (2009), warna dapat mempertinggi
akan membuat siswa tertarik untuk mempelajari tingkat realisme objek dan warna yang sesuai
materi pembelajaran, memfokuskan pada sajian juga dapat menarik perhatian siswa dalam
materi, memberikan tanda pada sajian-sajian belajar. Dengan demikian, adanya variasi
informasi, serta membuat sajian menjadi lebih warna dapat membuat desain flipbook menarik
hidup. sehingga siswa dapat termotivasi untuk
membacanya.

6
Gambar pada flipbook jelas dan rapi SIMPULAN DAN SARAN
diperoleh nilai rata-rata yaitu 3,6. Kriteria Simpulan
tersebut dinyatakan valid karena memenuhi Kesimpulan yang dapat diambil dari
batas minimum yaitu 0,99. Hal ini menunjukkan penelitian ini adalah didapat nilai CVI sebesar
bahwa flipbook yang dibuat memiliki gambar 0,95 yang menunjukkan media pembelajaran
yang jelas, rapi, dan tidak buram sehingga flipbook pada Submateri Pencemaran Air di
dinyatakan telah sesuai dan tidak perlu adanya kelas X SMA/sederajat tidak valid atau tidak
perbaikan. Dengan demikian, gambar bisa layak digunakan pada proses pembelajaran dan
membuat siswa termotivasi untuk belajar dan membutuhkan perbaikan sebelum digunakan
mengingat materi pelajaran (Lia, Daningsih & khususnya pada kriteria kesesuaian dan
Yokhebed, 2016). keserasian warna untuk meningkatkan daya
Penggunaan insert shape yang bervariasi tarik.
diperoleh nilai rata-rata 3,6. Kriteria tersebut
dinyatakan valid karena memenuhi batas Saran
minimum yaitu 0,99. Penggunaan berbagai Perlu dilakukan revisi sebelum dilakukan
bentuk insert shape bervariasi pada flipbook. penggunaan media flipbook dalam pembelajaran
Menurut Niagara, Daningsih & Titin (2018), Submateri Pencemaran Air khususnya dengan
hal ini bertujuan agar dapat memotivasi siswa memperbaiki tampilan dan variasi warna agar
untuk membaca teks. dapat meningkatkan daya daya tarik bagi siswa.
Aspek ukuran huruf terdiri dari 1 kriteria,
yaitu: penggunaan huruf sudah menarik dan DAFTAR RUJUKAN
mudah dibaca diperoleh nilai rata-rata 3,8. Arsyad, A. (2017). Media Pembelajaran.
Kriteria tersebut dinyatakan valid karena Jakarta: Rajawali Press.
memenuhi batas minimum yaitu 0,99. Lawshe, C. H. (1975). A Quantitative Approach
Penggunaan huruf pada bagian judul dan to Content Validity. Personnel Psychology.
bagian uraian sudah sesuai. Saran dari 28: 563-575. Purdue. Purdue University.
validator, huruf yang terdapat di flipbook Lia, F., Danaingsih, E., & Yokhebed. (2016).
lebih divariasikan. Susilana dan Riyana Kelayakan Flipbook Tumbuhan Obat di
(2009) menyatakan bahwa kesesuaian Desa Penyuguk Sebagai Media pada
huruf pada flipbook sangat penting agar Submateri Manfaat Keanekaragaman
mudah dibaca, selain itu terdapat beberapa Hayati di Kelas X SMA. Jurnal
jenis huruf bervariasi yang digunakan Pendidikan dan Pembelajaran. Volume 5
dalam flipbook yaitu Tahoma, Arial, dan (5). Pontianak. Universitas Tanjungpura.
Verdana. Monika, I., Yeni, L. F., & Ariyati, E. (2014). Uji
Berdasarkan nilai CVR di atas, kemudian Aktivitas Ekstrak Kencur terhadap
dihitung nilai CVI (Content Validity Index) Pengendalian Pertumbuhan Fusarium
untuk menggambarkan bahwa secara keseluruhan oxysporum dan Implementasinya dalam
butir-butir instrumen mempunyai validitas isi yang Pembuatan Flipbook. Jurnal Pendidikan
baik. Hasil perhitungan CVI memperlihatkan dan Pembelajaran. Volume 3 (2). Pontianak.
keseluruhan kriteria yang didapat memperoleh Universitas Tanjungpura.
nilai CVI sebesar 0,95 yang menunjukkan Niagara, Daningsih, E & Titin. (2018).
bahwa media flipbook pada Submateri Kelayakan Flipbook Materi Berbagai Tingkat
Pencemaran Air kelas X SMA belum layak Keanakaragaman Hayati Indonesia Dari Buah
sebagai media pembelajaran. Penggunaan Peluntan, Senare, dan Ara’. Jurnal
flipbook dalam pembelajaran Submateri Pendidikan dan Pembelajaran. Volume 7
Pencemaran Air harus melewati tahap (5). Pontianak. Universitas Tanjungpura.
revisi berikutnya khususnya pada item yang Sudjana, N. & Rivai, A. (2002). Media Pengajaran.
dinyatakan tidak valid, yaitu menyesuaikan variasi Bandung: Sinar Baru.
warna untuk meningkatkan aspek daya tarik.

7
Susilana, R. & Riyana, C. (2009). Media Wahyuna, U. Siti, Syamswisna, & Nurdini, A.
Pembelajaran. Bandung: CV Wacana (2014). Inventarisasi Pteridophyta di
Prima. Lahan Peti dan Implementasinya pada
Syafrizal, S., Yeni, L. F., & Titin. (2014). Pembuatan Flipbook Sub Materi
Inventarisasi Jamur Makroskopis di Hutan Pencemaran Lingkungan. Jurnal
Adat Kantuk dan Implementasinya Dalam Pendidikan dan Pembelajaran. Volume
Pembuatan Flipbook. Jurnal Pendidikan 3 (4). Pontianak. Universitas Tanjungpura.
dan Pembelajaran. Volume 3. (9). Pontianak.
Universitas Tanjungpura.

Anda mungkin juga menyukai