ABSTRAK
Jamur makroskopis yaitu jamur dengan tubuh buah yang relatif besar yang dapat diamati secara
langsung tanpa mikroskop. Paperback bersifat sistematis, terencana, dan dapat digunakan secara
mandiri. Berdasarkan keanekaragaman jamur makroskopis di kawasan Danau Sari Embung
Kabupaten Tanah Laut, penelitian ini mengeksplorasi spesies jamur makroskopis dan kesesuaiannya,
kelayakannya, keterbacaannya, dan respon siswa paperbacknya. Pengumpulan data spesies jamur
makroskopis dilakukan dengan target sampling. Pengamatan spesies jamur makroskopis diidentifikasi
dari literatur dan dikembangkan menjadi materi edukasi berbasis paperback berbasis keanekaragaman
jamur makroskopis kelas X SMA. Pengembangan paperback menggunakan model 4-D Thiagarajan
direduksi menjadi fase pemodelan yang terbatas dan sederhana. Hasil penelitian mengungkapkan 10
spesies jamur makroskopis. Buku saku jamur yang dikembangkan sangat praktis. Hasil tes bakat
dinilai dengan skor rata-rata 30 (sangat sesuai) dan tes kelayakan dengan skor rata-rata 30 (sangat
layak). Peserta memiliki skor rata-rata 17 (baik) pada tes keterbacaan, dan skor rata-rata tanggapan
siswa yaitu 45 (sangat baik).
Kata kunci : Pengembangan buku saku, jamur makroskopis, danau sari embun kabupaten tanah
laut, sangat layak
ABSTRACT
Macroscopic mushrooms are fungi that have relatively large fruiting bodies that can be
observed directly without the aid of a microscope. Pocket books are systematic, planned, and
can be used independently. This study aims to describe the types of macroscopic fungi and
their suitability, feasibility, legibility and student responses to pocket books based on the
diversity of macroscopic fungi in the Sari Embun Lake Area, Tanah Laut Regency. Data
collection of macroscopic mushroom types was obtained by purposive sampling. The results
of the observations of the types of macroscopic mushrooms were identified based on the
literature and developed into a teaching material in the form of a pocket book based on the
diversity of macroscopic mushrooms for class X SMA. The development of a pocket book
using a 4-D model by Thiagarajan is limited to a limited and simple Desimination stage. The
results found 10 types of macroscopic fungi, namely: Cookeina speciosa, Auricularia
auricular, Lentinellus sp., Geastrum saccatum, Microporus xanthopus, Formitopsis sp.,
Trametes gibbosa, Lentaria surculus, Dacryopinax spathularia, Pleurotus ostreatus. The
Fungi pocket book developed is very feasible to use. The results of the suitability test
obtained an average score of 30 (very suitable), the feasibility test obtained an average score
of 30 (very feasible). The readability test of participants obtained an average score of 17
(good) and student responses obtained an average score of 45 (very positive)
Keywords : Pocket book development, macroscopic mushrooms, Sari dew lake in Tanah Laut
district, very feasible,
PENDAHULUAN
Jamur yaitu heterotrof, tidak memiliki klorofil sehingga tidak mampu melakukan
fotosintesis, dan dapat menjadi parasit, saprofit, atau simbiosis (timbal balik) untuk
membentuk lumut kerak. Tubuh berbentuk hifa atau sel soliter (hifa digunakan untuk
menyerap makanan), sel eukariotik, dan dinding sel terbuat dari kitin atau selulosa.
Reproduksi yaitu vegetatif/aseksual dan reproduksi/seksual. Nutrisi oleh spora, tunas, konidia
dan fragmentasi. Produksi secara konjugasi membentuk zigospora, askospora, dan
basidiospora. Memiliki keturunan diploid yang pendek (berumur pendek). Menghuni tempat
lembab yang mengandung bahan organik, tempat asam lemah yang tidak terkena sinar
matahari. Berdasarkan bentuk tubuh buahnya, jamur dibedakan menjadi jamur makroskopis
dan jamur mikroskopis. Fungi makroskopis yaitu fungi dengan tubuh buah (fruiting
body/fruiting body) yang relatif besar yang dapat diamati secara langsung oleh mata tanpa
alat seperti kaca pembesar atau mikroskop (Herliyana, 2014). Keberadaan jamur makroskopis
mendukung aktivitas ekosistem hutan, yaitu sebagai dekomposer utama, proses dekomposisi
bahan organik mempercepat siklus ekosistem hutan (Ilmi, 2019). Kelestarian spesies jamur
di hutan dipengaruhi oleh ketersediaan makanan. Menurut Hawksworth dan Rossman (1997)
(dalam Herliyana, 2014), masih banyak spesies jamur makroskopis yang belum ditemukan di
hutan tropis dan habitat yang belum terjamah.
Banyak yang bisa dilakukan dalam proses pembelajaran: konsolidasi di bidang
teknologi, perbaikan proses dan model pembelajaran, penyederhanaan bahan ajar. Proses
pembelajaran berbantuan digital telah mentransformasi kegiatan pembelajaran khususnya di
perguruan tinggi dan perguruan tinggi., pada prakteknya proses pembelajaran yang
melibatkan teknologi masih kurang, sehingga interaksi antara pendidik dan peserta didik
dalam proses pembelajaran belum efektif. Melalui pengembangan media pembelajaran
seperti handout, booklet, brosur, paperback, buku ilmiah, buku IPA umum, ensiklopedia, dan
aplikasi berbasis Android, Anda dapat melakukan upaya untuk meningkatkan pemahaman
siswa terhadap hasil belajar.
Sebagian besar pembelajaran yang berlangsung saat ini menggunakan perangkat
smartphone dan siswa sudah terbiasa menggunakan perangkat mobile (Fahreza, 2017). Siswa
dapat menggunakan smartphone mereka untuk memperoleh pengetahuan dan materi secara
efektif dan efisien. Guru sebagai pengajar dan penyedia sumber belajar memiliki akses ke
berbagai jenis sumber belajar melalui internet. Bagian dari sumber belajar pilihan yaitu
materi pendidikan. Materi yaitu kumpulan materi yang disusun secara sistematis yang
merepresentasikan kebutuhan kompetensi yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran
yang interaktif dan terpadu dengan multimedia (Sriwahyuni et al., 2019).
Jika Anda memiliki perangkat seperti smartphone atau komputer, Anda dapat
mengakses bahan ajar kapan saja, di mana saja. Paperback yaitu buku kecil dan ringan yang
dapat dimasukkan ke dalam tas, nyaman dibawa, dan dibaca kapan saja, di mana saja (Sari,
2016). Siswa cenderung menyukai bacaan yang menarik dengan sedikit penjelasan dan
banyak gambar dan warna. Warna dapat menjadi bagian dari bentuk komunikasi nonverbal
untuk menyampaikan pesan secara langsung dan lebih bermakna (Laksita et al., 2013). Saat
ini, hasil survei kebutuhan siswa menunjukkan maka siswa umumnya tidak memiliki
motivasi yang cukup dalam proses pembelajaran menggunakan buku teks. Pengembangan
presentasi diperlukan, seperti menambahkan gambar yang berwarna dan berkualitas tinggi
untuk memotivasi siswa untuk belajar. Paperback yakni bagian dari sarana yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran, dan karena proses pemberian materi dalam paperback
bersifat satu arah, maka dapat meningkatkan potensi siswa untuk menjadi siswa yang lebih
mandiri (Sulistiyani et al., 2013).
Menurut Sutopo (2012), beberapa keuntungan penggunaan media pembelajaran
dalam sistem buku yaitu (1) kemudahan; Pengguna dapat mengakses konten pembelajaran
dari mana saja, termasuk kuis, jurnal, dan game. (2) Kolaborasi. (3) portabilitas,
memungkinkan pembelajaran waktu nyata kapan saja; Penggunaan buku digantikan oleh
pembelajaran yang diatur dan ditautkan, (4) RAM yang kompatibel. Pembelajaran dirancang
untuk digunakan pada perangkat seluler. (5) Menarik. Pembelajaran yang dipadukan dengan
tampilan animasi menjadi lebih menyenangkan. Menurut Desa Bentok Darat, Kecamatan
Bati-Bati, Kabupaten Tanah, terdapat kawasan perkebunan karet yang cukup luas dan
kawasan danau yang kaya akan keanekaragaman flora dan fauna. Jamur makroskopis yang
mengandung flora ditemukan di kawasan danau Sari Embung. Bakteri yang dapat dilihat
dengan mata telanjang juga dapat terlihat di sekolah dan pemukiman tempat tinggal siswa,
sehingga menjadi lingkungan yang mudah diamati oleh siswa. Memiliki keanekaragaman
hayati jamur makroskopis di satu tempat yaitu kekayaan alam dan peluang lokal. Secara
historis, berdasarkan hasil wawancara,
Hasyiati (2019) mempelajari spesies jamur kayu dari daerah Pucok Krueng Alue
Seulaseh sebagai bahan ajar biologi kelas SMA Negeri 3 Aceh Barat Daya dan
menyimpulkan maka penggunaan bahan ajar tersebut efektif. Aroyandini et al., (2020)
mengeksplorasi keanekaragaman jamur di agrowisata Jejamuran dengan membuat media aria
jamur, modul, dan video edukasi yang dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran biologi
melalui karyawisata.
Nugroho et al., (2017) mengembangkan modul berbasis respon pada materi jamur
untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X SMA dengan hasil yang sangat
efektif dan praktis. Berdasarkan penelitian ini, peningkatan keanekaragaman makroskopis
jamur sebagai sumber pembelajaran, khususnya biologi materi jamur, menjadi sangat
penting. Berdasarkan hasil survey kebutuhan yang dilakukan pada siswa kelas X MIA
diketahui maka bahan ajar yang paling banyak digunakan yaitu poster dan video. Atau
kondisi aktual yang menyebabkan kebosanan. Saat menggunakan bahan-bahan ini.
Selanjutnya berdasarkan angket dari guru biologi tingkat MIA X, kami menemukan maka
perlu untuk mengembangkan bahan ajar jamur tingkat SMA X. Oleh karena itu, hasil
pengamatan jamur makroskopis yang ditemukan di lapangan dan pengamatan di laboratorium
akan diubah menjadi bahan ajar berupa paperback tentang jamur makroskopis di kawasan
Danau Sariyenbung Provinsi Tanaraut. Berdasarkan uraian tersebut, media pembelajaran
jenis paperback berbasis keanekaragaman jamur makroskopis di kawasan Danau Sariembung
perlu dikembangkan sebagai bahan ajar mikologi di SMA. Media pembelajaran ini
diharapkan dapat membantu siswa belajar dan mengeksplorasi jamur makroskopis kapan
saja, di mana saja, baik online maupun offline, serta membantu proses pembelajaran siswa
dan pendidik mencapai tujuan pembelajarannya.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian pengembangan, Research and
Development. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D oleh Thiagarajan
(1974). Model pengembangan 4D oleh Thiagarajan et al. (1974) yakni bagian dari jenis
model pengembangan yang dapat digunakan dalam mengembangkan media pembelajaran.
Dalam Thiagarajan et al. (1974) disebutkan maka model 4D memiliki empat tahapan utama
yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate. Langkah-langkah metode penelitian
pengembangan yang dilakukan sesuai alur 4-D yaitu: Define (pendefinisian) yang yakni
kegiatan yang bertujuan untuk menetapkan produk apa yang nantinya akan dikembangkan
beserta spesifikasinya.Analisis Data dengan Uji KelayakanmUji Kesesuaian ,Uji
Keterbacaan dan Uji Respon Peserta Didik Terhadap Buku Saku
Berdasarkan tabel 8 Dapat dilihat maka saran yang diberikan oleh ahli
meliputi berbagai macam aspek yang telah diperbaiki. Saran dan perbaikan dari ahli
digunakan dalam tahap revisi untuk mengembangkan bahan ajar berupa buku saku
menjadi lebih baik
4. Uji Keterbacaan Buku Saku Berbasis Keragaman Jamur Makroskopis di Area
Danau Sari Embun Kabupaten Tanah Laut
Tabel 7.Tingkat kognitif peserta didik
KKM Sekolah Nilai Kuantitatif Indikator Jumlah Peserta didik
<70 Kurang -
70 < x ≤ 80 Cukup 3 orang
70
80 < x ≤ 90 Baik 3 orang
90 < x ≤ 100 Sangat Baik 3 orang
(sumber: diadaptasi dari Kemdikbud, 2019
Peserta didik menilai menggunakan buku saku yang telah dikembangkan dan
diperbaiki sesuai dengan masukan dan saran dari ahli pada uji kesesuaian dan uji
kelayakan. Hasil dari keterbacaan yang telah dinilai oleh peserta didik dapat dilihat
pada rekapitulasi hasil keterbacaan buku saku di bawah ini
Tabel 10 Rekapitulasi Keterbacaan Buku Saku
No. Aspek yang Dinilai Rata-Rata Skor
A. Menyenangkan
Pembelajaran Buku-buku Menyenangkan Berdasarkan
1 44
Keanekaragaman Makroskopis Jamur
Baca Buku-buku Berdasarkan Keanekaragaman Jamur
2 00
Makroskopis
Buku tentang keanekaragaman makroskopis jamur
3 44
Sederhana dan mudah dipahami
B. Kegunaan
Empat buku catatan berdasarkan keragaman jamur
4 33
makroskopis meningkatkan pemahaman membaca siswa
buku-buku berdasarkan keragaman jamur makroskopis
5 33
dapat meningkatkan pemahaman membaca
C. Stimulasi
Buku-buku berdasarkan keragaman jamur makroskopis
6 44
dapat meningkatkan pengetahuan (kemampuan kognitif)
D. Kekuatan
Buku-buku berdasarkan keragaman jamur makroskopis
7 11
memotivasi siswa untuk belajar
E. Efektif
Buku saku berdasarkan keanekaragaman jamur
8 makroskopis dapat dicapai sesuai dengan tujuan 3.67
pembelajaran
Buku-buku Berdasarkan Keanekaragaman Jamur
9 Makroskopis Dapat Meningkatkan Hasil Belajar 11
F. Kejelasan
Sistem pembuatan buku-buku berdasarkan keragaman
10 3.56
jamur makroskopis jelas
Gambar buku-buku berdasarkan keragaman jamur
11 11
makroskopis dalam warna dan transparansi
G. Relevan
Isi Sumber Belajar Buku-buku Berdasarkan
12 00
Keanekaragaman Jamur Makroskopis Terkait Silabus
Materi pembelajaran Buku saku berbasis keragaman
13 11
jamur makroskopis berkaitan dengan kompetensi dasar
Topik/Pengembangan Materi Buku-buku Berdasarkan
14 44
Keanekaragaman Jamur Makroskopis pada Topik
H. Praktis
Buku saku berbasis keragaman jamur makroskopis
15 67
sederhana, mudah digunakan kapan saja
Konsep yang disajikan dalam Buku saku berbasis
16 keragaman jamur makroskopis dapat dipahami dengan 00
baik
Bahasa yang digunakan dalam Buku saku berbasis
17 00
keragaman jamur makroskopis mudah dimengerti
I. Membantu
Buku saku berbasis keragaman jamur makroskopis
18 menjadikan peserta didik lebih memahami tentang 44
konsep
Buku saku berbasis keragaman jamur makroskopis
19 membantu dalam menambah minat belajar peserta didik 3.89
tentang konsep
J. Sesuai
Kombinasi huruf, warna dan gambar dalam Buku saku
20 3.89
berbasis keragaman jamur makroskopis sudah sesuai
Ilustrasi dalam buku-buku berdasarkan keanekaragaman
21 00
jamur makroskopis setelah membaca wacana/teks
K. Bermanfaat
Materi yang disajikan dalam buku-buku berdasarkan
22 berbagai jamur makroskopis berguna dalam kehidupan 3.89
sehari-hari
L. Baru
Desain buku-buku berdasarkan varietas jamur
23 00
makroskopis yang berwarna-warni dan unik
Materi yang disajikan Buku saku berbasis keragaman
24 11
jamur makroskopis mutakhir dan terkini
M. Kepentingan
Buku saku yang dikembangkan berdasarkan keragaman
25 jamur makroskopis penting untuk digunakan dalam 44
pembelajaran
Buku-buku dikembangkan berdasarkan bantuan
26 44
keragaman jamur makroskopis dalam pemahaman materi
N. Menarik
Buku-buku berdasarkan keragaman jamur makroskopis
27 33
memiliki penampilan yang menarik
28 Gambar yang disajikan berwarna-warni dan menarik 44
O. Efisiensi
Belajar Lebih Efisien dengan Buku Saku Berbasis
29 11
Keanekaragaman Jamur Makroskopis
Buku saku berbasis keanekaragaman jamur makroskopis
30 44
yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar
Total Skor 125.22
Rata-Rata Skor Keterbacaan 17
Kesimpulan Skor Keterbacaan Baik
Berdasarkan hasil keterbacaan peserta didik, disimpulkan buku saku yag
dikembangkan memiliki skor 17 dan tingkat keterbacaan berdasarkan Millah et al.,
(2012) pada kategori baik. Skor terbesar pada aspek kepentingan dengan rata-rata skor
44, sedangkan aspek dengan skor terkecil yaitu aspek kejelasan dengan rata-rata skor
3.83.
Tabel 9 Hasil saran dan revisi pada Uji keterbacaan Buku Saku
No Saran Revisi
1. Perhatikan kata-kata yang salah atau typo. Memperbaiki kata-kata yang salah
2. Terdapat beberapa kalimat yang tergabung dengan Sudah memperbaiki kata-kata yang
tanda baca. tergabung
3. Huruf, ukuran dan jenis font lebih baiknya di atur Huruf, ukuran dan gaya tulisan sudah
lagi agar variatif. divariasikan
Gambar lebih besarkan Gambar sudah diperbesar
5. Uji Respon Peserta Didik Terhadap Buku Saku Berbasis Keragaman Jamur
Makroskopis di Area Danau Sari Embun Kabupaten Tanah Laut
Tabel 10. Rekapitulasi Respon Peserta Didik Terhadap Buku Saku
No
Pernyataan Skor
.
1 Membaca buku saku jamur berbasis keragaman jamur makroskopis 42
tidak membuang waktu saat belajar
2 Menurut saya buku saku jamur berbasis keragaman jamur 42
makroskopis ini untuk tingkat menengah
3 Buku saku jamur berbasis keragaman jamur makroskopis ini sangat 46
menyenangkan
4 Buku saku jamur berbasis keragaman jamur makroskopis dapat 67
digunakan secara mandiri
5 Buku saku jamur berbasis keragaman jamur makroskopis 79
memberikan pengalaman berharga dalam proses belajar
6 Saya lebih menyukai membaca buku saku jamur berbasis 33
keragaman jamur makroskopis dibandingkan membaca buku
pelajaran pada umumnya
7 Buku saku jamur berbasis keragaman jamur makroskopis ini cocok 42
untuk saya
8 Belajar dengan buku saku jamur berbasis keragaman jamur 42
makroskopis lebih menarik daripada kegiatan pada kelas
9 Saya belajar banyak hal yang berguna ketika membaca buku saku 50
jamur berbasis keragaman jamur makroskopis
10 Saya senang menggunakan buku saku jamur berbasis keragaman 21
jamur makroskopis dibandingkan sumber belajar lain
11 Pembelajaran dengan menggunakan buku saku jamur berbasis 58
keragaman jamur makroskopis membuat pembelajaran menarik
12 Buku saku jamur berbasis keragaman jamur makroskopis lebih baik 38
dari buku teks biasa
13 Jika saya seorang guru, saya akan menggunakan buku saku jamur 46
berbasis keragaman jamur makroskopis ini dalam pembelajaran
14 Saya suka menggunakan buku saku jamur berbasis keragaman 33
jamur makroskopis seperti ini
15 Saya bisa membaca buku saku jamur berbasis keragaman jamur 42
makroskopis dengan terus-menerus
16 Membaca buku saku jamur berbasis keragaman jamur makroskopis 25
dengan banyak gambar tidak menghilangkan makna materi tersebut
17 Belajar menggunakan buku saku jamur berbasis keragaman jamur 63
makroskopis dapat meningkatkan kemampuan belajar
18 Materi yang dipelajari dengan buku saku jamur berbasis keragaman 38
jamur makroskopis tidak mudah dilupakan peserta didik
19 Buku saku jamur berbasis keragaman jamur makroskopis 50
memberikan pengalaman belajar
Total Skor 854
Rata-Rata Skor Respon Peserta Didik 45
Sangat
Kesimpulan Skor Respon Peserta Didik
Positif
Berdasarkan hasil tabel uji respon peserta didik terhadap buku didapatkan
hasil akhir skor sebesar 45 dengan kategori sangat positif berdasarkan kategori
adaptasi dari Widoyoko (2020). Skor terbesar berasal dari pernyataan buku saku
membeirkan pengalaman berharga dalam belajar sebesar 79 sedangkan skor terkecil
berasal dari pernyataan peserta didik merasa senang menggunakan buku saku
daripada sumber belajar yang lain sebesasr 21.
Tabel 11. Hasil saran dan revisi pada Uji respon peserta didik terhadap Buku Saku
No Saran Revisi
1. Tampilan belakang buku saku kurag menarik Mendesain ulang tampilan belakang buku
saku agar lebih menarik
2. Beberapa gambar yang buram sebaiknya bisa Gambar yang kurang jelas diganti dengan
ditingkatkan lagi kualitas gambarnya gambar yang lebih jelas
PEMBAHASAN
A. Keragaman Jenis Jamur Makroskopis di Area Danau Sari Embun Kabupaten
Tanah Laut
Berdasarkan hasil pengambilan data penelitian pada tanggal 4 Februari 2022
dan 24-26 Maret 2022 di area Danau Sari Desa Bentok Darat Kecamatan Bati-Bati
kabupaten Tanah Laut diperoleh sebanyak 10 jenis jamur makroskpis, di antaranya:
1. Cookeina speciosa
Hasil penelitian Literatur
(Dokumentasi penelitian, 2022) (Sumber: Cheype, 2018)
Gambar 1. hasil pengamatan dan literature Cookeina speciosa
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan diketahui jamur Cookeina speciosa
memiliki tudung buah (pileus) seperti corong/mangkuk. Pada sisinya terdapat bulu-
bulu halus yang cukup pendek dan ketika dipegang tekstur jamur ini cukup elastis dan
berdaging. Jamur ini memiliki himenium seperti jeli dan berwarna jingga terang
secara keseluruhan. Tangkainya berada di tengah-tengah tudung jamur dan berukuran
sama dari pangkal sampai ujungnya. Tangkai ini berwarna putih dan kecoklatan
semakin ke ujungnya serta menempel pada substrat secara langsung. Secara
keseluruhan bentuk tubuh buah jamur ini seperti corong/mangkuk dan ditemukan
pada substrat berupa kayu mati. Habitat jamur ini yakni pada hutan lembab.
2. Auricularia auricula
Hasil penelitian Literatur
Jamur yang memiliki bentuk unik seperti bintang ini memiliki warna kecoklatan
pada bagian tengahnya yang membulat sedangkan tepi-tepinya yang terbelah seperti
bintang memiliki warna yang lebih terang yakni putih krem. Jamur ini sering dikenal
dengan istilah jamur bintang bumi (Earthstar mushroom) yang yakni kelompok jamur
dari famili Geastraceae. Geastrum berasal dari kata geo yang berarti bumi dan Astrum
yang berarti bintang. Selain itu jamur ini juga disebut dengan istilah jamur perut
(stomatch fungi) karena perkembangannya yang serupa bola atau perut pada saat
muda. Perut atau bola ini nantinya akan terbuka dan menyebarkan spora (Putra, 2020)
4. Microporus xanthopus
Hasil penelitian Literatur
6. Trametes sp
Hasil penelitian Literatur
PENUTUP
1.
2.
3.
4.
5.
1. Jenis-jenis jamur makroskopis yang ditemukan di Aea Danau sari Embun Kabupaten
Tanah Laut sebanyak 10 spesies yakni Cookeina speciosa, Auricularia auricular,
Lentinellus sp., Geastrum saccatum, Microporus xanthopus, Formitopsis sp.,
Trametes gibbosa, Lentaria surculus, Dacryopinax spathularia, Pleurotus ostreatus.
2. Hasil pengembangan Buku saku berbasis keragaman jamur makroskopis di area
Danau Sari Embun Kabupaten Tanah Laut mendapatkan rerata skor kesesuaian dari
subjek ahli sebesar 30 yang termasuk kategori sangat sesuai dengan tujuan
pembelajaran
3. Hasil pengembangan Buku saku berbasis keragaman jamur makroskopis di area
Danau Sari Embun Kabupaten Tanah Laut mendapatkan rerata skor kelayakan dari
subjek ahli sebesar 30 yang termasuk dalam kategori sangat layak digunakan sebagai
bahan pembelajaran.
4. Hasil pengembangan Buku saku berbasis keragaman jamur makroskopis di area
Danau Sari Embun Kabupaten Tanah Laut mendapatkan rerata skor keterbacaan oleh
peserta duduk sebesar 17 yang termasuk dalam kategori baik untuk dibaca peserta
didik.
5. hasil uji respon peserta didik terhadap Buku saku berbasis keragaman jamur
makroskopis di area Danau Sari Embun Kabupaten Tanah Laut
6. mendapatkan rerata skor sebesar 45 yang termasuk dalam kategori positif ketika
digunakan sebagai bahan belajar pada proses pembelajaran.
7. Terdapat peningkatan nilai pretest dan posttest ketika sebelum dan sesudah peserta
didik menggunakan buku saku sebagai bahan pembelajaran untuk materi fungi di
SMA