Anda di halaman 1dari 3

Nama : Da’i Bachtiar

NIM : 2008307013

Untuk tugas Ujian Tengah Semester (UTS) Genap Tahun Akademik 2022/2023 Mata
Kuliah Sosiologi dan Antropologi dasar ini saya mengambil Kasus / Fenomena Bullying
dalam Masyarakat Sosial Media.

Hadis tentang larangan menghina orang lain

‫ض ُك ْم‬ ُ ‫َاج ُشوا َواَل تَبَا َغضُوا َواَل تَدَابَرُوا َواَل يَبِ ْع بَ ْع‬ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم اَل تَ َحا َسدُوا َواَل تَن‬ َ ِ ‫ع َْن َأبِي هُ َر ْي َرةَ قَا َل قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬
‫ص ْد ِر ِه‬ ْ َ‫ْض َو ُكونُوا ِعبَا َد هَّللا ِ ِإ ْخ َوانًا ْال ُم ْسلِ ُم َأ ُخو ْال ُم ْسلِ ِم اَل ي‬
َ ‫ظلِ ُمهُ َواَل يَ ْخ ُذلُهُ َواَل يَحْ قِ ُرهُ التَّ ْق َوى هَاهُنَا َويُ ِشي ُر ِإلَى‬ ٍ ‫َعلَى بَي ِْع بَع‬
‫هَّللا‬
‫ضهُ… ِإ َّن َ اَل‬ ُ ْ َ ْ ُ ْ ‫َأ‬ ‫َأ‬ َّ
ُ ْ‫ب ا ْم ِرٍئ ِم ْن الش ِّر ْن يَحْ قِ َر َخاهُ ال ُم ْسلِ َم كلُّ ال ُم ْسلِ ِم َعلى ال ُم ْسلِ ِم َح َرا ٌم َد ُمهُ َو َمالهُ َو ِعر‬ ِ ‫ت بِ َح ْس‬
ٍ ‫ث َمرَّا‬ َ ‫ثَاَل‬
َ ‫صابِ ِع ِه ِإلَى‬
‫ص ْد ِر ِه‬ َ ‫ص َو ِر ُك ْم َولَ ِك ْن يَ ْنظُ ُر ِإلَى قُلُوبِ ُك ْم َوَأ َشا َر بَِأ‬ ُ ‫يَ ْنظُ ُر ِإلَى َأجْ َسا ِد ُك ْم َواَل ِإلَى‬

Artinya: Dari Abu Hurairah ra dia berkata Rasulullah saw bersabda: “Janganlah kalian saling
mendengki, saling memfitnah, saling membenci, dan saling memusuhi. Janganlah ada
seseorang di antara kalian yang berjual beli sesuatu yang masih dalam penawaran muslim
lainnya dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara. Muslim yang satu
dengan muslim yang lainnya adalah bersaudara tidak boleh menyakiti, merendahkan, ataupun
menghina. Taqwa itu ada di sini (Rasulullah saw menunjuk dadanya), Beliau
mengucapkannya sebanyak tiga kali. Seseorang telah dianggap berbuat jahat apabila ia
menghina saudaranya sesama muslim. Muslim yang satu dengan yang Iainnya haram
darahnya. hartanya, dan kehormatannya... Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh
dan rupa kalian, akan tetapi Allah melihat kepada hati kalian. (seraya mengisyaratkan
telunjuknya ke dada beliau).” (HR Muslim No 4650)

Teori dan Tokoh Sosiologi


Untuk kasus / fenomena ini penulis mengambil teori Interaksionisme Simbolik
prinsip-prinsip dasarnya antara lain :
1. Manusia ditopang oleh kemampuan berpikir, tidak seperti hewan.
2. Kemampuan berpikir dibentuk oleh interaksi sosial.
3. Dalam interaksi sosial, orang mempelajari makna dan simbol yang memungkinkan
mereka menggunakan kemampuan berpikir tersebut.
4. Makna dan simbol memungkinkan orang melakukan tindakandan interaksi khas
manusia.
5. Orang mampu memodifikasi atau mengubah makna dan simbol yang mereka gunakan
dalam tindakan dan interaksi berdasarkan tafsir mereka terhadap situasi tersebut.
6. Orang mampu melakukan modifikasi dan perubahan ini, sebagian karena kemampuan
mereka untuk berinteraksi dengan diri mereka sendiri, yang memungkinkan mereka
memikirkan tindakan yang mungkin dilakukan, menjajaki keunggulan dan kelemahan
relatif mereka, dan selanjutnya memilih.
7. Jalinan pola tindakan dengan interaksi ini kemudian menciptakan kelompok.
Hubungan Kasus / Fenomena dengan Hadis dan Teori

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa dizaman yang terbilang maju dengan pesat
nya di era modern saat ini tentu orang-orang pastinya menjadi pengguna media sosial entah
itu Facebook, Instagram, Whatsapp, Tiktok, dan lain sebagainya. Tentu interaksi sosial pun
tidak hanya secara lisan namun kini secara tulisan pula.
Ada sebuah penelitian menarik perhatian penulis yaitu pada tahun 2020, ketika
Microsoft merilis “Indeks Keberadaban Digital” atau “Digital Civility Index” yang
menunjukan tingkat keberadaban pengguna internet diberbagai belahan dunia. Hasilnya
cukup memprihatinkan karena menunjukan bahwa tingkat keberadaban netizen Indonesia
sangat rendah. Laporan yang didasarkan atas survei 16.000 responden di 32 Negara antara
April-Mei 2020 itu menunjukan Indonesia ada di peringkat 29. Padahal jika melihat populasi
masyarakat pengguna internet tersebut diisi oleh mayoritas anak muda, yang seharusnya
memiliki sifat positif sebagai pelanjut estafet pemimpin bangsa yang akan datang.
Telah diketahui bersama juga bahwa Islam sebagai ajaran yang bersifat universal,
memiliki aturan atau norma tersendiri yang mengatur seluruh aspek kehidupan entah itu
hubungan dengan Allah SWT (Habluminallah) atau Hubungan dengan manusia lainnya
(Habluminannas),
Islam telah mengatur perihal Habluminannas atau bermuamalah antara sesama
manusia dengan sebaik mungkin, termasuk didalamnya ketika berkomunikasi antar sesama
manusia itu sendiri, seperti yang penulis tulis pada hadis diatas yaitu:

‫ض ُك ْم‬ ُ ‫َاج ُشوا َواَل تَبَا َغضُوا َواَل تَدَابَرُوا َواَل يَبِ ْع بَ ْع‬ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم اَل تَ َحا َسدُوا َواَل تَن‬ َ ِ ‫ع َْن َأبِي هُ َر ْي َرةَ قَا َل قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬
‫ص ْد ِر ِه‬َ ‫ظلِ ُمهُ َواَل يَ ْخ ُذلُهُ َواَل يَحْ قِ ُرهُ التَّ ْق َوى هَاهُنَا َويُ ِشي ُر ِإلَى‬ ْ َ‫ْض َو ُكونُوا ِعبَا َد هَّللا ِ ِإ ْخ َوانًا ْال ُم ْسلِ ُم َأ ُخو ْال ُم ْسلِ ِم اَل ي‬
ٍ ‫َعلَى بَي ِْع بَع‬
ُ ْ‫ب ا ْم ِرٍئ ِم ْن ال َّش ِّر َأ ْن يَحْ قِ َر َأ َخاهُ ْال ُم ْسلِ َم ُكلُّ ْال ُم ْسلِ ِم َعلَى ْال ُم ْسلِ ِم َح َرا ٌم َد ُمهُ َو َمالُهُ َو ِعر‬
‫ضهُ… ِإ َّن هَّللا َ اَل‬ ِ ‫ت بِ َح ْس‬
ٍ ‫ث َمرَّا‬ َ ‫ثَاَل‬
َ ‫صابِ ِع ِه ِإلَى‬
‫ص ْد ِر ِه‬ َ ‫ص َو ِر ُك ْم َولَ ِك ْن يَ ْنظُ ُر ِإلَى قُلُوبِ ُك ْم َوَأ َشا َر بَِأ‬ ُ ‫يَ ْنظُ ُر ِإلَى َأجْ َسا ِد ُك ْم َواَل ِإلَى‬

Artinya: Dari Abu Hurairah ra dia berkata Rasulullah saw bersabda: “Janganlah kalian saling
mendengki, saling memfitnah, saling membenci, dan saling memusuhi. Janganlah ada
seseorang di antara kalian yang berjual beli sesuatu yang masih dalam penawaran muslim
lainnya dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara. Muslim yang satu
dengan muslim yang lainnya adalah bersaudara tidak boleh menyakiti, merendahkan, ataupun
menghina. Taqwa itu ada di sini (Rasulullah saw menunjuk dadanya), Beliau
mengucapkannya sebanyak tiga kali. Seseorang telah dianggap berbuat jahat apabila ia
menghina saudaranya sesama muslim. Muslim yang satu dengan yang Iainnya haram
darahnya. hartanya, dan kehormatannya... Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh
dan rupa kalian, akan tetapi Allah melihat kepada hati kalian. (seraya mengisyaratkan
telunjuknya ke dada beliau).” (HR Muslim No 4650)

Dari hadis diatas dapat kita ambil islam pun mengatur kita untuk berkomunikasi disitu
tertulis bahwa “Muslim yang satu dengan muslim yang lainnya adalah bersaudara tidak boleh
menyakiti, merendahkan, ataupun menghina” Rasulullah pun mengulang perkataan tersebut
sebanyak tiga kali, namun apa yang dilakukan oleh masyarakat dunia maya sekarang itu tidak
sedikit bertentangan dengan ini mereka merendahkan orang lain, mencela, dan lain
sebagainya, padahal Allah pun tidak melihat tubuh dan rupa kita, Allah hanya melihat kepada
hati kita.

Kesimpulan
Fenomena Bullying atau menghina satu sama lain yang banyak terjadi di masyarakat
sosial media hendaknya dijauhi oleh seluruh kaum muslimin tanpa terkecuali. Karena itu
bertentangan dengan ajaran Al-qur’an dan Hadis. Tidak perlu mengambil tugas Allah dalam
menilai atau menghakimi manusia. Sebagai sesama manusia cukuplah untuk saling
menasihati dalam kebaikan dan kesabaran, bukan menghina atau merendahkan. Jika ini
dilakukan dengan sadar, maka ini berpengaruh pada kualitas tauhid sosialnya, bahwasannya
ketika seseorang sedang menghina orang lain, secara tidak langsung ia sedang merendahkan
ciptaan Allah yang sebaik-baiknya, dan merasa dirinya lebih baik daripada yang dihina,
padahal semua manusia itu sama dimata Allah SWT, adapun pembeda antara satu manusia
dengan manusia lainnya hanyalah terletak pada ketaqwaannya, dan yang berhak menilai
kualitas taqwa seseorang hanya Allah SWT. Maka berdasarkan hadis diatas bisa dimaknai
masuk kedalam kategori orang yang tidak beriman. Na’udzu billah min dzalik.

Daftar Pustaka
Al-Qur’an Al-Karim

Al-Azhariy, H. a.-K.-S. (2009). Al-Anwār Al-Muhammadiyyah Syarh al-‘Arbaīn An-


Nawawiyyah. Husein: Dar Al-Manār.

Al-Jāhizh, A. U. (1989). Tahżīb Al-Akhlāq. Tanta: Dar Ash-Shaḥābah Li At-Turāṡ.

An-Nawawiy, A. Ż. (1392 H). Syarh An-Nawawiy ‘ala Shaḥīḥ Muslim. Beirut: Dar Ihyā
Turāṡ al-‘Arabiy.

Kaṡir, I. A.-F. (2008). Tafsir al-Qurān al-‘Aẓīm. Kairo: Dār Ibn Jauziy.

Muhammadiyah, S. (2014). Kerapuhan Ideologi Kaum Muda. Yogyakarta: PT. Gramasurya.

Virani Wulandari, d. (2021). Pengaruh Algoritma Filter Bubble dan Echo Chamber terhadap
Perilaku Penggunaan Internet. -: Jurnal Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 17
No. 1.

Oleh: Wayan Bagus Prastyo (Mahasiswa PUTM Ilmu Hadis UAD Angkatan 2018)

Anda mungkin juga menyukai