Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Kebutuhan masyarakat akan Bahan Bakar Minyak (BBM) atau jenis Gas
(LPG) pada dasarnya dapat tergantikan oleh energi alternatif lain seperti
Biogas yang di hasilkan dari proses biodigester dari bahan baku Eceng
Gondok, potensi energi biogas tersebut sangat berkaitan dengan jumlah
populasi Eceng Gondok itu sendiri serta dengan pola pemanfaatannya.

Eceng gondok atau enceng gondok (Latin:Eichornia crassipes) adalah


salah satu jenis tumbuhan airmengapung. Selain dikenal dengan nama eceng
gondok, di beberapa daerah di Indonesia, eceng gondok mempunyai nama lain
seperti di daerah Palembang dikenal dengan nama Kelipuk, di Lampungdikenal
dengan nama Ringgak, di Dayak dikenal dengan nama Ilung-ilung, di Manado
dikenal dengan nama Tumpe. Eceng gondok pertama kali ditemukan secara
tidak sengaja oleh seorang ilmuwan bernama Carl Friedrich Philipp von
Martius, seorang ahli botani berkebangsaan Jerman pada tahun 1824 ketika
sedang melakukan ekspedisi di Sungai AmazonBrasil. Eceng gondok memiliki
kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai Gulma
yang dapat merusak lingkungan perairan. Eceng gondok dengan mudah
menyebar melalui saluran air ke badan air lainnya.
Hal inilah yang mendorong para peneliti untuk menambah nilai guna dari
eceng gondok tersebut. Salah satunya adalah sebagai bahan bakar pengganti
tabung gas LPG(Liquified Petroleum Gas)dan minyak tanah atau pun bahan
bakar lainnya dengan harga yang lebih mudah dijangkau oleh mayarakat
dengan nilai ekonomi terendah sekalipun. Karena diperkirakan apabila
masyarakat secara terus menerus menggunakan bahan bakar dari minyak tanah
ataupun tabung gas LPG terebut, kemungkinan besar suatu saat nanti akan
mengakibatkan terjadinya krisis pada bahan bakar.
Hal inilah yang menjadi menarik untuk dikaji lebih lanjut, yaitu
bagaimana meningkatkan nilai guna dari eceng gondok menjadi lebih baik lagi.

4
Kemudian setelah dilakukan berbagai percobaan akhirnya ditemukan solusi
yang cukup efektif untuk menggantikan bahan bakar yang biasa digunakan
oleh masyarakat yaitu memanfaatkan tumbuhan eceng gondok dengan diproses
terlebih dahulu sehingga dapat menjadi bahan bakar. Gagasan dan solusi ini
diberi judul “PEMANFAATAN ECENG GONDOK MENJADI BIOGAS
SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR YANG UMUM”.

1.2. Rumusan Masalah


Melihat dari hal yang melatarbelakangi pembuatan Biogas dari Eceng
Gondok tersebut, kami menemukan beberapa masalah yaitu:
1. Berapa perbandingan antara tumbuhan eceng gondok dengan air?
2. Bagaimanakah cara kerja Biogas dari eceng gondok tersebut?
3. Apakah dampak dari pembuatan biogas tersebut?

1.3. Batasan Masalah


Dari penelitian ini kami menemukan suatu masalah yang sangat penting
yaitu, Mengapa Eceng Gondok dapat Menghasilkan Gas?

1.4. Tujuan Penelitian


Untuk mengetahui mengapa eceng gondok dapat menghasilkan gas yang
dapat dijadikan Biogas sebagai pengganti bahan bakar yang umum.

1.5. Manfaat Penelitian


Setelah melakukan berbagai eksperimen dan penelitian, kami
memperoleh suatu pernyataan, bahwa ditemui berbagai manfaat dalam
pembuatan Biogas dari eceng gondok tersebut. Salah satunya yaitu
meningkatkan nilai guna dari eceng gondok, menghemat pengeluaran
khususnya bagi masyarakat yang mempunyai nilai perekonomian yang
rendah, dan juga sebagai pengganti tabung gas LPG atau minyak bumi
yang mempunyai nilai jual yang tinggi pada era sekarang.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Biogas

Sejarah singkat Biogas


Gas methan ini sudah lama digunakan oleh warga Mesir, Cina, dan Roma
kuno untuk dbakar dan digunakan sebagai penghasil panas. Sedangkan, proses
fermentasi lebih lanjut untuk menghasilkan gas methan ini pertama kali
ditemukan oleh Alessandro Volta (1776). Hasil identifikasi gas yang dapat
terbakar ini dilakukan oleh Willam Henry pada tahun 1806. dan Becham
(1868), murid Louis Pasteur dan Tappeiner (1882) adalah orang pertama yang
memperlihatkan asala mikrobiologis dari pembentukan methan. Adapun alat
penghasil biogas secara anaerobik pertama dibangun pada tahun 1900. pada
akhir abad ke 19, riset untuk menjadikan gas methan sebagai biogas dilakukan
oleh Jerman dan Perancis pada masa antara 2 perang dunia. Selama perang
dunia II, banyak petani di Inggris dan Benua Eropa yang membuat alat
penghasil biogas kecil yang digunakan untuk menggerakkan traktor. Akibat
kemudahan dalam memperoleh BBM dan harganya yang murah pada tahun
1950, proses pemakaian biogas ini mulai ditinggalkan. Tetapi, di Negara-
negara berkembang kebutuhan akan sumber energi yang murah dan selalu
tersedia. Oleh karena itu, di India kegiatan produksi biogas terus dilakukan
semenjak abad ke 19. saat ini, Negara berkembang lainnya, seperti Cina,
Filipina, Korea, Taiwan, dan Papua Nugini, telah melakukan berbagai riset dan
pengembangan alat penghasil biogas. Selain di Negara berkembang, teknologi
biogas juga telah dikembangkan di Negara maju seperti Jerman.
Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan
organik oleh mikroorganisme pada kondisi langka oksigen (anaerob Komponen
biogas antara lain sebagai berikut : ± 60 % CH4(metana), ± 38 % CO2 (karbon
dioksida) dan ± 2 % N2, O2, H2, & H2S. Biogas dapat dibakar seperti elpiji,
dalam skala besar biogas dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik,
sehingga dapat dijadikan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan
terbarukan. Sumber energi Biogas yang utama yaitu kotoran ternak Sapi,

6
Kerbau, Babi dan Kuda. Kesetaraan biogas dengan sumber energi lain 1 m3
biogas setara dengan:

Bahan Bakar Jumlah


Elpiji 0,46 kg
Minyak Tanah 0,62 liter
Minyak solar 0,52 liter
Bensin 0,80 liter
Gas Kota 1,50 m3
Kayu Bakar 3,50 kg

Manfaat energi biogas adalah energi sebagai pengganti bahan bakar


khususnya minyak tanah dan dipergunakan untuk memasak kemudian
sebagai bahan pengganti bahan bakar minyak (bensin, solar). Dalam
skala besar, biogas dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik. Di
samping itu, dari proses produksi biogas akan dihasilkan sisa kotoran
ternak yang dapat langsung dipergunakan sebagai pupuk organik pada
tanaman / budidaya pertanian. Potensi pengembangan Biogas di
Indonesia masih cukup besar.

2.2. Definisi Eceng Gondok

Eceng gondok (Eichhornia crassipes) adalah tanamanyang hidup


mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Tingginya sekitar
0,4 - 0,8 meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk
oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun
menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya
termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung.
Akarnya merupakan akar serabut.

Kandungan Eceng Gondok:

Calsium Ca
Magnesium Mg

7
Kalium K
Natrium Na
Chlorida Cl
Cupper Cu
Mangan Mn
Ferum Fe

Pada akarnya terdapat senyawa sulfat dan fosfat. Daunnya kaya senyawa
carotin dan bunganya mengandung delphinidin-3-diglcosida. Dengan seluruh
kandungan kimia yang ada itu, Eceng Gondok dapat menyembuhkan
tenggorokan terasa panas, kencing tidak lancar, biduran dan bisul. Kandungan
senyawa penting tadi terdapat diseluruh organ tanaman dari akar sampai daun
dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Bahkan bunganya yang
menawan juga bagus dijadikan sebagai bahan obat tradisional.

Nama umum Eceng Gondok:

Indonesia: Eceng gondok, kelipuk, kembang bopong, weweyan.

Jepang: hotei aoi.

2.3. Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
 Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
 Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
 Sub Kelas: Alismatidae
Ordo: Alismatales
Famili: Butomaceae
Genus: Eichornia
Spesies: Eichornia crassipes (Mart.) Solms

8
Isi Kandungan Nutrisi/Gizi Eceng Gondok

Eceng Gondok adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh


masyarakat Indonesia.  Eceng Gondok mengandung energi sebesar 18
kilokalori, protein 1 gram, karbohidrat 3,8 gram, lemak 0,2 gram, kalsium 80
miligram, fosfor 45 melakukan penelitian terhadap 100 gram Eceng Gondok,
dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 70 %.
miligram, dan zat besi 4 miligram.  Selain itu di dalam Eceng Gondok juga
mengandung vitamin A sebanyak 1000 IU, vitamin B1 0,08 miligram dan
vitamin C 50 miligram.  Hasil tersebut didapat dari:
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Eceng Gondok:
Nama Bahan Makanan : Eceng Gondok
Nama Lain / Alternatif : Eceng
Banyaknya Eceng Gondok yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Eceng Gondok yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible)= 70%
Jumlah Kandungan Energi Eceng Gondok = 18 kkal
Jumlah Kandungan Protein Eceng Gondok = 1 gr
Jumlah Kandungan Lemak Eceng Gondok = 0,2 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Eceng Gondok = 3,8 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Eceng Gondok = 80 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Eceng Gondok = 45 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Eceng Gondok = 4 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Eceng Gondok = 1000 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Eceng Gondok = 0,08 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Eceng Gondok = 50 mg
Khasiat / Manfaat Eceng Gondok : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan

9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Model Penelitian

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah


Eksperimental Lapangan dengan objek penelitian yaitu tumbuhan eceng
gondok.

3.2.Proses Pembuatan Biogas

Alat dan bahan:


* Galon air mineral atau bisa diganti dengan botol air minum kemasan
1200 ml.
* Pisau.
* 2 buah Pipa logam kecil berdiameter 1 cm dengan panjang 10 cm dan
20 cm (dua buah)..
* Selang plastik berdiameter 1 cm dengan panjang 1 m.
* Air
* Eceng gondok
Cara Pembuatan Biogas:
1. Masukkan eceng gondok ke dalam galon atau botol air mineral
sampai ½ galon atau botol.
2. Isilah galon atau botol tersebut dengan air secukupnya.
3. Kemudian tutuplah yang rapat (jangan sampai ada lubang sedikit
pun).
4. Diamkan selama 7 hari.
5. Siapkan pipa logam berdiameter 1 cm dengan panjang 10 cm dan 20
cm (dua buah).
6. Apabila telah mencapai 7 hari, lubangi tutup galon atau botol sedikit
saja dengan ukuran yang sama dengan pipa logam (jangan dibuka
tutupnya, agar gas didalamnya tidak habis menguap).
7. Lalu tusukkan pipa logam yang berukuran 10 cm pada tutup tersebut.
8. Kemudian sambungkan selang plastik ke pipa logam pada tutup galon
atau pun botol tersebut.
9. Di ujung selang yang belum di sambung pipa logam, sambungkan
pipa logam yang berukuran 20 cm.
10. Kemudian sulutlah dengan pemantik api. Apabila pembusukannya
10
baik, maka akan menyala.
Catatan:
Apabila bahan eceng gondok menggunakan skala yang lebih banyak,
maka gas yang dihasilkan pun akan lebih banyak. Contohnya, apabila
menggunakan bahan eceng gondok dengan banyak 200 kg, maka gas
yang dikeluarkan akan bertahan selama 2 minggu, dengan pemakaian
1,5jam/hari.

3.3 Pelaksanaan Percobaan

Percobaan ini adalah percobaan yang paling mendasar untuk


menciptakan sebuah Energi Biogas dari Eceng Gondok dan untuk menambah
nilaiguna dari eceng gondok tersebut.
BAB IV
PENUTUP

11
4.1. Kesimpulan

Setelah melakukan berbagai penelitian dan percobaan untuk


menciptakan Biogas Dari Eceng Gondok tersebut selama 1 minggu, kami
memperoleh beberapa kesimpulan dari penelitian maupun percobaan
tersebut, yaitu:
1. Eceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biogas.
2. Eceng gondok adalah salah satu tumbuhan yang memiliki berbagai
manfaat, salah satunya adalah mengurangi pencemaran air dari zat-zat
berbahaya. Karena eceng gondok mengandung berbagai komponen kimia
terkandung pada kandungan unsur hara tempat tumbuh dan sifat daya
serap tanaman tersebut. Komponen tersebut dapat menyerap logam-
logam berat senyawa sulfit.

3. Eceng gondok termasuk tanaman yang dengan mudah, tidak perlu syarat-
syarat khusus agar eceng gondok dapat hidup dan tumbuh.

4.2. Saran

Pada saat dilakukan pengukuran volume biogas, sebaiknya dilakukan cek


kebocoran pada rangkaian alat dengan menggunakan air sabun.

1. Penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh lamanya


fermentasi terhadap biogas dihasilkan beserta kandungan gas metananya.
DAFTAR PUSTAKA

12
Wahyuni, Sri Se. Mp. 2011. Menghasilkan Biogas dari Aneka Limbah.
Indonesia: AgroMedia Pustaka

Wahyu, Sri MP. 2008. Biogas. Jakarta: Penebar Swadaya

Badrussalam, R. 2011. Membuat Biogas dari Bahan Organik. Indonesia:


Gramedia Online Shopper

http://id.wikipedia.org/wiki/Eceng_gondok

http://cybersatu.blogspot.com/2011/05/pengertian-biogas-manfaat-energi-
biogas.html
Daftar Isi

Cover
13
Kata Pengantar...........................................................................ii

Daftar Isi .....................................................................................iii

BAB I
Pendahuluan ...............................................................................4
1.1. Latar Belakang Penelitian

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Batasan Masalah

1.4. Tujuan Penelitian

1.5. Manfaat Penelitian

BAB II
Tinjauan Pustaka……………………………………………….6
2.1. Pengertian Biogas
2.2. Definisi Eceng Gondok
2.3. Klasifikasi

BAB III
Metodologi Penelitian …………………………………………..10
3.1. Model Penelitian
3.2. Proses Pembuatan Biogas
3.3. Pelaksanaan Percobaan

BAB IV
Penutup…………………………………………………………...12
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH BIOGAS

“PEMANFAATAN ECENG GONDOK MENJADI BIOGAS

SEBAGAI PENGGANTI BAHAN


iii BAKAR YANG UMUM”

Disusun Oleh:
Rizqih R. Blegur
2123736776
Energi Terbarukan-2
Teknik Instalasi Listrik
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
Kelas 4D
2023

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “PEMANFAATAN ECENG GONDOK MENJADI BIOGAS
SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR YANG UMUM” dengan baik tanpa
ada halangan yang berarti.

Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih kepada
segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian
makalah ini.

Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya
selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.

Dengan karya ini saya berharap dapat membantu pemerintah dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa Indonesia melalui pengembangan internet di desa-desa.

Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat
luas.

Kupang, 29 April 2023


Penulis

ii

Anda mungkin juga menyukai