Anda di halaman 1dari 5

RS TEUNGKU FAKINAH PELAYANAN UNIT BEDAH SENTRAL

BANDA ACEH
No. Dokumen No. Revisi Halaman

253/TKRS/VIII/2022 - 1/4

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS Teungku Fakinah
Banda Aceh
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 15 Agustus 2022

dr. Muhammad Iqbal Saputra, MKM

PENGERTIAN  Penderita tindakan operasi adalah pasien yang dinyatakan


oleh operator harus dilakukan Tindakan operasi.
 Keluarga penderita adalah keluarga atau orang yang
bertaggung jawab atas beberadaan pasien.
 Setengah waktu dari ketentuan adalah toleransi waktu
operasi dari jadwal semula selama 1 jam, apabila
penderita tidak ada keluarganya.
 Lembar persetujuan tindakan operasi adalah pernyataan
persetujuan dari pasien atau keluarganya untuk dilakukan
tindakan operasi setelah mendapat penjelasan dari
operator atau pihak rumah sakit.
 Petugas pengirim instalasi terkait adalah petugas instalasi
terkait yang mendaftarkan pasien ke instalasi kamar
operasi untuk tindakan operasi.
 Tim operasi adalah tim yang akan melakukan tindakan
operasi yang terdiri dari : operator, asisten, dokter
anestesi, petugas instrument dan perawat sirkulasi.
 Operator adalah dokter penanggung jawab dari pasien
yang akan dioperasi.
 Petugas instrument adalah petugas yang menyiapkan
peralatan operasi sebelum dan selama proses operasi.
 Dokter anestesi adalah dokter yang melakukan pembiusan
terhadap pasien sebelum dan selama dilakukan tindakan
operasi, serta pengawasan sesudah operasi.
 Perawat sirkulasi adalah orang yang bisa keluar dan
masuk ruang operasi untuk mengambil peralatan, obat dan
membantu kelancaran didalam kamar operasi.
 Ruang pulih atau recovery room adalah ruang perlakuan
pasien setelah operasi (post operasi).
RS TEUNGKU FAKINAH PELAYANAN UNIT BEDAH SENTRAL
BANDA ACEH
No. Dokumen No. Revisi Halaman

253/TKRS/VIII/2022 - 1/4

 Gangguan vital adalah gangguan pasien selain kriteria


skor lock hart yang membahayakan hidup pasien setelah
proses operasi.
 Skor lock hart adalah kriteria – kriteria yang mana pasien
pindah dari ruang pulih sadar (antara lain : kesadaran,
pernafasan, tekanan darah, pergerakan dan warna kulit).
Prosedur pelayanan bedah sentral ini bertujuan untuk
menetapkan tata cara pelaksanaan proses operasi. Diharapkan
TUJUAN dengan prosedur ini dapat menjamin pelayanan yang cepat
dan tepat dalam upaya peningkatan pelayanan kepada
masyarakat.
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit.
 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
KEBIJAKAN 2009 tentang Kesehatan.
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 779/Menkes/SK/VII/2008 tentang Standar
Pelayanan Anestesi di Rumah Sakit.
PROSEDUR A. Pendaftaran tindakan operasi.
1. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi,
oleh operator harus dinyatakan sebagai penderita
tindakan operasi didalam status pasien oleh dokter
penanggung jawab.
2. Operator memberikan penjelasan kepada pasien atau
keluarganya tentang permasalahan operasi yang akan
dijalani.
3. Pasien atau pihak keluarga harus membuat persetujuan
tindakan operasi yang akan dilakukan, dilembar
persetujuan tindakan medis.
4. Lembar persetujuan tindakan medis ditanda tangani
oleh operator, pasien atau keluarganya, satu saksi dari
pihak keluarga, dan satu saksi dari pihak rumah sakit.
5. Lembar persetujuan tindakan medis dapat
ditandatangani kepala rumah sakit apabila pasien
RS TEUNGKU FAKINAH PELAYANAN UNIT BEDAH SENTRAL
BANDA ACEH
No. Dokumen No. Revisi Halaman

253/TKRS/VIII/2022 - 1/4

dalam kondisi emergency dan pihak keluarga tidak ada


sampai batas waktu ½ jam dari jadwab operasi dan
juga untuk pasien yang tidak mampu.

6. Apabila keluarga tidak setuju dengan Tindakan operasi


yang akan dilaksanakan setelah mendapat penjelasan
dari operator atau pihak rumah sakit, maka pasien atau
kelurganya melakukan penolakan tindakan operasi
dengan lembar penolakan tindakan medis.
7. Apabila pasien telah dirawat maka petugas terkait
dimana pasien dirawat, mendaftarkan pasien tersebut
ke petugas kamar operasi untuk pelaksanaan operasi
termasuk hari dan jam operasi.
8. Apabila pasien rujukan, maka petugas PAT
mendaftarkan pasien tersebut ke petugas 1 untuk
pelaksanaan operasi termasuk hari dan jam operasi.
9. Demikian juga apabila pasien rawat jalan (ODC “one
day care”), maka petugas PAT mendaftarkan pasien
tersebut ke petugas kamar operasi untuk pelaksanaan
operasi termasuk hari dan jam operasi.
10. Petugas kamar operasi menulis pendaftaran operasi di
buku register operasi sesuai tanggal dan jam operasi.
11. Petugas pengirim pasien dari instalasi terkait
melengkapi persyaratan administrasi dari pasien antara
lain :
a. Status lengkap pasien atau rekam medis pasien.
b. Lembar persetujuan operasi dari operator.
c. Data pemeriksaan penunjang.
d. Blangko pendaftaran operasi.
B. Pelaksanaan operasi.
1. Diinstalasi asal, petugas instalasi terkait memberikan
perlakuan pra operasi terhadap pasien antara lain:
a. Pasien yang akan dioperasi , daerah yang berambut
harus diskren (dicukur).
RS TEUNGKU FAKINAH PELAYANAN UNIT BEDAH SENTRAL
BANDA ACEH
No. Dokumen No. Revisi Halaman

253/TKRS/VIII/2022 - 1/4

b. Gigi palsu harus dilepas.


c. Pasien tidak boleh memakai lipstick, cat kuku, dan
perhiasan.

d. Paisen harus memakai baju dan topi (mitela)


khusus operasi.
e. Pasien keadaan puasa sekitar 6 jam, (kecuali kasus
emergency tergantung kebijakan operator).
2. Petugas instrument mempersiapkan peralatan untuk
proses operasi pada saat persiapan dan pada
pelaksanaan operasi.
3. Semua team yang akan melakukan operasi berganti
pakaian dengan seragam operasi dikamar ganti, setelah
itu memasuki kamar operasi dan tidak boleh keluar
sampai proses operasi selesai.
4. Pembiusan pasien oleh dokter anastesi dilakukan
sebelum team operasi memulai operasi dan hasilnya
dicatat distatus anastesi.
5. Selanjutnya tindakan operasi dilaksanakan dengan
dipimpin oleh operator, dan untuk peralatan operasi
yang tempatnya berada diluar kamar operasi maka
diambilkan oleh perawat sirkulasi.
6. Tindakan medis operasi dicatat pada lembar laporan
operasi.
C. Perlakuan pasca operasi.
1. Setelah operasi selesai dilakukan, pasien dibawa
keruang pulih untuk perlakuan post operasi menunggu
kesadaran pasien, keadaan pasien selama post operasi
dicatat dalam lembar pasca bedah di ruang pemulihan
dan lembar observasi ruang pulih.
2. Pasien yang sudah operasi, setelah sadar di ruang pulih
maka pasien keluar dari instalasi kamar operasi,
sedangkan untuk pasien yang kondisinya makan
dipindahkan ke kamar ICU untuk perawatan intensif.
UNIT TERAKAIT 1. Instalasi rawat inap.
RS TEUNGKU FAKINAH PELAYANAN UNIT BEDAH SENTRAL
BANDA ACEH
No. Dokumen No. Revisi Halaman

253/TKRS/VIII/2022 - 1/4

2. Instalasi rawat jalan.


3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)

Anda mungkin juga menyukai