Anda di halaman 1dari 1

Nama : Nabila Febriana

NIM : 1101620011
Kelas : A Teknologi Pendidikan 2020

Mau ke Mana Setelah Lulus?

Memperoleh ijazah perguruan tinggi dengan gelar akademik yang menyertainya


merupakan ujung bagi seorang mahasiswa dari rangkaian perjalanan akademik di dunia
akademik. Merayakan keberhasilan perjuangan akademik patut dirayakan dengan penuh
rasa syukur, suka cita dan meriah. Bagaimanapun, ia berhasil melewati salah satu dari
banyak fase akademik yang menemaninya dalam perjalanan ke universitas.
Meski harus diakui bahwa jenjang sarjana bukanlah perhentian terakhir dari
perjalanan akademik yang bersangkutan, melainkan babak baru dalam perjalanan menuju
kehidupan nyata mata kuliah, yang tentunya berbeda dengan dunia kampus.
Berkaitan dengan perkuliahan, tentunya kamu akan mencari pekerjaan setelah lulus,
terutama pekerjaan kantoran. Pengangguran mungkin adalah kata yang paling menyakitkan
bagi para peneliti. Peneliti mencoba melamar pekerjaan kesana kemari dengan gelar
sarjana hanya untuk melampirkan status PNS atau PNS. Tapi banyak yang menganggur
karena tidak bisa mendapatkan "pekerjaan kantoran". Lalu pertanyaan selanjutnya, apakah
mahasiswa sudah siap untuk "pekerjaan kantoran"? Apakah gelar sarjana membuat
lulusannya malu pada hal lain selain "kantor"? Kita harus memperbaiki asumsi dasar seperti
itu bersama-sama.
Universitas tentu bukan untuk bekerja, tapi kuliah tentu untuk mengejar ilmu. Namun,
pekerjaan tidak harus terikat dengan gelar. Para peneliti mencoba untuk mendapatkan
"pekerjaan kantoran" bahkan jika mereka tidak sesuai dengan gelarnya, dalam hal ini
pekerjaan mereka nantinya tidak menghasilkan produktivitas yang signifikan dan efisiensi
mereka terus memburuk.Kondisi ini tentu saja merugikan para peneliti di bidang yang tidak
biasa mereka geluti, dan masih terikat pada ruang yang tidak bisa mereka kreasikan.
Secara kolektif, lulusan tidak lagi mencari pekerjaan, melainkan "menciptakan"
lapangan kerja dimana lulusan dapat membantu mengurangi pengangguran daripada
menambah pengangguran. Namun Anda tidak boleh salah mengartikannya jika Anda
memiliki kesempatan untuk menjadi seorang karyawan atau PNS setelah menyelesaikan
studi Anda.
Sangat disayangkan bahwa peneliti hanya mengandalkan kertas yang
ditandatangani oleh rektor dan tidak mau mempercayai kecerdasan dan kreativitasnya
dalam profesi lain, misalnya dalam kewirausahaan. Peneliti akademik sejati terus melakukan
penelitian sesuai dengan aplikasi bidangnya bahkan melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi. Studi-studi ini terdaftar dan dilindungi oleh hak cipta.
Bagi sebagian orang, kelulusan seringkali menjadi ironi yang menimbulkan rasa bangga dan
takut sekaligus. Bangga karena telah mencapai tujuan belajar dengan baik dan sempurna,
namun seringkali menimbulkan rasa takut karena ada ketidakpastian tentang apa yang
harus dilakukan setelah lulus.

Kecemasan, kebingungan, ketidakamanan dan ketidakpastian terutama disebabkan


oleh ketidaksiapan beberapa lulusan perguruan tinggi untuk babak baru dalam hidup
mereka setelah lulus. Selain itu, bisa juga karena kurangnya visi, motivasi dan kepercayaan
diri dalam mengejar kompetensi dalam dunia kerja dan masyarakat pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai