Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 5

Arya Syahputra ( 210320045)


Aldi Pratama ( 210320055)
Ar Ridho Harahap (210320102)
Diketahui bahwa fungsi permintaan untuk produk X adalah sebagai
berikut:
QX = a(Px)b (Py)c (Ax)d (Ay)e (I)f
Dimana P adalah harga jual, A adalah pengeluaran iklan, dan I adalah
pendapatan perkapita.
a) Jika f = -0,6 bagaimanakah sifat dari produk X itu?
b) Jika e = +0,9 bagaimanakah hubungan antara produk X dan
produk Y?
c) Jika c = -0,9 apakah kondisi ini konsisten dengan yang
dinyatakan dalam point b?
d) Apakah tanda koefisien b positif atau negatif? Jika nilai absolut
dari koefisien b lebih besar dari satu, maka apakah artinya?
a) Koefesien-koefisien dalam fungsi permintaan
berpangkat (power function) merupakan koefesien
elastisitas. Koefesien f merupakan elastisitas
pendapatan dari permintaan dimana apabila bernilai
positif menunjukan produk normal, sedangkan
apabila negative menunjukan produk inferior. Karna
besaran f = -0,6 (negatif) berarti sifat produk X
adalah produk inferior, dimana setiap peningkatan
pendapatan konsumen sebesar 1% akan menurunkan
permintaan terhadap produk X sebesar 0,6% (ceteris
paribus) semua factor lain yang mempengaruhi
permintaan produk X diasumsikan konstan.
b) Koefesien e menunjukan hubungan antara pengeluaran iklan dari produk Y dan
permintaan produk X dimana besaran e = +0,9 menunjukan bahwa setiap kenaikan
anggaran pengeluaran iklan untuk produk Y sebesar 1% akan meningkatkan
permintaan produk X sebesar 0,9% (cateris paribus). Oleh karna itu hubungan antara
pengeluaran iklan dan permintaan produk bersifat positif, dimana setiap kenaikan
pengeluaran iklan akan meningkatkan kenaikan produk, maka dapat diperkirakan
bahwa peningkatan pengeluaran iklan produk Y juga akan meningkatkan permintaan
produk Y. Oleh karna peningkatan permintaan produk Y juga meningkatkan
permintaan produk X, maka kedua produk X dan Y itu bersifat komplementer. Dengan
demikian besaran e=+0,9 menunjukan bahwa hubungan antara produk Y dan produk X
bersifat komplementer (saling melengkapi).
C) Koefesien c merupakan elastisitas harga silang dari permintaan yang
menunjukan sensitivitas atau kepekaan terhadap permintaan produk
apabila pesaing melakukan kebijkan perubahan harga. Koefesien
elastisitas harga silang menunjukan hubungan antara kedua produk itu
dipasar, dimana apabila bernilai positif (tanda koefesien elastisitas harga
silang positif) maka menunjukkan bahwa kedua produk itu bersifat
substitusi (saling mengerti), sedangkan apabila negatif (tanda koefesien
harga silang negatif) menunjukan hubungan kedua produk itu bersifat
komplementer (saling melengkapi). Karna dalam fungsi permintaan diatas,
e = -0,9 (negatif),maka menunjukkan bahwa hubungan antara produk X dan
produk Y bersifat komplementer. Tampak bahwa hubungan yang
ditunjukkan melalui koefesien c = -0,9 (negatif) dan e= +0,9 (positif) adalah
kosisten menunjukkan bahwa hubungan antara X dan Y bersifat
komplementer (saling melengkapi).
D) Koefesien b merupakan elastisitas harga dari permintaan
yang menunjukan hubungan antara harga produk dan
permintaan produk itu. Oleh karna berdasarkan teori
permintaan diketahui bahwa permintaan produk
berhubungan secara terbalik (negatif) dengan harga produk,
maka tanda dari kloefesien b harus negatif (b < 0), dan
biasanya diucapkan dalam nilai absolut. Jika nilai absolut dari
koefesien b lebih besar dari satu menunjukan bahwa setiap
peningkatan (penurunan) harga sebesar 1% akan menurunkan
(meningkatkan) permintaan produk sebesar lebih dari 1%.
Jika nilai absolut dari koefesien b lebih besar dari satu,
menunjukkan bahwa permintaan untuk produk itu bersifat
elastis.

Anda mungkin juga menyukai