0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan6 halaman
Fungsi permintaan produk X dipengaruhi oleh harga, pengeluaran iklan, dan pendapatan. Analisis koefisien elastisitas menunjukkan bahwa produk X bersifat inferior dan hubungannya dengan produk Y bersifat komplementer. Hubungan antara harga dan permintaan produk X bersifat elastis.
Fungsi permintaan produk X dipengaruhi oleh harga, pengeluaran iklan, dan pendapatan. Analisis koefisien elastisitas menunjukkan bahwa produk X bersifat inferior dan hubungannya dengan produk Y bersifat komplementer. Hubungan antara harga dan permintaan produk X bersifat elastis.
Fungsi permintaan produk X dipengaruhi oleh harga, pengeluaran iklan, dan pendapatan. Analisis koefisien elastisitas menunjukkan bahwa produk X bersifat inferior dan hubungannya dengan produk Y bersifat komplementer. Hubungan antara harga dan permintaan produk X bersifat elastis.
Aldi Pratama ( 210320055) Ar Ridho Harahap (210320102) Diketahui bahwa fungsi permintaan untuk produk X adalah sebagai berikut: QX = a(Px)b (Py)c (Ax)d (Ay)e (I)f Dimana P adalah harga jual, A adalah pengeluaran iklan, dan I adalah pendapatan perkapita. a) Jika f = -0,6 bagaimanakah sifat dari produk X itu? b) Jika e = +0,9 bagaimanakah hubungan antara produk X dan produk Y? c) Jika c = -0,9 apakah kondisi ini konsisten dengan yang dinyatakan dalam point b? d) Apakah tanda koefisien b positif atau negatif? Jika nilai absolut dari koefisien b lebih besar dari satu, maka apakah artinya? a) Koefesien-koefisien dalam fungsi permintaan berpangkat (power function) merupakan koefesien elastisitas. Koefesien f merupakan elastisitas pendapatan dari permintaan dimana apabila bernilai positif menunjukan produk normal, sedangkan apabila negative menunjukan produk inferior. Karna besaran f = -0,6 (negatif) berarti sifat produk X adalah produk inferior, dimana setiap peningkatan pendapatan konsumen sebesar 1% akan menurunkan permintaan terhadap produk X sebesar 0,6% (ceteris paribus) semua factor lain yang mempengaruhi permintaan produk X diasumsikan konstan. b) Koefesien e menunjukan hubungan antara pengeluaran iklan dari produk Y dan permintaan produk X dimana besaran e = +0,9 menunjukan bahwa setiap kenaikan anggaran pengeluaran iklan untuk produk Y sebesar 1% akan meningkatkan permintaan produk X sebesar 0,9% (cateris paribus). Oleh karna itu hubungan antara pengeluaran iklan dan permintaan produk bersifat positif, dimana setiap kenaikan pengeluaran iklan akan meningkatkan kenaikan produk, maka dapat diperkirakan bahwa peningkatan pengeluaran iklan produk Y juga akan meningkatkan permintaan produk Y. Oleh karna peningkatan permintaan produk Y juga meningkatkan permintaan produk X, maka kedua produk X dan Y itu bersifat komplementer. Dengan demikian besaran e=+0,9 menunjukan bahwa hubungan antara produk Y dan produk X bersifat komplementer (saling melengkapi). C) Koefesien c merupakan elastisitas harga silang dari permintaan yang menunjukan sensitivitas atau kepekaan terhadap permintaan produk apabila pesaing melakukan kebijkan perubahan harga. Koefesien elastisitas harga silang menunjukan hubungan antara kedua produk itu dipasar, dimana apabila bernilai positif (tanda koefesien elastisitas harga silang positif) maka menunjukkan bahwa kedua produk itu bersifat substitusi (saling mengerti), sedangkan apabila negatif (tanda koefesien harga silang negatif) menunjukan hubungan kedua produk itu bersifat komplementer (saling melengkapi). Karna dalam fungsi permintaan diatas, e = -0,9 (negatif),maka menunjukkan bahwa hubungan antara produk X dan produk Y bersifat komplementer. Tampak bahwa hubungan yang ditunjukkan melalui koefesien c = -0,9 (negatif) dan e= +0,9 (positif) adalah kosisten menunjukkan bahwa hubungan antara X dan Y bersifat komplementer (saling melengkapi). D) Koefesien b merupakan elastisitas harga dari permintaan yang menunjukan hubungan antara harga produk dan permintaan produk itu. Oleh karna berdasarkan teori permintaan diketahui bahwa permintaan produk berhubungan secara terbalik (negatif) dengan harga produk, maka tanda dari kloefesien b harus negatif (b < 0), dan biasanya diucapkan dalam nilai absolut. Jika nilai absolut dari koefesien b lebih besar dari satu menunjukan bahwa setiap peningkatan (penurunan) harga sebesar 1% akan menurunkan (meningkatkan) permintaan produk sebesar lebih dari 1%. Jika nilai absolut dari koefesien b lebih besar dari satu, menunjukkan bahwa permintaan untuk produk itu bersifat elastis.