Anda di halaman 1dari 6

Materi Ajar

1. Pengertian Pengukuran
Pengukuran merupakan sebuah proses atau suatu kegiatan untuk
mengidentifikasi besar kecilnya, panjang pendeknya, atau berat ringannya suatu
objek.
Pengukuran panjang dapat dilakukan dengan menggunakan satuan (baik itu
satuan baku dan dengan menggunakan satuan tidak baku)

2. Satuan
Satuan adalah patokan atau pembanding yang digunakan saat melakukan
pengukuran terhadap suatu besaran.
a) Satuan Tidak Baku
Satuan tidak baku merupakan kebalikan dari satuan baku. Satuan tidak baku
merupakan satuan ukur yang ditetapkan sendiri oleh sekelompok manusia.
Jenis satuan ini memiliki sifat pengukuran yang berbeda-beda, sehingga
tidak akan sama saat digunakan orang yang berbeda. Perbedaan itu terjadi
karena satuan ukur tidak tetap ditentukan oleh manusia sendiri. Contoh
satuan tidak baku seperti kaki, depa, batu.
b) Satuan Baku
Satuan baku merupakan satuan yang sudah ditetapkan berdasarkan Standar
Internasional atau sering disebut SI. Jadi satuan baku ditetapkan sebagai
satuan ukur melalui penelitian secara ilmiah. Sehingga satuan ini bisa
digunakan hampir di seluruh dunia. Jenis satuan ini juga memiliki sifat
berupa memberikan hasil pengukuran yang sama meskipun dilakukan oleh
orang yang berbeda di waktu yang berbeda. Sistem satuan internasional
adalah sebuah pengukuran yang didasarkan pada 7 satuan dasar, yakni :
Meter (panjang)
Kilogram (massa)
Sekon (waktu)
Ampere (arus listrik)
Kelvin (suhu)
Mol (jumlah)
Candela (kecerahan)
3. Pengukuran Panjang Dalam Satuan non-baku/tidak baku
Pengukuran panjang dengan menggunakan satuan tidak baku merupakan sebuah
pengukuran yang memungkinkan perbedaan hasil karena menggunakan alat ukur
yang tidak standar.
Beberapa contoh pengukuran dengan menggunakan satuan tidak baku untuk
mengukur panjang antara lain sebagai berikut.
a) Jengkal adalah pengukuran yang disesuaikan dengan jarak paling panjang antara
ujung ibu jari tangan dengan ujung jari kelingking.
b) Hasta adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran sepanjang lengan
bawah dari siku sampai ujung jari tengah.
c) Depa adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran sepanjang kedua belah
tangan dari ujung jari tengah kiri sampai ujung jari tengah kanan.
d) Kaki adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran panjang sebuah kaki.
e) Tapak adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran panjang sebuah tapak.
f) Langkah adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran panjang sebuah
langkah.

Langkah-Langkah mengukur Panjang benda menggunakan alat ukur satuan tidak


baku:

Misal menggunakan Jengkal

Langkah-langkah mengukur panjang meja dengan jengkal.

1. Siapkan meja yang akan kita ukur

2. Kemudian kita ukur meja tersebut menggunakan jengkal dengan merentangkan


ujung jari jempol sampai ujung jari kelingking.

3. Kemudian kita hitung berapa banyak jengkal atau jari tangan yang kita
rentangkan (mulai dari ujung meja kiri sampai ujung meja kanan)

Contoh:
Jadi Panjang meja adalah 5 jengkal.

4. Pengukuran Panjang Dalam Satuan Baku


Ada beberapa jenis alat ukur panjang baku yang dapat digunakan untuk
mengukur panjang suatu benda. Setiap alat ukur tersebut digunakan sesuai benda
yang diukur.

Berikut beberapa contoh alat ukur panjang mennggunakan satuan baku:

Meteran kain
Penggaris Meteran rol kecil Meteran rol besar
Untuk mengukur
Untuk mengukur
untuk mengukur panjang kain atau Untuk mengukur panjang dan lebar
pakaian. panjang dan lebar
panjang garis atau tanah hingga 50
Satuan Panjang:
benda-benda lain suatu benda hingga meter.
cm dan m
yang panjangnya 10 meter. Satuan Panjang:
kurang dari 1 meter. Satuan Panjang: m
Satuan Panjang: cm
cm dan m

Langkah-Langkah mengukur Panjang benda menggunakan alat ukur satuan baku:

Misal menggunakan Penggaris


Berikut langkah-langkah mengukur panjnag suatu benda dengan penggaris.
- Letakkan salah satu ujung benda sejajar dengan angka 0 pada penggaris.
- Perhatikan bilangan yang sejajar dengan ujung benda lainnya.
- Bilangan yang sejajar di ujung lain tersebut merupakan panjang benda.

Perhatikan contoh berikut!

Ujung amplop tersebut sejajar dengan bilangan 12cm. Jadi, panjang ampolop tersebut
adalah 12 cm.

5. Membandingkan dan Mengurutkan Panjang Benda

Hasil pengukuran panjang benda dapat dibandingkan dan diurutkan. Akan tetapi,
panjangnya harus dinyatakan dalam satuan panjang yang sama. Perhatikan contoh
pengukuran panjang beriku

Panjang bamboo = 27 cm Panjang tali = 25 cm

Panjang ranting = 30 cm
Jadi dari ketiga contoh tersebut jika dibandingkan maka yang terbesar adalah
ranting dengan Panjang 30 cm. Jika diurutkan dari Panjang terkecil ke terbesar
adalah tali,bamboo, ranting, dengan Panjang berurut 25 cm, 27 cm, 30 cm.

6. Hubungan Antar Satuan Ukuran Panjang


Satuan ukuran baku panjang yang sering digunakan untuk mengukur panjang
adalah km, hm, dam, m, dm, cm, dan mm. Untuk memahami satuan ukuran baku
panjang, maka perhatikan diagram tangga satuan panjang di bawah ini!

Diagram tangga di atas mempunyai arti bahwa


setiap turun satu tangga dikalikan 10 dan
setiap naik satu tangga dibagi 10.
Dengan demikian diperoleh hubungan
kesetaraan sebagai berikut.
1 km = 10 hm =100 dam
1 hm = 100 m =10 dam
1 dam = 100 dm =10 m
7. Operasi Hitung Pengukuran Panjang Satuan Baku

Contoh :

3 km = 3 x 1.000 m = 3.000 m

2 km + 275 m = (2 x 1.000 m) + 275 m = 2.000 m + 275 m = 2.275 m

2 m = 2 : 10 dam = 0,2 dam

1.300 m – 20 dam = 1.300 m – (20 x 10 m) = 1.300 m – 20 m = 1.100 m

Anda mungkin juga menyukai