Anda di halaman 1dari 14

PEMBAHASAN TWK

BAB INTEGRITAS
1. Suatu upaya untuk mempersatukan atau menggabungkan berbagai perbedaan pada
kelompok budaya atau kelompok sosial di dalam satu wilayah sehingga membentuk suatu
kesatuan yang harmonis di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan
semboyan Bhineka Tunggal Ika disebut dengan ...
A. Integritas nasional
B. Pandangan hidup bangsa
C. Geopolitik Indonesia
D. Nasionalisme kebangsaan
E. Nasionalisme sipil

2. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, seorang pegawai ASN harus selalu berbasis pada
nilai dasar dan berperilaku sesuai kode etik berikut ini, kecuali ...
A. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab dan, efektif,
dan fleksibel
B. Memberikan informasi secara benar dan akurat
C. Melaksanakan tugas sesuai perintah atasan atau pejabat berwenang selama tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
D. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
E. Menjaga nama baik dan integritas ASN kapanpun dan dimanapun

3. Amanat Pancasila dalam membanqun integritas warga negara yang merujuk pada sila ke-4
menunjukkan etika moral alam
A.Politik
B. Sosial-budaya
C. Hukum
D. Sosial
E. Hankam

4. Pemimpin adalah seseorang yang mampu memprakarsai tingkah laku sosial dengan
mengatur, mengarahkan, mengorganisir upaya orang lain melalui prestise, kekuasaan, dan
posisi karakter yang mampu diteladani oleh orang lain. Dengan demikian, seorang pemimpin
yang baik menurut Pancasila adalah seorang pemimpin yang mampu mentransformasikan..
A. Nilai agama dan nilai kemanusiaan
B. Nilai budaya dan nilai kemanusiaan
C. Nilai luhur Pancasila dan nilai keadilan
D. Nilai luhur Pancasila dan rasa nasio nalisme tinggi
E. Nilai agama dan nilai luhur Pancasila
5. Segala sesuatu pandangan yang dianggap baik dan benar oleh masyarakat yang kemudian
dipedomani sebagai contoh perilaku yang baik dan diharapkan oleh masyarakat merupakan
arti dari
A. Etika moral
B. Kesusilaan
C. Norma Sosial
D. Nilai Sosial
E. Nilai Moral

6. Dalam rangka mencapai tujuan nasional yang baik dan menciptakan good governonce
maka diperlukan norma etika PNS yang landasan konstitusionalnya adalah
A. Pancasila
B. Pembukaan UUD 1945
C. UUD 1945
D. RENSTRANAS
E. RENJA

7. Faktor yang menyebabkan korupsi meliputi dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal.
Berikut ini yang bukan termasuk faktor eksternal adalah ...
A. Instabilitas politik
B. Pemimpin yang buruk
C. Gaji yang rendah
D. Lemahnya hukum
E. Gaya hidup konsumtif

8. Para Pejabat Publik baik pemerintah maupun pihak-pihak yang terlibat dapat mengetahui
sekaligus mengawasi agar tidak terjadi penyimpangan maupun peluang korupsi. Para pejabat
yang berperan tersebut harus memiliki pengetahuan dan kompetensi dalam hal
A. Manajemen
B. Pelayanan publik
C. Perpajakan
D. Pengadaan barang dan jasa
E. Administrasi kepegawaian

9. Pencapaian roadmap KPK 2015-2019 pada aspek Learning and Growth masih mengalami
beberapa kendala, salah satunya adalah ...
A. Rendahya akuntabilitas pegawai KPK
B. Pengangkatan penyidik
C. Kurangnya pelatihan pegawai KPK
D. Pembangunan sistem informasi pemberantasan korupsi
E. Stabilitas pegawai yang rendah

10. Membangun integritas publik pejabat dan politisi harus didukung dengan modalitas etika
publik agar bisa bertindak baik dan berperilaku sesuai standar etika. Salah satu unsur
modalitas dalam etika publik adalah ...
A. Efisiensi
B. Efektivitas
C. Netralitas
D. Profesional
E. Komunikatif

11. Berdasarkan Pasal 5 ayat (3) masa penugasan pegawai negeri yang diperkerjakan pada
KPK paling lama ... tahun.
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

12. Legal and Constitutional Approach bagi seorang pegawai ASN sesuai dengan nilai
Pancasila diwujudkan dengan ...
A. Sumpah jabatan sesuai dengan agama dan keyakinan
B. Menjalankan tugas sesuai dengan kode etik dan kode tingkah laku serta menjamin
kerahasiaan negara sesuai dengan sumpah jabatan yang melekat
C. Menjalankan kewenangan sesuai dengan perintah atasan atau pejabat berwenang lainnya
D. Meyakini Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara
E. Akan setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945, Negara, dan Pemerintah

13. Strategi dan kebijakan untuk meningkatkan integritas moral aparatur birokrasi dapat di
implementasikan dalam bentuk program yang secara simultan dilaksanakan melalui kegiatan-
kegiatan berikut, kecuali..
A. Rekrutmen pegawai melalui sistem CAT
B. Pendidikan pelatihan fungsional
C. Penegakan disiplin melalui sistem reward and punishment
D. Peningkatan kesejahteraan yang seSuai dengan pemenuhan kebutuhan hidup
E. Pembuatan sistem antikorupsi

14. Dalam Undang- Undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara(ASN),
kehadiran UU ASN ini berdasarkan pada.
A. Masih identiknya birokrasi yang bekerja untuk kepentingan politik
B. Masih banyaknya aparatur negara yang belum mendapatkan kejelasan status
kepegawainnya
c.Belum adanya pengaturan kode etik dan kode perilaku bagi aparatur birokrasi
D. Masih gemuknya lembaga-lembaga birokrasi tanpa adanya kejelasan dalam rincian tugas
E. Lemahnya sistem kontrol dalam birokrasi sehingga mendorong terjadinya in-efisiensi

15. Dalam menjalankan tugasnya dalam pemerintahan, setiap pegawai wajib berpikir,
berkata, berperilaku, dan bertindak dengan baik dan benar dan mengikuti kode
etik dan kode perilaku integritas berikut ini, kecuali...
A. Tidak menunjukkan gaya hidup hedonisme di depan sesama pegawai
B. Tidak dengan sengaja bersikap, berkata, dan berperilaku yang tidak sesuai dengan
identitas seksual yang bersangkutan
C. Senantiasa bijak dalam penggunaan media sosial
D. Tidak memasuki tempat yang dipandang tidak pantas secara etika dan moral yang berlaku
di masyarakat
E. Menyelesaikan tugas secara bertanggung jawab hingga tuntas

16. Pelaksanaan tugas pegawai di lingkungan kerjanya dalam menjalankan perannya,sesuai


tugas dan fungsi yang diamanatkan pada jabatannya dilandaskan pada komitmen, integritas,
profesionalisme, transparan, dan bebas dari KKN merupakan bentuk integritas ...
A. organisasional
B. manajerial
C. internal
D. eksternal
E. struktural

17. Untuk menjamin kinerja pegawai maupun organisasi secara internal dan eksternal perlu
dilakukan survei penilaian integritas organisasi dan jabatan secara berkala. Selain itu,
pengadaan SPl ini juga dapat digunakan untuk..
A. Meningkatkan kesadaran resiko korupsi dan perbaikan sistem anti korupsi di suatu instansi
B.Menjamin akuntabilitas pengelolaan anggaran antar instansi yang berkaitan
C. Mengindentifikasi pegawai atau instansi mana yang rentan melakukkan korupsi
D. Indikator keberhasilan suatu institusi menjaga komitmen dan integritas lembaganya
E. Sebagai bahan evaluasi kerja untuk menghindari korupsi

18. Lembaga nonstruktural yang mandiri dan bebas dari intervensi politik untuk menciptakan
Pegawai ASN yang profesional dan berkinerja, memberikan pelayanan secara adil dan netral,
serta menjadi perekat dan pemersatu bangsa adalah ..
A. LAN
B. BKN
C. KPK
D. KASN
E. MA

19. Berikut ini yang tidak termasuk hasil revisi UU KPK dan telah dicatatkan sebagai UU
No. 19/2019 adalah..
A. KPK diletakkan sebagai lembaga negara di rumpun eksekutif
B. Dihapusnya bagian yang mengatur bahwa Pimpinan KPK adalah penang gungjawab
tertinggi
C. Dihapusnya Pasal 38 ayat (2)
D. dalam pelaksanaan Penuntutan KPK harus berkoordinasi dengan pihak terkait
E. Status pegawai KPK telah diputuskan sebagai PNS dalam waktu dua tahun

20. Kompetensi yang harus dimiliki oleh aparat birokrasi salah satunya adalah pengalaman
kerja berkaitan wawasan kebangsaan. Hal ini merupakan pengertian dari kompetensi ...
A. Teknis
B. Non-teknis
C. Manajerial
D. Intelektual
E. Sosio-kultural

21. Berdasarkan UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi Pasal 12, KPK dalam menjalankan tuga penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan
berwenang untuk ...
A. memerintahkan kepada pimpinan atau atasan tersangka untuk memberhentikan sementara
tersangka dari jabatannya
B. menerima laporan dan menetapkan status gratifikasi
C. melakukan pendaftaran dan pemeriksaan terhadap laporan harta kekayaan penyelenggara
negara
D. melakukan pengkajian terhadap sistem pengelolaan administrasi di semua lembaga negara
dan pemerintah
E. memanggil penerima gratifikasi untuk memberikan keterangan berkaitan dengan
penerimaan gratifikasi

22. Dalam praktiknya, integritas selalu dikaitkan dengan kredibilitas. Dimana integritas
berkaitan dengan urusan hati. Sementara kredibilitas berkaitan dengan
A. Komitmen
B. Kekuatan
C. Etos kerja
D. Intelegensia
E. Kualitas

23. Berikut yang merupakan contoh bentuk pelanggaran kode etik integritas di lingkungan
kerja adalah
A. Minum miras dan melakukan perjudian di tempat perjudian sehingga dimuat dalam media
massa lokal
B. Menolak inovasi pihak lain secara agresif terkait aplikasi laporan kependudukan
C.Dengan sengaja tidak melayani mengacuhkan pertanyaan klien yang hendak berkonsultasi
ke kantor
D. Menemui Wajib Pajak tanpa adanya surat tugas terkait pekerjaan di suatu restoran
E. tidak mencatat tanda terima penyerahan berkas

24. Untuk membentuk karakter penyelenggara negara yang memiliki sikap kritis, rasional,
dan berintegritas tinggi maka dalam hal ini diperlukan adanya.
A. Sumpah setia jabatan
B. Diklat prajabatan
C. Peraturan perundang-undangan yang mengatur hal tersebut
D. Seminar kepegawaian
E. Kode etik dan kode Perilaku

25. Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah Indonesia
pada tahun 1976. Di lokasi TMIl tersebut terdapat rumah adat dan aneka macam budaya dari
seluruh provinsi Indonesia merupakan salah satu contoh dari terwujudnya ...
A. Bhineka Tunggal Ika
B. Pancasila
C. Integrasi nasional
D. Sila Persatuan dan Kesatuan
E. Nasionalisme Kenegaraan

26. Berikut ini yang termasuk permasalahan integritas internal yang sering ditemui di
lingkungan kerja pegawai birokrasi adalah
A. Pemerasan pegawai yang meminta uang di luar ketentuan saat mengakses layanan
B. Memberikan hadiah kepada petugasuntuk mempermudah pelayanan
C. Meminta bantuan calo untuk membantu mempercepat pelayanan masyarakat
D. Menerima pegawai berdasarkan hubungan kekeluargaan
E. Belum adanya sistem perlindungan bagi wistle blower kasus-kasus KKN di lingkungan
kerja

27. Setiap aparat birokrasi memberikan pelayanan didasarkan pada satu sistem pengelolaan
nasional yang terintegrasi dan dapat diakses oleh semua instansi dari tingkatan terbawah
hingga pusat karena menganut asas ...
A. Proporsionalitas
B. Efektif dan efisien
C. Keterbukaan
D. Tertib penyelenggara negara
E. Keterpaduan

28. Korupsi terjadi ketika tidak ada nilai-nilai antikorupsi yang kuat ditanamkan dalam diri.
Melalui pembiasaan dan pengembangan nilai-nilai antikorupsi diharapkan memiliki kendali
diri terhadap pengaruh buruk lingkungan, salah satunya melalui aspek sikap yang terdiri dari
...
A. Adil, berani, peduli
B. Kerja keras, mandiri, sederhana
C. Jujur, disiplin, tanggung jawab
D. Transparan, akuntabel, profesional
E. Terbuka, jujur, kritis
29. Berikut ini yang bukan merupakan nilai-nilai dasar yang harus dipegang teguh oleh tiap
pegawai ASN saat melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam pemerintahan adalah ...
A. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif
B. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
C. Setia dan mempertahankan norma-norma sosial serta pemerintahan yang sah
D. Memegang teguh ideologi Pancasila
E. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak

30. Penyatuan yang terjadi karena adanya pengaruh dari penguasa dan bersifat paksaan
disebut dengan ...
A. Integrasi bangsa
B. Integrasi normative
C. Integrasi ideologis
D. Integrasi fungsional
E. Integrasi koersif
JAWABAN
[2:02:08 PM]+62 852-9366-9073:
1. JAWABAN A
Suatu upaya untuk mempersatukan atau menggabungkan berbagai perbedaan pada kelompok
budaya atau kelompok sosial di dalam satu wilayah sehingga membentuk suatu kesatuan
yang harmonis di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan semboyan
Bhineka Tunggal Ika disebut dengan Integrasi Nasional.

2. JAWABAN: A
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, seorang pegawai ASN harus selalu berbasis pada nilai
dasar dan berperilaku sesuai kode etik berikut ini:
a. Selalu bersikap jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
b. Selalu cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Selalu berlaku sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh
tidak berten- tangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan
efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,dan jabatannya
untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.

3. JAWABAN: A
Integritas manusia Indonesia pada sila ke-4 adalah dalam bertingkah laku sosial dan
memutuskan segala hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak diambil melalui
musyawarah mufakat, anti kekerasan,mengutamakan kepentingan publik, dan menghargai
perbedaan pendapat merupakan etika moral dalam aspek politik.

4 JAWABAN:E
Seorang pemimpin yang beretika dan berintegritas menurut Pancasila harus mampu
mentransformasikan nilai-nilai agama,mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dan
budaya bangsa dalam ke hidupan sehari-hari, baik dalam kaitannya dengan kehidupan
pribadi, berkeluarga,bermasyarakat, berbangsa, dan berngara.Hal ini memberikan identitas
dan martabat sebagai bangsa yang beradab serta kepribadian yang religious.

5. JAWABAN:D
Segala sesuatu pandangan yang dianggap baik dan benar oleh masyarakat yang kemudian
dipedomani sebagai contoh perilaku yang baik dan diharapkan oleh masyarakat merupakan
arti dari Nilai Sosial.

6. JAWABAN: C
Landasan konstitusional dari norma etika PNS/ASN yaitu UUD 1945 dan sumber tertib
hukum lainnya (Tap MPRS No XX/1966 Tap MPR no. III/2000), sedang landasan
operasionalnya adalah RENSTRANAS, RENSTRADA, dan RENJA. Ketiga landasan
tersebut dijadikan norma etika PNS untuk mencapai tujuan nasional dengan baik, dan
menciptakan good governance (kepemerintahan yang baik).

7. JAWABAN: E
Faktor yang menyebabkan korupsi meliputi dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor internal berawal dari dalam diri pelaku dan faktor eksternal adalah penyebab dari luar.
Faktor internal yang menyebabkan korupsi, yaitu: sifat tamak, moral yang rendah, dan gaya
hidup konsumtif. Sedangkan, faktor eksternal yang menyebabkan korupsi dapat ditinjau dari
4 aspek, yaitu:
a. Ekonomi → contoh: rendahnya gaji yang diterima
b. Politik → contoh: Tidak stabilnya kondisi politik
С. Organisasi contoh: Kurang adanya sikap keteladanan dari pimpinan kepada bawahan
d. Hukum → contoh: lemahnya hukum dan buruknya perundang-undangan

8. JAWABAN : D
Para Pejabat Publik baik pemerintah maupun pihak-pihak yang terlibat dapat mengetahui
sekaligus mengawasi agar tidak terjadi penyimpangan maupun peluang korupsi. Para pejabat
yang berperan tersebut harus memiliki pengetahuan dan kompetensi dalam masalah
pengadaan barang dan jasa pemerintah, agar dana publik dan uang Negara dapat
dipertanggungjawabkan dengan benar.
9. JAWABAN: B
Pencapaian roadmap KPK 2015-2019 pada aspek Learning and Growth masih mengalami
beberapa kendala antara lain:
a. Success rate rekrutmen KPK belum dapat memenuhi kebutuhan SDM KPK karena standar
kelulusan yang cukup tinggi, selain itu karena rendahnya tingkat kendali KPK dalam
menjamin kecukupan bantuan SDM KPK dari aparat penegak hukum;
b. Minimnya dukungan anggaran bagi KPK menyebabkan terhambatnya proses
pembangunan gedung KPK di pusat dan wilayah;
C. Belum tuntasnya interpretasi hukum tentang penangkatan penyidik dari selain
Polri/Kejaksaan dari pihak eksternal, sehingga proses pengangkatannya tidak selancar target
perencanaannya.
d. Perlunya evaluasi sistem biaya penanganan perkara
e. Kurangnya tata kelola SDM
f. Perlunya menerapkan manajemen perubahan
g. Mekanisme pengangkatan pegawai

10. JAWABAN: C
Membangun integritas publik pejabat dan politisi harus disertai perbaikan sistem
akuntabilitas dan transparansi yang didukung modalitas etika. Unsur-Unsur modalitas dalam
etika publik yakni akuntabilitas, transparansi dan netralitas.
11. JAWABAN:D
Berdasarkan Pasal 5 ayat (3) Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 2005 tentang Sistem
Manajemen Sumber Daya Manusia KPK, masa penugasan pegawai negeri yang dipekerjakan
pada KPK paling lama 4 tahun dan hanya dapat diperpanjang 1 kali.

12. JAWABAN: B
Bentuk pendekatan legal dan konstitusi (Legal and Constitutional Approach) sebagai seorang
aparatur penyelenggara negara di Indonesia adalah dengan bersikap dan bertingkah laku
sesuai dengan kode etik dan kode perilaku ASN serta menjamin kerahasiaan negara sesuai
dengan sumpah jabatan yang melekat untuk menunjukkan integritas diri yang bermoral.

13. JAWABAN: E
Strategi dan kebijakan untuk meningkatkan integritas moral aparatur birokrasi dapat
diimplementasikan dalam bentuk program yang secara simultan dil-aksanakan melalui
kegiatan-kegiatan berikut:
a. Proses seleksi yang diadakan untuk merekruit SDM aparatur birokrasi dilaksanakan
seobyektif mungkin,menggunakan standar tinggi dan ketat, serta pelaksanaan proses seleksi
yang jujur (contoh: rekrutmen CPNS melalui sistem CAT)
b. Dalam rangka meningkatkan integritas, aparatur birokrasi harus dapat menerapkan prinsip
good governance Perbaikan-perbaikan sistem promosi aparatur birokrasi, pendidikan dan
pelatihan, serta mekanisme pengawasan yang lebih memberikan peran serta yang besar bagi
masyarakat terhadap perilaku aparatur birokrasi.
Contohnya:
> Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan
> Pendidikan dan pelatihan fungsional
> Pendidikan dan pelatihan teknis
> Penegakan disiplin aparatur birokrasi melalui mekanisme pemberian reward and
punishment
d. Peningkatan kesejahteraan aparatur birokrasi yang sesuai dengan pemenuhan kebutuhan
hidup. Sebagai ba gian dari upaya penegakan supremasi hukum.

14. JAWABAN: A
Dalam Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara(ASN),kehadiran
UU ASN ini berdasarkan pada 2 hal yakni, pertama memantapkan apa-
ratur sebagai abdi negara yang melayani kepentingan publik. Sehingga diperlukan birokrat
yang professional dan memiliki
integritas serta memiliki kompetensi dibidangnya. Kedua adalah masih identiknya birokrasi
yang bekerja untuk kepentingan politik.

15. JAWABAN: E
Dalam menjalankan tugasnya dalam pemerintahan, setiap pegawai wajib berpikir, berkata,
berperilaku, dan bertindak de-
ngan baik dan benar dan mengikuti kodeetik dan prinsip-prinsip moral berikut ini:
a. Tidak menunjukkan gaya hidup hedonisme di depan sesama pegawai
b. Tidak dengan sengaja bersikap, berkata, dan berperilaku yang tidak sesuai dengan identitas
seksual yang
bersangkutan
c. Senantiasa bijak dalam penggunaan media sosial
d. Tidak memasuki tempat yang dipandang tidak pantas secara etika dan moral yang berlaku
di masyarakat
e. Tidak dengan sengaja menemui pihak-pihak yang berpotensi menimbulkan konflik
kepentingan kecuali
dengan penugasan
f. Tidak bertindak sewenang-wenang, melakukan bullying dan/atau pelecehan terhadap
pegawai pihak lain di dalam maupun di luar lingkungan kerja
16. JAWABAN: C
Sejauh mana pelaksanaan integritas pegawai dalam lingkungan kerjanya secara komitmen,
integritas, transparan, akuntabel,profesionalisme, dan bebas nepotisme merupakan bentuk
integritas internal.

17. JAWABAN: A
Untuk menjamin kinerja pegawai maupun organisasi secara internal dan eksternal perlu
dilakukan survei penilaian integritas organisasi dan jabatan secara berkala. Selain itu,
pengadaan SPI ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran resiko korupsi dan
perbaikan sistem anti korupsi di suatu instansi.

18. JAWABAN: D
Lembaga nonstruktural yang mandiri dan bebas dari intervensi politik untuk menciptakan
Pegawai ASN yang profesional dan berkinerja, memberikan pelayanan secara adil dan netral,
serta menjadi perekat dan pemersatu bangsa adalah KASN

19. JAWABAN: E
Berikut adalah beberapa hasil revisi UU KPK dan telah dicatatkan sebagai UU No. 19/2019:
a. KPK diletakkan sebaga lembaga negara di rumpun eksekutif Bagian yang mengatur bahwa
pimpinan KPK adalah penanggungjawab
b. tertinggi dihapus
c. Dewan Pengawas lebih berkuasa daripada Pimpinan KPK, namun syarat menjadi Pimpinan
KPK lebih berat dari Dewan Pengawas
d. Kewenangan Dewan Pengawas termasuk pada teknis penanganan perkara
e. Standara larangan etik dan anti konflik kepentingan Dewan Pengawas lebih rendah
daripada Pimpinan KPK
f. Dewan Pengawas untuk pertama kali dapat dipilih dari aparat penegak hukum
berpengalaman minimal 15 tahun
g. Pimpinan KPK bukan lagi penyidik dan Penuntut Umum
h. Pemangkasan kewenangan penyelidikan dan penyadapan
i. Berkurangnya kewenangan penuntutan
j. Dalam pelaksanaan penuntutan KPK harus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait
k. Terdapat ketidak pastian status pegawai KPK apakah bisa menjadi PNS atau PPPK
l. Diubahnya pasal 46 ayat (2)
m. Dihapusnya pasal 38 ayat (2)

20. JAWABAN: E
Terdapat 3 kompetensi kunci yang wajib dimiliki oleh pegawai ASN, yakni kompetensi
teknis, kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial kultural. Kompetensi teknis diukur dari
tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman bekerja
secara teknis. Sedangkan kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan,
pelatihan struktural atau manajemen, dan
pengalaman kepemimpinan. Sementara kompetensi sosial kultural diukur dari pengalaman
kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku,dan budaya sehingga
memiliki wawasan kebangsaan

21. JAWABAN: A
Berdasarkan UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Pasal 12, KPK dalam menjalankan tuga penyelidikan, penyidikan,dan penuntutan berwenang
untuk:

a. melakukan penyadapan dan merekam pembicaraan;


b. memerintahkan kepada instansi yang terrkait untuk melarang seseorang bepergian ke luar
negeri;
c. meminta keterangan kepada bank atau lembaga keuangan lainnya tentang keadaan
keuangan tersangka atau terdakwa yang sedang diperiksa
d. memerintahkan kepada bank atau lembaga keuangan lainnya untuk memblokir rekening
yang diduga hasil dari korupsi milik tersangka, terdakwa, atau pihak lain yang terkait
e. memerintahkan kepada pimpinan atau atasan tersangka untuk memberhentikan sementara
tersangka
dari jabatannya;
f. meminta data kekayaan dan data perpajakan tersangka atau terdakwa kepada instansi yang
terkait;
g. menghentikan sementara suatu transaksi keuangan, transaksi pergangan, dan perjanjian
lainnya atau pencabutan sementara perizinan, lisensi serta konsesi yang dilakukan atau
dimiliki oleh tersangka atau terdakwa yang diduga berdasarkan bukti awal yang cukup ada
hubungannya dengan tindak pidana korupsi yang sedang diperiksa;
h. meminta bantuan Interpol Indonesia atau instansi penegak hukum negara lain untuk
melakukan pencarian, penangkapan, dan penyitaan barang bukti di luar negeri;
i. meminta bantuan kepolisian atau instansi lain yang terkait untuk melakukan penangkapan,
penahanan, penggeledahan, dan penyitaan dalam perkara tindak pidana korupsi yang sedang
ditangani.
22. JAWABAN:D
Dalam praktiknya, integritas selalu dikaitkan dengan kredibilitas. Dimana integritas berkaitan
dengan urusan hati yang mencakup kejujuran, komitmen, mutu, dan sifat. Sementara
kredibilitas berkaitan dengan keterampilan, keahlian, intelegensi,dan hard skillnya.

23. JAWABAN:D
Berikut yang merupakan contoh bentuk pelanggaran kode etik integritas di lingkungan kerja
adalah:
a. Minum miras dan melakukan perjudian di tempat perjudian sehingga dimuat dalam media
massa lokal (Pelanggaran Disiplin Integritas)
b. Menolak inovasi pihak lain secara agresif terkait aplikasi laporan kependudukan
(Pelanggaran Kode Etik Kesem-
purnaan)
c. Dengan sengaja tidak melayani mengacuhkan pertanyaan klien yang hendak berkonsultasi
ke kantor (Pelanggaran Kode Etik Pelayanan)
d. Menemui Wajib Pajak tanpa adanya surat tugas terkait pekerjaan di suatu restoran
(Pelanggaran Kode Etik Integritas)
e.Tidak mencatat tanda terima penyerahan berkas (Pelanggaran Kode Etik Profesional)

24. JAWABAN: E
Untuk membentuk karakter penyelenggara negara yang memiliki sikap kritis, rasional, dan
berintegritas tinggi maka dalam hal ini diperlukan adanya Kode Etik dan Kode Perilaku
Penyelenggara Negara sebagai pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan pegawai dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pergaulan hidup sehari-hari yang bertujuan untuk
menjaga martabat dan kehormatan pegawai, bangsa, dan negara. Selain itu juga untuk
mencegah terjadinya pelanggaran disiplin di lingkungan kerja.

25. JAWABAN: C
Berikut ini adalah beberapa contoh integrasi nasional di Indonesia:
a. Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah Indonesia
pada tahun 1976. Di lokasi TMII tersebut terdapat rumah adat dan aneka macam budaya dari
seluruh provinsi Indonesia
b. Sikap menghargai dan toleransi ter hadap antar umaat beragama di indonesia. Hal ini
terlihat dari sikap masyarakat Indonesia yang menghargai perbedaan agama
c. Sikap menghargai dan merasa memiliki kebudayaan yang berasal dari daerah lain, bahkan
mempelajari kebudayaan dari daerah yang berbeda.
d. Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) empat tahun sekali merupakan wujud
integrasi nasional lainnya. PON diselenggarakan di tempat yang berbeda-beda secara
begiliran. Ini memberikan kesempatan pada daerah yang terpilih untuk mengembangkan
pembangunan sebelum PON berlangsung Ketaatan pada norma dan aturan perundang-
undangan yang berlaku.

26. JAWABAN:D
Berikut ini yang termasuk permasalahan
integritas internal yang sering ditemui diingkungan kerja pegawai birokrasi adalah:
a. Menerima pegawai berdasarkan hubungan kekeluargaan
b. Keberadaan calo di lingkungan kerja untuk mempercepat pelayanan bagi masyarakat

27. JAWABAN: E
Setiap aparat birokrasi memberikan pelayanan didasarkan pada satu sistem pengelolaan
nasional yang terintegrasi dan
dapat diakses oleh semua instansi dari tingkatan terbawah hingga pusat karena menganut asas
keterpaduan

28. JAWABAN: A
Dalam rangka mencegah korupsi dalam suatu instansi secara internal maupun eksternal perlu
ditanamkan nilai-nilai antikorupsi pada ketiga aspek berikut, yaitu:
a. Inti terdiri dari jujur, disiplin, tanggung jawab
b. Sikap terdiri dari adil, berani, peduli
С. Etos kerja terdiri dari kerja keras,mandiri, sederhana

29. JAWABAN: C
Berikut ini merupakan nilai-nilai dasar yang harus dipegang teguh oleh tiap pegawai ASN
saat melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam pemerintahan:
a. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif
b. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
C. Setia dan mempertahankan UUD 1945 serta pemerintahan yang sah
d. Memegang teguh ideologi Pancasila
e. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
f. Mengabdi kepada negara dan rakyat indonesia

30. JAWABAN: E
Penyatuan yang terjadi karena adanya pengaruh dari penguasa dan bersifat paksaan disebut
dengan Integrasi koersif.
Kata integritas berasal dari bahasa Latin yakni dari kata "integer" yang berarti "lengkap atau
utuh". Jika kita artkan dari asal katanya tersebut, maka integritas dapat kita artikan sebagai
suatu usaha yang utuh dan lengkap yang dilandasi dengan kejujuran, kualitas, serta
konsistensi karakter dari seseorang tersebut.

Secara umum integritas didefinisikan sebagai sebuah konsistensi dan keteguhan yang tidak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilainilai luhur serta keyakinan. Integritas juga dapat
diartikan sebagi suatu konsep yang menatap konsistensi antara suatu tindakan dengan nilai
atau prinsip. Dalam sudut pandang etika, integritas dikatakan sebagai kejujuran atau
kebenaran dari setiap tindakan seseorang. Lawan kata dari integritas adalah hipocrisy
(munafik).

Definisi umum dari integritas adalah adanya kesesuaian antara hati, ucapan, dan tindakan dari
seseorang. Orang yang memiliki integritas akan memegang teguh prinsip-prinsip moral dan
menolak untuk mengubahnya walaupun garus menghadapi godaan ataupun situasi dan
kondisi yang menyulitkannya.

1. Definisi umum dari integritas adalah adanya kesesuaian antara hati, ucapan, dan tindakan
dari seseorang. Orang yang memiliki integritas akan memegang teguh prinsip-prinsip moral
dan menolak untuk mengubahnya walaupun harus menghadapi godaan ataupun situasi dan
kondisi yang menyulitkannya.
2. Secara konsep, integritas dapat dibagi menjadi 3 (tiga) dimensi utama, yaitu kejujuran,
konsistensi, dan keberanian.
a.Dimensi kejujuran adalah dimensi integritas yang menunjukkan nilai dasar berupa sikap
kejujuran yang terdiri atas aspek empati, tidak mudah menuduh orang lain bersalah, dan
rendah hati.
b. Dimensi konsistensi merupakan dimensi integritas yang menunjukkan konsistensi dalam
perbuatan, sesuai dengan apa yang dipikirkannya dan dikatakannya.
c. Dimensi keberanian adalah dimensi integritas yang menunjukkan keberanian untuk
menyampaikan kebenaran secara terbuka dengan penuh percaya diri.
SISTEM INTEGRITAS NASIONAL
1. Sistem Integritas Nasional (SIN) adalah sistem yang berlaku secara nasional dalam rangka
pemberantasan korupsi secara terintegrasi yang melibatkan semua pilar penting bangsa.
2. SIN terdiri atas 3 (tiga) bagian utama, yaitu:
a. Bagian Pondasi
Bagian ini terdiri atas sistem politik, sosial, ekonomi dan budaya
b. Bagian pilar atau tiang penyangga
Bagian ini terdiri atas badan/lembaga legislatit, eksekutit, kehakiman/peradilan, sector publik,
sektor keuangan,penegak hukum komisi pemilihan umum komisi ombudsman, badan audit,
organisasi antikorupsi, partai politik media massa, masyarakat madani dan dunia usaha,
c. Bagian atap
Bagian ini merupakan hasil akhir yang akan dicapai berupa integritas nasional

Supaya pembangunan Sistem Integritas Nasi onal berjalan dengan positif maka semua pilar
dalam SIN harus memperhatikan tiga dimensi yang terdiri atas
1. Peran/kontribusi (role)
2. Setiap pilar harus menjalankan aksi secara berintegritas dengan berbasiskan keunggulan
masing-masing untuk selanjutnya dikolaborasikan dengan pilar lainnya dalam pembangunan
SIN.
3. Transparansi dan akuntabilitas (governance)
4. Setiap pilar harus menerapkan akuntabilitas dan transparansi, dalam bentuk implementasi
sistem integritas, baik komponen utama maupun komponen pendukung, dengan memastikan
adanya instrumen, proses, dan struktur.
5. Kapasitas (capacity)
Untuk membentuk suatu Sistem Integritas Nasional yang diterapkan dalam cara kerja
sebuah organisasi dapat melalui cara-cara sebagai berikut:
a. Transparansi anggaran.
b. Menghindarkan konflik kepentingan
c. Menghindari penyalahgunaan wewenang atasan.

Anda mungkin juga menyukai