1. Coba Anda baca mengenai kasus Zara pada file "Bahan diskusi 3"
2. Lakukan analisis eksternal dan internal sederhana terhadap Zara dalam menghadapi
lingkungan persaingan di Indonesia.
3. Anda dapat mencari informasi tambahan mengenai Zara dari sumber belajar apapun.
Jangan lupa cantumkan sumbernya
Jawaban:
ZARA merupakan brand fast fashion dari Spanyol ini memiliki ribuan toko yang tersebar
di 96 negara, termasuk di Indonesia. Zara adalah salah satu perusahaan mode
internasional terbesar. Perusahaan ini dimiliki oleh Inditex, salah satu grup distribusi
terbesar di dunia. Zara didirikan oleh Amancio Ortega pada tahun 1975, di A Coruna,
Spanyol Barat Laut. Sebelum memberi nama Zara, pebisnis asal Spanyol tersebut
memberikan nama Zorba, untuk brand fashionnya. Namun, setelah mengetahui ada
sebuah club lokal yang juga bernama Zorba, maka mengubah namanya menjadi Zara.
Saat ini siapa yang tidak mengenal produk ”ZARA” ? Rasanya bagi konsumen yang
mengikuti mode , produk ZARA merupakan produk yang tidak mungkin dilewatkan. Jika
dianalisa dari sisi internal maka banyak hal yang menjadi keunggulan ZARA sehingga
mampu menjadi salah brand fast fashion ternama. ZARA memiliki desain yang unik dan
berkelas, dari sisi ini maka faktor internal berupa sumber daya manusia yang dimiliki
ZARA sangat berkualitas. Para designer-designer ZARA tersebar di banyak penjuru
dunia yang selalu mengikuti acara-acara fashion show berkelas kemudian dengan
cepat mengirimkan model design yang akan menjadi trend ke kantor pusat di spanyol,
designer lalu memodifikasi dibeberapa bagian sehingga sesuai dengan konsep ZARA.
Harus diakui bahwa kapasitas dan kecepatan produksi yang tinggi juga menjadi faktor
internal yang menjadi nilai lebihnya. Zara mampu memanfaatkan bahan baku
sedemikian rupa hingga biaya produksi cenderung rendah. Biaya produksi yang cukup
rendah merupakan faktor internal yang menjadikan produk ZARA lebih terjangkau untuk
kelas fashion yang berkelas.
Faktor-faktor internal tersebut di beberapa sisi ternyata tidak hanya memberi efek
posisif bagi perusahaan, tetapi juga menimbulkan weaknesses yang harus menjadi
perhatian pihak manajeman perusahaan. Karena mengejar kapasitas produksi yang
tinggi serta biaya produksi yang tinggi maka terdapat kemungkinan kualitas produk
ZARA jika dibanding kelas yang sama akan lebih dibawah. Karena merupakan fast
fashion brand yang tidak akan memasang lama model tertentu maka bisa
mengakibatkan produksi yang melebihi skala yang seharusnya. Pola produksi yang
“merevisi” design yang dipamerkan dalam fashion show kelas dunia akan membuat
para designer ZARA terjebak dalam plagiaisme, Tentu saja ini bukan hal baik, sebab
para designer akan kehilangan sentuhan khas dirinya
Kemudian jika dianalisa lebih lanjut dari sisi eksternal maka beberapa faktor yang
mempengaruhi produktivitas brand “ZARA” dapat dipaparkan sebagai berikut:
Untuk berada di posisi saat ini tentu pihak manajemen ZARA banyak belajar untuk
memanfaatkan faktor-faktor baik internal maupun eksternal demi peningkatan
produktivitas yang berkualitas dan tentu saaja berkelas.