Anda di halaman 1dari 4

Nama : Deborah Limos

NIM : 01011381722218

Jurusan : Manajemen Bukit 2017

Mata Kuliah : Pemasaran Internasional

Dosen Pengajar : Hj. Nofiawaty, SE.,MM

ANALISIS SEGMENTATION – TARGETING , DAN POSITIONING ( STP ) PADA


PRODUK FASHION BRAND ZARA INDONESIA DAN BAGAIMANA ZARA BISA
MASUK KE BERBAGAI NEGARA

SEGMENTASI :

Jika dilihat dari harga pada brand zara dengan kisaran rata–rata harga diatas Rp 500.000,-
. Maka , sudah pasti target pasar zara adalah masyarakat dengan kelas ekonomi tinggi dari Non-
bangsawan

Brand zara bekerja sama dengan designer – designer di berbagai dunia untuk mengetahui
kebutuhan konsumen dan apa yang sedang menjadi tren di Negara tersebut.

Di Indonesia brand zara sendiri menggunakan pendekatan Segmentasi Sociocultural


dimana brand zara sudah paham tentang keadaan sosial dan budaya di Indonesia . Masyarakat di
Indonesia terutama perempuan memiliki gaya hidup yang sangat Konsumtif , selain itu juga
masyarakat di Indonesia sangat “gila” dengan tren .

Perilaku dan keadaan sosial di Indonesia sangat lah menguntungkan bagi zara karena
perilaku dan keadaan sosial di Indonesia memiliki pola Segmentasi Homogeneus Preference
atau Preferensi Homogen dimana keadaan tersebut memiliki preferensi yang sama dengan
produk yang ditawarkan zara karna pasalnya Zara menciptakan produknya berdasarkan gaya
hidup, dan bukan karena kemewahan. Hal ini lah yang membuat zara mudah merajai pasar
fashion di Indonesia.
TARGETING :

Zara menggunakan pola Market Specialization dimana zara berkonsentrasi atau


berfokus untuk melayani berbagai kebutuhan dalam suatu kelompok tertentu.

Kelompok tertentu tersebut ialah masyarakat dengan kelas ekonomi tinggi dari Non
bangsawan. Kelas ekonomi tinggi dari Non bangsawan tersebut meliputi para pekerja kantoran
atau masyarakat dengan gaji minimum diatas 3 juta , pengusaha , dll. Hal ini juga membuat zara
memiliki reputasi / image brand yang kuat dan menjadi acuan bagi brand lain .

Bukan tanpa alasan zara menargetkan pekerja kantoran , pengusaha, atau masyarakat
dengan gaji minimum diatas 3 jt. Zara menjadikan mereka sebagai “Target” pasar mereka karena
zara memiliki strategi “Fast Fashion” dimana umumnya “clothing line” sebuah brand fashion
mengeluarkan koleksi terbaru mereka dalam jangka waktu 3-4 bulan. Sedangkan Zara
mengeluarkan koleksi terbaru mereka 2 minggu sekali.

Zara memiliki jaringan distribusi yang kuat dan bisa diandalkan. Ia bisa dengan mudah
dan cepat merancang produknya hingga memproduksi produknya hanya dengan kurun waktu 15
hari saja lalu, mengantarkan barang-barang dari pusat markasnya ke seluruh gerai Zara di
Asia kurang dari 40 jam. Sehingga Negara -negara yang disupply Zara termasuk Indonesia
tidak akan pernah ketinggalan “tren” .

Karena zara mengeluarkan koleksi terbaru mereka 2 minggu sekali. Tentunya makin
banyak pelanggan yang berkunjung ke store zara karena pelanggan tidak mudah bosan untuk
hanya sekedar melihat – lihat isi store zara tanpa membeli .

POSITIONING

Zara dikenal sebagai brand dengan harga yang diatas rata – rata . Sehingga
menimbulkan “image brand” mewah pada zara padahal seperti pada bahasan segmentasi
diatas tadi bahwa zara menciptakan suatu produk berdasarkan gaya hidup konsumen dan
bukan berdasarkan kemewahan seperti menciptakan produk jaketnya dengan menggunakan kulit
buaya asli , dll .

Image brand “mewah” pada produk zara berawal dari strategi mereka yang tidak
mengandalkan iklan untuk promosi brand mereka tetapi, mereka melakukan Branding melalui
gerai mereka dimana zara memilih lokasi toko yang strategis dan berkelas.

Kemudian pada Display atau tampilan dalam store / gerainya dibuat dan di design
dengan baik sehingga terlihat keren dan mewah . Ini satu – satunya alasan mengapa zara hanya
dibuka di Mall yang “berkelas”. Seperti contoh di Palembang , store zara hanya di mall
Palembang Icon ( PI ).
BAGAIMANA ZARA BISA MASUK KE BERBAGAI NEGARA

( ANALISIS STP )

SEGMENTASI

Zara menggunakan Segmentasi pasar internasional berdasarkan tingkat makro dengan


pendekatan gaya hidup dimana menciptakan produknya berdasarkan gaya hidup, dan bukan
karena kemewahan sehingga produknya sangat mudah dipadu-padankan dengan pakaian lain.

TARGETING

Zara menggunakan strategi target pasar internasional Differentiated Global Marketing dimana
zara memproduksi berbagai macam produk seperti kemeja, kaos , celana , topi , dll yang
tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan minat para konsumen di berbagai belahan dunia.

POSITIONING

Zara menggunakan strategi posisi berdasarkan budaya konsumen Global Consumer Culture
Positioning dimana zara membentuk sebuah image merk atau brand image untuk golongan
tertentu berdasarkan gaya hidup mereka sehingga strategi ini sangat efektif untuk zara bisa
berkomunikasi dengan konsumen nya.

 Zara memiliki sekitar 200 tim desainer. Zara berkomunikasi dengan para manajer toko
cabang di seluruh dunia untuk mengetahui secara pasti selera dan feedback pelanggan di
masing – masing kota.
 Selain itu, zara juga memantau perkembangan dan tren fashion dunia serta punya tim
khusus yang bertugas untuk mengamati OOTD dan gaya street style yang keren.
SUMBER ARTIKEL :

 https://tirto.id/rahasia-di-balik-kekinian-zara-bVYh
 https://www.youthmanual.com/post/dunia-kerja/inspirasi/jangan-cuma-bisa-belanja-di-
zara-pelajari-juga-deh-bisnis-fashion-mereka
 https://koinworks.com/blog/mengembangkan-bisnis-dari-bos-zara-amancio-ortega/
 https://blog.tokotalk.com/2019/01/28/belajar-sukses-dari-brand-fashion-raksasa-zara/
 http://id.reingex.com/Segmentation-Brand-Positioning.shtml
 http://xsmlfashion.com/tab/559/memahami-pasar-fashion-masa-kini
 Materi tentang STP ( Bab 5 ) dari ibu Novi

Anda mungkin juga menyukai