Dengan hormat,
Menyambung dari rapat sebelumnya tanggal 28 April 2023, agar pembahasan tersebut didokumentasikan
dalam laporan, sehingga ke depannya dapat sebagai bahan pengambilan keputusan, maka kami buatkan
dokumentasi sebagai berikut:
Pemahaman Awal
PMK No 68/PMK.03/2020 tanggal 15 Juni 2020
Pasal 4 Dikecualikan dari objek pajak bila:
a Pembangunan dan/atau pengadaan sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau
penelitian dan pengembangan; dan
b dilakukan paling lama dalam jangka waktu 4 tahun sejak sisa lebih diterima atau
diperoleh
Pasal 5 Sarana:
Peralatan Kelas, barang/ peralatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan,
peralatan olah raga, komputer, kendaraan bus, minibus, atau kendaraan sejenis yang
dipergunakan untuk antar jemput mahasiswa, kendaraan yang dimiliki atau dipergunakan
Badan atau Lembaga untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya.
Prasarana:
Gedung, tanah, laboratorium, perpustakaan, ruang komputer, kantor, asrama mahasiswa,
rumah dinas guru, dosen atau karyawan.
Dana Abadi
Syarat:
a Badan atau Lembaga telah ditetapkan dengan peringkat akreditasi tertinggi oleh instansi
yang berwenang menetapkan akreditasi;
b disetujui oleh:
1) pimpinan perguruan tinggi, majelis wali amanat, dan pejabat instansi pemerintah
terkait di tingkat pusat bagi perguruan tinggi negeri badan hukum.
2) pimpinan perguruan tinggi, badan penyelenggara, dan pejabat instansi pemerintah
terkait di tingkat pusat bagi perguruan tinggi swasta.
KANTOR JASA AKUNTAN
DWI HARYADI NUGRAHA
SK. Menteri Keuangan Nomor: 175 / KM.1PPPK/2019
Ijin Konsultan Pajak No. KEP-5117/IP.A/PJ/2019
e-mail: kja.dhn@gmail.com | +6281999139333
Pasal 7 Jumlah sisa lebih yang tidak diigunakan diakui sebagai objek Pajak Penghasilan pada akhir
tahun pajak setelah jangka waktu 4 tahun tersebut berakhir.
Jumlah sisa lebih tersebut wajib dilaporkan sebagai tambahan objek pajak penghasilan
sebagai koreksi fiskal.
Pasal 9 Sarana dan prasarana yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun dibebankan
melalui penyusutan atau amortisasi.
Penyusutan meliputi:
a Sarana dan prasarana yang diperoleh sebelum Tahun Pajak 2020:
1 nilai sisa buku sesuai dengan SAK per tanggal 31 Desember 2019 dianggap sebagai
harga perolehan tahun pajak 2020; dan
2 sejak Tahun Pajak 2020 disusutkan atau diamortisasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang Pajak Penghasilan.
b Sarana dan prasarana yang diperoleh Tahun Pajak 2020 disusutkan atau amortisasi.
Pembayaran sebesar Rp552.757.500,- untuk sisa dana lebih sebesar Rp2.211.030.000,-. Dampaknya,
sisa dana lebih yang akan diinvestasikan menjadi Rp23.270.812.091,- (Rp25.481.842.091,- dikurangi
Rp2.211.030.000,-).
KANTOR JASA AKUNTAN
DWI HARYADI NUGRAHA
SK. Menteri Keuangan Nomor: 175 / KM.1PPPK/2019
Ijin Konsultan Pajak No. KEP-5117/IP.A/PJ/2019
e-mail: kja.dhn@gmail.com | +6281999139333
Dampak masih sisa sebesar Rp14.653.834.687,- adalah koreksi fiskal positif di SPT Tahun 2022.
Kurang bayar pajak adalah sebesar Rp3.223.843.631,- (22% x Rp14.653.834.687,-).
Sisa dana lebih bersih setelah dikurangi PPh Badan yang terutang di tahun 2022 sebesar
Rp11.429.991.056,- menjadi penambah saldo kas dan bank Yayasan (Rp14.653.834.687,- dikurangi
Rp3.223.843.631,-).
Perlakuan Khusus
Perlu diingatkan kembali, bahwa laporan keuangan tahun 2016 sampai dengan tahun 2021 ada
perlakuan khusus untuk mengurangi surplus sisa dana lebih yaitu dengan menambahkan sewa sebesar
Rp4.004.325.000,- per tahun. Pajak yang telah dibayarkan adalah sebesar Rp400.432.500,- tanggal 28
Desember 2022.
Utang sewa yang belum dibayarkan per tanggal 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp18.019.462.500,-
. Jika tahun 2022 akan diperlakukan sama, maka utang sewa akan meningkat.
Perlu didiskusikan apakah perlakuan khusus ini masih akan diterapkan di tahun 2022.
Koreksi Fiskal
Koreksi fiskal tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 tidak dapat direvisi. Jika ini direvisi akan menjadi
pertanyaan oleh fiskus. Sebaiknya di tahun 2022 ditinjau ulang pencatatan akun-akun yang akan
ditampilkan di laporan laba rugi untuk pajak, melalui kompilasi tahun 2022 (saat ini belum selesai).
KANTOR JASA AKUNTAN
DWI HARYADI NUGRAHA
SK. Menteri Keuangan Nomor: 175 / KM.1PPPK/2019
Ijin Konsultan Pajak No. KEP-5117/IP.A/PJ/2019
e-mail: kja.dhn@gmail.com | +6281999139333
Demikian yang dapat kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
(Dwi Haryadi Nugraha, SST, Msi, Ak, CA, BKP, ASEAN CPA, CPA)
Nomor Akuntan Berpraktik AB.546
LAMPIRAN
Lampiran 1
Koreksi Negatif
- Bunga Rekening dan Deposito 539.567.365 1.115.737.625 1.868.990.878 1.747.030.758 1.429.813.433
- Surplus yang diinvestasikan 18.098.988.176 23.270.812.091 15.126.480.386 14.227.720.553 14.903.916.557
Jumlah 18.638.555.541 24.386.549.716 16.995.471.264 15.974.751.311 16.333.729.990
Tahun Saldo Awal Dana Tahun Pengadaan Sarana dan Pra Sarana Saldo Akhir Dana
Pembangunan 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Pembangunan
2016 15.469.218.715 3.615.657.975 4.256.852.818 7.596.707.922 -
2017 18.098.988.176 61.430.294 3.625.523.234 3.060.341.495 11.351.693.153
2018 23.270.812.091 8.616.977.404 14.653.834.687
2019 15.126.480.386 15.126.480.386
2020 14.227.720.553 14.227.720.553
2021 14.903.916.557 14.903.916.557
Jumlah 3.615.657.975 4.256.852.818 7.658.138.216 3.625.523.234 3.060.341.495 8.616.977.404 70.263.645.336
Lampiran 2