Anda di halaman 1dari 1

Batu di Tepi Danau Laut Tawar

Hiduplah sepasang suami istri dengan anak perempuannya yang cantik jelita di Negeri Aceh.
Selain cantik, ia juga rajin dan sangat menyayangi keluarganya.
Seorang pemuda tampan ingin meminang gadis itu. Ia berasal dari keluarga terhormat dan kaya
raya di negeri seberang. Si gadis menerima pinangan si pemuda setelah keluarganya memberi
restu. Pesta pernikahan pun dilangsungkan dengan amat meriah.

Setelah beberapa hari, pemuda itu hendak pulang ke kampung halaman. Ia mengajak istrinya.
Hati sang istri amat berat meninggalkan keluarga dan desanya. Namun, ia harus mengikuti ajakan
suami sebagai tanda bakti dan kesetiaan kepada suaminya.

"Anakku, tinggallah di negeri suamimu," pesan sang ayah. "Ingatlah, selama dalam perjalanan,
jangan menoleh ke belakang. Jika melakukannya, kau akan menjadi batu!"

Si gadis dan suaminya pun meninggalkan desa. Mereka memulai perjalanan jauh menuju negeri
di seberang lautan. Hingga tibalah mereka di Danau Laut Tawar. Mereka menaiki sebuah sampan
dan menyeberangi danau itu.

Saat sampan mengarungi danau, si gadis mendengar suara ibunya. Suara itu terus memanggil-
manggil namanya. Kejadian itu berlangsung lama. Akhirnya, si gadis lebih memilih menoleh.
Petaka pun seketika terjadi. Sesaat setelah si gadis menolehkan wajahnya ke belakang, tubuhnya
berubah menjadi batu.

Betapa sedih hati sang suami. Karena terlalu cinta, sang suami ingin selalu bersama istrinya. Ia
lantas memohon kepada Tuhan agar dirinya berubah menjadi batu. Selesai memohon, tubuh si
pemuda berubah menjadi batu. Sepasang batu itu berada di tepi Danau Laut Tawar.

Anda mungkin juga menyukai