MI
Komite
0.01 Perbaikan pada bahasa dan kejelasan. 17/08/2017 Exco IFMA 30/08/2020
Peninjau Teknis
Pencantuman aturan
4: Kewarganegaraan,
7.1.1: Penimbangan Resmi,
9.3.1: Pemutaran Ulang Video Instan,
13.1.1: Kewarganegaraan,
17.1: Delegasi Teknis,
17.2: Anggota Komisi Medis,
17.3: Ketua Dewan Juri, Komite
0.02 06/03/2021 Exco IFMA 17/03/2022
18: TD, Peninjau Teknis
19: MCM,
20: COJ, dan
27.1.1: Jatuh/Down.
1
ATURAN & REGULASI PB.MI
6 60 60 6 6 60 60 6 6 60 60 6
7 63,5 63,5 7 7 63,5 63,5 7 7 63,5 63,5 7
8 67 67 8 8 67 67 8 8 67 67 8
9 71 71 9 9 71 71 9 9 71 71 9
10 75 75 10 10 75 75 10 10 75 75 10
(+) 75 11 (+) 75 11 (+) 75 11
11 81 11 81 11 81
12 86 12 86 12 86
13 91 13 91 13 91
14 (+) 91 14 (+) 91 14 (+) 91
KLASIFIKASI BERAT BADAN
Umur REMAJA 14 - 15 REMAJA 12 - 13 REMAJA 10 - 11
Gender LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
36 1 1 32 32 1 1 30 30 1
1 38 38 2 2 34 34 2 2 32 32 2
2 40 40 3 3 36 36 3 3 34 34 3
3 43 43 4 4 38 38 4 4 36 36 4
4 45 45 5 5 40 40 5 5 38 38 5
5 48 48 6 6 42 42 6 6 40 40 6
6 51 51 7 7 44 44 7 7 42 42 7
Berat (KG)
7 54 54 8 8 46 46 8 8 44 44 8
8 57 57 9 9 48 48 9 9 46 46 9
9 60 60 10 10 50 50 10 10 48 48 10
10 63.5 63.5 11 11 52 52 11 11 50 50 11
11 67 67 12 12 54 54 12 12 52 52 12
12 71 71 13 13 56 56 13 13 54 54 13
(+)71 14 14 58 58 14 14 56 56 14
13 75 15 60 60 15 15 58 58 15
14 81 16 63.5 63.5 16 16 60 60 16
15 (+) 81 (+) 63.5 17 (+) 60 17
17 67 17 63.5
18 71 18 67
19 (+) 71 19 (+) 67
*seorang atlet harus bertanding sesuai dengan genderisme biologis mereka
2
ATURAN & REGULASI PB.MI
3
ATURAN & REGULASI PB.MI
5.2: TINDAKAN PERLINDUNGAN Atlet yang kalah di dalam pertandingan yang keras
dengan banyak pukulan di kepala atau telah roboh beberapa kali dalam beberapa
pertandingan berturut-turut, tidak dapat diizinkan mengambil bagian dalam
kejuaraan atau pelatihan Muaythai untuk jangka waktu setidaknya 4 minggu
setelah pertandingan terakhir atas saran Petugas Medis, jika mereka memutuskan
bahwa hal tersebut diperlukan.
5
ATURAN & REGULASI PB.MI
6.2: TES DARAH Selain Pernyataan Medis, Atlet berusia 16 tahun ke atas harus
menunjukkan antibodi HIV komplit & HBV (Hepatitis B Surface Antigen) dan
skrining tes darah HCV (Hepatitis C Antibody). Hasil pemeriksaan harus dicetak
menyertakan kop surat laboratorium yang melaksanakan tes dan telah harus
dibuat dalam waktu 6 bulan sebelum pertandingan (berlaku untuk International).
6.3: SERTIFIKASI MEDIS KEJUARAAN Selain itu, pada setiap hari pertandingan, atlet
harus disertifikasi layak/fit untuk bertanding oleh dokter medis yang berkualifikasi,
yang disetujui oleh PB.MI dibawah yurisdiksi dimana pertandingan berlangsung,
yaitu pada Kejuaraan Daerah, Kejuaraan Nasional, Pra-PON, PON dan Kejuaraan
yang ada dibawah naungan PB. MI, yang dilaksanakan oleh komisi medis PB.MI.
6.4: KONDISI YANG DILARANG Tentang kondisi yang dilarang merujuk pada buku
pegangan medis.
6.5: LUKA DAN LECET Tidak ada Atlet yang diizinkan mengambil bagian dalam
pertandingan apa pun jika Atlet mengenakan pembalut pada luka, lecet, laserasi
atau pembengkakan darah pada kulit kepala atau wajah Atlet termasuk hidung
dan telinga. Atlet diizinkan untuk bertanding jika luka/lecet ditutupi menggunakan
steri-strip. Keputusan harus diambil oleh dokter yang memeriksa Atlet pada hari
pertandingan.
7.2: PEMERIKSAAN MEDIS setiap hari pertandingan, Atlet harus melalui kelayakan/
fit untuk bertanding oleh dokter yang ditunjuk oleh Panitia Penyelenggara, yang
dilaksanakan segera sebelum penimbangan.
7
ATURAN & REGULASI PB.MI
7.3.4 Mengubah Divisi Berat Pada drawing diperbolehkan bagi Tim Manajer
Daerah dari peserta yang gagal memenuhi berat badan, untuk
memasukkan Atletnya pada kualifikasi berat badan yang lebih tinggi
atau lebih rendah dengan biaya administrasi $ 100 USD, dibayarkan
kepada PB.MI. Hal ini hanya teraksana apabila daerah tersebut tidak memiliki
Atlet lain yang masuk dalam divisi tersebut serta drawing belum ditutup.
7.3.5 Pengawasan Anggota Jury yang ditentukan sebagai Kepala Penimbangan
akan mendelegasikan dua tim penimbangan (A & B, Pria & Wanita) yang terdiri
dari dari Offisial Teknis untuk mengawasi penimbangan. Perwakilan Daerah
masing-masing Atlet dibolehkan hadir pada ruang tunggu penimbangan yang
ditentukan, tetapi tidak boleh ikut campur/intervensi dengan cara apa pun.
7.3.6 Pelaksanaan Rekomendasi tentang jumlah Pelaksana Teknis pada
penimbangan berdasarkan jumlah pertandingan yang dijadwalkan:
15 Pertandingan Pria = 3 Offisial Teknis + 1 Juri ( 1 timbangan, 1 Ring )
30 Pertandingan Pria = 6 Offisial Teknis + 1 Juri ( 2 timbangan, 1-2 Ring )
60 Pertandingan Pria = 12 Offisial Teknis + 1 Juri ( 4 timbangan, 2-3 Ring )
120 Pertandingan Pria = 24 Offisial Teknis + 1 Juri ( 8 timbangan, 3-4 Ring )
Untuk pertandingan Wanita, mengikuti rekomendasi di atas yaitu dengan Tim
Penimbangan wanita yang juga dipisahkan.
7.3.7 Timbangan Timbangan elektronik direkomendasikan dan harus menunjukkan
bobot dalam metrik.
8
ATURAN & REGULASI PB.MI
9
ATURAN & REGULASI PB.MI
10
ATURAN & REGULASI PB.MI
9.2: RING TAMBAHAN Dua atau lebih ring dapat digunakan di dalam kejuaraan.
Jika lebih dari satu ring digunakan pada suatu kejuaraan, semua ring harus
menggunakan jumlah Judge yang sama, yang duduk di sekitar ring.
9.3: MEDIA Fotografer, videografer, dan media lain dapat berdiri di lantai pada
salah satu sudut netral dengan tidak menghalangi akses Dokter ke tangga Ring.
Technical Delegate dapat memberikan izin kepada personel media tertentu untuk
berdiri di atas sisi luar ring. Media kapanpun tidak diperbolehkan berdiri di
belakang maupun di depan Judge sepanjang pertandingan, termasuk ketika break
istirahat ronde.
9.3.1: Pemutaran Ulang Video Instan Ketentuan penggunaan dan penerapan
Pemutaran Ulang Video Instan, akan diberikan sebagai dokumen tambahan
di setiap Kejuaraan sebagaimana disetujui oleh Technical Delegate.
11
ATURAN & REGULASI PB.MI
ATURAN 10 : RING
10.1: SPESIFIKASI Pada semua pertandingan, Ring harus sesuai dengan persyaratan
sebagai berikut (lihat Gbr. 4 & Gbr. 5):
Gambar 4 Pengaturan Ring
12
ATURAN & REGULASI PB.MI
13
ATURAN & REGULASI PB.MI
10.1.1 Ukuran Ukuran minimum harus 4.9m dan ukuran maksimum 6.1m di
dalam garis tali. Ring tidak boleh kurang dari 0,90m atau lebih besar dari
1,20m dari atas tanah.
10.1.2 Struktur dan Bantalan Sudut Struktur harus dibangun dengan aman, rata
dan bebas dari proyeksi yang menghalangi dan jaraknya sedikitnya 85 cm
dari sisi terluar garis tali. Harus dipasang dengan empat tiang sudut yang
harus dibangun atau dirancang sedemikian rupa agar dapat mencegah
cedera pada Atlet. Bantalan sudut / tiang diatur sebagai berikut:
Merah – di sisi kiri meja Jury yang lebih dekat
Putih – di sudut paling kiri meja Jury
Biru – di sisi paling kanan meja Jury
Putih – di sudut kanan dekat meja Jury
10.1.3 Penutup Lantai Ring Lantai ring harus dilapisi menggunakan
padding/bantalan (kain, karet atau bahan lain yang sesuai dan disetujui,
serta memiliki kualitas elastisitas yang sama) dengan ketebalan tidak
kurang dari 1,5 cm dan tidak lebih dari 2 cm. Canvas/penutup ring harus
diregangkan dan dipasang diatas bantalan, baik bantalan maupun canvas
harus menutupi seluruh area.
10.1.4 Tali Ring Harus Ada 4 tali dengan ketebalan minimal 3 cm dan maksimum
5 cm yang ditarik dari masing-masing tiang sudut pada ketinggian 40 cm,
70 cm, 100 cm dan 130 cm (15,7", 27,5", 39,25", 51,25"). Tali harus
dilapisi/ditutup bahan yang lembut atau halus. Tali harus disatukan pada
setiap sisi, diikat oleh dua potong pengikat pada jarak yang sama, yang
teksturnya mirip dengan kanvas dengan lebar ukuran 3 hingga 4 cm.
Masing-masing potongan pengikat tidak boleh longgar di sepanjang tali.
10.1.5 Turnbuckles / Besi Pengikat Pengikat Tali Ring harus ditutupi oleh busa
setebal tidak kurang dari 2cm dan diikat dengan aman dengan penutup
atau menggunakan selotip Velcro.
14
ATURAN & REGULASI PB.MI
10.3: AKTIVITAS DI CORNER Area sudut di sekitar bagian dalam tali harus terjaga
bersih dari tumpahan air. Penggunaan Botol kompres tidak diizinkan di sisi ring.
15
ATURAN & REGULASI PB.MI
16
ATURAN & REGULASI PB.MI
11.2: BANDAGE & PEMBALUT TANGAN Bandage bertekstur lembut (lihat Gbr. 6)
dengan panjang tidak lebih dari 5 m dengan lebar tidak lebih 5 cm atau pembalut
tangan "Velcro" (lihat Gbr. 7) dengan panjang tidak lebih dari 5 m dapat digunakan
pada di tiap tangan - tidak ada jenis perban lain yang boleh digunakan. Bandage
yang digunakan pada kejuaraan disiapkan oleh masing-masing Atlet.
Gambar 6 Gambar 7
11.2.1 Tape Penggunaan segala jenis pembalut tangan/tape-karet atau
adhesive-plaster sebagai perban dilarang keras. Pembalut tangan
berperekat tunggal dengan panjang 7,5 cm dan lebar 2,5 cm dapat
digunakan di pergelangan tangan bagian atas untuk melindungi Bandage.
11.2.2 Inspeksi Bandage/pembalut tangan atlet harus diperiksa sebelum
pemasangan peralatan pertandingan mereka. Pembalut tangan dapat
diperiksa kapan saja oleh Referee atau Jury, termasuk setelah keputusan
diberikan.
11.3: HEAD GUARD, SHIN GUARD, & ELBOW GUARD Pemakaian head guard, shin
guard, dan elbow guard adalah wajib, dan harus disediakan oleh Panitia
Penyelenggara untuk Atlet. Hanya peralatan yang disetujui IFMA/PB.MI yang
diizinkan.
11.3.1 Head Guard Pelindung kepala (lihat Gbr. 8 dan Gbr. 9) harus sesuai
dengan spesifikasi IFMA yang tidak ada pelindung pipi, pelindung
dagu, atau pelindung wajah. Atlet harus memasuki ring tanpa
memakai headguardnya - hanya setelah diperkenalkan kepada
penonton, memastikan area ring, melakukan Wai Kru, dan telah
selesai berjabat tangan, selanjutnya headguard dapat dipakai.
Headguard harus segera dilepas setelah pertandingan selesai dan
sebelum keputusan diumumkan.
17
ATURAN & REGULASI PB.MI
Gambar 8 Gambar 9
11.3.2 Pelindung Tulang Kering & Pelindung Siku Pelindung tulang kering
(lihat Gbr. 10) dan pelindung siku (lihat Gbr. 11) dalam pertandingan
harus terbuat dari kain. Jika memerlukan pengikat, harus disediakan
oleh Panitia Penyelenggara.
Gambar 10 Gambar 11
Gambar 12 Gambar 13
11.5: GUM SHIELD Pelindung gigi (lihat Gbr. 14) harus dikenakan oleh semua Atlet
sebelum dimulainya ronde. Pelindung gigi harus dipasang sesuai bentuk-
kecocokan. Dilarang bagi Atlet dengan sengaja melepas gumshield selama
pertandingan dan jika Atlet melakukannya, Atlet harus ditegur, diperingatkan atau
didiskualifikasi. Jika pelindung gigi dikeluarkan dari mulut, harus dibilas oleh
Pelatih sebelum dikembalikan ke mulut Atlet.
Gambar 14
11.6: PELINDUNG PERGELANGAN KAKI Tidak ada pelindung ankle (pembalut
gelang kaki, selotip, dll) yang dapat dikenakan.
19
ATURAN & REGULASI PB.MI
Gambar 15 Gambar 16
Gambar 17 Gambar 18
11.8: PELINDUNG DADA WANITA Penggunaan pelindung dada adalah wajib (lihat
Gbr. 19, Gbr. 20, Gbr. 21 dan Gbr. 22) untuk semua Atlet Wanita yang bertanding
pada divisi Senior untuk melindungi timbulnya hematoma di dalam area jaringan
lunak payudara. Setiap pelindung dada harus lulus pemeriksaan sebelum
pertandingan.
Division Pelindung Dada
Senior Ya
U 23
Remaja 16-17
Remaja 14-15 Optional
Remaja 12-13
Remaja 10-11
20
ATURAN & REGULASI PB.MI
Gambar 22
11.9: PAKAIAN & PERLENGKAPAN Atlet harus mengenakan pakaian dan seragam
pertandingan yang disediakan oleh Panitia Penyelenggara, dengan kesesuaian
sebagai berikut:
11.9.1 Celana pendek Celana pendek Muaythai (lihat Gbr. 23) harus dikenakan
dalam pertandingan dan kata-kata "Muaythai" ditampilkan dengan
jelas di bagian depan.
Gambar 23
21
ATURAN & REGULASI PB.MI
11.9.2 Atlet pria dan wanita harus mengenakan singlet (lihat Gbr. 24)
berwarna merah atau biru sesuai dengan warna sudutnya. Baju harus
diselipkan ke dalam ikat pinggang celana pendek.
Gambar 24
11.9.3. Mongkon &Prajiad Atlet harus mengenakan ikat kepala suci (Mongkon)
untuk memberi penghormatan selama Wai Kru. Krueng-Wrang
(Prajiad/Ikatan pada tangan) dengan bahan kulit maupun fabrikasi atau
kain dapat diipakai di sekitar lengan atas, bisep atau pinggang namun
harus tertutup rapi. Referee dapat meminta agar Prajiad dilepas jika
ikatan lebih panjang dari 5 cm atau jika membuat pertandingan
tertunda dikarenakan terjatuh.
11.9.4. Rambut Rambut harus diikat (kuncir kuda, dikepang, dll) dan mesti
diatur menggunakan pengikat rambut untuk diposisikan di dalam
pelindung kepala agar tidak menghalangi wajah Atlet dan mencegah
risiko terkait pergerakan Atlit. Jepit rambut tidak diizinkan.
11.9.5. Penutup Kepala & Penutup Tubuh Penutup Kepala maupun penutup
tubuh dapat dikenakan oleh Atlet dalam memenuhi persyaratan
budaya, yang harus terdiri dari sebagai berikut:
Penutup kepala, seperti hijab olahraga lengkap yang mirip desain
ResportOn atau penutup kepala dari kain berwarna putih atau
terang .
Pakaian penutup tubuh opsional (dua bagian, celana ketat dan
baju atasan) dari bahan kain berwarna putih atau terang yang
menutupi kaki hingga pergelangan kaki dan menutupi lengan
hingga pergelangan tangan.
Hanya pakaian yang disetujui IFMA/PB. MI yang dapat digunakan
untuk berpartisipasi dalam pertandingan (lihat Gbr. 25).
22
ATURAN & REGULASI PB.MI
Gambar 25
11.9.6 Rambut Wajah Jenggot pada wajah dan kumis tidak diizinkan; Atlet
harus dicukur bersih.
11.9.7 Pakaian Yang Dilarang Tidak ada seragam lain yang boleh dikenakan
selama pertandingan.
11.10: LINIMENT & VASELINE Jumlah vaseline yang wajar dapat diizinkan untuk
digunakan pada wajah dengan tujuan mengurangi risiko luka. Pada bagian lain dari
tubuh, penggunaan minyak, Vaseline, lineamen gosok, atau produk yang
cenderung berbahaya atau tidak menyenangkan bagi lawan merupakan hal yang
dilarang.
11.11: LOGO DAERAH Logo suatu Daerah tidak diizinkan untuk ditampilkan di
dalam arena pertandingan.
11.12: PERALATAN & PELANGGARAN PAKAIAN Referee harus mengeluarkan Atlet
dari pertandingan, yang menggunakan peralatan maupun pakaian yang tidak
sesuai dengan standar yang ditetapkan di atas. Jika perlengkapan maupun pakaian
Atlet tidak sesuai selama pertandingan, Referee harus menghentikan pertandingan
agar dapat diatasi.
12.2: BYE Dalam pertandingan yang terdapat lebih dari empat (4) peserta,
sejumlah bye yang diperlukan harus diundi pada seri pertama untuk mengurangi
jumlah kontestan pada seri kedua hingga menjadi 4, 8, 16 atau 32 peserta. Peserta
yang mendapat bye pada seri pertama akan menjadi yang pertama bertanding
pada seri kedua. Jika ada jumlah bye ganjil, Atlet yang mendapat bye terakhir
dalam pengundian akan bertanding pada seri kedua melawan pemenang
pertandingan pada seri pertama. Apabila jumlah bye genap, Atlet yang terundi bye
harus bertanding dalam pertandingan pertama dari seri kedua dalam urutan di
mana ia terundi.
ATURAN 13 : PELATIH
13.1: JUMLAH PELATIH Setiap Atlet berhak didampingi maksimal dua (2) Pelatih
tetapi tidak boleh bertanding jika kurang dari satu (1).
13.1.1 Domisili Pelatih harus memiliki identitas berupa E-KTP. Atas kebijakan
Technical Delegate, Pelatih Daerah lain dapat membantu daerah
lainnya selama pertandingan.
24
ATURAN & REGULASI PB.MI
25
ATURAN & REGULASI PB.MI
13.4: PERSEDIAAN YANG DIPERLUKAN Setiap sudut harus memiliki handuk sendiri,
botol dan air dan ember sudut. Perlengkapan ini tidak boleh dipinjamkan untuk
digunakan Atlet lain agar mencegah penyebaran penyakit bakteri-virus dan
kontaminasi sehubungan dengan kode anti-doping IFMA.
26
ATURAN & REGULASI PB.MI
16.3: MUSIK Alat musik tradisional Muaythai (pipa jawa, simbal kecil dan dua
drum) mengiringi ritual tersebut. Jika live band tidak tersedia, diperbolehkan
menggunakan rekaman musik Muaythai.
28
ATURAN & REGULASI PB.MI
17.3: KETUA DEWAN JURI / CHAIRMAN OF JURY (COJ) Semua official di setiap
pertandingan atau kejuaraan harus diawasi oleh Ketua Dewan Juri yang akan
duduk terpisah dari publik dan berdekatan dengan ring.
17.4: JURI / JURY Setiap pertandingan harus dipimpin oleh minimal tiga (3)
anggota Juri yang akan duduk terpisah dari publik dan dekat dengan ring.
17.5: WASIT / REFEREE Setiap pertandingan harus dikendalikan oleh Wasit yang
disetujui PB. MI untuk memimpin di atas ring, namun tidak boleh melakukan
penilaian score card pada pertandingan yang sama.
17.6: HAKIM / JUDGES Setiap pertandingan harus dilaksanakan oleh lima (5) atau
tiga (3) Hakim PB. MI yang duduk terpisah dari publik dan berbatasan langsung
dengan ring. Jika lima (5) Hakim digunakan, dua (2) Hakim harus duduk di sisi ring
yang sama pada jarak yang cukup dari yang lain, dengan posisi menghadap Jury.
29
ATURAN & REGULASI PB.MI
pertandingan apapun di mana ada Atlet dari daerah asalnya ikut serta
atau dari daerah Wasit atau Hakim tersebut berada;
• Dalam hal terdapat lebih dari dua (2) perangkat pertandingan dalam satu
pertandingan tidak boleh berasal dari daerah yang sama;
• Wasit dan Hakim untuk final harus disetujui oleh keseluruhan Panel Jury
sebagai perorangan yang memiliki otorisasi PB. MI; dan apabila diketahui
oleh Jury bahwa tidak mungkin dalam hal apapun untuk mematuhi arahan
di atas, nama perorangan maupun nama-nama perangkat pertandingan
dapat ditarik oleh Ketua Dewan Juri, atau seseorang yang bertindak atas
namanya, pada pertandingan yang dimaksud.
30
ATURAN & REGULASI PB.MI
17.12: OFFISIAL TEKNIS NASIONAL (NTO) dipilih oleh PB. MI untuk memimpin di
pertandingan Nasional di bawah pengawasan Kepala Wasit. Daerah yang menjadi
tuan rumah kejuaraan Nasional diharuskan menyediakan sejumlah NTO sesuai
dengan perjanjian tuan rumah.
31
ATURAN & REGULASI PB.MI
32
ATURAN & REGULASI PB.MI
ATURAN 21 : JURI
21.1: PENUNJUKAN Selama Kejuaraan Daerah atau Nasional, Ketua Jury PB. MI
harus menunjuk Jury. Pada Kejuaraan Daerah, Jury harus ditunjuk oleh PB. MI.
Pada setiap sesi pertandingan, Jury terdiri dari tidak kurang dari (tiga) 3 orang per
ring, termasuk Ketua Dewan Juri. Tiga dari Juri harus sebagai anggota Komisi
Offisial Teknis atau yang telah berada dalam daftar nominasi Offisial Teknis PB.MI.
Tidak ada Ofisial Teknis tambahan yang dapat duduk di meja Jury sepanjang sesi
tersebut.
21.2: PERAN DAN TUGAS KHUSUS Peran Panel Jury terdiri dari tiga (3) hal berikut:
21.2.1: Kepala Juri/ Head Jury memberikan laporan kepada Ketua Juri /The
Chairman of Jury dan/atau kepada Technical Delegate yang bertanggung
jawab atas semua aspek pertandingan yang berkaitan dengan ring, di dalam
dan di luar bidang pertandingan. Ketua Juri harus menghadiri pengundian
resmi, rapat manajer, rapat ofisial teknis.
21.2.2: Juri Administrasi melaporkan langsung kepada Kepala Juri, juga
dianggap sebagai 'Kepala Penimbangan' dan bertanggung jawab atas semua
tugas administratif yang berkaitan dengan ring, di dalam dan di luar bidang
pertandingan. Mencakup namun tidak terbatas hanya pada; memverifikasi
pertandingan terkait jadwal pertandingan, pencatatan dalam buku atlet,
mengorganisasi tim weigh-in dan pelaporan hasil.
21.2.3: Juri Protokol melapor langsung kepada Kepala Juri, juga dianggap
sebagai 'Kepala Wasit', yang bertanggung jawab atas semua protokol yang
33
ATURAN & REGULASI PB.MI
34
ATURAN & REGULASI PB.MI
35
ATURAN & REGULASI PB.MI
21.4: NETRALITAS Anggota Juri pada turnamen Nasional harus berasal dari
berbagai daerah.
36
ATURAN & REGULASI PB.MI
ATURAN 22 : WASIT
22.1: PERSYARATAN ATRIBUT TAMBAHAN Referee memakai sepatu bersol datar
tanpa heels tinggi, dan disarankan untuk mengenakan sarung tangan surgical saat
bertugas. Aksesori lain seperti kacamata, perhiasan, ikat pinggang, dan penutup
kepala dilarang.
kepada Jury, atau ketika tidak ada kesempatan kepada Jury, diserahkan
kepada announcer.
• Ketika Wasit menghentikan pertandingan, harus terlebih dahulu memberi
tahu alasannya kepada Jury, sehingga announcer dapat menyampaikan
keputusan untuk diketahui publik; dan
• Wasit tidak boleh menunjukkan pemenang, dengan mengangkat tangan
Atlet atau sebaliknya, hingga pengumuman telah dibuat. Ketika
pemenang pertandingan diumumkan, Wasit harus mengangkat tangan
Atlet yang menang.
38
ATURAN & REGULASI PB.MI
22.6: PERTIMBANGAN MEDIS Wasit harus bebas dari segala kondisi atau penyakit
yang dapat membahayakan kapasitas mereka dalam bertugas. Penggunaan lensa
kontak untuk mengoreksi penglihatan diizinkan.
•
ATURAN 24 : PEMBERIAN POIN
24.1: PENILAIAN SKILLS MUAYTHAI Keterampilan Muaythai berupa pukulan,
tendangan, lutut atau siku yang dilakukan menggunakan kekuatan dengan maksud
untuk menimbulkan efek. Satu skor diberikan untuk setiap serangan menggunakan
keterampilan Muaythai yang mengenai scoring-target tanpa mampu di block,
ditahan serangannya, atau tanpa melanggar peraturan.
24.1.1: Target Target di dalam Muaythai berarti, setiap bagian tubuh kecuali
kemaluan.
24.1.2: Target yang tidak dinilai Sarung tinju, lengan bagian bawah, kaki, dan
tulang kering adalah target yang tidak dinilai (non-scoring target), kecuali jika
serangan dilakukan dengan bobot yang cukup dan berdampak pada target
yang tidak dinilai tersebut (misalnya high kick yang mengenai glove ketika
lawan memblokir serangan, yang membuat lawannya itu hilang keseimbangan)
24.1.3: Target Ilegal Pangkal paha bukanlah target dalam penilaian, serangan
yang disengaja pada kemaluan merupakan pelanggaran.
24.2.3: Pemberian Skor Setiap Ronde Di akhir setiap ronde, 10 poin akan
diberikan kepada Atlet yang lebih baik (lebih terampil di Muaythai),
dengan proporsi lawannya yang lebih sedikit (masing-masing 9-8-7).
• Poin 10 diberikan kepada setiap Atlet yang unggul di ronde tersebut;
• Poin 10 diberikan kepada Atlet yang memenangkan ronde dengan
margin kecil, lawannya menerima poin 9;
• Poin 10 diberikan kepada Atlet yang memenangkan putaran dengan
margin besar, lawannya menerima poin 8;
• Poin 10 diberikan kepada Atlet yang memenangkan ronde dengan
dominasi total, lawannya menerima poin 7;
• Atlet akan mendapat jumlah total poin yang dikurangi satu (1) untuk
setiap warning yang diterima jika Judge setuju atas Peringatan
tersebut.
42
ATURAN & REGULASI PB.MI
ATURAN 25 : KEPUTUSAN
25.1: MENANG POIN / WIN ON POIN (WP) Pada akhir pertandingan, Atlet yang
mendapatkan keputusan dari mayoritas Judge dinyatakan sebagai pemenang. Jika
kedua Atlet cedera, tersingkir secara bersamaan atau tidak dapat melanjutkan
pertandingan, Judge harus mencatat poin yang diperoleh oleh masing-masing
Atlet hingga dimana mereka terhenti; kontestan dengan poin terbanyak
dinyatakan sebagai pemenang.
25.2.2: Cedera / Injury (RSCI) Jika seorang Atlet, menurut pendapat Wasit,
tidak layak untuk melanjutkan pertandingan karena menderita cedera akibat
serangan legal atau tindakan lainnya atau tidak mampu karena alasan fisik
lainnya (misalnya dislokasi sendi, muntah, pendarahan yang banyak pada
hidung), maka pertandingan harus dihentikan dan lawannya dinyatakan
sebagai pemenang.
• Hak dalam membuat keputusan ini ada pada Wasit, yang dapat
berkonsultasi dengan Dokter di sudut netral. Jika Dokter menyarankan
untuk menghentikan pertandingan, Wasit harus mengikuti saran
tersebut. Disarankan agar Wasit memeriksa Atlet lainnya juga terkait
cedera, sebelum membuat keputusan;
• Ketika wasit memanggil Dokter untuk memeriksa Atlet hanya 2 orang
tersebut yang berada di dalam ring. Pelatih tidak diizinkan masuk ke
dalam ring atau berada pada sisi atas ring; dan
• Jika cedera terjadi di babak final yang mempertandingkan medali
emas, pemenang akan diputuskan berdasarkan poin mayoritas yang
diperoleh dari ronde sebelumnya.
Dokter hanya akan memeriksa atlet sepanjang di instruksikan langsung oleh
Wasit. Dalam keadaan tertentu Dokter menyarankan pertandingan untuk
43
ATURAN & REGULASI PB.MI
25.2.3: Serangan pada Kepala / Head Strike (RSCH) Ketika seorang Atlet
mendapatkan pukulan keras atau serangan di kepala yang membuat Atlet
tidak berdaya sehingga tidak mampu melanjutkan pertandingan. Istilah
RSCH tidak boleh digunakan pada Atlet yang kalah kelas (Outclass) yaitu
ketika terlalu banyak menerima serangan tanpa mampu mendapatkan poin
untuk dirinya. Pertimbangan khusus diberikan kepada Atlet yang mengalami
RSCH;
25.2.4: Serangan pada Tubuh / Body Strike (RSCB) Ketika seorang Atlet
mendapatkan pukulan keras ke bagian tubuh manapun selain kepala yang
membuat Atlet tidak berdaya dan tidak mampu melanjutkan pertandingan;
25.3: MENANG DENGAN KNOCK-OUT (KO) Jika seorang Atlet "jatuh" dan tidak
dapat melanjutkan pertandingan sampai hitungan "SIB" (10), lawan Atlet dari atlet
tersebut dinyatakan sebagai pemenang dengan knock-out.
25.4: MENANG DENGAN RETIREMENT (RET) Lawan dari Atlet dinyatakan sebagai
pemenang apabila
• Atlet tidak meninggalkan sudutnya setelah periode istirahat antar ronde;
44
ATURAN & REGULASI PB.MI
25.7: NO CONTEST (NC) Pertandingan dapat dihentikan oleh Wasit pada durasi
yang dijadwalkan karena peristiwa yang terjadi di luar tanggung jawab Atlet
maupun kontrol Wasit, seperti kerusakan ring, kegagalan lighting, kondisi cuaca
yang luar biasa, dll. Dalam keadaan demikian, pertandingan dinyatakan "Tidak Ada
Pertandingan" setelah tercapai waktu maksimum 10 menit. Pada Kejuaraan, Jury
harus memutuskan tindakan lebih lanjut yang diperlukan.
25.8: DRAW Imbang hanya terjadi dalam Pertandingan Eksibisi, di mana dua
Daerah menyetujui dan menyepakati hasil imbang sebagai keputusan
45
ATURAN & REGULASI PB.MI
25.11: PROTES Protes harus diajukan oleh Manajer tim dalam waktu tiga puluh
(30) menit setelah keputusan diumumkan, atau dalam waktu lima (5) menit jika
pertandingan adalah pertandingan medali emas.
Setelah keputusan diumumkan, protes harus dilakukan secara tertulis dan
diserahkan kepada Technical Delegate atau Ketua Jury, bersama dengan biaya
protes sebesar $500 USD. Jika Jury setuju untuk meninjau, tindakan yang
diperlukan dapat diambil atas masalah tersebut. Jika protes yang dibenarkan, uang
tersebut akan dikembalikan dengan potongan $ 100 USD untuk administrasi. Jika
keputusan yang dibenarkan, biaya protes tidak akan dikembalikan dan dana
tersebut akan menjadi kas PB. MI.
46
ATURAN & REGULASI PB.MI
ATURAN 26 : PELANGGARAN
26.1: TINDAKAN PELANGGARAN Atas kebijakan Wasit, Atlet yang melakukan
pelanggaran dapat ditegur, diperingatkan, atau didiskualifikasi tanpa Peringatan.
26.1.1: Teguran/ Caution Teguran adalah peringatan yang diberikan oleh
Wasit kepada Seorang Atlet untuk memeriksa atau mencegah praktik yang
tidak diinginkan terhadap pelanggaran aturan yang tidak terlalu serius.
Untuk melakukannya Wasit tidak menghentikan pertandingan tetapi dapat
mencari kesempatan yang aman dan cocok selama ronde berjalan untuk
menegur Atlet atas pelanggaran aturan. Peringatan disertai sinyal fisik yang
sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Jika seorang Atlet diberikan tiga
(3) kali Teguran yang sama dalam pertandingan, mereka akan menerima
Peringatan (warning). Jika seorang Atlet menerima banyak teguran untuk
berbagai jenis pelanggaran, Wasit dapat menerapkan peringatan (warning)
untuk perilaku yang tidak sportif.
26.1.2: Peringatan/ Warning Jika seorang Atlet melakukan pelanggaran
aturan yang berulang atau serius, Wasit harus menghentikan pertandingan
dan dengan jelas menunjukkan pelanggaran tersebut. Wasit akan memberi
tahu Jury tentang Peringatan (Warning) tersebut, kemudian menunjuk
kepada Atlet dan masing-masing Judge dengan memberi sinyal bahwa
Peringatan telah diberikan. Setelah memberikan Peringatan, Wasit
memerintahkan para Atlet untuk melanjutkan pertandingan.
Wasit yang sudah memberikan Peringatan atas pelanggaran aturan, tidak
dapat mengeluarkan Peringatan untuk jenis pelanggaran yang sama. Jika
seorang Atlet diberikan tiga (3) Peringatan dalam suatu pertandingan,
maka mereka akan didiskualifikasi.
26.1.3: Diskualifikasi Untuk pelanggaran besar/berbahaya dari aturan, Wasit
dapat memilih untuk segera mendiskualifikasi Atlet.
26.2: JENIS PELANGGARAN Jika Atlet dengan sengaja melakukan pelanggaran sbb:
26.2.1 Menggigit, membenturkan kepala, meludahi lawan;
26.2.2 Menekan mata lawan dengan ibu jari;
47
ATURAN & REGULASI PB.MI
26.2.17 Memegang kaki lawan dan mendorongnya ke depan lebih dari dua
(2) langkah ke segala arah tanpa menyerang menggunakan salah
satu Muaythai skill;
26.2.18 Menyerang lawan setelah ronde berakhir;
26.2.19 Tidak mengikuti perintah Wasit untuk "YOOT" ("Berhenti") atau
"YAEK" ("Istirahat") dan mundur selangkah;
26.2.20 Mencoba menyerang lawan sebelum Wasit memerintahkan
"CHOCK" mengikuti perintah untuk "YOOT" atau "YAEK";
26.2.21 Berucap tidak berguna, agresif, atau ofensif selama pertandingan;
26.2.22 Menyerang atau berperilaku agresif terhadap Wasit kapanpun;
26.2.23 Memberikan air kepada atlet dengan menggunakan cara lain, selain
botol air atau botol semprot;
26.2.24 Penggunaan air yang berlebihan di antara waktu ronde yang
menyebabkan penundaan untuk ronde berikutnya;
26.2.25 Menggunakan zat terlarang apa pun yang ditentukan oleh Badan
Anti-Doping Dunia (WADA) atau Kode Anti-Doping IFMA.
49
ATURAN & REGULASI PB.MI
26.5: WASIT BERKONSULTASI DENGAN HAKIM Jika Referee memiliki alasan untuk
percaya bahwa pelanggaran telah dilakukan yang belum dilihat oleh Referee,
dapat berkonsultasi dengan Judge.
ATURAN 27 : KNOCKDOWN
27.1: DEFINISI Seorang Atlet dianggap "Knockdown / Dirobohkan"
• Jika Atlet menyentuh lantai dengan bagian tubuh selain kaki akibat dari
serangan atau serangkaian serangan dan terlihat kesulitan untuk bangkit;
• Jika Atlet tergantung tak berdaya di tali akibat dari serangan atau
serangkaian serangan;
• Jika Atlet berada di luar atau sebagian di luar tali akibat dari serangan
atau serangkaian serangan; atau
• Setelah serangan keras, Atlet belum jatuh dan tidak jatuh ke tali, tetapi
dalam keadaan setengah sadar dan menurut pendapat Wasit tidak
mampu untuk melanjutkan ronde.
27.1.1: Roboh Seorang atlet yang jatuh adalah atlet yang telah menyentuh
kanvas dengan bagian lain dari tubuh selain kaki, yang tidak lagi
mendapatkan serangan dari lawan.
27.2: HITUNGAN Dalam kasus Knockdown, Wasit harus segera memerintahkan
"YOOT" dan mulai menghitung detik berjalan. Wasit harus menghitung dengan
lantang dari satu (1) hingga sepuluh (10) dalam bahasa Thailand:
# THAI INDONESIA
1 NUENG SATU
2 SONG DUA
3 SAAM TIGA
4 SII EMPAT
5 HAH LIMA
6 HOK ENAM
7 JED TUJUH
8 BAED DELAPAN
9 KOUW SEMBILAN
10 SIB SEPULUH
50
ATURAN & REGULASI PB.MI
27.3: TANGGUNG JAWAB LAWAN Jika seorang Atlet dirobohkan, lawannya harus
segera pergi ke sudut netral sesuai perintah Wasit, menghadap ke tengah ring dan
menunggu dengan tangan di sisinya. Jika lawan tidak pergi ke sudut netral atas
perintah Wasit, Wasit harus berhenti menghitung sampai lawan melakukannya.
Penghitungan kemudian harus dilanjutkan dimana penghitungan tadi sempat
terhenti.
Lawan dapat melanjutkan melawan Atlet yang Knocked Down tersebut setelah
bangkit dan apabila Wasit meneruskan pertandingan dengan perintah "CHOCK".
27.5: KNOCK OUT Jika Atlet tidak dapat melanjutkan pada hitungan ke "BAED" (8)
Wasit akan terus menghitung sampai "SIB" (10). Pada hitungan "SIB" (10)
pertandingan berakhir dan diputuskan "Knockout".
27.6: MENGHITUNG DI AKHIR RONDE Dalam hal seorang Atlet Dirobohkan di akhir
ronde, Wasit tetap terus menghitung. Jika penghitungan Wasit sampai dengan
51
ATURAN & REGULASI PB.MI
"SIB" (10), Atlet dianggap telah kalah dalam pertandingan Knockout (KO). Jika
Atlet pulih pada hitungan "BAED" (8) Wasit segera menggunakan perintah
"CHOCK".
27.7: KEDUA KALINYA ATLET JATUH TANPA SERANGAN BARU Jika Seorang Atlet
terjatuh akibat serangan dan pertandingan dilanjutkan setelah penghitungan
"BAED" (8) telah tercapai, tetapi Atlet jatuh lagi tanpa menerima serangan yang
baru, Wasit harus melanjutkan penghitungan dari "BAED" (8).
27.8: KEDUA ATLET ROBOH Jika kedua Atlet Dirobohkan pada saat yang sama,
penghitungan akan dilanjutkan selama satu diantaranya masih dalam keadaan
roboh. Jika kedua Atlet tetap Knocked Down sampai hitungan "BAED" (8)
pertandingan akan dihentikan dan keputusan yang diberikan sesuai dengan poin
yang diberikan sebelum terjadi Knockdown.
27.9: ATLET TIDAK DAPAT MELANJUTKAN Seorang Atlet yang tidak dapat
melanjutkan pertandingan segera setelah interval istirahat, atau yang telah roboh
akibat serangan, tidak dapat melanjutkan dalam waktu 10 detik, akan kalah dalam
pertandingan.
27.10: ATLET JATUH KELUAR RING Jika salah satu atau kedua atlet jatuh ke Luar
Ring, Wasit segera memerintahkan "YOOT" dan mulai menghitung detik yang
berjalan. Atlet harus kembali ke ring tanpa bantuan dan tanpa hambatan dalam
hitungan "Yee-Sib" (20).
Wasit harus memastikan bahwa atlet tidak dibantu atau dihalangi dengan cara apa
pun. Jika ini terjadi, wasit menghentikan penghitungan dan pihak yang melanggar
harus diperingatkan, lalu melanjutkan penghitungan setelah tindakan yang
diperlukan telah diambil.
Jika satu atlet tidak dapat kembali ke ring sebelum hitungan "Yee-Sib" (20), atlet di
dalam ring akan dinyatakan sebagai pemenang dengan "Referee Stops Contest
(RSC-)".
52
ATURAN & REGULASI PB.MI
Jika kedua Atlet tetap berada di Luar Ring dengan hitungan penuh "Yee-Sib" (20)
pertandingan akan dihentikan dan keputusan yang diambil sesuai dengan poin
yang diberikan hingga saat kejadian.
28.1.2: Kehadiran Pada Pertandingan Dokter harus duduk dekat dengan ring
dengan akses tanpa hambatan menuju tangga sudut netral yang terdekat
dengan juri. Dokter harus hadir selama pertandingan dan tidak boleh
meninggalkan tempatnya sampai telah selesai memeriksa dua (2) Atlet
terakhir yang berpartisipasi dalam sesi pertandingan.
28.1.4: Tindakan pada Atlet yang Tidak Sadarkan Diri Jika seorang Atlet tidak
sadarkan diri, hanya Wasit dan Dokter yang dipanggil yang harus tetap
berada di atas ring kecuali dokter memerlukan bantuan ekstra.
28.1.5: Pemberian Tindakan Medis Seorang Atlet yang telah dibuat tidak
sadarkan diri sebagai akibat dari pukulan kepala dalam pertandingan atau di
mana Wasit telah menghentikan pertandingan karena Atlet telah menerima
pukulan keras ke kepala yang membuat Atlet tidak berdaya atau tidak
mampu melanjutkan, harus segera diperiksa oleh Dokter setelah itu
merekomendasikan aftercare atau pemeriksaan lanjutan kepada Atlet dan
53
ATURAN & REGULASI PB.MI
Pelatihnya. Atlet akan didampingi akomodasinya oleh salah satu ofisial yang
bertugas di acara tersebut.
Dalam hal 2 tim atau lebih memperoleh jumlah nilai yang sama,
penempatannya bergantung pada:
Jumlah kemenangan di final; dan jika ini sama
Jumlah tempat kedua; dan jika ini sama
Jumlah tempat ketiga.
54
ATURAN & REGULASI PB.MI
55
ATURAN & REGULASI PB.MI
56
ATURAN & REGULASI PB.MI
57
ATURAN & REGULASI PB.MI
Sumpah Pelatih IFMA Selama pertandingan IFMA, seorang Pelatih akan dipilih
untuk membaca sumpah pelatih IFMA pada upacara pembukaan;
"Atas nama semua pelatih, saya berjanji bahwa kami akan secara ketat
mengikuti kode etik, tata kelola yang baik, menghormati dan mematuhi
aturan Asosiasi Federasi Muaythai Internasional, dalam semangat sportivitas
dan fair play. Kami memimpin dengan memberi contoh kepada atlet kami dan
menjunjung tinggi prinsip-prinsip dasar IFMA yaitu KEHORMATAN, TRADISI,
RASA HORMAT, KEUNGGULAN dan FAIRPLAY "
58
ATURAN & REGULASI PB.MI
INTEGRITAS
KODE 4) Saya tidak akan berkolusi atau berkolaborasi dengan pihak mana pun dengan
melanggar Aturan apa pun (sebagaimana berlaku).
KODE 5) Saya tidak akan bersosialisasi dengan atau akrab dengan Atlet dan / atau Pelatih
dan / atau anggota delegasi tim lainnya, atau masuk ke dalam hubungan apa pun
atau mengambil tindakan apa pun yang menimbulkan keraguan pada
ketidakberpihakan saya sebagai ITO.
KODE 6) Dalam hal apapun saya meyakini hubungan apapun dapat menyebabkan persepsi
bias, saya harus menyampaikan hubungan tersebut terlebih dahulu kepada
IFMA/PB.MI Pusat untuk dipertimbangkan dalam penunjukan.
KODE 7) Saya akan selalu berperilaku profesional dan etis, dengan mengikuti Supervisor.
KODE 8) Saya tidak akan, secara langsung atau tidak langsung, meminta, menerima atau
menawarkan segala bentuk remunerasi atau komisi, atau manfaat, layanan, atau
hadiah tersembunyi apa pun dalam bentuk apa pun yang dapat dianggap sebagai
suap atau pengaruh yang tidak semestinya, yang terhubung dengan siapa pun
yang terkait dengan Pertandingan apa pun di mana saya berpartisipasi. Saya
mengonfirmasi bahwa setiap pendekatan atau penawaran yang dibuat dalam hal
ini harus segera dilaporkan kepada orang yang relevan.
KODE 9) Hanya suvenir resmi sebagaimana disetujui oleh IFMA Pusat yang dapat diberikan
atau diterima, sebagai tanda hormat atau penghargaan atas kontribusi saya.
KERAHASIAAN
KODE 10) Saat melakukan tugas saya sebagai ITO, saya tidak akan berkomunikasi dengan
siapa pun tentang masalah terkait pertandingan apa pun di dalam Venue dan /
atau lokasi lain pada seluruh periode pertandingan dan setelahnya, terutama
kepada orang-orang dari negara saya sendiri seperti anggota Asosiasi Nasional,
anggota Komite Eksekutif, media dan publik. Saya tidak akan berkomentar
tentang masalah terkait pertandingan di media sosial.
59
ATURAN & REGULASI PB.MI
KODE 11) Saya akan memperlakukan informasi apa pun yang mungkin saya terima dari
IFMA/PB.MI atau belajar selama tugas saya sebagai ITO/R & Js sebagai rahasia
dan tidak akan memberi tahu orang lain termasuk namun tidak terbatas pada
mereka yang terlibat dalam delegasi tim Asosiasi Nasional
TANGGUNG JAWAB
KODE 12) Saya akan tepat waktu untuk semua Pertandingan yang ditugaskan kepada saya
KODE 13) Saya akan tersedia untuk menghadiri pertemuan ITO/R & Js pada atau sebelum
hari Pertandingan.
KODE 14) Saya harus memenuhi semua tugas yang diberikan kepada saya oleh Supervisor.
KODE 15) Saya tidak boleh menggunakan atau membawa perangkat komunikasi elektronik
apa pun, termasuk namun tidak terbatas pada ponsel, laptop, dan komputer
tablet di dalam Tempat Pertandingan.
KODE 16) Saya harus menjaga kondisi fisik yang baik, kebersihan pribadi dan penampilan
profesional setiap saat ketika melakukan tugas saya sebagai ITO/R & Js.
KODE 17) Saya tidak akan mengkritik atau mencoba menjelaskan panggilan atau
keputusan yang dibuat oleh ITO R & Js lain, kecuali jika diminta oleh Supervisor
untuk melakukannya.
KODE 18) Saya akan menghormati semua Aturan IFMA/PB.MI.
Saya setuju untuk terikat oleh Kode Etik ini dan mengakui bahwa setiap pelanggaran Kode
Etik ini dapat dirujuk ke Komisi Disiplin IFMA/PB.MI dan/atau Komite Eksekutif
IFMA/PB.MI dan dapat menyebabkan penyelidikan disipliner dan sanksi terhadap saya.
Tanggal:
Nama :
Tanda Tangan :
60
ATURAN & REGULASI PB.MI
Informasi tambahan
61
ATURAN & REGULASI PB.MI
62