Anda di halaman 1dari 8

PEKERJAAN PERKERASAN JALAN

A. PERMUKAAN TANAH BAWAH JALAN (SUB GRADE)

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Subgrade meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan,
pengangkutan dan pelaksanaan yang diperlukan untuk menyelesaikanpekerjaan ini,
seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana dan spesifikasi ini, tetapi tidak
terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
 Persiapan subgrade pada tempat-tempat yang digali/dipotong maupun
timbunan/urugan.
 Penyediaan jidar dan mal-mal acuan.
 Pekerjaan lain yang terkait seperti culverts (gorong-gorong), saluran pipa air
bersih dan kotor, perlengkapan M&E yang tertanam dan pekerjaan lain yang
dibawah tanah, termasuk pemadatan tanah kembali dari pekerjaan tersebut.

2. Bahan-Bahan
Bahan urugan untuk subgrade dapat menggunakan material bekas galian atau
dengan mendatangkan dari lokasi lain dan harus memenuhi syarat yaitu bahwa
tanah tersebut harus bergradasi baik dan bebas dari tanah organis, akar-akar
tanaman, kotoran dan batuan yang berukuran lebih besar dari 1000mm. Tanah
tersebut harus mempunyai Liguid Limit (LL) 30% atau kurang, Indeks Plastis (PI)
15% atau kurang, dan tidak lebih dari 20% melampaui sariangan No. 200. Bahan
yang tidak memenuhi syarat tidak dapat dipakai.

3. Syarat Pelaksanaan

3.1 Subgrade pada tempat-tempat yang dipotong/digali.


Bahan bekas galian yang tidak dipakai harus dipindahkan ke tempat
penimbunan yang telah disepakati. Penggalian harus dilaksanakan
sedemikian rupa sehingga setelah permukaan galian dipadatkan akan
diperoleh level akhir sesuai dengan yang direncanakan. Pada bagian dimana
terjadi lubang-lubang akibat pembersihan, penggusuran atau pembuangan
akar-akar tanaman, maka lubang-lubang tersebut harus diisi dengan bahan
subgrade sesuai dengan persyaratan diatas dan dipadatkan hingga mencapai
level rencana.

3.2 Subgrade pada tempat-tempat yang ditumbun.


Jika dalam pelaksanaan ternyata harus dilakukan urugan/ timbunan, maka
bahan yang digunakan harus memenuhi persyaratan seperti tersebut diatas.
Sebelum timbunan dilakukan, maka dasar tanah yang akan ditimbun harus
dibersihkan dan harus dipadatkan sesuai dengan yang disyaratkan. Jika

Persyaratan Teknis Pekerjaan Perkerasan Jalan


PBJ-3: Hal. 1 dari 18
tidak disebutkan secara khusus didalam gambar rencana, maka pemadatan
tanah harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan. Jika nilai CBR
tersebut tidak dapat dicapai, maka harus dilakukan proses pemadatan
kembali, dan jika hasilnya tetap tidak dapat dicapai, maka tanah yang sudah
dipadatkan tersebut harus diganti dengan bahan urugan lain, selanjutnya
dipadatkan sehingga persyaratan tercapai. Kontraktor harus melaporkan
kepada Konsultan MK tentang tahapan-tahapan perseiapan untuk pekerjaan
subgrade paling lambat 2 (dua) hari sebelum pekerjaan dimulai dan
Kontraktor harus mengulangi pekerjaan pemadatan, jika dianggap perlu
untuk mencapai derajat kepadatan yang disyaratkan.

3.3 Syarat-syarat pemadatan pada tempat yang ditimbun.


Bahan urugan yang digunakan harus memenuhi syarat. Pengurugan harus
dilakukan secara lapis demi lapis dan semua lapisan harus dipadatkan
hingga mencapai kepadatan 95%, kecuali pada lapisan setebal 50cm teratas
harus dipadatkan hingga mencapai nilai kepadatan 98% dari kepadatan
maksimum pada Optimum Moisture Constant. Kepadatan maksimum harus
ditentukan berdasarkan AASHTO.T.95. Pemadatan harusdilakukan secara
bertahap dengan tebal masing-masing lapisan yang akan dipadatkan tidak
lebih dari 20cm tebal. Pemadatan harus dilakukan dengan Pneumatic Tired
Roller 12 ton atau Sheepfootroller yang tipe dan ukurannya disetujui oleh
Konsultan MK. Pemadatan/penggilasan harus dimulai dari tepi timbunan
dengan arah longitudinal, kemudian menggeser kea rah sebelah dalam.
Tiap-tiap lajur dengan arah longitudinal harus digilas secara overlap
minimal setengah lebar unit penggilas itu. Setiap lapisan harus dipadatkan
minimal 20 kali lintasan. Lapisan terakhir harus diselesaikan dalam
keadaaan rata/halus dengan kerataan yang diinginkan. Jika urugan cukup
tebal/tinggi, maka harus dibuat lereng ditepi urugan sedemikian rupa,
sehingga tidak terjadikelongsoran. Jika tidak disebutkan secara khusus
dalam gambar rencana, maka semua pekerjaan pengaman timbunan sudah
termasuk dalam penawaran Kontraktor dan segala kelongsoran yang terjadi
akibat kelalaian Kontraktor menjadi tanggungjawabnya.

3.4 Pemeliharaan terhadap bagian pekerjaan yang telah selesai.


Bagian subgrade yang telah selesai dikerjakan harus dijaga terhadap
kemungkinan retak-retak akibat pengeringan yang cepat atau akibat
kendaraan proyek atau hal-hal lain yang menyebabkan subgrade tersebut
rusak, akibat terganggu strukturnya. Pemeliharaan harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga kualitas pekerjaan yang diperoleh tidak
berkurang. Kerusakan yang timbul itu harus segera diperbaiki oleh
Kontraktor tanpa adanya tambahan pembiayaan.

Persyaratan Teknis Pekerjaan Perkerasan Jalan


PBJ-3: Hal. 2 dari 18
3.5 Test/pengujian.
Pengujian harus dilakukan baik dilaboratorium maupun dilapangan pada
tempat-tempat yang ditunjuk oleh Konsultan MK untuk mengetahui
kepadatan maksimum, derajat kepadatan lapangan, nilai CBR lapangan dan
lain-lain pada lapisan ini. Biaya pengujian ini menjadi tanggung jawab
Kontraktor. Pengujian harus dilakukan pada setiap lapisan yang dipadatkan
dengan jumlah satu pengujian untuk setiap 250m2 area pemadatan.

3.6 Persetujuan hasil pekerjaan subgrade.


Tahapan pekerjaan selanjutnya baru dapat dilakukan apabila pekerjaan
subgrade ini telah mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan MK.

B. LAPIS BAWAH JALAN (SUB BASE COARSE)

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan, bahan dan melaksanakan
semua pekerjaan yang berhubungan dengan pembuatan lapis bawah dasar (Subgrade
Coarse) dengan tebal seperti tercantum dalam gambar rencana, sesuai persyaratan
kontrak dan spesifikasi sertagambar-gambar rencana.

2. Bahan- Bahan

2.1 Sumber Bahan


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan, bahan dan
melaksanakan semua pekerjaan yang berhubungan dengan pembuatan lapis
bawah dasar (Subgrade Coarse) dengan tebal seperti tercantum dalam
gambar rencana, sesuai persyaratKontraktor harus mencari lokasi sumber
bahan untuk subbase seperti yang disyaratkan dalam gambar rencana.
Kontraktor wajib mengusulkan bahan tersebut kepada Konsultan MK,
sebelum pekerjaan dilaksanakan, demikian juga dengan perkiraan
jumlahnya yang sesuai dengan volume pekerjaan yang ada. Selanjutnya
bahan tersebut harus diperiksa dengan cara yang benar untuk mengetahui
secara pasti kualitas bahan tersebut dapat disetujui, maka Kontraktor harus
mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan bahan tersebut
agar pekerjaan subbase dapat segera dilaksanakan. Biaya pengujian dan
lain-lain yang dibutuhkan menjadi tanggung jawab Kontraktor. Jika
usulannya ditolak maka Kontraktor wajib mencari bahan lain yang
memenuhi syarat. Kontraktor harus memepertimbangkan semua aspek
seperti pengangkutan, dan lain-lain dalam penawarannya. an kontrak dan
spesifikasi sertagambar-gambar rencana.

Persyaratan Teknis Pekerjaan Perkerasan Jalan


PBJ-3: Hal. 3 dari 18
2.2 Persyaratan Bahan
Bahan subbase tersebut harus memenuhi persyaratan gradasi dibawah ini :

Saringan ASTM % lolos terhadap berat


1 ½” 100
No. 10 ≤ 80
No. 200 ≤ 15

Dan harus memenuhi persyaratan pengujian berikut ini :

AASHT
Jenis Pengujian Batasan
O
Kadar lempung T 176 Min 25%
Kehilangan berat akibat abrasi dari partikel
T 96 Maks 40%
yang tertinggal pada ayakan no. 12
Kepadatan kering maksimum T 180 Min 2.0 gr/cm3

2.3 Pemeriksaan, Pengujian dan Persutujuan Bahan


Jika tidak disebutkan secara khusus didalam gambar, rencana, maka bahan
subbase adalah sirtu kelas C. seperti dituraikan diatas, Kontraktor harus
mengajukan bahan yang akan digunakan untuk diuji pada laboratorium
yang ditunjuk oleh Konsultan MK. Untuk memperlancar pelaksanaan
pekerjaan dilapangan, maka Kontraktor harus menyediakan dan memelihara
semua alat-alat pengujian agar dapat digunakan setiap saat jika dibutuhkan.
Jika gradasi dan kualitas bahan yang dikirim ke lokasi proyek tidak sesuai
dengan gradasi dan kualitas dari contoh tanah yang disetujui, maka
Konsultan MK berhak menolak dan Kontraktor harus mengganti dan
menyingkir bahan yang tidak sesuai tersebut dari lokasi proyek.

3. Syarat Pelaksanaan

3.1 Persetujuan Subgrade


Lapisan subgrade yang memenuhi syarat harus disiapkan dan disetujui oleh
Konsultan MK, sesuai dengan persyaratan, sebelum bahan subbase
ditempatkan diatas subgrade. Subgrade tersebut harus dalam kondisi kering
pada saat penghamparan bahan subbase dilakukan.

3.2 Pencampuran dan Penghamparan


Jika tidak ditentukan lain, Kontraktor dapat mencampur bahan subbase
dengan salah satu cara seperti dibawah ini :

Persyaratan Teknis Pekerjaan Perkerasan Jalan


PBJ-3: Hal. 4 dari 18
 “Stationery Plant Method”. Bahan dan iar dicampur pada suatu
“mixer”. Air ditambahkan selama proses pencampuran secukupnya
sampai tercapai suatu kadar air yang baik utnuk dipadatkan, agar dapat
tercapai kepadatan yang diinginkan. Setelah dicampur, bahan
dianngkut ke lokasi pekerjaan lalu dihamparkan dengan mesin
penghampar (Spreader).
 “Travel Plant Method”. Bahan untuk tiap lapisnya
ditempatkan/dihamparkan dengan ”Traveling Mixing Plant”selama
pengadukan berjalan. Jika diperlukan dapat ditambahkan air
secukupnya sampai tercapai suatu kadar air yang diperlukan untuk
dipadatkan.
 “Road Mix Menthod”. Setelah bahan subbase
dihamparkan/ditempatkan, lalu diadukan pada kadar iar yang
diperlukan dengan “Motor Grader” atau peralatan lainnya sampai
campuran teraduk merata. Cara yang akan digunakan untuk
penghamparan tersebut harus diusulkan kepada Konsultan MK untuk
mendapatkan persetujuannya. Penghamparan harus dilakukan
sedemikian rupa, sehingga tiap lapis penghamparan tidak lebih dari
10cm lepas. Penghamparan harus dilakukan dengan rata dan terencana.
Proses penghamparan berikutnya baru dapat dilakukan setelah
pemadatan lapisan sebelumnya disetujui oleh Konsultan MK.

3.3 Penyelesaian dan Pemadatan


Sesudah penghamparan bahan dilakukan, maka harus dilanjutkan dengan
proses pemadatan. Jika pemadatan yang diperlukan lebih dari satu lapis,
maka tiap lapis harus dibentuk dan dipadatkan sebelum lapis berikutnya
dihamparkan. Pemadatan dilakukan dengan penggilas yang memadai yaitu
Vibratory Rollers, Pneumatic Tired Rollers, Smooth Wheel Power Rollers
atau alat pemadatan lainnya yang disetujui oleh Konsultan
MK.Kapasitas/berat Rollers sedemikian sehingga dicapai hasil pemadatan
yang memenuhi persyaratan. Jika tidak disebutkan secara khusus didalam
gambar rencana, maka subbase tersebut harus dipadatkan sehingga
mempuyai nilai CBR minimal 30% dan derajat kepadatan sebesar 100%
kepadatan maksimum yang yang ditentukan menurut prosedur AASHTO
T180 menthod D. penggilasan harus berlangsung tahap demi tahap dari tepi
ke tengah kea rah jalur yang sedang disusun dan tiap-tiap jalur dengan arah
longitudinal harus digilas secara overlap paling sedikit setengah lebar unit
penggilas. Banyak gilasan yang diperlukan minimum 6 gilasan (passes),
sehingga bahan tersebut tersusun dan stabil benar. Pada tempat-tempat yang
sulit dicapai oleh mesin penggilas, maka bahan subbase harus dipadatkan
dengan alat-alat tumbuk mekanis atau tangan (stampers or compactors),
yang penggunaannya atas persetujuan tertulis dari Konsultan MK.

Persyaratan Teknis Pekerjaan Perkerasan Jalan


PBJ-3: Hal. 5 dari 18
Ketidakrataan permukaan harus kurang dari 12 mm. jika diuji ternyata
ketidakrataan melebihi yang disyaratkan, maka permukaan yang tidak rata
harus digusur untuk kemudian ditimbun kembali dengan bahan yang sama
seperti yang dipakai dalam menyusun lapisan itu dan dipadatkan serta
digilas lagi sampai padat dan merata.

3.4 Pengujian Subbase


Lapisan subbase yang sudah selesai harus diuji dan setiap luas
250m2dilakukan satu pengujian. Kontraktor harus mengisi lubanglubang
pengujian itu atas biaya sendiri dan akan diawasi oleh Konsultan MK. Jika
susut tebal lebih dari 12mm, Kontraktor harus memperbaiki daerah itu.
Pekerjaan subbase yang tealah selesai harus dirawat dan dijaga.

3.5 Persetujuan oleh Konsultan MK.


Tahap pekerjaan selanjutnya hanya dapat dilakukan jika pekerjaan subbase
sudah selesai seluruhnya dan mendapatkan persetujuan tertulis dari
Konsultan MK.

C. LAPIS DASAR (BASE COARSE)

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini terdiri dari melengkapi semua perlengkapan, peralatan, bahan dan
tenaga kerja serta melaksanakan semua pelaksanaan yang berhubungan dengan
pekerjaan base coarse seperti yang tercantum dalam gambar rencana, sesuai
dengan persyaratan kontrak spesifikasi serta gambar yang dapat digunakan dan
disetujui.

2. Lingkup Pekerjaan

2.1 Sumber Bahan


Kontraktor harus mencari lokasi sumber bahan untuk base coarse. Bahan
tersebut selanjutnya harus diusulkan kepada Konsultan MK untuk
mendapatkan persetujuan. Selanjutnya bahan tersebut harus diperiksa
sebelum bahan tersebut dapat digunakan. Kontraktor harus memberitahukan
kepada Konsultan MK secepatnya secara tertulis tentang sumber bahan,
kualitas dan perkiraan kuantitasnya serta rencana operasi pengangkutan
bahan itu ke lokasi proyek. Jika bahan yang diusulkan tersebut ditolak,
maka Kontraktor wajib mengusulkan bahan lain sehingga dapat disetujui
oleh Konsultan MK.

2.2 Pemeriksaan, Pengujian dan Persetujuan Bahan


Semua bahan untuk lapis dasar (base coarse) harus bersih, permukaannya
kasar, tahan terhadap perubahan cuaca, bebasdari bagian yang pipih dan

Persyaratan Teknis Pekerjaan Perkerasan Jalan


PBJ-3: Hal. 6 dari 18
tidak mengandung bahan yang rapuh/lunak dan lain-lain. Jika tidak
disebutkan secara khusus dalam gambar rencana, maka bahan lapis dasar
yang digunakan adalah batu pecah kelas B, dan harus memenuhi syarat
gradasi sesuai spesifikasi ini.

2.3 Syarat-syarat bahan lapisan dasar adalah seperti ditentukan berikut ini :

Jenis Pengujian Standard Batasan

Kekerasan ASTM D3 6 min


AASHTO
Loss by Sodium Sulphate, Soundness 10% maks
T104
Loss by Magnesium Sulphate, Soundness AASHTO
12% maks
test. T104
Hilang berat akibat abrasi setelah 100 AASHTO
10% maks
putaran. T.96
Hilang berat akibat abarasi setelah 500 AASHTO
40% maks
putaran. T.96
Elemen pipih (>2.50cm, tebal < 1/5
5% maks
panjang)
Bagian lunak/Soft fragment ASTM C 235 5% maks
AASHTO 0.25%
Gumpalan tanah liat/Clay lump
T112 maks

Batu pecah kelas B harus terdiri dari campuran kerikil dan kerikil pecah
atau batu pecah dengan berat jenis yang seragam dengan pasir, lanau atau
lempung dengan persyaratan seperti dibawah ini.

Saringan ASTM % lolos terhadap berat


1 ½” 100
1” 60 - 100
¾” 55 - 85
No. 4 35 - 60
No. 10 25 - 50
No. 40 15 - 30
No. 200 8 - 15

Partikel yang mempunyai diameter kurang dari 0.02mm harus tidak dari 3%
dari berat total contoh bahan yang diuji. Persentasi berat butir yang lewat

Persyaratan Teknis Pekerjaan Perkerasan Jalan


PBJ-3: Hal. 7 dari 18
dapat dikoreksi oleh Konsultan MK bila agregat terdiri dari bahan-bahan
denggan berat jenis yang berlainan.

AASHT
Jenis Pengujian Batasan
O
Batas Cair T 91 25% maks
Indeks Plastis T 91 8%
Kadar Lempung T 176 50% min

3. Lingkup Pekerjaan

3.1
Perlengkapan.
Semua perlengkapan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini
harus dalam keadaan siap/tersedia dan telah disetujui oleh Konsultan MK
sebelum pekerjaan dimulai. Permukaan subbase harus bersih dari debu,
lempung atau bahan-bahan yang merugikan sebelum bahan base coarse
ditempatkan/dihamparkan.
3.2 Perlengkapan. Penyelesaian dan Pemadatan
Pemadatan base coarse harus dikerjakan secara berlapis-lapis dengan tebal
tiap lapis maksimum 10cm lepas. Jika tidak disebutkan secara khusus
didalam gambar rencana, maka nilai CBR minimal lapisan ini harus 80%.
Pemadatan dilakukan dengan Smooth Wheel Rollers dengan berat 12 ton.
Pemadatan harus dilaksanakan sedemikian sehingga tercapai struktur yang
homogen dan jika perlu dilakukan penambahan air secukupnya sesuai
dengan kebutuhan agar dapat tercapai pemadatan yang optimal. Penggilasan
harus berlangsung dari tepi ke lapisan subbase. Penggilasan itu
menghasilkan ketidakrataan melebihi dari 12mm, jika diuji dengan tongkat
lurus 3m panjang. Pada daerah yang sulit dicapai oleh mesin gilas, bahan
base coarse ditumbuk dengan alatalat tumbuk mekanis (Mechanical
Stampers/Compactors).
3.3 Pemeliharaan.
Setelah lapisan dasar selesai, Kontraktor harus melakukan semua pekerjaan
pemeliharaan yang diperlukan untuk menjaga agar lapisan ini tetap dalam
keadaan kering dan baik setiap saat. Apabila lapisan ini terganggu, maka
pekerjaan yang bersifat memulihkan harus segera diadakan atas biaya
Kontraktor sendiri.
D. LAPIS DASAR (BASE COARSE)

Persyaratan Teknis Pekerjaan Perkerasan Jalan


PBJ-3: Hal. 8 dari 18

Anda mungkin juga menyukai