Anda di halaman 1dari 2

PEMBENTUKAN TIM INTERPROFESI

No. Dokumen : 445/ 7.3.1.2 /P.KL/2020

No. Revisi : 01/III/2020


S Tanggal Terbit : 29 Januari 2020 Ditetapkan Oleh
Puskesmas Kepala Puskesmas
Kotawaringin O Halaman : ½ Kotawaringin Lama
Lama
P
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR GUSTI SADIKIN
NIP. 19640916 198802 1 004

1. Pengertian Tim interprofesi adalah tim kesehatan yang profesional dan kompeten untuk
melakukan kajian jika sewaktu-waktu diperlukan
2. Tujuan Terbentuknya tim interfrofesi (tim kesehatan) dengan tenaga profesional yang
kompeten untuk melakukan kajian jika diperlukan penanganan secara tim.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kotawaringin LamaNomor : 445
/7.3.1.2/SK/KL/2016Tentang Tim Inter Profesi Puskesmas Kotawaringin Lama
4. Referensi Kesepakatan bersama
5. Langkah- 1. Kepala Puskesmas mengidentifikasi kebutuhan pembentukan tim interprofesi.
2. Kepala Puskesmas merencanakan pertemuan untuk membentuk tim interprofesi
langkah 3. Kepala Puskesmas meminta KASUBAG TU untuk mengundang masing-masing
koordinator program dalam pertemuan pembentukan tim interprofesi
4. Koordinator menghadiri pertemuan pembentukan tim interprofesi
5. Kepala Puskesmas dan peserta pertemuan menganalisa kompetensi masing masing
petugas klinis
6. Kepala Puskesmas dan peserta pertemuan menentukan susunan tim interprofesi,
termasuk ketua tim dan sekretaris
7. Sekretaristiminterprofesimembuat undangan untuk anggota tim interprofesi yang
sudah dibentuk
8. Ketua tim interprofesi
dananggotatimmengadakanpertemuanuntukmengidentifikasikasus-kasus yang
memerlukanpenangananterpadu.Petugas unit pelayanan klinis harus
mengkoordinasikan kepada petugas/unit penunjang/unit pelayanan lain tentang
hasil anamnesa dan pemeriksaan jika menemukan jenis penyakit yang memerlukan
penanganan secara tim.
9. Kajian hanya boleh dilakukan oleh tenaga professional yang kompeten.
10. Tim inter profesi bekerjasama untuk menangani dan memecahkan masalah
kesehatan pasien, dan melaksakan perawatan kesehatan masyarakat / home care
bila diperlukan.
11. Ketuatimdananggotatimmelakukankajianjikadibutuhkanpenanganansecaraterpadu,
proses kajian tersebut dapat dilakukan secara individual atau jika diperlukan oleh
tim kesehatan antar profesi yang terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, dan
tenaga kesehatan yang lain sesuai dengan kebutuhan pasien.
12. Petugas unit pelayanan klinis harus mengkoordinasikan kepada petugas/unit
penunjang/unit pelayanan lain tentang hasil anamnesa dan pemeriksaan jika
menemukan jenis penyakit yang memerlukan penanganan secara tim.
13. Ketua tim melaporkan hasil kajian kepada Kepala Puskesmas.
14. Sekretaris tim mendokumentasikan hasil kajian.
6. Unit 1. Pendaftaran
Terkait 2. Ruang Pelayanan Umum

HALAMAN 1
3. Ruang Pelayanan Gigi
4. Ruang Pelayanan KIA/KB
5. Ruang Pelayanan MTBS
6. Ruang Pelayanan TB
7. Loket Obat
8. Laboratorium
9. Ruang Konsultasi Gizi
10. Ruang Sanitasi
11. UGD
12. Unit Rawat Inap
13. PONED

7. Dokumen
Terkait
8. Rekaman
Historis
Perubahan No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
1. Pendaftaran 1. Pendaftaran
1 2. Ruang Pelayanan 2. Ruang Pelayanan Umum 29-01-2020
Umum 3. Ruang Pelayanan Gigi
3. Ruang Pelayanan 4. Ruang Pelayanan
Gigi KIA/KB
4. Ruang Pelayanan 5. Ruang Pelayanan MTBS
KIA/KB 6. Ruang Pelayanan TB
5. Loket Obat 7. Loket Obat
6. Laboratorium 8. Laboratorium
7. Ruang Konsultasi 9. Ruang Konsultasi Gizi
Gizi 10. Ruang Sanitasi
8. Ruang Sanitasi 11. UGD
9. UGD 12. Unit Rawat Inap
10. Unit Rawat Inap 13. PONED
11. PONED

HALAMAN 2

Anda mungkin juga menyukai