Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN AKHIR SELESAI MASA BAKTI DOKTER

PEGAWAI TIDAK TETAP (PTT)

Penyusun :

dr. Vennia Riskia Tristianti

KABUPATEN LEMBATA

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERIODE JULI 2019 – DESEMBER 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan masa tugas satu tahun di kabupaten Lembata,
Nusa Tenggara Timur dan menyelesaikan laporan masa kerja untuk mendapatkan
surat masa bakti dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak memperoleh bimbingan,


petunjuk, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Drs. Bala Warat Gabriel, MM. , selaku Kepala Dinas Kabupaten Lembata
2. dr. Bernardus Yoseph Beda, selaku Direktur RSUD Lewoleba
3. Para Dokter Spesialis di RSUD Lewoleba
4. Teman – teman dokter PTT se-Kabupaten Lembata
5. Rekan – rekan medis dan paramedis yang tidak sempat kami sebutkan satu-
persatu, atas bantuan dan dukungannya secara moral maupun material.
Penulis menyadari bahwa laporan akhir selesai masa bakti ini masih jauh dari
sempurna. Jikapun ada kata-kata yang menyinggung dalam laporan ini maka penulis
meminta maaf sebesar-besarnya. Semoga tulisan ini dapat memberikan sumbangan
ilmiah dalam masalah kesehatan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Lewoleba, Desember 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Laporan 4
1. Umum 4
a. Dasar Penugasan 4
b. Waktu Penugasan 4
c. Tempat Penugasan 4
d. Profil RSUD Lewoleba 4
2. Pelaksanaan Penugasan 8
a. Penugasan Rutin (Kegiatan Pelayanan Harian) 8
b. Penugasan yang lain 8
3. Hambatan dalam pelaksanaan tugas 9
4. Saran 9
5. Penutup 9
Lampiran

3
1. Umum
a. Dasar Penugasan
- Surat Keputusan Bupati Lembata Nomor 64 Tahun 2021 Tentang
Pengangkatan Dokter Umum Pegawai Tidak Tetap Daerah Pada Rumah Sakit Umum
Daerah Lewoleba Tahun Anggaran 2021

b. Waktu Penugasan
1 Januari 2021 – 31 Desember 2021

c. Tempat Penugasan
- RSUD Lewoleba

d. Profil Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba


RSUD Lewoleba terletak di kabupaten lembata pada 8010’ - 8011’ LS
dan 122012’ - 123057’ BT. Dengan luas wilayah 1.266,38 Km2 Batas
wilayah Utara berbatasan dengan Laut Flores, Timur berbatasan dengan
Selat Alor, Barat berbatasan dengan Selat Boleng dan Lamakera dan
Selatan berbatasan dengan Laut Sawu. Dengan jumlah penduduk 124.912
jiwa dengan 9 kecamatan.
RSUD Lewoleba merupakan Rumah Sakit milik Pemerintah
Kabupaten Lembata tipe D yang terbentuk melalui SK Bupati Lembata
Nomor 153 Tahun 2003. Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba mulai
dibangun pada tahun 2002 dan diresmikan pada tanggal 08 Juni 2004.
Luas tanah RSUD Lewoleba 47.500 m² dan luas bangunan 6.527,77 m²
dan memiliki jumlah tempat tidur sebanyak 109 TT.
Tugas pokok Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba adalah
melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna, berhasilguna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan
secara serasi, terpadu dengan upaya penyuluhan dan pencegahan serta
melaksanakan upaya rujukan. Selain itu RSUD Lewoleba melakukan
beberapa fungsi yakni: Melaksanakan upaya penyembuhan, pemulihan,
pencegahan dan penyuluhan serta Melaksanakan upaya rujukan, dan
pelayanan administrasi umum. RSUD Lewoleba bertujuan melaksanakan
pelayanan yang bermutu prima, CERDAS, serta melaksanakan

4
pembelajaran (Pendidikan, Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan
SDM agar profesional, produktif dan berkomitmen).
RSUD Lewoleba mempunyai kedudukan sebagai Lembaga Teknis
Daerah dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis operasional
Direktur melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten.

VISI MISI, MOTTO, FALSAFAH DAN SARANA PRASARANA


RSUD

1. Visi
“Terwujudnya Rumah Sakit Pusat Rujukan Yang Unggul dan
Mandiri dalam Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat Lembata dan
Daerah Sekitarnya”

2. Misi
1) Reformasi budaya kerja
2) Memberikan pelayanan kesehatan yang unggul dan berkualitas secara
professional, selaras dengan perkembangan ilmu dan teknologi
kesehatan
3) Menciptakan pelayanan administrasi dan manajemen yang transparan
dan akuntabilitas
4) Meningkatkan  kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia rumah
rumah sakit
5) Meningkatkan kualitas dan kuantitas  sarana dan prasarana rumah
sakit
6) Menata infrastruktur dalam rumah sakit agar terjadi koneksitas antar
instalasi
7) Meningkatnya Tipe Rumah sakit dari Tipe D ke Tipe C dan RSUD
Lewoleba Menjadi BLUD

3. Motto
CERDAS Dalam Pelayanan
C : Cepat
E : Empati
R : Rasional
D : Disiplin
A : Adil
S : Senyum

4. Falsafah
“ Menjujung tinggi harkat dan martabat manusia dalam pelayanan
kesehatan pendidikan dan penelitian”

5
5. Sarana dan Prasarana RSUD

No. Jenis Sarana Pelayanan Jumlah Keterangan


1. Instalasi Rawat Inap kelas III terdiri dari:
a. Gedung rawat inap bedah 1 unit
b. Gedung rawat inap anak 1 unit
c. Gedung rawat inap interna 1 unit
d. Gedung bersalin (VK) 1 unit
e. Gedung perinatologi 1 unit
2. Gedung Rawat Jalan terdiri dari
a. Poli Umum 1 unit
b. Poli Bedah 1 unit
c. Poli Mata 1 unit
d. Poli Gigi 1 unit
e. Poli KIA/KB 1 unit
f. Poli Anak 1 unit
g. Poli Penyakit Dalam 1 unit
h. Poli TB 1 unit
3. Gedung Instalasi Bedah Sentral 1 unit
4. Gedung Instalasi Gizi 1 unit
5. Gedung Instalasi Farmasi 1 unit
6. Gedung Instalasi Fisioterapi 1 unit
7. Gedung Instalasi Radiologi 1 unit
8. Gedung IGD 1 unit
9. Gedung Unit Transfusi Darah 1 unit
10. Gedung ICU 1 unit
11. Gedung Laboratorium 1 unit
12. Instalasi Rekam Medis 1 ruangan
13. IPSRS 1 ruangan
14. Gedung HIV/AIDS 1 unit
15. Kantor/Ruang Administrasi 1 unit
16. Rumah Dokter 2 unit
17. Instalasi Pemulasasaran Jenazah -
18. Ruang Tunggu Pasien 1 unit
19. Gedung/Rumah Genset 1 unit
20. Gedung Oksigen 1 unit
21. Mesin Oksigen 1 unit Mesin rusak

6
22. Bak Penampungan Air 2 unit
23. Ambulans 3 unit Rusak 2 unit

24. Mobil Jenazah 1 unit


25. Mobil Tanki 1 unit
26. Incinerator 1 unit
27. Mobil Carry 1 unit Mobil dokter
spesialis

28. Mobil Hilux 1 unit Mobil direktur

29. Mobil Rush 1 unit Mobil dokter


spesialis

7
JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH
S2 :
1. Dokter Ahli Anak 1 Orang
2. Dokter Ahli Kebidanan dan Kandungan 2 Orang
3. Dokter Ahli Penyakit Dalam 1 Orang
4. Dokter Ahli Bedah 1 Orang
5. Dokter Ahli Anastesi 1 Orang
6. Dokter Ahli Patologi Klinik 1 Orang
7. Master Kesehatan 1 Orang
S1 :
1. Profesi Dokter 7 Orang
2. Profesi Dokter Gigi 1 Orang
3. Profesi Apoteker 3 Orang
4. Profesi Ners 4 Orang
5. Keperawatan 10 Orang
6. Farmasi 2 Orang
7. Gizi Klinik 2 Orang
8. Ekonomi
1. Akuntasi 2 Orang
2. Manajemen Rumah Sakit 2 Orang
3. Manajemen Perusahaan 1 Orang
9. SKM :
1. Epidemologi 2 Orang
2. Promosi Kesehatan 2 Orang
3. Manajemen Rumah Sakit 1 Orang
4. Administrasi Kebijakan kesehatan 2 Orang
10. Sosial 1 Orang

DIV :
1. Kebidanan 1 Orang
2. Pekerja Sosial 1 Orang
DIII :
1. Perawat 78 Orang
2. Perawat Gigi 2 Orang
3. Bidan 35 Orang
4. Farmasi 11 Orang
5. Pranata Laboratorium Kesehatan 9 Orang
6. Radiographer 7 Orang
7. Gizi (Nutrisionis) 7 Orang
8. Kesehatan Lingkungan (Sanitarian) 6 Orang
9. Fisioterapi 9 Orang
10. Perekam Medik 3 Orang
11. Perawat Mata (refraksionist) 1 Orang
12. Perawat Anestesi 1 Orang
13. Manajemen Pelayanan Rumah Sakit 1 Orang
14. Analis Obat dan Makanan 1 Orang
15. Teknisi Elektomedik 4 Orang
16. Manajemen Informatika 1 Orang
DI :
1. Bidan 15 Orang
2. Transfusi Darah 3 Orang
3. Manajemen Pemasaran Rumah Sakit 1 Orang

SLTA :
1. SMA (Umum) 13 Orang
2. SMA (Pekaria Kesehatan) 8 Orang
3. SMEA 1 Orang
4. SPK 20 Orang
5. SPRG (Perawat Gigi) 1 Orang
6. SPPH (Sanitarian) 1 Orang
7. SMF (Asisten Apoteker) 3 Orang
8. SMAK (Pranata Laboratorium Kesehatan) 2 Orang
9. STM (Mesin) 1 Orang
10. STM (Bangunan) 1 Orang
11. SMK Tata Boga 2 Orang
SLTP 9 Orang 8

SD 2 Orang

Jumlah 306 Orang


2. Pelaksanaan Penugasan
a. Penugasan Rutin
- RSUD Lewoleba
o Poliklinik: Senin – Sabtu pukul 08.00 – 14.00
o Jaga UGD dan Pojok Ponek: Setiap enam hari sekali dari pukul
08.00 – 08.00 esok harinya
o Jaga Ruangan Interna, Anak, VK, Bedah/Rawat Gabung setiap
bulan bergantian secara berurutan.

b. Penugasan lain-lain
- Bakti Sosial Hari Disabilitas Nasional di Kabupaten Lembata Desember 2019
- Bakti Sosial Gereja Katholik Lamahora Maret 2020
- Pelatihan Tuberkulosis Dinkes Lembata Juni 2020
- Pelatihan Penanganan Pneumonia di Dinkes Lembata September 2020
- Penyuluhan Covid-19 di Polres Lembata Februari 2021
- Penyuluhan dan Vaksinasi Covid-19 di SMP St. Pius Agustus 2021

3. Hambatan dalam pelaksanaan tugas

9
- Ambulans untuk rujukan seringkali rusak/ tidak ada, sehingga pasien harus
mencari transportasi sendiri untuk merujuk pasien ke propinsi dengan jalur
laut/udara.
- SDM masih membutuhkan pelatihan untuk meningkatkan kualitas kinerja.
SDM yang dimaksudkan adalah dokter umum, perawat, dan bidan.
- Alat – alat kesehatan habis pakai sering kali persediaannya tidak selalu ada,
contohnya bahan habis pakai (aboquet, infus set, cairan infus (RL, NaCl), urine bag,
kateter, aquabides).
- Alat – alat kesehatan dalam menunjang diagnosis dan terapi seringkali harus
diperbaharui, seperti: alat USG, alat untuk rontgen, alat hecting, alat EKG, alat
saturasi oksigen, bed pasien, dan alat defibrilator.
- Kelengkapan dan persediaan obat-obatan terbatas dalam pilihan dan jumlah.
- Keterbatasan alat penunjang diagnosa lainnya seperti reagen di laboratorium
untuk pemeriksaan kimia darah dan elektrolit, tidak tersedianya pemeriksaan PCR
Covid-19, sehingga sering memperlambat penegakan diagnosa pasien Covid-19.
- Kekurangan SDM dokter spesialis, khususnya spesialis Radiologi dan
spesialis lainnya dalam melayani kasus – kasus di RSUD Lewoleba.
- Kurangnya pemeliharaan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh rumah
sakit, sehingga gedung dan alat kesehatan yang dimiliki cenderung mudah rusak dan
tidak dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

4. Saran
Diharapkan pemerintah daerah (PEMDA) maupun pemerintah pusat
lebih memperhatikan infrastruktur daerah pedesaan terutama jalan dan air
bersih di Kabupaten Lembata.
Diharapkan pemerintah daerah dapat lebih memperhatikan
kesejahteraan tenaga Kesehatan di Kabupaten Lembata.
Diharapkan pemerintah daerah dapat memberikan pelayanan
kesehatan secara lebih baik baik dalam hal promotif, preventif maupun kuratif
demi terwujudnya kesehatan masyarakat Lembata yang lebih baik.
Secara berkala dokter, paramedik dan bidan harus mengikuti pelatihan
guna meningkatkan pelayanan pada pasien.

5. Penutup

10
Demikian laporan ini saya buat mengingat sumpah jabatan saya
sebagai dokter dan tugas saya sebagai dokter PTT Daerah penugasan RSUD
Lewoleba Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Lewoleba, Desember 2021

Yang membuat laporan

dr. VENNIA RISKIA TRISTIANTI


NRPTT 53.13.445.2.23.19

11

Anda mungkin juga menyukai