Penyusun :
KABUPATEN LEMBATA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan masa tugas satu tahun di kabupaten Lembata,
Nusa Tenggara Timur dan menyelesaikan laporan masa kerja untuk mendapatkan
surat masa bakti dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Laporan 4
1. Umum 4
a. Dasar Penugasan 4
b. Waktu Penugasan 4
c. Tempat Penugasan 4
d. Profil RSUD Lewoleba 4
2. Pelaksanaan Penugasan 8
a. Penugasan Rutin (Kegiatan Pelayanan Harian) 8
b. Penugasan yang lain 8
3. Hambatan dalam pelaksanaan tugas 9
4. Saran 9
5. Penutup 9
Lampiran
3
1. Umum
a. Dasar Penugasan
- Surat Keputusan Bupati Lembata Nomor 64 Tahun 2021 Tentang
Pengangkatan Dokter Umum Pegawai Tidak Tetap Daerah Pada Rumah Sakit Umum
Daerah Lewoleba Tahun Anggaran 2021
b. Waktu Penugasan
1 Januari 2021 – 31 Desember 2021
c. Tempat Penugasan
- RSUD Lewoleba
4
pembelajaran (Pendidikan, Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan
SDM agar profesional, produktif dan berkomitmen).
RSUD Lewoleba mempunyai kedudukan sebagai Lembaga Teknis
Daerah dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis operasional
Direktur melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten.
1. Visi
“Terwujudnya Rumah Sakit Pusat Rujukan Yang Unggul dan
Mandiri dalam Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat Lembata dan
Daerah Sekitarnya”
2. Misi
1) Reformasi budaya kerja
2) Memberikan pelayanan kesehatan yang unggul dan berkualitas secara
professional, selaras dengan perkembangan ilmu dan teknologi
kesehatan
3) Menciptakan pelayanan administrasi dan manajemen yang transparan
dan akuntabilitas
4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia rumah
rumah sakit
5) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana rumah
sakit
6) Menata infrastruktur dalam rumah sakit agar terjadi koneksitas antar
instalasi
7) Meningkatnya Tipe Rumah sakit dari Tipe D ke Tipe C dan RSUD
Lewoleba Menjadi BLUD
3. Motto
CERDAS Dalam Pelayanan
C : Cepat
E : Empati
R : Rasional
D : Disiplin
A : Adil
S : Senyum
4. Falsafah
“ Menjujung tinggi harkat dan martabat manusia dalam pelayanan
kesehatan pendidikan dan penelitian”
5
5. Sarana dan Prasarana RSUD
6
22. Bak Penampungan Air 2 unit
23. Ambulans 3 unit Rusak 2 unit
7
JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH
S2 :
1. Dokter Ahli Anak 1 Orang
2. Dokter Ahli Kebidanan dan Kandungan 2 Orang
3. Dokter Ahli Penyakit Dalam 1 Orang
4. Dokter Ahli Bedah 1 Orang
5. Dokter Ahli Anastesi 1 Orang
6. Dokter Ahli Patologi Klinik 1 Orang
7. Master Kesehatan 1 Orang
S1 :
1. Profesi Dokter 7 Orang
2. Profesi Dokter Gigi 1 Orang
3. Profesi Apoteker 3 Orang
4. Profesi Ners 4 Orang
5. Keperawatan 10 Orang
6. Farmasi 2 Orang
7. Gizi Klinik 2 Orang
8. Ekonomi
1. Akuntasi 2 Orang
2. Manajemen Rumah Sakit 2 Orang
3. Manajemen Perusahaan 1 Orang
9. SKM :
1. Epidemologi 2 Orang
2. Promosi Kesehatan 2 Orang
3. Manajemen Rumah Sakit 1 Orang
4. Administrasi Kebijakan kesehatan 2 Orang
10. Sosial 1 Orang
DIV :
1. Kebidanan 1 Orang
2. Pekerja Sosial 1 Orang
DIII :
1. Perawat 78 Orang
2. Perawat Gigi 2 Orang
3. Bidan 35 Orang
4. Farmasi 11 Orang
5. Pranata Laboratorium Kesehatan 9 Orang
6. Radiographer 7 Orang
7. Gizi (Nutrisionis) 7 Orang
8. Kesehatan Lingkungan (Sanitarian) 6 Orang
9. Fisioterapi 9 Orang
10. Perekam Medik 3 Orang
11. Perawat Mata (refraksionist) 1 Orang
12. Perawat Anestesi 1 Orang
13. Manajemen Pelayanan Rumah Sakit 1 Orang
14. Analis Obat dan Makanan 1 Orang
15. Teknisi Elektomedik 4 Orang
16. Manajemen Informatika 1 Orang
DI :
1. Bidan 15 Orang
2. Transfusi Darah 3 Orang
3. Manajemen Pemasaran Rumah Sakit 1 Orang
SLTA :
1. SMA (Umum) 13 Orang
2. SMA (Pekaria Kesehatan) 8 Orang
3. SMEA 1 Orang
4. SPK 20 Orang
5. SPRG (Perawat Gigi) 1 Orang
6. SPPH (Sanitarian) 1 Orang
7. SMF (Asisten Apoteker) 3 Orang
8. SMAK (Pranata Laboratorium Kesehatan) 2 Orang
9. STM (Mesin) 1 Orang
10. STM (Bangunan) 1 Orang
11. SMK Tata Boga 2 Orang
SLTP 9 Orang 8
SD 2 Orang
b. Penugasan lain-lain
- Bakti Sosial Hari Disabilitas Nasional di Kabupaten Lembata Desember 2019
- Bakti Sosial Gereja Katholik Lamahora Maret 2020
- Pelatihan Tuberkulosis Dinkes Lembata Juni 2020
- Pelatihan Penanganan Pneumonia di Dinkes Lembata September 2020
- Penyuluhan Covid-19 di Polres Lembata Februari 2021
- Penyuluhan dan Vaksinasi Covid-19 di SMP St. Pius Agustus 2021
9
- Ambulans untuk rujukan seringkali rusak/ tidak ada, sehingga pasien harus
mencari transportasi sendiri untuk merujuk pasien ke propinsi dengan jalur
laut/udara.
- SDM masih membutuhkan pelatihan untuk meningkatkan kualitas kinerja.
SDM yang dimaksudkan adalah dokter umum, perawat, dan bidan.
- Alat – alat kesehatan habis pakai sering kali persediaannya tidak selalu ada,
contohnya bahan habis pakai (aboquet, infus set, cairan infus (RL, NaCl), urine bag,
kateter, aquabides).
- Alat – alat kesehatan dalam menunjang diagnosis dan terapi seringkali harus
diperbaharui, seperti: alat USG, alat untuk rontgen, alat hecting, alat EKG, alat
saturasi oksigen, bed pasien, dan alat defibrilator.
- Kelengkapan dan persediaan obat-obatan terbatas dalam pilihan dan jumlah.
- Keterbatasan alat penunjang diagnosa lainnya seperti reagen di laboratorium
untuk pemeriksaan kimia darah dan elektrolit, tidak tersedianya pemeriksaan PCR
Covid-19, sehingga sering memperlambat penegakan diagnosa pasien Covid-19.
- Kekurangan SDM dokter spesialis, khususnya spesialis Radiologi dan
spesialis lainnya dalam melayani kasus – kasus di RSUD Lewoleba.
- Kurangnya pemeliharaan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh rumah
sakit, sehingga gedung dan alat kesehatan yang dimiliki cenderung mudah rusak dan
tidak dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
4. Saran
Diharapkan pemerintah daerah (PEMDA) maupun pemerintah pusat
lebih memperhatikan infrastruktur daerah pedesaan terutama jalan dan air
bersih di Kabupaten Lembata.
Diharapkan pemerintah daerah dapat lebih memperhatikan
kesejahteraan tenaga Kesehatan di Kabupaten Lembata.
Diharapkan pemerintah daerah dapat memberikan pelayanan
kesehatan secara lebih baik baik dalam hal promotif, preventif maupun kuratif
demi terwujudnya kesehatan masyarakat Lembata yang lebih baik.
Secara berkala dokter, paramedik dan bidan harus mengikuti pelatihan
guna meningkatkan pelayanan pada pasien.
5. Penutup
10
Demikian laporan ini saya buat mengingat sumpah jabatan saya
sebagai dokter dan tugas saya sebagai dokter PTT Daerah penugasan RSUD
Lewoleba Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur.
11